Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151017 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risa Zahrah
"ABSTRAK
Krisis mortgage di Amerika tahun 2008 mengakibatkan ketatnya likuiditas di pasar keuangan berdampak pada penurunan penerbitan sukuk sampai 55% dari USD 31 milyar pada tabun 2007 menjadi USD 14 milyar pada tabun 2008. Penurunan tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan sukuk sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro secara global. Dimana seharusnya sensitifitas makro sukuk !ebih kecil dibanding obligasi karena sukuk yang didasarkan pada prinsipprinsip syariah. Dimana seharusnya indikator makro ekonomi seperti tingkat suku bunga dan indikator konvensional yang tidak sesuai syariah tidaklah berpengarah kepada sukuk, sehingga sukuk mempunyai oilai yang lebih stahil. Maka dari itu, tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh indikator makro ekonomi global (barga minyak dunia, fed fund rate dan nilai tukar/kurs) terhadap obligasi Intemasional dan sukuk global dengan membandingkan kinelja portfolio yaog menjadi aeuan investor dalarn berinvestaai. Faktor-faktor tersebut diperoleb melalui studi literatur, penelaahan terhadap teori, dan beberapa basil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Data yang digunakao dalarn penelitian ini dikumpulkan dari periode Januari 2007 sampai dengan Desember 2010. Data yang digunakan bersumber dari data Bloomberg. Metode pengolahan data yang digunakan adalah regresi linier dan uji asumsi, uji t, uji R2 , uji F. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga variabel makro ekonomi lebih besar mempengaruhl perubahan kinerja obligasi intemasional dibandingkan kinerja sukuk global.

ABSTRACT
American mortgage crisis in 2008 that caused tight liquidity in financial market has an effect to the declining of sukuk issuance up to 55%. from 31 billion US Dollars in 2007 to 14 billion US Dollars in 2008. Such decline has indicated that sukuk growth is extremely influenced by global macroeconomic condition. Idea11y, macro sukuk sensitivity should be less than bonds since sulaik macroeconomic sensitivity i.e. interest rate and conventional indicator which is not syariah compliant has no effect to sukuk, thus sukuk has more stable value. Therefore, this thesis is intended to analyze the effect of global macroeconomic indicator (global oil price, fed funds rate and foreign exchange) to the bonds global sukuk by comparing the portfolio performance as the investors' consideration. The above factors are obtained from tire studies of literatures, theories and also from the preceding researches. Data used in this thesis is collected from January 2007 up to December 20!0. And the data source is Bloomberg. The method used in this research is Iinier regression and assumption Test. t-Test. R2-Test and FTest The result from this research indicates that the three macroeconomic variables influence more on the bonds performance significantly rather than sukuk. because the method can be used to analyze the effect of independent variable to dependent variable and to compare the two regressions."
2011
T33716
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sutriyanti
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis mengenai ACFTA (ASEAN-China Free Trade
Agreement) yang merupakan suatu perjanjian perdagangan kawasan bebas yang
dibentuk antara negara-negara anggota ASEAN dengan China. ACFTA telah
disepakati sejak tahun 2001. Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China
(ACFTA) terbentuk berdasarkan atas dasar hukum internasional yaitu Framework
Agreement on Comprehensive Economic Co-Operation between ASEAN and the
People?s Republic of China yang ditandatangani pada 4 November 2002 di Phnom
Penh, Kamboja oleh para kepala pemerintahan negara-negara ASEAN dengan
kepala Pemerintahan Republik Rakyat China (RRC). Perjanjian ACFTA berlaku
secara penuh bagi Indonesia sejak Januari 2010, dan dibalik perberlakuan
perjanjian ACFTA bagi Indonesia memberikan dampak baik itu positif maupun
negatif. Selain itu ada pula kendala-kendala yang harus dihadapi Indonesia dari
perberlakuan perjanjian ACFTA. Pemerintah harus segera bertindak untuk
mengatasi berbagai dampak negatif dari perberlakuan perjanjian ACFTA,
terutama kebijakan perdagangan dalam negeri. Berbagai paket kebijakan yang
disiapkan dan dilakukan oleh Pemerintah Indonesia diharapkan dapat mengatasi
dampak negatif dari pemberlakuan ACFTA (ASEAN-China Free Trade
Agreement). Penelitian yang dilaksanakan dalam penulisan tesis ini adalah
penelitian yuridis normatif. Di dalam tesis ini dibahas mengenai substansi dari
perjanjian ACFTA, dampak positif dan negatif dari perjanjian ACFTA bagi
Indonesia, dan upaya pemerintah melalui kebijakannya yang komprehensif dalam
mengatasi dampak dari perjanjian ACFTA.

