Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66325 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Praditya Syalfiar Sagita
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi waktu penyelesaian audit yang berdampak pada ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan menggunakan audit report lag (ARL) sebagai proksinya. Objek penelitian adalah 236 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 2008-2011. Data diolah menggunakan metode regresi data panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ARL ditemukan lebih panjang pada perusahaan yang mengalami kerugian dan memiliki banyak anak perusahaan, namun lebih pendek pada perusahaan yang mendapat opini audit wajar tanpa pengecualian. Sementara itu, berita baik/buruk dan probabilitas kebangkrutan tidak ditemukan memiliki pengaruh terhadap ARL sama halnya dengan rotasi partner audit. Selain itu, perusahaan yang melakukan rotasi KAP secara riil terbukti memiliki ARL yang lebih panjang, sedangkan perusahaan yang melakukan rotasi KAP secara semu memiliki ARL yang lebih pendek. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa rotasi KAP secara cross-up tidak ditemukan berpengaruh terhdap ARL. Sedangkan rotasi KAP secara cross-down atau rotasi dari KAP dengan ukuran lebih besar ke KAP dengan ukuran lebih kecil terbukti memiliki ARL yang lebih pendek.

ABSTRACT
This research is aimed to examine factors that influence timeliness of audit completion which later affect the timeliness financial reporting with audit report lag (ARL) as proxy. The samples of this research are 236 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange from period 2008 to 2011. The data is examined using panel data regression. Results show that audit report lag is also found to be longer for firms which experienced loss in their current year income and has large number of subsidiaries but shorter for firms who got unqualified opinion. Meanwhile, good/bad news and bankrupcty probability have no effect on audit report lag. the audit partner rotation does not significant effect on audit efficiency. Real audit firm rotation has effect on make audit report lag becomes longer and quasi firm rotation has effect on make it shorter. Results also show that cross-up rotation has no influences on audit report lag. On the other hand, firms which experienced cross-down audit firms rotation (audit rotation from larger audit firms to smaller audit firms) significantly have longer audit report lag."
2013
S45772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
C. Bagus Hendro Bawono
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah financial distress, kepemilikan publik, pergantian KAP, implementasi IFRS, good/bad news dan pencatatan saham pada papan utama/pengembangan mempengaruhi Audit report lag, reporting lag,dan total lag,. Sampel yang digunakan merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2012 kecuali sektor perbankan dan lembaga keuangan bukan bank.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa perusahaan yang mengalami financial distress akan mengalami ARL dan total lag yang lebih lama. Perusahaan dengan kepemilikan publik yang besar proporsinya dalam penelitian ini memiliki ARL dan total lag yang lebih lama, dan reporting lag memiliki waktu yang lebih pendek. Perusahaan yang mengalami good news memilki ARL yang lebih singkat dan reporting lag yang lebih lama Variabel kontrol ukuran KAP berpengaruh signifikan negatif terhadap total lag, sedangkan variabel kontrol ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap ARL, dan total lag.

This study aimed to analyze whether financial distress, public ownership, auditor change, IFRS implementation, good/bad news, corporate share listing on main board/development board affect audit report lag, reporting lag and total lag. The sample used to represent listed companies in Indonesia Stock Exchange (BEI) in period 2011-2012 except bank and non-bank financial institution.
