Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112757 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Ridho Wikanarpati
"ABSTRAK
Iklim yang terus berubah cendrung menciptakan keadaan cuaca yang tidak bisa di perkirakan manusia. Salah satu akibat buruknya adalah banjir. Tapi bisa dicegah dengan persiapan yang matang. Jakarta sebagai Ibu Kota Negara sebagai pusat pemerintahan, ekonomi dan pendidikan dalam menjalankan tidak boleh terganggu dengan hal tersebut. Jakarta Selatan sebagai daerah resapan air di Daerah Khusus Ibukota Jakarta mempunyai peranan penting dalam mencegah banjir. Untuk mencegah hal tersebut perlu dibangun sebuah Waduk di daerah Lebak Bulus. Maka diadakan pengadaan tanah guna pembanguna demi kepentingan umum. Pengadaan tanah guna kepentingan umum diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 juncto Nomor 65 Tahun 2006.
Pelaksanaan pengadaan tanah merupakan persoalan yang kompleks karena terdapat berbagai tahapan dan proses yang harus dilalui serta adanya kepentingan pihak-pihak yang saling bertentangan. Hal inilah yang akan dikupas dalam bentuk sebuah penulisan tesis yang berjudul Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Waduk Lebak Bulus Di Jakarta Selatan dengan tujuan untuk mengetahui proses, pelaksanaan pengadaan tanah guna proyek pembangunan Waduk Lebak Bulus di Jakarta Selatan dan kendala yang di hadapi dilapangan. Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis empiris dan tipe penelitian Deskriptis Analitis yaitu prosedur atau pemecahan masalah penelitian dilakukan berdasarkan fakta-fakta aktual dalam pengadaan tanah ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa penetapan harga ganti rugi dalam pembangunan Waduk Lebak Bulus tidak sesuai dengan keinginan masyarakat. Masyarakat menginkan ganti rugi yang sesuai harga pasar tetapi tidak melihat bahwa lokasi tanah dan kondisi fisik bangunan mempengaruhi saat penilaian ganti rugi juga adanya unsur sosial atas tanah. Pemerintah yang lamban memberikan ganti rugi juga menciptakan ketidak adilan bagi masyarakat karena mereka sudah kehilangan tanah mereka tapi belum juga dibayarkan hak mereka.

ABSTRACT
The climate which always changed had been established the unpredictable weather. One of the worst impact is flood. But it could be overcome if human did a good preparedness regarding to this problem. Jakarta as the capital city, and also as the center of governance, economy and education is not allowed to get those threats. South Jakarta as the water infiltration area in Jakarta holds an importanta role in overcoming the flood. To overcome this problem, its very important to establish a reservoir in Lebak Bulus. Because of this reason, the land provision for development regarding to public needs is established. The land provision for public needs is regulated in President’s Decree No. 36/2005 jo No. 65/2006.
The implementation of land provision is a complex problem because there are lots of steps and processes that need to be done, thus many stakeholders have different interests in this issue. This problem will be solved in this thesis with title “The Land Provision for Development Lebak Bulus Reservoir Construction in South Jakarta and it aims to know the process, the obstacles that existed, and also the solution of land provision for Lebak Bulus reservoir construction in South Jakarta). The method that has been used in this research is juridical-empiric and the type of this research is analytical-descriptive; its a procedure or problem resolution that has been conducted based on the actual facts in land provision case. The result of this research shows the compensation rate in Lebak Bulus reservoir construction which is not appropriate with community’s needs. The community wants a compensation that suitable with market rate, but they do not concern with the location of land and the physical condition of the construction that would affected the compensation, and the social factor of the land. The government also has a slow action to give compensation, it creates the unfair sphere among community because community lost their land, but they still could not get their rights."
