Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173545 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarwoendah Rahmawati
"Respon nyeri pada tiap individu berbeda satu sama lain karena sensasi nyeri merupakan pengalaman yang subjektif. Studi terdahulu menunjukkan, perbedaan respon nyeri dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah latar belakang budaya. Dalam perspektif budaya, respon nyeri terbagi menjadi dua kategori, yaitu private pain dan public pain. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan respon nyeri pada ibu pasca persalinan dengan latar belakang budaya Jawa. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menyajikan gambaran respon nyeri secara statistik. Penelitian ini melibatkan 67 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik quota sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk kemudian dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan 91% responden memiliki kecenderungan public pain. Rekomendasi yang diajukan bagi penelitian selanjutnya adalah untuk melihat kecenderungan secara lebih luas dan mendalam, perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan studi fenomenologi, analisis multivariat atau studi longitudinal.

Individual responses of pain are distinctive from each other due to subjective senses experiences. The former study showed that the difference of pain responses are influenced by a number of factors including of culture background. In terms of culture perspective, responses of pain include of two categories: private-pain and public-pain. This study aims to describe responses of pain after childbirth occurring mothers with Javanese culture background. This research used quantitative descriptive design approach in the purpose of presenting description of pain responses statistically. For data sampling, 67 respondents were selected based on quota sampling technique. Data collection with questionnaire was used for univariate analysis. This research showed that 91% respondents have tendency to public pain. Recommendations for future related research are broader and deeper study of its tendency, necessity of research with the study of phenomenology, and multivariate analysis or the longitudinal study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenty Aprina
"Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator pembangunan kesehatan di Indonesia. Pada tahun 1995 Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tertinggi di Asia Tenggara yaitu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup (Survey Kesehatan Rumah Tangga), Penyebab utama kematian ibu ini adalah karena perdarahan, infeksi, keracunan kehamilan. Hal ini disebabkan karena beberapa hal mulai dari latar belakang kondisi sosial ekonomi sampai ke faktor demografi. Tiga keterlambatan sebagai penyebab kematian ibu yaitu: keterlambatan dalam keputusan mencari pelayanan kesehatan, keterlambatan mencapai tempat pelayanan kesehatan, dan keterlambatan menerima pelayanan kesehatan. Banyak upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu ini. Antara lain dengan program peningkatan pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau masyarakat secara luas sampai ke tingkat desa terpencil. Untuk mempercepat maksud diatas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia menempatkan bidan di desa untuk mempermudah pelayanan persalinan di desa sehingga cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan dapat ditingkatkan.
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan secara nasional pada tahun 1998 adalah 62,69%. Untuk Propinsi Sumatera Selatan adalah 62,5%. Proporsi persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan hanya 46,16%. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Musi Banyuasin tahun 1998 sebesar 63,6%. Tahun 1999 cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 71,1% dan tahun 2000 cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 72,7%. Berdasarkan profil kesehatan Sumatera Selatan tahun 2000, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Musi Banyuasin berada di urutan ke-6 dari 10 kabupaten yang ada di Propinsi Sumatera Selatan. Bila dilihat dari 418 desa yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin, 349 desa telah mempunyai bidan di desa (82%) cakupan persalinan di Kabupaten Musi Banyuasin masih rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cakupan persalinan di kabupaten Musi Banyuasin, untuk menggali informasi yang lebih dalam mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan persalinan bidan di desa digunakan pendekatan kualitatif Penelitian dilakukan dengan diskusi kelompok terarah pada 12 bidan di desa, 12 bidan subkoordinator, wawancara mendalam dengan 4 pimpinan puskesmas, 1 kepala seksi ibu, 1 kasubdin kesehatan keluarga dinas kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama tugas, sosialisasi bidan, supervisi, dan pelatihan berhubungan dengan cakupan persalinan bidan di desa. Bidan mengharapkan adanya supervisi dari pimpinan secara terjadwal dalam rangka bimbingan teknis untuk meningkatkan cakupan persalinannya. Dengan pelatihan yang bersifat teknis dan magang pengetahuan dan ketrampilan bidan akan meningkat.