This research found that the distress company will have longer ARL and total lag. Company with large public ownership will have longer time on ARL and total lag, and for the reporting lag found have shorter time. Company that have good news found to have shorter ARL and longer reporting lag. Control variable auditor size have significant negative effect to total lag, and for control variable company size have significant negative effect to ARL and total period.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deviana Pratami Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi jangka waktu penyelesaian audit (audit report lag) pada audit kepabeanan dan audit cukai. Metode penelitian ini menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif secara simultan. Metode kualitatif dilakukan dengan wawancara kepada lima belas orang auditor dan kepala seksi pelaksanaan audit pada unit Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai. Dari hasil wawancara diperoleh tujuh belas faktor yang mempengaruhi jangka waktu penyelesaian audit. Namun, hanya sepuluh faktor yang berpengaruh dominan. Metode kuantitatif dilakukan dengan menyebar kuesioner atas sepuluh faktor yang berpengaruh dominan kepada auditor pada unit Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai dan diperoleh sebanyak 88 orang responden. Hasil pengujian statistik dengan pendekatan SEM-PLS diperoleh bahwa semakin banyak beban kerja dan perbedaan pendapat antara auditor dan auditee maka menyebabkan jangka waktu penyelesaian audit kepabeanan dan audit cukai semakin lama. Sedangkan, semakin cepat respons auditee maka semakin cepat jangka waktu penyelesaian audit kepabeanan dan audit cukai. Untuk faktor kompetensi, pengalaman, motivasi intrinsik, kompleksitas audit, jumlah temuan audit, jumlah anggota tim, dan koordinasi dengan fungsi internal audit tidak berpengaruh terhadap jangka waktu penyelesaian audit kepabeanan dan audit cukai. Implikasi dari penelitian ini adalah unit organisasi perlu menerapkan audit berbasis teknologi informasi seperti e-audit, melakukan analisis beban kerja untuk setiap tim audit, membuat analisis berbasis risiko dan rencana kerja terstruktur serta penyederhanaan proses administratif dalam rangka mengurangi beban kerja auditor untuk mempercepat penyelesaian audit. Selain itu, perlu dilakukannya survei kepada auditee atas peraturan yang multitafsir serta pemeriksaan kualitas atas kertas kerja audit untuk mengurangi potensi perbedaan pendapat dengan auditee. Pemberian insentif berupa rekomendasi jalur prioritas kepabeanan dan menetapkan kriteria atas pemberian izin perpanjangan penyerahan data dan perpanjangan tanggapan daftar temuan sementara diperlukan untuk mendorong respons auditee yang lebih cepat agar jangka waktu penyelesaian audit lebih pendek.

This study aims to analyze the factors that affect the period of audit completion (audit report lag) on customs and excise audits. This research method combines qualitative and quantitative methods simultaneously. The qualitative method was conducted by interviewing fifteen auditors and the head of the audit implementation section at the Customs and Excise Directorate of Audit unit. The interview results obtained seventeen factors that affect the audit report lag. However, only ten factors have a dominant influence. The quantitative method is carried out by distributing questionnaires on ten factors that have a dominant influence on auditors at the Customs and Excise Directorate of Audit unit and obtained as many as 88 respondents. The results of statistical testing using the SEM-PLS approach show that the more workload and disagreements between the auditor and the auditee, the longer the audit report lag of the customs and excise audit. Meanwhile, the faster the auditee's response, the shorter the audit report lag of customs audits and excise audits. The factors of competence, experience, intrinsic motivation, audit complexity, number of audit findings, number of team members, and coordination with the internal audit function do not affect the audit report lag of customs audits and excise audits. This research implies that organizational units need to implement information technology-based audits such as e-audits, conduct workload analysis for each audit team, make risk-based analysis and structured work plans, and simplify administrative processes to reduce the workload of auditors to speed up audit completion. In addition, it is necessary to conduct a survey to auditees on multiple interpretations of regulations and check the quality of audit working papers to reduce potential disagreements with the auditee. The provision of incentives such as recommendations for customs priority pathways and setting criteria for granting permits for extension of data submission and responses to provisional findings are needed to encourage faster auditee responses so that the audit report lag is shorter."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Firdausi Nugroho
"Penelitian ini menguji pengaruh efektivitas komite audit terhadap audit report lag di Indonesia dengan variabel company size, audit type, profitability, dan leverage sebagai variabel pengendali. Penelitian ini menggunakan data panel dengan 173 perusahaan yang terdaftar pada Indonesia Stock Exchange selama 2009 ? 2011.Dalam melakukan penelitian, peneliti mengacu pada Junaidda dan Rashidah (2011) dan melakukan pengembangan dengan menggunakan scorecard of audit committee effectiveness (Hermawan, 2009). Efektivitas komite audit dibagi menjadi tiga variabel dependen: activities, size, and competence. Hasil regresi menunjukkan hanya variabel activities yang memiliki dampak signifikan terhadap audit report lag.