2013
T34862
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hando Wibowo
"Dalam kehidupan pedagang kaki lima di lingkungan Terminal Lebak Bulus Kodya Jakarta Selatan, terdapat corak keteraturan sosial yang terjadi dari hasil interaksi hubungan-hubungan sosial antara individu-individu atau kelompok yang berkepentingan sebagai pengguna fasilitas terminal, yang dipengaruhi oleh adanya hubungan patron Klien yang dijadikan pedoman, diyakini dan disepakati untuk dipatuhi dan dioperasionalkan dalam kegiatan perdagangan kaki lima. Metodologi yang digunakan adalah etnografi untuk mengungkapkan pola-pola keteraturan sosial yang terjadi dan dilakukan oleh para pedagang kaki lima dalam upayanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Corak keteraturan sosial yang terdapat dalam kehidupan pedagang kaki lima adalah persaingan sehat, kerjasama dan tolong menolong. Keteraturan mengenai tempat lokasi lapak pedagang kaki lima yang lain, tidak akan ditempati atau direbut tanpa seizin pemilik lapak/lokasi dagang. Keteraturan dalam pembayaran pungutan baik resmi maupun tidak resmi diartikan sebagai jaminan keamanan dan ketenangan dalam berusaha. Waktu yang digunakan untuk berdagang menyesuaikan dengan jenis dagangan dan tempat atau lokasi berdagang. Sebuah komunitas yang mampu mengatur keteraturan sosial dalam kehidupannya melalui pranata yang diyakini kebenarannya dan dipatuhi, memerlukan pelayanan tugas polisi dalam kualitas dan kuantitasnya. Sebaliknya komunitas yang cukup kompleks di mana pranata yang berlaku tidak fungsional digunakan sebagai acuan dalam mengatur dan menjaga berlakunya keteraturan sosial, akan sangat memerlukan petugas kepolisian dalam mengatasi berbagai masalah sosial. Untuk menyusun strategi pembinaan masyarakat yang profesinya sebagai pedagang kaki lima dan corak keteraturan sosialnya dipengaruhi oleh para patron. Maka program Polmas tingkat Pospol (Pos Kepolisian), dapat menyertakan peranan para patron, dalam penciptaan situasi keamanan yang kondusif."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24557
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Berry Chaerul Basyir
"ABSTRAK
Kebutuhan akan properti hunian di kota Jakarta terus meningkat, terutama bagi MBR Masyarakat Berpenghasilan Rendah . Keberadaan RUSUNA Rumah Susun Sederhana seharusnya dapat menjawab permasalahan itu akan tetapi beberapa RUSUNA yang sudah dibangun pemilihan lokasinya kurang tepat karena memiliki aksebilitas dan sarana transportasi yang tidak terjangkau. Pengembangan Kawasan TOD Transit-Oriented Development di kota Jakarta seharusnya dapat menjawab permasalahan tersebut. Keberadaan hunian MBR berupa RUSUNA pada Kawasan transit seharusnya menjadi perhatian karena mereka lebih membutuhkan hunian serta transportasi umum. Keberadaan mereka akan memaksimalkan penggunaan angkutan masal dan menjauhkan kawasan transit dari eklusifitas, serta keberlanjutan dari Kawasan TOD tetap terjaga. Permasalahan dari pembangunan RUSUNA TOD terletak pada mahalnya harga tanah dan biaya kosntruksi serta belum adanya peraturan atau regulasi terkait, Sehingga pengembang atau pengelola TOD enggan untuk mengembangkannya. Dari permasalahan tersebut muncullah pertanyaan penelitian Apakah keberadaan RUSUNA pada TOD diperlukan, mengingat kondisi pasar berpenghasilan rendah dan pengguna kawasan TOD mendukung adanya pengembangan RUSUNA pada kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode campuran, dimana metode kuantitatif dengan menyebar kuesioner kepada pekerja di Kawasan Lebak Bulus dan pengguna angkutan masal KRL dan Bus Transjakarta, dan metode kualitatif melalui wawancara responden, para ahli dan stakeholder terkait.

