Ditemukan 119721 dokumen yang sesuai dengan query
Lidya Imanda
"Skripsi ini berisi tentang penelitian mengenai efek bukaan terhadap kualitas akustik ruang di Masjid UI. Efek bukaan terhadap kualitas akustik umumnya adalah bising. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur tingkat kebisingan yang terdengar di dalam Masjid UI. Pengukuran dilakukan secara objektif maupun subjektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek bukaan terhadap kualitas akustik ruang di masjid UI adalah bising, pembelokkan bunyi (refraksi dan difraksi) dan penerusan bunyi (transmisi) ke luar bangunan sehingga dapat mengurangi pantulan. Pengaruh terbesar dari bukaan pada masjid adalah bising.
This thesis describes about a research to the effects of exposure to the acoustic quality of a room in the University of Indonesia's mosque. The exposure effect is noisy. The research was done by measuring the level of noise that heard in the mosque of UI. The measurements conducted objectively and subjectively. The research found that the exposure effects is not only noisy, but also sound deflection (refraction and diffraction) and sound forwarding (transmission) to outside of the building so that reducing the reflection. But, the biggest influence of the mosque exposure is noisy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52590
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tamiya M.S. Kasman
"Musik merupakan salah satu karya seni yang banyak diminati, karena musik merupakan bahasa universal yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Minat terhadap musik pun semakin besar, sehingga kegiatan bermusik dapat kita jumpai di berbagai tempat. Ruang tertutup dan terbuka pun menjadi fasilitas kegiatan tersebut. Pada umumnya kegiatan bermusik dilakukan di ruang tertutup karena memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas musik tersebut. Namun kegiatan bermusik juga sebenarnya dapat dilakukan di ruang terbuka, salah satunya ialah taman.
Skripsi ini membahas taman sebagai ruang musik terbuka yang dibahas dari segi akustik. Beberapa komunitas musik memilih Taman Suropati sebagai tempat melakukan kegiatan bermusik mereka. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas bunyi di ruang terbuka yang ditemukan di taman tersebut, antara lain temperatur, arah angin, material, dan kebisingan yang terjadi di sekitarnya.
Music is an art which is preferred by many people, because music is an universal language that can be understood by everyone. The interest in music was getting bigger, so that musical activities can be encountered in various places. Closed and open space had become facilities of that activities. In general, music activities carried out in a confined space due to consider several factors that affect the quality of the music. But the musical activities can also be done in an open space, one of which is a park. This thesis discusses about the park as an open music space that discussed in terms of acoustics. Some music community choose Taman Suropati as a place to do their musical activities. Factors that affect the quality of the sound in the open space found in the park, including temperature, wind direction, materials, and noise around the park."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52678
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nur Hikmah
"Masjid umumnya digunakan untuk tempat shalat, baik berjamaah atau sendiri. Masjid juga digunakan sebagai tempat menuntut ilmu agama, syiar Islam dan kegiatan sosial lainnya. Terdapat faktor yang mempengaruhi komunikasi dan kenyamanan pendengaran bagi jemaah masjid dan penceramah (guru atau khatib), yaitu faktor lingkungan seperti akustik.
Penelitian ini membahas mengenai keadaan akustik bangunan masjid serta kaitannya dengan kenyamanan pendengaran para jemaah pada saat shalat dan kegiatan pengajian berlangsung.
Hasil penelitian yang dilakukan dalam pengukuran waktu dengung (RT) dan kekerasan bunyi di Masjid Jami Al-Istiqomah Tegal Parang pada saat kosong (tidak ada jemaah) dan penuh dengan jemaah ketika acara Malam Nisfu Sya'ban di masjid tersebut, menunjukkan bahwa masjid tersebut belum memenuhi kriteria akustik yang baik untuk mendukung kegiatan di dalam sebuah masjid.
Dari hasil penelitian yang didapat, selanjutnya penulis memberikan saran perbaikan akustik pada masjid tersebut agar memenuhi kriteria akustik yang baik untuk sebuah bangunan masjid.
Mosque is commonly used as praying site, either with companion or alone. Beside, it has another function for the youth to learn Islamic studies, both educational and social activity. There are some factors which might influence the communication and convinience inside mosque while in lecturing section for audience and the lecture (cleric), it is environmental factor such as acoustic.This research is mainly discuss about the acoustic condition of the building and its connection with the convinience of audience while in both praying and reciting section.The result an of investigation which have been observation about reverberation time and intensity of sound at Jami? Al-Istiqomah Mosque Tegal Parang while its empty (without any people inside) and while its full capacity when Night of Nisf Shabaan Ceremony, showed that the mosque is not fulfill the proper acoustic criteria yet, for supporting any activity inside the building.From the results obtained, the authors further suggest ways to improve acoustics in the mosque in order to meet the criteria for good acoustics for a mosque."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64086
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ramandhika Rizky Putranto
"Material kayu merupakan salah satu bahan yang biasa digunakan dalam elemen desain arsitektur maupun interior. Material kayu dimanfaatkan oleh para desainer karena mempunyai karakteristik khas berupa warna, serat/motif, ataupun tekstur. Dewasa ini, kayu asli semakin mahal serta mempunyai kelemahan dalam beberapa aspek teknis meliputi konstruksi dan perawatan yang menyebabkan penggunaan material kayu asli semakin berkurang. Sejalan dengan berkembangnya teknologi, diciptakan material imitasi untuk dapat menduplikasi material kayu (asli) terutama dalam tampilan visual. Material kayu imitasi diproduksi untuk dapat menghadirkan kualitas kayu asli pada desain arsitektur/interior dengan harga yang lebih murah dibandingkan kayu asli. Perbedaan diantara kedua jenis kayu tersebut memberikan kekurangan serta keunggulan ketika digunakan dalam desain arsitektur/interior. Penggunaan material kayu baik asli maupun imitasi tidak hanya bertujuan untuk mendukung kualitas ruang secara estetika saja, akan tetapi juga dalam rangka memenuhi fungsi dan kebutuhan.