Melihat hasil penelitian ini disarankan kepada dinas kesehatan untuk memberikan rekomendasi perpanjangan kontrak Pegawai Tidak Tetap (PTT) bidan di desa, kepada bidan yang ingin memperpanjang PTTnya tanpa menghambat pada proses perpanjangan tersebut. Penyelenggaraan pelatihan diharapkan lebih banyak yang bersifat magang dan studi kasus, disamping itu topik manajemen Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih diperlukan guna meningkatkan kemampuan manajerial bidan di desa. Perlu dibuat konsep yang jelas sebelum dinas mengadakan pelatihan sehingga pelatihan dapat terakreditasi dan akhirnya berguna untuk bidan. Untuk pimpinan puskesmas agar memasukkan jadawal supervisi ke dalam perencanaan puskesmas secara rinci dan terjadwal. Memanfaatkan minilokakarya scbagai forum belajar dan evaluasi bagi seluruh pengelola program puskesmas terutama bidan di desa.

Analize Coverage Child Birth Midwives in the Village in the Regency of Musi Banyuasin by year 2001Maternal Mortality Rate is an indicator health development in Indonesia. By year 1995 Maternal Mortality Rate in Indonesia is the highest in Southeast Asia is 373 per 100.000 alive birth (Dwelling Health Survey, 1997). The main cause of maternal mortality is because of bleeding, infection, eclampsi. This matter is caused of some things start social economic condition background until demography factor.
Three of the latest of maternal mortality cause is the latest in deciding seek Health Service, the latest to achieve health service place and the latest of receiving Health Service. Some effort have been done to decrease this Maternal Mortality Rate with Health Service raising program, which can be reached by society at large until the small village.
To accelerate the meaning above, Health Department, Republic of Indonesia, place midwives in the villages to make Child Birth Service in the villages easily, so the coverage of child birth, which is helped by health skilled-person can be developed.
The coverage of child birth by National Health skilled-person by year 1998 is 62,69 %. For Province of South Sumatera is 62,5 %. Child birth proportion which is helped by health skilled-person only 46,16 %. The coverage of child birth by health skilled-person in the Regency of Musi Banyuasin by year 1998 amount 63,6 %. By year 1999 the coverage of child birth by health skilled-person is 71,1% and by year 2000 the coverage of child birth by health skilled-person is 72,2 %.
Based on the Health Profile South Sumatera by year 2000, the coverage of child birth by health skilled-person in the Regency of Musi Banyuasin is number 6 from 10 regencies in Province of South Sumatera. If we take a look at 418 villages in Regency of Musi Banyuasin, 349 villages have had midwives in the villages (82 %). The coverage of child birth in Regency of Musi Banyuasin is still low.
The research aims to analyze the coverage of child birth in Regency of Musi Banyuasin to dig some complete information about factors, which are correlated to coverage of child birth in the village is used qualitative approach. The research with focus group discussion method was done to 12 midwives in the villages, sub coordinator midwives, indepth interview with 4 Health Centre Leaders, 1 Chief of Mother Section, 1 Chief Sub District of Family Health in Musi Banyuasin.
The results of this research show that duty duration, midwives socialization, supervision and training, which are correlated to the coverage of child birth midwives in the villages. The midwives hope with supervision from the chief with schedule in the framework of technical guidance to raise the coverage of child birth. With this technical training and knowledge apprentice and midwives' skill in the villages will be raised.
Looking at this research, it is suggested to the chief of the Health District to give recommendation of freelance contract extension for midwives in the villages, and to the midwives, ,who want to extend the contract without obstacle on the extend process. Training organization is hoped apprentice more and case study, beside that the topic of Save Motherhood Management is used to raise the midwives' management abilities in the hospital.
It is necessary to make a clear concept before Health District to organize the training, so the training can be accredited and at least it is used for midwives. To the chief of Health Centre to fullfill supervision schedule into Health Centre Arrangement in detail and scheduled. Making use of mini workshop as a study forum and evaluation for all arrangement of the Health Centre Program especially midwives in the villages."
