Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156970 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gyanita Novelia
"Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Caring adalah nilai yang sangat esensial bagi seorang perawat, baik secara personal maupun profesional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan perilaku caring pada perawat. Penelitian ini bersifat cross sectional dengan 96 responden yang diambil secara acak sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54,2 % perawat IRNA B RSUP Fatmawati memiliki kecerdasan emosional yang baik dan 53,1 % memiliki perilaku caring yang baik. Ada hubungan yang bermakna antara kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat (p=0,001). Tidak ada hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan masa kerja dengan perilaku caring perawat (p>0,05), sedangkan pelatihan excellent service memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku caring perawat (p=0,02). Pelatihan excellent service bagi perawat yang belum pernah mengikuti perlu dilaksanakan untuk meningkatkan perilaku caring perawat.

Emotional intelligent refers to human ability to managed emotion in order to maintain relationship with others. Caring is an essential part in nursing, personal and professional. This study aims to identify the correlation between emotional intelligent and caring behaviour among nurses in B Hospitality Installation in RSUP Fatmawati. This study used cross-sectional with 96 participants using simple random sampling.
Result showed that 54,2 % of nurses have a good emotional intelligent and 53,1 % of nurses have a good caring behaviour. There was significant relations between emotional intelligent and caring behaviour (p=0,001). There was no significant relation between age, sex, working period and education grade with caring behaviour in nurse (p>0,05), but there was a significant relation between excellent service training and caring behaviour (p=0,02). Excellent service training need to perform for the nurses to increase caring behaviour.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46451
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindini Winda Amalia
"Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yang profesional sudah selayaknya memiliki pengetahuan yang baik tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik perawat dengan pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif pada 86 perawat di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA mencapai 61,34 % (kategori cukup baik). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik perawat (usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan, dan pelatihan) dengan pengetahuan perawat. Namun ada kecendrungan dalam penelitian ini bahwa pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan perawat. Oleh karenanya penelitian ini menyarankan peningkatan pengetahuan tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA dengan peningkatan pendidikan perawat ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengupayakan pemberikan pelatihan secara berkala.

Nurse as a professional care giver must have good knowledge about nursing process and NANDA diagnosis. The purpose of this research was to identify the relationship between nurses’ characteristics and nurses’ knowledge about nursing process and NANDA diagnosis at IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. The research used descriptive correlation method with 86 nurse at care unit.
The result showed that the level of nurses knowledge in nursing process and NANDA diagnosis reached 61,34% (adequate category). The result of this research showed that nurse characteristics (age, gender, working period, level of education, and training) did not have any significantly relation with nurses knowledge. However, there was a tendency that the level of education and training could increase nurses’ knowledge. Therefor, this research suggested that there should have been increase for nurses’ level of education and periodical training to improve the nurses knowledge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronika Martauli S
"Perilaku caring perawat merupakan indikator penting dalam memberikan pelayanan keperawatan pada pasien. Penelitian ini mengidentifikasi perilaku caring perawat diruang rawat inap bedah dan penyakit dalam rumah sakit "T" Jakarta. Peneliti menggunakan pendekatan potong lintang (cross-sectional) dengan total sampling ketenagaan perawat diruangan bedah dan penyakit dalam rumah sakit "T" Jakarta dengan jumlah 50 responden yang mengikuti penelitian. Penelitian menggunakan kuesioner dari Wolf (1988) yang terdiri dari 42 item pertanyaan.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan perilaku caring perawat diruang rawat inap bedah dan penyakit dalam rumah sakit "T" Jakarta dengan nilai (p=0,733; α=0,05). Perilaku caring perawat diruang bedah dan penyakit dalam memiliki perilaku caring keduanya dengan hasil sangat baik.
Penelitian ini diharapkan perawat profesional kedepannya perlu menjiwai profesinya dengan perilaku caring dalam melakukan pelayanan kesehatan karena perilaku caring merupakan inti dari keperawatan.

