Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186687 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindini Winda Amalia
"Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yang profesional sudah selayaknya memiliki pengetahuan yang baik tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik perawat dengan pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif pada 86 perawat di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA mencapai 61,34 % (kategori cukup baik). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik perawat (usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan, dan pelatihan) dengan pengetahuan perawat. Namun ada kecendrungan dalam penelitian ini bahwa pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan perawat. Oleh karenanya penelitian ini menyarankan peningkatan pengetahuan tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA dengan peningkatan pendidikan perawat ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengupayakan pemberikan pelatihan secara berkala.

Nurse as a professional care giver must have good knowledge about nursing process and NANDA diagnosis. The purpose of this research was to identify the relationship between nurses’ characteristics and nurses’ knowledge about nursing process and NANDA diagnosis at IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. The research used descriptive correlation method with 86 nurse at care unit.
The result showed that the level of nurses knowledge in nursing process and NANDA diagnosis reached 61,34% (adequate category). The result of this research showed that nurse characteristics (age, gender, working period, level of education, and training) did not have any significantly relation with nurses knowledge. However, there was a tendency that the level of education and training could increase nurses’ knowledge. Therefor, this research suggested that there should have been increase for nurses’ level of education and periodical training to improve the nurses knowledge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shintia Silvana
"Sebagian besar pasien yang mengalami kondisi kritis atau henti jantung menunjukkan minimal satu tanda klinis abnormal pada 6?8 jam sebelumnya. Karakteristik tenaga kesehatan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi mortalitas pasien di rumah sakit. Pengetahuan perawat mempengaruhi kemampuannya dalam mengidentifikasi pasien dengan perburukan kondisi.
Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan cross-sectional untuk mengidentifikasi hubungan antara karakteristik perawat, yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama bekerja, beban kerja dan pengalaman seminar atau pelatihan, dengan tingkat pengetahuan tentang Early Warning Score. Sebanyak 110 perawat dipilih secara total sampling.
Hasil penelitian menujukkan sebagian besar perawat memiliki pengetahuan cukup (66,7%) dan terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat pengetahuan (p = 0,009; CI = 95%; α = 0,05). Penelitian selanjutnya diharapkan agar meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektivitas penerapan Early Warning Score. Pelatihan dan evaluasi rutin perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan perawat. Materi Early Warning Score sebaiknya mulai diperkenalkan kepada mahasiswa di institusi pendidikan keperawatan.

Most patients in critical condition or that experienced cardiac arrest showed at least one abnormal clinical signs in 6-8 hours before the events. Health care providers? characteristic is one of several factors that influences in-hospital patients mortality. Nurses? knowledge affects their ability to recognize the deteriorating patients.
This research is a correlation study with cross-sectional method to identify the relationship between nurses? characteristics, which are age, gender, level of education, word duration, workload and experience in training and attending workshop, with level of knowledge on Early Warning Score. 110 nurses were selected by total sampling.
The results showed most nurses have enough knowledge (66,7%) and there is relationship between gender with level of knowledge (p = 0,009; CI = 95%; α = 0,05). Next researches are expected to identify the other factors that affect the effectiveness of Early Warning Score implementation. Training and evaluation should be conducted to improve nurses knowledge. Early Warning Score should be introduced to students in nursing schools.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gyanita Novelia
"Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Caring adalah nilai yang sangat esensial bagi seorang perawat, baik secara personal maupun profesional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan perilaku caring pada perawat. Penelitian ini bersifat cross sectional dengan 96 responden yang diambil secara acak sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54,2 % perawat IRNA B RSUP Fatmawati memiliki kecerdasan emosional yang baik dan 53,1 % memiliki perilaku caring yang baik. Ada hubungan yang bermakna antara kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat (p=0,001). Tidak ada hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan masa kerja dengan perilaku caring perawat (p>0,05), sedangkan pelatihan excellent service memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku caring perawat (p=0,02). Pelatihan excellent service bagi perawat yang belum pernah mengikuti perlu dilaksanakan untuk meningkatkan perilaku caring perawat.

