Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179618 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novita Damayanti
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kecemasan yang dialami siswa Sekolah Terjun Bebas Tempur TNI Angkatan Udara (TBT TNI) sebagai dasar intervensi dengan teknik-teknik terapi restrukturisasi kognitif dan relaksasi autognenik untuk mengatasi kecemasan mereka. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan quasi experimental terhadap 3 orang siswa TBT yang mengalami permasalahan kecemasan dalam mengikuti pendidikan terjunnya. Hasil penelitian menunjukkan subjek mengalami kecemasan yang ditandai dengan adanya keyakinan, pemikiran dan persepsi yang tidak tepat dan bersifat negatif. Akibatnya subyek mengalami keterhambatan dalam penampilan diri dan kemampuan mereka dalam mengikuti pendidikan terjunnya serta menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidak percayaan dalam diri mereka. Untuk mengatasi masalah kecemasan yang dialami siswa peterjun tersebut dipilih intervensi dengan menggunakan teknik-teknik terapi restrukturisasi kognitif dan relaksasi autogenik yang diberikan dalam bentuk intervensi kelompok dan individual. Manfaat intervensi yang dirasakan subjek adalah, memperoleh pemahaman baru yang lebih positif, merubah penilaian/keyakinan/pemikiran yang tidak tepat menjadi lebih tepat dan perubahan tingkah laku dalam menghadapi suatu permasalahan serta memperoleh insight dari proses sharing yang dilakukan di dalam proses intervensi kelompok. Selanjutnya diharapkan intervensi dengan menggunakan teknik restrukturisasi kognitif dan relaksasi autogenik tersebut dapat diterapkan oleh lembaga pendidikan Terjun Bebas Tempur Angkatan Udara sejak awal praktek terjun pendidikan untuk membantu siswa menghadapi situasi/peristiwa yang menimbulkan kecemasan.

ABSTRACT
This thesis explores anxiety experienced by the students of Air Force School of Free Fall Combat (TBT TNI) as a basis of intervention with a technique of cognitive restructuring and relaxation autogenic therapy to overcome their anxiety. This research is an experimental research with the approach of quasi experimentalto 3 students TBT that has anxiety issues during their educational terms. The results shows the subject experienced anxiety
characterized by the beliefs, thought and perception which is not entirely correct and negative.Consequently, subject experienced severe limitation in their performance and their capacity to follow through their study and create an effect of discomfort and appear with insufficient self confident. Responses emerged are anxiety and tension accompanied by faster heart beat, muscle tension, nervousness, confusion, hard to concentrate and lack of selfcontrol while in the air.To overcome the anxiety problems faced by this particular student selected intervention used was the cognitive restructuring therapy and autogenic relaxation in the form of group and individual intervention. Intervension benefits for the subject are new positive understanding, conversion of values/beliefs/perception, behavioral changes in dealing with challenges and at the same the subject gains insights from the sharing process in the group intervension. Furthermore, it is expected that Air Force School of Free Fall Combat (TBT TNI) will apply intervension using cognitive restructure technique and relaxation
autogenic to help their students fro"
2013
T34979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martin Herdiansyah
"ABSTRAK
Berbagai dampak psikologis yang dirasakan istri prajurit ketika ditinggal oleh suami bertugas ke daerah konflik bersenjata antara lain kecemasan, depresi, serta masalah dalam penyesuaian diri disebabkan munculnya pemikiran-pemikiran negatif, seperti ketakutan akan terjadi sesuatu yang buruk pada suami mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas intervensi dengan pendekatan kognitif perilaku dalam kelompok untuk menurunkan tingkat kecemasan istri prajurit Paskhas TNI AU saat ditinggal suami bertugas ke daerah konflik bersenjata. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan pretest-posttest nonequivalent control group design. Masing-masing kelompok penelitian terdiri dari delapan orang yang didapat melalui purposive sampling. Partisipan dalam kelompok intervensi mengikuti tujuh sesi intervensi dalam bentuk kelompok dan satu kali sesi follow up. Sedangkan, partisipan kelompok kontrol tidak mendapatkan treatmen apapun. Namun, diberikan psikoedukasi pada akhir penelitian. Analisis dilakukan dengan membandingkan data kuantitatif menggunakan alat ukur Hopkins Symptoms Checklist-25 HSCL-25 dan State Trait Anxiety Inventory STAI serta data kualitatif tentang perubahan kognisi dan perilaku dari partisipan pada saat sebelum dan sesudah mengikuti intervensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa intervensi menggunakan pendekatan kognitif perilaku dalam bentuk kelompok mampu menurunkan tingkat kecemasan istri prajurit Batalyon Komando 463 Paskhas TNI AU saat ditinggal suami bertugas ke daerah konflik bersenjata. Selain mampu melawan pikiran negatif yang muncul sebagai penyebab kecemasan, partisipan pada kelompok intervensi juga mampu merubah perilakunya menjadi lebih adaptif.

