Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126609 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuyun Widyaningsih
"Organisasi Profesi Ikatan Bidan Indonesia (OP-JBI} merupakan satu wadah untuk menghimpun seluruh anggota IBI dalam pelaksanaan fungsinya sebagai salah satu kekuatan sostal, dalam mempersatukan din setiap anggotanya. Sesuai dengan AD-ART OP IBI 2003-2008 BAB HI pasal 6, OP JBI bertuyuan untuk menggalang dan mempererat persatuan dan persaudaraan sesama bidan, sexta dengan organisasi perempuan dan pihak yang terkait watuk mencapai visi dan misi, membina dan Tmengayomi angpofa serta mengembangkan dan meningkatkan pendidikan, pengetahuan dan keterampilan terutama dalam profesi kebidanan, berperan setta dalam pembangunan, terutama dalam pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak, dan meningkatkan martabat dan kedudukan bidan serta memberdayakan perempuan dalam masyarakat. Untuk mencapai tujuannya sebagaimana tercantum dalam pasai 7 OP-IBI melakukan kegiatan ke dalam dan ke tuar organisasi, dengan demikian untuk mendukung kegiatan dimaksud, diperlukan perencanaan strategis (Renstra). Berdasarkan hasil wawawancara dengan ketua umum PP [BI menyatakan bahwa “Renstra [BI yang ada saat ini sudah habis masanya yaitu 2003-2008, dengan demikian perlu disusun kembali Renstra OP [BI untuk masa 5 (lima) tahun ke depan yaitu 2009-2013".
Dalam mengembangkan rencana strategis OP JBI dilakukan penelitian yang dilaksanakan di sekretariat kantor PP IB} pada bulan Nopember 2007 sampai Pebruari 2008. Penelitian meaggunakan rancangan penelitian operational research dengan pemecahan masalah secara deskniftif analitik dengan metode kualitauf. Kegiatan penelitian dilaksanakan melalui proses COMG dan wawalcara dengan para pengurus PP IBL, PD, donatur dan Anggota IBI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SWOT matriks dan IE matriks yang dilandasi oleh hasil dan: EFE dan IFE matriks posisi OP IBI berada dalam future quadrant, sedangkan JE matriks berada pada sel ke 5 yattu hold and maintain. Strategi yang cocok dengan visi, misi, dan tujuan janpka panjang dari organisasi IBI adalah strategi market penetration, product development dan market development. Berdasarkan konsep dan BSC upaya yang paling banyak yang harus dilakukan oleh OP IBI adalah yang berkaitan dengan persfektif bisnis intemal Langkah terakhir dalam membangua BSC yaitu menetapkan target dan program, dari 49 indikator menghasikan 84 program dengan total pengeluaran dana sebesar 25.6% pertahun. OP IBI telah menyusun program dan target selama 5 (lima) iahum, mulai 2009-2013.
Penelitian menyimpuikan bahwa OP IB] dapat menggunakan faktor-faktor yang menguatkan posisinya, dengan prinsip meningkatkan kekuatan yang ada untuk Mmengatasi Kelemahan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk menghindan ancaman yang muacul, sehingga OP IBI dapat bertahan dan tetap eksis dalam lingkungan #@ig ters berubah! .
Disarankan agar OP IBI memformulasikan program maupun target tahunan yang ingin dicapai berdasarkan prioritas program, dan rencana strategis OP IB] tahun 2009-2013 menjadi acuannya, melakukan himbauan kepada PD dan PC agar menyusun rencana strategi lanjutan dengan mengadopsi dan adaptasi rencana strategi yang telah disusun dengan memperhatikan SWOT masing-masing. Melakukan evaluasi terus-menerus terhadap pelaksanaan strategi terpilih, sebingga dapat dijadikan wmpan balik untuk penyusunan strategi selanjutnya. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan OP IBI hendaknya mempercepat terealisasinya pembentukan kolegium kebidanan Indonesia. Untuk Mitra dan Donor diharapkan dapat membenkan dukungan dan memfasilitasi dalam implementasi programprogram yang telah direncanakan oleh OP [BI dalam 5 (lima) tahun mendatang.

