Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145094 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Esther Lamria
"Produk kosmetik, herbal maupun sintetik, telah banyak dikembangkan untuk mengatasi kerontokan rambut, namun produk sintetik berpotensi memberikan efek samping seperti gatal-gatal, sementara produk herbal umumnya lebih aman. Salah satu bahan aktif dari tanaman pangan yang berpotensi sebagai sediaan topikal penumbuh rambut adalah teh hijau.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan hair tonic yang stabil, memiliki khasiat penumbuh rambut, dan aman. Ekstrak etanol teh hijau diformulasikan dalam konsentrasi 2,5%, 5%, dan 7,5%, kemudian dilakukan berbagai evaluasi. Uji kestabilan fisik meliputi cycling test, penyimpanan pada suhu tinggi (40°C ± 2°C), suhu kamar (25°C ± 2°C), dan suhu rendah (4°C ± 2°C). Uji aktivitas pertumbuhan rambut dilakukan pada tikus putih jantan dengan pengamatan dan pengukuran panjang rambut pada hari ke-7, 14, dan 21, penimbangan bobot dan pengukuran diameter rambut pada hari ke-21. Uji keamanan dilakukan pada 9 sukarelawan dengan mengoleskan hair tonic pada lengan atas bagian dalam.
Hasil pengujian menunjukkan hair tonic stabil dalam penyimpanan, kecuali pada penyimpanan suhu rendah (4°C ± 2°C). Ketiga formula hair tonic memberikan aktivitas pertumbuhan rambut, bahkan lebih baik dibandingkan minoksidil 2,5%. Ketiga formulasi ini aman digunakan serta tidak mengiritasi kulit. Formula hair tonic ekstrak teh hijau yang paling optimal adalah formula dengan konsentrasi ekstrak teh hijau 2,5%.

Herbal and synthetic cosmetic products have been developed to unravel problem of hair loss, yet synthetics are potential to give side effects (e.g. itching), whilst herbal products are generally safer. Green tea is one of food derived active ingredient potential as topical hair grower.
The purpose of this study is to formulate hair tonic which is stable, effective towards hair growth, and safe. Ethanolic extract of green tea was formulated into varied concentrations i.e. 2.5%, 5%, and 7.5%. Physical stability test performed such as cycling test, storage in high temperature (40°C ± 2°C), room temperature (25°C ± 2°C), and low temperature (4°C ± 2°C). Activity of hair growth test was by hair length measurements on day 7, 14, and 21, plus diameter measurements and total weights of hair on day 21. Safety test was carried out on 9 volunteers? upper hands.
Results showed the hair tonic was stable in storage, except in low temperature (4°C ± 2°C). In addition to giving hair growth activity, all of the formulas had greater activity than synthetic drug i.e. minoxidil 2.5%. These hair tonics were safe and did not irritate skin. The most optimal formulation was formula 1 with green tea extract concentration 2.5%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Ratna Wiyanti
"Berdasarkan penelitian sebelumnya, ekstrak teh hijau dalam bentuk mikroemulsi dengan konsentrasi 2,5, 5, dan 7,5% memiliki aktivitas sebagai penumbuh rambut. Mikroemulsi tersebut menunjukkan hasil akhir sediaan berwarna gelap (keruh), untuk memperoleh sediaan yang lebih baik secara estetika dibuat mikroemulsi penumbuh rambut dengan ekstrak teh putih tanpa klorofil dengan teh hijau sebagai pembanding. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konsentrasi 7,5% memiliki aktivitas yang paling baik sehingga dipilih pada penelitian ini untuk ekstrak teh putih maupun teh hijau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sediaan mikroemulsi ekstrak teh putih yang lebih baik secara estetika, kemudian diuji kestabilan fisik, keamanan, dan efek terhadap pertumbuhan rambut. Uji stabilitas fisik dilakukan dengan dua metode yaitu cycling test dan penyimpanan pada tiga suhu yang berbeda: (4±2°C), (28±2°C), dan (40±2°C). Uji keamanan sediaan dilakukan pada lengan atas bagian dalam dari 9 subjek manusia. Uji aktivitas pertumbuhan rambut dilakukan dengan mengoleskan sediaan mikroemulsi pada punggung kelinci jantan putih galur New Zealand White dan diukur panjang rambut pada hari ke-7 dan 14. Pada hari ke-21 dilakukan pengukuran panjang dan bobot rambut. Hasil akhir menunjukkan bahwa sediaan stabil secara fisik, aman digunakan, dan mikroemulsi teh hijau konsentrasi 7,5 memiliki aktivitas penumbuh rambut yang lebih baik daripada mikroemulsi teh putih 7,5%.

