Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192554 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Rif`at Syauqi
"Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai instansi pelayanan publik harus dapat menjaga mutu pelayanannya Salah satu cara dalam menjaga mutu pelayanan rumah sakit adalah dengan menjaga performa kinerja setiap pegawainya dengan melakukan penilaian kinerja Penilaian kinerja adalah proses manajemen melakukan penilaian terhadap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya Penilaian kinerja memiliki tujuan untuk evaluasi penentuan imbalan dan kenaikan pangkat dan pengembangan pegawai peningkatan kinerja dan karir Tujuan penelitian ini adalah 1 Mengumpulkan data dan dokumen yang berkaitan dengan penilaian kinerja pegawai 1 Merancang modul penilaian kinerja individu RSK Dharmais berbasis web 2 Mengimplementasikan rancangan modul ke dalam kode program 3 Mengevaluasi efektivitas penilaian kinerja individu RSK Dharmais 4 Menghasilkan saran untuk pengembangan penilaian kinerja individu RSK Dharmais selanjutnya Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Pembangunan modul menggunakan bahasa pemrograman PHP dan DBMS MySQL Analisis efektivitas sistem penilaian kinerja dilakukan terhadap dua aspek yaitu aspek perancangan sistem tujuan keterlibatan karyawan pelatihan penilai kepraktisan relevansi akseptabilitas sensitivitas dan reliabilitas dan aspek pendukung sistem dukungan top manajemen keterkaitan dengan imbalan dan review terhadap sistem Hasil analisis menemukan bahwa dari aspek perancangan penilaian kinerja RSK Dharmais kurang relevan dan reliabel sedangkan dari aspek pendukung semua kriterianya sudah terpenuhi.

Dharmais Cancer Hospital RSK Dharmais as one of health service providers is required to maintain its service quality One of the strategies to maintain the quality of hospital services is by monitoring employee s performance by applying performance appraisal to the employees Performance appraisal is a management process that assesses employees while they are performing their works Performance appraisal has two purposes i e for evaluational purpose to determine the remuneration and promotion and development purpose to improve employee rsquo s performance and career The purposes of this research are 1 Designing a web based module of RSK Dharmais performance appraisal 2 Implementing the module design into a program 3 Evaluating the effectiveness of RSK Dharmais performance appraisal 4 Generating suggestions for the development of RSK Dharmais performance appraisal This study uses qualitative approach The system development of this research uses PHP as programming language and MySQL as DBMS Analysis of performance appraisal is conducted on two aspects namely the effectiveness of the system design goals employee involvement evaluator training practicality relevance acceptability sensitivity and reliability and the effectiveness of system support top management support linkage with reward and review of the system The analysis finds that from the aspect of design this performance appraisal is less relevant and reliable meanwhile all aspects of system support are met."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Ambang Ramadhan
"SIMAK-BMN memiliki peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan penatausahaan BMN. Namun dalam penggunaannya, aplikasi SIMAK-BMN belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna di Kementerian Pekerjaan Umum. Selain itu, terdapat keluhan tentang perlunya perbaikan SIMAK-BMN secara berkelanjutan dari para pengguna, padahal di lain pihak, pengembang aplikasi justru seringkali melakukan perbaikan terhadap aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas penerapan SIMAK-BMN di Kementerian Pekerjaan Umum. Model yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model keberhasilan sistem informasi DeLone dan McLean dikombinasikan dengan model penerimaan teknologi UTAUT. Variabel yang digunakan dalam penelitian meliputi performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, system quality, information quality, dan service quality. Pengolahan data dilakukan dengan PLS-SEM dikarenakan data yang digunakan dalam penelitian tidak memenuhi asumsi SEM. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi efektivitas penerapan SIMAK-BMN adalah effort expectancy, service quality dan facilitating conditions. Selain ketiga faktor tersebut, terdapat beberapa faktor di luar penelitian yang diperoleh berdasarkan pertanyaan terbuka yang disertakan dalam kuesioner penelitian. Dengan demikian, permasalahan yang terkait dengan faktor-faktor tersebut perlu mendapat perhatian khusus baik oleh pengembang aplikasi serta unit pembina guna tercapainya efektivitas penerapan SIMAK-BMN.

