Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162374 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nilla Avianty
"ABSTRAK
Visi pcmbangunan kesehatan di Kota Bandung adalah tercapainya Kclurahan
Sehat tahun 2005, Kecamatan Sehat 2006 clan Bandlmg Sehat 2007. Dalam
kenyataannya hingga tahun 2005, cakupan rumah tangga sehat masih l4,14% sehingga
pencapaian kelurahan kelurahan sehat hanya sebanyak 6,46% di Kota Bandung.
Permasalahannya antara lain karena perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola
hidup bcrsih dan sehat. Pcnelitian Lentang penyebab rendahnya cakupan kelumhan sehat
yang dihubungkan dengan faktor-faktor yang mcnyebabkan terbentuknya perilaku
kesehatan masyarakat, selarna ini belum pemah dilakukan.
Pcnelitian ini menggunakan rancangan suvei (cross sectional), dengan sampel
sebanyak 192 rumah tangga yang terpilih secara random berdasarkan metode klaster.
Unit analisisnya adalah ibu rumah tangga dengan kriteria inklusi mempmmyai anak usia 6
bulan - 5 tahun dan bersedia ikut penelitian. ' '
Hasil uji univaniat menunjukkan bahwa gambaran perilaku masyarakat yang sudah
baik scbesar 64,6% dan kumng baik 35,4%. Hasil uji bivariat menunjukkan faktor
predisposisi yang berhubungan bennakna adalah pendidikan, status ekonomi,
pcngetahuan dan sikap; Faktor pemungkin yang berhubungan berrnakna adalah
kctersediaan fasilitas kesehatan, ketcrscdiaan biaya kesehatan dan komitmen terhadap kesehatan; Faktor pcnguat yang berhubungan bermakna adalah dukungan pctugas
puskesmas dan dukungan forum masyarakat.
Sikap ibu merupakan variabel yang paling dominan pada komposit indikator
perilaku masyarakat dalam mewujudkan kelurahan schat. Adapun pendidikan; status
ekonomi; pengetahuan; sikap; dukungan petugas puskesmas; dukungan forum
masyarakat merupakan variabcl yang paling dominan berhubungan dengan masing-
masing indikator dari perilaku masyarakat dalam mewujudkan kelurahan sehat.
Mengacu pada kcsimpulan tersebut, penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1) Mcningkatkan Advokasi kepada pemerintah legislatif, donor agency, LSM, PT,
organisasi masyarakat untuk dukungan kebijakan dan alokasi anggaran; 2) Menjalin
kemitraan dengan mitra potensial untuk mengatasi masalah bidang kesehatan seperli
LSM dan media massa; 3) Melalcukan standarisasi ketenagaan promosi keseharan;
4) Melakukan evaluasi perilaku sehat masyarakat melalui kegiatan pembinaan rutin dan
peningkatan sistem pencatatan dan pelaporan.

ABSTRACT
The vision of healthy development in Bandung 2006 is to achieve Healthy Sub
District 2005, Healthy District 2006, and Healthy Bandung 2007. In reality, until 2005,
only achieving of scope of healthy homes about l4,l4% and 6,46% healthy sub district
in Bandung. This problem is caused by the behaviour of community with less supporting
for health and neat life pattern. The research about the motive of low achieving healthy
sub district that is related with factors of behaviour that contribute to perform
community health behaviour, during this time is never done.
This research uses survey planning (cross sectional), with mother sample having
child have age 6 months - 5 years counted 192 homes in selected sub district by cluster
sampling methode. U
The results of univariate test indicates that the portrayal of health community
behaviour about 64,6% and 35,4% of community less supporting for health and neat life
pattern. The results of bivariatc tests indicates that predisposing factors which
significantly related are education, economic status, knowledge and attitude; Enabling
factors significantly related are availability of health facilities, availability of health cost
and commitment to health; Reinforing factors which significantly related are public
health centre officer support and public forum support.