ABSTRACT
The psychological impacts of soldiers 39 wives when they are left by their husbands on duty to armed conflict areas include anxiety, depression, and problems of adjustment due to the emergence of negative thoughts, such as the fear of something bad happening to their husbands. This study aims to determine the effectiveness of intervention with behavioral cognitive approach in the group to reduce the anxiety level of the wife of Paskhas soldier when they are left by their husband to armed conflict area. This study is an quasi experimental research with pretest posttest nonequivalent control group design. Each study group consisted of eight people obtained through purposive sampling. Participants in the intervention group followed seven intervention sessions in the form of groups and one follow up session. Meanwhile, the control group participants did not get any treatments. However, psychoeducation was given at the end of the study. The analysis was conducted by comparing quantitative data using Hopkins Symptoms Checklist 25 HSCL 25 and State Trait Anxiety Inventory STAI measurements and qualitative data on cognitive and behavioral changes of participants before and after intervention. The results showed that the intervention using behavioral cognitive approach in the form of group could decrease the anxiety level of soldiers 39 wife in Battalion Command 463 Paskhas when they are left by their husband to area of armed conflict. In addition to fight negative thoughts that arise as a cause of anxiety, participants in the intervention group are also able to change their behavior becomes more adaptive. "
2018
T49162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia, translator
"Pandemik Covid-19 tahun 2020 menimbulkan kecemasan bagi semua orang salah satunya terjadi pada ibu hamil. Hal ini dapat memicu timbulnya kecemasan dalam memikirkan persiapan persalinan dimasa pandemik. Apabila masalah tersebut tidak diberikan intervensi dengan baik akan menyebabkan gangguan psikologis pada ibu. Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kecemasan pada ibu hamil yaitu teknik relaksasi benson, terapi musik dan pemberian aroma terapi. Tujuan penulisan laporan kasus ini yaitu menganalisis asuhan keperawatan pada ibu hamil yang mengalami masalah kecemasan dengan penerapan ketiga intervensi tersebut. Intervensi dilakukan pada seorang ibu hamil yang memasuki trimester III kehamilan dan tinggal di zona merah kota Bogor. Ketiga intervensi tersebut diterapkan secara bersamaan dan dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari selama 15 menit. Setelah pemberian intervensi selama satu minggu dengan empat kali pertemuan, didapatkan hasil evaluasi dengan menggunakan intrumen Zung Selft-rating Anxiety Scale (SRAS) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yaitu penurnuan skor SRAS dari kecemasan sedang menjadi kecemasan ringan. Kemudian terjadi penurunan skor PSQI dari kualitas tidur buruk menjadi kualitas tidur baik, sehingga klien merasa lebih tenang dan nyaman. Maka dari itu penulisan karya ilmiah ini menganjurkan pemberian intervensi relaksasi benson, terapi musik dan pemeberian aromaterapi dapat dilakukan pada ibu hamil yang mengalami masalah kecemasan.

