Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200123 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arini Pradewi Putri
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh trait kepribadian Big Five terhadap perilaku inovatif karyawan di tempat kerja pada PT X dan PT Y. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengukuran trait kepribadian Big Five menggunakan alat ukur Mini-IPIP yang dikembangkan oleh Donnellan, Oswald, Baird, dan Lucas pada tahun 2006 dan alat ukur perilaku inovatif menggunakan alat ukur Innovative Work Behavior Scale yang dikembangkan oleh Onne Janssen pada tahun 2000. Partisipan berjumlah 216 orang karyawan yang bekerja pada perusahaan photovoltaic (penghasil produk berenergi terbarukan).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan pada trait agreeableness dan trait conscientiousness terhadap perilaku inovatif (R2 = 0,124; p < 0,01). Artinya, semakin tinggi trait agreeableness dan trait conscientiousness yang dimiliki individu, maka semakin tinggi perilaku inovatif yang dimilikinya.

This study was conducted to see the influence of the Big Five personality trait on employees’ innovative behavior at work on X company and Y company. This research was conducted using a quantitative approach. Big Five personality trait measurements using the Mini-IPIP measure developed by Donnellan, Oswald, Baird, and Lucas in 2006 and innovative behavior measurement using Innovative Work Behavior Scale developed by Onne Janssen in 2000. Participants totaled 216 employees working on photovoltaic company (producer of renewable energy products).
Results of this study indicate that there is a significant positive effect on agreeableness trait and conscientiousness trait to innovative behavior (R2 = 0.124, p < 0,01). It means, the higher agreeableness trait and conscientiousness trait of the individual, the higher its innovative behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erita Marisdianti
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh kepribadian tangguh terhadap perilaku kerja inovatif pada karyawan perusahaan BUMN yang bergerak pada bidang manufaktur kapal. Sebagai BUMN, perusahaan X memiliki peranan penting untuk mendukung program kerja pemerintah, inovasi diperlukan agar dapat memproduksi barang secara efisien dengan kualitas terbaik. Terdapat 135 responden dalam penelitian ini.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Skala Perilaku Kerja inovatif 2000 dan Dispositional Resilience Scale-15 2007. Teknik Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah simple regression. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kepribadian tangguh berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku kerja inovatif R2=0.16, F 1,133 =26.44.

This study was conducted to investigate the influence of hardiness personality towards innovative work behavior on employee of shipping manufacture BUMN. There were 135 respondents in this study. As a BUMN, company X has an important role to support the government work program, innovation is needed in order to produce goods efficiently with the best quality.
This research is a quantitative research that using Innovative Work Behavior Scale 2000 and Dispositional Resilience Scale 15 2007. The analysis technique used in this study is simple regression. The result shows that there was a positive and significant influence of hardiness personality towards innovative work behavior on employee of shipping manufacture BUMN R2 0.16, F 1,133 26.44.
"
Depok: Fakultas Psikologi Unversitas Indonesia, 2017
S69390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainan Salsabila
"Teori person-environment fit menjelaskan bahwa terdapat kesesuaian antara karakteristik individu dengan lingkungannya, seperti pada lingkungan tempat tinggal dan tempat wisata. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi trait kepribadian openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism terhadap preferensi yang berkaitan dengan wilayah tempat tinggal dan tempat wisata di perkotaan dan perdesaan di Indonesia. Data diambil dari 725 partisipan yang merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18-64 tahun dengan menggunakan alat ukur BFI-44 oleh John dan Srivastava (1999) dan alat ukur preferensi tempat tinggal dan tempat wisata yang dikembangkan oleh peneliti. Hasil analisis logistic regression dan independent sample t-test menunjukkan bahwa trait kepribadian memiliki kontribusi signifikan terhadap preferensi tempat wisata di Indonesia. Kontribusi ini signifikan pada trait openness (Wald=4.837, df=1, sig=0.028, Exp(B)=1.517, p<0.05) dan trait agreeableness (Wald=10.255, df=1, sig=0.001, Exp(B)=1.977, p<0.05). Namun demikian, tidak ada kontribusi signifikan dari trait kepribadian terhadap preferensi tempat tinggal. Hasil dan implikasi dari penelitian akan didiskusikan lebih lanjut dalam skripsi ini.

