Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106645 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marpaung, Yanthi
"Vagina merupakan organ reproduksi perempuan yang sangat sensitif dan sangat rentan terhadap penyakit sehingga penting bagi remaja untuk menjaga kebersihan area genitalia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross-sectional untuk mengidentifikasi karakteristik dan tingkat pengetahuan tentang kebersihan genitalia pada remaja putri SMK Amaliyah Depok. Sampel pada penelitian ini berjumlah 83 orang dengan rentang usia 15-18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan 62,7% berpengetahuan tinggi. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mencari hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku membersihkan genitalia.

The vagina is the female reproductive organs that very sensitive and susceptible to disease so it is important for female adolescent to keep the genital hygiene. This research is quantitative research using cross sectional design to identify the characteristics and level of knowledge about genitalia hygiene female adolecent in SMK Amaliyah Depok. Samples on this research amounted to 83 people with an age range of 15-18 years. The results showed 62.7% of respondents had high knowledge about genitalia hygiene. Further research is expected to seek a relationship the knowledge level and behavior of genitalia hygiene."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernilawati M. Saleh
"Target pencegahan tentang HIV/AIDS mendapatkan tingkat pengetahuan remaja meningkat. Akan tetapi remaja belum sepenuhnya rnelaksanakan apa yang mereka ketahui tentang HIV/AIDS sehingga kasus HIV/AIDS pada remaja setiap tahun terus meningkat (UNAIDS, 2005). Saat ini pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS melalui pendidikan seks yang efektif sangat penting untuk pengendalian dan pencegahan HIV/AIDS.
Penelitian tentang "Tingkat Pengetahuan Remaja tentang HIV/AIDS di SMK Amaliyah Srengseng Sawah Jakarta Selatan" bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.
Metode yang digunakan adalah deskriptif sederhana, dengan jumlah sampel sebanyak 68 yang diperoleh melalui metode simple random sampling. Penelitian ini dilakukan pada remaja SMK Amaliyah dengan usia 14-20 tahun siswa yang duduk di kelas I, II dan III. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan metode distribusi frekuensi dengan ukuran presentase atau proporsi.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa remaja SMK Amaliyah sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan sedang (63,2%). Sumber informasi paling banyak diperoleh responden mengenai HIV/AIDS dari televisi dibandingkan dari sumber lain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5305
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Mulyana
"Pengaruh hormon mengaktifkan kelenjar sebasea saat remaja, dan meningkatkan kelembaban genitalia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja awal tentang kesehatan organ reproduksi wanita dan perilaku vulva hygiene. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan desain deskriptif sederhana. Sampel penelitian mencakup 108 siswi kelas tujuh dan delapan, dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan, mayoritas pengetahuan remaja cukup (62,0%) dan perilaku vulva hygiene baik (51,9%). Informasi mempengaruhi pengetahuan, yang menentukan perilaku. Peneliti menyarankan pemberian informasi kesehatan reproduksi oleh peer group secara berkala, mahasiswa keperawatan juga perlu mempelajari keterampilan menyampaikan materi kesehatan reproduksi bagi remaja secara efektif.

Hormonal changes activate sebacea glands and increase genitalia moisture. The study aimed to find the knowledge level of female reproductive health and vulva hygiene behaviour in early female adolescents. The method of this research was quantitative descriptive. The data were collected from 108 female students in seventh and eighth grade by simple random sampling. Result showed that most respondents had sufficient knowledge (62,0%) and good vulva hygiene behaviour (51,9%). Information influence knowledge, that determine human behaviour. Researcher suggested that delivering information about reproductive health by peer group should be done regularly, nursing students also need to learn communication skill in deliver reproductive health materials for adolescents effectively."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43300
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Satyaningsih
"Secara nasional prevalensi anemia remaja putri usia 15-19 tahun adalah 26,5 % dan 25,3 % pada wanita usia subur berusia 20-29 tahun, menurut Survei Kesehatan Rumab Tangga (SKRT) pada tabun 2001. Hal ini menuujukkan babwa kelompok remaja putri merupakan kelompok yang rentan terhadap anemia karena remaja dalam masa pertumbuhan fisik juga karena kehilangan darah sewaktu siklus menstruasi. Sementara saat ini upaya penanggulangan anemi pada remaja belum merupakan prioritas utama seperti anemi ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi, kebiasaan minum teh/kopi, pola haid, sosial budaya dengan anemia gizi besi pada remaja putri SMK Amaliyah Sekadau Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat Tahun 2007. Penelitian dilakukan pada tanggal 20-24 Maret 2007, menggunakan rancangan penelitian kantin, pemilik warung-warung di sekitar sekolah, maupun kepada seluruh masyarakat/remaja di Sekadau melalui kegiatan posyandu, PKK, keagamaan, kepemudaan, kesenian, radio spot, pembuatan poster atau leaflet. Disarankan juga untuk mengadakan program screening anemia dan pemberian TID bagi remaja putri melalui program UKS mengingat tingginya prevalensi anemia remaja putri di SMK Amaliyah Sekadau. Selain itu untuk peneliti selanjutnya perlu dilakakan penelitian lanjutan untuk melihat hubungan anemia gizi besi dengan suku bangsa, juga dengan prestasi belajar remaja putri.