Emotional intelligent refers to human ability to managed emotion in order to maintain relationship with others. Caring is an essential part in nursing, personal and professional. This study aims to identify the correlation between emotional intelligent and caring behaviour among nurses in B Hospitality Installation in RSUP Fatmawati. This study used cross-sectional with 96 participants using simple random sampling.
Result showed that 54,2 % of nurses have a good emotional intelligent and 53,1 % of nurses have a good caring behaviour. There was significant relations between emotional intelligent and caring behaviour (p=0,001). There was no significant relation between age, sex, working period and education grade with caring behaviour in nurse (p>0,05), but there was a significant relation between excellent service training and caring behaviour (p=0,02). Excellent service training need to perform for the nurses to increase caring behaviour.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46451
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Romaully
"Tingkat pengetahuan dan sikap Perawat dalam komunikasi terapeutik sangatlah pentinguntuk menunjang keberhasilan pemberian asuhan keperawatan. Bertujuan untukmengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap perawat dalam melakukankomunikasi terapeutik. Penelitian ini meggunakan desain cross sectional, sample sebanyak92 orang perawat, teknik pengambilan data secara simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkatpengetahuan dan sikap dalam berkomunikasi terapeutik pada perawat di RS FatmawatiJakarta tahun 2016 p value =0,248.
Hasil penelitian diharapkan menjadi bahanpertimbangan agar perawat diberikan pelatihan komunikasi dan sikap dalam berkomunikasiterapeutik, serta penelitian selanjutnya bisa meneliti apa yang belum diteliti dalam halkomunikasi terapeutik.

The level of knowledge and attitude of Nurse in therapeutic communication is veryimportant to support the success of nursing care. Aims to determine the relationshipbetween the level of knowledge and attitude of nurses in conducting therapeuticcommunication. This research used cross sectional design, 92 samples of nurses, andsimple random sampling technique.
The results showed that there was no significant relationship between the level of knowledge and attitude in communicatingtherapeutic at nurses at Fatmawati Hospital Jakarta 2016 p value 0,248.
Theresults of the study are expected to be considered for nurses to be givencommunication training and attitude in therapeutic communication, and furtherresearch can examine what has not been investigated in terms of therapeuticcommunication.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Solihati
"ABSTRAK
Model Praktik Keperawatan Profesional merupakan suatu penataan dalam
pemberian asuhan keperawatan,yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran penerapan
MPKP menurut persepsi perawat pelaksana di RSUP Fatmawati Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Sampel penelitian
berjumlah 102 responden yang diambil menggunakan teknik Disproportionate
Stratified Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan persepsi perawat
mengenai ketenagaan masih kurang, jenis tenaga keperawatan tidak efektif,
standar rencana perawatan efektif , pengelolaan metode pemberian askep tidak
efektif, nilai- nilai profesional baik, hubungan profesional baik, pendekatan
manajemen baik, serta sistem kompensasi dan penghargaan seimbang.

ABSTRACT
Professional Nursing Practice Model is an arrangement in the provision of nursing
care, the purpose is to improve the quality of health services. The research was
held to determine the application of the image PNPM perceived by the nurse in
Fatmawati Hospital Jakarta. This research used descriptive method and
disproportionate Stratified Random Sampling. This research used 102
respondents. The results of nurses perception showed nurses are lacking, this type
of nursing personnel is non effective almost balanced, management of plan of care
is uneffective, the values of professional is good, the professional relationship is
good, management approach is good, and compensation and reward systems is
balance."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42510
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Herawati
"Beban kerja perawat mempunyai pengaruh terhadap mutu pelayanan keperawatan dan berdampak pada kepuasan klien. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menguji hubungan beban kerja perawat pelaksana dengan tingkat kepuasan klien akan pelayanan keperawatan di IRNA B RSUP Fatmawati. Populasi adalah seluruh perawat RSUP Fatmawati dan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksan IRNA B yang berjumlah 147 perawat dengan tehnjk pengambilan sampel sfratified random sampling berdasarkan strata pendidikan sebanyak 15 perawat. Populasi klien diambil berdasarkan BOR rata-rata di IRNA B, diperkirakan jumlah populasi sebanyak 177 klien, sedangkan jumlah sampel yang diambil beljumlah 123 dengan cara random sampling proparsional yang terdistribusi pada 6 ruang rawat inap B RSUP Fatmawati. Untuk menguji hubungan beban kerja dengan kepuasan klien menggunakan chi square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik sederhana dengan tingkat kepercayaan a = 0,05 Hasil penelitian didapatkan variabel tindakan keperawatan langsung yang mempunyai hubungan adalah aspek keandalan ( p= 0,031) dan aspek keyakinan (p = 0020), Tindakan keperawatan tidak langsung yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek ketanggapan ( p= 0,097 ) dan keyakinan (p = 0,004) sedangkan Tindakan non keperawatan yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek keandalan ( p= 0,005), aspck keyakinan (p= 0,001) dan aspelc empati (p= 0,000) Bebau kerja yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek keandalan ( p= 0,01), keyakinan ( p= 0,0006), dan empati (P=0,048) Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan uji logistik sederhana diperoleh hasil bahwa jenis tindakan keperawatan langsung merupakan yang dominan pengaruhnya terhadap kepuasan Klien, Rekomendasi dan temuan ini adalah perlunya kebijakan untuk memperlakukan standar praktek yang telah ada dan membuat uraian tugas perawat yang jelas, menghitung kebutuhan tenaga perawat dengan menggunakan beberapa formula yang dapat dipakai di RSUP Fatmawati, mengembangkan sistem jenjang karir perawat, meningkatkan pengetahuan perawat baik melalui jalur formal maupun informal.