2001
T638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reihana Ramadlani Ibna
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berkaitan dengan partus lama guna meminimasilir terjadinya kesakitan dan kematian pada ibu dan janin, maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian partus lama di Indonesia dengan analisis data SDKI 2017. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan data sekunder yang bersumber dari SDKI 2017. Variabel independen yang akan diteliti dalam penelitian ini terdiri dari faktor ibu yaitu pendidikan, status ekonomi, komplikasi kehamilan (demam tinggi, kejang dan pingsan, muntah terus dan tidak mau makan, ketuban pecah dini, hipotensi atau hipertensi), serta status konsumsi tablet Fe, faktor suami yaitu pendampingan saat persalinan, faktor janin yaitu janin kembar, serta faktor akses pelayanan kesehatan yang terdiri dari kuantitas kunjungan ANC, kelengkapan komponen ANC, keterpaparan informasi terkait komplikasi, kelengkapan persiapan persalinan, penolong persalinan sebagai variabel yang diduga berhubungan dengan kejadian partus lama sebagai variabel dependen. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis univariat dan bivariate.

This thesis aims to determine the risk factors associated with prolonged labor in order to minimize the occurrence of morbidity and mortality in the mother and fetus, so the researchers are interested in examining the factors associated with the incidence of prolonged labor in Indonesia by analyzing the 2017 IDHS data. This study uses a study design. cross-sectional with secondary data sourced from the 2017 IDHS. The independent variables to be studied in this study consisted of maternal factors, namely education, economic status, pregnancy complications (high fever, seizures and fainting, vomiting continuously and not wanting to eat, premature rupture of membranes). , hypotension or hypertension), as well as consumption status of Fe tablets, husband's factor, namely assistance during delivery, fetal factor, namely twin fetuses, and health service access factors consisting of quantity of ANC visits, completeness of ANC components, exposure to information related to complications, complete preparation for delivery, birth attendant as vari abel that is thought to be related to the incidence of prolonged labor as the dependent variable. Data analysis conducted in this study included univariate and bivariate analysis. tity of ANC visits, Completeness of components ANC, Exposure to information related to complications, Completeness of labor preparation, Delivery Aid. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Nuraida
"Komplikasi persalinan merupakan penyebab utama kematian maternal dan perinatal. Kejadian komplikasi persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok tahun 2011 sebesar 17,6%. Untuk mengetahui gambaran komplikasi persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok dilakukan penelitian dengan desain case series, menggunakan data sekunder dari rekaman medik semua ibu yang mengalami komplikasi persalinan. Dilakukan analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentasi variabel komplikasi persalinan yaitu sosial demografi, status kesehatan, status obstetri dan pelayanan kesehatan ibu yang mengalami komplikasi persalinan.
Hasil penelitian menggambarkan proporsi kejadian komplikasi persalinan yaitu perdarahan saja 69%, preklamsia/eklamsia saja 19%, partus lama saja, perdarahan dan preeklamsia/eklamsia 8,6%, perdarahan dan partus lama 0,9%, sebagian ibu berpendidikan rendah 53,4%, rata-rata paritas ibu 1,6 kali, kekuatan his kurang dari 40 detik/10 menit 74,1% dan datang tanpa rujukan 51,7%. Disarankan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan kompetensi tentang penatalaksanaan persalinan dengan komplikasi perdarahan. Serta meningkatkan penyuluhan kepada ibu hamil primipara.

Complications of childbirth are the leading cause of maternal and perinatal mortality. Incidence of complications of labor at General Hospital in Depok in 2011 of 17.6%. To know the description of childbirth complications at General Hospital in Depok conducted the research with case series design, using secondary data from medical records of all women who experience complications of labor. Univariate analysis was performed to determine the distribution and frequency of complications of labor is a variable percentage of social demographics, health status, health status and maternal obstetric complications of childbirth.
The results illustrate the proportion of the incidence of bleeding complications of labor is only 69%, preklamsia / eclampsia was only 19%, long confinement alone, bleeding and preeclampsia / eclampsia was 8.6%, bleeding 0.9% and long confinement, some mothers with low education 53.4 %, an average of 1.6 times the parity of the mother, his strength is less than 40 minutes detik/10 74.1% and 51.7% came without a referral. It is recommended to further enhance the knowledge and competence of the management of labor with bleeding complications. And increasing outreach to pregnant primiparas.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Amaliah
"Setiap tahunnya, 585.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan, dan hampir 99% dari kematian tersebut terjadi di negara berkembang. Pada tahun 1995, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia di perkirakan sekitar 373 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan negara ASEAN.
