Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176212 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Yenny Arista
"Penelitian ini berfokus pada fenomena kasus-kasus bunuh diri yang terjadi sebagai akibat terjadinya ijime pada Anak-anak SMP di Jepang tahun 1990-2009. Ijime adalah sebuah fenomena yang terbentuk dimana terdapat seorang yang meng-ijime dan seseorang yang menjadi korban dari ijime tersebut. Di Jepang ijime menjadi salah satu masalah serius dalam dunia pendidikan sejak tahun 1970-an dan alasan utamanya dilatarbelakangi oleh kenaikan angka persentase bunuh diri anak usia sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang bersandar pada teori strukturasi yang dikemukakan oleh Anthony Giddens, konsep bunuh diri dan konsep moral, dengan metode studi pustaka.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa jenis bunuh diri yang terjadi pada penelitian ini adalah bunuh diri anomik yaitu sebanyak enam kasus. Sedangkan bunuh diri altruistik adalah sebanyak empat kasus. Dan jenis bunuh diri egoistik dan anomik adalah satu kasus. Semua kasus bunuh diri yang ada dalam penelitian ini penyebabnya adalah ijime.

This study focused on the phenomenon of suicide cases that occurred as impact of ijime among Middle School Students in Japan |990-2009. Ijime is one of the phenomenon which formed that it had been someone as actor of ijime and the victim of ijime. In Japan, ijime was become the one of seriously problem in the education since l970?s. The main reason of this problem was background on the increase of percentage of suicide in the school age children. The study was conducted with a qualitative approach that relies on the theory of structuration, the concept of suicide, the concept of moral, and library research.
From the research, it was found that the kind of suicide in this study is the anomic suicide which found six cases, the altruistic suicide is four cases and the egoistic and anomic suicide is one case. The anomic suicide is more occurred in this study. All of the cases of suicide in this study was occurred because ijime.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33281
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Beby Fitri Xaviera Gunawan
"Penelitian ini membahas peningkatan bunuh diri yang terjadi di kalangan pekerja perempuan Jepang yang terjadi tahun 2020 sampai 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh situasi pandemi COVID-19 yang menimbulkan perubahan struktur sosial dan masalah sosial gender terhadap faktor- faktor yang menyebabkan risiko bunuh diri di kalangan perempuan Jepang. Teori interseksionalitas digunakan untuk mengkaji fenomena bunuh diri kalangan pekerja perempuan Jepang. Tesis ini menggunakan metode kualitatif bersifat studi literatur dengan menggunakan data resmi yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah Jepang, buku, artikel jurnal, video dan catatan hasil wawancara dalam berita. Hasil studi menunjukkan bahwa kebijakan masa pandemi COVID-19 menimbulkan kegelisahan semua masyarakat Jepang karena perubahan pola hidup secara drastis. Berbagai pembatasan dialami perempuan Jepang menyebabkan mereka menjalani banyak peran (multi roles) di satu ranah domestik. Selain itu, sistem patriarki Jepang yang telah mengakar dan bertahan di Jepang semakin membatasi ruang gerak perempuan di masa pandemi COVID-19 sehingga terjadi ketimpangan kekuasaan yang merugikan perempuan dan menimbulkan kekerasan yang berujung pada perilaku bunuh diri.

This study discusses the increase in suicide that occurred among Japanese female workers that occurred in 2020 to 2021. The purpose of this study was to analyze the influence of the COVID-19 pandemic situation which caused changes in social structure and gender social problems on the factors that caused the risk of suicide Among Japanese women. The theory of intersectionality is used to examine the phenomenon of suicide among Japanese female workers. This thesis uses a qualitative method of literature study using official data published by Japanese government institutions, books, journal articles, videos, and notes on the results of interviews in the news. The results of the study show that the pandemic COVID-19 policy raises anxiety among the people of Japan due to a drastic change in lifestyle. Various restrictions experienced by Japanese women caused them to undergo many roles (multi roles) in a domestic domain. In addition, the Japanese patriarchal system that has been rooted and survived in Japan increasingly limits the space for women in the COVID-19 pandemic so that there is an imbalance in power that harms women and causes violence which results in suicidal behavior."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Putu Arysutha Negara
"Di Jepang terdapat kegiatan perisakan (bullying) di dalam dunia pendidikan yang dinamakan ijime. Faktor utama penyebab terjadinya ijime adalah keinginan untuk menghilangkan perbedaan di dalam kelompok. Korban akan terus mendapatkan tindakan ijime sampai mereka menghilangkan perbedaan mereka dengan siswa lain. Terlebih lagi pada masa kini ijime dapat terjadi di media sosial yang digunakan oleh sebagian besar remaja Jepang. Ijime di media sosial dapat memiliki efek yang lebih buruk bagi korban karena tindakan ijime tidak berhenti di sekolah, tetapi selalu mengikuti sang korban bahkan sampai ke rumah. Tekanan dari lingkungan bagi korban ijime untuk mengubah kepribadian korban agar menjadi sama dengan anggota lain di dalam lingkungan sosial dapat menimbulkan tekanan batin bagi korban. Bila tekanan batin yang dirasakan korban ijime dapat membuat korban absen untuk bersekolah dalam waktu lebih dari 30 hari, hal tersebut diidentifikasi di Jepang sebagai futoko. Bila solusi atas perilaku futoko yang dilakukan korban ijime tidak dapat ditemukan, maka perilaku futoko dapat berkembang menjadi perilaku hikikomori. Hikikomori adalah perilaku di mana seseorang menolak untuk keluar rumah selama lebih dari enam bulan. Tulisan ini akan menjelaskan perilaku ijime dan fenomena hikikomori yang muncul sebagai dampaknya. Kemudian tulisan ini akan mengkaji langkah-langkah yang ditempuh untuk meminimalisir ijime di dalam dunia pendidikan.