Nationally, according to survey of household health (SKRT) in 2001, adolescent anemic prevalence is 26.5% on female adolescent from age 15-19 years and 25.3% on women of reproductive age between 20-29 years. This indicates that female adolescents are more sensitive to anemic because adolescents are physically still growing and they lose blood during their menstruation period. Meanwhile the effort for anemic treatment on teenagers are not prioritized yet compared to pregnant women. The objective of this research is to know the relation between nutrition intake, drinking tea I coffee habit, menstruation pattern, social culture with iron nutrition anemic on female adolescent of SMK Amaliyah Sekadau, Sekadau district in 2007. The research was carried out on March 20-24, 2007 using observational research method with cross sectional design. The populations were 476 female adolescent of SMK Amaliyah Sekadau from grade I, 2 and 3 and the sample were 184 students. Data was collected by interviewing with questionnaire and taking blood sample with cyanmethaemoglobin method. The test used was Chi Square test to see the prevalence of anemic on female adolescent at SMK Amaliyab Sekadau. Besides, the next researchers need to do an extension research to see the relation between iron nutrition anemic with the tribe, and also with the school result of the female adolescent."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T11518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Setiadi
"Kurangnya pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA membuat remaja rentan terjerumus ke dalam bahaya yang tidak disadarinya, hal ini mungkin dikarenakan kurangnya informasi dari media massa dan pembelajaran di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperbedaan tingkat pengetahuan tentang penyalahgunaan NAPZA antara remaja putra dan remaja putri di SMK Putra Bangsa Depok. Penelitian ini menggunakan desain deskriftif komparatif dengan sampel berjumlah 96 orang yang dilakukan pada siswa kelas 2 SMK Putra Bangsa Depok. Data yang terkumpul dianalisa dengan statistik univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi square dan diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan tentang penyalahgunaan NAPZA antara remaja putra dan remaja putri di SMK Putra bangsa Depok. Rekomendasi penelitian ini adalah agar dapat dilakukan penelitian Iebih dalam terkait faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan remaja tentang penyalahgunaan NAPZA dengan memperbanyak responden."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5694
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Safira
"Keputihan merupakan sekresi vagina yang terinfeksi mikroorganisme patogen sehingga terjadi perubahan pada karakteristik lendirnya. Wanita di Indonesia, termasuk di dalamnya remaja putri, rentan terhadap kejadian keputihan. Hal ini dipengaruhi oleh cara perawatan organ reproduksi wanita. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang perawatan organ reproduksi wanita dan angka keluhan keputihan pada remaja putri di SMA Negeri 1 Bogor. Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif dengan populasi 521 siswi dengan rentang usia 15-18 tahun dan diambil sampel sebanyak 81 orang dengan metode pengambilan sampel kuota.
Hasil menunjukkan mayoritas remaja putri memiliki pengetahuan yang buruk tentang perawatan organ reproduksi wanita dan memiliki keluhan keputihan. Penelitian ini menyarankan diadakannya penyuluhan kesehatan reproduksi, memasukkan pendidikan kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum sekolah menengah, dan menegakkan standar kebersihan di lingkungan sekolah.

