Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64139 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina
"Penelitian ini menganalisa dinamika interalcsi dalam keluarga orangiua tunggal untuk memahami fami{v_/imctionirzg dengan Beavers Systems Model. Pendekatan lcualitatif digunakan untuk memperoleh deskripsi yang kaya mengenai keluarga orangtua tunggal dan keberfimgsiannya saat ini. Wawancara dilakukan terhadap 3 keluarga dan masing-masing keluarga diwakili oleh orangtua tunggal dan salah satu anaknya yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Untuk mendukung data yang diperoleh, sebelum wawancara para panisipan diminta untuk mengisi instmmen Self-report Family Inventory (SFI) yang dikembangkan berdasarkan Beavers System Model.
Hasil analisis menunjukkan keunikan dari masing-masing keluarga orangtua tunggal dalam berfungsi. Saat ini, ketiga kasus menunjukkan tingkatan family functioning yang berbeda-beda, yaitu adeqzzaiefamilies, midrange mfxedfamilies, dan borderline famlies. Penelitian ini juga memperlihatkan adanya usaha untuk menyamakan famiy functioning masing-masing keluarga tunggal dengan kondisi mcreka sebelum menjadi kcluarga orangtua tunggal.

The study analyzed the dynamics of interactions in single-parent families in order to understand the family fiinctioning using the Beavers Systems Model. This qualitative study was conducted to provide rich descriptions of single-parent families and their functioning at this moment. Interviews were conducted with 3 families. Each was represented by the single parent and one ofthe children that were suitable for the research. In order to support the data, before the interviews, the participants were asked to iill in the Self-report Family Inventory (SFI) that was developed based on the Beavers Systems Model.
The analysis revealed the uniqueness of each single-parent families in their functioning. The three cases showed different levels of family functioning; adequate families, midrange mixed families and borderline families. This study also revealed the efforts of each family to match their family functioning with what they had before they became single-parent families.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T38468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Septina Anggraeni
"Penelitian ini membahas mengenai keberfungsian keluarga sebagai prediktor ketidakterbukaan remaja akhir pada orangtua. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 424 orang berusia 18 hingga 21 tahun yang tinggal di berbagai daerah di Indonesia. Adapun alat ukur yang digunakan yaitu, Self-Concealment Scale SCS untuk mengukur ketidakterbukaan remaja akhir pada orangtua dan Family Assessment Device FAD untuk mengukur keberfungsian keluarga yang dipersepsi oleh partisipan. Didapatkan hasil bahwa keberfungsian keluarga secara signifikan dapat memprediksi ketidakterbukaan remaja akhir pada orangtua R=,496.

This research conducted to examine family functioning as the predictor of self concealment among late adolescents to their parents. There were 424 participants from around Indonesia aged 18 to 21 for this study. The data were collected using Self Concealment Scale SCS to measure late adolescents self concealment and Family Assessment Device FAD to measure family functioning through participant's point of view. Result for this study indicated that significantly family functioning can be a predictor of late adolescents self concealment to their parents R .496, p"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Junisi Renatha
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara work-family conflict dan keberfungsian keluarga pada ibu bekerja. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 140 ibu bekerja dari daerah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang berusia 17-45 tahun. Pengukuran work-family conflict dilakukan dengan menggunakan alat ukur Work-Family Conflict Scale sementara keberfungsian keluarga diukur dengan menggunakan alat ukur Family Assessment Device (FAD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara work-family conflict dan keberfungsian keluarga pada ibu bekerja (r = -0,203, p = 0,016, signifikan pada L.o.S 0,05). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi work-family conflict maka semakin rendah keberfungsian keluarga pada ibu bekerja, demikian juga sebaliknya.