Persalinan lama atau macet merupakan salah satu dari lima penyebab kematian ibu di negara berkembang. Berdasarkan hasil SKRT 1995, persalinan lama juga merupakan komplikasi persalinan yang paling sering dikeluhkan oleh ibu. Persalinan lama atau macet merupakan satu-satunya komplikasi persalinan yang mengakibatkan begitu banyak morbiditas kronis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penolong persalinan dengan kejadian persalinan lama, faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan lama dan untuk mengetahui informasi mengenai kebijakan dan program penatalaksanaan persalinan lama di tingkat pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
Penelitian ini memadukan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif menggunakan data Studi Morbiditas dan Mortalitas SKRT 1995 di Jawa Barat, sedangkan metode kualitatif menggunakan wawancara mendalam dan studi kasus di Kabupaten Tangerang.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa angka kejadian persalinan lama di Jawa Barat sebesar 6,4%. Analisis data multivariat menemukan bahwa penolong persalinan dan tempat tinggal berhubungan dengan persalinan lama. Ibu yang tinggal di desa berpeluang mengalami persalinan lama 2,7 kali dibandingkan ibu yang tinggal di kota setelah dikontrol variabel penolong persalinan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa asuhan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih dapat menurunkan risiko komplikasi persalinan. Persalinan lama sering terlambat dirujuk karena dukun tidak mampu menilai kemajuan persalinan dan tidak mengetahui tanda-tanda atau penyebab ketika persalinan lama terjadi.
Program pencegahan persalinan lama harus ditujukan untuk meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, menyediakan kartu sehat bagi kelurga tidak mampu, memperbaiki sistem transportasi, menunda pernikahan melalui program wajib belajar sembilan tahun serta meningkatkan status gizi dan kondisi lingkungan anak perempuan sehingga mereka dapat mencapai tinggi badan yang optimal.

Relationship between Birth Attendant and the Occurance of Prolonged Labor in West JavaAt least 585,000 women die each year from the complications of pregnancy and childbirth, and almost 99% of these deaths occur in developing countries. In 1995, Maternal Mortality Ratio (MMR) in Indonesia is estimated 373 per 100,000 live births. This figure is relatively high when compares to ASEAN countries.
Prolonged or obstructed labor is one of the five major causes of maternal mortality in developing countries. Based on the 1995 Household Health Survey, prolonged labor is also the most common reported obstetric complication. No other complication of delivery is associated with as much chronic morbidity as prolonged or obstructed labor.
The purposes of this research are to examine the relations between birth attendant and prolonged labor, to examine factors that might affects the occurance of prolonged labor and to review the policies and programs on the management of prolonged labor at primary and referral health services.
This research combined quantitative and qualitative method. The quantitative method used the Maternal Morbidity and Mortality data from the 1995 Household Health Survey in West Java, and qualitative method used in-depth interview and case study in the District of Tangerang_The result showed that the prevalence of prolonged labor in West Java was 6.4%. The multivariate logistic regression analysis found that the birth attendant and the residence were associated with the occurance of prolonged labor. Women who lived in the rural area are 2.7 times as likely to experience prolonged labor than those who lived in the urban area, controlled by birth attendant.
This study revealed that delivery care by trained health care provider could reduce the risks of prolonged labor. Prolonged labour were often referred too late because the traditional birth attendant (TBA) could not be able to assess the progress of labor, they did not know the symptoms and the causes when prolonged labour occur.
Intervention programs should be directed to increase the coverage of delivery attended by trained health care provider, provide health card for poor family, improve transportation system, delay marriage until women have reached full physical maturity through compulsory universal education and improve nutrition status and living conditions for girls to prevent stunded growth.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Setyono P.
"Masih tingginya angka kematian bayi dan kematian maternal, hal ini mencerminkan masih kurangnya kemampuan negara dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat khusunya perawatan kehamilan serta proses pertolongan persalinan dan neonatal. Kabupaten Sumedang sudah mempunyai 243 bidan diantara 269 desa, dengan kenyataan tingginya angka kunjungan pemeriksaan kehamilan oleh bidan, tidak disertai dengan pemanfaatan tenaga bidan sebagai penolong persalinan.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan tentang gambaran pengetahuan, sikap dan karakteristik sosio demografi ibu dalam pemanfaatan pertolongan persalinan oleh dukun atau bidan serta alasan-alasan yang melatarbelakangi pemanfaatan penolong persalinan di Kabupaten Sumedang.
Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan metode kualitatif dengan fokus group diskusi, karena ingin diperoleh informasi yang lebih dalam dan rinci. Kegiatan analisis data yang dilakukan berupa analisa isi I content analysis. Infoman pada penelitian ini adalah ibu yang melahirkan anak terakhir pada kurun waktu antara bulan Januari 1997 sampai dengan bulan Juni 1997 yang menggunakan jasa pelayanan dukun, bidan serta dukun bersama bidan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1) Pengetahuan informan tentang hal yang berkaitan dengan persalinan dan penolong persalinan cenderung baik 2) Sikap informan cenderung positif terhadap bidan, ini terlihat dari tingginya kunjungan pemeriksaan kesehatan kehamilan 3) Umur informan berisiko tidak selalu memilih bidan sebagai tenaga penolong persalinan, bahkan ada kecenderungan memilih dukun 4) Informan paritas berisiko tidak selalu memilih bidan sebagai tenaga penolong persalinan 5) Pendidikan informan yang relatif tinggi ada kecenderungan tidak memanfatkan dukun sebagai tenaga penolong persalinan 6) Penghasilan keluarga informan yang lebih baik ada kecenderungan mernilih bidan sebagai tenaga penolong persalinan 7) Persepsi informan tentang jarak menyatakan dekat bila masih satu desa dengan tenaga penolong persalinan 8) Pengambilan keputusan dalam pemilihan tenaga penolong persalinan masih dipengaruhi oleh orangtua, mertua atau suami.
Mengingat pengambilan keputusan pemanfatan tenaga penolong persalinan masih dipengaruhi oleh orangtua atau mertua maka diperlukan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi ) bagi tokoh masyarakat, tokoh agama dari para orangtua serta para suami dari ibu yang sedang hamil atau pasangan usia subur.

The death-rate of baby and maternal mortality are still high, it indicates the state ability in giving the medical services to the people is still submissive : especially in taking care of pregnancy and the process of birth-rate and neonatal. The regency of Sumedang has 243 midwives in 269 villages in fact that the inspection rate of pregnancy by midwives not involving the using of midwives abilities in the process of birth.
The objective of this research are to get the illustration of skill, behavior and sosiodemografy of mother in using of birth process aid by tradisional or obstretical midwives and also the background reason of the midwives utilization.
Ths method of research is accomplished by the approximation of qualitative method and foccused in group discussion to get more detailed information. The activity of data analysis is accomplished by using the form of content analysis. In this research, the informans are mother who bore the last baby in January 1997 until June 1997 and use the services of traditional midwives, obstretical midwives or both of them.
From this research, the conclusions are : 1) The skill informans of birth process and the personal who help the birth process are good enough. 2) The informans behaviour of midwives is good enough. It is indicaated the maximum inspection rate of pregnancy to the people. 3) The age of risky mothers do not always choose the obstretical midwives to help the bird process but they prefer using the traditional midwives services. 4) The risky paritas mother do not always choose the obstretical midwives to help the bird process.5) The education level respondents that high relatively has tendency to use obstretical midwives.6) A mother coming from the family with the better income ho s a tendency to choose the obstretical midwives to help the bird process.7) Mother has a perception of the distance, it indicates close if the midwives stay in the same village.8) The taking of decision to choose the man who help the birth process is still influenced by the parents and parents in law.
Deciding that taking decision in using the skillful personal to help the birth process is still influenced by the parents and parents in law so it important to involve KIE to the mayor figure in community, the mayor figure of religion society, the parent and husband of pregnant wife or fertilized couples.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harni
"Pemanfaatan penolong persalinan yang tepat merupakan mata rantai dari upaya peningkatan keamanan persalinan. Di wilayah kerja Puskesmas Pamanukansudah memiliki enam orang bidan yang memberikan pelayanan persalinan (praktek swasta), namun demikian pemanfaatan dukun sebagai penolong persalinan lebih banyak dari pada pemanfaatan bidan.
Tujuan penelitian ini ingin mendapatkan informasi tentang hubungan antara karakteristik sosio demografi (yang meliputi : ' umur, pendidikan, pendapatan, paritas), pengetahuan dan sikap ibu dengan pemanfaatan penolong persalinan, serta alasan-alasan apa yang melatarbelakangi pemanfaatan penolong persalinan tersebut.
Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode survey cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan diskusi kelompok terfokus dan observasi. Basil analisis kualitatif dipergunakan untuk mendukung /melengkapi hasil analisis kuantitatif.