Nurse caring behavior is an important indicator in providing nursing cared to patients. This study identified the nurse caring behavior inpatient surgical and hospital medicine "T" Jakarta. Researchers used cross-sectional sampling with a total workforced of nurses and disease in the surgical room of the hospital "T" Jakarta with 50 respondents who followed the study. The study used a questionnaire of the Wolf (1988) which consists of 42 question items.
The results of the study showed that there was no differenced in the behavior of the nurses caring inpatient surgical and internal medicine in "T" Jakarta Hospital with values (p=0,733; α=0,05). Surgical nurses and internal medicine has an excellent cared behavior.
This study is expected in the future need to be a professional nurse by profession animating caring behavior in the health service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Hamdanah Octa Viapin
"Perawat memiliki peran yang sangat penting dalam perawatan paliatif seperti penapisan. Penapisan perawatan paliatif dilakukan untuk mengetahui pasien kanker yang membutuhkan perawatan paliatif. Penapisan perawatan paliatif di RSUP Fatmawati belum berjalan dengan baik. Pada bulan Juni 2016, terdapat pasien kanker sebanyak 99 orang, tetapi tidak ada satupun pasien kanker yang dilakukan penapisan perawatan paliatif oleh perawat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat terhadap penapisan perawatan paliatif pada pasien kanker RSUP Fatmawati. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor individu pengetahuan , faktor organisasi pelatihan, kebijakan rumah sakit, sarana prasarana dan pengawasan dan faktor psikologis persepsi mempengaruhi perawat dalam melakukan penapisan perawatan paliatif. Setiap variabel dalam faktor tersebut memiliki masalah masing-masing terkait dengan penapisan perawatan paliatif. Oleh sebab itu, perlu diadakannya perbaikan pada setiap variabel untuk meningkatkan mutu pelayanan perawatan paliatif di RSUP Fatmawati. Kata Kunci : Penapisan perawatan paliatif, kanker, perilaku.
Nurses have an important role in palliative care such as screening. Screening is performed to determine the palliative care of cancer patients requiring palliative care. Screening of palliative care in Fatmawati wasn rsquo t run well. In June 2016, there were as many as 99 cancer patients, but none of them who do palliative care screening by nurses. This thesis discusses about factors that affecting nurse rsquo s behavior to Palliative care screening in Cancer Patients at RSUP Fatmawati rsquo s Teratai Inpatient Care in 2016. This study is a qualitative research. The results of this study indicated that individual factors knowledge , organizational factors training, hospital policies, infrastructure and supervision and psychological factors perception affects palliative care screening. Each variable in these factors have their respective problems associated with palliative care screening. Therefore, each variable should be repaired to improve the quality of Palliative care services at Fatmawati Hospital. Keywords Screening of palliative care, cancer, behavior"
2017
S66023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Hasri Herdianti
"Pelatihan merupakan unsur penting untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Untuk mencapai pelatihan yang tepat guna, perlu dilakukan evaluasi guna melihat apakah pelatihan yang diberikan sudah mencapai sasaran. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil pelatihan perilaku caring yang dilaksanakan RSUD Pasar Rebo tahun 2011 terhadap perawat di unit rawat inap.
Penelitian ini bersifat kuantitatif. Kuesioner evaluasi diberikan pada 12 responden perawat unit rawat inap yang ikut pelatihan perilaku caring dan 83 responden pasien di ruang perawatan untuk mengetahui penerapan perilaku caring perawat di tempat kerjanya.
Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa sebagian peserta pelatihan dari unit rawat inap memberikan penilaian baik untuk evaluasi reaksi kecuali pada aspek fasilitas. Pengetahuan peserta meningkat pada evaluasi belajar. Namun pada evaluasi perilaku, sebagian peserta menunjukkan hasil kurang caring, begitu pula persepsi dari pasien.

Training is an essential element to improve the competence of employees in performing their works. In order to achieve appropriate training, it should be evaluated to see whether the training has reached the target. Therefore, this study aims to evaluate the outcome of caring behaviour training that conducted by Pasar Rebo general hospital in 2011 against inpatient units nurses.
It's quantitative research. Evaluation questionnaires given to 12 respondents of inpatient unit nurses who take the training and 83 respondents of inpatient unit patients to know the implementation of nurses caring behaviour in the workplace.
Based on researches, result show that some trainees give a good assessment for the evaluation of the reaction except in facitiies aspect. Participants's knowledge was increased on the learning evaluation. But in the behavioural evaluation, half of perticipants showed less caring as well as perception of patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Herawati
"Beban kerja perawat mempunyai pengaruh terhadap mutu pelayanan keperawatan dan berdampak pada kepuasan klien. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menguji hubungan beban kerja perawat pelaksana dengan tingkat kepuasan klien akan pelayanan keperawatan di IRNA B RSUP Fatmawati. Populasi adalah seluruh perawat RSUP Fatmawati dan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksan IRNA B yang berjumlah 147 perawat dengan tehnjk pengambilan sampel sfratified random sampling berdasarkan strata pendidikan sebanyak 15 perawat. Populasi klien diambil berdasarkan BOR rata-rata di IRNA B, diperkirakan jumlah populasi sebanyak 177 klien, sedangkan jumlah sampel yang diambil beljumlah 123 dengan cara random sampling proparsional yang terdistribusi pada 6 ruang rawat inap B RSUP Fatmawati. Untuk menguji hubungan beban kerja dengan kepuasan klien menggunakan chi square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik sederhana dengan tingkat kepercayaan a = 0,05 Hasil penelitian didapatkan variabel tindakan keperawatan langsung yang mempunyai hubungan adalah aspek keandalan ( p= 0,031) dan aspek keyakinan (p = 0020), Tindakan keperawatan tidak langsung yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek ketanggapan ( p= 0,097 ) dan keyakinan (p = 0,004) sedangkan Tindakan non keperawatan yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek keandalan ( p= 0,005), aspck keyakinan (p= 0,001) dan aspelc empati (p= 0,000) Bebau kerja yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek keandalan ( p= 0,01), keyakinan ( p= 0,0006), dan empati (P=0,048) Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan uji logistik sederhana diperoleh hasil bahwa jenis tindakan keperawatan langsung merupakan yang dominan pengaruhnya terhadap kepuasan Klien, Rekomendasi dan temuan ini adalah perlunya kebijakan untuk memperlakukan standar praktek yang telah ada dan membuat uraian tugas perawat yang jelas, menghitung kebutuhan tenaga perawat dengan menggunakan beberapa formula yang dapat dipakai di RSUP Fatmawati, mengembangkan sistem jenjang karir perawat, meningkatkan pengetahuan perawat baik melalui jalur formal maupun informal.