SIMAK-BMN has an important role on assets administration. Unfortunately, SIMAK-BMN doesn’t take in a good use by the user at the ministry of public works. On the other hand, there are complaint about the need for enhancement of SIMAK-BMN by the user while application developers make improvements repeatedly. This study aims to determine factors that influence the effectiveness of SIMAK-BMN in ministry of public works. Model used in this study refers to the successful model of information system by DeLone and McLean combined with the technology acceptance model UTAUT. Variabel used in this study includes performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, system quality, information quality, and service quality. Application that are used for data processing is PLS-SEM because the data used in this study did not meet SEM assumptions. The results of the study showed that the factors that influence the effectiveness of SIMAK-BMN are effort expectancy, facilitating conditions, and service quality. In addition to these three factors, there are several factors beyond the research obtained by open-ended questions were included on questionnaire. Thus, the problems associated with these factors need special attention either by the developers and supporting unit to achieve effective implementation of SIMAK-BMN."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Prasetyo
"Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) merupakan salah satu organisasi yang bertugas untuk melakukan pengelolaan barang milik negara dan melakukan peningkatan pelayanan terhadap stakeholder dengan menggunakan teknologi informasi sebagai elemen pendukungnya. Untuk mewujudkan database nilai kekayaan negara yang kredibel sehingga menjadi informasi eksekutif yang utuh, tepat waktu, akurat, dan dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan bagi pimpinan Kementerian Keuangan maka dibutuhkan suatu perencanaan manajemen risiko keamanan informasi terhadap sistem informasi utama yang mendukung proses bisnis DJKN.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun perencanaan manajemen risiko keamanan informasi untuk DJKN khususnya terhadap aplikasi yang mendukung proses bisnis utama yaitu aplikasi Modul KN dengan menggunakan framework ISO 27005 dan ISO 27002 untuk penanganan pengurangan risiko.
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah perencanaan manajemen risiko keamanan informasi yang berupa dokumen penanganan risiko, rekomendasi kontrol untuk mengurangi risiko dan penerimaan risiko yang berisi tentang keputusan penanganan risiko serta penanggung jawab penanganan risiko.

Ministry of Finance in particular the Directorate General of State Asset (DJKN) is one organization that is tasked to undertake the management of state asset and improved services to stakeholders using information technology as a supporting element. To realize the value database of state asset into a credible executive information intact, timely, accurate and can be used for decision making process for the leadership of the Ministry of Finance then needed an information security risk management plan to the main information systems that support business processes DJKN.
This research aimed to develop an information security risk management plan for DJKN particularly to applications that support key business processes that called state assets module applications using the framework of ISO 27005 and ISO 27002 for risk reduction management.
The results obtained from this research is the information security risk management plan that contains the document mitigation risk, control recommendations to reduce risk and acceptance of risk which contains risk management decisions also the person in charge of mitigation risk.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Pahlevi
"Implementasi knowledge management telah dilakukan oleh perusahaan di berbagai bidang tak terkecuali Bank Indonesia. Pada awal implementasi knowledge managament, Bank Indonesia membenahi dari sisi sumber daya manusia agar lebih terbuka dalam melakukan knowledge sharing. Pemanfaatan knowledge management system yang telah dikembangkan kurang maksimal digunakan oleh pegawai Bank Indonesia, ditunjukkan dengan jarangnya pegawai Bank Indonesia mengunjungi knowledge management system tersebut. Selain itu belum pernah dilakukan analisis dampak proses knowledge sharing menggunakan knowledge management system. Dalam penelitian ini dilakukan analisis dampak knowledge sharing yang dilakukan menggunakan salah satu knowledge management system yang dimiliki Bank Indonesia, yaitu BLINK pada aspek proses (efektivitas, efisiensi, dan inovasi). Dampak pada aspek proses tersebut berdasarkan pada model yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu model yang dikembangkan pada tahun 2004 oleh pakar di bidang knowledge management. Responden kuesioner adalah admin BLINK dari masing-masing departemen atau satuan kerja, dengan jumlah data yang didapatkan teknik analisis yang sesuai adalah partial least square. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa knowledge sharing menggunakan BLINK memberikan dampak yang positif pada efektivitas, efisiensi, dan inovasi. Saran yang diberikan adalah perbaikan knowledge sharing pada sisi infrastruktur TI, kepercayaan, sikap, reward system dan dukungan jajaran petinggi.