This is a descriptive correlation research which is aimed at testing the duty burden of acting nurses with the extent of satisfaction received by the client for the nursing care services at IRNA B RSUP Fatmawati. The population is all nurses employed at "RSUP Fatmawati" Hospital and the population of this research is all acting nurses at IRNA B totaling 147 nurses with the sampling technique of stratified random sampling, In this resarch, the strata is taken according to the level of education of the nurses with the criteria of sample as follows: acting nurse, minimum education is SPK/SPR (School of Nursing Care), Akper (Academy of Nursing Care and Sl of Nursing Care, still attending the education/training. Population of clients is determined based on the average BOR at IRNA B, it is expected that total population is 177 client, while total samples is 123 clients which were obtained through random sampling proportional which is distributed at 6 Overnight Care Room B RSUP Fatrnawati. In order to measure chi square test and multivariate with simple logistic regression test with the confidence level of ac = 0,05. Result ofthe research reveal. The direct nursing actions having the correlation is the sensitivity aspect (p=0,097) and confidence (p = 0,004), while the non-nursing measures having the correlation with the client satisfaction aspect is the reliability aspect (p = 0,005), confidence aspect (p = 0,001) and empathy aspect (p = 0,000). The duty burden having the correlation with the client satisfaction aspect is reliability aspect (p=001), confidence (p = 0,0006), and empathy (p = 0,048. For frequency variable, there is no any significant correlation with the client satisfaction. Based on the results of multivariate analysis with the simple logistic testing, it is obtained the result that the type of direct nursing measures have the dominant impact on the client's satisfaction. Recommendation of this findings that by establishing the policy of treating the existing standard of practice and providing the clear outline for nursing care activities, calculating the need for nurses by using some formula which may be used at RSUP Fatmawati, to develop the nurse career path system, to improve the knowledge of the nurses, either through formal path and informal path."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supratman
"Perjanjian GATS membawa dampak pada pelayanan kesehatan sehingga penting untuk membuat sistem regulasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi di masing-masing negara. Strategi untuk memperbaiki sistem pelayanan kesehatan antara lain memperbaiki sistem pendidikan kesehatan, menggalang kehidupan keprofesian dan penataan kembali sistem pemberian pelayanan kesehatan sehingga mampu memberi pelayanan yang baik dan transparan, bermutu dan memperhatikan kepentingan pasien. Oleh karena itu penting untuk meningkatkan sistem manajemen termasuk manajemen keperawatan sehingga mampu meningkatkan prestasi kerja perawat. Penelitian prestasi kerja di RS Islam Jakarta dilaksanakan mengingat prestasi kerja mereka selama ini secara umum belum memuaskan.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan rancangan deskriptif korelatif. Metode pengambilan sampel dilakukan secara cross sectional dimana unit analisisnya adalah perawat pelaksana yang bekerja minimal satu tahun di unit rawat inap . Instrumen yang dipakai adalah kuesioner yang menggunakan konsep teori motivasi isi dari Maslow dan Herzberg. Sedangkan instrumen prestasi kerja diadopsi dari hasil penelitian Ilyas di RS Islam Jawa Tengah tahun 1994. Variabel motivasi kerja meliputi motivasi intrinsik (penghargaan atas prestasi, tanggung jawab dalam pekerjaan, kesempatan untuk berkembang dan otonomi dalam pekerjaan) dan motivasi ekstrinsik (penerimaan gaji, kondisi lingkungan kerja, kebijakan institusi dan supervisi atasan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) secara umum prestasi kerja perawat di RS Islam Jakarta, 56,5% berprestasi tinggi (2) motivasi kerja ekstrinsik perawat di rumah sakit, 44% tinggi dan motivasi kerja intrinsik, 55,4% tinggi (3) terbukti dalam penelitian ini yang berhubungan secara bermakna terhadap prestasi kerja perawat ialah gaji, kebijakan institusi, supervisi, penghargaan, tanggung jawab dan kesempatan berkembang (4) dari enam komponen motivasi yang berhubungan maka terdapat dua faktor yang dominan, yaitu gaji dan kesempatan berkembang. Mempertimbangkan hasil penelitian diatas maka dapat disampaikan saran antara lain (1) perlunya merubah kebijakan rumah sakit tentang gaji perawat (2) kondisi lingkungan kerja perlu lebih ditingkatkan lagi kualitasnya (3) pelaksanaan supervisi perlu ditingkatkan baik kaulitas dan kuantitasnya (4) perlu ditingkatkan sistem penghargaan yang adil (5) pemberian tanggung jawab yang lebih luas kepada perawat (6) diperluasnya kesempatan bagi perawat untuk dapat lebih maju dan berkembang.

