Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172381 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widuhung, Sisca Debyola
"Penelitian ini membandingkan manakah diantara metode Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), atau kombinasi keduanya yang lebih tepat dalam menilai saham perusahaan, khususnya saham syariah yang tercatat dalam Daftar Efek Syariah. Perbandingan dilakukan melalui tiga tahapan, yakni tahap pencarian kriteria comparable _firms terbaik, tahap pencarian metode kombinasi PER dan PBV yang optimal, dan tahap pencarian metode yang paling tepat dalarn menilai saham. Kriteria comparable firms diklasifikasikan berdasarkan kategori industri, total aset, Return On Equity (ROE), kombinasi industri dan aset, Serta kombinasi industri dan ROE.
Metode kombinasi PER dan PBV yang diglmakan berada pada bobot range 10% - 90% untuk masing-masing metode dengan total bobot 100% pada setiap kombinasi. Keseluruhan tahapan penelitian menggunakan data perhjtungan the absolute percentage error yang merupakan selisih antara harga saham estimasi dengan harga saham aktual. Pengujian dalam penelitian ini ada dua rnacam, yaitu uji Friedman dan Liii Wilcoxon.
Dengan menggunakan sampel 125 perusahaan yang tercatat pada Daftar Efek Syariah, penelitian ini memberikan dukungan terhadap penggunaan metode kombinasi PER dan PBV dimana penyeleksian comparable firms-nya didasarkan pada kategori industri yang sama. Dengan menggunakan ketiga metode penilaian saham, kriteria penyeleksian comparable firms yang paling baik adalah berdasarkan pada kategori industri.
Hasil pengujian ketepatan metode penilaian saham menunjukkan bahwa metode kombinasi PER dan PBV adalah metode yang lebih baik untuk digunakan. Kombinasi yang paling optimal terdapat pada 20% PER dan 80% PBV. Hal ini rnenunjukkan bahwa inforrnasi earning dan book value merniliki andil dalam menentukan nilai intrinsik saham, meskipun informasi book value dianggap lebih penting daripada earning.

This research is to compare between the method of Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), or a combination of both, Which one from them is more appropriate in valuing the company's stock, particularly stock listed in the List of Sharia Securities. The comparison is done through three phases, such as searching the best Erms comparable criteria phase, finding the optimal method to combinate PBV PER, and discovery the most accuratest method in valuation the stocks. Criteria comparable firms are classified by industry category, total assets, Return On Equity (ROE), a combination of industry and assets, and a combination of industry and ROE.
PER and PBV combination method used is in the weight range 10% - 90% for each method with a total weighting of 100% in any combination. Overall, the stage of this research is using the absolute percentage error ca1culation's data, which represents the difference between the estimate stock price and the actual stock price. There are two test used in this study, Friedman and Wilcoxon test.
By using 125 samples of company that recorded on the List of Sharia Securities, this study provides support for using a combination of PER and PBV methods of selecting comparable firms in which it is based on the same industry category. By using these three stock valuation methods, The best criteria for selecting comparable firms is based on industry category.
Results of testing the accuracy of stock valuation methods showed that the combination PER and PBV's method is a better method to use. The most optimal combination found in 20% PER and 80% PBV. This suggests that earnings and book value information have an important key to determinate the intrinsic value of stock, although information on book value are considered more important than earnings.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T33205
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Velnik Ismael
"Tesis ini membahas pengaruh pemilihan perusahaan sebanding terhadap akurasi metode valuasi Price Earnings Ratio (P/E) dalam memprediksi harga saham, khususnya untuk saham-saham yang tergabung dalam indeks LQ45. Pada dasarnya, tulisan ini menggunakan dua metode pemilihan perusahaan sebanding, yaitu metode konvensional dan metode regresi, seperti yang telah dilakukan oleh Alford (1992) dan Bhojraj & Lee (2002). Akurasi prediksi harga saham diukur dengan nilai kesalahan prediksi absolut dari masing-masing metode ini.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa metode pemilihan perusahaan sebanding dengan kedua metode tersebut memberikan hasil kesalahan prediksi absolut yang tidak berbeda secara statistik. Tingkat kesalahan prediksi absolut untuk kedua metode tersebut cukup tinggi, sehingga tidak disarankan untuk menggunakan metode valuasi relatif ini sebagai alat utama untuk memprediksi harga saham.

