Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196930 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Helena Winata
"Jatuh merupakan hal yang sering terjadi pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga tentang kejadian jatuh pada lansia di RW 05 Kelurahan Cisalak. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan keluarga memiliki pengetahuan yang dapat dikategorikan baik (51,9%), sebagian besar keluarga memiliki sikap baik (73,6%) serta tidak terdapat perbedaan antara perilaku baik dan kurang (50%) tentang kejadian jatuh pada lansia.
Peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat digunakan untuk memotivasi keluarga dan pemberi layanan kesehatan dalam mempromosikan pentingnya pencegahan jatuh dalam rangka mengurangi kejadian jatuh pada lansia.

Falls are common among elderly. The aim of this study was to explore family's knowledge, attitude, and behavior about falls incident among elderly at RW 05 Kelurahan Cisalak. This study used a descriptive method for its design.
The result showed that the knowledge of the families were classified as good (51,9%), most of families had good attitudes (73,6%), and the behavior of the families did not have any difference between good and less (50%) about falls incident among elderly at RW 05 Kelurahan Cisalak.
Researcher suggest that this research could be used to encourage family and other health care provider to promote the importance of having falls prevention in order to reduce falls incident rate in elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Tania Budianti
"ABSTRAK
Fungsi kognitif pada lansia mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Dukungan keluarga yang optimal menjadi salah satu cara yang dapat diberikan keluarga kepada lansia untuk mempertahankan fungsi kognitif lansia tetap berfungsi dengan baik dan meminimalisir kejadian gangguan fungsi kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan fungsi kognitif pada lanjut usia di RW 05 Kelurahan Jatipadang. Jenis penelitian ini berupa deskriptif korelasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini melibatkan 107 lansia yang dipilih dengan cara teknik simple random sampling. Dukungan keluarga diukur dengan kuisioner yang dibuat oleh peneliti sesuai dengan penelusuran literatur. Sedangkan, fungsi kognitif lansia diukur dengan menggunakan instrumen Mini Mental State Examination (MMSE). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan fungsi kognitif lansia, p value sebesar 0,001 (p value ≤ 0,05). Penelitian ini merekomendasikan kepada praktisi dan kader kesehatan untuk menyarankan kepada keluarga di wilayah binaannya untuk tetap memberikan dukungan yang positif kepada lansia.

ABSTRACT
Cognitive function of older adult is decreasing by age. Optimal family support is one of the family effort to defend elder?s cognitive function and minimize the disruption. This research aimed to identify the correlation between family support and older adult cognitive function in RW 05, Jatipadang. The design study of was cross sectional design. This research involved 107 older adults and families, who was selected by simple random sampling technique. The family support measured by questionnaire made by researcher based on literature, while the cognitive function measured by basic instrument Mini Mental State Examination (MMSE). The result shows that there is correlation between family support and older adult cognitive function (p value = 0,001, α ≤ 0,05). Health practicioners are recommended to encourage the family, especially to give positive support to older adult."
2016
S62961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sopi Puji Astuti
"Stres lansia pada masa pensiun merupakan hal yang wajar ketika lansia tidak mempunyai pekerjaan, jabatan, keuangan, dan kehormatan yang dimiliki oleh lansia. Lansia yang mengalami stres mmepunyai respon pertahanan tubuh untuk melawan stressor. Pertahanan tersebut disebut koping. Koping yang digunakan lansia yaitu koping adaptif dan maladaptif.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan atau menggambarkan tingkat stres dan koping lansia pada masa pensiun. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan melibatkan 84 lansia pensiun yang diambil menggunakan teknik total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan 55,95% lansia pada masa pensiun memiliki tingkat stres sedang dan 51,2% lansia pada masa pensiun menggunakan koping maladaptif. Penelitian ini memberikan implikasi untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, pendidikan keperawatan, penelitian selanjutnya, dan lansia dalam menjalani kehidupan pada masa pensiun.