GATS agreement impacted to health services, so it is important to make a suitable regulation system to the situation and condition in each country. The strategies in improving the health services system are to improve the health education system, to do professional life and to rearrange the system of giving the health service. So it will give transparent and good services, qualified and patient need orientation. It is important to improve management system including nursing management so that it can increase nurse performance.
This research done because of unsatisfied performance of nursing staff in Jakarta Islamic Hospital. This research is non experimental quantitative research with correlative descriptive design. Sampling method is done by cross sectional in which its analysis unit is nurses with one year working experience in hospital. The instrument is questionnaires that use content motivation theory from Maslow and Herzberg (La Monica, 1996). Whereas the nurses? performance instrument is adopted from Ilyas?s research results in Islamic Hospital in Central Java on 1994. Motivation factors variable include intrinsic motivation (reward of achievement, responsibility in working, opportunity to improve self, autonomy) and extrinsic motivation (salary acceptance, working environment condition, institution policy, quality of supervision).
Research result showed that (1) generally, nurses performance in Jakarta Islamic Hospital, 56,5% is high (2) nurses extrinsic motivation, 44% is high and intrinsic motivation, 55,4% is high (3) in this research proof that significant correlation to the nurses performance is salary acceptance, institution policy, quality of supervision, reward system, responsibility in working, opportunity to improve (4) there is two dominant factors is salary acceptance and opportunity to improve. Considering the research result above so can be suggested that (1) it is necessary to increase salary (2) increasing the quality of work condition (3) increasing the quantity and quality of supervision (4) reward system in equity (5) giving more responsibility to the nurses, and (6) giving more opportunity to improve.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T8239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nella Abdullah
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan Tingkat Jenjang Karir dengan Ketepatan Konsep Asuhan Keperawatan di Paviliun Anggrek RSUP Fatmawati. Terhadap semua perawat pelaksana di Paviliun Anggrek sejumlah 42 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain study cross sectional. Kerangka konsep penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu jenjang karir perawat, usia, pendidikan, pelatihan, perilaku, kinerja seharihari, variabel dependen ketepatan konsep asuhan keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara jenjang karir dengan ketepatan konsep asuhan keperawatan, Non Perawat Klinik/Perawat Klinik 1 dan Perawat Klinik 2/Perawat Klinik 3, ketepatan asuhan keperawatan yang kurang memiliki peluang yang sama antara Non Perawat Klinik /Perawat Klinik 1 ( 56 %) dan Perawat Klinik 2 /Perawat Klinik 3 (46,2 %). Variabel lain yang berhubungan dengan ketepatan asuhan keperawatan dari asesor eksternal adalah pendidikkan.Saran dari hasil penelitian ini adalah agar dilakukan evaluasi terhadap indikator asesmen internal jenjang karir perawat klinik di RSUP Fatmawati.