The focus of this study is to examine the effect of the set of comparable firms on the accuracy of the price earnings method to predict the stock price, especially for LQ45 index stocks. In general, this study use two method of selecting the set of comparable firms, conventional and regression methods, as done by Alford (1992) and Bhojraj & Lee (2002). The stock price predictions accuracy was measured by the absolute prediction error.
The results suggest that there is no significant difference in prediction error between each method statistically. The absolute prediction errors were quite high for both methods, so it not recommended using this relative valuation method as the main tool to predict a stock price.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21752
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evy Susanti
"Karya akhir ini membahas mengenai pengaruh caming per share (EPS), price camning ratio (PER), price to book value (PBV) dan debt to total equity ratio (DER) terhadap harga saham pada industri farmasi periode 2003 - 2007. EPS, PER, dan PBV dipilih sebagai variabel bebas (independen) karena ketiga rasio keuangan tersebut memang selalu digunakan untuk memproyeksikan harga saham perusahaan dan sekaligus mewakili capital market ratio sedangkan DER dipilih sebagai bagian dari variable bebas lainnya karena mewakili kinerja leverage rario. Model analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda merupakan bentuk persamasn regresi yang memiliki variabel bebas lebih dari satu (independen; variables) yang akan digunakan membentuk variabel terikat (dependent variables) dengan tingkat signifikansi lima persen (a-5%). Dari hasil pengujian didapat babwa rasio EPS signifikan terhadap harga saham scbanyak 100% membuktikan bahwa bisa digunakan sebagai prediksi. Kemudian DER, PER, dan PBY tidak signifikan. Ini berarti, tidak bisa digunakan sebagai prediksi terutama untuk pengambilan keputusan dan strategi investasi.

This final paper discusses the effect of earnings per share (EPS), price earnings ratio (PER), price to book value (PBV) and debt to total equity ratio (DER) on stock prices in the pharmaceutical industry for the period 2003 - 2007. EPS, PER , and PBV was chosen as the independent variable because the three financial ratios are always used to project the company's stock price and at the same time represent the capital market ratio, while DER was chosen as part of the other independent variables because it represents the performance of the leverage ratio. The analytical model used is multiple linear regression which is a form of regression equation that has more than one independent variable (independent; variables) which will be used to form the dependent variable with a significance level of five percent (a-5%). From the test results, it is found that the EPS ratio is significant to the stock price of 100%, proving that it can be used as a prediction. Then DER, PER, and PBY are not significant. This means, it cannot be used as a prediction, especially for decision making and investment strategies."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nazwirman
"Investasi pasar modal memberikan earning yang lebih tinggi dibandingkan dengan menyimpan uang di bank misalnya dalam bentuk deposito yang rata-rata hanya 6 persen pertahun. Namun demikian investor harus juga jeli dalam menganalisis dalam pembelian sahamnya. Dengan menggunakan salah satu teknik analisis saham metode Price Earning Ratio (PER), maka investor akan mudah mendapatkan mengenai saham mana yang harus mereka beli. Metode Price Earning Ratio dalam menganalisis saham perusahaan industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia
menggunakan tiga alternatif (k*= 11%, k*=16%, dan k*=21%). Dari 15 perusahaan yang listing hanya ada 6 perusahaan yang konsisten memberikan deviden kepada investornya setiap tahun. Saham perusahaan yang layak dibeli hanya saham satu perusahaan karena pada tiga alternatif tersebut PER < PER* yang berarti tingkat earning dari saham tersebut lebih tinggi dari 11%, 16% atau 21 % dan harga dari saham tersebut murah. Saham perusahaan yang lain tidak layak dibeli ada 5 perusahaan, tetapi layak untuk dijual oleh investor, karena pada tiga alternatif tersebut PER > PER* yang berarti tingkat keuntungan dari saham tersebut lebih kecil dari 11%, 16% atau 21%.

