Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136082 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Puspita
"Salah satu strategi pemasaran yang sudah banyak dilakukan pada produk FMCG di pasaran adalah bundling. Penelitian sebelumnya tentang bundling dapat dibagi menjadi 4 kategori yaitu analisis ekonomi bundling; penelitian marketing mengenai optimalitas bundling dengan menggunakan pendekatan ekonomi; aspek psikologi konsumen terhadap bundling; dan evaluasi konsumen terhadap bundling (Shibin Sheng, 2004).
Dua jenis penelitian pertama sudah sering dilakukan, namun aspek psikologis dan behavioral konsumen terhadap bundling masih kurang diketahui dan belum banyak penelitian yang membahasnya lebih dalam. Padahal, atensi pembelanja terhadap suatu produk sangat penting dalam pengambilan keputusan pembelian. Kenyataan inilah yang mendorong perlunya dilakukan penelitian mengenai lebih lanjut mengenai atensi pembelanja terhadap beberapa faktor stimuli berupa komponen/faktor pada bundling.
Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah diperolehnya faktor-faktor yang mempengaruhi atensi pembelanja pada bundling, sehingga dapat menjadi acuan yang tepat dan efektif untuk bundling bagi produsen maupun retailer. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan eye-tracking, dan penelitian ini didesain dengan desain faktorial fraksional.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah faktor yang signifikan dalam mempengaruhi atensi pembelanja pada bundling adalah jumlah produk, komposisi produk, framing diskon, dan peletakan. Sementara itu, faktor cara pengemasan terbukti tidak signifikan. Level yang dominan dan paling berpengaruh dalam menarik atensi pembelanja pada setiap faktor yang diujikan yaitu, bundling dengan jumlah 3 produk, komposisinya terdiri dari produk utama dan komplemen, tampilan label harga revised price, seluruh produk terlihat dan pengemasannya tidak menggunakan penutup.

One of the marketing strategy applied to FMCG products is bundling. The researches about bundling consist of 4 categories, they are economy analysis of bundling; marketing optimality; psychological aspect; and consumer evaluation (Shibin Sheng, 2004).
The first two categories have been done often, but there were only a very few researches regarding consumer’s psychological and evaluation aspect of bundling. Whereas, attention is very important since it determines the buying decision. The facts above urge the need for a research about bundling and consumer’s attention.
The aim of this research is to determine the factors of bundling affecting consumer’s attention, so the company/retailer can have guidance to bundle products accordingly, based on consumer’s attention. The data collection method uses eye-tracking and this research uses fractional factorial design.
From the result, it is concluded that significant bundling factors affecting consumer’s attention are amount of product, composition, discount frame, and product’s position in the bundle. The dominant factor’s levels attracting consumer’s attention the most are bundling consists of three products, the composition consists of main and complement product, using revised price discount frame, all products are visible, and the packaging don’t use a cover.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldianto
"UKM memiliki potensi yang besar sebagai pilar perekonomian bangsa. Namun bersamaan dengan hal tersebut, terdapat berbagai masalah yang menghambat perkembanganya, diantaranya adalah buruknya kemasan produk UKM tersebut. Kemasan produk-produk UKM yang ada kini dianggap buruk, kotor dan tidak menarik. Permasalahan kemasan inilah yang merupakan salah satu faktor mengapa konsumen kurang tertarik untuk membeli dan kalahnya produk UKM dalam bersaing dengan produk lainnya.
Penelitian ini membahas bagaimana desain kemasan produk UKM yang berkualitas dan lebih menarik bagi konsumen. Sebagai sebuah pilot project, penelitian ini akan memfokuskan pada studi kasus kemasan produk makanan olahan yang berada pada UKM kota Depok. Metode Kansei Engineering digunakan dalam penelitian ini untuk memformulasikan rancangan kemasan produk yang baru.
Dalam penelitian ini diketahui bahwa terdapat 4 komponen yang merepresentasikan keinginan konsumen, yaitu Attractiveness, Robustness, Handy&Green, dan Lightness. Hasil akhir dari penelitian ini adalah terbentuknya 4 usulan rancangan baru untuk kemasan produk makanan olahan yang memenuhi masing-masing komponen tersebut. Rekonfirmasi desain baru juga menunjukan adanya perubahan signifikan terhadap penilaian pada desain kemasan baru dibanding pada kemasan produk lama.

