Ditemukan 134252 dokumen yang sesuai dengan query
Donna Fyani Magriza
"Penelitian ini membahas mengenai kegiatan promosi yang dilakukan oleh Museum Tekstil Jakarta sebagai pusat pembelajaran untuk menarik pengunjungnya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran rinci mengenai kegiatan promosi yang dilakukan oleh Museum Tekstil Jakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Museum Tekstil Jakarta melakukan berbagai kegiatan promosi untuk menarik pengunjungnya dan mempublikasikannya melalui media cetak dan media elektronik.
This research discusses the promotion activities done by Museum Tekstil Jakarta to attract its visitors through staff's opinion and museum visitors. The purpose of this research is to describe about promotion activities done by Museum Tekstil Jakarta. This is a qualitative research with case study method The result of this research shows that Museum Tekstil Jakarta managed various promotion strategies to attract visitors to come. The methods used cover Museum Goes To School programs, textile exhibition, and promotion through printed and online media."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46186
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ully Rosmarini
"Museum mempakan wadah untuk menampung ruang pamer karya seni dan benda-benda peninggalan bersejarah. Dengan fungsinya sebagai wadah ruang pamer, museum membutuhkan sarana visualisasi yang baik, karena sangat berhubungan dengan sesuatu yang kita lihat. Tanpa ada pencahayaan ruang yang baik, museum tidak mampu hidup sebagai museum yang seharusnya mampu menampilkan objek visual dengan baik yang ditunjan g dari herbagai slunber pencahayaan yang ada.
Cahaya memiliki karakter tertentu. Begitu pula dengan material suatu benda atau objek. Bagi ruang pamer, permukaan bahan merupakan hal yang penting yang hams dijaga agar tidak rusak akibat cahaya, namun cahaya merupakan hal yang vital bagi ruang pamer. Pencahayaan yang bagaimanakah yang mampu menampilkan objek dengan baik? Upaya apa saja yang dapat dilakukan agar sumber cahaya tidak merusak objek?"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48278
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Viandira Athia Mulyono
"Salah satu faktor yang menarik wisatawan untuk datang ke suatu tempat adalah melalui destination image. Tujuan penelitian ini ialah untuk melihat bagaimanakah destination image Museum Tekstil Jakarta pada wisatawan lokal. Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif. Sampel penelitian terdiri atas 100 orang responden yang merupakan warga negara Indonesia berusia 18 sampai dengan 60 tahun yang mengunjungi Museum Tekstil Jakarta setidaknya satu kali dalam tiga bulan terakhir. Narasumber terdiri atas para stakeholder Museum Tekstil Jakarta. Data penelitian didapatkan melalui penyebaran kuesioner serta melakukan wawancara dan observasi langsung. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa destination image Museum Tekstil Jakarta sudah baik namun mempunyai beberapa aspek yang harus ditingkatkan.
Destination image became an important factor to attract visitors to a certain place. Therefore, the objective of this reseach was to analyze how was Museum Tekstil Jakarta's destination image towards local tourists.The type of this research is descriptive research. The sample used are 100 Indonesian citizens, within the age of 18-60 years old, whom visited Textile Museum Jakarta at least once in the past three months. The interviewees are the stakeholders of Museum Tekstil Jakarta itself. The research's data were collected using questionnare, comparison and also through interview with selected participants. The result of this research indicated that Museum Tekstil Jakarta has achieved a good destination image, but there are a few aspects that needs to be improved."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S63020
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Laura Dominika
"Penulisan skripsi ini mengenai pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya, berupa rumah singgah, menjadi Museum Tesktil di Jakarta. Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya sebagai museum menyebabkan ada beberapa intervensi akibat kebutuhan persyaratan ruang di Museum Tekstil. Intervensi terhadap Bangunan Cagar Budaya dimungkinkan selama tidak merusak arsitektur asli bangunan.
Persyaratan ruang untuk kegiatan pelestarian di Museum Tekstil tidak membutuhkan intervensi yang bersifat permanen atau merubah arsitektur aslinya, sehingga pelaksanaan museum dapat dimungkinkan di bangunan bekas vila ini. Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya tidak sebagai fungsi awalnya dimungkinkan, selama intervensi pada bangunan tidak merubah keaslian arsitekturnya.
The thesis contains a heritage building utilization from a shelter building into a texttiles museum in Jakarta. Heritage building utilization as a museum cause some intervention by the needs of space requirement from the museum itself. The interventions are allowed as long as no damage to the original architecture of the building are involves. Space requirements for the conservation at the Textiles Museum does not require a permanent intervention nor change the original architecture, therefore the implementation was allowed in this former villa building. An utilization of heritage building not as the initial function is tolerable, as long the intervention does not change the original architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65454
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Bagus Aditya
"Museum dikenal sebagai destinasi wisata yang membosankan dikalangan masyarakat. Tetapi Museum Sejarah Jakarta berhasil mendobrak stigma tersebut. Museum Sejarah Jakarta berhasil menjadi salah satu kawasan destinasi unggulan di DKI Jakarta. Hal ini terbukti dari data jumlah kunjungan Daya Tarik Wisata DKI Jakarta tahun 2013-2015 dimana museum selalu menempati posisi lima besar.