ABSTRACT
This thesis discusses the ACFTA (ASEAN-China Free Trade Agreement) which is
a free trade agreement area that formed between ASEAN countries and China.
ACFTA has been agreed since 2001. ASEAN-China Free Trade Agreement
(ACFTA) formed based on international law namely Framework Agreement on
Comprehensive Economic Co-Operation between ASEAN and the People?s
Republic of China that has been signed on November 4, 2002 at Phnom Penh,
Kambodja by the chief ASEAN?s countries governments with Republic of China
(PRC). ACFTA fully cause been effective for Indonesia since Januari 2010, and
behind implementation of ACFTA for Indonesia has given positive and negative
effects. In addition, there are constraints which must be faced by Indonesia.
Indonesian Government must act immediately to solve the several negative effects
from the implementation of ACFTA, especially domestic trading policy. Several
policy packages are prepared and implementated by Indonesian government that
is hoped can solve the negative effect of implementation ACFTA (ASEAN-China
Free Trade Agreement). Research conducted in this thesis is a normative juridical
research. In this thesis are discussed obout substance of ACFTA, postitive and
negative effect of ACFTA for Indonesia, and the effort of Indonesian government
to solve the effect of ACFTA comprehensively."
2012
T30623
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Krugman, Paul R.
Cambridge, UK: Massachusetts Institute of Technoloy, 1994
382 KRU r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Deltadi Rachman Nurwijayanto
"Sukuk merupakan instrumen pasar keuangan Islami yang saat ini semakin populer. Tetapi, jumlah sukuk yang terbatas dapat mengindikasikan bahwa portfolio sukuk belum terdiversifikasi dengan baik dan dapat diartikan memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki kinerja lebih rendah dibandingkan dengan portfolio obligasi konvensional. Penelitian ini bertujuan tu1tuk membandingk:an kinerja portfolio sukuk dengan portfolio obligasi konvensional, dan pengaruh jumlah emisi terhadap kinerja portfolio. Dari sisi return temyata portfolio sukuk tidak memberikan return yang berbeda dibandingkan dengan portfolio obligasi konvensional. Sementara itu dari sisi resiko, portfolio sukuk memiliki resiko yang lebih rendah dilihat dalarn hubungannya dengan resiko sistematiknya, walaupun secara resiko total sukuk memiliki resiko lebih tinggi dibandingk.an dengan portfolio obligasi kovensional. Portfolio sukuk memiliki kinerja lebih baik terhadap resiko totalnya dan sebaliknya terhadap resiko sistematiknya. Terhadap penambahan jumlah emisi, sukuk akan memberikan pengaruh terhadap kinerja portfolio sukuk, dimana hal tersebut tidak berlaku pada portfolio obligasi konvensional.