The Covid 19 pandemic that occurred in 2020 causing the anxiety for everyone, including pregnant women. This phenomenon can bring anxiety in preparing for childbirth during a pandemic. If the anxiety is not given a proper intervention, it will cause psychological disorder among the mother. Interventions that can be given in order to overcome the anxiety in pregnant women are Benson relaxation techniques, music therapy, and aromatherapy. The purpose of writing this case report is to analyze the nursing care for pregnant woman who suffering from anxiety by applying of the three interventions. The intervention was carried out on a pregnant woman who entered the third trimester of pregnancy and lived in the red zone of Covid 19 in the city of Bogor. The three interventions were applied simultaneously and performed twice a day for 15 minutes. After giving the intervention for one week with four meetings, the result of the evaluation using the Zung Selft-rating Anxiety Scale (SRAS) and Pittsburgh Sleep Quality index (PSQI) were obtained, showing that there was a decrease in the SARS score from moderate anxiety to mild anxiety, The evaluation results also showed that there was a decrease in the PSQI score from poor sleep quality to good sleep quality, indicated the client felt calmer and more comfortable after the interventions was conducted. Therefore, this case report suggests to carry out the Benson relaxation, music therapy, and aromatherapy interventions for pregnant women who experience anxiety problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aristya Puspita Adi Wardhani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari intervensi kognitif-perilaku dalam menurunkan kecemasan sosial pada siswa SMA di lingkungan akademik. Intervensi ini disusun berdasarkan tiga level tujuan intervensi kognitif-perilaku yang dikemukakan oleh Stallard (2005). Penelitian ini menggunakan mixed method design, yaitu dengan menggabungkan data secara kualitatif dan kuantitatif untuk melihat sejauhmana kecemasan sosial subjek penelitian sebelum dan setelah pemberian intervensi kognitif-perilaku. Data kualitatif diperoleh dengan wawancara terhadap subjek, guru dan teman sekolah dengan berpedoman pada tiga subskala kecemasan sosial dari La Greca dan Lopez (1998). Data kuantitatif diperoleh dengan mengukur tingkat kecemasan subjek menggunakan alat ukur Social Anxiety Scale for Adolescent (SAS-A) yang telah diadaptasi oleh Oktarani (2014).
Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa intervensi kognitif-perilaku ini dapat menurunkan tingkat kecemasan sosial subjek di lingkungan akademik. Agar mendapatkan hasil penelitian yang optimal, penting untuk membangun kepercayaan terhadap subjek penelitian dan melibatkan orang lain di sekitar subjek saat intervensi dilakukan.

The intervention program based on three levels of cognitive-behavioral intervention objectives defined by Stallard (2005). This research study uses mixed method design, by combining data qualitatively and quantitatively to see the extent of social anxiety of the research participant before and after the cognitive-behavioral intervention is given. The qualitative data were obtained by interviewing the participant, participant's teachers, and participant's schoolmates. The interviewing guide is based on three social anxiety subscales defined by La Greca and Lopez (1998). Therefore, the quantitative data were obtained by measuring the level of anxiety of the participant using the Social Anxiety Scale for Adolescent (SAS-A) that had been adapted to Bahasa Indonesia by Oktarani (2014).
The result showed that cognitive-behavioral intervention can reduce the level of social anxiety of the participant in the academic environment. Building trust with the participant and involving other people around the participant-such as parents and teacher- are important in order to get the optimum research results.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53252
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rabi`atul Aprianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas intervensi cognitive behavior therapy (CBT) terhadap penurunan kecemasan dalam interaksi sosial pada siswa korban bullying. Partisipan penelitian ialah seorang siswa laki-laki yang sedang duduk di kelas X SMA dan memiliki riwayat sebagai korban bullying sejak kelas 2 SD hingga kelas VII MTs. Eksperimen dilakukan dengan desain single-case experimental, secara khusus desain AB. Hipotesis yang diajukan ialah terdapat perbedaan kecemasan dalam interaksi sosial pada siswa korban bullying sebelum dan setelah diberikan intervensi CBT. Analisis data menggunakan analisis visual dengan data grafik dan analisis kualitatif. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa CBT memberikan pengaruh terhadap kecemasan dalam interaksi sosial pada siswa korban bullying.

This research aims to know the effectiveness of cognitive behavior therapy to reduce anxiety in doing social interaction in bullying victim student. Subject of this research is a first grade high school student (boy) who has experienced bullying as a victim in second grade of elementary school until first grade of junior high school. Experiment is done by single-case experimental design, especially AB design. Hypothesis in this research is there will be an effect of cognitive behavior therapy to anxiety in doing social interaction. Visual inspection by data graph is used as data analysis combined with qualitative analysis. The findings show that cognitive behavior therapy gives an effect to the anxiety in doing social interaction on bullying victim student."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maha Decha Dwi Putri
"Kecemasan adalah suatu perasaan gelisah atau ketakutan terhadap sesuatu yang dapat dialami oleh semua individu, termasuk diantaranya lanjut usia. Pada lansia, kecemasan dapat disebabkan oleh perubahan kondisi fisik yaitu kondisi geriatrik, perubahan psikologis yaitu perubahan fungsi kognitif, perkembangan temprament individu, dan perubahan lingkungan seperti kemiskinan, seringnya terjadi kekerasan, pola adaptasi yang gagal, serta peristiwa hidup yang negatif. Kecemasan pada lansia dapat menyebabkan munculnya beberapa penyakit, diantaranya penyakit jantung, hipertensi, hingga berujung pada kematian.