In Japan, there are confirmed cases of bullying in the education system which is given the term ijime. The main factor causing ijime is the will to remove any difference that exist within a certain group. The victim will be continuously given ijime until they remove any difference they have with the other students. Nowadays ijime could happen anywhere, including in social medias which is used by the majority of Japanese teenagers. Ijime in social medias could be worse for the victims as the ijime didnt stop at school, but follows the victim anywhere. The pressure from the environment for the ijime victims to conform their personality with the other members within their group could cause stress for the victims. The stress felt by the ijime victims could cause them to be absent from school for over 30 days which is named futoko in Japan. If the solution to the victims futoko behavior couldnt be found, the futoko behavior could develop into hikikomori. Hikikomori is a behavior in which someone refuses to get out from their homes from more than six months. This article will try to explain the ijime behavior and hikikomori that appear as its impact. After that, this article will study the steps that have been taken to reduce ijime and its impact to the victims of one."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Martiza Rafanadda Zhafirah
"Bunuh diri merupakan masalah kesehatan mental global yang mengancam remaja. Namun demikian, masalah bunuh diri dapat dikurangi dengan memahami faktor risiko dan faktor protektifnya. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kelekatan orang tua menjadi salah satu faktor protektif dari perilaku bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kelekatan orang tua terhadap ide dan rencana bunuh diri siswa SMP di Banyuwangi, Indonesia. Penelitian dilakukan dengan desain cross-sectional pada 1.217 siswa pada rentang usia 11-17 tahun (M = 13,52, SD = 1,04). Hasil analisis logistic regression menunjukkan bahwa kelekatan orang tua berpengaruh secara signifikan terhadap ide dan rencana bunuh diri (R2 = 14,6% dan R2 = 13,8%). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kelekatan dengan orang tua akan semakin rendah ide dan rencana bunuh diri pada remaja.

