Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94235 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marpaung, Yanthi
"Vagina merupakan organ reproduksi perempuan yang sangat sensitif dan sangat rentan terhadap penyakit sehingga penting bagi remaja untuk menjaga kebersihan area genitalia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross-sectional untuk mengidentifikasi karakteristik dan tingkat pengetahuan tentang kebersihan genitalia pada remaja putri SMK Amaliyah Depok. Sampel pada penelitian ini berjumlah 83 orang dengan rentang usia 15-18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan 62,7% berpengetahuan tinggi. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mencari hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku membersihkan genitalia.

The vagina is the female reproductive organs that very sensitive and susceptible to disease so it is important for female adolescent to keep the genital hygiene. This research is quantitative research using cross sectional design to identify the characteristics and level of knowledge about genitalia hygiene female adolecent in SMK Amaliyah Depok. Samples on this research amounted to 83 people with an age range of 15-18 years. The results showed 62.7% of respondents had high knowledge about genitalia hygiene. Further research is expected to seek a relationship the knowledge level and behavior of genitalia hygiene."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Mulyana
"Pengaruh hormon mengaktifkan kelenjar sebasea saat remaja, dan meningkatkan kelembaban genitalia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja awal tentang kesehatan organ reproduksi wanita dan perilaku vulva hygiene. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan desain deskriptif sederhana. Sampel penelitian mencakup 108 siswi kelas tujuh dan delapan, dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan, mayoritas pengetahuan remaja cukup (62,0%) dan perilaku vulva hygiene baik (51,9%). Informasi mempengaruhi pengetahuan, yang menentukan perilaku. Peneliti menyarankan pemberian informasi kesehatan reproduksi oleh peer group secara berkala, mahasiswa keperawatan juga perlu mempelajari keterampilan menyampaikan materi kesehatan reproduksi bagi remaja secara efektif.

Hormonal changes activate sebacea glands and increase genitalia moisture. The study aimed to find the knowledge level of female reproductive health and vulva hygiene behaviour in early female adolescents. The method of this research was quantitative descriptive. The data were collected from 108 female students in seventh and eighth grade by simple random sampling. Result showed that most respondents had sufficient knowledge (62,0%) and good vulva hygiene behaviour (51,9%). Information influence knowledge, that determine human behaviour. Researcher suggested that delivering information about reproductive health by peer group should be done regularly, nursing students also need to learn communication skill in deliver reproductive health materials for adolescents effectively."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43300
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Satyaningsih
"Secara nasional prevalensi anemia remaja putri usia 15-19 tahun adalah 26,5 % dan 25,3 % pada wanita usia subur berusia 20-29 tahun, menurut Survei Kesehatan Rumab Tangga (SKRT) pada tabun 2001. Hal ini menuujukkan babwa kelompok remaja putri merupakan kelompok yang rentan terhadap anemia karena remaja dalam masa pertumbuhan fisik juga karena kehilangan darah sewaktu siklus menstruasi. Sementara saat ini upaya penanggulangan anemi pada remaja belum merupakan prioritas utama seperti anemi ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi, kebiasaan minum teh/kopi, pola haid, sosial budaya dengan anemia gizi besi pada remaja putri SMK Amaliyah Sekadau Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat Tahun 2007. Penelitian dilakukan pada tanggal 20-24 Maret 2007, menggunakan rancangan penelitian kantin, pemilik warung-warung di sekitar sekolah, maupun kepada seluruh masyarakat/remaja di Sekadau melalui kegiatan posyandu, PKK, keagamaan, kepemudaan, kesenian, radio spot, pembuatan poster atau leaflet. Disarankan juga untuk mengadakan program screening anemia dan pemberian TID bagi remaja putri melalui program UKS mengingat tingginya prevalensi anemia remaja putri di SMK Amaliyah Sekadau. Selain itu untuk peneliti selanjutnya perlu dilakakan penelitian lanjutan untuk melihat hubungan anemia gizi besi dengan suku bangsa, juga dengan prestasi belajar remaja putri.