ABSTRACT
The need for residential property in Jakarta continues to increase, especially for MBR Low Income Society . The existence of RUSUNA Public Vertical Housing should be able to answer the problem but some RUSUNA already built the location election is inappropriate because it has accessibility and transportation facilities that are not reachable. The development of TOD Transit Oriented Development area in Jakarta should be able to answer the problem. The existence of MBR occupancy in the form of RUSUNA in transit area should be a concern because they need more occupancy and public transportation. Their existence will maximize the use of mass transport and keep the transit area from exclusivity, and the sustainability of the TOD Area is maintained. The problem of RUSUNA TOD development lies in the high price of land and the cost of construction and the absence of regulation or related regulation, so the developer or manager of TOD is reluctant to develop it. From these problems came the question of research Whether the existence of RUSUNA in TOD is necessary, given the low income market conditions and users of the TOD region in support of the development of RUSUNA in the region. This study uses a mixed method, where quantitative methods by spreading questionnaires to workers in Lebak Bulus area and mass transit users KRL and Bus Transjakarta, and qualitative methods through interview respondents, experts, and relevant stakeholders."
2018
T50679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Fitria Salsabila
"Konsep pembangunan berorientasi transit (TOD) diimplementasikan di Jakarta dengan harapan dapat mempromosikan budaya perjalanan yang berkelanjutan melalui penggunaan transit. Kenyataannya, pembangunan infrastruktur di Jakarta hingga saat ini pun masih mengarah ke pembangunan yang tidak berorientasi pada transit, melainkan hanya pembangunan yang berdekatan dengan transit (TAD). Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menyelidiki kesesuaian arah pembangunan berorientasi transit (TOD) di Jakarta berdasarkan analisis kondisi eksisting terhadap variabel prinsip pembangunan berorientasi transit (TOD). Lokasi objek studi dilakukan di 3 kawasan pembangunan berorientasi transit (TOD), yaitu Lebak Bulus, Blok M, dan Dukuh Atas. Metode yang digunakan, yaitu analisis data deskriptif, dan analisis skoring kesesuaian tiap variabel dan statistik deskriptif berdasarkan pada 5 indikator (transit, berjalan kaki, bersepeda, memadatkan, pembauran) dan 12 variabel. Hasil analisis skoring menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian pembangunan kawasan berorientasi transit di Jakarta diklasifikasikan “mendekati tidak sesuai” dengan kondisi ideal kawasan transit berdasarkan prinsip pembangunan berorientasi transit (TOD), yaitu kawasan Lebak Bulus dan Dukuh Atas memperoleh skor 33,3% dan Blok M memperoleh 25%. Hal ini menandakan bahwa arah pembangunan kawasan berorientasi transit di Jakarta masih cenderung ke arah pembangunan yang hanya berdekatan dengan transit (TAD).

The concept of transit-oriented development (TOD) is implemented in Jakarta with the expectation of being able to promote a sustainable travel culture through the use of transit. In fact, infrastructure development in Jakarta until now still leads to development that is not transit-oriented, but only development adjacent to transit (TAD). The purpose of writing this thesis is to investigate the suitability of the direction of development of transit-oriented areas in Jakarta based on the analysis of existing conditions against the variables of transit-oriented development (TOD) principles. The location of the study object is conducted in 3 transit-oriented development (TOD) areas, namely Lebak Bulus, Blok M, and Dukuh Atas. The method used is descriptive data analysis, and scoring analysis of the suitability of each variable and descriptive statistics based on 5 indicators (transit, walking, cycling, densify, mix) and 12 variables. The results of the scoring analysis showed that the level of suitability of transit-oriented area development in Jakarta was classified as "close to inappropriate" with the ideal conditions of transit areas based on transit-oriented development (TOD) principles, namely the Lebak Bulus and Dukuh Atas areas obtained a score of 33.3% and Blok M obtained a score of 25%. This indicates that the direction of development of transit-oriented areas in Jakarta still tends towards development that is only adjacent to transit (TAD)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Hidayatullah
"Kehadiran anak berkebutuhan khusus di tengah-tengah keluarga, telah membawa dampak kepada perubahan sikap, karakter, dan kondisi didalam keluarga. Ada keluarga yang dapat menerima karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, ada juga keluarga yang belum bisa menerima kehadiran mereka di tengah-tengah keluarga. Penelitian kualitatif ini mencoba untuk mengetahui bagaimana suatu keluarga dapat menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus didalam keluarga, dan membangun ketahanan keluarga.