Stress got by elderly in retirement is a proper case when they do not have a job, department, finances, and the honor. The elderly who suffer from stress have immune response to against the stressor. It is named coping. The copings used by elderly namely adaptive and maladaptive.
This study was aimed to explain or describe the level of stress and coping suffered by them. Design of this study employed a descriptive study involving 84 riterement elderly, determined by using total sampling technique.
The results showed 56.0% elderly in retirement have moderate level of stress and 51.2% were maladaptive coping. This study proposed some implications to improve the quality of nursing care, nursing education, further studies, and life of the elderly in retirement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Frida
"Proses penuaan berdampak pada penurunan fungsi tubuh dan menyebabkan adanya perubahan peran dalam kehidupan lansia serta berakibat memunculkan masalah psikososial. Tingkat stres karena persaingan hidup dan masih bekerja dihari tua menyebabkan lansia di perkotaan rentan mengalami penyakit hipertensi. Laporan kasus ini dibuat untuk menggambarkan hasil asuhan keperawatan pada lansia hipertensi dengan intervensi keperawatan menggunakan terapi rendam kaki dan aromaterapi. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan terkanan darah selama proses intervensi dilakukan. Intervensi rendam kaki dan aromaterapi dapat dipilih sebagai salah satu intervensi unggulan untuk mengontrol hipertensi pada lansia karena terbukti efektif menurunkan tekanan darah.

The aging process has an impact on the decrease in body function and causes changes in the role of life in the elderly and results in psychosocial problems. The level of stress due to competitive life and still working in the old days causes the elderly in urban areas to be prone to hypertension. The purpose of this case report is to describe the results of nursing care in elderly with hypertension with nursing intervention using foot bath and aromatherapy. The results obtained were decreased blood levels during the intervention process. Foot bath and lavender aromatherapy interventions can be chosen as one of interventions to control hypertension in family with elderly and effective in lowering blood pressure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawan
"Proporsi jumlah penduduk usia tua di Indonesia semakin meningkat. Hal ini menggambarkan bahwa usia harapan hidup masyarakat juga meningkat. Salah satu upaya untuk menilai status gizi dari lansia dapat dilihat dari Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu berat badan dan tinggi badan. Namun, pengukuran tinggi badan tegak pada lansia tidak dapat dilakukan karena skoliosis, kifosis, cacat, dan patah tulang. Tujuan studi ini adalah untuk memperoleh model prediksi tinggi badan pada pra lansia (45-59 tahun) dan lansia (60-90 tahun) berdasarkan panjang depa, tinggi lutut, usia, dan jenis kelamin. Studi ini dilakukan pada 202 (90 orang laki-laki dan 112 orang perempuan) pra lansia dan lansia, di Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat.
Studi menggunakan desain cross sectional. Kriteria inklusi responden adalah laki-laki maupun perempuan dengan usia 45-90 tahun, memiliki kondisi tubuh yang sehat atau masih mampu berdiri tegak, serta dapat berkomunikasi dengan baik. Kriteria eksklusi responden adalah lansia yang memiliki salah satu tangan tidak dapat direntangkan karena patah tulang atau sebab tertentu, mengalami patah tulang/kaki palsu, dan gangguan komunikasi.
Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa korelasi panjang depa dengan tinggi badan pada laki-laki r = 0,86 perempuan r = 0,71. Korelasi tinggi lutut dengan tinggi badan pada laki-laki r = 0,79 perempuan r = 0,72. Model prediksi tinggi badan dapat dilakukan dengan prediktor panjang depa, tinggi lutut, dan usia. Model prediksi ini dapat diaplikasikan pada pasien yang diamputasi atau gangguan patah tulang.