Nationally, according to survey of household health (SKRT) in 2001, adolescent anemic prevalence is 26.5% on female adolescent from age 15-19 years and 25.3% on women of reproductive age between 20-29 years. This indicates that female adolescents are more sensitive to anemic because adolescents are physically still growing and they lose blood during their menstruation period. Meanwhile the effort for anemic treatment on teenagers are not prioritized yet compared to pregnant women. The objective of this research is to know the relation between nutrition intake, drinking tea I coffee habit, menstruation pattern, social culture with iron nutrition anemic on female adolescent of SMK Amaliyah Sekadau, Sekadau district in 2007. The research was carried out on March 20-24, 2007 using observational research method with cross sectional design. The populations were 476 female adolescent of SMK Amaliyah Sekadau from grade I, 2 and 3 and the sample were 184 students. Data was collected by interviewing with questionnaire and taking blood sample with cyanmethaemoglobin method. The test used was Chi Square test to see the prevalence of anemic on female adolescent at SMK Amaliyab Sekadau. Besides, the next researchers need to do an extension research to see the relation between iron nutrition anemic with the tribe, and also with the school result of the female adolescent."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T11518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Safira
"Keputihan merupakan sekresi vagina yang terinfeksi mikroorganisme patogen sehingga terjadi perubahan pada karakteristik lendirnya. Wanita di Indonesia, termasuk di dalamnya remaja putri, rentan terhadap kejadian keputihan. Hal ini dipengaruhi oleh cara perawatan organ reproduksi wanita. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang perawatan organ reproduksi wanita dan angka keluhan keputihan pada remaja putri di SMA Negeri 1 Bogor. Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif dengan populasi 521 siswi dengan rentang usia 15-18 tahun dan diambil sampel sebanyak 81 orang dengan metode pengambilan sampel kuota.
Hasil menunjukkan mayoritas remaja putri memiliki pengetahuan yang buruk tentang perawatan organ reproduksi wanita dan memiliki keluhan keputihan. Penelitian ini menyarankan diadakannya penyuluhan kesehatan reproduksi, memasukkan pendidikan kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum sekolah menengah, dan menegakkan standar kebersihan di lingkungan sekolah.

Leucorrhea is an abnormal vaginal discharge, which caused by the infection of pathogenic microorganism and resulting the characteristic changes of mucus secretion. Women in Indonesia, including the teenage girls, are vulnerable to the incidence of leucorrhea. This phenomenon is affected by the treatment of female reproductive organs. The purpose of this study was to determine the knowledge level of female reproductive organs hygiene and the number of leucorrhea complaint of the teenage girls at SMA Negeri 1 Bogor. This study used the descriptive survey method. The populations were 521 female student of SMA Negeri 1 Bogor age 15 to 18 years old and only 81 students were chosen as a sample using quota sampling method.
The result showed that the majority of the teenage girls have a bad knowledge level about the female reproductive organs hygiene and have a high rate of leucorrhea complaint. This study recommends the school to hold a seminar about the female reproductive health, includes the reproductive health education into the school's curriculum, and improve the standard of hygiene in the school environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Sari Dewi
"Status higienitas genitalia yang tidak terjaga dengan baik pada perempuan dapat menyebabkan terjadinya transmisi bakteri dari anus ke orifisium uretra dan vagina sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada sistem urogenital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status higienitas genitalia mahasiswi di Universitas wilayah Depok serta determinannya. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 365 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Cluster Sampling.
Hasil analisis multivariat dengan menggunakan Regresi logistik menunjukkan bahwa determinan status higienitas genitalia adalah kebiasaan berkemih (p = 0,024), kebiasaan menggunakan pakaian dalam (p = 0,011) dan jenis fakultas (p = 0,023). Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada mahasiswi untuk menjaga area genitalia tetap kering setelah berkemih dan membawa cadangan pakaian dalam saat bepergian.

Genital hygiene status is not well preserved in women can cause transmission of bacteria from the anus to the urethra and vaginal orifice so that it can cause an infection in the urogenital system. The purpose of this research is to get the picture of genital hygiene status and its determinants in female university students at several universities in Depok. This study uses a Cross sectional method. A questioner was completed by 365 female university students which were taken by Cluster sampling.
A Multivariate analysis with Logistic Regression reveals the determinants of genital hygiene status which involve voiding habits (p = 0,024), underwear used (p = 0,011) and type of faculty (p = 0,023). The result from this study recommends the students to keep their genital area dry after voiding and bring extra panty when going out."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Panti Untari
"Pemeriksaan Payudara Sendiri merupakan suatu cara untuk mengetahui masalah pada payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Responden yang ikut dalam penelitian sebanyak 230 orang. Hasil penelitian menunjukkan 60,4% responden berpengetahuan baik. Analisa data menunjukkan gambaran pengetahuan remaja putri tentang SADARI adalah baik. Peneliti merekomendasikan dilakukannya penyuluhan berkelanjutan yang melibatkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) serta puskesmas setempat dalam rangka menurunkan angka kejadian masalah pada payudara.