Melalui observasi dan wawancara mendalam kepada informan kunci dan informan pendukung, diketahui bahwa keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus, dukungan ketahanan keluarga penting sebagai modal dasar anak memasuki interaksi sosial yang lebih majemuk dan dinamika yang lebih komplek dengan tingkat tantangan dan hambatan yang lebih luas. Peran orang tua terhadap anak baik di rumah, di masyarakat maupun di lingkungan sekolah dalam memotivasi, membimbing dan menguatkan mental dan emosional menjadi suatu hal yang mutlak dilakukan demi meraih masa depan yang lebih baik.
Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa kebersamaan/kebersatuan keluarga (suami, istri, dan anak) diperlukan dalam menghadapi permasalahan dan mencari penanggulangannya. Ketahanan keluarga yang ada pada keluarga-keluarga anak berkebutuhan khusus tersebut memang masing-masing memiliki tingkatan kemantapan yang berbeda. Semakin besarnya keluarga menjalankan fungsi, peran dan tugasnya dalam mendukung, memenuhi kebutuhan dasar anaknya (pendidikan inklusif), maka pencapaian keberhasilan akan mudah di raih. Selain itu peranan lingkungan sosial masyarakat dan lingkungan sekolah ternyata memberikan dukungan yang positif terhadap keragaman dan saling menghargai perbedaan.

The presence of children with special needs in the midst of the family, has an impact to change the attitude, character, and conditions within the family, there are families who can receive the gift given by God Almighty, there are also families who can not accept their presence in the middle family. Qualitative research is trying to determine how a family can accept the presence of children with special needs in the family, and build family resilience.
Through observation and in-depth interviews with key informants and informant support, it is known that families who have children with special needs, build family resilience is the main factor to be prepared in the face of growth and development, social interaction, and to participate in inclusive education. Before, during follow and so on in the learning process, the support of family support is important as the capital of a child enters the social interaction that is more diverse and more complex dynamics at the level of the challenges and barriers to broader. Role of parents of children both at home, in the community and in the school environment to motivate, guide and strengthen the mental and emotional be an absolute thing done to achieve a better future.
Conclusions from the study showed that togetherness / oneness family (husband, wife, and children) is required in dealing with problems and seek to overcome. Resilience families that exist in families of children with special needs are indeed each have different levels of stability. The growing family functioning, role and duties in favor, meet their basic needs (IE), the achievement of success will be easily in reach. Besides the role of the social environment and school environment turns giving positive support to diversity and mutual respect for differences.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Setyo Utomo
"ABSTRAK
Kemacetan lalu lintas di Kota Metropolitan Jakarta sudah sangat parah akibat pertumbuhan populasi yang tinggi, sebagai hasil dari pertumbuhan ekonomi dan arus populasi ke dalam propinsi di sekitar Jakarta yang kian besar. Untuk dapat mengatasi masalah kepadatan lalu lintas dan penurunan kualitas lingkungan ini, maka pengembangan sistem transportasi massal cepat (yang kemudian akan dinyatakan dengan proyek MRT) menjadi suatu kebutuhan yang mendesak bagi kota Jakarta dan juga Pemerintah Indonesia. Penelitian ini membahas tentang analisis kepemilikan aset dan hutang proyek Mass Rapid Transit Jakarta berdasarkan skenario finansial yang ada. Dimana proyek ini diperkirakan akan memulai fase konstruksi pada tahun 2012. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data-data finansial yang dibutuhkan, kemudian dihitung profit/loss structure dan cash flow yang kemudian akan dilakukan perhitungan untuk mencari rasio profitabilitas dan rasio likuiditas. Analisis finansial kepemilikan aset dan hutang dilakukan dengan berdasarkan rasio -rasio yang telah didapatkan. Hasil akhir dari penelitian ini bertujuan untuk melihat kekurangan dan kelebihan dari masing-masing skenario finansial yang ada, dimana keputusan diserahkan kepada pihak investor.