Based on the previous researches, it was proven that microemulsions contain green tea extracts with concentration 2.5, 5, and 7.5% are able to affect hair growth. The microemulsions are visibly bad, shown black form, so to formulate a better form, preparations in microemulsions were made with white tea extracts without chlorophyll and green tea as comparison. On the previous research it is proven that 7,5% was the best consentration to trigger hair growth, so this concentration were used in this research for both white tea and green tea extract. The purpose of this research was to formulate better form of microemulsions from the extracts of white tea and to test its physical stability, the possibility of irritation, and the hair growth activity. Physical stability tests were performed using two methods which are cycling test and keeping in three different temperatures: (4±2°C), (28±2°C), and (40±2°C). Also, irritation test was carried out towards 9 volunteers upon their upper hands. The hair growth activity was executed by placing the microemulsions on the back of some white male rabbit from New Zealand White Strain. The hair growth then measured on the 7thday and 14thday, meanwhile, the measurement of hair length and the total weight of hair amount were done on day 21. At the very end the result shown that the microemulsions were physically stable in any temperature, safe, and microemulsions that contains green tea extracts 7,5% has shown better result compares to white tea
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Kurniawan
"ABSTRACT
Kasein merupakan protein susu yang kaya akan residu asam amino hidrofilik dan
hidrofobik di sepanjang rantai peptidanya sehingga dapat berfungsi sebagai
emulgator pada suatu sistem emulsi. Biji lengkeng diketahui kaya akan kandungan
polifenol yang memiliki aktivitas peredaman radikal bebas dan dapat menghambat
aktivitas enzim tirosinase yang berperan dalam pigmentasi kulit, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai sumber bahan berkhasiat dalam sediaan kosmetik. Tujuan dari
penelitian ini adalah membuat formulasi krim kosmetik yang mengandung fitosom
ekstrak biji lengkeng dengan menggunakan kasein sebagai emulgator. Ekstrak biji
lengkeng dapat meredam radikal bebas DPPH dengan nilai EC50 sebesar 6,58 μg/mL
dan dapat menghambat aktivitas tirosinase dengan nilai IC50 sebesar 1812,96 μg/mL.
Ekstrak biji lengkeng diformulasikan dalam bentuk fitosom dan dievaluasi terkait
morfologi, ukuran partikel, analisis FTIR dan efisiensi penjerapan kemudian
diaplikasikan dalam formula krim kosmetik. Hasil evaluasi fitosom menunjukkan
diameter partikel rata-rata 382,59 nm dengan efisiensi penjerapan sebesar 65,54%.
Kasein diisolasi dari susu sapi cair bebas lemak dan diperoleh rendemen 2,9% (b/v)
dengan indeks emulsifikasi sebesar 357,43 m2/g. Pada penelitian ini dibuat enam
formula krim dengan komposisi yang berbeda dan yang paling baik adalah formula
F1 yang mengandung kasein sebagai emulgator. Setiap formula krim dievaluasi
meliputi penampilan fisik, pH, ukuran globul, viskositas, konsistensi dan uji
stabilitas fisik. Dari hasil evaluasi krim dapat disimpulkan bahwa krim F1 stabil
secara fisik dalam penyimpanan pada berbagai suhu dan cycling test.

