Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214842 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maryati Kasiman
"Penelitian deskriptif kuantitatif dengan disain Cross Sectional Survey mengenai Studi Persepsi tentang Penyakit Kardiovaskular dan Upaya Pencegahannya pada karyawan XY, menggunakan konsep Health Belief Model, meneliti persepsi kerentanan (perceived susceptibility), persepsi keparahan (perceived severity), persepsi manfaat (perceived benefit), persepsi hambatan (perceived barrier) dan pengetahuan sebagai salah satu modifying factor. Rendahnya persepsi kerentanan karyawan dapat menjadi alasan ketidak aktifannya dalam berolahraga. Dari perhitungan statistik dengan korelasi spearman,terdapat korelasi yang bermakna antara persepsi hambatan dengan perilaku karyawan untuk berolahraga dengan p = 0.002 dan r = -0.297.

Quantitative descriptive study with cross-sectional survey design of the study and the Perception of the Cardiovascular Disease Prevention Efforts in XY employees, using the concept of Health belief model, examines perceived susceptibilit), perceived severity , perceived benefits ,perceived barriers and knowledge as a modifying factor. The low perception of susceptibility of employees can be a reason for the lack of exercise ( Physical Inactive ). Of statistical calculations with Spearman correlation, there is a significant correlation between perceived barrier to exercise behavior of employees with p = 0.002 and r = -0297."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35104
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mentari Puspa Yuanna
"Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bertujuan untuk mengurangi masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap siswa mengenai PHBS serta status gizi siswa. Disain deskriptif sederhana dengan pendekatan cross-sectional dengan 60 sampel siswa kelas 4 dan 5 di SDN Ciracas 06 Pagi yang dipilih secara acak sederhana digunakan dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan siswa dan sikap siswa mengenai PHBS masih cenderung negatif, yaitu sebesar 50,0 % dan 61,7 %. Status gizi siswa tergolong rendah. Hasil penelitian diharapkan menjadi dasar tindakan orang tua dan guru dalam menerapkan PHBS pada anak usia sekolah.

Clean and healthy behaviors (PHBS) aim to reduce health problems. This study aims to describe the level of students' knowledge and attitudes about PHBS and nutritional status of students. This study applied simple descriptive design with cross-sectional, 60 samples selected randomly of Grade 4 and 5 at SDN Ciracas 06 Pagi. Results showed that the level of students' knowledge and attitudes about PHBS still tend to be negative, amounting to 50.0 % and 61.7 %. Nutritional status of students is low. The results are expected to be the basis of the actions of parents and teachers in implementing PHBS in school-age children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evanytha
"Penelitian ini ingin melihat ada tidaknya pengaruh komponen Health Belief Modal dan dukungan social terhadap kepatuhan medis pada individu pengidap hipertensi. Komponen HBM meliputi persepsi keparaha, persepsi kerentanan, ersepsi manfaat, persepsi hambatan dan isyarat bertindak. HBM digunakan sebagai model teoritik karena merupakan model yang dianggap paling baik untuk menjelaskan kepatuhan medis.
Subyek penelitian ini adalah 52 pria dan wanita yang mengidap hipertensi minimal satu tahun, berusia 40 sampai 65 tahun, berpendidikan minimal SMA dan merupakan pasien rawat jalan di RSCM. Penelitian ini menggunakan kuesioner tertulis dan wawancara untuk memperoleh data penelitian. Ada tiga kuesioner yang digunakan, yaitu kuesioner yang mengukur komponen HBM, kuesioner dukungan sosial dan kuesioner kepatuhan medis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi hambatan dan persepsi kerentanan berpengaruh terhadap kepatuhan medis 17% varian kepatuhan medis bisa dijelaskan oleh variabel persepsi hambatan. 26% valian kepatuhan medis bisa dijelaskan oleh variabel persepsi hambatan dan persepsi kerentanan. Variabel bebas lain, yaitu persepsi keparahan. persepsi manfaat, isyarat bertindak dan dukungan sosial tidak berpengaruh terhadap kepatuhan medis.