This study examines the effect of audit committee effectiveness on audit report lag in Indonesia setting with company size, audit type, profitability, and leverage as controlling variable. This study is conducted using panel data of 173 public companies listed in IDX within three years period. We refer to Junaidda and Rashidah (2011) and measure the audit committee effectiveness using Hermawan?s scorecard of audit committee effectiveness (2009). Audit committee effectiveness is divided into three parts: activities, size, and competence. The result shows that audit committee activities has significant impact on audit report lag while the other two do not.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Kurniawan Wicaksono; Sutaryo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit internal dan asistensi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhadap audit report lag (ATR) pada 330 pemerintah daerah di Indonesia tahun 2013. ATR diukur dengan jumlah hari dari tanggal penerimaan LKPD sampai dengan tanggal penyerahan laporan audit atas LKPD oleh Badan Pemeriksa Keaungan Republik Indonesia. Audit internal diproksikan dengan kecukupan jumlah auditor internal dan jumlah auditor internal yang didiklaikan oleh pemerintah daerah, sedangkan asistensi BPKP diproksikan dengan implementasi sistem informasi. Penelitian ini mampu memberikan hasil bahwa kecukupan jumhh auditor internal jumlah auditor internal yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan, implementasi sistem informasi berpengaruh negatif terhadap audit report hg. Selain itu penting juga untuk mengimplementasikan sistem yang handal dalam pengebhan keuangan agar proses pengebban keuangan menjadi lebih akuntabel dan transparan."
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2017
650 ESENSI 7:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Kurniawan Wicaksono; Sutaryo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit internal dan asistensi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhadap audit report lag (ATR) pada 330 pemerintah daerah di Indonesia tahun 2013. ATR diukur dengan jumlah hari dari tanggal penerimaan LKPD sampai dengan tanggal penyerahan laporan audit atas LKPD oleh Badan Pemeriksa Keaungan Republik Indonesia. Audit internal diproksikan dengan kecukupan jumlah auditor internal dan jumlah auditor internal yang didiklaikan oleh pemerintah daerah, sedangkan asistensi BPKP diproksikan dengan implementasi sistem informasi. Penelitian ini mampu memberikan hasil bahwa kecukupan jumhh auditor internal jumlah auditor internal yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan, implementasi sistem informasi berpengaruh negatif terhadap audit report hg. Selain itu penting juga untuk mengimplementasikan sistem yang handal dalam pengebhan keuangan agar proses pengebban keuangan menjadi lebih akuntabel dan transparan."
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2017
650 ESENSI 7:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Rahayu Wiguna
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti secara empiris mengenai pengaruh tenure audit pada tingkat kantor akuntan publik (KAP) terhadap audit report lag, serta pengaruh moderasi spesialisasi industri auditor terhadap hubungan antara tenure audit dengan audit report lag. Tenure KAP yang digunakan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan afiliasi internasionalnya. Audit report lag pada penelitian didefinisikan sebagai periode waktu antara tanggal akhir tahun fiskal perusahaan sampai dengan tanggal yang tertera pada laporan audit independen. Penelitian ini menggunakan sampel 49 bank umum konvensional di Indonesia pada periode 2008-2010.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tenure KAP memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap audit report lag. Sedangkan pengaruh moderasi spesialisasi industri auditor terhadap hubungan antara tenure KAP dengan audit report lag belum konsisten antara hasil pengujian utama dan pengujian tambahan. Pengujian utama dalam penelitian ini menggunakan perhitungan tenure KAP sebagai variabel dummy, sementara pengujian tambahan dalam penelitian ini menggunakan perhitungan tenure KAP akumulatif.

This research aims to give empirical evidence of the influence of audit tenure, on public accountant firm (KAP tenure) level, to audit report lag, also the moderating influence of auditors? industry specialization to the correlation of KAP tenure and audit report lag. KAP tenure used in this research is counted based on the international affiliation of the KAP. Audit report lag in this research is defined as audit completion period, the period between a company?s fiscal year end and the audit report date. This research used 49 samples of commercial banks in Indonesia during 2008-2010.
