Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146103 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Purwadi
"Anak usia sekolah cenderung memilih jajanan yang dapat merusak kesehatannya sehingga dapat terjadi penyakit terutama di saluran pencernaanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan pengetahuan siswa kelas 4 tentang jajanan pinggir jalan dengan risiko penyakit infeksi saluran pencernaan di sekolah dasar negeri 04 Mangunjaya. Desain penelitian ini deskriptif korelatif menggunakan metode cross sectional pada anak usia sekolah siswa kelas 4 SD sebesar 105 responden pada bulan Juni 2013.
Hasil uji statistic menunjukan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan siswa sekolah kelas 4 SD tentang jajanan pinggir jalan dengan risiko penyakit infeksi saluran pencernaan (p=0,015, α=0,05). Hal ini juga menunjukan bahwa siswa kelas 4 SD berpengetahuan rendah mempunyai peluang 2,866 terkena risiko penyakit infeksi saluran pencernaan. Sehingga informasi dan pengetahuan pendidikan tentang makanan sehat untuk anak dapat ditingkatkan bagi siswa kelas 4 SD.

School-age children tend to choose food street that can damage their health so that the disease can occurs, especially in the digestive tract. This study aim to know whether there is a relationship knowledge of 4th grade students about the food street with the risk of gastrointestinal infections in public elementary schools 04 Mangunjaya. The design of descriptive correlative study using a cross sectional method on school-age children 4th grade students was 105 respondents in June 2013.
Statistical test results revealed that there is a relationship between the level of knowledge 4th grade students about the food street with the risk of gastrointestinal infections (p = 0.015, α = 0,05). This also shows that the 4th grade students with lower knowledgeable have the opportunity 2.866 risk of developing gastrointestinal infections. So that information and knowledge about healthy food education for children can be increased for students 4th grade.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Pramita Sari
"Masalah mengenai nutrisi pada anak usia sekolah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penelitian ini membahas hubungan antara tingkat pengetahuan tentang nutrisi seimbang dengan pola makan pada anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif. Sampel penelitian berjumlah 243 siswa yang terdiri dari kelas 3, 4, dan 5 di SD Islam Al-Azhar 9 Kemang Pratama Bekasi dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi 15 pernyataan tentang tingkat pengetahuan tentang nutrisi seimbang dan 20 pernyataan mengenai pola makan sehari-hari. Melalui hasil analisis chi square menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang nutrisi seimbang dengan pola makan pada anak usia sekolah di SD Islam Al-Azhar 9 Kemang Pratama Bekasi (p 0,052; α 0,05). Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk orang tua agar memperhatikan pola makan dalam keluarga, khususnya anak.

Nutrition problem on school-age children is increasing every year. The aim of the study was to investigate the relationship between levels knowledge about balanced nutritional and eating pattern of school-aged children. Descriptive correlative design was used in this study. The study samples were amounted to 243 school-age children 3rd, 4th, and 5th grade in Al-Azhar Islamic Elementary School 9 Kemang Pratama Bekasi, using stratified random sampling method. The study was used questionnaires which consists of 15 questions about balanced nutrition levels of knowledge and 20 questions about daily eating pattern for its instrument. The study found that there was no relation between balanced nutritional levels of knowledge with eating pattern of school-age children in Al-Azhar Islamic Elementary School 9 Kemang Pratama Bekasi (p=0,052; α=0,05). It is recommended to parents to be more concern about family eating pattern, especially children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nuryani
"Dokumentasi merupakan catatan yang tercetak, tertulis dan legal yang berisi asuhan keperawatan kepada pasien, dokumentasi yang lengkap dan akurat dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Kenyataan di lapangan sering tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, hal ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap yang dimiliki perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Mawar, Melati dan Jantung di Rumah Sakit H. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi, dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan tehnik simple random sampling dengan jumlah 87 responden. Hasil uji analisis mengatakan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan perawat dengan pendokumentasian asuhan keperawatan (p=0,044) sedangkan sikap perawat tidak terdapat hubungan yang bermakna (p=1,0) hal ini menunjukkan semakin tinggi pengetahuan dan sikap seorang perawat maka semakin meningkat juga kinerjanya dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.