Suicide is a global mental health problem that threatens adolescents. However, the problem of suicide can be reduced by understanding its risk and protective factors. Previous research shows that parental attachment is one of the protective factors of suicidal behavior. This study aims to examine the effect of parental attachment on suicidal ideation and suicide plans among middle school students in Banyuwangi, Indonesia. The study was conducted with a cross-sectional design on 1.217 students aged 11-17 years (M = 13,52, SD = 1,04). The result of logistic regression analysis showed that parental attachment has a significant effect on suicidal ideation and suicide plans (R2 = 14,6% and R2 = 13,8%). The result indicates that the higher parental attachment, the lower the suicidal ideation and suicide plans in adolescents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daisy Zhafarina Adzani
"[ABSTRAK
Penelitian ini membahas sifat altruisme yang telah dikemukakan oleh Emile Durkheim dan
ditemukan dalam kasus bunuh diri di Jepang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
jelas atau samarkah sifat altruisme yang muncul dalam kasus bunuh diri sebagai unjuk rasa
protes di Jepang. Penelitian ini merupakan penelitian analisis kuantitatif. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dalam kasus bunuh diri ini, merupakan gabungan dari sifat altruisme dan
sifat fatalisme.ABSTRACT This study discusses about altruism that has been declared by Emile Durkheim and found in
Japan?s suicide case. The purpose of this study focuses on determines whether clear or not the
Altruistic type that appear on suicide as protest in Japan. This study uses the method of
quantitative analysis research. The result of this study is to indicate that these suicide case is a
combination of altruism and fatalism., This study discusses about altruism that has been declared by Emile Durkheim and found in
Japan’s suicide case. The purpose of this study focuses on determines whether clear or not the
Altruistic type that appear on suicide as protest in Japan. This study uses the method of
quantitative analysis research. The result of this study is to indicate that these suicide case is a
combination of altruism and fatalism.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fadelia Deby Subandi
"ABSTRAK
Bunuh diri telah menjadi masalah publik utama di kalangan remaja di seluruh dunia. Kebanyakan studi yang tersedia tentang kesepian dan bunuh diri adalah di antara sampel orang dewasa yang berpenghasilan tinggi negara. Penelitian ini bertujuan untuk menilai prevalensi dan juga memprediksi peran variabel kesepian, sosial-lingkungan, dan demografis untuk bunuh diri remaja ideasi dan percobaan bunuh diri dalam 12 bulan terakhir. Kami melakukan studi berbasis sekolah di antara siswa sekolah menengah yang tinggal di perkotaan Jakarta dikumpulkan secara acak bertingkat
teknik pengambilan sampel. Analisis regresi logistik digunakan untuk menganalisis data. Itu prevalensi ide bunuh diri dalam sampel kami adalah 8,1% (n = 43) dan prevalensi
percobaan bunuh diri adalah 5,5% (n = 29). Menjadi wanita dan kesepian akan meningkatkan risiko memiliki ide bunuh diri (masing-masing 2,2 kali lipat dan 1,2 kali lipat). Sementara itu saja kesepian meningkatkan kemungkinan melakukan upaya bunuh diri sebesar 1,2 kali lipat. Pelajaran ini juga menyoroti pentingnya mengidentifikasi remaja dengan masalah kesepian mencegah ide bunuh diri dan upaya. Bantuan psikologis lebih lanjut untuk remaja dengan kesepian harus disediakan

ABSTRACT
Suicide has become a major public problem among adolescents throughout the world. Most available studies on loneliness and suicide are among a sample of high-income adult countries. This study aims to assess the prevalence and also predict the role of loneliness, socio-environmental, and demographic variables for adolescent ideational suicide and suicide attempts in the last 12 months. We conducted a school-based study among high school students living in urban Jakarta collected by stratified random sampling
sampling technique. Logistic regression analysis is used to analyze data. The prevalence of suicide ideas in our sample was 8.1% (n = 43) and the prevalence
attempted suicide was 5.5% (n = 29). Being a woman and being lonely increases the risk of having suicidal ideation (2.2 times and 1.2 times, respectively). Meanwhile alone loneliness increases the likelihood of committing suicide by 1.2 times. This lesson also highlights the importance of identifying teens with lonely problems preventing suicide ideas and efforts. Further psychological assistance for adolescents with loneliness must be provided"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalisa Enda M.T.
"Proses industrialisasi yang cepat di Korea menyebabkan perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat. Perubahan-perubahan sosial di Korea akibat industrialisasi mengakibatkan perubahan identitas nasional negara Korea dari negara agraris menjadi negara industri. Individualisme yang merupakan karakter dasar dari negara industri telah menggeser kolektivisme. Industrialisasi juga menyebabkan tingginya persaingan dan tuntutan hidup. Ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan dapat menyebabkan seseorang merasa depresi. Hal ini memicu seseorang untuk bunuh diri. Kasus bunuh diri yang diri semakin meningkat di Korea telah menjadikan bunuh diri menjadi suatu fenomena sosial. Penelitian ini bertujuan untuk membahas faktor-faktor sosial terkait dengan fenomena bunuh diri di Korea Selatan.