ABSTRACT
Traffic congestion in metropolitan Jakarta is very severe due to high population growth, as a result of economic growth and population flows into the provinces around the greater Jakarta. To be able to overcome the problem of traffic congestion and environmental degradation, then the development of mass rapid transport system (which will then be expressed by the MRT project) to be an urgent need for the city of Jakarta and the Indonesian Government. This study discusses the analysis of asset ownership and debt Jakarta Mass Rapid Transit project is based on the existing financial scenario. Where the project is expected to begin the construction phase in 2012. The research was conducted by gathering financial data needed, and then calculated the profit / loss and cash flow structure which will then be carried out calculations to find the ratio of profitability and liquidity ratios. Financial analysis of asset ownership and debt carried by the basis of the ratio -a ratio that has been obtained. The end result of this study aims to look at advantages and disadvantages of each financial scenarios that exist, where decisions are handed over to the investor. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S385
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noer Sarifah Ainy
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan pengaruh perubahan struktur vegetasi riparian di Sungai Pesanggrahan, antara daerah pemukiman, daerah binaan, dan daerah kebun campuran rakyat, serta pemanfaatannya oleh masyarakat setempat. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2011 sampai dengan September 2011 dengan mengunakan stratified random sampling untuk analisis vegetasi riparian, dan metode wawancara serta perhitungan Index of Cultural Significance (ICS) untuk mengetahui nilai pemanfaatan vegetasi riparian oleh masyarakat. Nilai INP tertinggi di daerah kebun campuran adalah Gigantochloa apus (91,3%), daerah perumahan adalah pinus Pinus merkusii (61,8%), dan Gigantochloa apus di daerah binaan sebesar 98,2%. Berdasarkan wawancara dengan masyarakat setempat, pemanfaatan vegetasi riparian yang terdokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk bahan makanan tambahan (27 spesies), bahan pangan lain (29 spesies), bahan materi utama (15 spesies), bahan obat (47spesies), dan tanaman hias / mitologi (12 spesies). Hasil perhitungan nilai ICS tertinggi adalah papaya (Carica papaya) dengan nilai 65, dan pemanfaatan vegetasi riparian tertinggi adalah untuk bahan obat-obatan.

ABSTRACT
The study was conducted in Lebak Bulus Village in Sounth Jakarta. The aim of this study is to know and to compare the effect of changing riparian vegetation structure in plantation area, settlement area and conservation area, also their utilization by the local community. This research has been held on March 2011 until September 2011 used stratified random sampling for riparian vegetation analysis, also used interview method and analyzing Index of Cultural Significance (ICS) to know local knowledge system. The higest Importance Value Index (INP) from plantation area is Gigantochloa apus (91.3%), residential area is Pinus merkusii (61.8%), and conservation area is Gigantochloa apus (98.2%). Based on interview with local society, utilization riparian plants diversity documented in this study are for secondary food (27 species), tersier food (29 species), the main material (15 species), medicine (47 species), ornamental plants and mythology (12 species). The result of the highest value ICS is Carica papaya with a value of 65 and the highest plants utilization is for medical purpose."