Breast self-examination is a way to detect a breast problem. The purpose of this study was to describe the female teenagers' knowledge of BSE. This study used descriptive design. The data were collected using a questionnaire. About 230 people were participated in this study. The result showed that 60,4% of respondents had a good knowledge. The data analysis described that the female teenagers' knowledge of BSE was good. It is recommended to provide a continuous health education involving School Health Efforts (SHE) and Community Health Center in order to decrease the incidence of breast problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43306
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaeni Retno Miranti
"Latar belakang: Anemia masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan masyarakat, khususnya adalah berkaitan dengan permasalahan gizi. Berdasarkan data tahun 2018, prevalensi anemia remaja putri di Jawa Barat adalah 41,93%. Anemia remaja putri di tingkat provinsi Jawa Barat masuk ke dalam kategori berat (≥40%). Menurut data dari Profil Kesehatan Kota Depok tahun 2017 menyebutkan sebesar 34,5% remaja putri di Kota Depok mengalami anemia.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap terhadap upaya pencegahan anemia yang dilakukan oleh remaja putri di Kota Depok tahun 2022.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan metode kuantitatif serta menggunakan data primer yang dikumpulkan oleh 520 responden.
Hasil: Sebagian besar responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik, sedangkan sebagian responden memiliki perilaku yang kurang baik terhadap perilaku pencegahan anemia. Pengetahuan tentang penyebab anemia dan upaya pencegahannya memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku konsumsi makanan sedangkan pengetahuan dasar, gejala dan tanda, penyebab, dan pencegahan anemia memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku konsumsi TTD. Semua variabel sikap juga memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku pencegahan anemia.
Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri telah memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap upaya pencegahan anemia, namun sebagian besar remaja putri masih memiliki perilaku yang kurang baik terhadap perilaku pencegahan anemia.

Background: anemia is still the one of public health problems, especially it related to nutritional problem. Basen on 2018 data, the prevalence of anemia among adolescent female in west java is 41,93%. Anemia among adolescent female at provincial level in west java is in the severe category. According to data from Depok City Health Profile 2017, 34,5% adolescent female in Depok city are anemia.
Objective: the purpose of this study is to describe knowledge and attitude toward anemia prevention by adolescent female in Depok City in 2022.
Methods: this study using cross sectional design with quantitative methods and use primary data collected by 520 respondents.
Results: most of respondents have good knowledge and attitude. But most of respondents have poor attitudes towards anemia prevention behavior. Knowledge about causes of anemia and it’s prevention efforts have a significant relationship with food consumption behavior while basic knowledge, symptoms and signs, causes, prevention of anemia have a significant relationship with the consumption behavior of iron supplementation. All attitude variables also have a significant relationship with anemia prevention behavior.
Conclusion: most adolescent female have good knowledge and attitude toward anemia prevention, but most adolescent female still have poor behavior toward anemia prevention behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfina Abbiya Hermawan
"Masa remaja adalah masa terjadinya pubertas yang memicu timbulnya dorongan seksual untuk melakukan aktivitas seks pranikah. Dampak perilaku seksual pranikah remaja meliputi kehamilan remaja, meningkatnya kasus aborsi, dan penyebaran penyakit menular seksual. Dampak tersebut dapat dicegah bila mempunyai pengetahuan tentang alat kontrasepsi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan terkait alat kontrasepsi dan perilaku seksual pranikah pada remaja putri di Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan teknik consecutive sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 426 remaja putri pada beberapa kecamatan di Bandung. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia responden yaitu 17.5 tahun, bersekolah di SMA (70.7%), tidak berpacaran (67.4%), beragama Islam (91.1%), teman sebayanya berperilaku seksual pranikah (71.4%), terkadang (78.6%) terpapar konten seksual melalui internet (41%) tingkat pengetahuan tentang alat kontrasepsi buruk (61%), serta lebih banyak perilaku seksual pranikah tidak berisiko (52.1%). Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan tentang kontrasepsi dan status berpacaran cenderung mendorong perilaku seksual pranikah.