Industrialization?s process rapidly induced social changes in society. Social changes caused by industrialization have shifted Korean national identity from agrarian country to industrial country. Collectivism has shifted to Individualism which is based character of industrial country. Industrialization also induced highly competitiveness and highly life?s demand. Incapability in social adaptation can emerge depression feeling on someone. This condition triggers someone to suicide. The increasing of suicides cases in Korea have made suicide become social phenomenon. The purpose of this study is to describe the social factors associated with suicide phenomenon in South Korea."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Madubrangti
"ABSTRAK
Nojuu Shinsaku, dari Pusat Penelitian Bimbingan Kehidupan Anak di Jepang mengatakan tentang apa yang disebut ijime sebagai berikut : ( 1989: 44 )
Penjelasannya:
"Yang disebut ijime berbeda dengan perkelahian, tetapi merupakan suatu perbuatan seseorang yang mempunyai kekuatan dalam beberapa bentuk untuk dapat melakukan penyerangan searah terhadap yang menjadi lawannya. Orang yang berada dalam posisi yang kuat menyerang orang yang berada dalam posisi yang lemah baik seoara fisik maupun mental, dan mempunyai ciri bahwa yang melakukan itu merasa senang apabila melihat lawannya menderita atau menjadi kesal. Ijime mempunyai ciri bukan dilakukan dengan berakhir dalam satu kali perbuatan seperti halnya dalam suatu perkelahian, tetapi dilakukan dalam masa yang panjang.
Ijime berbeda dengan apa yang disebut perkelahian, karena berkelahi di dalam suatu perkelahian biasanya dilakukan oleh satu lawan satu orang, tetapi ijime kelihatannya semacam perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok besar orang terhadap sekelompok kecil orang atau oleh beberapa orang terhadap satu orang. Selain itu, ijime tidak hanya dilakukan satu kali perbuatan, tetapi dilakukan berkali-kali dalam masa yang panjang.
Ijime sekarang menunjukkan bentuk tersendiri pada masyarakat anak sekolah di Jepang akhir-akhir ini dalam melakukan suatu perbuatan atau tindakan di lingkungan sekolahnya sendiri dalam bentuk gendai no ijime `ijime masa kini'. Di dalam gendai no ijime lebih menunjukkan adanya dochokeiko 'kebersamaan yang kolektif' dalam melakukan suatu perbuatan atau tindakan secara bersama yang disebut doohokodo 'perbuatan secara bersama-sama.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuryanti
"NURYANTI. Dampak Ijime sebagai Permainan Kelompok yang Dilakukan oleh Siswa-Siswi SLTP Di Jepang. (Di bawah bimbingan Dr. Diah Madubrangti M.Hum.).Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005. Penelitian mengenai ijime sebagai permainan kelompok pada siswa-siswi SLTP di Jepang telah dilakukan sejak bulan Maret 2004, tujuannya ialah untuk mengetahui dampak Ijime sebagai permainan kelompok pada pembentukan sikap para anggota kelompok tersebut. Pengumpulan data yang mendukung untuk tujuan pencapaian penulisan dilakukan melalui metode kepustakaan, dengan cara menelusuri referensi-referensi yang terkait dengan teman permasalahan, dengan acuan utama sebuah buku yang berjudul Ijime Sakai no Kodomotachi yang ditulis oleh Fukaya Kazuko. Konsep yang dipakai adalah konsep permainan dari Caillois dan konsep nakama shudan (kelompok pertemanan) dari Profesor Shimizu Yoshihiro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Ijime terdapat nilai-nilai kepemimpinan, kebersamaan, dan kesadaran sebagai anggota kelompok. Kelompok memiliki arti yang sangat penting, terutama pada anak yang berada pada masa shishunki (usia 12-16 tahun) yang sebagian besar merupakan siswa SLTP. Kelompok turut mempengaruhi sikap anak terhadap Ijime. Selain itu, Ijime yang dilakukan dalam suatu kelompok pertemanan juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada pembentukan sikap anak-anak yang terlibat di dalamnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Naila
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perceived social support merupakan prediktor ideasi bunuh diri pada siswa SMA di Gunung Kidul. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan adanya hubungan antara perceived social support dan ideasi bunuh diri, namun belum ada studi yang secara khusus meneliti kedua variabel ini pada konteks Gunung Kidul. Perceived social support diukur menggunakan Multidimensional Scale of Perceived Social Support MSPSS oleh Zimet yang sudah divalidasi oleh Trifilia. Ideasi bunuh diri diukur dengan menggunakan The Scale of Suicidal Ideation oleh Beck dkk. yang sudah divalidasi oleh Denisa. Responden dalam penelitian ini adalah 260 siswa SMA di kecamatan Wonosari dan Semanu, Gunung Kidul. Kedua kecamatan ini dipilih karena merupakan dua kecamatan dengan angka bunuh diri tertinggi di Gunung Kidul. Analisis regresi yang dilakukan menunjukkan bahwa perceived social support menurunkan ideasi bunuh diri pada siswa SMA di Gunung Kidul.

This research is conducted to determine perceived social support as a predictor of suicide ideation on high school students in Gunung Kidul. A few previous research shows links between perceived social support and suicide ideation, but there is no research about that two variables in the context of Gunung Kidul. Perceived social support is measured with Multidimensional Scale of Perceived Social Support MSPSS by Zimet and already been validated by Trifilia. Suicide ideation is measured with The Scale of Suicidal Ideation by Beck et al. and already been validated by Denisa. Respondents in this research are 260 high school students in Wonosari and Semanu, Gunung Kidul. These two districts is chosen because this is these districts have the highest suicide rate Gunung Kidul. Regression analysis shows that perceived social support contribute to decrease of suicide.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>