Wood is one of the materials commonly used in architectural and interior design elements. wood is used because it has characteristics typical of color, fiber / motif, or texture. Today, the original wood has a high price and complicated in technical aspects include construction and maintenance, which led to the use of real wood material decreases. In line with the development of technology, imitation wood created to be able to duplicate the wood material (original), especially in visual appearance. Imitation wood materials are produced in order to bring the quality of the original wood in architectural design / interior at a cheaper price than the original timber. The difference between the two types of wood give the advantages and disadvantages when used to design a space architecture / interior. The use of wood materials not only aims to support the aesthetic quality of the space, but also in accordance with the functions and needs. It became a separate consideration in determining the types of wood materials, whether to promote the quality of the original timber or convenience experience in the technical aspects offered by the imitation wood."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60269
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nata Tri Wardani
"Klub malam merupakan suatu ruang pelarian yang menghadirkan atmosfir unik untuk aktivitas mengobrol, berdansa dan minum. Pada perancangan sebuah desain klub malam, hal ini menjadi penting untuk mengetahui elemen apakah yang paling berperan dan memiliki potensi dalam mempengaruhi individu di dalam klub malam. Atmosfir atau suasana ruang yang ada dibentuk oleh desain ruang. Pencahayaan dan Musik merupakan elemen yang paling utama dalam menciptakan keunikan suasana yang ada di klub malam. Skripsi ini membahas dua jenis klub yang berbeda yaitu jenis klub malam pada umumnya dan klub malam dengan jenis semi klub. Analisis menunjukkan bahwa dalam klub malam, faktor cahaya dan musik mengakibatkan tiga respon individu yaitu Pleasant, Arousal dan Dominance.
The night club was an escape space that presents a unique atmosphere for socializing, dancing and drinking activities. In designing a nightclub, it becomes important to know what is the most influential elements and how these elements affect individuals. Atmosphere or ambience in nightclub was influenced by the design of the space. Lighting and Music was the most important element that creating a unique atmosphere in the nightclubs. This study investigated two different types of nightclub, general nightclub and semi- nightclub. The analysis showed that in nightclub, lighting and music was the main factor that occured three responses namely Pleasant, Arousal and Dominance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60196
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ketaren, Erguna Matius
"Kukusan Teknik merupakan sebuah area yang berada di lingkungan Universitas Indonesia UI. Setelah UI pindah dari Jakarta ke Depok maka daerah ini menjadi ramai dan berkembang seiring dengan munculnya masalah baru yaitu kemacetan. Kemacetan ini menyebabkan ketidaknyamanan para pengguna jalan terutama mahasiswa yang tinggal di linkungan sekitar kampus. saya belajar pemrograman yang terjadi di Kukusan Teknik dan mencoba menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan ini. Metode desain yang saya terapkan berbasis pada programming dalam konteks ruang Kukusan Teknik yang akan meningkatkan kualitas hidup penduduk sekitar.
Kukusan Teknik is an area within the University of Indonesia UI. After UI moved from Jakarta to Depok then this area become crowded and developed along with the emergence of new problem which is congestion. This congestion causes inconvenience to the street users, especially the students who live in the neighborhood around the campus. I learned programming that took place in Kukusan Teknik and tried to solve the problems that exist in this environment. The design method that I apply based on programming in the context of the area that will improve the quality of life of the surrounding population."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Depok: Kutubukan, 2004
720 BUK
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Anna Adytia Kristiliani Saiman
"Fenomena ruang komunal pada permukiman padat tidak terbentuk karena perencanaan formal. Terbentuknya ruang-ruang komunal lebih untuk menjawab kebutuhan spontan warganya. Berkaitan dengan kebutuhan akan interaksi, skripsi ini membahas tentang pengaruh kondisi spasial pada ruang komunal terhadap interaksi sosial warga di permukiman padat dengan mengambil studi kasus ruang-ruang komunal di permukiman Kampung Pulo, Jatinegara. Tujuan dari skripsi ini agar ke depannya dapat berguna dalam proses rancangan ruang komunal di permukiman padat dengan memperhatikan aspek komponen spasial berupa properties yang memadai. Berdasarkan hasil analisis studi kasus dan tinjauan teori, kondisi spasial seperti tata letak, orientasi, jalur sirkulasi, dan properties yang baik di dalam ruang komunal dapat memberikan persepsi yang mengarahkan dan mendorong warga untuk melakukan kegiatan interaksi sosial di dalamnya.
Most of communal spaces in dense settlements were unintentionally formed. It was existed regarding the spontaneous needs of citizen. Relating to the need of interaction, this paper examines the influence of spatial conditions in communal space for residents’ interaction in dense settlements. The study uses Kampung Pulo, Jatinegara as case study. It aims to create communal space, with spatial components such as adequate properties as main consideration. Based on the analysis of case studies and theoretical review, spatial conditions such as layout, orientation, circulation paths, and good properties in communal spaces indicate that human perception able to directs and encourages citizens to engage in social interaction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60666
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Herlily
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Sahrika Kosasih
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library