Mother attitude represent dominant factor is significantly relation with composit
community behaviour indicator in order to achieve healthy sub district. Education;
economic status; knowledge; attitude; public health centre ofiicer support; public fomm support represent dominant factor is signilicantly relation with each community
behaviour indicator in order to achieve healthy sub district. As according to the
conclusion, writer raise some the following suggestion 1 1) Increasing advocacy to
legistlatif government, agency donor, public independent agency, education institute and
public origanization for health administrative and budget support; 2) Building
partnership with potential partner such as public independent agency and mass media to
influence a health problem; 3) Standarization for health promotion officer; 4) Evaluating
community health behaviour through monitoring, reporting and recording system.

"
2007
T34587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Neni Julyatri
"Skripsi ini membahas tentang analisis perilaku tidak selamat mahasiswa dalam melakukan aktivitas di Laboratorium Kimia Kuantitatif Fakultas Farmasi UI. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan melalui wawancara mendalam dan juga Focus Group Discussion kepada 8 orang informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Fakultas Farmasi masih berperilaku tidak selamat dalam melakukan aktivitas di Laboratorium Kimia Kuantitatif. Faktor yang mempengaruhi perilaku tidak selamat mahasiswa saat melakukan aktivitas di Laboratorium Kimia Kuantitatif adalah iklim kerja (pengawasan), faktor pekerjaan, peer group, dan pelatihan. Sedangkan faktor iklim kerja berupa suasana kerja dan komunikasi serta faktor motivasi kerja tidak mempengaruhi perilaku mahasiswa.

The focus of this study is analyze of unsafe behavior of University of Indonesia?s under-graduate students in conducting activities at Quantitative Chemical Laboratory of Pharmacy Faculty. This study use descriptive qualitative design through in depth interview and focus group discussion as well. The result show that majority of under-graduate students of Pharmacy Faculty still behave unsafely in conducting activities at Quantitative Chemical Laboratory. The contribute factors of that behavior are job climate (supervision), job factors, peer group, and training. Whereas job climate factors such as work situation, communication and job motivation factors are not influencing under-graduate student?s behavior."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S52973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suilyana Octavia Sewucipto
"ABSTRAK
Anak usia sekolah dasar (middle childhood) diharapkan memiliki kontrol diri
yang lebih baik dibandingkan pada tahap sebelumnya (early childhood)
(Santrock,2004). Dengan demikian, anak usia sekoiah dasar diharapkan mampu duduk
lebih lama dan tidak banyak beljalan selama pelajaran berlangsung di dalam kelas.
Namun pada kenyataannya banyak murid kelas satu yang belum mampu mengontrol
dirinya untuk duduk dalam Iebih lama.
Program modiiikasi perilaku ini dilakukan o!eh peneliti di dalam kelas dan
dimaksudkan untuk mengurangi perilaku berjalan-jalan kctika pelajaran berlangsung
atau yang biasa disebut ou1»of seal. Caranya adalah dcngan meningkatkan perilaku in-
seal pada murid kelas satu sckolah dasar. Reirwrcement diberikan pada perilaku in-seal
atau dengan kata lain memberikan reirybrcement pada perilnku our-of sew dengan
Frekuensi kemunculan yang rendah. Dalam program modifikasi perilaku, leknik ini
disebut scbagai Dgfizrerztial Reirwrce/nent of Low Roles (DRL) (Kazdin, 1984).
Frekuensi pcrilaku out-of seat dicatat baseline nya, berdasarkan baseline ditcntukan
target penumnan frekuensinya yaitu maksimal 4 perilaku our-ofseat dalam I0 menit.
Bila target dapat tercapai maka subyck diberi reinforcemenr. Reinforcement
menggunakan token berupa stiker bintang yang ditukarkan dengan back-up
reinforcemenz berupa makanan kecil, minuman atau kcgiatan yang disukai subyck. Satu pertemuan program merupakan durasi satu mata pelajaran yaitu 40 menit yang dibagi
menjadi interval 10 menit dan dibagi lagi menjadi interval 2 menit untuk
mempermudah dan mempertajam obscrvasi.