The result of this research shows that KAP tenure gives positive and significant influence to audit report lag. While the moderating influence of auditors? industry specialization to the correlation of KAP tenure and audit report lag is yet to be consistent based on main test and additional test. Main test on this research measured KAP tenure as dummy variable, meanwhile additional test measured KAP tenure accumulatively.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Nugraha
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pergantian kantor akuntan publik, ukuran kantor akuntan publik, dan penerapan good corporate governance (yang terdiri dari ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, jumlah rapat dewan komisaris, ukuran komite audit, kompetensi komite audit, dan jumlah rapat komite audit) terhadap audit report lag. Penelitian ini juga menggunakan empat buah variabel kontrol, yaitu: profitabilitas perusahaan, ukuran perusahaan, opini going concern, dan jenis industri.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier berganda terhadap 331 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2013. Sampel penelitian diperoleh melalui metode purposive sampling.
Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa ukuran dewan komisaris, jumlah rapat dewan komisaris, ukuran komite audit, jumlah rapat komite audit, profitabilitas perusahaan, dan jenis industri berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Penelitian ini juga memberikan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan dan opini going concern berpengaruh positif terhadap audit report lag. Namun demikian, penelitian ini tidak dapat memberikan bukti yang cukup untuk menjelaskan pengaruh dari pergantian kantor akuntan publik, ukuran kantor akuntan publik, proporsi komisaris independen, dan kompetensi komite audit terhadap audit report lag.

ABSTRACT
The objective of this research is to examine the effect of audit firm changes, audit firm size, and good corporate governance implementation (which consists of the board of commissioner size, independent board of commissioner proportion, number of board of commissioner meetings, audit committee size, audit committee?s competence, and number of audit committee meetings) on audit report lag. This research also uses four control variables: the profitability of the company, the size of the company, going concern opinion, and the type of industry.
The hypotheses testing is done by using multiple linear regression of 331 listed companies in the Indonesia Stock Exchange of December 31, 2013. The samples are taken by using purposive sampling method.
The research provides empirical evidence that board of commissioner size, number of board of commissioner meetings, audit committee size, number of audit committee meetings, the profitability of the company, and the type of industry have a negative effect on audit report lag. This research also provides empirical evidence that the size of the company, and going concern opinion have a positive effect on audit report lag. However, this research can not provide sufficient evidence to explain the effect of audit firm changes, audit firm size, independent board of commissioner proportion, and audit committee?s competence on audit report lag., The objective of this research is to examine the effect of audit firm changes, audit firm size, and good corporate governance implementation (which consists of the board of commissioner size, independent board of commissioner proportion, number of board of commissioner meetings, audit committee size, audit committee’s competence, and number of audit committee meetings) on audit report lag. This research also uses four control variables: the profitability of the company, the size of the company, going concern opinion, and the type of industry.
The hypotheses testing is done by using multiple linear regression of 331 listed companies in the Indonesia Stock Exchange of December 31, 2013. The samples are taken by using purposive sampling method.
The research provides empirical evidence that board of commissioner size, number of board of commissioner meetings, audit committee size, number of audit committee meetings, the profitability of the company, and the type of industry have a negative effect on audit report lag. This research also provides empirical evidence that the size of the company, and going concern opinion have a positive effect on audit report lag. However, this research can not provide sufficient evidence to explain the effect of audit firm changes, audit firm size, independent board of commissioner proportion, and audit committee’s competence on audit report lag.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krishna Astu Yuwono
"Pengawasan merupakan salah satu unsur utama yang diperlukan pemerintah dalam menjalankan sistem perpajakan self-assesment di Indonesia. Pengawasan tersebut diadakan dengan melakukan pemeriksaan pajak. Rasio Cakupan Pemeriksaan Pajak, yang mampu menggambarkan tingkat keterperiksaan seseorang dan merupakan indikator keberhasilan pelaksanaan pemeriksaan pajak, sayangnya masih belum mampu mencapai hasil yang optimal di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menjabarkan formulasi dari perhitungan Rasio Cakupan Pemeriksaan Pajak tersebut, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta menjelaskan berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah khususnya pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam meningkatkan rasio tersebut. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan paradigma post-positivist. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan cara wawancara dan pengambilan data sekunder dari pihak terkait. Hasil penelitian ini menunjukan formulasi dari Rasio Cakupan Pemeriksaan Pajak di Indonesia mengalami perubahan pada beberapa unsur dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi Rasio Cakupan Pemeriksaan Pajak, yaitu faktor kapasitas pemeriksaan, dan faktor regulasi terkait. Lebih jauh lagi, faktor kapasitas pemeriksaan dapat dijabarkan terdiri dari faktor kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM), kualitas SDM, dan faktor sarana yang mencakup penggunaan tekonologi untuk membantu proses pemeriksaan pajak.