Artikel ini berisi analisis mengenai penerapan salah satu platform integrated marketing communication, yaitu event and experience yang menjadi strategi utama museum untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Strategi ini terbukti mampu secara efektif meningkatkan jumlah pengunjung selain karena marketing mix yang kuat yang telah dimiliki oleh Museum Sejarah Jakarta.
Museum has been known as a boring destination in public's perception, but Jakarta History Museum managed to break the stigma. Jakarta History Museum has become one of the leading destinations in the region of Jakarta. This evident data is derived from the number of visitors in Jakarta Travel Attractions periods of 2013-2015 in which the Museum has always placed great five. This article contains an analysis of the application of one of integrated marketing communication platforms, namely "the event and experience", the museum's main strategy to increase the number of the visitors. This strategy is proved to be able to effectively increase the number of visitors in addition to a strong marketing mix that has been owned by the Jakarta History Museum."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ahmad Zuhdi Allam
"Kurator dan kegiatannya adalah jantung museum sekaligus menjadi bukti empiris dari perkembangan museologi. Cara kurator melakukan tugasnya menunjukkan pendekatan museologi apa yang dipraktikkan di museum. Mengingat museologi harus beradaptasi dengan konteksnya, diskusi mengenai kegiatan kuratorial menjadi dinamis. Sayangnya, penelitian terkait kegiatan kuratorial di museum-museum di Indonesia masih jarang. Kebanyakan penelitian yang ada fokus pada apa yang seharusnya museum dan kurator lakukan dan sedikit memberi perhatian pada realitas kegiatan kuratorial di museum. Penelitian ini mengeksplorasi beragam kegiatan kuratorial di lima museum di Jakarta, Ibukota Republik Indonesia dan barometer perkembangan permuseuman di negara ini. Lima museum yang terpilih merepresentasikan perbedaan koleksi dan pemilik. Data penelitian diperoleh dengan observasi, wawancara, dan pengumpulan dokumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami kegiatan kuratorial yang dilakukan di museum guna memperkaya perspektif kuratorial dalam diskusi museologi dunia.
Curatorship is the heart of museum the empirical evidence of museology development. The way curator does their duties shows what kind of museology practiced in museum. Since museology should be adapted to its context, either social, political, and historical; the discussion of curator’s job is dynamic. Unfortunately, it is rare to see a study on curator in Indonesian museum landscape. Most voices in museology academic is focusing what should curators do, while give a little attention to the reality of curatorship in museum. This study will explore a variety of curatorial activities in five museums in DKI Jakarta, capital of Indonesia and barometer of Indonesian museology development. The Five museums chosen are different from each other (its collection and its owner). The data is collected through observation and interviews with museum workers (since not every museum has curator). The aim of this study is to understand curatorial works done in Jakarta museums. Thus, the result will enrich the perspectives of museology worldwide. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52061
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sarah Nadira Azzahra
"Komodifikasi adalah proses mengubah sesuatu yang sebelumnya tidak memiliki nilai ekonomis menjadi barang atau produk yang bisa dijual dan dikonsumsi secara massal. Museum dipilih sebagai fokus penelitian karena perannya dalam menyebarkan nilai-nilai budaya yang tak berwujud kepada publik, melalui penggunaan suvenir yang berfungsi sebagai media edukasi dan pelestarian budaya. Dalam era konsumerisme, suvenir yang dikurasi dengan baik tidak hanya memperpanjang pengalaman pengunjung tetapi juga membantu menyebarkan dan melestarikan budaya. Kajian dilakukan untuk menunjukkan pentingnya komodifikasi koleksi Museum Wayang Jakarta melalui suvenir yang bernarasi, yang mendukung pemahaman, apresiasi, dan pelestarian budaya wayang sebagai warisan Indonesia. Kajian mengevaluasi peran komodifikasi koleksi wayang untuk memperluas pembelajaran museum, menggunakan arkeologi teoritis sebagai panduan metodologi, pendekatan kualitatif dan arkeologi publik untuk pelestarian dan promosi budaya. Berpartisipasi dalam diskusi mengenai bagaimana komodifikasi budaya materi, yaitu koleksi museum dapat mendukung dan mempromosikan warisan budaya melalui studi kasus Museum Wayang Jakarta.