SME has been proven as one of important pillars of national economy. Unfortunately, there are still some problems that hinder its development, such as the quality of the product packaging. The existing SME product packaging are considered poor, dirty and unattractive. Packaging problem is one of factors why consumers are less interested in buying and why SME products always loose the competition with other products.
This study discusses about how to design a better SME product packaging with focus on psychological (affective) aspects of the customers by means of Kansei Engineering method. In this research noted that there are four components that represent the consumer?s desires, Attractiveness, Robustness, Handy & Green, and Lightness.
The final result of this research is the creation of 4 new design for the product package that satisfy each of those components. Reconfirmation new design also showed the new designs have a significant increase in valuation than the old ones.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukat Nur Halim
"Perkembangan industri di Indonesia semakin meningkat, khususnya industri manufaktur. Perkembangan industri dipicu karena permintaan konsumen yang meningkat. Dampak dari kenaikan permintaan yang sangat tinggi itu adalah ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan yang ada disebabkan oleh kapasitas produksi yang tidak bisa mengimbangi permintaan pasar. Setting kanban pada heijunka post yang tepat dapat menjadikan produktifitas dari lini produksi meningkat. Dalam perkembangannya, setting kanban pada heijunka post sangat sulit untuk dilakukan karena berbagai masalah. Untuk mengatasi kesulitan diatas dapat digunakan goal chased method untuk mengatasi ketidakteraturan produksi. Metode goal chased adalah metode yang dikembangkan oleh Toyota untuk mengatasi permasalahan ketidakseimbangan beban kerja pada lini produksi.

Industry development in Indonesia has developed, particularly in manufacture industry. Industrial development triggered by the growing consumer demand. The impact of the increase in demand is the company's inability to meet existing demand caused by the production capacity can't compensate for market demand. The right setting kanban on heijunka post can make the increase of productivity in production line. In the development process, setting kanban on heijunka post is very difficult to do because of the various problems. To overcome the difficulties above, can be used goal chased method to anticipated irregularity production. Goal chased method is a method developed by Toyota for solving the problem of workload on the production line."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42807
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Archangela Puteri Andreyanti
"Penelitian ini membahas mengenai terjadinya unplanned maintenance pada mesin hydraulic D/E di area finishing mill, Pabrik Hot Strip Mill pada pabrik penghasil baja PT. Krakatau Steel. Unplanned maintenance menyebabkan terganggunya proses produksi. Oleh karena itu, unplanned maintenance akan diubah menjadi planned maintenance. Perancangan planned maintenance akan dilakukan dengan 2 metode, yaitu Artificial Neural Network dan Distribusi Lognormal. Kedua metode ini kemudian akan dibandingkan berdasarkan nilai mean square error (MSE), mean absolute percentage error (MAPE) dan mean absolute deviation (MAD) untuk melihat metode mana yang lebih sesuai untuk kasus ini. Setelah melakukan perbandingan kedua metode, maka diketahui bahwa neural network lebih akurat dibandingkan metode distribusi lognormal karena memiliki nilai error yang lebih kecil.