Abstract
Stock exchange investment gives return more than saving money in bank. For instance, in form of a deposit with average of 6 % per annum. But investor must be analyze carefully in buying shares.
Using one analytical share techniques, the price earning ratio (PER) method. Investor will easily know which share they should buy. Price earning ratio method in analyzing the share of food and beverage company in Indonesian stock exchange use three alternative
(k*= 11%, k*=16% and k*=21%). From 15 company on listing, only 6 companies give dividend to investor every year.
Company share to buy only one share company, because for three alternative PER < PER* so the return from the share
to more than 11%, 6% or 21% and price from the share is cheap. There are share 5 companies that are not good to buy,
but good to sell to investor, because three alternative PER>PER* meaning advantage from share smaller than 11%, 6% or 21%."
Bina Sarana Informatika, 2008
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Haula Feruza
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh alat ukur kinerja price-earnings ratio (PER) dan cash value added (CVA) terhadap return saham. Dalam penelitian ini, CVA mewakili metode pengukuran kinerja berdasarkan nilai (value based) yang merupakan pengembangan dari metode kinerja accounting based dan PER mewakili kinerja akuntansi (accounting based). Sampel yang digunakan adalah 25 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2007-2011 dengan jumlah observasi 125. Pengujian dilakukan dengan metode ordinary least square. Untuk membandingkan PER dan CVA, pendekatan menggunakan pendekatan relative information content. Hasil pengujian menunjukkan bahwa PER lebih baik dalam menjelaskan return saham dibandingkan CVA.

Purpose of this study is to examine the effect of price-earnings ratio (PER) and cash value added (CVA) on stock returns. In this study, CVA represents value based, which is the improvement of accounting based method and PER represents accounting based performance measure. Therefore, this study also aims to determine whether CVA is better in explaining stock returns than PER. Sampel used in this research are 25 manufacturing companies listed in Indonesian Stock Exchange from 2007-2011 with 125 number of observations. This study uses Ordinary Least Square method. Relative information content approach are used to compare PER and CVA in explaining stock returns. The test result shows that PER is better than CVA in explaining stock returns."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Golda Veronika
"Penelitian bertujuan menguji hubungan pengukuran kinerja price - earnings ratio dan cash value added terhadap return saham syariah yang terdaftar di Daftar Efek Syariah. Penelitian ini menguji antara price - earnings ratio dan cash value added yang lebih baik mengukur return saham syariah. Sampel yang digunakan adalah saham syariah yang terdaftar di Daftar Efek Syariah pada tahun 2011 - 2012, dengan jumlah sampel sebanyak 111 perusahaan, dan jumlah observasi sebanyak 222. Hasil penelitian membuktikan bahwa cash value added memiliki hubungan signifikan dengan return saham syariah. Selain itu, penelitian ini membuktikan bahwa cash value added lebih baik dalam mengukur return saham syariah dibandingkan price ? earnings ratio.

This study aims to examine the relationship between price - earnings ratio and cash value added in sharia stock return. This study also aims to determine whether cash value added is better in measuring sharia stock return than price - earnings ratio. The sample used were sharia stock on the Daftar Efek Syariah in 2011 - 2012, with a total sample of 111 companies, and the number of observations are 222. This study concludes cash value added is a significant with positive relation. Furthermore, the research concludes that cash value added is better in measuring sharia stock return than price - earnings ratio."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsa Andiani
"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh price earnings ratio (PER) dan kepemilikan institusional terhadap return saham. Proksi return dalam penelitian ini adalah actual return dan abnormal return. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelompok saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2013. PER terbukti berpengaruh negatif terhadap return saham. Penelitian ini juga menemukan bahwa saham dengan PER rendah outperform saham dengan PER tinggi. Namun, penelitian ini belum menemukan adanya pengaruh kepemilikan institusional terhadap return.

The purpose of this study is to examine the effect of price earnings ratio (PER) and institutional ownership on stock returns. Stock returns are proxied by actual stock returns and abnormal stock returns. The sample used in this study are LQ45 stocks in Indonesia Stock Exchange from 2008 to 2013. The results show that PER has negative relationship with stock returns. Low price earnings ratio stocks outperform high price earnings ratio stocks. Besides, this study shows that institutional ownership has no significant relationship with stock returns.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Durio Agonanton
"Tesis ini membahas tentang valuasi harga saham PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT. Ultrajaya Tbk (ULTJ) dengan menggunakan metode Discounted Earning Approach, Price To Book Value Ratio, dan Enterprise Value to EBITDA. Analisa dan pembahasan dilakukan dengan menggunakan top down approach dimulai dari analisa secara makro, analisa industri dan analisa terhadap kinerja perusahaan melalui posisi keuangan perusahaan secara historikal untuk kemudian dilakukan proyeksi terhadap posisi keuangan di masa yang akan datang dan nilai intrinsik saham di masa sekarang dan akan datang. Nilai intrinsik saham tersebut kemudian dibandingkan dengan harga saham di Bursa Efek Indonesia agar dapat diketahui apakah nilai intrinsik saham overvalued atau undervalued terhadap harga saham tersebut di Bursa Efek Jakarta sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk pengambilan keputusan bagi investor yang berkeinginan untuk berinvestasi pada saham MYOR dan saham ULTJ.