ABSTRACT
Casein is a protein from milk consists of hydrophilic and hydrophobic residues along
its polypeptide chain so it can be used as an emulsifier for an emulsion. Longan seed
has been known as a rich containing of polyphenol compounds which has a good
activity as antioxidant and can act as a tyrosinase inhibitor, so it can be used as an
active agent in a cosmetic dosage form..The aim of this research is to make a
formulation of cosmetic cream containing phytosome from longan seed extract using
casein as emulsifier. The result showed that longan seed extract can scavenge the
DPPH radicals with a good EC50 (6,58 μg/mL) and also able to inhibit the tyrosinase
activity with IC50 1812,96 μg/mL. The longan seed extract was formulated in a form
of phytosome and have been evaluated for the morphology, particle size, FTIR and
entrapment efficiency. The result showed that the particle size of phytosome is
382,59 nm and the entrapment efficiency was 65,54%. Casein was isolated from
skimmed bovine milk and the rendement is about 2,9% (m/v) of the whole milk and
the value of the emulsifying activity index was 357,43 m2/g. In this research, six
formulas of cosmetic cream were made with different ingredients and formula F1 is
the best one which uses casein as emulsifier. Each formula was evaluated for
physical appearance, pH, particle size, viscosity, and physical stability test. From the
result can be concluded that the F1 cream was physically proved that stable in a wide
range of temperature storage and cycling test."
2014
S56098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Annisa Auliyya
"ABSTRACT
Buah mengkudu (Morinda citrifolia L) memiliki kandungan ursolic acid dan 3,3’-bisdemethylpinoresinol yang berfungsi untuk mencegah terbentuknya kerutan pada kulit. Masker wajah hidrogel merupakan alternatif produk perawatan kulit untuk mengatasi kerutan. Ekstrak etanol buah mengkudu 0,1% diformulasikan menjadi produk masker wajah hidrogel dengan menggunakan basis natrium alginat 4% dan xanthan gum 0,5%. Masker wajah hidrogel dievaluasi stabilitas secara fisik melalui pengamatan organoleptis, pengujian konsistensi, daya mengembang, dan kekuatan peregangan. Hasil evaluasi menunjukkan masker wajah hidrogel memiliki kemampuan menahan air yang baik, kekuatan peregangan 35,6524 ± 0,8842 kgf/cm2, elongasi 272,00 ± 4,47%, dan tidak mengalami perubahan organoleptis selama 12 minggu penyimpanan. Pada penelitian ini dihasilkan masker wajah hidrogel yang mengandung ekstrak buah mengkudu dengan karakteristik yang baik dan stabil secara fisik dalam penyimpanan sehingga dapat digunakan sebagai produk perawatan kulit nutrakosmesetika.

ABSTRACT
Noni (Morinda citrifolia L) fruit contains ursolic acid dan 3,3’ bisdemethylpinoresinol has function as an anti-wrinkle agent. Hydrogel face mask is an alternative for skin care product. In this study, 0.1 % ethanol extract of noni fruit was formulated with concentration of 4% sodium alginate and 0.5% xanthan gum to form hydrogel face mask. Physical stability of hydrogel face mask evaluated by organoleptic observation, consistency, swelling index, and mechanical strength. The results showed that hydrogel face mask has good water holding capacity, tensile strength of 35.6524 ± 0.8842 kgf/cm2, elongation rate of 272.00 ± 4.47%, and stable in colour and odour for 12 weeks. This study revealed that hydrogel face mask which contains ethanol extract of noni fruit has good physical characteristic and stability, and thus good enough to be used as nutracosmeceutical product."
2014
S56581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khesia Ghassani Nusmara
"Daun tanaman pare (Momordica charanthia L.) secara tradisional digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan rambut. Tujuan penelitian ini adalah membuat sediaan hair tonic yang mengandung ekstrak etanol daun pare dan menguji aktivitasnya terhadap pertumbuhan rambut serta stabilitas fisik dari sediaan hair tonic. Hair tonic dibuat dengan kandungan ekstrak daun pare pada konsentrasi berbeda yaitu 1%, 2% dan 4%. Sediaan ini diaplikasikan pada kulit tikus secara topikal dan panjang rambut diukur pada hari ke-7, 14 dan 21 sedangkan bobot rambut diukur pada hari ke 21. Hair tonic minoksidil digunakan sebagai kontrol positif.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa formula terbaik yang dapat meningkatkan pertumbuhan rambut adalah formula yang mengandung 4% ekstrak etanol daun pare. Aktivitas peningkatan pertumbuhan rambut pada formula ini tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif minoksidil. Sediaan hair tonic yang mengandung ekstrak daun pare 1%, 2% dan 4% menunjukkan kestabilan fisik yang baik pada penyimpanan suhu kamar dan suhu tinggi. Pada penyimpanan suhu rendah terlihat adanya ketidakhomogenan hair tonic formula 3 yang mengandung ekstrak daun pare sebesar 4%.

