Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106803 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Susanto
"Program patient safety bertujuan menjamin keselamatan pasien di rumah sakit melalui pencegahan terjadinya kesalahan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan perawat tentang program patient safety di Instalasi Rawat Inap RS Karya Bhakti. Penelitian ini termasuk deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel berjumlah 93 perawat yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh perawat mempunyai tingkat pengetahuan sedang tentang program patient safety 57%. Peneliti menyarankan agar Rumah Sakit memberikan pelatihan kepada perawat tentang program patient safety.

Patient safety program ensure patient safety in hospitals by preventing the occurrence of errors in delivering health services. The purpose of this study is to identify of nurses' knowledge of nurse about patient safety program at the Inpatient Karya Bhakti. This is descriptive study with cross-sectional design. 93 nurses drawn by purposive sampling. The results showed that more than half of 57% the nurse had moderate level of knowledge about patient safety program. suggested that the Hospital provides training to nurses about patient safety program."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Idham Muchlis
"Risiko pasien jatuh merupakan suatu hal yang menjadi fokus perhatian didalam upaya perawat meningkatkan budaya keselamatan pasien. Untuk dapat meningkatkan keselamatan pasien risiko jatuh maka perawat perlu memiliki pengetahuan yang baik. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana.
Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat tentang risiko pasien jatuh di ruang Rawat inap Umum Rumah Sakit Tugu Ibu Cimanggias. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Sampel pada penelitian ini adalah perawat yang ada di Rumah Sakit Tugu Ibu di ruang rawat inap dan rawat jalan sebesar 82 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 82% responden termasuk kedalam kategori tingkat pengetahuan rendah. Diharapkan tingkat pengetahuan perawat tinggi tentang risiko pasien jatuh sehingga angka kejadian jatuh dapat berkurang. Pengetahuan tinggi merupakan modal dasar didalam pelayanan keperawatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang baik bagi klien.

The risk of patient falls is a matter that became the focus of attention in efforts to foster a culture of patient safety nurse. To be able to improve patient safety risk falling then the nurse needs to have good knowledge. This research design using simple descriptive method.
Research purposes to determine the level of nurses knowledge about the risk of patient falls in the General Inpatient Hospital Tugu Ibu Cimanggias. The instrument used in this study is a questionnaire. The samples in this study were nurses at Tugu Ibu Hospital in inpatient and outpatient by 82 respondents.
The results showed that 82% of respondents belong to the category of low-level knowledge. Expected high level of nurses' knowledge about the risk of patient falls that may decrease the incidence of falls. High knowledge of the basic capital in improving the quality of nursing care in better service to clients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismar Agustin
"Caring dalam keperawatan adalah hal yang sangat mendasar, caring merupakan "heart" profesi, artinya sebagai komponen yang fundamental dan fokus sentral serta unik dari keperawatan. Fenomena di lapangan mengindikasikan adanya kecenderungan perawat tidak caring dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien yang berdampak pada kualitas asuhan yang pada akhirnya mempengaruhi kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan khususnya dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Berkaitan dengan itu maka penelitian ini bertujuan untuk rnengetahui gambaran perilaku caring perawat dan hubungannya dengan tingkat kepuasan klien. Rancangan penelitian adalah cross sectional, populasi penelitian adalah seluruh klien pasca bedah yang dirawat sebanyak 299 orang, dengan sarnpel 101 orang. Data yang dikumpulkan adalah data primer, melalui angket. Perilaku caring perawat dan tingkat kepuasan klien diidentifikasi dengan instrumen yang merupakan modifikasi A Care Q-Questionnaire terdiri dari 6 komponen caring yaitu ; kesiapan membantu; penjelasan dan kemudahan; kenyamanan; tindakan antisipasi; membina hubungan saling percaya dengan klien; pemantauan dan pengawasan. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak komputer. Analisa data rnenggunakan analisis univariat (distribusi frekuensi), bivariat (kai-kuadrat), dan multivariat (regresi logistik). Dari karakteristik klien diketahui proporsi wanita dan pria relatif seimbang (54,5%, 45,5%), lebih dari separuh berusia diatas 35 tahun (56,5%), sebagian besar pendidikan rendah (62,3%), bekerja (63,4%), dirawat dikelas III (62,4%). dan biaya perawatan ditanggung (ASKES dan 3PS) 55,4%. Hampir separuh perawat dinilai tidak caring (48.5%), secara umurn caring perawat termasuk kategori cukup (X - 5.94). Komponen caring yang cukup baik adalah kesiapan membantu ( X 6,77), sedangkan penjelasan dan kemudahan memiliki nilai terendah (X - 5,51). Sebagian besar klien tidak puas terhadap perilaku caring perawat (79,2%). Komponen yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kepuasan adalah kesiapan membantu (X 20,35) dan terendah penjelasan dan kemudahan (X 14,73), namun secara proporsi menunjukkan kecenderungan semakin baik caring perawat akan meningkatkan proporsi kepuasan klien. Uji multivariate menunjukkan kesiapan membantu merupakan komponen yang paling dominan memberikan kepuasan kepada klien (OR 3,9516), dan karakteristik klien bukan merupakan confounder terhadap komponen kesiapan membantu (perbedaan < 10%). Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa perawat belum sepenuhnya berperilaku caring dalam memberikan asuhan keperawatan, dan tingkat kepuasan klien masih sangat rendah. Dari keenam komponen caring, hanya kesiapan membantu yang berhubungan secara bermakna dengan kepuasan klien (p value 0.015). Beberapa saran yang dapat direkomendasikan kepada pihak yang berkepentingan adalah manajerial Perjan RSMH Palembang agar mengupayakan peningkatan sikap dan perilaku caring perawat. Bagi institusi pendidikan untuk melatih dan menanamkan sikap dan perilaku caring, organisasi profesi melakukan pembinaan secara intensif terhadap anggotanya. Bagi perawat sendiri agar menjadi role model bagi lingkungan, dan bagi peneliti lain agar menggunakan desain dan metoda yang berbeda seperti quasi eksprimen atau metoda kualitatif

Caring in nursing is a matter of foundation of nursing services. It is the heart of nursing profession. Caring becomes a fundamental component and central focus, and also unique of nursing care. The phenomena in the clinical field showed that there was a tendency of nurses who were not caring when they gave services. The Nursing care of the patient will influence the quality of caring, finally affected to patient satisfaction, especially in the entirely health service. This study aims to determine the description of behavior on caring'snurses and its relationships to patient satisfaction level. The study's design used cross-sectional, the population of this study is 299 post operative patient s at in-patient's wards. With the sample number is 101 patients. The data source was obtained from primary data, which were collected through questionnaire. The caring behavior nurses and the level of patient satisfaction is classified using instrument which is modified from A care - Q questionnaire. It consists of six components of caring, they are accessible; explains and facility; comfort; anticipates; trusting relationship; monitor and follows. The data analyzing used computer software, by univariate (frecuency distribution), bivariate (chi-square), and multivariate (multiple regretion logistic) analysis. The patients characteristics were found male and female sexes are balancing (54.5%; 45.5%), most of them > 35 years old (56,5%), lower education (62.3%), working (63.4%), hospitalized at economics-class (62.4%), and pay the hospital fee insurance 55,4% (Askes & JPS). Based on univariate analysis it is known that almost a half nurses are not performing caring behavior (48.5%), and in general the categorized of nurses caring behavior is enough ()-5.94). The accessible component in caring is good (X 6.77), however the component of explains and facility has the lowest score (X 5.51). The most of patients were not satisfaction to caring behavior of nurses (79.2%). The component that most contribute to patient satisfaction is accessible (X 20.35), and the lowest is explains and facility (14.73). However purposively other components showed to tend positive. The more nurses performed caring behavior, the most patient satisfaction will be achieved. In multivariate analysis the component which has dominant relationship to patient satisfaction is accessible (OR 3,9516). After controlled by explains and facility components, and trusting relationship, the characteristic of patients are not confounded to accessible (different < 10%). Based on this study, it can be concluded that nurses in giving nursing care is not performing optimal caring behavior. The level of patient satisfaction to nursing care is still low. Out of six components, accessible is the component that having significant relationship to patient satisfaction (p value 0.015). Some suggestions that can be recommended to stake holders are the managerial of RSMH, public service enterprise of Palembang should provide improvement on attitude and caring behavior of their nurses. For education Institution to train and educate the attitude and caring behavior to their students, to the profession organization should give guidance intensively to their members. For nurses themselves should be a Role Model for their environment. For other researchers should develop other designs and different methods such as quasi experimental or qualitative method.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sipayung, Uli
"Latar belakang : Tumor ganas adalah satu sel liar di bagian tubuh yang tumbuh dengan cepat, tidak bersimpai dan tumbuhnya menyusup ke bagian tubuh lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi perawat dan tingkat kecemasan pasien preoperasi tumor ganas. Metode penelitian yang digunakan adalah uji korelasi spearman. Sampel yang diambil sebanyak 54 responden.