Mengenai persepsi keparahan, sebagian besar subyek mempersepsi keseriusan dampak hipertensi terhadap kondisi fisik dan psikologis, namun tidak banyak subyek yang mempersepsi keseriusan dampak hipertensi terhadap kelancaran kegiatan sehari-hari. Mengenai perspektif kerentanan, mayoritas subyek mempersepsi dirinya rantan terhadap hipertensi yang lebih parah bila tidak minum obat hipertensi, merokok, mengkonsumsi makanan yang tinggikadar garam dan kolestarolnya serta tidak berolahraga secara teratur. Mayoritas subyek mempersepsi manfaal menja!ankan naslhat medis untuk menanggulangi hipertensi. Mengenai persepsf hambatan, hanya sebagian kecil subyek yang menyatakan terganggu dengan efek samping obat hipertensi. Faktor ekonomi tampaknya tidak menjadi kendala ulama. mungkin karena adanya program Askes. Sumber informasi utama mengenai hipertensl adalah dokter. Hanya sebagian kecil subyek yang memperoleh banyak informasi dari media massa, perawat dan seminar kesehatan. Mayoritas subyek menyatakan keluarga memperhatikan kesehatan mereka, ada orang yang dapat diajak berdiskusi mengenai hipertensi. Hanya sedikit subyek yang menjadi anggota kelompok pemerhali masalah~masalah hipertensi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan pentingnya penerapan perspektir biopsikososial dalam penanggulangan penyakit (hipertensi) dengan memahami kondisi sehat dan sakit sebagai konsekuensi dari saling keterkaitan antara faktor biologis. psikologis dan social."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldershot Brookfield Vt: Avebury, 1994
610.19 SOC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Zuhrotun Nisa
"Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor lingkungan biologis, keluarga, dan PHBS sebagai faktor yang berhubungan dengan balita gizi kurang. Desain penelitian cross sectional, dilaksanakan pada Maret-Mei 2013. Responden adalah ibu balita. Jumlah sampel 91 balita usia 12-59 bulan. Variabel yang berhubungan signifikan dengan gizi kurang adalah asupan energi (p value 0,024 dan OR 4,792), ASI eksklusif (p value 0,039 dan OR 3,45), rutinitas menimbang di Posyandu (p value 0,016 dan OR 3,5), rutinitas cuci tangan dengan sabun (p value 0,012 dan OR 3,6) dan penggunaan jamban sehat (p value 0,04 dan OR 2,867). Rutinitas menimbang di Posyandu merupakan faktor dominan kejadian gizi kurang pada balita.

The purpose of this study was to determine correlation of biological environment, family, and clean and healthy lifestyle factor on underweight of children under five. The cross sectional study design was conducted during March-Mei 2013. The respondent were mothers of children. Total sampel were 91 children age 12-59 months. Variables that significantly correlated with underweight were energy intake (p value 0,024 and OR 4,792), exclusive breastfeeding (p value 0,039 and OR 3,45), routinity of weighing in Posyandu (p value 0,016 and OR 3,5), routinity of washing hands with soap (p value 0,012 and OR 3,6) and using healthy latrine (p value 0,04 and OR 2,867). Routinity of weighing in Posyandu was the dominant factor of underweight of children under five."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Serpong: Universitas Indonesia, [Date of publication not identified]
613.019 HEA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
San Fancisco: Jossey-Bass, 2009
613.043 3 ADO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Lasmery R. M.
"Salah satu indikator kemajuan suatu bangsa dapat dilihat melalui tingkat kematian ibu. Angka Kematian Ibu (AKI} dalam dua dekade terakhir ini tidak menunjukkan tandatanda penurunan, bahkan nyaris terburuk di Asia Tenggara Indonesia hampir yang mengalami angka kematian sebesar 650 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan fakta tersebut di atas, pemerintah bekerja sama dengan UNFPA dan Johns Hopkins University, meluncurkan program `Suami SIAGA' (SIAGA Siap, Antar, Jaga). Program tersebut bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang seharusnya dari suami mengenai peran mereka yang dapat berdampak pada pengurangan AKI. Dalam hal ini, kampanye iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi yang dilakukan selain aktivitas lainnya.