Proportion of elderly in Indonesia increases. This situation describe that the life expectation have also increased. A tools to assess the nutritional status of the elderly can be seen from the Body Mass Index (BMI) from weight and height. However, measurement of height in elderly can nott be obtained because scholiosis, khifosis, deformity, of fracture. The purpose of this study was to obtain the height prediction model in middle-age (45-59 years) and elderly (60-90 years) based on arm span, knee height, age, and gender. The study was conducted on 202 (90 men and 112 women) middle-age and elderly, in Bojongsari District, Depok, West Java.
This study use cross-sectional design. Inclusion criteria for the respondents were men and women aged 45-90 years, having a healthy body condition or still able to stand upright, and can communicate well. Exclusion criteria were elderly respondents who had one hand can not be stretched because of fracture or a particular cause, suffered a rosthetic limbs, and discommunication.
Results of this study indicate that the correlation arm span to height for men women r = 0.86 r = 0.71. Knee hight correlation with height in men women r = 0.79 r = 0.72. The new height prediction models can formed using arm span, knee height, and age. The predictive models can be applied to patients who amputated or fracture.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyastuti Retno Annisa
"Tujuan: Mengetahui tingkat kualitas hidup pada usia lanjut di Klub Jantung Sehat (KJS) Kelurahan Pondok Kelapa serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, dipandang dari faktor sosiodemografi, status fungsional serta kesehatan mental.
Metode: Desain observasional potong lintang deskriptif. Penelitian dilakukan pada 69 subjek yang didapat secara konsekutif, berusia ≥ 60 tahun dan memenuhi kriteria penelitian. Penilaian kualitas hidup dengan kuesioner European Quality of Life-5 Dimensions (EQ-5D), tingkat kesehatan mental menggunakan Geriatric Depression Scale (GDS) serta dilakukan penilaian status fungsional dengan uji performa 6 Minutes Walking Test (6MWT).
Hasil: Kualitas hidup pada 62,3% subjek memiliki hasil baik dengan nilai EQ5D Indeks tertinggi yaitu 1.000. Status fungsional didapatkan jarak tempuh 6MWT 401,73 ± 49,75 meter. Kesehatan mental 98,5% subjek memiliki nilai normal. Faktor yang paling berpengaruh adalah faktor usia (p = 0,009), dengan subjek berusia rerata 66 tahun (berkisar 60 ? 79 tahun) memiliki kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan subjek berusia rerata 61,5 tahun (berkisar 60 - 82 tahun). Faktor sosiodemografi lain, status fungsional serta tingkat depresi tidak memiliki hubungan yang bermakna (p > 0,05).
Kesimpulan: Kualitas hidup usia lanjut dalam penelitian ini mayoritas baik, dengan faktor yang paling berpengaruh adalah faktor usia. Subjek lebih tua memiliki kualitas hidup lebih baik, dapat disebabkan karena pada usia lebih muda terdapat penambahan angka individu yang tidak bekerja dan pensiunan yang cukup signifikan, sehingga mereka harus beradaptasi berkaitan dengan hal tersebut.

Objective:To know the quality of life in elderly joining "Klub Jantung Sehat" (KJS) Pondok Kelapa and the factors that influence it, in terms of sociodemographic factors, functional status, and mental health.
Methods: Descriptive cross-sectional observational study in 69 subjects taken consecutively, elderly ≥ 60 years old who met the study criteria. Quality of life were assessed with European Quality of Life-5 Dimensions (EQ-5D), mental health with Geriatric Depression Scale (GDS), and functional status by 6 Minutes Walking Test (6MWT) performance test.
Results: Quality of life in 62.3% subjects had good results with the highest value of EQ5D index 1,000. Functional status with the 6MWT distance 401.73 ± 49.75 meters. Mental health in 98.5% subjects were normal. The most influence factorwas age (p = 0.009), with the mean of 66 years old (range 60-79 years) had a better quality of life than mean 61.5 years old (range 60 - 82 years). Other sociodemographic factors, functional status, and depression levels did not have a significant association (p > 0.05).
Conclusion: Quality of life majority ofsubjectswere good, with the most influence factor was age. Older subjects had a better quality of life, this might be caused by at younger age there was a significant increased inelderly individuals who did not work and retired, so they had to adapt more to this condition.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Mahwati
"ABSTRAK
Indonesia mengalami penuaan penduduk yang sangat cepat. Diperkirakan populasi
penduduk lansia di Indonesia akan mencapai 28,8 juta (11,3%) pada tahun 2020
dan mencapai 100 juta (28,68%) pada tahun 2050. Perhatian mengenai bagaimana
penuaan sukses dan determinanya menjadi sebuah isu penting yang harus
dieksplorasi sebagai dukungan informasi bagi penentu kebijakan dalam
merancang kebijakan dan intervensi efektif untuk meningkatkan kualitas hidup
lansia di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi aspek
multidimensional penuaan sukses dan memperoleh model prediksi penuaan sukses
pada lansia di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan desain studi kohort retrospektif menggunakan data
IFLS (Indonesian Family Life Survey) dengan mengikuti individu selama tujuh
tahun yaitu pada titik waktu pengukuran survei IFLS 2000 dan IFLS 2007. Jumlah
sampel penelitian ini adalah 2.344 lansia (≥ 53 tahun). Model pengukuran penuaan
sukses diuji dan dianalisis menggunakan comfirmatory factor analysis (CFA).
Analisis regresi logistik ganda digunakan untuk memperoleh model prediksi
penuaan sukses.
Penelitian ini menghasilkan konsep model penuaan sukses multidimensional yang
memiliki kriteria kecocokan model yang baik serta validitas dan reliabilitas yang
cukup baik dengan kontribusi masing-masing yaitu keberfungsian mental (78%),
keterlibatan aktif (64%), keberfungsian fisik (62%), spiritualitas (2,7%) dan bebas
dari penyakit (0,1%). Hasil model prediksi penuaan sukses terdiri dari tujuh
variabel meliputi faktor individu (usia, jenis kelamin, pendidikan, aktivitas fisik
dan waist circumference) dan faktor lingkungan (tingkat pengeluaran nabati dan
partisipasi program dana sehat). Kelompok usia 60-69 tahun memiliki peluang
sukses 2,211 (95% CI=1,077-4,539), kelompok usia 53-59 tahun sebesar 3,568
(95%CI=1,765-7,216). Lansia laki-laki memiliki peluang 1,595 (95%CI=1,133-
2,247), lansia dengan pendidikan rendah memiliki peluang 2,805 (95%CI=1,776-
4,429), pendidikan menengah/tinggi 4,128 (95%CI=2,272-7,500). Lansia dengan
aktivitas fisik sedang memiliki peluang sukses 4,258 (95%CI=2,352-7,709),
aktivitas ringan 3,964 (95%CI=2,228-7,052) dan aktivitas berat 3,675
(95%CI=2,054-6,576). Lansia dengan Waist Circumference tidak berisiko
memiliki peluang sukses 1,688 (95%CI=1,092-2,610). Lansia dengan tingkat
pengeluaran nabati tinggi memiliki peluang sukses 1,384 (95%CI=1,010-1,898),
lansia yang berpastisipasi dalam program dana sehat berpeluang sukses 1,779
(95%CI=1,181-2,680). Implikasi hasil penelitian terhadap kebijakan berupa tiga
pilar utama yang menentukan penuaan sukses yaitu partisipasi, kesehatan dan
jaminan sosial. Selain ketiga pilar tersebut, gender juga merupakan determinana
penting penuaan sukses. Oleh karena itu kesetaraan gender perlu dipertimbangkan
dalam setiap pilar kebijakan