Hasil yang didapatkan adalah mayoritas usia >31 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan SMP-SMA, pendapatan 2-5 juta/bulan, korelasi antara pola komunikasi perawat dengan tingkat kecemasan pasien preoperasi tumor ganas tidak bermakna/ tidak berhubungan (Ho) dengan nilai signifikan p - value 0,060 dan nilai korelasi spearman sebasar 0,257 yang menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang sangat lemah.
Saran : hasil penelitian dapat menjadi bahan referensi dan dapat meningkatkan ilmu keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan serta diharapkan dilakukannya penelitian yang lebih komprehensif dan metode kualitataif sehingga dapat tergali data yang lebih dalam tentang tingkat kecemasan pasien preoperasi keganasan.

Background: Malignant tumor is the uncontrolled cells in the body that grow rapidly
and infiltrate other parts of the body.
The purpose of this study was to determine the
pattern of nurse communication and anxiety level of malignant tumors preoperative
patient. The method used is the Spearman correlation test. The amount of samples are
54 respondents.
The results obtained are the majority of age> 31 years old, female,
education status are junior-high school, monthly income of 2-5 million rupiah, the
correlation between the pattern of nurse communication with anxiety level of malignant
tumors preoperative patient was not significant / unrelated (Ho) with significant p -
value 0.060 and spearman correlation value 0.257 indicating a positive correlation with
the strength of correlation is very weak.
Suggestion: the results of this study can be a reference and can improve the nursing science in providing nursing care and it is expected to do more comprehensive study and qualitative methods, so the data can be explored deeply about the anxiety level of malignancy preoperative patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Johan Sastradijaya
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon. Masalah ini timbul dilatarbelakangi dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon yang belum optimal dimana tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh perawat pelaksana hanya 57,50 % (2003) dan perawat pelaksana yang membuat dokumentasi asuhan keperawatan dengan Iengkap dan benar hanya 53,67% (2003).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja perawat dan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kinerja perawat ditinjau dari karakteristik individu yang meliputi umur, tingkat pendidikan dan lama bertugas, karakteristik organisasi yang meliputi sumber daya, kepemimpinan dan imbalan serta karakteristik psikologis yang meliputi motivasi dan pembelajaran.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan seksional silang (Cross Sectional). Sampel penelitian adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon sejumlah 48 orang sebagai total sampel. Data yang diperoleh adalah data primer melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur terhadap responden perawat pelaksana dan data sekunder didapat dari dokumentasi asuhan keperawatan di pencatatan medis (medical record).
Hasil analisis bivariat dengan uji statistik chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kinerja, kepemimpinan dengan kinerja dan pembelajaran dengan kinerja. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kinerja, lama bertugas dengan kinerja, sumber daya dengan kinerja, imbalan dengan kinerja dan motivasi dengan kinerja.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk melaksanakan proses pembelajaran yang benar kepada setiap perawat pelaksana melalui pelatihan formal yang diadakan. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, sehingga diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lain dengan menggunakan desain yang lebih baik validitasnya tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
T13176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Setiawan
"Tingkat kepuasan merupakan cermin dari kualitas pelayanan di rumah sakit. Tingkat kepuasan adalah perbandingan antara harapan dan kenyataan. Dikatakan puas jika harapan lebih dari kenyataan dan dikatakan tidak puas jika harapan kurang dari kenyataan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien di unit gawat darurat Rumah Sakit Haji Jakarta.
Desain penelitian ini adalah deskriftif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 100 dengan menggunakan tehnik simple rondom sampling.
Hasil menunjukkan gambaran tingkat kepuasan pasien adalah 90%. Saran untuk rumah sakit adalah untuk lebih meningkatkan pelayanan dengan cara mengadakan kegiatan seperti in house training / pelatihan tentang komunikasi teraupetik dan caring dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

The level of satisfaction is a reflection of the quality of care in hospitals. The level of satisfaction is a comparison between expectations and reality. Said to be satisfied if the expectation over reality and said none were satisfied if the expectation is less than reality. This study aims to describe the level of patient satisfaction in the emergency department Haji Hospital Jakarta.
The study design was a descriptive cross sectional approach. Number of respondents is 100 by using simple rondom sampling techniques.