Populasi pada penelitian ini adalah ibu-ibu yang melahirkan anak terakhir pada kurun waktu bulan Januari -- Juli 1993 yang pada saat pengumpulan data masih berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Pamanukan. Jumlah populasi 377, jumlah sampel 198. Cara pengambilan sampel dengan sistimatis random sampling.
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa : (1) Tidak ada hubungan antara umur ibu dengan pemanfaatan penolong persalinan. (2) Makin baik pendidikan ibu akan memanfaatkan bidan sebagai penolong persalinan. (3) Makin baik pendapatan ibu akan memanfaatkan bidan sebagai penolong persalinan. (4) Ibu yang mempunyai paritas berisiko akan memanfaatkan bidan sebagai penolong persalinan. (5) Makin baik pengetahuan ibu akan memanfaatkan bidan sebagai penolong persalinan. (6) Makin baik sikap ibu akan memanfaatkan bidan sebagai penolong persalinan. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa alasan responden memanfaatkan dukun sebagai penolong persalinan karena lebih percaya, tempatnya dekat, bayarannya murah, dapat memandu upacara adat istiadat dan dapat terjangkau dari segi sosial. Alasan responden memanfaatkan bidan sebagai penolong persalinan karena lebih percaya dan alatnya lengkap serta bidan dapat menolong bila ada kelainan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaataan penolong persalinan mempunyai tingkat keeratan yang paling kuat dibandingkan dengan pendidikan, pendapatan, paritas dan sikap. Demikian juga pemanfaatan penolong persalinan juga dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi, kepercayaan atau kondisi sosial budaya yang telah mengakar pada masyarakat serta pengaruh dari suami dan orang tua.
Mengingat bahwa pengetahuan mempunyai keeratan hubungan yang paling kuat, disarankan untuk peningkatan pengetahuan ibuibu tentang persalinan dan penolong persalinan adalah penting, sehingga penyuluhan kesehatan berkenaan dengan hal tersebut perlu ditingkatkan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rochayah
"Program kesehatan yang diharapkan ikut berperan menurunkan AKI melalui penyelenggaraan kelas ibu hamil. Setelah dilakukan intervensi program kelas ibu hamil, belum diperoleh hasil yang signifikan terhadap pencapaian pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Bruno tahun 2012. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan baru mencapai 60%. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah sampel 104 pada ibu yang pernah mengikuti kelas ibu hamil dan telah melahirkan pada tahun 2011.
Hasil penelitian diperoleh hasil 54 (51,9%) bersalin dengan tenaga kesehatan. Variabel lain yang memiliki hubungan signifikan dengan perilaku pemilihan penolong persalinan adalah pengetahuan, peranan petugas kesehatan dan dukungan kelompok kelas ibu hamil. Saran untuk puskesmas meningkatkan kualitas pelayanan kelas ibu hamil.

Health program contributes to decrease Maternal Mortality Rate is by carrying expectant class. Having had an intervention about expectant class program, it had not been obtained significant result to achievement of labor support by health officer in working area of Public Health Center Bruno 2012 where in support achievement by health officer was just 60% target determined projected 95%. The Study design is cross sectional, with number of samples are 104 expectants that ever followed expectant class and had given birth in 2011.
Study result to 104 respondents shows that it obtained 54 (51.9%) choosing health officer as their labor support. Another variables had significant correlation to behavior of choice of labor support are knowledge, health officer role, and support to expectant class. Suggestions for improving the quality of health centers pregnancy class.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsuriati
"Latar belakang: Self-control rendah pada ibu bersalin menyebabkan proses persalinan tidak memuaskan dan menimbulkan pengalaman persalinan traumatis. Tenaga kesehatan diharapkan dapat membantu ibu untuk meningkatkan self-control persalinan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan self-control ibu dalam menjalani persalinan. Metode penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan tekhnik concecutive sampling melibatkan 150 responden ibu bersalin dengan rentang usia 15-44 tahun. Sebagian besar responden merupakan multipara, berlatar belakang pendidikan menengah, tidak bekerja dan berpenghasilan kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p = 0,002), paritas (p = 0,000), pendidikan (p = 0,045), pekerjaan (p = 0,035), efikasi diri persalinan (p = 0,000), kecemasan persalinan (p = 0,001), ketakutan persalinan (p = 0,000), nyeri persalinan (p = 0,000) dan sikap tenaga kesehatan (p = 0,000) dengan self-control persalinan. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara penghasilan (p = 0,155) dengan self-control ibu dalam menjalani persalinan. Analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel paling dominan memengaruhi self-control persalinan adalah efikasi diri persalinan (p = 0,000). Rekomendasi: Pemberdayaan perempuan dalam perencanaan persalinan dapat meningkatkan efikasi diri dan self-control untuk menjalani persalinan secara alamiah.