ABSTRACT
Indonesia experienced rapid population aging. It is estimated that the elderly
population in Indonesia will reach 28.8 million (11.3%) in 2020 and 100 million
(28.68%) in 2050. Caution regarding how successful aging and its determinant
become an important issue that should be explored as support information for
policy makers in designing effective policies and interventions to improve the
quality of life of the elderly in Indonesia. The objective of this study was to
explore the multidimensional aspects of successful aging and obtain predictive
models successful aging in the elderly in Indonesia.
This study used a retrospective cohort study design using the data IFLS
(Indonesian Family Life Survey) by following people for seven years, namely at
the point of measurement time survey IFLS IFLS 2000 and 2007. The amount of
the sample is 2,344 elderly (≥ 53 years). Successful aging measurement model
was tested and analyzed using Comfirmatory Factor Analysis (CFA). Multiple
logistic regression analysis is used to derive predictive model of successful aging.
This research resulted in the concept of multidimensional models of successful
aging that has good validity and reliability. Each contribution were mental
functioning (78%), active involvement (64%), physical functioning (62%),
spirituality (2.7%) and free of the disease (0.1%). Successful aging prediction
models resulting from this study consisted of seven variables include individual
factors (age, gender, education, physical activity and waist circumference) and
environmental factors (level of expenditure vegetable and healthy fund program
participation). Age group 60-69 years had a chance of success 2.211 (95% CI =
1.077 to 4.539), age group 53-59 years amounted to 3.568 (95% CI = 1.765 to
7.216). Elderly men had chances 1.595 (95% CI = 1.133 to 2.247), elderly people
with low education had a chance 2.805 (95% CI = 1.776 to 4.429), secondary
education / high 4.128 (95% CI = 2.272 to 7.500). Elderly with moderate physical
activity had a chance of success 4.258 (95% CI = 2.352 to 7.709), light activities
3.964 (95% CI = 2.228 to 7.052) and strenuous activities 3,675 (95% CI = 2.054
to 6.576). Elderly with no risk of waist circumference had a chance of success
1.688 (95% CI = 1.092 to 2.610). Elderly with a high level of expenditure
vegetable has a chance of success 1.384 (95% CI = 1.010 to 1.898), elderly who
participates in the healthy fund program likely to succeed 1.779 (95% CI = 1.181
to 2.680). Implications of the results of research on policy in the form of the three
main pillars that determine successful aging, namely participation, health and
social security. In addition to the three pillars, gender is also an important
determinana successful aging. Therefore, gender equality need to be considered in
any policy pillars"
2016
D2664
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meka Yusselda
"Lansia di Indonesia umumnya tinggal di rumah bersama keluarga, sehingga keluarga sebagai salah satu sumber dukungan sosial memberikan arti penting bagi kehidupan lansia. Dukungan keluarga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga ditinjau dari empat dimensi (emosional, penghargaan, informasi, dan instrumental) dengan kualitas hidup lansia. Desain penelitian ini deskriptif korelatif cross-sectional dengan jumlah sampel 84 lansia yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t independen. Terdapat hubungan antara dukungan emosional (p value 0,001), penghargaan (p value 0,01), dan instrumental (p value 0,013) keluarga dengan kualitas hidup (α: 0,05), sedangkan dukungan informasi (p value 0,052) tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup. Salah satu cara meningkatkan dukungan keluarga adalah dengan melibatkan keluarga dalam setiap asuhan keperawatan yang diberikan kepada lansia.