The organization of Indonesian Midwife Profession Association (OP-IBI) is aa institution for midwives in Indonesia to unify all of members in midwife in Indonesia In one organization. According to AD-ART OP IBI 2003-2008 chapter HT section 6, OP IBI have set goals in order to collect and strengthen the unity and other related parties in order to achieve the vision and mission of organization, consalt and look after, protect, develop and increase their education, knowledge, and skills in midwifery, particularly to increase the degree of public health, especially maternity and infants and so does increase the dignity and privilege of midwife in Indonesia and empower the women’s role in society. Therefore, to achteve the objective as noted in section 7 OP-IBE conducted the internal and external activities, to support the activities mentioned above, it’s necessary to built strategic plan (Renstra). Based on interview with the general chief of PP IBY, its stated that “The /B/'s Renstra we known before, has come io its expired time, which is 2003-2008, therefore Renstra needs to rearrange for next five years period of 2009-2013”.
In the developing strategic plan, of OP-IBI has conducted some study at secretanat office of PP IBL, begin at November 2007 to February 2008. The study based on operational research with descriptive analytics problems control and qualitative method, The study conducted through CDMG process and interview with the official member of PP IB], PD, funder, and member of JBI.
The study showed that SWOT matrix and JE matrix which based on the result of EFE and IFE positional matrix OP 1B1 is in fisture quadrant, while TE matrix is in the fifth cell, that is hold and maintain. The strategy that taatch to vision, and mission and the long-term objectives of IBI is market penetration, product development, and market development. Based on the concept of BSC, the most important effort to execute by OP IBI is related to the internal business perspectives. The last step is construct BSC is determine the target and program, from 49 indicators used, produced 84 programs with total budget 25, 6% per year. OP IBI has arranged the program and 5 years, starts from 2009 to 2013.
The study conclude that OP [BI could use the factors that strengthen its position, with the principle to increase the ability to over come the weakness and take the opportunity to avoid the threat, so that OP IBI could survive and holding on in the dynamics change of environment.
It’s suggested that OP IBI should formulate program or annual target to achieve based on the prionty program and strategic plan of OP IBI by the year 20092013 to be the referral, suggesting the PD and PC to arrange advance strategic adopting and adapting strategic planned arranged based to each of the SWOT. Conducting continues evaluation upon the execution of chosen strategic planned, so that could became a feed back to arrange the further strategy. In the way of increase the quality of education and services of OP IBI, it’s should be accelerate the realization of establishing the collegtums of Indonesian midwife. For the counterpart and donor, hopefully could raise the support and facilitate implementation of programs planned by OP IBI for the next 5 years.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34563
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyani
"Rumah sakit Hermina Tangerang merupakan rumah sakit swasta anggota ke-sebelasdari Hermina Hospital Group. Ketatnya persaingan antar rumah sakit khususnya di areKota Tangerang menuntut rumah sakit untuk berupaya meningkatkan kemampuan diriuntuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat sehinggamenjadikan RS Hermina Tangerang sebagai rumah sakit yang unggul dan terkemuka diwilayah cakupannya terutama era Jaminan Kesehatan Nasional ini.
Tesis ini membahas tentang perencanaan strategi RS Hermina Tangerang denganpendekatan Balanced Scorecard sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melakukanperencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian pelayanan selama kurun waktu 20018-2022. Pendekatan Balanced Scorecard merupakan salah satu metode yang mampu mengintegrasikan seluruh aspek dan menempati posisi strategis dalam sistemmanajemen strategis dengan melakukan pengamatan terhadap trend perubahanlingkungan makro dan lingkungan industry dan berdampak signifikan terhadapperencanaan strategis, penyusunan program, dan penyusunan anggaran, serta berperandalam memperluas ukuran kinerja personil dalam tahap implementasi dan tahappemantauan. Trend perubahan lingkungan tersebut ditafsirkan dampaknya terhadap rumah sakit melalui empat perspektif : keuangan, customer, proses bisnis internal, danpembelajaran dan partumbuhan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan cara mengumpulkan data sekunderkuantitatif dan mengambil data primer melalui wawancara mendalam dan ConsensusDecision Making Group. Melalui kerangka kerja, dilakukan 3 tahapan yaitu tahap inputstage, matching stage dan decision stage yaitu menentukan strategi prioritas denganmenggunakan matriks QSPM Quantitave Strategic Planning Matrix.
Hasil penelitian diperoleh posisi strategi RS Hermina Tangerang Grow and Builddengan strategi alternative penetrasi pasar , pengembangan pasar pengembanganproduk, dan tersusunnya 4 strategi prioritas, yaitu: 1 pengembangan pelayananunggulan rumah sakit hemodialisa. Klinik tumbuh kembang, fisioterapi, kemoterapi,layanan bedah sentral ; 2 pengembangan dan penetrasi pasar dengan meningkatkanupaya-upaya pemasaran; 3 peningkatan kerjasama dengan perusahaan industry danasuransi; 4 pengembangan dan penambahan gedung dan area lahan parker. Selain itu,tersusunnya key performance indicator di RS Hermina Tangerang sebagai langkah pemenuhan pencapaian sasaran strategi. Pelaksanaan rencana strategi ini memerlukandukungan dan rencana aksi yang aplikatif dan penjabaran yang lebih rinci sehinggamemudahkan dalam pelaksanaan dan evaluasinya, serta komitmen dari seluruh jajaranmanajemen dan staf pelaksana di rumah sakit.Kata kunci: rencana strategi, Balanced Scorecard.