Documentation is printed records, and legal writing contains nursing care to patients, complete and accurate documentation can improve the quality of hospital services. Reality on the ground often do not correspond to what is expected, it can be influenced by the knowledge and the attitudes of nurses. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes of nurses with complete documentation of nursing care in inpatient wards Rose, Jasmine and Heart Hospital H. This study used a descriptive correlation design, the crosssectional approach and using simple random sampling technique with a number of 87 respondents. Analysis of test results say there is a significant relationship between knowledge of nurses with documentation of nursing care (p = 0.044) whereas there were no nurses attitudes significant correlation (p = 1.0) this shows the higher knowledge and attitude of the nurse also increasing performance the documentation of nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S54304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Tiur Dame Uli
"Pelayanan kegawatdaruratan onkologi merupakan pelayanan kondisi akut mengancam kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pelayanan kesehatan adalah upaya yang dilakukan secara sendiri atau bersama sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan yang ditujukan terhadap perorangan kelompok dan masyarakat.
Metode penelitian deskriptif analitik dengan tekni cross sectional bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan kualitas asuhan keperawatan pada kasus onkologi di rumah sakit kanker Dharmais Jakarta. Penelitian ini melibatkan 53 responden perawat dan 53 responden pasien dengan teknik proportional sampling.
Hasil analisis bivariat menjelaskan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kualitas pelayanan keperawatan kenyamanan p 0 19 0 05 Pengetahuan perawat perlu ditingkatkan tentang kegawatan onkologi serta menerapkan perilaku caring sehingga pasien lebih merasa nyaman.

An oncology emergency service acute care conditions life theretening either directly or indirectly. Health care is the effort made by themselves or together in an organization to maintain and promote health prevent and treat disease and restore health are directed against individuals groups and comunities.
This research method with a descriptive analytic cross sectional technique aims to determine the relationship of nurses knowledge toward the quality of nursing care in the case of oncology at the cancer hospital Dharmais Jakarta. The study involved 53 respondents nurses and 53 respondents patiens with proportional sampling technique.
Results showed there is no significant relationship between the level of knowledge toward the quality of nursing care comfort Knowledge of nurses needs to be improved about the gravity of oncology and implement caring behaviors so that patients feel more comfortable.
"
Depok: Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Susanto
"Program patient safety bertujuan menjamin keselamatan pasien di rumah sakit melalui pencegahan terjadinya kesalahan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan perawat tentang program patient safety di Instalasi Rawat Inap RS Karya Bhakti. Penelitian ini termasuk deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel berjumlah 93 perawat yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh perawat mempunyai tingkat pengetahuan sedang tentang program patient safety 57%. Peneliti menyarankan agar Rumah Sakit memberikan pelatihan kepada perawat tentang program patient safety.

Patient safety program ensure patient safety in hospitals by preventing the occurrence of errors in delivering health services. The purpose of this study is to identify of nurses' knowledge of nurse about patient safety program at the Inpatient Karya Bhakti. This is descriptive study with cross-sectional design. 93 nurses drawn by purposive sampling. The results showed that more than half of 57% the nurse had moderate level of knowledge about patient safety program. suggested that the Hospital provides training to nurses about patient safety program."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati
"Hospitalisasi yang terjadi pada anak saat dirawat di rumah sakit dapat diminimalkan dengan penerapan konsep keperawatan berpusat keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan persepsi ibu tentang perawatan berpusat keluarga. Desain penelitian yang digunakan adalah diskriptif dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner kepada 95 responden yang diambil dari tiga ruang rawat anak kelas tiga. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara kuota. Data yang terkumpul dilakukan analisis univariat. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa karakteristik responden moyoritas termasuk dalam usia dewasa muda dengan tingkat pendidikan lulusan SLTA dan pekerjaan ibu rumah tangga. Sedangkan gambaran pengetahuan responden adalah berpengetahuan baik sebanyak 80 % dan gambaran persepsi negatif sebesar 52,6%, sementara persepsi positif sebesar 47,4%. Penelitian ini merekomendasikan bahwa keperawatan berpusat keluarga harus disosialisasikan kepada keluarga pasien selama proses hospitalisasi sehingga dapat meningkatkan hasil atau mutu perawatan.