Commodification is the process of transforming something that previously had no economic value into goods or products that can be sold and consumed on a mass scale. Museums are chosen as the focus of research because of their role in disseminating intangible cultural values to the public through the use of souvenirs, which serve as educational and cultural preservation tools. In the era of consumerism, well-curated souvenirs not only extend the visitor experience but also help disseminate and preserve culture. This study highlights the importance of commodifying the Wayang Museum's collection through narrative souvenirs, which support understanding, appreciation, and preservation of wayang culture as an Indonesian heritage. The study evaluates the role of commodifying wayang collections to enhance museum learning, using theoretical archaeology as a methodological guide, and qualitative and public archaeology approaches for cultural preservation and promotion. Contributing to the discussion on how material culture commodification, specifically museum collections, can support and promote cultural heritage through a case study of the Museum Wayang Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Valentina Beatrix Sondag
"Tesis ini bertujuan untuk mengembangkan konsep edukasi ramah lingkungan (green museum) di Museum. Museum-museum di Indonesia selama ini masih jarang mengangkat isu lingkungan dibandingkan isu pelestarian budaya, padahal keberlanjutan suatu budaya akan sangat tergantung pada keberlanjutan lingkungannya. Selain itu, edukasi ramah lingkungan (green education) merupakan perpanjangan dari misi museum sebagai lembaga edukasi.
Salah satu museum di Indonesia yang menarik untuk dikaji dalam konteks ramah lingkungan adalah Museum Tekstil Jakarta. Museum ini sudah mulai mengangkat isu lingkungan selain pelestarian budaya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, analisis deskriptif berdasarkan konsep –konsep terkait green education yang diterapkan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Museum Tekstil Jakarta belum menyampaikan pengetahuan tentang tekstil tradisional dari perspektif lingkungan, namun Museum Tekstil Jakarta memiliki potensi sebagai museum yang ramah lingkungan (green museum) yang dapat mengembangkan konsep edukasi ramah lingkungan (green education) di museum.
This thesis aims to develop the concept of environmentally friendly education (green museum) at the Museum. Museums in Indonesia so far rarely raise environmental issues compared to cultural preservation issues, even though the sustainability of a culture will depend on the sustainability of its environment. In addition, environmentally friendly education (green education) is an extension of the museum's mission as an educational institution.One of the interesting museums in Indonesia to study in an environmentally friendly context is the Jakarta Textile Museum. This museum has started to raise environmental issues in addition to cultural preservation.This study uses a qualitative approach, descriptive analysis based on concepts related to green education applied in the field. The results show that the Jakarta Textile Museum has not conveyed knowledge about traditional textiles from an environmental perspective, but the Jakarta Textile Museum has the potential as an environmentally friendly museum (green museum) that can develop the concept of green education in museums."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dian Komara
"Tesis ini membahas tentang komunikasi museum sebagai bagian dari fungsi museum. Aspek penting dalam komunikasi museum yaitu sumber pesan, saluran dan penerima pesan. Studi kasus yang digunakan adalah Museum Etnobotani Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Dimulai dengan gambaran kondisi pameran museum sebagai salah satu komponen komunikasi museum dalam menyalurkan pesan. Kemudian analisis sajian koleksi saat ini dipandang dari sudut analogi strukturalisme linguistik. Analisis kondisi pameran tersebut menghasilkan gagasan penyusunan koleksi yang mengacu pada alur pameran. Alur cerita pameran merupakan salah satu bagian penting dalam proses komunikasi untuk memahami pesan museum secara keseluruhan. Komunikasi melalui salah satu program edukasi museum yang dikaitkan dengan teori pendidikan dapat membatu efektifitas dalam penyampaian pesan.
The focus of the thesis is about communication as a part of the museum's function. The important aspects of museum communication is the source message, channel and receiver. Indonesian Ethnobotanical Museum is the case study for this research. This research is a descriptive study with qualitative approach. Begins with an overview of the condition of the museum exhibition as one component of museum communication in a channel message. Later analysis of the current collection presentation in light of analogical linguistic structuralism. Analysis conditions resulted in the preparation of the exhibition refers to a collection of exhibits story line. Story line is one important part of the communication process to understand the message museum as a whole. Communication through one museum education program associated with the theory of education can assist in the effective delivery of the message."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35947
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Aisha Rachmani
"Penelitian ini membahas mengenai evaluasi kegiatan promosi KPAK Jakarta Selatan melalui opini pengguna dan pustakawan. Permasalahan penelitian ini adalah opini pengguna dan pustakawan terhadap kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh KPAK Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh KPAK Jakarta Selatan serta memahami opini dari pengguna dan pustakawan terhadap kegiatan promosi KPAK Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh KPAK Jakarta Selatan belum maksimal karena pengguna masih belum merasakan adanya promosi yang sampai ke mereka.
This paper presents evaluation of promotional activities held by KPAK Jakarta Selatan, through users' and librarians' point of view. The main core of the research is personal opinion by users and librarians towards the promotional activities held by KPAK Jakarta Selatan. This research is intended to identify kinds of promotional activities held by KPAK Jakarta Selatan and to go deeper in understanding users' and librarians' opinion about those activities. The method used in the research is case study, belongs to qualitative approach. Researcher concludes that those promotional activities held by KPAK Jakarta Selatan are far beyond satisfying, since none of users' experienced promotional impact to them."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1800
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library