Pada tahap baseline yang terdiri dari 5 kali pertemuan, rata-rata perilaku out-of
seat muncul sebanyak 20 kali. Sedangkan pada tahap treatment yang tcrdiri dari 9 kali
pertemuan, rata-rata perilaku out-ofseat muncul sebanyak 11.9 kali Dengan demikian,
penurunan perilaku out-of seat selama program bcrlangsung mencapai 40.5%. Namun
perubahan perilaku ini belum dapat dipertahankan karena response maintenance tidak
terjadi. Response maintenance yang dimaksud adalah memprogram natural reinforcer
berupa pujian guru tiap kali melihat subyek sedang duduk ketika pelajaran berlangsung.

"
2006
T34120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosanti Setiawati
"ABSTRAK
Masjid dan musala merupakan fasilitas publik yang sangat banyak dan tersebar diseluruh pelosok Indonesia, saat ini jumlahnya mencapai lebih dari 800.000 dan terus meningkat setiap tahunnya. Namun, hasil observasi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada beberapa musala dan masjid di Depok dan sekitarnya menunjukkan masih rendahnya kesadaran pengguna mukena untuk turut menjaga kebersihan serta kerapihan fasilitas mukena yang disediakan oleh pihak pengurus. Mukena sebagai fasilitas umum yang dipakai secara bersama sangat rentan sebagai media pembawa kuman dan penyakit yang dapat ditularkan. Oleh karena itu, perilaku menjaga kebersihan dan kerapihan mukena diharapkan juga dapat berpotensi dalam menurunkan resiko penularan kuman dan penyakit. Sehingga, dalam rencana penelitian ini peneliti ingin melihat apakah desain intervensi dengan pendekatan Focus Theory of Normative Conduct berupa pesan persuasif normatif dapat meningkatkan perilaku menggantung mukena di musala yang diharapkan dapat menjaga kenyamanan serta kebersihan fasilitas.

ABSTRACT
Mosques and musala as common public facilities in moslem countries and spread throughout Indonesia, currently the number reaches more than 500,000 and continues to increase every year. However, the results of preliminary observations carried out by researchers at several mosques and mosques in Depok and surrounding areas showed that there was still a low awareness of mukena users to help maintain the cleanliness and tidiness of the mukena facilities provided by the management. Mukena as a shared public facility is very vulnerable as a carrier of germs and diseases that can be transmitted. Therefore, in addition to fulfilling the fundamental requirements for moslem prayer and the comfort of worship, the behavior of maintaining cleanliness and tidiness of mukena is also expected, in order to minimize potential risk of transmission of germs and diseases. So, in this research plan the researchers wanted to see whether the intervention design with Focus Theory of Normative Aconduct approach through focused normative persuasive messages could improve the behavior of tidying mukena in the mosque which is expected to maintain comfort and cleanliness of the facilities."
2019
T53454
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.J. Ibnu Wibowo
"Persaingan yang terjadi dalam industri jasa telekomunikasi, khususnya telepon seluler GSM, semakin ketat. Manajer operator seluler GSM perlu lebih memahami dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggannya dengan baik( agar tidak berpindah ke operator lain. Oleh karena itu, pemahaman secara mendalam atas perilaku berpindah pelanggan sangat panting untuk menjaga pelanggan yang dimiliki agar tidak berpindah, selain tetap berusaha untuk mencari pelanggan baru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dari efek pendorong dan efek penarik terhadap intensi berpindah, serta pengaruh negatif dari efek penambat terhadap intensi berpindah. SeIain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh negatif dari efek penambat terhadap hubungan antara efek pendorong dan intensi berpindah, serta pengaruh negatif dari efek penambat terhadap hubungan antara efek penarik dan intensi berpindah. Tujuan selanjutnya yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dari intensi berpindah terhadap perilaku berpindah.