Implementation of knowledge management has been done of companies on various sectors, no exception in Bank Indonesia. In initial phase of implementation of knowledge management, Bank Indonesia tried to improve human resource side in order to more easily to do knowledge sharing. Utilization of knowledge management system has been developed by Bank Indonesia is not used as expected, shown at employee is seldom to access knowledge management system. Furthermore, there is not yet analysis of impact knowledge management system on knowledge sharing process. In this research analyzes the impact of knowledge sharing on one of the knowledge management system owned by Bank Indonesia, BLINK, on the process aspects (effectiveness, efficiency, and innovation). Impact on process aspects based on model that used in this research, model which was developed on 2004 by expert in knowledge management. Respondend of questionnaire was system administrator of BLINK from all department. Analytical technique which the most appropriate based on total collected data is partial least square. Based on result of analysis stated that knowledge sharing gives positive impact to effectiveness, efficiency, and innovation. Suggestion to improve knowledge sharing on IT infrastructure, trust, attitude, reward system, and support of top management."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
"Aplikasi MDK merupakan aplikasi yang digunakan oleh BKKBN untuk mencatat dan menghasilkan laporan terkait data keluarga di 33 provinsi di Indonesia. Aplikasi MDK telah digunakan sejak tahun 2011, tetapi aplikasi ini masih belum efektif. Hal ini terbukti dengan masih adanya masalah yang muncul sehingga aplikasi MDK tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Beberapa masalah yang sering muncul dalam penerapan aplikasi MDK di BKKBN adalah keluaran tidak akurat, penurunan performa ketika periode entry data, dan operator tidak mengikuti SOP yang ada. Oleh karena itu, penulis menganalisis faktor-faktor yang dapat memengaruhi efektivitas aplikasi MDK, dengan menggunakan model UTAUT dan model DeLone and McLean serta model persamaan struktural. Model UTAUT dan model DeLone and McLean menunjukkan pengaruh antara satu variabel dengan variabel lain yang memengaruhi perilaku pengguna dalam menerima sistem informasi. Model UTAUT berfokus pada aspek individu (pengguna) dan organsisasi, seperti ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial, kondisi fasilitas, dan niat perilaku. Model DeLone and McLean berfokus pada aspek teknologi, seperti kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas layanan, minat menggunakan, dan kepuasan pengguna. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan ke pengguna aplikasi MDK. Data kuesioner yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan SPSS 22, AMOS 22, dan LISREL 8.80. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh hasil bahwa kepuasan pengguna merupakan faktor yang secara langsung memengaruhi efektivitas aplikasi MDK, sedangkan kualitas layanan, kualitas informasi, kondisi fasilitas, dan kualitas sistem merupakan faktor yang memengaruhi efektivitas aplikasi MDK secara tidak langsung, melalui kepuasan pengguna.

MDK application is an application used by the BKKBN to record the data and generate reports related families in 33 provinces in Indonesia. MDK application has been used since 2011, but this application is not yet effective. This is proven by the existence of a problem that appears to applications MDK can not function properly. Some of the problems that often arise in the application of MDK in BKKBN application are inaccurate output, a decrease in performance when the data entry period, and the operators do not follow the SOP. Therefore, the author analyzes the factors that affect the effectiveness of the MDK application, by using the UTAUT model and the model of DeLone and McLean and structural equation models. Model of UTAUT and model of DeLone and McLean show the effect of one variable with another variable that affects the behavior of users in receiving the information system. UTAUT model focuses on individual aspects (users) and organization, such as performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, and behavioral intentions. DeLone and McLean model focuses on technological aspects, such as information quality, system quality, service quality, intention to use, and user satisfaction. Data were collected through questionnaires distributed to users? MDK application. Questionnaire data obtained were processed and analyzed using SPSS 22, AMOS 22, and LISREL 8.80. The results of analysis showed that user satisfaction are factors that directly affect the effectiveness of applications MDK, while service quality, information quality, facilitating conditions, and system quality are factors that affect the effectiveness of the application MDK indirectly, through user satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dionisius Alvian Ariwibowo
"Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sistem terautomatitasi yang digunakan untuk melakukan pencatatan dan pelaporan dalam menunjang proses di Rumah Sakit. Berdasarkan Pasal 3 (tiga) ayat 1 (satu) Permenkes No 82 tahun 2013, setiap Rumah Sakit wajib menyelenggarakan SIMRS. Walaupun pemerintah mewajibkan setiap Rumah Sakit untuk menyelenggarakan SIMRS, nyatanya menurut data dari Kementrian Kesehatan tahun 2017 dari 2734 total Rumah Sakit yang terdapat di Indonesia, hanya terdapat 1423 (53%) Rumah Sakit yang memiliki SIMRS dan berfungsi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis pengimplementasian SIMRS yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja menggunakan Technology Acceptance Model yang telah dimodifikasi. Metode yang digunakan adalah metode campuran paralel konvergen.