Results show an overview of patient satisfaction was 90%. Suggest for the hospital is to further improve services by doing such as in-house training / training on theraupetic communication and caring in providing services to patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S53064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Fatmawati
"Perilaku caring perawat dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien. Perawat yang berperilaku caring meningkatkan hubungan saling bantu dan percaya antara perawat-pasien sehingga mempercepat penyembuhan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan perilaku caring perawat yang dipersepsikan oleh pasien dengan kepuasan pasien di RSUD Tarakan Jakarta Pusat. Metode penelitian menggunakan deskripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional melibatkan 145 pasien yang dipilih secara consecutive sampling. Data dianalisis dengan chi square, uji t, dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara perilaku caring perawat yang dipersepsikan oleh pasien dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap (p<0,05; CI 95%). Faktor caritas yang paling berhubungan dengan kepuasan pasien adalah cinta kasih (OR = 0,320; CI 95%) dan mengambil keputusan (OR = 0,154; CI 95%) setelah dikontrol pendidikan. Hasil ini merekomendasikan manajer keperawatan untuk melakukan supervisi komunikasi terapeutik, penilaian kinerja komunikasi perawat, meningkatkan pendidikan formal maupun informal, dan memotivasi perawat agar berperilaku caring sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien.

Nurse caring behavior can improve the quality of nursing care and patient satisfaction. Nurses who behave caring improving mutual aid relationship and trust between the nurse-patient so as to accelerate the healing. This study aim to identify the relationship of nurse caring behaviors perceived by the patient and patient's satisfaction in Tarakan Hospital in Central Jakarta. The research method using descriptive correlation with cross sectional study involving 145 patients were selected by consecutive sampling. Data were analyzed with chi square, t-test, and logistic regression.
The results showed relationship between nurse caring behaviors perceived by the patient and patient's satisfaction at the inpatient unit (p <0.05; CI 95%). Caritas factors most associated with patient satisfaction is love (OR = 0.320; CI 95%) and a decision (OR = 0.154; CI 95%) after controlling for education. This result suggests a nursing manager to supervise therapeutic communication, evaluation of nurse communication performance, improving nursing education in both formal and informal, and motivating nurses to caring that can improve patient satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T47159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Setyaningsih
"Alih jaga pasien merupakan suatu proses interaktif yang meliputi peralihan informasispesifik dan tanggungjawab dari perawat pemberi alih jaga kepada perawat penerimapasien guna memastikan kelangsungan dan keamanan perawatan pasien. Keberhasilanperawatan meningkat seiring dengan keberhasilan alih jaga. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan faktor lingkungan kerja, perilaku aman dan pengawasandengan komunikasi alih jaga setelah dilakukan pelatihan prosedur alih jaga Situation,Background, Assesment, Recommendation yang merupakan prosedur alih jagaterstandar yang direkomendasikan oleh WHO. Penelitian menggunakan metodekuantitatif cross sectional dengan kuisioner. Subyek penelitian adalah seluruh perawatdan bidan yang ada di IGD, Instalasi Rawat Inap, ICU, NICU/PICU, VK dan OK. Hasilpenelitian kemudian dianalisis secara statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwaperawat dan bidan di IGD RS Ummi Bogor sudah memiliki kesadaran pentingnyakomunikasi alih jaga dalam perawatan yang bermuara pada patient safety, meskipunbelum terlihat secara keseluruhan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Hasil penelitianjuga menunjukkan hubungan situasi lingkungan kerja, perilaku aman dan pengawasandengan komunikasi alih jaga berpola positif artinya semakin baik situasi lingkungankerja, perilaku aman dan pengawasan semakin baik komunikasi alih jaga, denganperilaku aman sebagai factor yang memiliki pengaruh paling kuat.

Handover is an interactive process of transferring specific information and responsibility from one caregiver to another for the purpose of ensuring the continuity and safety of patient's care. The success of patient treatment increase with the success of handover. The aim of this study is to know that work environment, safety behavior and supervision have relationship with handover communication after nurses and midwifes got training Situation, Background, Assesment, Recommendation handover procedure. This procedur is a standardized procedure that recommended by WHO. The study used quantitative cross sectional by validated questionnaire. The research's subjects are all nurses and midwifes in Emergency Department, Inpatient Unit, ICU, NICU PICU, Delivery Unit and Operating Room.