Sampel penelitian ini yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang menjadi pelanggan layanan operator telepon seluler GSM minimal enam bulan. Sampel berjumlah 230 orang, yang diperoleh dengan menggunakan metode convenience sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar data empiris dalam penelitian ini memberi dukungan adanya pengaruh negatif dari efek penambat terhadap intensi berpindah, serta pengaruh positif dari intensi berpindah terhadap perilaku berpindah. Sebaliknya, data penelitian ini tidak mendukung adanya pengaruh positif dari efek pendorong dan efek penarik terhadap intensi berpindah. Selain itu, data penelitian ini juga tidak mendukung adanya pengaruh negatif dari efek penambat terhadap hubungan antara efek pendorong dan intensi berpindah. Hasil selanjutnya menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh negatif yang signifikan dari efek penambat terhadap hubungan antara efek penarik dan intensi berpindah.

A reasonably strong competitive atmosphere can now be felt among service provider of telecommunication industry, especially GSM mobile phones. The GSM operator management of cell phone needs to really understand its clients' needs and struggle very hard to cater to them in order to win the battle. Therefore, it is no doubt crucial for service provider of cell phone to possess profound understanding on why one client stay with one provider or leave them to move to another
The purposes of this research are to know whether there are any positive effects of push and pull factors to the clients' intention to migrate,- and the negative effects of mooring factors to people's attitude to do so. Furthermore, this research also discusses whether there are any negative effects of mooring factors to the relationship between push effects and clients' intention to migrate. Likewise the drawbacks of mooring effects related to the pull effects and clients' intention to migrate. Another case is whether there are any positive effects of clients' intention to migrate to the people's attitude to do so.
This research is conducted among 230 economic students of Economic Faculty of University of Indonesia who have used GSM cell phone providers for at least six months and the method used is the convenience sampling method.
Most of the result obtained from this research supported the idea that there is a negative effect of mooring factors to the intentions to migrate, and that there is as well a positive effect of clients' intention to migrate to his attitude. On the other hand, the data does not approve that there is a positive effect of push and pull factors to client's intention to migrate. Neither, in addition, do they support the notion that there is a negative effect of mooring effects towards relationship between pull effects and people's intention to migrate. Later it is discovered and proved that no significant negative effect of mooring effects towards relationship between pull effects and intention to migrate is found.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maich, Kimberly
"This textbook offers real-world case studies for using Applied Behavior Analysis (ABA) to create, implement, and appraise behavior intervention programs across a variety of client situations. Its chapters are formatted for ease of use and retention and organized to focus on the core components of ABA: assessment, planning, implementation, evaluation, and research/ethics. Illustrative cases represent a diversity of problem behaviors, settings, social contexts, and life stages, and includes questions about data collection, goal setting, communication with families, and other processes of effective ABA practice. Together they emphasize not only the content knowledge involved in designing interventions, but also the interpersonal skills necessary for helping change complex challenging behaviors.
These fifty case studies:
- Are suited to individual or team training.
- Present guiding questions regarding ABA process and professional practice
- Feature charts, forms, templates, and other practical tools.
- Include links to Behavior Analyst Certification Board resources.
- Demonstrate the flexibility of ABA for use with children, adolescents, adults, or seniors."
Switzerland: Springer Nature, 2016
e20509958
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Tora Akadira
"Penelitian ini membahas faktor yang mempengaruhi penyerapan anggaran di Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam siklus penganggaranyaitu perencanaan, penganggaran, pengawasan dan pelaporan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan maksud agar peneliti mendapatkan data akurat tentang penyerapan anggaran yang ada.
Kesimpulan penelitian ini adalah perencanaan yang baik akan sangat membantu tingkat penyerapan. Pengawasan yang dilakukan perlu dilakukan sejak awal perencanaan untuk membantu mendeteksi lebih dini terhadap kemungkinan kegagalan yang ada dan ini mampu memperbaikinya. Pelaporan memainkan peranan penting pula untuk mengetahui jumlah penyerapan anggaran yang ada, pelaporan yang baik dapat mengakomodasi penyerapan keuangan dan informasi keberhasilan suatu kegiatan. Kata kunci penelitian ini adalah perencanaan dan penganggaran.