Fenomena kecemasan ini cukup sering ditemui di usia lanjut. Di Indonesia, fenomena ini sering ditemui di beberapa kota dengan tingkat populasi lansia yang tinggi seperti di Kota Depok. Penelitian ini berusaha menjawab fenomena yang ada dengan memberikan intervensi psikologis kepada lansia yang berdomisi di Depok. Intervensi ini merupakan intervensi kelompok cognitive behavioral therapy (CBT) yang diberikan kepada 5 orang partisipan. Pegukuran dilakukan pada saat pra-intervensi dan pasca-intervensi untuk mengetahui perubahan tingkat kecemasan yang jelas pada masing-masing partisipan. Kelima partisipan yang mengikuti intervensi ini mengalami penurunan tingkat kecemasan yang diukur menggunakan skala PSWQ (Penn State Worry Questionaire) dan STAI (State Trait Anxiety Inventory). Penurunan pada kelima partisipan bervariasi tergantung dari masalah dan ketaatan partisipan saat mengikuti intervensi.
Kelima partisipan telah mengikuti teknik-teknik yang sudah diberikan selama proses intervensi seperti mengenali gejala, reaksi tubuh dan dampak cemas, membuat dan mengevaluasi rencana kegiatan, mengenali pikiran negatif, merekonstruksi pikiran negatif, mencari solusi dari masalah, dan berlatih relaksasi. Keberhasilan penelitian tergantung dari motivasi untuk sembuh, kepatuhan dalam mengikuti intervensi dan keinginan untuk melakukan teknik-teknik yang sudah diberikan selama intervensi.

Anxiety can be defined as a feeling of discouraged or frightened about something, occur in human beings, as well as to the old ages. For older people, anxiety can be caused by the changing of their physical condition e.g. geriatric condition, the changing of psychological condition e.g. the change of cognitive function, individual temperament development, the changing of their surroundings e.g. poverty, violence, the failure of adaptation pattern, and the negative side of life. Anxiety for the old ages may lead to some diseases such as coronary heart disease, high blood pressure which could lead them to death.
This anxiety phenomenon often appears in the old ages. In Indonesia, this phenomenon can be found in some cities with high population of the old ages such as in Depok. This research was trying to figure out the answer by giving a psychological intervention for old aged individual living in Depok. The intervention was group cognitive behavioral therapy (CBT) given to 5 participants. The measurement was done at pre intervention and post intervention to find the changing of anxiety level of each participant.
All participants who joined this intervention experienced decrease of anxiety level which was measured by PSWQ scale (Penn State Worry Questionnaire) and STAI (State Trait Anxiety Inventory). Various result was found depends on problems and the obediency of the participant during the intervention. The success of this research may be influenced the motivation of healing, obedient, and willingness to do the techniques given by participants.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31084
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desri Alina
"Wanita yang menjadi istri anggota TNI dihadapkan pada perubahan status dan peran yang kompleks. Peran ini mencakup sebagai ibu, istri, pekerja dan anggota organisasi PIA Ardhya Garini. Seiring bertambahnya peran maka telah menciptakan sumber stres bagi istri. Tujuan dari pemberian intervensi ini adalah untuk menurunkan tingkat stres terkait multi peran dengan cara meningkatkan keterampilan manajemen stres yang dapat membantu istri mengelola stresnya.
Penelitian ini dilakukan dengan mengacu kepada Pelatihan Manajemen Stres Dengan Model Terintegrasi oleh Saul Neves de Jesus et al 2014 yang menggunakan bentuk intervensi kelompok dan telah disesuaikan bagi partisipan penelitian. Intervensi dilaksanakan enam sesi yang masing-masing berlangsung 90 menit. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimental, before-after study design terhadap 4 partisipan yang mengalami stres terkait multi peran. Partisipan mengalami stres terkait multi peran yang berdampak pada fisik, emosional, dan perilakunya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi manajemen stres efektif menurunkan tingkat stres partisipan. Namun manajemen stres belum secara efektif menurunkan tingkat stres pada partisipan N. Secara umum partisipan berhasil mengidentifikasi sumber stres terkait multi perannya, dampak stres dan kemampuan pemilihan coping yang tepat mengatasi stres melalui ketrampilan relaksasi, restrukturisasi kognitif, dan menentukan skala prioritas untuk mengatasi stresnya.