2016
T46292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Nurfiga Irsyad
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mempertimbangkan status operasional TransJakarta rute Blok M-Kota akibat adanya MRT Jakarta yang melewati rute Blok M-Kota, beserta model kesediaan berpindah ke MRT Jakarta jika TransJakarta rute Blok M-Kota dihapuskan. Analisis dilakukan berdasarkan survei stated preference dengan 2 kondisi, ketika MRT Jakarta fase 1 beroperasi dan ketika MRT Jakarta fase 2 beroperasi dan dengan metode survei online dan offline. Analisis dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif, statistik korelasi dan statistik komparatif serta menggunakan pendekatan model logit berbasis fungsi utilitas.
Hasil analisis survei stated preference menunjukkan kebijakan penghapusan status operasional TransJakarta rute Blok M-Kota ketika MRT Jakarta fase 1 beroperasi tidak layak dilakukan, namun ketika fase 1 & 2 MRT beroperasi kebijakan penghapusan rute TransJakarta Blok M-Kota layak dilakukan. Hasil analisis perbandingan antara survei online dan offline menggunakan uji Mann Whitney dalam beberapa karakteristik memiliki kecocokan.
Hasil analisis model utilitas menggunakan regresi logistik biner menunjukkan bahwa ketika MRT fase 1 beroperasi model dipengaruhi oleh variabel frekuensi perjalanan, jarak perjalanan dan tarif MRT Jakarta, sedangkan ketika MRT Fase 2 beroperasi model dipengaruhi oleh variabel frekuensi perjalanan, jarak perjalanan, tarif MRT Jakarta, dan waktu perjalanan.

This research is intended to consider the operational status of the TransJakarta Blok M-Kota route due to the existence of the Jakarta MRT that passes the Blok M-Kota route, along with a model of willingness to shift with Jakarta MRT if the TransJakarta Blok M-Kota route is eliminated. Analysis was carried out based on stated preference surveys with 2 conditions, when phase 1 of the Jakarta MRT operates and when phase 2 Jakarta MRT operates and with online and offline survey methods. The analysis was conducted using descriptive statistics, correlation statistics and comparative statistics and using logit model approach based on utility functions.
The stated preference survei results showed a policy of eliminating the operational status of the TransJakarta Blok M - Kota route when the Jakarta phase 1 MRT operates is not feasible, but when phase 1 & 2 MRT operates the policy of eliminating the Blok M - Kota TransJakarta route is feasible. The analysis of the comparison of the survey online and offline in several characteristics have a match.
The results of the utility model analysis using binary logistic regression indicate that when phase 1 MRT operates show that the model is influenced by variable travel frequency, travel distance and Jakarta MRT rates, whereas when MRT Phase 2 operates the model is influenced by variable travel frequency, travel distance, Jakarta MRT rates, and travel time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arasy Fasya Baihaqi
"Jakarta sebagai Ibu Kota dan pusat perekonomian nasional telah mengalami fenomena pertumbuhan penduduk dan kegiatan ekonomi yang sudah melampaui batas administratif Jakarta. Akibat fenomena urbanisasi yang sangat cepat, Jakarta mengalami masalah urban sprawl, kemacetan, dan polusi udara. Sebagai upaya untuk mengatasi kemacetan dan menurunkan penggunaan kendaraan pribadi, Pemerintah pusat dan daerah membangun moda transportasi publik massal Moda Raya Terpadu (MRT). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dampak output, pendapatan masyarakat, dan nilai tambah bruto dari pembangunan MRT terhadap perekonomian Jakarta dan Indonesia dengan menggunakan analisis Metode Interregional Input-Output

Jakarta as the capital city and the center of the national economy has experienced the phenomenon of population growth and economic activities that have exceeded the administrative boundaries of Jakarta. As a result of the rapid urbanization phenomenon, Jakarta is experiencing problems with urban sprawl, congestion, and air pollution. In an ef ort to overcome congestion and reduce the use of private vehicles, the central and regional governments have built a mass public transport mode of Mass Rapid Transit (MRT). This study aims to measure the impact of output, income, and gross added value of MRT development on the economy of Jakarta and Indonesia by using the Interregional Input-Output Method analysis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>