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 80,2% pengguna SIMRS memiliki pandangan yang baik terhadap pengimplementasian SIMRS. Pada analisis multivariat terhadap model yang dirumuskan peneliti, kualitas informasi merupakan determinan utama yang menentukan keinginan pengguna untuk menggunakan SIMRS. Hasil wawancara menunjukkan bahwa petugas RSUD Koja menerima pengimplementasian SIMRS dengan positif, walaupun masih terdapat beberapa kekurangan. Desain sistem yang personal bagi setiap pengguna merupakan salah satu faktor utama yang membuat SIMRS dapat diterima dengan baik. Pengimplementasian SIMRS di RSUD Koja cukup baik dan perlu dilanjutkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan di Rumah Sakit.

Hospital Management Information System (HMIS) is an automated system that is used to record and report in supporting the process at the Hospital. Based on Article 3 (three) paragraph 1 (one) Minister of Health Regulation No. 82 of 2013, each Hospital is required to carry out HMIS. Although the government requires every hospital to hold HMIS, in fact according to data from the Ministry of Health in 2017 of 2734 total hospitals in Indonesia, there are only 1423 (53%) hospitals that have HMIS and function properly. This study aims to analyze the implementation of existing HMIS at the Regional Public Hospital Koja using a modified Technology Acceptance Model. The method used is a mixed convergent parallel method.
The results of univariate analysis showed that 80,2% of HMIS users have a good view of the quality and implementation of HMIS. In the multivariate analysis of the model formulated by the researcher, information quality was the main determinant that determines the users desire to use HMIS. The results of the interview indicated that the Koja Hospital staff had positively accepted the implementation of HMIS, although there were still some problems. Personal system design for each user is one of the main factors that makes HMIS well received. The implementation of HMIS in Koja Hospital was quite good and needs to be continued to improve the effectiveness and efficiency of services at the Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hainur Rasyid
"Siskohat merupakan sistem informasi yang strategis dan vital bagi Kementrian Agama. Gangguan pada sistem informasi ini akan memberikan citra yang negatif bagi Kementrian Agama yang berimplikasi bahwa pemerintah gagal dalam mengemban amanat dalam menjalankan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2009. Faktanya, berdasarkan hasil audit Siskohat tahun 2012 terlihat banyak rencana strategis yang tidak berjalan baik sebagaimana harusnya berjalan sesuai dengan Renstra Ditjen PHU 2010-2014. Hal ini menjadi dasar untuk meneliti faktor apa saja yang mempengaruhi kesuksesan implementasi Siskohat.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model gabungan Delone & Mclean dan model Technology Acceptance Modeling (TAM) yang disesuaikan dengan penelitian-penelitian sebelumnya dan objek studi penelitian. Model pengumpulan data menggunakan teknik kuisioner. Pengolahan data menggunakan teknik Structural Equation Modeling (SEM) yang dibantu dengan tools software LISREL.
Hasil penelitian ini adalah model sukses sistem informasi Siskohat. Faktor-faktor yang ditemukan mempengaruhi kesuksesan implementasi Siskohat adalah System Quality, Information Quality, Service Quality, Percieved easy of Use, Perceived Usefulness, User Satisfaction dan Net benefit.

Siskohat is a strategic information system and vital for the Ministry of Religious Affairs. Disturbances in this information system will give a negative image for the Ministry of Religious Affairs which implies that the government has failed in undertaking to carry out the Act No. 34 of 2009. However, based on the results of the audit of Siskohat in 2012, seen many strategic plan did not implement as well as it should be run in accordance with the Strategic Plan 2010-2014 of Ditjen PHU. This became the basis for examining the factors that influence the successful implementation of Siskohat.
The model used in this study is a combined model of DeLone & Mclean and Technology Acceptance Model (TAM) which is adjusted with previous studies and the object of research studies. Data collection using questionnaire techniques. Processing data using Structural Equation Modeling (SEM) assisted with LISREL 8.7.