Hospitalized children at inpatient ward of hospital can be minimized by applying family centered nursing care.This study aimed to describe the knowledge and perceptions of mothers about family-centered nursing care. The research design was descriptive employing a questionnaire to 95 respondents from three pediatric wards, recruited using quota sampling technique. Data collected were analyzed using univariate analysis.The study results indicated that the majority of respondent were early adulthood, high school graduates and housewives. A number of 80% respondents knowledge was good, 52.6% respondents' perceptions were positive, while 47.4% respondents perceived familycentered nursing care as negative. It is recommended that family-centered nursing to be socialized to patient's family during hospitalization so that can improve care outcomes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyanto
"Angka kematian mendadak semakin meningkat setiap tahunnya. Kebanyakan diperkirakan akibat serangan jantung atau penyakit jantung koroner. Frekuensi nadi pemulihan dan kapasitas fungsional merupakan prediktor risiko kematian akibat gangguan jantung. Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran frekuensi nadi pemulihan dan kapasitas fungsional pada pasien dengan penyakit jantung koroner.
Metode Penelitian ini adalah deskriptif dilakukan dengan melakukan pemantauan terhadap 100 pasien penyakit jantung koroner yang menjalani pemeriksaan treadmill.Frekuensi nadi pemulihan diukur pada menit pertama setelah selesai pemeriksaan lalu dilakukan analisis kategori kapasitas fungsional.
Hasil penelitian dari 53 laki-laki dan 47 perempuan yang mengikuti penelitian dengan rentang usia 40-78 tahun, hanya 31% yang mengalami gangguan frekuensi nadi pemulihan dan 44% yang mengalami gangguan kapasitas fungsional. Penelitian ini merekomendasikan pengkajian frekuensi nadi pemulihan dan kapasitas fungsional perlu dilakukan sebagai dasar dalam memberikan edukasi.

Sudden death rate is increasing every year. Most expected cause is heart attack or coronary artery disease. Heart rate recovery and functional capacity as predictor of risk of death from cardiac event. The study was conducted to reveal the heart rate recovery and functional capacity in patients with coronary artery disease.
The method of study is descriptive, it was done by monitoring 100 coronary artery disease patients who underwent treadmill test. Heart rate recovery measured in the first minute after the treadmill test is completed and then the analysis of functional capacity categories was done.
The results of 53 men and 47 women who followed the study with age range 40-78 years, only 31% of patients were susceptible to abnormal heart rate recovery and 44% of patients were impaired functional capacity. The study recommend that ssessment of heart rate recovery and functional capacity needs to be done as a basis for providing education.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indiyah Supriyanti
"Kinerja adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan (Asaad,2000). Di Institusi pelayanan kesehatan yang telah menerapkan metode keperawatan primer, peran perawat primer menjadi sangat penting untuk keterlaksanaan pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas. Dengan demikian gambaran kinerja perawat primer penting untuk diketahui. Menurut Gibson(1996), kinerja individu dipengaruhi oleh variabel individu, variabel psikologik dan variabel organisasi.
Dalam penelitian ini ingin diketahui, bagaimana hubungan antara karakteristik individu dan organisasi dengan kinerja perawat primer di unit interna-bedah P.K. Sint Carolus.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan disain deskriptif korelasional yang dilakukan secara cross sectional untuk menganalisis hubungan antara karakteristik individu dan organisasi dengan kinerja perawat primer di Pelayanan Kesehatan Sint Carolus. Sebagai populasi dari penelitian ini adalah 177 perawat primer yang berada pada berbagai jenjang fungsional dan yang memiliki latar belakang pendidikan D3 Keperawatan dan S1 Keperawatan. Sedangkan penentuan sampel berdasarkan proportionate stratified random sampling dan besar sampel dihitung berdasarkan estimasi proporsi. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 130 perawat primer. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang berbentuk rating scale (1-5).Untuk menentukan validitas dan reliabilitas instrumen telah dilakukan uji coba instrumen terhadap 30 perawat di rumah sakit Sumber Waras Jakarta.
Pengolahan dan analisis data dikerjakan menggunakan bantuan komputer berupa analisis univariat, bivariat dan multivariat. Analisis univariat dilakukan melalui distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran tentang variabel dependen dan independen. Analisis bivariat untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel dari karakteristik individu dengan kinerja perawat primer dilakukan dengan uji t, uji ANOVA dan uji Mann Whitney. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik organisasi dengan kinerja perawat primer dilakukan uji korelasi Pearson Product Moment dan uji regresi linier sederhana. Selanjutnya dilakukan analisis multivariat untuk menentukan variabel independen yang berpengaruh terhadap ;variasi kinerja dengan menggunakan uji regresi linier ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perawat primer berada dalam katagori baik dengan tingkat pencapaian 83.2 %. Berdasarkan analisis uji korelasi variabel-variabel karakteristik individu dengan kinerja tidak ada satupun variabel yang berhubungan secara bermakna dengan kinerja perawat primer pada a M 0.05. Sedangkan pada variabel-variabel karakteristik organisasi, secara keseluruhan berhubungan signifikan dengan kinerja perawat primer pada a = 0.05. Pada uji regresi linier ganda diperoleh hasil bahwa 58.5% variasi kinerja dipengaruhi secara positif maupun negatif oleh tujuh variabel dari karakteristik organisasi. Variabel yang mempunyai pengaruh positif paling besar adalah variabel hubungan interpersonal dengan koefisien Beta 0.316.
Sebagai kesimpulan penelitian ini adalah bahwa tingkat kinerja perawat primer di P.K.Sint Carolus tidak dipengaruhi oleh karakteristik individunya tetapi dipengaruhi secara bermakna oleh 7 (tujuh) variabel karakterisitik organisasi khususnya yang dominan adalah variabel hubungan interpersonal. Dengan demikian masih ada faktor lain sebanyak 41.5% yang turut mempengaruhi kinerja perawat primer antara lain oleh faktor psikologik. Upaya memelihara dan meningkatkan aspek hubungan interpersonal dan memperhatikan aspek karakteristik organisasi lain yang ditemukan berpengaruh pada unit kerja pelayanan keperawatan akan berdampak tingkat kinerja perawat menjadi lebih baik.
Daftar Pustaka 55 (1981-2000 ).