Leaves of bitter melon (Momordica charanthia L.) are traditionally used to promote hair growth. This research was carried out to formulate hair tonic dosage form which contain ethanolic extract of bitter melon leaves and evaluate its hair growth-promoting activity and physical stability of hair tonic dosage forms. Hair tonics were made using bitter melon extract in various concentration, which are 1%, 2% and 4%. These dosage forms were applied topically on rats skin and the length of hairs were measured on 7th, 14th and 21th day while the weight of hairs were measured on 21th day. Minoxidil hair tonic used as positive control.
The results showed that the best formulation for promoting hair growth was given by the formulation which contains 4% ethanolic extract of bitter melon leaves. The hair growth-promoting activity of these formulation was not significantly different to minoxidil hair tonic. Hair tonic dosage forms which contain bitter melon leaves extract 1%, 2% and 4% showed a good physical stability at room temperature and high temperature storage. There was any irregularities in the hair tonic which contains extract of bitter melon leaves by 4% at low temperature (4 °C ± 2 °C ).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42966
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noviati Panca Sari
"Rambut kepala yang tumbuh subur dan lebat mendukung penampilan seseorang. Bila mengalami kerontokan dan tidak segera diatasi dapat menyebabkan kebotakan. Saat ini telah dikembangkan bahan penyubur rambut yang berasal dari alam. Daun murbei yang telah lama dikenal sebagai bahan pencerah kulit untuk produk kosmetika, secara tradisional juga digunakan sebagai bahan penyubur rambut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aktivitas pertumbuhan rambut sediaan hair tonic ekstrak etanol daun murbei dan memperoleh sediaan hair tonic yang stabil dan aman. Hair tonic yang dibuat terdiri dari tiga kadar ekstrak etanol daun murbei, yaitu 4, 8, dan 16% (b/v). Cara pengujian aktivitas pertumbuhan rambut dengan mengoles sediaan pada punggung kelinci jantan galur New Zealand yang telah dibagi menjadi enam bagian perlakuan, yaitu kontrol normal, kontrol negatif (basis hair tonic), kontrol positif (minoksidil) dan ketiga sediaan tersebut. Pengukuran panjang rambut dilakukan pada hari ke-7, 14, 21, 28, 35, dan 42. Untuk ketebalan rambut diukur dengan Scanning Electron Microscope (SEM) pada minggu I dan VI, sedangkan kelebatan dan bobot rambut diukur pada minggu VI. Hasil analisis statistik menunjukkan kadar 4% dan 16% memiliki aktivitas yang setara dengan kontrol positif, sedangkan kadar 8% aktivitasnya lemah pada parameter kelebatan rambut. Sediaan hair tonic ekstrak etanol daun murbei yang dibuat bersifat stabil dalam penyimpanan. Untuk pengujian keamanan menggunakan metode Patch test dan HET-CAM. Hasilnya sediaan hair tonic yang dibuat aman digunakan untuk kulit dan sedikit iritan pada mata.

A person with lush and healthy hair has a looking good appearance. When hair are lost and were not treated, it can lead to baldness. Mulberry previously known as a skin lightening agent for cosmetic products, traditionally also used for hair growth. The purpose of this research is to analyze the activity of hair growth from hair tonic which contain ethanol extract of mulberry leaves and to obtain a stable and safe hair tonic product. Hair tonic from mulberry leaves was made into three concentration, they are 4, 8, and 16%. Activity of hair growth was tested by applying the product on the dorsal site of New Zealand male rabbits divided into six sections of treatment, namely normal, negative (base hair tonic), positive control (Minoxidil) and three concentrations. Hair length measurements performed on days 7th, 14th, 21st, 28th, 35th, and 42nd. Hair thickness was measured by Scanning Electron Microscope (SEM) at week 1st and 6th, while the hair density and weight were measured at weeks 6th. Statistical analysis showed that the concentration of 4% and 16% have an activity equivalent to the positive control, whereas the levels of 8% has weaker activity on density parameter. This hair tonic containing mulberry leaves extract are stable at storage. Skin safety test using Patch test was safe and HET-CAM methode showed mild eye irritation.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T43164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Redjeki Endang Setionowaty
"Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa
daun teh hijau (Camellia sinensis) berpotensi memiliki aktivitas anti bakteri,
Staphylococcus aureus dan staphylococcus epidermidis sedangkan pada
Propionibacterium acne tidak ada potensi. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh sediaan gel yang mengandung ekstrak etanol 70% teh hijau
(Camellia sinensis) yang mempunyai aktivitas antibakteri stabil dan aman.