Sukuk is an Islamic financial market instruments are now increasingly popular. However, a limited number of sukuk may indicate that the portfolio of sukuk yet well diversified and can be interpreted more likely to have lower performance compared with cnnventional bond portfolio. This study aimed to compare the performance of sukuk portfulio with conventional bond portfolio, and the effect of emissions on the performance of the portfolio. From the side of sukuk portfolio return has no different returns compared with conventional bond portfolio. Meanwhlle in terms of risk, portfolio of Sukuk has a lower risk seen in relation to its systematic risk, although at the total risk, sukuk has higher risk. Portfolio sukuk has better performance against the risk of total and contrary to its systematic risk. Addition of total emissions will impact on the performance of sukuk portfolio, whlch it does not apply to conventional bond portfolio."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33513
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Meilani
"Proses integrasi perekonomian dunia adalah proses yang sulit untuk dihindari. Perjanjian perdagangan bilateral antar banyak negara yang terlibat akan turut menunjang terciptanya perjanjian perdagangan regional maupun global. Indonesia baru-baru ini sudah menandatangani perjanjian bilateral dengan Jepang, yang disebut Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement (EPA). Perjanjian bilateral ini meliputi aspek perdagangan. Melalui tulisan ini, penulis mencoba menganalisis dampak perjanjian tersebut secara komprehensif dengan memanfaatkan suatu alat untuk menganalisa isu-isu lieralisasi, yang disebut Global Trade Analysis Project (GTAP).
Dalam peneitian ini dilakukan simulasi dimana tarif impor bilateral antara kedua negara dibuat nol. Dengan kata lain, dilakukan liberalisasi total perdagangan bilateral antara Indonesia dengan Jepang. Sedangkan tarif impor dari negara-negara lain ke Jepang atau ke Indoensia tidak diubah.
Simulasi menunjukkan bahwa selain meningkat secara signifikannya kegiatan ekspor bilateral dua negara, namun ada sektor-sektor yang terpukul oleh liberalisasi perdagangan Indonesia-Jepang. Pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah meminimalkan dampak negatif bagi sektor-sektor tersebut. Keterlambatan bertindak kelak dapat menimbulkan dampak negatif pula dikemudian hari.
Indonesia sudah terbiasa maju ke meja perundingan perdagangan tanpa studi yang mendalam. Di masa mendatang Indonesia harus lebih mewaspadai kemungkinan dampak burruk yang dialami sektor-sektor tertentu, dan perlu melakukan studi yang lebih mendalam sebelum berangkat ke meja perundingan."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T27385
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The 25 years of APEC shows a positive correlation between trade and economic growth. the strong correlation makes APEC seen as a future core of economic power and potential to be global leadership in development of international norm, rules, cooperation. international political economy concerns to how scare resources are allocated to different uses and distributed among individuals through process of decentralized market. it also refers to handling of issues related to cross national boundaries and relationships between 2 or more than two countries through a complex political process involving a country, bilateral relations between countries, international organizations, regional alliances, and global agreements. in globalization era, improving quality of human resources and sustainable growth is required. however, under pressure of the international competition, indonesia poses a number of new challenges, economics as well as political. the indonesian economic challenge is in investment in commercial infrastructure support greater connectivity. the new vision to be the world maritime axis has been promoted from president joko widodo. it is momentum for indonesia to take advantage from APEC global agenda to strengthen indonesia role in sustaining national, regional, and international economic growth through infrastructure development in maritime sector.
"
JPUPI 4:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fentiny Nugroho
"Implementasi dalam penanggulangan kemiskinan sebagai dampak kebijakan glogal (free-trade policy), bukan hanya pentahelix, tetapi pentahelix plus. Pentahelix Plus akan memperkuat Indonesia dalam memperoleh manfaat dari perdagangan bebas, dan semoga kelak angka kemiskinan kita dapat menurun hingga mencapai angka "no proverty" seperti yang digariskan Sustainable Development Goals."