Person-environment fit theory explains that there is a match between individual characteristics and their environment, such as in environment of residence and tourist destination. This study aims to examine the contribution of the personality traits of openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness, and neuroticism to preferences related to areas of residence and tourist destination in urban and rural areas in Indonesia. Data were taken from 725 participants who are Indonesian citizens aged 18-64 years using the BFI-44 from John and Srivastava (1999) and the measuring instrument for residence and tourist destination preferences developed by researcher. The results of logistic regression analysis and independent sample t-test show that personality traits have a significant contribution to the preference of tourist destination in Indonesia. This contribution is significant on trait openness (Wald=4.837, df=1, sig=0.028, Exp(B)=1.517, p<0.05) and trait agreeableness (Wald=10.255, df=1, sig=0.001, Exp(B) =1.977, p<0.05). However, there is no significant contribution of personality traits to residence preferences. The results and implications of the research will be discussed further in this thesis.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Bayu Gusti Megantari Pratiwi
"Penelitian ini bertujan untuk melihat efek moderasi gaya kognitif asimilator-eksplorer terhadap hubungan antara kepribadian big five dan perilaku kerja inovatif. Efek moderasi dipertimbangkan karena adanya hubungan yang tidak konsisten antara kepribadian big five dan perilaku kerja inovatif. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur perkapalan yang sedang melakukan inovasi. Hasil utama penelitian ini diolah menggunakan uji regresi dengan PROCESS macro dari Hayes 2013 dan disertai dengan hasil tambahan berupa uji korelasi antara variabel kepribadian big five, perilaku kerja inovatif dan gaya kognitif asimilator-eksplorer serta olah data demografi. Berdasarkan uji korelasi, 4 dimensi kepribadian big five berkorelasi signifikan dengan perilaku kerja inovatif, 1 dimensi kepribadian big five berkorelasi signifikan dengan gaya kognitif asimilator-eksplorer dan tidak ada korelasi antara perilaku kerja inovatif dan gaya kognitif asimilator-eksplorer. Berdasarkan olah data demografi diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan skor gaya kognitif asimilator-eksplorer antara lama kerja, unit dan pendidikan. Selanjutnya hasil uji regresi dinyatakan bahwa terdapat efek moderasi gaya kognitif asimilator-eksplorer terhadap hubungan antara dimensi kepribadian neuroticism dan perilaku kerja inovatif F 3,121 =4,76, R =0,03, b=-0,16, t 121 =-2,18 p.