Metode yang digunakan adalah Metode difusi cakram (Kirby-Bauer) ditentukan
oleh diameter zona hambat yang terbentuk. Semakin besar diameternya maka
semakin terhambat pertumbuhannya. Uji stabilitas fisik terhadap sediaan gel
dilakukan selama 12 minggu pada suhu yang berbeda dan uji keamanan kepada
sukarelawan digunakan metode single aplication closed patch epicutaneus test
under occlusion. Hasil uji aktivitas anti bakteri menunjukkan adanya zona hambat
pada Staphylococcus aureus dengan ketiga konsentrasi 2,5%, 5%, 10%, hasilnya
(11mm,16mm,13mm), dan Stapylococcus epidermidis (2,5%, 5%, 10%) hasilnya
(7mm,11mm,12 mm) sedangkan pada P.acne tidak ada. Hasil uji stabilitas fisik
12 minggu menunjukkan ketiga konsentrasi sediaan gel adalah stabil dan hasil uji
keamanan memperlihatkan tidak ada iritasi yang diamati selama uji keamanan
pada penggunaan secara topikal.

Previous studies reported that green tea leaf (Camellia sinensis) was a
potential anti bacteria againts Propionibacterium acne, Staphylococcus aureus
dan Staphylococcus epidermidis. The aim of the study was to formulate gel
containing 70% ethanol extract of green tea leaf (Camellia sinensis) that have anti
bacteria activity which physically stable and safe. The method we used is disk
diffusion (Kirby-Bauer) determined by diameter of inhibition zone. The bigger
diameter shows the more growth inhibition. Physical stability test was done
against gel formulation during 12 weeks at different temperatures and safety test
against volunteer was done using method of single aplication closed patch
epicutaneus test under occlusion. Result of bacteria activity test showed that there
were inhibition zone on Staphylococcus aureus. Three concentrations of 2,5%,
5%, 10% resulting inhibition diameter of 11 mm,16 mm and 13 mm respectively,
and Staphylococcus epidermidis resulting 2,5%, 5% and 10% inhibition diameter
of 7 mm,11 mm and 12 mm. On P.acne did not show any activity. Results of the
physical stability tests during 12 weeks showed that the three concentration of gel
formulations were stable and no iritation showed during safety test on topical use.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T35187
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Meitania Utami
"Kerontokan rambut yang sering diakhiri kebotakan merupakan problema estetik yang sangat dikhawatirkan setiap orang. Akar rimpang tanaman akar manis telah diakui memiliki aktivitas pertumbuhan rambut berdasarkan penggunaan tradisional. Pada penelitian ini, 2,5%, 5% dan 10% ekstrak akar manis diformulasikan dalam bentuk hair tonic karena penggunaannya lebih mudah dan tidak lengket seperti sediaan semisolid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas pertumbuhan rambut ekstrak etanol akar manis, stabilitas fisik dan keamanannya. Uji aktivitas pertumbuhan rambut dilakukan dengan mengoleskan sediaan hair tonic pada punggung kelinci dan diukur panjang rambut, ketebalan rambut (diameter rambut), bobot rambut dan kelebatan rambut. Uji stabilitas fisik dilakukan pada penyimpanan suhu rendah (4oC±2oC), suhu ruang (25oC±2oC) dan suhu tinggi (40oC±2oC) serta cycling test. Analisa kuantitatif asam glisirisat dalam ekstrak etanol akar manis dengan spektrofotometer UV menunjukkan kadar sebesar 156,65 mg/g atau 15,665%. Uji keamanan dilakukan dengan uji iritasi mata dengan metode HET-CAM dan uji iritasi kulit dengan metode patch test. Hasil menunjukkan bahwa sediaan hair tonic ekstrak akar manis 5% dan 10% memiliki aktivitas pertumbuhan rambut yang setara dan bahkan lebih baik dibandingkan kontrol positif minoksidil 2%. Hasil uji stabilitas fisik menunjukkan sediaan hair tonic ekstrak akar manis memiliki stabilitas fisik yang baik. Dari hasil uji keamanan iritasi kulit tidak terjadi iritasi, sedangkan hasil uji HET-CAM menunjukkan sediaan mengiritasi ringan pada mata.