Hermina Hospital Tangerang is a private hospital member , the eleven members of theHermina Hospital Group. The tight competition among hospitals, especially inTangerang Municipality, demands hospitals to improve their ability to provide excellenthealth services to the public, making Hermina Hospital Tangerang a superior andprominent hospital in its coverage area, especially the era of National Health Insurance.
This thesis discusses the strategic planning of Hermina Hospital Tangerang with Balanced Scorecard approach so that it can be used as guidance in planning, implementation and controlling service during the period of 20018 2022. The Balanced Scorecard approach is one of the methods that can integrate all aspects and occupystrategic positions in strategic management systems by observing the changing trends ofmacro environment and industrial environment and having significant impact onstrategic planning, programming, and budgeting, performance of personnel in theimplementation stage and monitoring stage. These environmental change trends areinterpreted to impact the hospital through four perspectives finance, customer, internalbusiness processes, and learning and growth.
This research is a qualitative research by collecting quantitative secondary data and taking primary data through in depth interview and Consensus Decision Making Group.Through the framework, done 3 stages of stage, input stage, matching stage anddecision stage that is determining priority strategy by using QSPM matrix Quantitave Strategic Planning Matrix.
The result of this research is the strategic position of Hermina Hospital Tangerang isGrow and Build with alternative strategy of market penetration, product developmentmarket development, and the formulation of 4 priority strategies, namely 1 development of excellent service of hospital hemodialysis, development and growthclinic, physiotherapy, chemotherapy, and surgery centre 2 market development andpenetration by increasing marketing efforts 3 increasing cooperation with industry andinsurance companies 4 development and addition of building and parking area ofparker. In addition, the compilation of key performance indicators in RS HerminaTangerang as a step to achieve the achievement of strategic targets. Implementation ofthis strategic plan requires the support and action plan applicable and more detaileddescription so as to facilitate the implementation and evaluation, as well as commitmentfrom all levels of management and executive staff in the hospital.xiUniversitas IndonesiaKeywords strategic plan, Balanced Scorecard.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dayu Darawati
"Penelitian ini membahas dan mengulas tentang rencana strategis UPF BKMM Cikampek periode 2025-2029 dan menggunakan pendekatan Balance Scorecard sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan layanan selama periode waktu tersebut untuk mengidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Rencana strategis ini dilakukan dengan melihat dampak rumah sakit terhadap empat perspektif yaitu keuangan, pasien, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode telaah literatur, wawancara, consensus decision making group (CDMG) dan telaah data sekunder.

Penelitian ini dilakukan dengan empat tahapan yaitu input stage dengan melakukan analisis situasi berdasarkan faktor internal dan eksternal UPF BKMM, matching stage untuk menentukan posisi agar UPF BKMM mengetahui strategi apa yang harus dilakukan menggunakan matriks IE dan matriks TOWS, decision stage untuk menentukan strategi prioritas dengan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) serta implementasi  dengan menyusun pedoman penerapan menggunakan pendekatan Balance Scorecard.

Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa terdapat beberapa faktor internal yang menjadi kekuatan bagi UPF BKMM Cikampek seperti sistem informasi rumah sakit (SIM RS) yang sudaah sepenuhnya terintegrasi dan mandiri, sedangkan faktor internal yang menjadi kelemahan UPF BKMM adalah sumber daya manusia yang belum memenuhi kapasitas. Salah satu contoh Faktor eksternal yang menjadi peluang adalah letak geografi dari UPF BKMM. UPF BKMM Cikampek terletak di lokasi strategis, dan peluang UPF BKMM untuk bekerjasama dengan pihak lain, dimana banyaknya Perusahaan-perusahaan swasta di wilayah UPF BKMM Cikampek. Sedangkan faktor eksternal yang menjadi ancaman adalah Institusi lain/pesaing dimana kompetisi layanan Kesehatan di daerah Karawang kian meningkat

. Posisi strategi  UPF BKMM Cikampek berada pada sel V dalam matriks IE yang berartikan Hold and  Maintain. Oleh karena itu, UPF BKMM dalam lima tahun kedepan memfokuskan pengembangannya dengan penetrasi pasar, pengembangan produk dan pengembangan pasar dengan tersusunnya empat prioritas strategi yaitu: 1) pengembangan layanan unggulan, 2) penetrasi pasar dengan meningkatkan upaya- upaya pemasaran serta bekerja sama dengan komunitas, 3) mendorong semangat pegawai untuk selalu meningkatkan pelayanan prima, dan 4) mengembangkan budaya tata kelola yang baik dan meningkatkan inovasi terkait pelayanan digitalisasi Selain itu tersusun juga key performance indicator (KPI) UPF BKMM Cikampek sebagai langkah- langkah untuk memenuhi pencapaian sasaran strategi.


This research discusses and reviews the UPF BKMM Cikampek strategic plan for the 2025-2029 period and uses the Balance Scorecard approach as a guide in planning, implementing and managing services during that time period to identify strengths, weaknesses, opportunities and threats. This strategic plan is carried out by looking at the hospital's impact on four perspectives, namely finance, patients, internal business processes and learning and growth. This research is qualitative research that uses literature review methods, interviews, consensus decision making group (CDMG) and secondary data review.

This research was carried out in four stages, namely input stage by conducting situation analysis based on internal and external factors of UPF BKMM, matching stage to determine the position so that UPF BKMM knows what strategy to use using the IE matrix and TOWS matrix, decision stage to determine priority strategies using Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) and implementation by preparing implementation guidelines using the Balance Scorecard approach.

The results of this research show that there are several internal factors that are strengths for UPF BKMM Cikampek, such as the hospital information system (SIM RS) which is fully integrated and independent, while the internal factors that are weaknesses of UPF BKMM are human resources that do not yet meet capacity. One example of an external factor that becomes an opportunity is the geographic location of UPF BKMM. UPF BKMM Cikampek is located in a strategic location, and there are opportunities for UPF BKMM to collaborate with other parties, where there are many private companies in the UPF BKMM Cikampek area. Meanwhile, external factors that pose a threat are other institutions/competitors where competition for health services in the Karawang area is increasing

. The position of the UPF BKMM Cikampek strategy is in cell V in the IE matrix which means Hold and Maintain. Therefore, in the next five years, UPF BKMM will focus its development on market penetration, product development and market development with four strategic priorities, namely: 1) development of superior services, 2) market penetration by increasing marketing efforts and working together with the community, 3) encouraging employee enthusiasm to always improve service excellence, and 4) developing a culture of good governance and increasing innovation related to digitalization services. Apart from that, key performance indicators (KPI) UPF BKMM Cikampek have also been prepared as steps to meet the achievement of strategic targets."