Surveillance is one of the main elements needed by the government in carrying out the self-assessment tax system in Indonesia. The surveillance is carried out by conducting a tax audit. The Tax Audit Coverage Ratio, which is able to describe the chance of someone's getting audited and as a success indicator of conducting a tax audit, is unfortunately still unable to achieve optimal results in Indonesia. The purpose of this study is to describe the formulation of the Tax Audit Coverage Ratio calculation, analyze the factors that are affecting it, and explain the various efforts that have been made by the government, especially by the Directorate General of Taxes (DGT) to increase the ratio. The research approach used is descriptive qualitative with the post-positivist paradigm. Data collection techniques in the research acquired by interviewing and retrieving secondary data from related parties. The results of this study indicate that there are changes in the formulation of the Tax Audit Coverage Ratio in Indonesia on recent years. In addition there are two main factors that affect the Tax Audit Coverage Ratio, namely the audit capacity factor, and related regulatory factors. Furthermore, audit capacity factors consist of quantity factors of Human Resources (HR), quality of human resources, and facilities factors which include the use of technology to assist the tax audit process."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fany
"Perkembangan era big data telah mendorong industri untuk mengadopsi teknologi data analitik untuk kebutuhan internal audit bekerja lebih efisien dan efektif. Penelitian ini menginvestigasi faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi data analytics untuk audit internal oleh sebuah perusahaan swasta. Kerangka teoritis studi berlandaskan pada Technology, Organization, and Environment (TOE) yang mengelaborasi komponen lingkungan dalam membahas faktor-faktor yang mendorong pengadopsian sebuah teknologi. Dengan metode studi kasus dan menggunakan in-depth interview untuk pengumpulan data primer di samping data sekunder, penelitian ini melakukan wawancara kepada 4 partisipan yang bekerja sebagai auditor internal di PT. XXX. Hasil temuan mengungkapkan bahwa faktor yang mempengaruhi adopsi data analytics di PT. XXX dari konteks teknologi ditentukan adalah relatif advantage dan complexity, sementara konteks organisasi ditentukan oleh quality of human resources dan top management support. Pada prakteknya, pemanfaatan data analytics di PT. XXX adalah untuk mencari anomali dalam populasi audit, menerapkan audit berkelanjutan (continuous auditing) serta analisa data audit dengan merekam lebih dari 1 juta data. Penggunaan data analytics untuk kegiatan audit masih cukup terbatas sehingga regulator diharapkan dapat membentuk standar audit dan mengadakan training untuk meningkatkan keterampilan auditor dalam penggunaan data analytics. Para akademisi juga diharapkan dapat menyusun dan membentuk kurikulum praktik untuk mempersiapkan para lulusannya berkiprah di dalam penggunaan data analytics.

The big data era has driven industry to adopt data analytics technology, particularly in the field of internal audit. This study systematically investigates into factors that influence the adoption of data analytics technology for internal audit by a private company. Technology, Organization, and Environment (TOE) framework is used to explain the antecedents of the adoption of data analytics technology. Using a case study design and in-depth interviews for primary data collection, the findings reveal that technological and organizational contexts are the major drivers of technology adoption in data analytics. In practice, the use of data analytics at PT. XXX is to identify the presence of anomalies in the audit population, implement continuous auditing and analyze audit data by using more than 1 million data. The use of data analytics for audit activities is still found limited, therefore regulators are advised to set reformed audit standards and provide training to enhance the use of data analytics. In addition, the role of academics to develop hands-on curriculum for students to develop their skills in data analytics is deemed crucial in promoting the advancement of data analytics technology for internal audit work.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>