This Research describes the factors that influence Budget Realization in General Management of Primary and Secondary Directorate, Ministry of Education. In budgeting cycle there are four factors, planning, budgeting, controlling, and report, analyzing, feedback so that influence realization of budget with qualitative description method. To take data, the researcher collects them from literature as secondary data and deep interview to the personal who act as key person in Budget realization.
The conclusion of this research is, good planning takes a support of budget realization, control in the beginning of annual budget, excellent report does not just describe ability to spend of Budget but more that that is how the purpose of activity get successfully that goal. As key words of this research are planning and budgeting."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26801
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Kurniawan Alfarisi
"ABSTRAK
Stres kerja merupakan psychological hazard yang terkadang tidak terlihat, dan
tidak diperhatikan oleh managemen perusahaan, padahal dampak dari bahaya
psikososial tersebut jika tidak segera direspon dalam jangka waktu tertentu dapat
menimbulkan dampak yang merugikan. Tenaga Analis Kesehatan merupakan
salah satu pekerja yang berisiko mengalami stres kerja, dikarenakan rutinitas
pekerjaannya yang monoton dan selalu berinteraksi dengan bahaya biologis
merupakan salah satu faktor penyebab stres kerja. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada
Tenaga Analis Kesehatan di laboratorium X. Dari hasil penelitian, diketahui
faktor-faktor yang menyebabkan stres kerja pada tenaga Analis kesehatan di
Laboratorium X adalah beban kerja, rutinitas kerja, jadwal kerja, dan bahaya
biologis.

ABSTRACT
Work stress is psychological hazard that are sometimes not seen, and go
unnoticed by the management company, but the impact of the psychosocial
hazards if not immediately responded in a certain period of time can cause adverse
impacts. Health Analyst is one of the workers at risk of occupational stress, due to
the monotonous routine work and always interacting with biological hazards is
one of the causes of work stress. The purpose of this study was to determine the
factors associated with work stress on Health Analyst at X Laboratory. From the
research lab, the causes factors of work stress on health Analyst at X Laboratory
are the workload, work routines, work schedules, and biological hazards ."
2016
S62681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohanis
"Masalah perilaku seksual di kalangan remaja, tidak saja sebagai akibat faktor biologis semata tetapi juga berkenaan dengan faktor lingkungan serta kurangnya pembekalan informasi tentang seksualitas yang sehat secara utuh dan menyeluruh.
Beberapa penelitian menunjukkan telah terjadi pergeseran nilai dan moral perilaku dalam kehidupan remaja khususnya yang berkaitan dengan perilaku seksual. Hal ini juga berlaku di kota Padang yang kuat dengan adat dan agamanya, dibuktikan dengan hasil penelitian PKBI (1995) untuk 100 responden remaja ditemui kasus hubungan seksual 10,5% dan panelitian yayasan Widya Prakarsa (1999) ditemui dari 339 responden remaja telah melakukan hubungan seksual 5,9%.
Melihat permasalahan diatas dan belum adanya penelitian yang menjawab permasalahan tersebut di kota Padang, maka dilakukanlah penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Negeri (SMU, SMK dan MA) yang berada diwilayah kota Padang tahun 2001.
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, populasinya adalah siswa kelas dua Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Negeri (SMU, SMK dan MA) di kota Padang dengan sampel sebanyak 200 orang. Penelitian ini menggunakan uji statistik univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian ini menunjukkan 27% responden berperilaku seksual berisiko berat dan 73% responden berperilaku seksual berisiko ringan, didapati 2,5% telah melakukan hubungan seksual. Variabel-variabel independen yang mempunyai hubungan yang berrnakna dengan perilaku seksual adalah pengetahuan, sikap, agama, peran media massa dan peran teman sebaya, sedangkan variabel yang tidak bermakna yaitu jenis kelamin dan peran prang tua, dari variabel tersebut yang paling dominan adalah pengetahuan dengan OR sebesar 3,80.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan perlu adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan yang berkaitan dengan seksualitas remaja oleh Instansi berwenang dengan melibatkan organisasi kemasyarakatan dan pemuka masyarakat baik melalui pendidikan formal maupun informal seperti seminar, pelatihan yang dapat menggiring remaja ke arah perilaku seksual yang baik.