This study discusses the occurrence of unplanned maintenance on hydraulic D / E machines in the area finishing mill, Hot Strip Mill Plant PT. Krakatau Steel steelmaker. Unplanned maintenance led to disruption of the production process. Therefore, unplanned maintenance will be changed to planned maintenance. The design of planned maintenance will be done by 2 methods, namely Artificial Neural Network and lognormal distribution. Both of these methods will then be compared based on the mean square error (MSE), mean absolute percentage error (MAPE) and mean absolute deviation (MAD) to see which method is more appropriate for this case. After doing a comparison of the two methods, it is known that a neural network is more accurate than the lognormal distribution method because it has a smaller error."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Zidni Mubarok
"Pengembangan produk baru merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Proses pengembangan produk yang matang akan menjamin kesuksesan produk baru ketika diluncurkan ke pasar. Usaha Kecil Menengah (UKM) Kreatif merupakan salah satu pelaku ekonomi yang signifikan di Indonesia, tetapi produk UKM Kreatif kurang memiliki kemampuan untuk memenuhi prasyarat memasuki pasar global. Padahal, banyak potensi ekspor pada produk UKM di Indonesia. Berbeda dengan perusahaan besar yang mempunyai banyak sumber daya dalam melakukan pengembangan produk baru, UKM menghadapi banyak kendala.
Pada situasi ini, UKM dituntut untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melakukan inovasi. Jadi, diperlukan panduan langkah-langkah pengembangan produk yang sistematis dan terstruktur bagi UKM pada industri kreatif di Indonesia yang berorientasi ekspor dengan pendekatan makroergonomi. Dengan adanya panduan ini, produk UKM diharapkan bisa bersaing di pasar global, sukses masuk ke pasar, dan mengatasi kendala yang biasanya terjadi saat ekspor barang ke luar negeri.
Pendekatan makroergonomi dengan Macroergonomics Intervention Program akan menganalisa keadaan internal UKM kreatif dan keadaan sosioteknis Indonesia dalam proses pengembangan produk UKM kreatif yang berorientasi ekspor. Hasil dari pendekatan tersebut akan digunakan untuk menganalisa Stage-Gate Model proses pengembangan produk untuk kemudian dibuat template proses pengembangan produk yang sesuai bagi UKM Kreatif di Indonesia yang berorientasi ekspor dalam bentuk buku panduan.

New product development is important for the company. The mature product development process will ensure the success of the new products when it launched into the market. Creative SMEs (Small and Medium Enterprises) is one of the significant economic actors in Indonesia, but Creative SME’s products have less ability to meet the requirements to enter the global market. In fact, there is a lot of export potential of SMEs in Indonesia. Unlike the big companies that have a lot of resources in doing new product development, SMEs face many obstacles.
In this situation, SMEs are required to improve the knowledge and skills to innovate. Thus, it is required systematic and structured product development guideline for SMEs in the creative industries in Indonesia that export oriented with macroergonomic approach. With this guideline, SME products are expected to compete in the global marketplace, successfully enter the market, and overcome obstacles that normally occurs when exporting goods to foreign countries.
Macroergonomic approach with Macroergonomics Intervention Program will analyze the internal state of Creative SMEs and the sociotechnical system at Indonesia in the product development process of Creative SMEs that export-oriented. The results of this approach will be used to analyze the Stage-Gate Models of product development process and then created a suitable product development process’s template for Creative SMEs in Indonesia that export oriented in the form of guide books.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiqah Zulfa Nadia
"Ketidakpastian permintaan menjadi sebuah tantangan bagi perusahaan dalam mengatur tingkat persediannya agar dapat memberikan tingkat pelayanan yang baik dengan tetap memperhatikan jumlah persediaan yang tidak berlebih. Manajemen pengendalian persediaan yang diterapkan saat ini pada pabrik compounded polycarbonate belum optimal sehingga biaya total persediaan menjadi tinggi. Oleh sebab itu, penerapan manajemen persediaan probabilistik Q-model diusulkan untuk memungkinkan pemantauan tingkat persediaan secara kontinu dengan penentuan dua parameter yaitu order quantity dan reorder point. Simulasi Monte Carlo dilakukan untuk menganalisis biaya yang dihasilkan oleh kebijakan persediaan saat ini dan kebijakan persediaan usulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan biaya total persediaan dari kebijkan usulan lebih rendah dibanding kebijakan saat ini. Kebijakan optimal tidak semata-mata hanya menurunkan biaya tetapi juga tetap mempertahankan tingkat pelayanan yang memuaskan, sebagaimana dibuktikan dengan nilai fill rate di atas 90%.
Demand uncertainty becomes a challenge for a company to manage its inventory level so that it can give high service level and keep a low level of inventory at the same time. High total inventory cost in compounded polycarbonate plant is caused by the not optimal inventory control management. Q-model, as a probabilistic inventory management, is suggested to allow a continuous review for the inventory level by determining two parameters which are order quantity and reorder point. Monte Carlo simulation is done to analyze total cost obtained from current and proposed inventory policy. Result of this study shows that proposed policy results in lower total inventory cost than current policy. The optimal policy is not only focus on reducing the cost but it also maintain a satisfying service level, as proven by 90% of fill rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53684
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Syukrina Abrar
"Perpustakaan UI dibangun sebagai salah satu komitmen UI dalam mencapai visi nya sebagai Universitas kelas dunia. Sebagai sebuah infrastruktur yang mengemban visi UI, perpustakaan pusat UI perlu menggunakan sumberdayanya dengan efisien dan memberikan pelayanan kepada civitas akademika secara memuaskan. Contoh pelayanan utama yang diberikan perpustakaan adalah pelayanan pengembalian dan peminjaman buku. Untuk dapat mengukur performa pengembalian dan peminjaman buku, pendekatan simulasi diskrit perlu dilakukan. Berdasarkan simulasi diskrit pada perpustakaan Universitas Indonesia, terdapat beberapa sumber daya operator pada bagian peminjaman yang tidak optimal. Dengan menggunakan simulasi, jumlah operator yang optimal pada bagian peminjaman dapat ditentukan. Simulasi juga menunjukan bahwa jumlah operator pada bagian pengembalian saat ini sudah optimal.