Dalam penelitian ini, penulis hendak mengkaji apakah terdapat pengaruh antara eksposur kampanye iklan pada sikap dan perilaku. Hasil eksposur kampanye iklan menunjukkan bahwa dari 1507 responden, yang tereksposur sebesar 760 orang sementara 747 orang tidak tereksposur.
Adapun sikap yang ditargetkan terdiri dari 17 sikap atas isu-isu kehamilan. Setelah dilakukan uji t-test terhadap sikap tersebut, terbukti bahwa ada perbedaan pada 14 sikap yang signifikan antara rata rata responden yang tereksposur kampanye iklan dan yang tidak tereksposur. Ke-14 sikap tersebut yakni:
1) mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan;
2) perhatian khusus selama masa kehamilan;
3) proses kelahiran ditolong bidan/dokter;
4) petugas kesehatan dapat dipercaya;
5) perlakuan hormat petugas kesehatan terhadap suami;
6) mempersiapkan kendaraan mengantarkan istri ke RS;
7) menemani istri dalam proses persalinan;
8) meyakinkan istri mendapat perawatan memadai;
9) mendampingi istri memeriksakan kehamilan;
10) meyakinkan kehadiran petugas kesehatan terlatih;
11) memastikan keselamatan istri selama kehamilan;
12) meyakinkan istri mendapatkan perawatan setelah persalinan;
13) bertindak ketika terjadi komplikasi saat persalinan; serta
14) mendorong masyarakat berpartisipasi dalam program `Suami SIAGA'.
Hal ini berdasarkan pada level signifikansi sebesar 1.000. Sedangkan tiga sikap lainnya, terbukti secara signifikan tidak berbeda antara mereka yang tereksposur iklan dengan yang tidak tereksposur iklan. Ke-3 sikap tersebut ialah:
1) mempersiapkan donor darah pada saat darurat;
2) minta tolong tetangga memperhatikan istri jika tidak di rumah; dan
3) meyakinkan istri berolah raga demi kelancaran persalinan (signifikansi 0,5).
Dari perilaku yang ditargetkan, terbukti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata responden yang tereksposur kampanye iklan dan yang tidak tereksposur untuk menjadi `Suami SIAGA'. Hal berdasarkan pada level signifikansi 50,05; a = 0,003."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Masyitah
"Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling sering menyerang wanita. Sebagian besar wanita penderita kanker payudara datang ke tempat pengobatan dalam kondisi stadium lanjut, padahal kanker payudara dapat dideteksi secara dini dengan rutin melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran praktik SADARI pada mahasiswi S1 reguler Universitas Indonesia tahun 2013 menggunakan pendekatan Health Belief Model. Sampel adalah 287 mahasiswi S1 reguler Universitas Indonesia dari 12 fakultas, diambil dengan metode estimasi proporsi dengan presisi relatif. Hasilnya, sebanyak 51.9% mahasiswi sudah melakukan SADARI, namun hanya 3.3% yang melakukannya secara rutin setiap bulan. Sementara itu variabel usia, pengetahuan, persepsi terhadap manfaat melakukan SADARI, persepsi terhadap hambatan melakukan SADARI, dan persepsi terhadap kemampuan diri melakukan SADARI menunjukkan hubungan yang signfikan dengan praktik SADARI.

Breast cancer is one of the most common cancers among women. Most of the women with breast cancer visit the medical practitioner in late stadium, despite the fact that breast cancer can be detected by routinely doing breast self-examination (BSE). The purpose of the current study was to depict breast self-examination practice on undergraduate female students of Universitas Indonesia by using Health Belief Model (HBM) approach. Samples are 287 undergraduate female students of Universitas Indonesia from 12 faculties, calculated by estimating a population proportion with specified relative precision method. The results showed that 51.9% of the participants reported performing BSE, but only 3.3% that performed BSE regularly. Meanwhile, age, knowledge, perceived benefits of BSE, perceived barriers of BSE, and perceived self efficacy significantly associated to BSE practice."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>