This is a descriptive correlation research which is aimed at testing the duty burden of acting nurses with the extent of satisfaction received by the client for the nursing care services at IRNA B RSUP Fatmawati. The population is all nurses employed at "RSUP Fatmawati" Hospital and the population of this research is all acting nurses at IRNA B totaling 147 nurses with the sampling technique of stratified random sampling, In this resarch, the strata is taken according to the level of education of the nurses with the criteria of sample as follows: acting nurse, minimum education is SPK/SPR (School of Nursing Care), Akper (Academy of Nursing Care and Sl of Nursing Care, still attending the education/training. Population of clients is determined based on the average BOR at IRNA B, it is expected that total population is 177 client, while total samples is 123 clients which were obtained through random sampling proportional which is distributed at 6 Overnight Care Room B RSUP Fatrnawati. In order to measure chi square test and multivariate with simple logistic regression test with the confidence level of ac = 0,05. Result ofthe research reveal. The direct nursing actions having the correlation is the sensitivity aspect (p=0,097) and confidence (p = 0,004), while the non-nursing measures having the correlation with the client satisfaction aspect is the reliability aspect (p = 0,005), confidence aspect (p = 0,001) and empathy aspect (p = 0,000). The duty burden having the correlation with the client satisfaction aspect is reliability aspect (p=001), confidence (p = 0,0006), and empathy (p = 0,048. For frequency variable, there is no any significant correlation with the client satisfaction. Based on the results of multivariate analysis with the simple logistic testing, it is obtained the result that the type of direct nursing measures have the dominant impact on the client's satisfaction. Recommendation of this findings that by establishing the policy of treating the existing standard of practice and providing the clear outline for nursing care activities, calculating the need for nurses by using some formula which may be used at RSUP Fatmawati, to develop the nurse career path system, to improve the knowledge of the nurses, either through formal path and informal path."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nella Abdullah
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan Tingkat Jenjang Karir dengan Ketepatan Konsep Asuhan Keperawatan di Paviliun Anggrek RSUP Fatmawati. Terhadap semua perawat pelaksana di Paviliun Anggrek sejumlah 42 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain study cross sectional. Kerangka konsep penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu jenjang karir perawat, usia, pendidikan, pelatihan, perilaku, kinerja seharihari, variabel dependen ketepatan konsep asuhan keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara jenjang karir dengan ketepatan konsep asuhan keperawatan, Non Perawat Klinik/Perawat Klinik 1 dan Perawat Klinik 2/Perawat Klinik 3, ketepatan asuhan keperawatan yang kurang memiliki peluang yang sama antara Non Perawat Klinik /Perawat Klinik 1 ( 56 %) dan Perawat Klinik 2 /Perawat Klinik 3 (46,2 %). Variabel lain yang berhubungan dengan ketepatan asuhan keperawatan dari asesor eksternal adalah pendidikkan.Saran dari hasil penelitian ini adalah agar dilakukan evaluasi terhadap indikator asesmen internal jenjang karir perawat klinik di RSUP Fatmawati.