Universitas Indonesia library was built as the commitment of university for creating universitas indonesia a world class university. As an infrastructure which brought universitas indonesia vision, universitas indonesia library need to use It’s resource as efficient as possible and give satisfied service to academic society. Some of the important example of services given by the library are borrowing and returning books. In order to measure the performance of borrowing and returning book service, discrete simulation approach is necessary. Based on the discrete simulation, some of operator resources in borrowing book service are not optimally used. By using the simulation, optimal number of operator can be determined. Based on the simulation result, the current number of operator in returning services is optimal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Tania Putri
"Penilaian kinerja karyawan sangat penting untuk melihat sejauh mana kinerja karyawan. Dalam menilai kinerja karyawan harus ditetapkan terlebih dahulu standar/kriteria kinerja yang akan diukur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kriteria yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan di perusahaan otomotif pada tingkat leader dan group leader dengan metode Analytiv Hierarchy Process (AHP). Dengan AHP, kriteria dan sub kriteria yang digunakan dalam penilaian kinerja akan disusun dalam bentuk hirarki. Dari penelitian didapatkan enam kriteria yang akan dievaluasi yaitu Job Knowledge, Quality/Quantity of Work, Planning/Organization, Initiative/Commitment, Teamwork/Cooperation, dan Interpersonal and Communication. Model evaluasi ini dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan perusahaan dalam menilai kinerja karyawan.

Performance appraisal is an important thing to do in a organization to see wether the performance of the employees are good or bad. The first step in evaluate the employee performance appraisal is to determine the criteria and sub criteria for evaluation. This research's objective is to evaluate the criteria that used in performance evaluation in automotive company. The objects that evaluated are employees at level of leader and group leader using analytic hierarchy process. By using AHP, criteria and sub criteria that used in performance evaluation are arranged in hierarchical structure. From the research, six criterias are chosen: job knowledge, quality/quantity of work, planning/organization, initiative /commitment, teamwork/cooperation, and interpersonal and communication. This evaluation model can be used to be the base of performance evaluation in the organization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferinda Partiningrum
"ABSTRACT
Meningkatnya kebutuhan akan reagen di Indonesia pada saat ini membuka
peluang besar bagi industri tersebut. Sebagai industri yang masih baru di
Indonesia, dibutuhkan suatu sistem operasi proses berbentuk aliran material dan
prosedur yang efektif serta efisien guna mempersiapkan diri untuk pemenuhan
permintaan tidak hanya pada saat ini tetapi juga pada masa yang akan datang.
Penelitian ini mengajukan analisis sistem produksi dengan pendekatan lean
operations menggunakan Value Stream Mapping (VSM) dan simulasi kejadian
diskrit sehingga diperoleh usulan penetapan waktu standar untuk mengurangi
aktivitas yang bersifat non-value added.secara menyeluruh Berdasarkan hasil
simulasi, pengurangan aktivitas non-value added dengan penetapan standardized
work mampu mempersingkat waktu proses produksi reagen serta dapat dijadikan
acuan bagi industri ini untuk mempersiapkan diri terhadap peningkatan
permintaan.yang diprediksi terjadi di masa mendatang.