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jevon Agustinus Dwi Putra
"Tesis ini bertujuan untuk mengukur kinerja Rumah Sakit Santa Elisabeth Sei Lekop Batam dengan pendekatan Balanced Scorecard. Pengukuran kinerja menggunakan Balanced Scorecard menawarkan solusi pengukuran kinerja yang menyeluruh dan komprehensif, terutama untuk Rumah Sakit Santa Elisabeth Sei Lekop Batam yang mengutamakan pelayanan kepada pasien, dengan aspek pendukung keuangan, pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses bisnis internal yang pemusatan pada karyawan rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan deskriptif kuantitatif dengan sumber data primer berupa wawancara dan kuesioner, serta data sekunder seperti telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Rumah Sakit Santa Elisabeth Sei Lekop Batam dari kinerja perspektif keuangan dinilai kurang baik, kinerja perspektif pelanggan, kinerja perspektif proses bisnis, serta kinerja perspektif proses bisnis dinilai cukup baik. Serta pelaksanaan visi-misi Rumah Sakit Santa Elisabeth Sei Lekop Batam dapat disimpulkan misi pertama berupa memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas atas dasar kasih telah tercapai, misi kedua berupa meningkatkan sumber daya manusia secara profesional untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas telah tercapai, serta misi ketiganya meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai dengan tetap memperhatikan masyarakat lemah telah tercapai.

This thesis aims to measure the performance of Santa Elisabeth Sei Lekop Hospital Batam with the Balanced Scorecard approach. Performance measurement using the Balanced Scorecard offers a comprehensive and comprehensive performance measurement solution, especially for Santa Elisabeth Sei Lekop Hospital Batam which prioritizes service to patients, with aspects of financial support, growth and learning, as well as internal business processes that focus on hospital employees. This research is a qualitative and quantitative descriptive research with primary data sources in the form of interviews and questionnaires, as well as secondary data such as document review. The results showed that the performance of hopsital from a financial perspective was considered poor, customer perspective performance, business process perspective performance, and business process perspective performance were considered quite good. As well as the implementation of the visions and missions of Santa Elisabeth Sei Lekop Hospital Batam, it can be concluded that the first mission of providing quality health services on the basis of love has been achieved, the second mission of professionally increasing human resources to provide safe and quality health services has been achieved, and the mission of all three of them, improving adequate facilities and infrastructure while still paying attention to the weak have been achieved."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggoro Trianto Sudiro
"Tesis ini menganalisis penerapan dari Balanced Scorecard pada manajemen kinerja Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis dilakukan pada pembentukan strategi BPK, peta strategi BPK, dan Indikator Kinerja Utama BPK.
Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan telah menerapkan Balanced Scorecard sesuai dengan teori Kaplan Norton. Implementasi Balanced Scorecard pada BPK mampu menerjemahkan visi dan misi menjadi strategi dan ukuran ukuran pada 4 perspektif guna pencapaian visi dan misi tersebut.

This thesis analyzes the application of the Balanced Scorecard to the management performance of the Audit Board of Indonesia (BPK). This research is a qualitative study with a case study approach. Analysis was carried out on the Audit Board`s strategy formulation, their strategy map, and the Key Performance Indicators.
The result of the analysis shows that the Audit Board of Indonesia has implemented the Balanced Scorecard in accordance with Kaplan Nortons theory. The implementation of balanced scorecard is able to translate vision an mission into strategy and measures on 4 perspectives to attain the vision and mission."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuda Sartika
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja Universitas Indonesia ditinjau dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, proses bisnis internal, pelanggan, dan keuangan dan mengindentifikasi upaya-upaya yang dapat dilakukan Universitas Indonesia dalam rangka meningkatkan kinerja universitas dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard menurut Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa tingkat kinerja pembelajaran dan pertumbuhan pada kategori‖Baik‖ , kinerja proses bisnis internal pada kategori ―Baik‖, kinerja pelanggan pada kategori ―Baik‖, dan kinerja keuangan pada kategori ―Sangat Baik‖. Sehingga secara keseluruhan kinerja Universitas Indonesia dalam kategori Baik dengan total skor 12,65 (rentang 11,25-13,89). Untuk meningkatkan kinerja Universitas Indonesia maka perlu dilakukan upaya-upaya strategis sebagai berikut: mengefektifkan proses rekrutmen secara tepat dan berkala sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, meningkatkan perhargaan kepada dosen dan tenaga kependidikan, mengevaluasi pelaksanaan kegiatan perkuliahan, meningkatkan sarana dan prasarana pendukung perkuliahan, dan melakukan perencanaan kebutuhan dan pengeluaran anggaran yang tepat dari masing-masing unit kerja dan fakultas.