Factors Related to Sexual Behavior of Public High School Students (SMU, SMK, MA) in Padang City 2003Sexual behavior problem among teenagers, not only caused biologically, but also regarding on environment factors and minimum information about sexuality health.
Some of this study showed that that there is shiftiness on value and moral of behavior in teenager especially in sexuality behavior. This is happened in Padang which has strong and strictness cultural on religion, this evidence found by PKBI study (1995) for 160 respondents 10,5% have sexual relationship experience and study of Widya Praicarsa Foundation found from 339 respondents 5,9% do sexual intercourse.
This study tries to find out factors that related to sexual behavior of public high school student (SMU, SMK, and MA) in Padang City 2002.
This study use cross sectional design, population is second grade of public high school in Padang City with 200 samples and statistically analyzed by univariate, bivariate and multivariate analysis.
Result of this study showed that 27% respondents have bad severe sexual risk behavior and 73% have light sexual risk behavior, 2,5% have sexual intercourse. Independents variables which have significant relation to sexual behavior are knowledge, attitude, religion, mass media, and peer group. While the insignificants variables are sex and role of parent, the most dominant variable is knowledge (OR=3,so).
Based on result of this study, we recommend there should be some efforts to improve knowledge about sexuality which involving social organization and public figures through formal and informal education, seminar, training that could lead teenagers to have better sexual behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12981
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa
"Menurut Riskesdas Jawa Barat tahun 2007, Kota Depok merupakan kota dengan proporsi Rumah Tangga yang memiliki PHBS baik paling rendah di Jawa Barat yaitu 35,0%, dibanding 8 kota lainnya yang sudah memiliki proporsi di atas 45%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Rumah Tangga di kota Depok tahun 2014 dan faktor-faktor yang berhubungan, dengan sumber data Survey Cepat PHBS kota Depok tahun 2014. Desain studi cross-sectional digunakan pada 295 responden dari 11 kecamatan di Kota Depok.
Hasil penelitian menunjukkan 63,4% responden tingkat pendidikannya tinggi, 51,5% responden pendapatannya sudah di atas UMR Kota Depok, dan 68,1% responden cukup mendapat dukungan sosial. Tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan dukungan sosial memiliki hubungan yang bermakna dengan PHBS, dimana responden yang tingkat pendidikannya tinggi, berpeluang melakukan PHBS baik hampir 4 kali dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah. Demikian juga dengan responden dengan pendapatan tinggi berpeluang melakukan PHBS baik hampir 2 kali daripada responden dengan pendapatan rendah, dan responden yang mendapat cukup dukungan sosial berpeluang memiliki PHBS baik 2,2 x dibandingkan responden dengan dukungan sosial kurang.

According to West Java Riskesdas 2007 Depok is the lowest proportion of household with good Clean and Healthy Behavior in West Java 35 0 compared to 8 other cities that already have a proportion above 45 This study aimed to analyze the description of Clean and Healthy Behavior of Household in Depok 2014 and related factors with Rapid Survey Depok 2014 as data resource Cross sectional study design was used on 295 respondents from 11 districts in Depok
The results showed 63 4 of respondents has high level of education 51 5 of respondents has incomes above Depok minimum wage and 68 1 of respondents has sufficient social support Education level income level and social support have a meaningful relationship with Clean and Healthy Behavior where respondents with high education level have opportunity to do Clean and Healthy Behavior almost 4 times as compared to the less educated Similarly respondents with higher incomes have opportunity almost 2 times to do Clean and Healthy Behavior than respondents with low incomes and respondents who received sufficeient social support have opportunity to do Clean and Healthy Behavior 2 2 times compared to respondents with less social support.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>