Leucorrhea is an abnormal vaginal discharge, which caused by the infection of pathogenic microorganism and resulting the characteristic changes of mucus secretion. Women in Indonesia, including the teenage girls, are vulnerable to the incidence of leucorrhea. This phenomenon is affected by the treatment of female reproductive organs. The purpose of this study was to determine the knowledge level of female reproductive organs hygiene and the number of leucorrhea complaint of the teenage girls at SMA Negeri 1 Bogor. This study used the descriptive survey method. The populations were 521 female student of SMA Negeri 1 Bogor age 15 to 18 years old and only 81 students were chosen as a sample using quota sampling method.
The result showed that the majority of the teenage girls have a bad knowledge level about the female reproductive organs hygiene and have a high rate of leucorrhea complaint. This study recommends the school to hold a seminar about the female reproductive health, includes the reproductive health education into the school's curriculum, and improve the standard of hygiene in the school environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemenuhan diet pada usia remaja putri merupakan hal yang sangat penting dalam masa pertumbuhan remaja putri yang membutuhkan nutrisi lebih banyak dari pertumbuhan sebelumnya. Maka dari itu, pengetahuan mengenai pemenuhan diet yang ideal sangat diperlukan oleh remaja untuk memenuhi kebutuhan dietnya yang sesuai dengan standar yang ada. Secara garis besar remaja putri sering melakukan pemenuhan diet yang tidak tepat sehingga dapat mempengaruhi kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang diet yang ideal terhadap pemenuhan diet yang kurang tepat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi yang dilakukan pada remaja putri SMK Putra Bangsa Depok. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Instrwnen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner penelitian yang terdiri dari pengisian data demografi, pertanyaan pilihan ganda, dan pernyataan sumber informasi dengan menggunakan pilihan ya dan tidak. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan putri mengenai diet yang ideal terhadap pemenuhan diet yang kurang tepat (α= 0,05, P=1). Rekomendasi dari penelitian ini adalah dilakukannya penelitian yang lebih spesifik lagi mengenai hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang diet yang ideal terhadap pemenuhan diet yang tidak tepat.
Kata kunci: diet; ideal; nutrisi; pengetahuan; remaja putri "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5901
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Sari Dewi
"Status higienitas genitalia yang tidak terjaga dengan baik pada perempuan dapat menyebabkan terjadinya transmisi bakteri dari anus ke orifisium uretra dan vagina sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada sistem urogenital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status higienitas genitalia mahasiswi di Universitas wilayah Depok serta determinannya. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 365 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Cluster Sampling.
Hasil analisis multivariat dengan menggunakan Regresi logistik menunjukkan bahwa determinan status higienitas genitalia adalah kebiasaan berkemih (p = 0,024), kebiasaan menggunakan pakaian dalam (p = 0,011) dan jenis fakultas (p = 0,023). Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada mahasiswi untuk menjaga area genitalia tetap kering setelah berkemih dan membawa cadangan pakaian dalam saat bepergian.

Genital hygiene status is not well preserved in women can cause transmission of bacteria from the anus to the urethra and vaginal orifice so that it can cause an infection in the urogenital system. The purpose of this research is to get the picture of genital hygiene status and its determinants in female university students at several universities in Depok. This study uses a Cross sectional method. A questioner was completed by 365 female university students which were taken by Cluster sampling.