This study aims to describe the performance of the University of Indonesia from the learning and the growth perspective, internal business process, customer, and financial and identify efforts to the University of Indonesia needs to do in order to improve the performance of the university by using the Balanced Scorecard approach by Robert S. Kaplan and David P. Norton. Research result, found that the performance levels of learning and growth is categorized as ―Good‖, internal business process performance is categorized as ―Good‖, the categories of customer performance is categorized as ―Good‖ and financial performance is categorized as ―Excellent‖. The overall performance of the University of Indonesia in the ―Good‖ category with total score 12.65 (the range 11.25 – 13.89). To improve performance of the University of Indonesia, it is necessary for the university to carry out strategic efforts such as: improving effectiveness of recruitment process, establish a fair merit based reward system for academis and supporting staff, evaluate the learning process, improve facilities and infrastructure to support academic processes, and implement an effective budget planning system for all working units.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S57597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adryan Hermawan
"Balanced scorecard digunakan pertama kali oleh organisasi sektor privat dalam rangka mengukur kinerja proses internal bisnis sebuah perusahaan menghasilkan laba, kemudian organisasi sektor publik mulai menggunakan pendekatan ini dalam rangka mengukur kinerja organisasi melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Organisasi sektor publik di Indonesia yang pertama kali menggunakan balanced scorecard adalah Kementerian Keuangan dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 87/KMK.01/2009 tentang Pengelolaan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Departemen Keuangan pada tanggal 24 Maret 2009. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan balanced scorecard di Kementerian Keuangan pada tahun 2017 setelah delapan tahun balanced scorecard tersebut pertama kali diterapkan. Selain itu, penelitian ini juga hendak memperbandingkan balanced scorecard tersebut dengan tahun sebelumnya untuk melihat adanya upaya perbaikan atau peningkatan kinerja dari tahun sebelumnya serta analisis atas tercapainya dan tidak tercapainya masing-masing IKU Menteri Keuangan. Terdapat 12 sasaran strategis Kementerian Keuangan dengan terdiri dari 27 Indikator Kinerja Utama (IKU) dan 2 sub IKU yang peneliti evaluasi. 