The results was statistic analized and showed that nurses and midwifes in Emergency Department Ummi Hospital in Bogorhave awareness about the importance of communication during handover, although its haven rsquo t yet implementing in all daily duty activity. The results also showed that work environment, safety behavior and supervision have positif pattern with handover communication, that means better work environment, safety behavior and supervision will make better handover communication, and safety behavior has biggest influence forhandover communication.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Idawati
"Recent health service should ti-y to grant comprehensive service, in line with technology demand and society interest, clients have resumed to pay attention to profits of hospital providing qualified service, efficient cost and satisfaction to its clients. A hospital, if dose not pay attention to its client?s satisfaction, will diminish its clients and eventually will suffer a financial loss. One of many factors influencing client?s satisfaction is client-nurse communication.
The survey at Karya Bhakti Hospital, Bogor indicated that its clients have felt satisfied, yet they still have complaint on that the communication between nurses and clients in inpatient unit has not been active. In consequence, this research was to prove that there was a relation between nurse-client communication and a level of client?s satisfaction with the nursing service. The used method was descriptive correlation and the data collecting utilized cross sectional. The sample of research was 100 people who were patients of inpatient unit of Karya Bhakti Hospital, Bogor. The research was conducted in June and July 2001. The instrument of this research broke down into three part, namely: first client?s characteristics; second, nurses? communication toward client; and third, client?s satisfaction.
Characteristics of respondent were: age between 15-73 years old of age, mostly women educational level ranging from elementary to university, mostly from new patients who got service at first; and length of caring ranging from 3-12 days. The research was conducted at four inpatient units. The result of communication variable implied that the clients often got empathy, involved in planning and decision making lfl controlled caring process, entrusted and often got detail, systematic and transparent information as well as rewarding as an individu in nurse communication (Confirmation). The result finding at satisfaction level showed that the level of corespondent?s satisfaction was high enough. Their characteristic did not indicate a significant relation with the level of satisfaction There was a significant Connection between nurse-client COflhrfltiflication (confirmation) and client?s satisfaction on detail-systematic information granting (transparency) as well as attitude to appreciate client as an indivìdu (confirmation).
Based on the research, it is recommended that policy makers of the hospital should remain this achievement. And ¡t should be enhanced so the entire staffs of the hospital could run communication well and it could be remained by rewarding to executing nurse whom has carried his/her communication well, emphasizing to all hospital to do so. And they should establish teamwork that handles matter of communication in a hospital and compose a program which focuses on information restructuring such as health education through discharged planning that is adjusted with individual needs.
It is suggested that nurses should carry out nursing care using excellent communication. And create a program that control and facilitate communication program in environment of care. For further research, it is recommended that this result should be base of the following research using more complete method such as experiment equation or by direct-qualitative-interview on factors influencing clients? satisfaction. Due to the fact that this research had analyzed the content of communication, so the further research is recommended to ilivestigate some relations between nurse-client communication techniques and achievement of nursing service quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T4578
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati
"Hospitalisasi yang terjadi pada anak saat dirawat di rumah sakit dapat diminimalkan dengan penerapan konsep keperawatan berpusat keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan persepsi ibu tentang perawatan berpusat keluarga. Desain penelitian yang digunakan adalah diskriptif dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner kepada 95 responden yang diambil dari tiga ruang rawat anak kelas tiga. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara kuota. Data yang terkumpul dilakukan analisis univariat. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa karakteristik responden moyoritas termasuk dalam usia dewasa muda dengan tingkat pendidikan lulusan SLTA dan pekerjaan ibu rumah tangga. Sedangkan gambaran pengetahuan responden adalah berpengetahuan baik sebanyak 80 % dan gambaran persepsi negatif sebesar 52,6%, sementara persepsi positif sebesar 47,4%. Penelitian ini merekomendasikan bahwa keperawatan berpusat keluarga harus disosialisasikan kepada keluarga pasien selama proses hospitalisasi sehingga dapat meningkatkan hasil atau mutu perawatan.

Hospitalized children at inpatient ward of hospital can be minimized by applying family centered nursing care.This study aimed to describe the knowledge and perceptions of mothers about family-centered nursing care. The research design was descriptive employing a questionnaire to 95 respondents from three pediatric wards, recruited using quota sampling technique. Data collected were analyzed using univariate analysis.The study results indicated that the majority of respondent were early adulthood, high school graduates and housewives. A number of 80% respondents knowledge was good, 52.6% respondents' perceptions were positive, while 47.4% respondents perceived familycentered nursing care as negative. It is recommended that family-centered nursing to be socialized to patient's family during hospitalization so that can improve care outcomes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>