The research result is a successful model of information system of Siskohat. Some factors that influence the implementation success of Siskohat are System Quality, Information Quality, Service Quality, Percieved Easy of Use, Perceived Usefulness, User Satisfaction and Net benefit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rifaah Fadillah
"Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sangat pesat menjadikan setiap negara dipaksa menyerap dan memanfaatkan TI sebaik mungkin. Penyerapan dan pemanfaatan teknologi merambah pada semua aspek kehidupan masyarakat. Aktivitas sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan budaya tidak dapat menghindar dari kebutuhan terhadap teknologi informasi. Sebagai salah satu rumah sakit milik Pemerintah Daerah, RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat wajib menerapkan sistem teknologi informasi telekomunikasi yang biasa disebut SIM RS. SIM RS sebagai tuntutan regulsi juga sebagai upaya agar seluruh proses di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat terkelola dengan baik sehingga setiap layanan berjalan efektif dan efesien. Tetapi, sangat disanyangkan hal tersebut belum terwujud karena beberapa masalah. Kuranggnya sumber daya manusia (SDM) TI, terhambatnya pengembangan TI, dan tidak diketahui tingkat kapabilitas tata kelola TI karena belum pernah dilakukan evaluasi terhadap tata kelola TI menjadi penyebab pemanfaatan teknologi Informasi Telekomunikasi di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat belum optimal. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengukuran tingkat kapabilitas tata kelola TI dengan menggunakan krangka kerja COBIT 2019. Proses pengumpulan data dilakukan menggunakan dua pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui wawancara, analisis dokumen, dan kuesioner. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa terdapat beberapa domain yang mendapatkan level 2 yaitu APO07 dan BAI08, lima proses yang berada pada level 3 APO04, APO05, APO08, BAI02, dan BAI05. Kemudian terdapat satu proses yang berada pada level 0 yaitu BAI03.

The rapid development of information technology (IT) has forced every country to absorb and make the best use of IT. The absorption and use of technology penetrate all aspects of people's lives. Social, economic, educational, health and cultural activities cannot escape the need for information technology. As one of the hospitals owned by the Regional Government, Al-Ihsan Hospital in West Java Province is required to implement a telecommunications information technology system commonly called a SIM Hospital. Hospital SIM is a must as well as an effort so that all processes at Al-Ihsan Hospital in West Java Province are managed properly so that every service runs effectively and efficiently. However, it is very doubtful that this has not materialized due to several problems. The lack of IT human resources (HR), delays in IT development, and the unknown level of IT governance capability because an evaluation of IT governance has never been carried out is the reason why the utilization of Telecommunication Information technology in Al-Ihsan Hospital, West Java Province has not been optimal. Based on these problems, the authors are interested in conducting research on measuring the level of IT governance capability using the COBIT 2019 framework. The data collection process is carried out using two approaches, namely quantitative and qualitative through interviews, document analysis, and questionnaires. The results of this research are that there are several domains that get level 2, namely APO07 and BAI08, five processes that are at level 3 APO04, APO05, APO08, BAI02, and BAI05. Then there is one process that is at level 0, namely BAI03."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratanto
"Angka kejadian medication errors dalam proses medikasi masih sangat tinggi di seluruh dunia. Kesalahan dalam pemberian obat dapat dilakukan oleh setiap anggota tim kesehatan termasuk perawat. Teknologi informasi dapat digunakan untuk membantu mewujudkan proses pengobatan yang aman. Berbagai penelitian merekomendasikan penerapan teknologi informasi untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan dalam proses medikasi oleh perawat. Banyak kendala yang dihadapi dalam mengadopsi dan menerapkan sistem medikasi berbasis teknologi informasi di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas penerapan sistem medication safety berbasis teknologi informasi di ruang rawat rumah sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan action research yang terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu: tahap pertama identifikasi masalah dengan desain studi kualitatif, tahap kedua pemecahan masalah, dan tahap ke tiga uji coba dan evaluasi dengan disain kuasi eksperimen. Besar sampel 188 responden, 94 kelompok intervensi dan 94 kelompok kontrol. Intervensi berupa pelatihan, sosialisasi, pendampingan dan penerapan sistem medication safety keperawatan berbasis teknologi informasi. Hasil penelitian ada perbedaan yang efektivitas antara sebelum dan sesudah penerapan SMeSTa-Nurse. Ada perbedaan efektivitas sistem medikasi antara rumah sakit yang menerapkan SMeSTa-Nurse dengan yang tidak menerapkan. Ada perbedaan efisiensi waktu sistem medikasi rumah sakit yang menerapkan SMeSTa-Nurse dengan yang tidak menerapkan. Ada perbedaan efisiensi biaya sistem medikasi rumah sakit yang menerapkan SMeSTa-Nurse dengan yang tidak menerapkan. Ada perbedaan kepuasan perawat terhadap SMeSTa-Nurse antara rumah sakit yang menerapkan SMeSTa-Nurse dengan yang tidak menerapkan. Ada hubungan yang signifikan antara faktor pendidikan perawat dengan efektivitas penerapan SMeSTa-Nurse di rumah sakit. Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan pendidikan dan pengetahuan perawat tentang medikasi berbasis teknologi, meningkatkan peran manajer keperawatan dalam implementasi sistem medikasi berbasis teknologi informasi dan penelitian selanjutnya tentang dampak penerapan sistem medikasi berbasis teknologi informasi terhadap angka mediation errors.