This research is aim to see the moderate effect of assimilator explrorer cognitive styles on the relationship between big five personality and innovative work behavior. Effect of moderation is considered due to inconsistent relationship between the big five personality and innovative work behavior. This research is conducted in shipping manufacturing. This company have an innovation vision and has been doing innovation these years. The main results of this study were processed using regression test with a PROCESS macro from Hayes 2013 and accompanied by additional results that is correlation between variables and demography analysis. 4 dimension of big five personality are significantly correlated with innovative work behavior, 1 dimension of big five personality is significantly correlated with assimilator explorer cognitive style, and there is no correlation between assimilator explorer cognitive style and innovative work behavior. Based on demography analysis, there is difference score on assimilator explorer cognitive style by job tenure, work unit and education. Based on the regression test, there is moderation effect of assimilator explorer cognitive style on neuroticism dimension personality and innovative work behavior F 3,121 4,76, R 0,03, b 0,16, t 121 2,18.
"
Depok: Fakultas Psikologi Unversitas Indonesia, 2017
S69290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Littauer, Florence
Jakarta: Binarupa Aksara, 1995
155.2 LIT pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ayu Ambarwati
"Lebih jauh jika merujuk pada prevalensi penderita dispepsia di seluruh dunia yang grafiknya terus meningkat (antara 7 hingga 41 persen per tahun) maka penelitian Muth yang menggunakan sampel kecil kurang bisa memberi gambaran secara umum tentang trait kepribadian dan kecemasan penderita dispepsia fungsional. Menurut data terakhir yang diperoleh pada penelitian tertutup di RSCM disebutkan dari 100 pasien dengan keluhan dispepsia, 80 persen mengalami dispepsia fungsional. Fakta-fakta ini mendorong penulis melakukan penelitian ulang dari penelitian Muth dengan menggunakan dua metode penelitian secara berurutan. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk memperoleh gambaran umum tentang trait kepribadian dan kecemasan penderita dispepsia fungsional di DKI Jakarta sedangkan metode penelitian kualitatif dengan menambahkan variabel stres dan strategi coping digunakan untuk melihat keunikan yang tergambar pada masing-masing kasus dispepsia fungsional.
Penelitian kuantitatif dengan sampel 90 orang penderita dispepsia fungsional dilakukan di RSCM dan beberapa klinik di Jakarta. Penelitian ini mempergunakan cara penyebaran angket yang diadaptasi dari NEO P1-R buatan McCrae dan Costa (1990) dan Beck Anxiety Inventory buatan Beck (1985). Hasilnya ternyata trait neuroticism dan trait extraversion masing-masing memiliki pengaruh yang cukup kuat pada penderita dispepsia fungsional. Jika dibandingkan per subgrup dispepsia fungsional terlihat kalau pasien-pasien pada subgrup dysmotility-like dyspepsia cenderung lebih dipengaruhi trait extraversion dan pasien-pasien dari subgrup ulcer-like dyspepsia serta non-specific dyspepsia cenderung lebih dipengaruhi trait neuroticism. Mengenai kecemasan, 90 persen pasien memiliki kecemasan yang tinggi, dengan urutan pasien-pasien dari subgrup non-specific dyspepsia kecemasannya paling tinggi, disusul dengan pasien-pasien dari subgrup ulcer-like dyspepsia dan pasien-pasien dari subgrup dyrmotility-like dyspepsia.
Selanjutnya dari hasil penelitian kualitatif yang dilakukan dengan cara depth interview dan observasi terlihat bahwa pengaruh trait neuroticism membuat penderita menjadi sosok yang selalu worrying, emotional, insecure, dan inadequate; sedangkan pengaruh trait extraversion-introversion membuat penderita terlalu personal-oriented, aloof; quiet, retiring, unsociable, inexuberant, dan over optimistic. Mengenai gambaran kecemasan terlihat bahwa kecemasan yang tinggi berhubungan dengan riwayat stres berkepanjangan. Stres umumnya disebabkan daily hassl, namun pada sebuah kasus stres disebabkan oleh major life event. Selain itu stres ini pun berhubungan dengan: cognitive appraisal.
Tentang gambaran strategi coping, seluruh sampel cenderung memilih emotional focus coping. Tetapi bila dilihat dari kronologis cerita di masa lalu terungkap bahwa dua orang sampel pernah mencoba melakukan problem focus coping hanya saja hasilnya tidak memuaskan hingga kemudian lebih memilih emotional focus coping. Sayangnya emotional focus coping yang dikembangkan oleh seluruh sampel masih kurang efektif dikarenakan mereka juga mengembangkan perilaku coping yang bersifat destruktif, yaitu: giving up, striking out at others, indulging self blaming self, dan defensive coping. Hal ini menyebabkan seluruh sampel masih terus mengalami dispepsia fungsiona."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Windiarsih
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepribadian proaktif dan perilaku kerja inovatif. Penelitian dilakukan terhadap 135 karyawan BUMN X yang terdiri dari empat divisi kerja yang sedang mengembangkan inovasi pada aktivitas pekerjaannya. Pengukuran perilaku kerja inovatif mengacu pada alat ukur Skala Perilaku Kerja Inovatif dan terbukti reliabel ?= 0,97, sedangkan pengukuran kepribadian proaktif menggunakan alat ukur Skala Kepribadian Proaktif yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dan terbukti reliabel ?=0,73.
Hasil analisis Pearson's Product Moment Correlation menunjukkan adanya hubungan antara kepribadian proaktif dan perilaku kerja inovatif r=0,49, p< 0,05. Dengan demikian, semakin tinggi kepribadian proaktif yang dimiliki karyawan, maka semakin tinggi intensitas karyawan dalam menampilkan perilaku kerja inovatif. Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan yang signifikan antara faktor demografi berupa jenis kelamin dan masa kerja terhadap perilaku kerja inovatif.