Depok: UI Publishing, 2024
P-PDF
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Anderson, Kym
London: Trade Policy Research Centre, 1991
381.41 AND g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Suerlianto
"Keterkaitan antara perdagangan bebas dengan kesenjangan ekonomi antar wilayah masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Khususnya pada negara berkembang, seperti Indonesia, karena keuntungan perdagangan bebas yang di dapatkan pada setiap wilayah provinsi di Indonesia akan berbeda satu dengan lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perdagangan bebas terhadap kesenjangan ekonomi antar provinsi dan di dalam provinsi di Indonesia. Dengan menggunakan analisis data panel yang terdiri dari 33 provinsi dalam rentang tahun 2002-2011, hasil yang didapatkan adalah perdagangan bebas - penurunan tarif impor -- berpotensi akan memberikan keuntungan bagi provinsi yang memiliki tenaga kerja tidak terampil lebih banyak dan infrastruktur yang lebih baik (kesenjangan ekonomi antar provinsi berkurang). Hasil penelitian ini juga mendapatkan bahwa dampak perdagangan bebas dapat di minimalisasi dengan menguatkan PMDN pada provinsi tersebut.

Debates over the effect of trade liberalization on inequality across regions in a country participating in trade liberalization have been arising. The debates mainly apply on developing countries, such as Indonesia, because different regions will have different level of development causing different gains from trade liberalization across regions. Therefore, this study is aimed at determining the effect of free trade on inequality inter provinces and intra provinces in Indonesia. A panel data analysis of 33 Indonesian provinces in the period of 2002-2011 has showed that free trade - i.e reduction in tariff barriers - will potentially benefit to the province that have abundant unskilled labor and better infrastructure (decreasing inequality inter provinces). This study also reveals that the impact of trade liberalization can be minimized by having a strong domestic investment in the province."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Anggoro
"ABSTRAK
Saat ini strategi self-reliance untuk mencapai ketahanan pangan telah secara luas diterapkan sejak perdagangan internasional menjadi lebih liberal. Tujuan dari peneletian ini adalah untuk menganalisis pengaruh liberalisasi perdagangan terhadap ketahanan pangan di Indonesia menggunakan data panel propinsi 2005-2013. Hasil empiris menunjukkan bahwa keterbukaan perdagangan memiliki dampak positif pada asupan kalori dan protein. Hasil ini mendukung argumen bahwa perdagangan dapat meningkatkan pendapatan yang pada akhirnya meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan. Sebaliknya, keterbukaan perdagangan pada sektor pertanian tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketahanan pangan. Hal ini mungkin disebabkan pangsa sektor pertanian dalam perdagangan internasional relatif kecil. Selain itu, karena beras sangat penting dalam pola konsumsi di Indonesia, harga beras signifikan mempengaruhi asupan kalori. Sebaliknya, meskipun kedelai juga merupakan komoditas penting untuk konsumsi, harga dan produksi tidak mempengaruhi asupan protein. Selain itu, penelitian ini juga menegaskan bahwa PDRB per kapita berpengaruh positif terhadap ketahanan pangan. Oleh karena itu, kebijakan yang menghasilkan pendapatan sangat penting untuk mengurangi kerawanan pangan.

ABSTRACT
Nowadays the self reliance strategy to achieve food security has broadly implemented since the international trade become more liberal This policy not only implemented by countries that have lack of food in order to ensure their food availability but also in countries that traditionally an agriculture producer However policy has to accompany by adequate export performance so they can purchase imported food The purpose of this paper is to analyse the effect of trade liberalization on food security in Indonesia using provincial panel data from 2005 2013 This study focus on two commodities that is important as source of nutrition for Indonesian people which is rice and soybean The empirical results shows that trade openness in general is have positive impact on calorie and protein intake This result support the argument that trade can induce income that in turns increases people access to food On contrary agriculture openness do not has significant effect on food security This might due to the share of agriculture sector in international trade is relative small Furthermore since rice is crucial in Indonesia dietary pattern the price of rice is significant affect calorie intake In contrast even though soybean also an important commodity for consumption its price and production does not affect the protein intake In addition this study also confirms that GRDP per capita has positive effect on food security Therefore an income generating policy is essential to reduce food insecurity "
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>