Women who become wives of TNI members are faced with complex status and role changes. This role includes as a mother, wife, worker and member of the PIA Ardhya Garini organization. As the role increases it has created a source of stress for the wife. The purpose of this intervention is to reduce the level of stress associated with multi role by improving stress management skills that can help the wife manage her stress.
The study was conducted with reference to the Stress Management Training Model Integrated by Saul Neves de Jesus et al 2014 using a group intervention form and was adapted for the study participants. Intervention held six sessions each lasting 90 minutes. This study used quasi experimental research design, before after study design on 4 participants who experienced stress related multi role. Participants experience stress related multi role that impact on physical, emotional, and behavior.
The results showed that stress management interventions effectively decreased participants 39 stress levels. However, stress management has not been effective in reducing stress levels in N participants. In general, participants have identified the sources of stress related to their multiple roles, the impact of stress and coping skills that appropriately deal with stress through relaxation skills, cognitive restructuring, and determining priority scales to cope with stress.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T49196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Ramdhani
"ABSTRAK
Dalam olahraga, tuntutan yang besar dari lingkungan kompetitif akan menimbulkan kecemasan pada atlet. Kecemasan yang muncul sebagai respon dari tekanan kompetitif biasa disebut dengan kecemasan kompetitif (Mellalieu, Hanton & Fletcher, 2009). Satiadarma (2000) menjelaskan kecemasan pada atlet akan mengganggu performanya dalam sebuah pertandingan. Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat penerapan imagery dan relaksasi progresif dapat mengatasi kecemasan kompetitif pada atlet sepak bola tingkat perguruan tinggi. Penelitian ini dilakukan pada tiga partisipan yang bertanding mewakili universitasnya dalam Liga ASMAJA. Peneliti menggunakan metode wawancara dan kuesioner CSAI-2R untuk mengetahui efektifitas penelitian.
Hasil kuesioner CSAI-2R menunjukkan dua partisipan mengalami penurunan pada skor kecemasan somatik dan kognitifnya, sedangkan satu partisipan tidak mengalami perubahan pada skor kecemasan somatik dan meningkat pada skor kecemasan kognitifnya. Selain itu, ditemukan dua partisipan mengalami peningkatan pada skor kepercayaan dirinya dan satu partisipan memiliki skor kepercayaan diri yang tetap. Meskipun begitu, berdasarkan hasil wawancara ketiga partisipan merasa imagery yang mereka lakukan membantu mereka menjadi lebih tenang, fokus dan percaya diri selama bermain.

ABSTRACT
In sport situation, competitive environment places many demands on participating athletes. This condition will cause anxiety on athletes. Anxiety that comes as a response to competitive demands called competitive anxiety (Mellalieu, Hanton & Fletcher, 2009). Anxiety would interfere athletes performance in a match (Satiadarma, 2000). This research aimed to showing that imagery and progresive relaxation intervention program could help college soccer athletes overcoming their competitive anxiety. The participants are three college athletes who were representing their university in Liga ASMAJA. This research used interviewing method and CSAI-2R questionaire to find effectiveness in intervention program.
Result from CSAI-2R indicated that two participant?s somatic and cognitive anxiety score decreased. Whereas one participant have same somatic anxiety score and increased cognitive anxiety score. Moreover, this study found that two participant?s self-confidence score increased and one participant have same score. Nevertheless, based on interviewing, three participants agreed that imagery intervention helped them to be more calm, focus and confidence in a match.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Prastio
"Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit yang menular yang menyebabkan infeksi saluran nafas mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius. Pasien dengan covid-19 memerlukan perawatan secara terpisah atau perawatan isolasi. Hal ini dapat menyebabkan pasien mengalami rasa cemas dan penurunan kualitas tidur. Penelitian ini menjelaskan intervensi keperawatan relaksasi otot progresif untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur pada pasien dengan covid-19. Penelitian ini menggunakan metode case report untuk mengevaluasi intervensi keperawatan yang diberikan. Kriteria inklusi penelitian adalah pasien dengan Covid- 19 yang memerlukan perawatan di ruang isolasi dilakukan selama 3 hari di Ruang Emergensi. Evaluasi tingkat kecemasan dan kualitas tidur menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Richard Campbell Sleep Questioner (RCSQ). Evaluasi dilakukan pada saat pasien pertama masuk ruang perawatan isolasi dan sehari setelah pasien masuk ruang isolasi. Tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi mengalami penurunan begitu pula dengan kualitas tidur yang mengalami peningkatan setelah dilakukan intervensi. Relaksasi Otot Progresif sebagai metode tambahan dapat mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur pada pasien Covid-19.