The aim of this research is to know the correlation between clinical nurse's level career and the accuracy of nurse care concept in Anggrek Ward, Fatmawati General Hospital. This research's involving 42 nurses in Anggrek Ward. This research is quantitative research with a cross sectional study design. The research contains independent variable (nurse's level career, age, education, training, attitude, daily working habit), dependent variable (accuracy of nurse care). The result shows that there are no correlation between clinical nurse's level career and the accuracy of nurse care concept. They have the same opportunity for having less accuracy of nurse care concept whic is 56% for non clinical nurse/clinical nurse1 and 46,2% for clinical nurse 2/clinical nurse 3. The other variables related to the accuracy of nurse care concept is affected by education. The author suggested that internal assesment indicator for clinical nurse's level career to be evaluated.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Sari Andayani
"Anak yang dirawat di rumah sakit sering mengalami ketakutan, kecemasan dan stress karena adanya perubahan aktifitas dari yang biasa dilakukan dan merasa tidak nyaman pada saat dirawat di rumah sakit. Sikap regresi merupakan fenomena pada anak yang sedang mengalami rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan perawat tentang perawatan atraumatik pada anak. Desain penelitian deskriptif korelatif ini melibatkan 66 perawat dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tentang perawatan atraumatik pada anak.
Analisis univariat menyimpulkan mayoritas responden memeliki pengetahuan baik (95%) tentang perawatan atraumatik pada anak. Analisis bivariat menjelaskan tidak ada hubungan yang signifikan antara usia,jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan dengan nilai p berturut-turut (p=0,41, p=0,3, p=0,35, dan p=0,89). Pengetahuan perawat tentang perawatan atraumatik perlu ditingkatkan melalui perilaku caring kepada anak, sehingga anak tidak merasa terbebani secara psikologis ketika berhadapan dengan tim kesehatan khususnya perawat.

Children admitted to hospital often experience fear, anxiety and stress due changed from the usual activities, uncomfortable when hospitalized or called with atraumatic care . Attitude was a phenomenon or regression in children who were experiencing inpatient in the hospital. Descriptif correlation study design involving 66 respondents had a good knowledge 95% about atraumatic care in children . Bivariat analysis expalined that there was no relationship between age, sex, education, and years of service with the level of knowledge (p=0,8, p=0,3, p=0,89, p= 0,9). Knowledge of atraumatic care nurses need to be enhanced through child caring behavior to the patient, so that the child does not feel overwhelmed when dealing with psychological health team particularly nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Rahmawati
"ABSTRAK
Keluarga yang salah satu anggota keluarganya mengalami serangan stroke, bukan hanya menyebabkan dampak fisik dan psikologis pada anggota keluarga yang sakit, tetapi juga pada seluruh keluarga. Dalam hal ini keluarga harus mampu menghadapi situasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami stroke. Desain penelitian menggunakan analitik observasional dengan metode cross sectional. Sampel berjumlah 45 responden dengan teknik pengambilan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara penggunaan support sosial (p= 0,001), support spiritual (p= 0,001), reframing (p= 0,025), serta usaha keluarga untuk mencari dan menerima informasi (p= 0,001) dengan tingkat kecemasan keluarga. Oleh sebab itu, memaksimalkan peran perawat khususnya dalam meningkatkan kemampuan koping keluarga sangat penting untuk mengoptimalkan kelangsungan hidup pasien stroke.

ABSTRACT
The family who has family member suffered a stroke, is not only cause physical and psychological impact on him but also on other family members. In this case the family must be able to deal with the situation. This study aimed to identify correlation between coping mechanisms amd anxiety levels of family members whose their families suffered a stroke. The design of the study used analytical observational and cross-sectional method. The participants of this study were 45 respondents with total sampling technique. The results showed a significant association between the use of social support (p= 0,001), spititual support (p= 0,001), reframing (p= 0,025), mobilizing family to acquire & accept help strategy (p= 0,001) with family anxiety levels. Therefore, maximize the role of nurses especially in improving family coping ability is very important to optimize the survival of stroke patients.
"
2015
S61712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>