"Analysis of Relationship between Individual and Organizational Characteristics and Performance of Primary Nurses in the Medical Surgical Unit in Sint Carolus Hospital Jakarta"
Individual performance is a result obtained by someone based on measures which are prevailed to ones job (Asaad, 2000). In the hospital institution where primary nursing method have been applied, the roles of primary nurses become so important in administering quality of nursing care. For this reason performance of primary nurses is necessary to be measured periodically. According to Gibson (1996), the individual performance is influenced by individual characteristics, psychological and organizational variables. This research is brought about to examine relationship between individual and organizational characteristics and performance of primary nurses in the medical-surgical unit in Sint Carolus Hospital.
This research was a correlational descriptive study with cross-sectional design which was carried out to analyze the relationship between individual and organizational characteristics and performance of primary nurses in Sint Carolus Hospital. The population for this research were 177 primary nurses from various functional level who were graduated from D-III of Nursing and S-1 of Nursing. While the samples were determined based on proportionate stratified random sampling technique, the quantity of samples count was based on proportional estimation. Quantity of samples within this research were 130 primary nurses. Collection of primary data was accomplished by having rating scale (1-5) questionnaire instrument. To detennine validity and reliability of instrument, on-site tests were carried out among 30 nurses in Sumber Waras Hospital Jakarta.
Data processing and analysis were worked out with the support of computerized programmes for univariat, bivariat, and multivariat analysis. Univariat analysis was carried out through frequency ( similar to respondent) distribution to identify illustration with regards to the dependent and independent variables. Bivariat analysis to identify the relationship between the variables of individual characteristics and performance of primary nurses was carried out by t-test, ANOVA-test, and Mann Whilney-test. Whereas to identify the relationship between the organizational characteristics and the performance of primary nurses then a Pearson
Product Moment correlation-test and simple Tinier regression analysis was carried out. Then multivariat analysis was done to determine dependent variables which were influencing performance variants by using multiple linear regression analysis.
The result of this research showed that performance of primary nurses could be categorized as fairly good with the achievement level 83.2 %. Based on analysis of correlation tests on variables of individual characteristics and performance, no meaningful variable that was the experience of primary nurses correlated with the performance of primary nurses at a = 0.05. While from the variables of organizational characteristics, in a whole correlated significantly with the performance of primary nurses at a = 0.05. From the multiple linear regression analysis there was a result obtained that 58.5% of performance variance were related either positively or negatively to seven variables of organizational related. The variable that had most positive influence was the variable of interpersonal relationship with the coefficient of Beta 0.316.
This research concluded that performance level of primary nurses in Sint Carolus Health Service Institution was not influenced by its individual characteristics but was related meaningfully to seven variables of organizational characteristics especially the most dominant variable was interpersonal relationship. As such, there were many other factors around 41.5% that were influencing also to the performance of primary nurses for instance the psychological factor. The efforts to maintain and to improve the aspect of interpersonal relationship and to take care of another organizational characteristic aspects which were found to be much influencing in the working unit of nursing services will somehow turn out in better ,zmpact to the performance of nurses.
Bibliography, 55 (1981 -2000)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T 8238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagaol, Rutmauli Br
"Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan bukti pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan terhadap intervensi keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan diruang rawat inap.
Penelitian ini menggunakan disain kuantitatif dengan pendekatan potong lintang pada 102 perawat pelaksana dan 102 dokumentasi asuhan keperawatan yang dipilih dengan sampling purposive kemudian dilakukan random. Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner gaya kepemimpinan dan observasi dokumentasi asuhan keperawatan.
Hasil riset menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara gaya kepemimpinan dengan kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan (p=0,834), akan tetapi secara deskripsi kepala ruangan dengan otoriter hasil dokumentasi asuhan keperawatannya baik 80%, hal ini lebih baik dari gaya demokratik yang hanya 62,5%.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan khususnya penerapan gaya kepemimpinan terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan.