Hair loss which is often terminated to alopecia becomes a very worried aesthetic problem for everyone. Rhizome root of liquorice plant has been recognized to have hair growth activity by traditional use. In this study, 2.5%, 5% and 10% liquorice extract formulated in the form of hair tonic because of its use easier and not sticky like semisolid dosage. The purpose of this study was to determine the hair growth activity of ethanol extract of liquorice, physical stability and safety. Hair growth activity test conducted by rubbing hair tonic preparations on the rabbit?s back and measured the hair length, hair thickness, hair weight and hair density. Quantitative analysis of glycyrrhizic acid from ethanol extract of licorice with UV Spectrophotometer showed level about 156,65 mg/g or 15,665%. Physical stability test performed at low temperature storage (4°C±2°C), room temperature (25°C±2°C) and high temperature (40°C±2°C) as well as cycling test. Safety test has done by eye irritation test with HET-CAM method and skin irritation test with patch test method. The results showed that the hair tonic containing liquorice extract 5% and 10% have an equivalent activity of hair growth and even better than the positive control minoxidil 2%. Physical stability test showed that liquorice extract hair tonic has good physical stability. The results of safety test showed with no skin irritation, meanwhile HET-CAM test showed that the hair tonic containing liquorice extract has mild eye irritation.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T45228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelica Maharani
"Permasalahan lingkungan telah menjadi perhatian masyarakat dunia. Kini, terjadi perubahan gaya hidup untuk mengurangi efek negatif terhadap lingkungan akibat konsumsi masyarakat. Muncul berbagai gerakan pelestarian lingkungan, salah satunya dengan membeli kosmetik ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh altruistic value, biospheric value, dan hedonic value, serta mengetahui pengaruh mediasi pro-environmental belief dan personal norm terhadap green purchase behavior konsumen Indonesia dalam konteks pembelian kosmetik ramah lingkungan. Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling menggunakan survei online terhadap pembeli dan pengguna kosmetik ramah lingkungan berusia minimal 17 tahun di Indonesia. Sebanyak 230 responden terkumpul dalam penelitian ini, kemudian data diolah menggunakan software Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa data mendukung seluruh hipotesis, yaitu ketiga nilai tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap pro-environmental belief, yang mendorong perasaan berkepentingan untuk memenuhi tanggung jawab untuk menghadapi permasalahan lingkungan (personal norm). Peran mediasi dari pro-environmental belief terhadap hubungan ketiga nilai tersebut dengan personal norm, serta peran mediasi personal norm terhadap hubungan pro-environmental belief dan green purchase behavior terbukti berpengaruh secara signifikan. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk membantu manajer dalam merumuskan strategi dalam memasarkan produk kosmetik ramah lingkungan.

Environmental issues that happened all over the world have earned public attention. There’s a change in consumer’s lifestyle that aims to reduce the negative effects on the environment created by their consumption. As the industry grows wider, the cosmetic industry continues to contribute to environmental damages. There are various movements to preserve the environment, one of them is by buying green cosmetics. This study aims to determine the effect of altruistic value, biospheric value, and hedonic value, as well as to determine the mediating effect of pro-environmental beliefs and personal norms on the green purchase behavior towards green cosmetics products in Indonesia. Purposive sampling with online survey technique was done on buyers and users of green cosmetics products with a minimum age of 17 years old. 230 respondents were collected and analyzed using Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). The result revealed that altruistic, biospheric, and hedonic value have a significant effect on pro-environmental beliefs, which encourage feelings of interest in fulfilling responsibilities to deal with environmental problems (personal norms). The mediating role of pro-environmental belief on the relationship between these three values and personal norms, as well as the mediating role of personal norm on the relationship between pro-environmental belief and green purchase behavior proved to have a significant effect. This research hopefully can be useful to help managers in formulating strategies to market green cosmetic products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>