The aim of this research is to know the correlation between clinical nurse's level career and the accuracy of nurse care concept in Anggrek Ward, Fatmawati General Hospital. This research's involving 42 nurses in Anggrek Ward. This research is quantitative research with a cross sectional study design. The research contains independent variable (nurse's level career, age, education, training, attitude, daily working habit), dependent variable (accuracy of nurse care). The result shows that there are no correlation between clinical nurse's level career and the accuracy of nurse care concept. They have the same opportunity for having less accuracy of nurse care concept whic is 56% for non clinical nurse/clinical nurse1 and 46,2% for clinical nurse 2/clinical nurse 3. The other variables related to the accuracy of nurse care concept is affected by education. The author suggested that internal assesment indicator for clinical nurse's level career to be evaluated.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Solihati
"ABSTRAK
Model Praktik Keperawatan Profesional merupakan suatu penataan dalam
pemberian asuhan keperawatan,yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran penerapan
MPKP menurut persepsi perawat pelaksana di RSUP Fatmawati Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Sampel penelitian
berjumlah 102 responden yang diambil menggunakan teknik Disproportionate
Stratified Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan persepsi perawat
mengenai ketenagaan masih kurang, jenis tenaga keperawatan tidak efektif,
standar rencana perawatan efektif , pengelolaan metode pemberian askep tidak
efektif, nilai- nilai profesional baik, hubungan profesional baik, pendekatan
manajemen baik, serta sistem kompensasi dan penghargaan seimbang.

ABSTRACT
Professional Nursing Practice Model is an arrangement in the provision of nursing
care, the purpose is to improve the quality of health services. The research was
held to determine the application of the image PNPM perceived by the nurse in
Fatmawati Hospital Jakarta. This research used descriptive method and
disproportionate Stratified Random Sampling. This research used 102
respondents. The results of nurses perception showed nurses are lacking, this type
of nursing personnel is non effective almost balanced, management of plan of care
is uneffective, the values of professional is good, the professional relationship is
good, management approach is good, and compensation and reward systems is
balance."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42510
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Rahmawati
"Perilaku caring adalah inti dari keperawatan dan merupakan fokus sentral yang menyatu dalam praktik keperawatan. Asuhan keperawatan yang bermutu dengan memperlihatkan sikap caring kepada pasien memiliki hubungan dengan kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara enam faktor karatif perilaku caring Watson yang dipersepsikan perawat dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Dewasa Rumah Sakit Umum Tangerang. Penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional ini menggunakan sampel sejumlah 97 perawat dan 97 pasien. Pengumpulan data dengan kuesioner dan analisis menggunakan univariat dan bivariat (Chi Square). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara enam faktor karatif perilaku caring Watson yang dipersepsikan perawat dengan kepuasan pasien dengan p value 0,034 (α = <0.05). Rumah sakit perlu membudayakan enam faktor karatif perilaku caring dalam setiap asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.

Caring behaviour is the core of nursing and also as focal point in nursing practice. Good quality of nursing practice which demonstrates caring intention has significant relationship with patient satisfaction. This research has objective to recognize the relationship among six factors of carative in Watson's caring behaviour which are perceived by nurses through patient satisfaction level in the Inpatient Care Unit of Rumah Sakit Umum Tangerang. The research of descriptive correlation with cross sectional design observed objects of 97 nurses and 97 patients. The data were collected through questionnaires with univariate and bivariate (Chi Square) method for data analysis. This research recognized significant relationship between six factors of carative of caring behaviour with nurse's perception through patient satisfaction level with p value of 0,034. The hospital is required to cultivate six factor of caring behaviuor in their each nursing practice deliverables to the patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T38264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Rahmayanto
"Indeks Kinerja Individu (IKI) sebagai hasil penilaian kinerja perawat seharusnya menggambarkan perilaku caring perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku caring dengan Indeks Kinerja Individu perawat pelaksana di rumah sakit. Desain penelitian menggunakan cross sectional melibatkan 228 perawat pelaksana di satu rumah sakit pemerintah di Jakarta yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Pengukuran menggunakan Caring Behavior Inventory (CBI)-42 dan IKI didapat dari data sekunder. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku caring dengan Indeks Kinerja Individu perawat pelaksana (p=0,680) walaupun skor perilaku caring perawat tinggi dan nilai IKI yang sangat baik. Selain itu didapatkan dimensi hubungan positif dan memberikan perhatian dalam perilaku caring perlu ditingkatkan. Kesimpulan: Perilaku caring tidak berhubungan dengan Indeks Kinerja Individu, namun hal ini kemungkinan karena perilaku caring mendapat proporsi yang kecil dalam penilaian tersebut. Penilaian kinerja yang mengevaluasi perilaku caring perawat secara lebih obyektif dan dari survey kepuasan pasien perlu dikembangkan agar dapat ditindaklanjuti dengan program penguatan perilaku caring.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>