This study investigates the correlation between proactive personality and innovative work behavior. This study was conducted among 135 employees working in 4 departemens in BUMN X that has been developing an innovation in their work activity. Measurement of IWB refers to Innovative Work Behavior Scale, with 0,97, and measurement of proactive personality used Proactive Personality Scale with 0,73.
The results using Pearson's Product Moment Correlation showed there is a significant relationship between proactive personality and innovative work behavior r 0,49, p 0,05. Thus, the higher the proactive personality, the higher intensity in displaying innovative work behavior. This study also found there are correlations between demografic factors such as gender and tenure organization with innovatif work behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Unversitas Indonesia, 2017
S67198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seta Wicaksana
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tipe kepribadian Generasi Y jika dilihat dari dimensi Big Five Personality. Responden pada penelitian ini adalah 1286 orang yang meliputi karyawan dan mahasiswa Indonesia dengan rentang usia 18-37 tahun (generasi Y). Alat pengumpul data yang digunakan adalah NEO-PI-R Costa & McCrae (1992) yang dikembangkan olleh Humanika Consulting (2004). Nilai koefisien reliabilitas alat ukur NEO-PI-R Costa yang dikembangkan Humanika Consulting adalah sebesar 0,5 sampai 0,6. Analisis data menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa tipe kepribadian Generasi Y berada pada kategori rendah jika dilihat dari extraversion, openness to new exprience, agreeableness dan conscientiousness. Sedangkan jika dilihat dari tipe kepribadian neuroticism berada pada kategori rata-rata"
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, 2017
150 MS 8:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Asri Nurahma
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan self-related work commitment sebagai variabel moderator pada hubungan antara trait kepribadian Machiavellianisme dan perilaku kerja inovatif. Data diperoleh dari 196 karyawan di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif dan dianalisis menggunakan teknik analisis statistik regresi dengan program Macro Hayes PROCESS dalam SPSS Statistics 22. Skala perilaku kerja inovatif dari Janssen 2000 yang telah diadaptasi oleh Etikariena dan Muluk 2014 ?=0.82 digunakan untuk mengukur perilaku inovatif di tempat kerja, Machiavellian Personality Scale yang diadaptasi dari Dahling dkk 2009 ?=0.89 digunakan untuk mengukur kecenderungan trait kepribadian Machiavellianisme, dan alat ukur Employee Commitment yang diadaptasi dari Zettler dkk 2011 ?=0.94 digunakan untuk mengukur self-related work commitment. Analisis moderasi menunjukkan bahwa self-related work commitment tidak dapat berperan sebagai moderator yang memperkuat hubungan antara trait kepribadian Machiavellianisme dan perilaku kerja inovatif. Implikasi secara teoretis dan praktis akan dibahas dalam penelitian ini.

ABSTRACT
This study aims to determine the moderating role of self related work commitment on the relationship between Machiavellianism personality trait and Innovative Work Behavior. Data were collected among 196 employees from various creative industry companies and were analyzed using statistical regression analysis technique with Hayes PROCESS Macro program on SPSS Statistics 22. Innovative Work Behavior Scale from Janssen 2000 that has been adapted by Etikariena and Muluk 2014 was used 0.82 to measure innovative behavior in the workplace, Machiavellian Personality Scale from Dahling dkk 2009 was used to measure Machiavellianism personality trait 0.89 , and Employee Commitment from Zettler dkk 2011 was used to measure self related work commitment 0.94 . Moderation analysis showed that self related work commitment have no significant role on enhancing the positive relationship between Machiavellianism and Innovative Work Behavior. Theoretical and practical implications were discussed."
2017
S67533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arindina Meisitta Widhikora
"Tesis ini meneliti mengenai peran traits kepribadian terhadap gaya pengambilan keputusan pada mahasiswa. Teori traits yang digunakan dalam penelitian ini adalah Five-Factor Model of Personality (McCrae & Costa (1990), dengan lima buah faktor yaitu neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness. Gaya pengambilan keputusan adalah kecenderungan yang dimiliki seseorang dalam proses pengambilan keputusan dalam berbagai situasi (Scott & Bruce, 1995), dan terdiri dari gaya rasional, dependen, intuitif, avoidant dan spontaneous. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain noneksperimental dan cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara traits kepribadian dan gaya pengambilan keputusan. Traits kepribadian juga memberikan kontribusi sebesar 10% hingga 23.3% terhadap munculnya gaya pengambilan keputusan.

The focus of this thesis is to study the role of personality traits in decision makingstyles in undergraduate students. The trait theory used in this study is the Five-Factor Model of Personality (McCrae & Costa, 1990), which consists of neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness and conscientiousness. Decision making-style is defined as an individual's tendency to behave when faced with decision making process (Scott & Bruce, 1995), and consists of rational, intuitive, dependent, avoidant and spontaneous styles. This study is a quantitative research with a non-experimental and cross-sectional design. This study shows that there are significant correlations between personality traits and decision making-styles. Furthermore, personality traits also contribute, between 10% to 23.3%, to the emergence of decision making-styles.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>