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) is an infectious disease that causes respiratory tract infections ranging from coughs to colds to more serious ones. Patients with Covid-19 require separate treatment or isolation care. This can cause the patient to experience anxiety and decreased sleep quality. This study describes a progressive muscle relaxation nursing intervention to reduce anxiety and improve sleep quality in patients with Covid-19. This study uses the case report method to evaluate the nursing interventions given. The inclusion criteria for the study were patients with Covid-19 who required treatment in an isolation room for 3 days in emergency room. Evaluation of anxiety level and sleep quality using Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) and Richard Campbell Sleep Questioner (RCSQ). The evaluation was carried out when the first patient entered the isolation treatment room and the day after the patient entered the isolation room. The level of anxiety before and after the intervention decreased as well as the quality of sleep which increased after the intervention. Progressive Muscle Relaxation as an additional method can reduce anxiety levels and improve sleep quality in Covid-19 patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Latumeten, Belinda Jacqueline
"ABSTRAK
Latar belakang : Cukup tingginya prosedur tindakan jantung yang dilaksanakan di
rumah sakit serta terdapatnya kecemasan pasca tindakan jantung akan mempengaruhi
kualitas hidup pasien. Latihan relaksasi otot progresif merupakan suatu bentuk latihan
relaksasi yang dapat mengatasi kecemasan pada subjek pasca tindakan jantung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat gejala kecemasan serta kualitas
hidup subjek pasca tindakan jantung sebelum dan sesudah latihan relaksasi otot
progresif.
Metode : Penelitian ini adalah studi intervensi dengan desain pre dan post satu
kelompok pada 7 orang subjek pasca tindakan jantung yang mengikuti program
rehabilitasi jantung fase II. Subjek dinilai tingkat gejala kecemasan dan kualitas hidup
nya dengan menggunakan Hamilton Anxiety Scale dan SF 36. Subjek dengan gejala
kecemasan diberikan latihan relaksasi otot progresif selama 6 minggu, 2 kali perhari.
Setelah 6 minggu kembali dinilai tingkat gejala kecemasan dan kualitas hidup nya .
Hasil : Didapatkan penurunan tingkat gejala kecemasan yang bermakna (p<0,028)
(IK7,8-17,3) , dengan rerata tingkat gejala kecemasan sebelum diberikan latihan 19,2
(SB 6) dan setelah diberikan latihan 6,2 (SB 4) . Kualitas hidup subjek setelah
diberikan latihan relaksasi menunjukan perbaikan terutama pada ranah fungsi fisik,
keterbatasan peran akibat keterbatasan fisik, keterbatasan peran akibat keadaan
emosional, energi / kelelahan, keadaan emosional yang memberikan nilai yang
bermakna.
Kesimpulan : Pada penelitian ini latihan otot progresif dapat memperbaiki gangguan
gejala kecemasan dan kualitas hidup pasien pasca tindakan jantung.

ABSTRACT
Background : Quite high of cardiac intervention procedures performed in hospitals as
well as the presence of anxiety after cardiac intervention will affect patient's quality
of life. Progressive muscle relaxation training is a form of relaxation training that can
overcome anxiety on subject of post cardiac intervention procedures . This research
aimed to determine subject level of anxiety symptom and quality of life after cardiac
intervention before and after progressive muscular relaxation training .
Methods : This research is an interventional study with one group pre and post
design on 7 subjects after cardiac intervention that followed phase II cardiac
rehabilitation program. Subject level of anxiety symptom and quality of life being
assessed by using Hamilton Anxiety Scale and SF 36. Subject with anxiety symptom
provided with progressive muscular relaxation training for 6 weeks, twice a day. After
6 weeks subject level of anxiety symptom and quality of life revaluated .
Result : There were significant improvement in level of anxiety symptom (p <0,028)
(IK 7,8-17,3), mean level of anxiety symptom before intervention was 19,2 (SB6) and
mean after intervention 6,2 (SB 4). Subject quality of life was also improved
particularly at physical functioning, role limitations due to physical health, role
limitation due to emotional problem, energy/fatigue, emotional wellbeing.
Conclusion : In this research progressive muscular relaxation can improve anxiety
symptom and quality of life of patients after cardiac intervention."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T58729
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>