This research was conducted to investigate the relationship between work-family conflict and family functioning among working mothers. Paticipants of this research were 140 working mothers from Jakarta, Depok, Tangerang, and Bekasi region aged 17-45 years old. Work-family conflict was measured using Work-Family Conflict Scale while family functioning was measured using Family Assessment Device (FAD).The result of this research showed that work-family conflict negatively correlate significantly with family functioning among working mother (r = -0,203, p = 0,016, significant at L.o.S 0,05). This result mean that the higher work-family conflict, the lower family functioning among working mother, and vice versa."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andriani Cendra
"Kesepian merupakan perasaan yang paling sering muncul dan menimbulkan masalah pada masa remaja dibandingkan pada usia lainnya. Faktor keluarga yaitu keberfungsian keluarga diduga mempengaruhi munculnya rasa kesepian pada remaja di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara keberfungsian keluarga dan kesepian. Partisipan penelitian berjumlah 200 orang remaja laki-laki dan perempuan yang berusia antara 13-21 tahun. Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengukuran keberfungsian keluarga menggunakan alat ukur family assessment device sementara kesepian diukur menggunakan revised UCLA Loneliness Scale. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara keberfungsian keluarga dan kesepian pada remaja Indonesia (r = -.375, p < 0.01). Sebagai tambahan, hasil penelitian menemukan bahwa dimensi komunikasi dari keberfungsian keluarga paling berkorelasi dengan kesepian remaja. Tahap perkembangan remaja akhir juga menunjukkan rasa kesepian yang lebih tinggi dibandingkan remaja awal maupun tengah.

Loneliness is a feeling that most frequently arise and cause problems in adolescence than at any other age. Family factors such as family functioning are thought to influence the emergence of loneliness in adolescents in Indonesia. This study was conducted to find the relationship between family functioning and loneliness in Indonesian adolescents. Participants study of 200 teenage boys and girls between the ages of 13-21 years. The study was a correlational study using a quantitative approach. The results showed a significant relationship between family functioning and loneliness (r = -.375, p < 0.01). In addition, this research found that the communication dimension of family functioning most correlated with a lonely teen. Final stages of adolescent development also showed a sense of loneliness which is higher than the early adolescent and middle adolescent.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Galvin, Kathleen M.
London: Scott, Foresman and Company , 1982
306.87 G 32 f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yemima
"[ABSTRAK
Penelitian dirancang untuk mengetahui hubungan antara keberfungsian keluarga dan penalaran moral pada mahasiswa tahun pertama di Universitas Indonesia. Keberfungsian keluarga diukur dengan Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale (FACES) II dan Family Communication Scale (FCS) berdasarkan Circumplex Model of Marital and Family System, sedangkan penalaran moral diukur dengan Defining Issues Test (DIT). Ada sebanyak 608
yang tersebar di 14 fakultas. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara keberfungsian keluarga dan penalaran moral (r=0.016, p>0.05). Rata-rata keberfungsian keluarga responden tergolong adekuat (M=170.47), sedangkan rata-rata penalaran moral responden tergolong sedang.