ABSTRACT
The increasing demand of reagent broadens the opportunity for this industry and
drives it to capture the market. As a recently developed industry in Indonesia,
reagent industry needs a basis in operation process, which consists of material
flow and procedures, which is efficient and effective to fulfill the growing
demand not only in this current condition but also in the future. In this paper, lean
operations approach is used to analyze the current production system to increase
customer value through eliminating waste. Value Stream Mapping (VSM) of this
current condition is developed. The use of standardized work is chosen to
decrease the non-value added activity completely. Afterward, the lean operations
based process is tested using discrete-event simulation to see its impact for this
whole production system. Based on simulation results, the elimination of nonvalue
added activities through standardized work reduces process time. Therefore,
the lean operation process can be applied as guidelines for reagent industry to
prepare for upcoming growth of demand."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirsa Diah Novianti
"Industri kecil merupakan kegiatan ekonomi yang mendominasi struktur perekonomian Indonesia. Sektor ini memiliki peran yang strategis, baik secara ekonomi maupun sosial politis. Namun dibalik peran positifnya, masih banyak kelemahan struktual yang menghimpit industri kecil ini, sehingga diperlukan upaya pengembangan agar industri kecil dapat memperoleh kepastian berusaha untuk menyambung hidupnya.
lndustri konveksi merupakan salah satu industri kecil dominan di Kota Depok yang tumbuh dan berkembang secara turun-temurun serta telah banyak mengalami kemajuan. Namun, masih terdapat permasalahan fundamental yang harus diidentifikasi dan dipecahkan, sehingga diperlukan perhatian dan pemikiran yang lebih serius. Pemda Depok telah mencanangkan empat alternatif untuk mengembangkan industri konveksi yaitu peningkatan kemampuan produksi, peningkatan mutu produk, peningkatan aspek pemasaran dan peningkatan hubungan kemitraan. Karena keterbatasan dana, waktu dan sumber daya, maka seluruh alternatif tidak dapat dikembangkan secara bersamaan, sehingga perlu diprioritaskan altematif mana yang akan terlebih dahulu harus dikembangkan. Dari hasil Analytic Hierarchy Process, didapatkan bahwa alternatif yang menjadi prioritas adalah peningkatan aspek pemasaran. Dalam upaya menindaklanjuti keputusan tersebut, maka dibuat perencanaan strategis dengan menggunakan matriks APFM (Action Planning for Failure Modes).
Untuk mendapatkan pola perbaikan kinerja yang kontinu, diperlukan suatu indikator kinmja, yakni dengan penetapan Key Performance Indicator (KPD). Penetapan KPI dapat dijadikan panduan dalam memonitor perkembangan dan perbaikan secara kontinu serta secara efektif mengendalikan manajemen operasional dan mengatur visi strategis. Berdasarkan KPI yang telah ditetapkan, peran dari pihak terkait, yang terdiri atas Pemerintah, stakeholders, peneliti dan akademis yang bergerak dalam bidang pengembangan industri kecil, akan membina dan memonitor industri konveksi dalam tiga fase pengembangan sehingga industri konveksi dapat bersaing.

Small lndustry has been an economic activity that dominates economical structure in indonesia. This sector has strategic role either economically, socially or politically. Beyond its positive roles, there are many structural weaknesses that obstruct small industries. Development efforts are needed, so that small industries can gain assurance to do the utmost in living their lives.
Garment industry has been one of small dominant industries in Depok that grows and develops hierarchy after having so much improvement. Nevertheless, there are still fundamental issues which needed identification and solution, and that requires more serious attention and thoughts. Local Govemment, Depok itself; has established four alternatives to develop garment industry. There are production capability improvement, product quality improvement, marketing aspect improvement and partnership improvement. Because of time, fund and resources limitation, all altematives can not be developed at the same time. We need to make a priority of which alternative must be develop lirst. From Analytic Hierarchy Process result, we got a conclusion that marketing aspect improvement would be the prior altemative. In order to follow up the decision, strategic planning was made by using Action Planning for Failure Modes Matrix.
To gain a continuous pattern of performance improvement, it requires one performance indicator which is suitable to Key Performance Indicator determination. Key Performance indicator determination can be a guidance to monitor a continuous development and improvement. It can also control operational management effectively and arrange the strategic side. Based on KPI determination, SMEs support group role, including the govemment, practitioners in SMEs, and researchers and academics in the area of entrepreneurship and small business development, will develop and monitor garment industry in three development phase, so that garment industry being competitive."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>