This thesis discusses about the stock price valuation of PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) and PT. Ultrajaya Tbk (ULTJ) by using Discount Earning Approach Method, Price To Book Value Ratio, and Enterprise Value To EBITDA. This analysis and evaluation is performed by using a top-down approach starting from the macro analysis, industry analysis, and analysis of the performance of the company through the historical financial position and then made projections on its financial position in the future and the intrinsic value of the stock at the present and future. Intrinsic value of the share is then compared to the share price on the stock market in order to know whether the intrinsic value of the stock is overvalued or undervalued so that it can be taken into consideration for the decision-making for investors who wish to invest in MYOR dan ULTJ stocks."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melinda Adhiwana
"Tujuan utama manajemen perusahaan adalah memaksimalkan nilai saham perusahaan sehingga nilai kekayaan pemegang saham pun akan naik. Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap return saham terhadap berhagal parameter diantaranya Eonomic Value Added, Market Value Added dan rasio-rasio profitabilitas dalam kinerja keuangan Dalam penelitian ini terdapat dua puluh delapan perusahaan yang bergerak pada industri barang konsumsi (consumer good industry) yang dijadikan sampel. Faktor yang dianalisis adalah return saham sebagai variabel dependen dan Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Earning per Share (EPS), ROE(Return an Equity), ROA (Return an Asset), PER (Price Earning Ratio), PBV (Price Book Value) dan BVPS (Book Value per share) sebagal variabel-variabel independen.

The main goal of management is to maximize the value of company shares so that the value of shareholder wealth will increase. It needs to be done for the analysis of stock returns on various parameters including Eonomic Value Added, Market Value Added and profitability ratios in financial performance. In this study there were twenty-eight companies in consumer good industry which is used as the sample. Factors that are analyzed is the stock return as the dependent variable and Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Earning per Share (EPS), ROE (Return on Equity), ROA {Return on Assets), PER (Price Earning Ratio), PBV (Price Book Value) and BVPS (Book Value per share) as independent variables."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T31994
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Abidin
"Penelitian ini yang bertujuan untuk melihat hubungan antara return saham dan PER, seberapa jauh PER yang ditentukan oleh tiga faktor fundamental : dividend payout ratio (DPO), EPS growth (GR) dan leverage (risiko) yang mencerminkan nilai intrinsiknya. Di samping itu, penelitian ini mengetahui apakah rata-rata return dari portofolio saham yang high PER lebih kecil dibandingkan dengan portofolio saham low PER. Pengambilan sampel berjumlah 45 perusahaan yang selalu listing di BET sejak tahun 1993 sampai dengan 1999, kecuali pada periode selama krisis untuk menguji hipotesa kedua, ketiga dan keempat diambil 29 perusahaan. Penelitian ini menghasilkan suatu hubungan negatif yang tidak signifikan antara PER dengan return saham pada periode krisis dan positif signifikan pada periode selama krisis. Arah korelasi yang diperoleh antara PER dengan ketiga faktor fundamental (DPO, leverage, dan growth) baik pada model II maupun III berturut-turut positif, positif, dan negatif, kecuali pada model II yang memiliki hubungan tidak signifikan pada periode sebelum krisis. Disamping itu model II pada periode selama krisis, variabel growth berkorelasi positif dan pada periode gabungan variabel DPO berkorelasi negatif. Pada model II, variabel leverage mempunyai hubungan yang signifikan pada periode selama krisis dan gabungan sebelum dan selama krisis. Pada model III, variabel leverage mempunyai hubungan yang signifikan pada periode selama krisis dan gabungan sebelum dan selama krisis. Sedangkan DPO signifikan pada periode selama krisis dan growth signifikan pada periode gabungan sebelum dan selama krisis. Penelitian ini juga menghasilkan bahwa rata-rata return saham dari portofolio saham high PER lebih kecil dibandingkan dengan portofolio saham low PER pada periode sebelurn krisis maupun selama krisis adalah tidak signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>