Documentation of nursing care is a testament to accountability to nursing interventions. Generally the quality of nursing care documentation in Indonesian hospitals have not yet reached optimal quality. This study aimed to identify the relationship of leadership style of head nurses with completeness of nursing care documentation.
The methodology used in this study is categorical analytic with cross sectional approach in 102 nurses and 102 documentation of nursing care. Data was collected through questionnaires spread the leadership style of the head nurses and observation of nursing care documentation.
The research showed that there was no significant relationship between leadership style with quality nursing care (p=0.834) but the description of leadership style with the results of authoritarian leadership style good dokumentation nursing care 80%, it is better than democratic style only 62.5%.
Results of this study are expected to be more increased of leadership skills in particular the application of leadership styles to completeness of nursing care documentation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S53315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atyanti Isworo
"ABSTRAK
Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolik kronik yang dapat menurunkan aspek kehidupan pasien secara keseluruhan, baik fisik maupun psikologis. Salah satu gangguan psikologis yang sering terjadi adalah depresi dan kondisi ini membutuhkan suatu manajemen komprehensif dengan melibatkan keluarga dalam pemberian pelayanan keperawatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara depresi dan dukungan keluarga terhadap kadar gula darah pada pasien DM tipe 2.Desain penelitian menggunakan analytic correlation dengan pendekatan crosssectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 166 pasien DM tipe 2 dengan menggunakan teknik pupposive sampling di Poli Klinik Penyakit Dalam RSUD Sragen pada bulan September sampai November 2008. Instrumen CES-D (Center for Epidemiological Studies-Depressed Mood Scale) digunakan untuk mengukur depresi.dan instrumen DFBC (The Diabetes Family Behavior Checklist) untuk menentukan total skor dukungan keluarga. Analisis statistik yang digunakan adalah chi square, t-test independent dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian tentang hubungan depresi dan kadar gula darah didapatkan nilai p=0,0005 dan hubungan dukungan keluarga dan kadar gula darah nilai p=0,0005. Pada hubungan antara faktor pengganggu ditemukan bahwa status ekonomi tidak berhubungan dengan kadar gula darah (p=0,052). Dukungan keluarga merupakan faktor paling dominan berhubungan dengan kadar gula darah (OR=9,758). Umur, tingkat pendidikan dan komplikasi merupakan faktor pengganggu. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara depresi dan dukungan keluarga terhadap kadar gula darah pasien DM tipe 2. Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan skrining tentang depresi pada pasien DM dan melibatkan keluarga merupakan hal yang penting dalam pemberian asuhan keperawatan.

ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is a chronic metabolic disease that may have debilitating effect toward the whole life of type 2 diabetic patient, not only the physical aspect but also psychological aspect. Depression is one psychological disorder, therefore this condition requires a comprehensive management with involving family on nursing care. The purpose of this study was to identify the correlation among depression and family support with blood glucose level of type 2 DM patients. This study used an analytic correlational design with cross-sectional approach, recruited 166 respondents by purposive sampling method at Outpatient Ward of Internal Medicine Clinic, Sragen Public Hospital on September until November 2008. The CES-D (Center for Epidemiological Studies-Depressed Mood Scale) was used to assesed depressive symptoms while the DFBC (The Diabetes Family Behavior Checklist) to determine the total score of family support. Chi Square, t-test independent and a multiple logistic regression were used to examine the relationship of depression and family support with blood glucose. The result revealed that there were significant relationships among depression and blood glucose level (p value 0,0005) and family support (p=0,0005). There was no significant correlation between economic status and blood glucose level (p=0,052). In addition, family support became the most dominant factor related to blood glucose level (OR=10,925). Meanwhile, age, education level, and complications became the confounding factors. It concluded that there were relationship among depression and family support with blood glucose level of type 2 DM patients. The findings of this study suggested that screening individuals with diabetes for depressive symptoms and participation of family would be important aspect of diabetes care.
"
2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>