Elderly in Indonesia generally stay at home with family, so the family as a source of social support plays an important role on elderly life. Family support is needed to improve elderly quality of life. This study aimed to identify the relationship between family support from perspective of four dimensions (emotional, appraisal, instrumental, and information) and the quality of life of elderly. This study use cross-sectional study design, with a total sample is 84 respondents that recruited by purposive sampling technique. Statistical analysis for this study was independent t-test. The results showed that there is a relationship between family support in term of emotional (p value 0,001), appraisal (p value 0,01), and instrumental (p value 0,013) dimensions and quality of life of elderly (α: 0,05), while the other one (informational support; p value 0,052) doesn’t indicate the existence of a significant relationship with quality of life. One way to improve family support is by involving family in any nursing process given to elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Lisayana Suci Listari
"Populasi lansia yang semakin meningkat menyebabkan terjadinya peningkatan rasio ketergantungan penduduk tua terhadap penduduk usia produktif. Hal ini mengakibatkan timbulnya berbagai masalah, termasuk tempat tinggal lansia. Kebanyakan lansia akhirnya memilih untuk tinggal di panti werdha.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran tingkat kepuasan terhadap pelayanan keperawatan di PSTW Budi Mulia 01 Cipayung, Jakarta Timur.
Desain penelitian ini adalah deskriptif kuatitatif dengan menggunakan sampel sebesar 70 responden yang dipilih dengan purposive sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner dan akan dianalisis dengan menggunakan analisis univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 50 % lansia puas terhadap pelayanan keperawatan di panti. Penelitian ini penting untuk meningkatkan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada lansia.

Growing elderly population led to an increase in the dependency ratio of the elderly population of productive age population. This has resulted in a variety of issues, including the elderly residence. Most elderly people eventually choose to live in nursing homes.
This study aims to identify the picture of the level of satisfaction with nursing care in PSTW Budi Mulia 01 Cipayung, East Jakarta.
The study design was a descriptive quantitative using a sample of 70 respondents were selected by purposive sampling. Instrument used was a questionnaire and will be analyzed using univariate analysis.
The results showed that as many as 50% of seniors are satisfied with the services in nursing homes. This study is important for improving the nursing care given to the elderly. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Juniarni
"ABSTRAK
Pernikahan suatu kebutuhan semua individu baik pria maupun wanita
dewasa, pernikahan termasuk rangkaian hirarki kebutuhan dasar, kemampuan
lansia yang tidak menikah dalam menemukan makna hidup sangat dibutuhkan
Tujuan penelitian mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang makna hidup
lansia tidak menikah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
desain fenomenologi, jumlah partisipan sebanyak tujuh orang, tempat penelitian
panti wreda di Kota Bandung. Hasil penelitian menemukan dua puluh satu
kategori dan enam tema yaitu memaknai sebuah pernikahan, alasan tidak
menikah, perhatian keluarga tentang pernikahan, konsekuensi psikologis tidak
menikah, menerima tidak menikah sebagai ketetapan Tuhan dan hikmah positif
tidak menikah. Penelitian ini direkomendasikan bagi peneliti selanjutnya untuk
melakukan penelitian sejenis dikomunitas.
ABSTRACT
Being married is a need for adult women and man. Marriage is a part of
human needs hierarchy. The ability of unmarried elderly in finding the meaning of
life is needed. The purpose of this study was to have a depth understanding of the
meaning of life for unmarried elderly. This study used the qualitative research
method with fenomenological approach, number of participants as many as seven
people, place of this study in Nursing Home Bandung City. The finding of this
research revealed twenty one categorics and six main themes. The themes were
meaning of a marriage, the reasons of unmarried, family concern about marriage,
psychological consequences of being unmarried, accepting of not being married
as the GOD?s wish and a positive meaning for not being married. This research
was recommended for further research to conduct similar research the community."
2013
T35392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>