Balanced scorecard was used for the first time by private sector organizations in order to measure the internal business process performance of a company to generate profits, then public sector organizations began to use this approach in order to measure the performance of organizations in order to serving and improving peoples welfare. The public sector organizations in Indonesia that first used the balanced scorecard were the Ministry of Finance with the issuance of Minister of Finance Decree Number 87/KMK.01/2009 concerning Management of Key Performance Indicators in the Ministry of Finance on March 24, 2009. Therefore, this study aimed to evaluate applied balanced scorecard at the Ministry of Finance in 2017 after eight years of balanced scorecard was first applied. In addition, this study also wants to compare the balanced scorecard with the previous year to see any improvement or performance improvement from the previous year and an analysis of achieved and non-achieved of each Minister of Finance KPIs. There are 12 strategic objectives of the Ministry of Finance consisting of 27 Key Performance Indicators (KPI) and 2 sub-KPI which are researchers evaluated."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Krisanti
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T24496
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Edi Sumarno
"Biro Keuangan mempunyai tugas membina dan melaksanakan pengelolaan keuangan dilingkungan departemen. Untuk melihat tingkat keberhasilan program dan kegiatan yang selama ini dilakukan terhadap tugas yang diberikan perlu dilakukan pengukuran kinerja. Adapun pengukuran kinerja yang selam ini dilakukan mcngacu pada aspek keuangan dan Laporan Akuntabilitas lnstansi Pemerintah (LAKIP). Hasil kedua laporan tersebut belum bisa dijadikan pedoman untuk rnenilai tingkat kinerja Biro Keuangan yang sebenamya. Dalam penelitian ini penulis mempraktekan pengukuran kinetja dengan pendekatan Balanced Scorecard. Alat pengukuran jni mengukur kinerja dari 4 perspektif yaitu perspektif pcmbelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses bfsnis internal, perspektif pelanggan dan perspektif keuangan.
Populasi untuk perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran dan perspektif Proses Bisnis Internal adalah pegawai Biro keuangan yang berjumlah 77 orang. Adapun mengambilan sampelnya (selain indikator kehandalan sistem informasi) menggunakan teknik sensus. Sedangkan sampel untuk indikator kehandalan sistem informasi menggunakan non random sampling yaitu hanya pejabat Biro Keuangan yang berjumlah 17 orang. Populasi untuk pelanggan adalah pegawai yang ada pada Sekretariat Jenderal selain Biro Keuangan dan pejabat pegawai yang mengurus biaya mutasi/pindah. Teknik pengambilan sarnpelnya non random sampling, untuk pegawai Sekretariat Jenderal berjumlah 65 orang dan 50 orang untuk pejabat/pegawai yang mengurus biaya mutasilpindah. D.isamping itu untuk teknik pembobotan menggunakan 6 orang responden ahli yang diambil dari pejabat di Sekretariat Jenderal yaitu dua orang pejabat eselon 11 dan empat orang pejabat eselon Ill.
Hasil dari penelitian dapat disimpu!kan bahwa kinerja Biro Keuangan Departemen Hukum dan HAM dengan pendekatan Balanced Scorecard adalah baik dengan total skor 35, dan hasil pengukuran skor serta bobot yang diberikan oleh para ahli untuk keseluruhan aspek sebesar 3,57 angka ini masuk dalam kategori cukup baik.
Perincian hasil pengukuran ini adalah sebagai berikut ; kinerja pembelajaran dan pertumbuhan yang diukur dengan kepuasan pegawai, internalisasi visi dan misi serta kemampuan sistem informasi rnemperoleh skor 9 ruasuk dalam predikat cukup baik. kinerja proses bisnis internal yang diukur dengan menggunakan satu indikator, yaitu operasi memperoleh skor 4 masuk dalam kategori baik, kinerja pelanggan yang diukur dengan lima indikator yaitu tangibility, reliability, responsiveness, assurance dan empathy memperoleh skor 18 masuk dalam predikat baik dan kinerja pada aspek keuangan yang diukur dengan indikator penyerapnn anggaran memperoleh skor 4 masuk dalam kategori sangat baik dengan tingkat penyerapan anggaran sebesar 85~1 %.