Adolescent stage is a phase when puberty that causes sexual urges to do premarital sex activities takes place. The impacts of premarital sexual behavior in adolescents includes teenage pregnancies, increasing cases of abortion, and outspread of sexual transmitted diseases. Those impacts can be prevented if teenagers have knowledge about contraceptive methods. This research is conducted with the purpose to see the description of knowledge level of contraceptive methods and premarital sexual behavior in adolescents in Bandung. This research used cross-sectional approach with consecutive sampling technique. The sample of this research are 426 adolescent girls from a few sub-districts in Bandung. The result of this research shows that the average age of the respondents are 17.5 years old, currently in high school (70.7%), are not in a relationship (67.4%), have Islamic faith (91.1%), have peers that engage in premarital sexual behavior (71.4%), sometimes (78.6%) exposed to sexual content through internet (41%), have a bad knowledge level of contraceptive methods (61%), and also more engage in safe premarital sexual behavior (52.1%). This research shows that knowledge about contraceptive and relationship status tend to encourage premarital sexual behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Darmayanti
"ABSTRAK
Luka kaki diabetik adalah komplikasi diabetes mellitus DM yang dapatmengakibatkan amputasi ekstremitas bawah. Pengetahuan tentang perawatan lukakaki diabetik berkaitan erat dengan keterampilan perawat dalam melakukanperawatan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuanperawat tentang perawatan luka kaki diabetik di Kota Depok. Penelitian inimenggunakan consecutive sampling sebanyak 102 responden dari tiga rumah sakittipe C di Kota Depok. Penelitian menggunakan kuesioner Nurses rsquo; KnowledgeRegarding Prevention and Management of Diabetic Foot Ulcer NKPM-DFU yang terdiri dari 40 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagianbesar 92,2 perawat memiliki tingkat pengetahuan kurang dan sisanya memilikitingkat pengetahuan cukup. Hasil penelitian merekomendasikan perawat untuksecara aktif mengikuti pelatihan dan mencari informasi mengenai perawatan lukakaki diabetik. Selain itu, institusi layanan keperawatan dapat menyusun kebijakanberkaitan dengan upaya peningkatan pengetahuan perawat.

ABSTRACT
Diabetic foot wound is a complication of diabetes mellitus DM that can causeamputation of lower extremity. Nurses rsquo knowledge about diabetic foot woundcare is related to nurses rsquo wound care practice. This study aimed to identify thelevel of nurses rsquo knowledge regarding diabetic foot wound care in Depok. A totalsample of 102 nurses from three general hospitals of type C were involved byusing consecutive sampling method. Data was collected using Nurses rsquo KnowledgeRegarding Prevention and Management of Diabetic Foot Ulcer NKPM DFU questionnaire consisting of 40 question items. The result showed that the majorityof participants 92,2 have low level of knowledge regarding diabetic footwound care. This study recommends nurses to apply for wound care training andactively look up latest information about diabetic wound care. It is alsorecommended that the nursing service institutions consider establishing somepolicies in an effort to optimize nurses rsquo knowledge."
2015
S70105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Elda Lunera
"Tingginya angka kecelakaan lalu lintas mengakibatkan tingginya angka kematian. Pengetahuan serta tindakan bantuan hidup dasar dapat meminimalkan kematian kepada korban yang mengalami henti napas, henti sirkulasi dan perdarahan akbiat kecelakaan lalu lintas. Polisi lalu lintas yang bertugas menjaga keselamatan pengguna jalan penting untuk memiliki pengetahuan tentang bantuan hidup dasar.
Penelitian ini menunjukkan gambaran tingkat pengetahuan polisi lalu lintas tentang bantuan hidup dasar di kota Depok. Responden dalam penelitian ini adalah polisi lalu lintas yang bekerja di kota Depok sejumlah 46 orang.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan penyebarab kuesioner kepada para responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% responden memiliki pengetahuan yang kurang, 30,4% responden memiliki pengetahuan cukup, 19,6% responden memiliki pengetahuan buruk, dan tidak ada responden yang memiliki pengetahuan yang baik. Institusi keperawatan komunitas diharapkan dapat meningkatkan promosi kesehatan tentang bantuan hidup dasar kepada polisi lalu lintas.

The big number of traffic accident raised the number of the human death. The knowledge and intervention of basic life support could decrease the death risk of the victims in the non breathing, non circulating, and bleeding condition. Traffic police as it?s duty to protect the safety of the people in the traffic is highly recommended to own the knowledge of the basic life support .
This research shows the description of the knowledge of the traffic police on basic life support in Depok. The participants were 46 traffic polices who are working in the Depok police office.
The method of this research was by using questionnaires. The result about the level of knowledge about basic life support was 50% participants are on the lack level, 30,4% participants are on the enough level, 19,6% participants are on the bad level, and none of the participants is on the good level. Ccommunity nursing institution is hoped to develop the health promotion in basic life support for the traffic police.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43699
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>