A Multivariate analysis with Logistic Regression reveals the determinants of genital hygiene status which involve voiding habits (p = 0,024), underwear used (p = 0,011) and type of faculty (p = 0,023). The result from this study recommends the students to keep their genital area dry after voiding and bring extra panty when going out."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ivana Ester Sinta Uli
"Latar belakang. Keputihan adalah masalah kesehatan reproduksi yang umum terjadi pada remaja putri, yang dapat memengaruhi kualitas hidup dan aktivitas belajar mereka. Pengetahuan dan perilaku perawatan organ genitalia wanita berperan penting dalam mencegah keputihan abnormal. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan perilaku perawatan organ genitalia terhadap kejadian keputihan pada siswi remaja putri di Madrasah Tsanawiyah Al Falah Cibinong, Jawa Barat. Metode. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang diisi oleh 375 siswi. Analisis statistik dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan, perilaku perawatan, dan kejadian keputihan. Hasil. Prevalensi kejadian keputihan pada remaja putri di Madrasah Tsanawiyah Al Falah Cibinong adalah 69,87%, dengan 76% diantaranya tidak terpapar informasi terkait merawat organ reproduksi, 86,49% memiliki pengetahuan kurang terkait keputihan, serta 80,33% memiliki perilaku genital hygiene kurang. Rata-rata usia responden adalah 13 tahun, dengan usia terendah adalah 10 tahun (1,33%) dan usia tertinggi yaitu 16 tahun (3,73%). Mayoritas responden remaja putri pertama kali mengalami menstruasi pada usia 11 tahun. Sumber informasi utama responden berasal dari orangtua (17,33%), dan guru (16%). Remaja putri dengan pengetahuan keputihan yang kurang memiliki risiko 1,38 lebih besar (PR= 1,38; 95% CI 1,0599-1,7966) untuk mengalami kejadian keputihan dibandingkan dengan remaja putri dengan pengetahuan cukup dan baik. Pengetahuan merupakan variabel yang paling berhubungan terhadap kejadian keputihan di Madrasah Tsanawiyah Al Falah Cibinong, Jawa Barat. Kesimpulan. Pengetahuan yang baik dan perilaku perawatan organ genitalia yang benar dapat mengurangi kejadian keputihan abnormal pada remaja putri. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan reproduksi perlu ditingkatkan di kalangan remaja.
Background. Leucorrhea is a common reproductive health issue among adolescent girls that can affect their quality of life and learning activities. Knowledge and behavior regarding the care of female genitalia play a crucial role in preventing abnormal leucorrhea. Objective. This study aims to analyze the correlation between knowledge and behavior regarding genital care on the incidence of leucorrhea among female adolescents at Madrasah Tsanawiyah Al Falah Cibinong, West Java. Methods. This research employs a cross-sectional design, collecting data through questionnaires filled out by 375students. Statistical analysis was conducted to identify the relationship between knowledge, care behaviors, and the occurrence of leucorrhea. Results. The prevalence of vaginal discharge in adolescent girls at Madrasah Tsanawiyah Al Falah Cibinong was 69.87%, with 76% of them not exposed to information related to caring for reproductive organs, 86.49% had poor knowledge about vaginal discharge, and 80.33% had poor genital hygiene behavior. The average age of respondents was 13 years, with the lowest age being 10 years (1.33%) and the highest age being 16 years (3.73%). The majority of adolescent girls experienced their first menstruation at the age of 11. The main source of information for respondents came from parents (17.33%), and teachers (16%). Adolescent girls with poor knowledge of vaginal discharge had a 1.38 greater risk (PR= 1.38; 95% CI 1.0599-1.7966) of experiencing vaginal discharge compared to adolescent girls with sufficient and good knowledge. Knowledge is the variable most related to the incidence of vaginal discharge in Madrasah Tsanawiyah Al Falah Cibinong, West Java. Conclusion. Good knowledge and proper care behaviors regarding genitalia can reduce the incidence of abnormal leucorrhea in adolescent girls. Therefore, reproductive health education needs to be enhanced among adolescents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Panti Untari
"Pemeriksaan Payudara Sendiri merupakan suatu cara untuk mengetahui masalah pada payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Responden yang ikut dalam penelitian sebanyak 230 orang. Hasil penelitian menunjukkan 60,4% responden berpengetahuan baik. Analisa data menunjukkan gambaran pengetahuan remaja putri tentang SADARI adalah baik. Peneliti merekomendasikan dilakukannya penyuluhan berkelanjutan yang melibatkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) serta puskesmas setempat dalam rangka menurunkan angka kejadian masalah pada payudara.

Breast self-examination is a way to detect a breast problem. The purpose of this study was to describe the female teenagers' knowledge of BSE. This study used descriptive design. The data were collected using a questionnaire. About 230 people were participated in this study. The result showed that 60,4% of respondents had a good knowledge. The data analysis described that the female teenagers' knowledge of BSE was good. It is recommended to provide a continuous health education involving School Health Efforts (SHE) and Community Health Center in order to decrease the incidence of breast problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43306
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>