Bureau of Finance has the task to develop and implement financial management for the Ministry of Law and Human Rights. In order to see the success of the program and activities that have been carried out on the tasks assigned, the bureau has to do performance measurement. The diving performance measurement is done based on the financial aspects and Government Accountability Report (LAKIP). The results of both reports cannot be used as guidelines for assessing the performance level of the actual condition of Finance Bureau. In this study author analyze performance measurement practices in the bureau using the Balanced Scorecard approach, This approach was used to measure the performance from four perspectives: learning and growth perspective, internal business process perspective, customer perspective and financial perspective. Population for growth and teaming perspective and Internal Business Processes perspective is Finance Bureau staff total 77 people. The sampling (other than the information system reliability indicator) is using census techniques. The sample taken to study the indicator of reliability of information systems using non-random sampling of lhe total population of Finance Bureau officials. Population to the customer is employee to the Secretariat General and employees who take care of the cost of mutation I move, Sample taking technique of non random sampling, for the General Secretariat staff are 65 people and 50 people for officers/employees who take care of the cost of mutation I move. In addition to weighting techniques author using 6 expert respondents taken from officlais at the Secretariat General of the two echelon II officials and four echelon Ill officials.
Results of research can be concluded that the performance of the Bureau of Finance Ministry of Law and Human Rights using the Balanced Scorecard approach is wen with the total score of 35, and the results of measurement and weighting scores given by experts for ali aspects of this figure is 3.57 in the good category.
The details of these measurements are as follows: learning and growth performance as measured by employee satisfaction, internalization of the vision and mission and capabilities of information systems scored 9 in the predicate is quite good, internal business process performance as measured by using a single indicator, namely the operation scores 4 fall into either category, customer performance as measured by five indicators namely tangibility, reliability, responsiveness, assurance and Empathy scores of 18 in both the predicate and performance on the financial aspects, as measured by indicators of budget absorption of 4 scores entered in the
category very well with budget for the absorption rate 85,31%.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2009
T 26857
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Saifuddin
"Tesis ini membahas dan meneliti penerapan pengukuran/evaluasi kinerja berbasis Balanced Scorecard pada Kantor Pengawasan dan pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Soekarno Hatta (KPPBC SH). Permasalahan pokok dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, yakni bagaimana penerapan evaluasi kinerja dengan pendekatan Balance Scorecard pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Soekarno Hatta?. Tesis ini disusun berdasarkan kerangka teori Balanced Scorecard yang dipopulerkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton, dengan tujuan untuk menilai kinerja KPPBC SH dalam empat perspektif Balanced Scorecard yakni perspektif Finansial, perspektif Pelanggan, perspektif Proses Bisnis Internal, dan perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif, dengan pengumpulan jenis data baik primer maupun sekunder. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan kuisioner. Ukuran yang menjadi operasionalisasi variabel meliputi; pertumbuhan penerimaan Bea Masuk, tingkat pengeluaran dan efisiensi untuk perspektif finansial; customer acquisition, customer retention dan customer satisfaction untuk perspektif pelanggan; waktu tunggu dan kinerja pelayanan untuk perspektif proses bisnis internal; dan peningkatan kapabilitas dan kepuasan pegawai untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam tesis ini dilakukan survey untuk mengukur kepuasan pelanggan dan kepuasan pegawai. Untuk kepuasan pelanggan digunakan purposive sampling, dan untuk survey kepuasan pegawai digunakan teknik Stratified Random Sampling.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kineja KPPBC SH yang diukur berdasarkan empat perspektif dalam Balanced Scorecard dengan empat perspektif telah menunjukkan kinerja yang cukup baik. Kinerja perspektif Finansial memperoleh nilai tertinggi, diikuti secara berurutan perspektif Pelanggan, perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan dan terakhir nilai terendah pada kinerja perspektif Proses Bisnis Internal. Strategi inisiatif untuk meningkatkan kinerja KPPBC SH masih dapat dan harus ditingkatkan dalam semua perspektif, terutama perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan dan perspektif Proses Bisnis Internal yang mendapat nilai terendah.

This thesis studies and explores about Performance Management based on Balanced Score Card on Soekarno Hatta Customs and Excise Inspection and Services Office. The question in this thesis is how performance evaluation of Soekarno Hatta Customs and Excise Inspection and Services Office implemented based Balanced Scorecard? This thesis is arranged based on theoretical framework of the Balanced Scorecard by Robert S. Kaplan and David P. Norton. The goal of this thesis is to appraisal the performance of Soekarno Hatta Customs and Excise Inspection and Services Office with four perspectives, are; financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, and learning and growth perspective.
Type of Thesis researches descriptive and quantitative research method with primary and secondary data. The techniques of collecting data are through interviews, observations, and questionnaire. The measurement of operationalization of the variables are; revenue of import duty growth, the level of expenditure and efficiency for the financial perspective. Customer acquisition, customer retention, and customer satisfaction are for the customer perspective. Waiting time and service performances for the internal business process, and increasing the capability of employees and employee satisfaction for the learning and growth perspective. In this thesis conducted a survey to measure customer satisfaction and employee satisfaction. Customer satisfaction is used to purposively sampling and employee satisfaction survey to be used stratified random sampling technique.
The result of this research conclude that Soekarno Hatta Customs and Excise Inspection and Services Office performance that measured by Balanced Score Card based on four perspective is quite good. Financial perspective performance was the highest score, followed in a series customer perspective, learning and growth perspective and the last with lowest score was internal business process. Initiative strategies to enhance the performance of Soekarno Hatta Customs and Excise Inspection and Services Office is that all the perspectives on Balanced Scorecard should be continually improved so the level of performance can achieve better, even more, best condition. Learning and growth perspective and internal business process perspective as a lowest score especially.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T29097
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>