The incidence of medication errors in the medication process remains exorbitant. Errors in drug administration can be made without exception by members of the health team, including nurses. Information technology can be used to help realize a safe treatment process because it is considered an innovation in improving safety in the process of administering drugs to patients. Various studies recommend the application of information technology to improve security and safety in the medical process by nurses. Many obstacles are usually encountered in adopting and implementing information technology-based medical systems in hospitals. This study aims to assess the effectiveness of the application of information technology-based medication safety systems in hospital wards. This study using an action research approach consists of three stages: problem identification with a qualitative study design; problem solving; and trial and evaluation with a quasi-experimental design. The data was collected from 188 nurses, 94 in the intervention group and 94 in the control group. Interventions were training, socialization, assistance, and application of information technology-based nursing medication safety systems. The results showed that there was a difference in the effectiveness of the application of SMeSTa-Nurse within groups and differences in the effectiveness of the medication system between groups. There was a difference in the time efficiency of hospital medication systems between groups and differences in the cost-efficiency of hospital medication systems between groups. There was a difference in nurse satisfaction across groups. There was also a significant relationship between nurse education factors and the effectiveness of implementing SMeSTa-Nurse in hospitals. The results of this study recommend increasing the education and knowledge of nurses, increasing the role of nursing managers in the implementation of information technology-based medication systems, and further research on the impact of implementing information technology-based medication systems on the number of mediation errors."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amarilis Putri Yanuarifiani
"Saat ini, implementasi CRM telah menjadi kebutuhan penting terutama pada perusahaan yang telah matang. Hal ini dikarenakan pentingnya pelanggan bagi kelangsungan bisnis organisasi. Namun, banyak implementasi CRM yang belum memberikan dampak signifikan bagi organisasi, padahal investasi yang dikeluarkan tidak sedikit. Untuk itu diperlukan proses evaluasi terhadap implementasinya. Model evaluasi yang dibutuhkan berbeda untuk organisasi satu dan lainnya, tergantung karakteristik CRM sendiri.
Pada penelitian ini, penulis akan membuat model evaluasi efektivitas CRM yang cocok untuk organisasi yang dijadikan objek penelitian. Model evaluasi akan dibuat menggunakan perspektif Balanced Scorecard. Sesuai dengan karakteristik CRM pada objek penelitian, yaitu CRM operasional, maka IT BSC kemudian dimodifikasi menjadi Business-centric BSC. Setelah itu didefinisikan tujuan dan ukuran untuk masing-masing perspektif. Pengujian model dilakukan pada organisasi terkait.
Hasil dari penelitian ini ialah model evaluasi efektifitas CRM yang cocok digunakan pada objek penelitian. Setelah melakukan evaluasi, diharapkan dapat diketahui hal-hal yang masih harus diperbaiki guna meningkatkan efektivitas implementasi CRM.

Today's, CRM implementation has become important, especially for matured company. It is because customer loyalty is very important for business continuity. However, many CRM implementations do not give a significant result to the organization, although the investment is not small. Evaluation is needed to make sure that implementation align to business strategy. Evaluation model can be different for each organization.
This research develops an effectiveness CRM evaluation model in which suitable to the research object. Evaluation model will be created using Balanced Scorecard perspective. Based on organization characteristics, IT BSC is modified to become Business-Centric BSC. After define goals and measurement for each perspective, model testing is performed to related organization.
The outcome of this research is CRM effectiveness evaluation model that is suitable for research object. After performed evaluation, it is expected that organization knows better, which part that must be fixed to increase effectivity of CRM implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>