Background: Low self-control in mothers in labor causes the labor process to be unsatisfactory and causes a traumatic labor experience. Health workers are expected to be able to help mothers to improve their self-control in labor. The purpose of this study was to identify factors related to maternal self-control in undergoing labor. The research method used a cross-sectional design with consecutive sampling techniques involving 150 respondents of mothers in labor with an age range of 15-44 years. Most of the respondents were multiparous, had a secondary education background, were unemployed and had low income. The results showed that there was a significant relationship between age (p = 0.002), parity (p = 0.000), education (p = 0.045), employment (p = 0.035), childbirth self-efficacy (p = 0.000), labor anxiety (p = 0.001), fear of childbirth (p = 0.000), labor pain (p = 0.000) and attitudes of health workers (p = 0.000) with self-control in labor. There was no significant relationship between income (p = 0.155) and maternal self-control in undergoing childbirth. Multivariate analysis showed that the most dominant variable influencing self-control of childbirth was self-efficacy of childbirth (p = 0.000). Recommendation: Empowering women in childbirth planning can increase self-efficacy and self-control of mothers to undergo childbirth naturally.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlinda
"Pengalaman persalinan pada ibu dapat dinilai dari dimensi kemampuan diri, perasaan aman, dukungan profesional, dan partisipasi yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengalaman persalinan ibu dengan bedah sesar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian deskritif analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel ibu paska persalinan bedah sesar n=141 menggunakan consecutive sampling. Hasil penelitian didapat dimensi kemampuan diri dipengaruhi oleh peran dari faktor sumber dana dan jenis tindakan bedah sesar, dimensi perasaan aman faktor yang berperan adalah sumber dana, pendidikan, dan jenis tindakan bedah sesar. Dimensi dukungan profesional dipengaruhi oleh peran dari faktor pendidikan dan pekerjaan sedangkan dimensi partisipasi hanya dipengaruhi oleh peran faktor pekerjaan. Sedangkan faktor yang paling berperan pada dimensi kemampuan diri adalah jenis tindakan bedah sesar (r=-0,307), dimensi perasaan aman dipengaruhi faktor pendidikan (r=0,189), dimensi dukungan profesional dipengaruhi faktor pendidikan (r=0,216) dan dimensi partisipasi dipengaruhi oleh faktor pekerjaan (r=0,217). Persalinan bedah sesar adalah alternatif terakhir ketika persalinan pervaginam dengan atau tanpa tindakan tidak dapat dilakukan karena adanya indikasi medis pada ibu. Pengalaman persalinan ibu dengan bedah sesar dapat diukur dengan instrumen yang melihat pengalaman persalinan secara multidimensi.

Childbirth experience can be judged from the dimension of self-efficacy, feelings of safety, professional support, and participation. It can be influenced by various factors. This study aims to identify the experiences of cesarean birth mothers and the factors that influence it. Analytic descriptive study with cross sectional, sample of mothers after cesarean section = 141 using consecutive sampling. The result in the dimensions of self-efficacy is influenced by the role of factors financial sources and types of cesarean section, feeling safety dimension contributing factor is the source of financial, education, and type of cesarean section. Dimension of professional support is influenced by the role of education and employment factor, while the dimension of participation is only influenced by the role of occupational factors. While the factors that most contribute to the dimension of self-efficacy is a type of cesarean surgery (r= -0.307), a feeling of security dimensions is influenced by education (r= 0.189), the dimensions of professional support is influenced by education (r= 0.216) and the dimension of participation is influenced by factor work (r = 0.217). Cesarean section delivery is the last alternative when vaginal delivery with or without action, can not be performed because of maternal medical indications. Experience of childbirth mother with a cesarean section can be measured with an instrument that is seen as a multidimensional experience of childbirth."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T38605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>