ABSTRACT
This study was designed to investigate correlation between family functioning and moral reasoning among freshmen in Universitas Indonesia. Family functioning was measured by Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale (FACES) II and Family Communication Scale (FCS) in Circumplex Model of Marital and Family System, and moral reasoning was measured by Defining Issues Test (DIT). There were 608 participants from 14 faculties in Universitas Indonesia. The result show insignificant correlation between family functioning and moral reasoning (r=0.016, p>0.05). Mean of participants had adequate family functioning (M=170.47), and had moderate moral reasoning., This study was designed to investigate correlation between family functioning and moral reasoning among freshmen in Universitas Indonesia. Family functioning was measured by Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale (FACES) II and Family Communication Scale (FCS) in Circumplex Model of Marital and Family System, and moral reasoning was measured by Defining Issues Test (DIT). There were 608 participants from 14 faculties in Universitas Indonesia. The result show insignificant correlation between family functioning and moral reasoning (r=0.016, p>0.05). Mean of participants had adequate family functioning (M=170.47), and had moderate moral reasoning.]"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58883
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Kusalawicitra
"[ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai hubungan antara keberfungsian keluarga dan college self efficacy pada mahasiswa tahun pertama di Universitas Indonesia. Keberfungsian keluarga didefinisikan sebagai cara masing-masing anggota keluarga untuk memenuhi peran yang dimiliki dan menjalankan tugas-tugas praktis yang dapat membantu keluarga untuk hidup bersama dan berkembang dari waktu ke waktu. College self efficacy didefinisikan sebagai derajat keyakinan bahwa individu mampu untuk sukses untuk melaksanakan tugas yang berkaitan dengan universitas. Pengukuran keberfungsian keluarga menggunakan alat ukur Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale (FACES) II yang disusun oleh Olson et al. (1982) dan Family Communication Scale (FCS). Pengukuran college self efficacy menggunakan alat ukur College Self Efficacy Inventory (CSEI) yang disusun oleh Solberg et al. (1993). Partisipan penelitian berjumlah 672 mahasiswa tahun pertama di Universitas Indonesia. Melalui teknik statistik Pearson Correlation, diketahui bahwa terdapat hubungan positif antara keberfungsian keluarga dan college self efficacy yang signifikan.

ABSTRACT
This research was conducted to find the correlation between family functioning and college self efficacy among first year student in Universitas Indonesia. Family functioning defined as the manner in which family members fulfill necessary roles and perform practical tasks that help the family live together and move ahead through time. College self efficacy defined as a student’s degree of confidence that they could successfully complete a given college-related tasks. Family functioning was measured using an instrument named Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale (FACES) II made by Olson et al. (1982) and Family Communication Scale (FCS). College self efficacy was measured using College Self Efficacy Inventory (CSEI) made by Solberg ei al. (1993). Participants of this research were 672 first year student in Universitas Indonesia. The Pearson Correlation indicates positive significant correlation between family functioning and college self efficacy., This research was conducted to find the correlation between family functioning and college self efficacy among first year student in Universitas Indonesia. Family functioning defined as the manner in which family members fulfill necessary roles and perform practical tasks that help the family live together and move ahead through time. College self efficacy defined as a student’s degree of confidence that they could successfully complete a given college-related tasks. Family functioning was measured using an instrument named Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale (FACES) II made by Olson et al. (1982) and Family Communication Scale (FCS). College self efficacy was measured using College Self Efficacy Inventory (CSEI) made by Solberg ei al. (1993). Participants of this research were 672 first year student in Universitas Indonesia. The Pearson Correlation indicates positive significant correlation between family functioning and college self efficacy]"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Setiawati
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara keberfungsian keluarga dan identitas ego pada mahasiswa Universitas Indonesia tahun pertama. Sebanyak 315 responden mengisi kuesioner alat ukur keberfungsian keluarga (FACES-II dan Family Communication Scale) dan identitas ego (Ego Identity Process Questionnaire). Pada penelitian ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki keberfungsian keluarga dan identitas ego yang tergolong cukup baik. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara keberfungsian keluarga dan identitas ego (r = .220, p < .01). Hubungan tersebut dapat terjadi karena pembentukan identitas ego dipengaruhi oleh setting sosial individu, khususnya keluarga, walaupun juga dapat dipengaruhi oleh setting lain seperti hubungan pertemanan di sekolah.

The aim of this research is to examine the relationship between family functioning and ego identity in Universitas Indonesia’s first-year college students. A total of 315 respondents complete questionnaires on family functioning (FACES-II and Family Communication Scale) and ego identity (Ego Identity Process Questionnaire). In this research, the result points out that the respondents have moderate family functioning and ego identity. The result of this research also indicates a positive and significant relationship between family functioning and ego identity (r = .220, p < .01). This relationship exists since the development of ego identity is influenced by individual’s social settings, especially family, even though it is also influenced by other social settings, such as peer relations at school.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>