Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143914 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Hafidz
"ABSTRAK
Ketika harganya menjadi terlalu tinggi, saham menjadi kurang menarik untuk dibeli sehingga likuiditasnya menurun. Untuk itu biasanya perusahaan mengambil langkah stock split untuk memecah harga saham. Studi ini meneliti ada tidaknya potensi untuk mendapatkan profit dari suatu aksi stock split yang terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir (2010-2012) dengan jumlah sampel yang digunakan adalah 29 perusahaan. Studi ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi para pelaku pasar modal dalam mengambil keputusan. Penelitian menggunakan market model untuk menentukan expected return dan abnormal return melalui event study. Abnormal return ditinjau dari tiga tanggal event: tanggal berita, tanggal pengumuman resmi, dan tanggal efektif perubahan harga saham. Abnormal return dan cumulative abnormal return kemudian diuji signifikansinya melalui pengujian hipotesis regresi berganda. Dari penelitian ini ditemukan bahwa return sebelum dan sesudah event tidak memiliki perbedaan yang signifikan selama event period.

ABSTRACT
Sometimes a share price increased rapidly yet become very expensive and less attractive to buy resulting decrease in share liquidity. To anticipate this problem, some companies adjust their share price by performing a stock split action to break a share into smaller pieces and lower price. This study analyze the existence of profit potential from a stock split action within last three years (2010-2012) using 29 samples. This study expected to give consideration to capital market practitioners before making decisions. This study uses the market model to determine the expected return and abnormal return through event study. Abnormal return reviewed based on three event dates: news, custodian annocement, and effective date. The abnormal and cumulative abnormal return then tested using multiple linear regression and concluded that there were no significant difference in return before and after the event.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clivandi Boermawan
"Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara stock split dan manajemen laba, yaitu apakah perusahaan yang melakukan stock split melakukan manajemen laba, reaksi pasar dalam menanggapinya, dan pengaruh ukuran perusahaan terhadap hubungan reaksi pasar di seputar stock split dan manajemen laba. Jumlah sampel sebanyak 63 perusahaan yang melakukan stock split dan terdaftar di BEI tahun 2001-2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan melakukan manajemen laba yang income increasing pada periode pra stock split. Reaksi pasar terhadap aktivitas tersebut adalah negatif, hal ini tidak sesuai dengan ekspektasi, karena kemungkinan pasar mengganggapnya sebagai tindakan oportunistik. Dibandingkan perusahaan yang berukuran besar, perusahaan kecil mendapat penilaian pasar yang lebih negatif atas manajemen laba dibandingkan perusahaan besar.

This study analyze the relationship between stock split and earnings management, whether the splitting firms did earnings management, the market reaction, and the effect of firm size on the association between the market reaction to stock split announcement and earnings management. The total 63 samples were the splitting firms listed on the Indonesian Stock Exchange in 2001-2011. The results show that splitting firms did income-increasing earnings management in the pre split period. Market reaction over those activities was negative, contrary to expectation, because market possibly construed the activities as opportunistic behavior. Compared to large firms, small firms have more negative than large firms."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haniva Oktarini
"ABSTRAK
Reverse split dilakukan oleh manajemen perusahaan dengan berbagai tujuan, antara lain untuk mempertahankan harga saham pada kisaran yang optimal, memberikan sinyal mengenai pmspek saham di mesa yang akan datang serta untuk meningkatkan likuiditas dan marketability saham.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan likuiditas setelah terjadi reverse split di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan ataupun tanpa mempertimbangkan variabel kontrol seperti harga, volatilitas dan volume. Penelitian ini juga ditujukan untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari variabel-variabel kontrol tersebut terhadap variabel likuiditas. Likuiditas diukur dengan menggunakan dua proxi, yaitu: relative spread untuk mengukur likuiditas dua dimensi (immediacy dan width); dan depth to relative spread untuk mengukur likuiditas tiga dimensi (immediacy, width dan depth).
Sampel dari penelitian ini adalah saham-saham yang melakukan reverse split di Bursa Efek Jakarta dari Januari 2001 sampai dengan Juli 2006. Untuk melakukan analisa terhadap perbedaan likuiditas setelah reverse split tanpa mempertimbangkan variabel kontrol dilakukan uji beds rerata baik terhadap sampel secara keseluruhan maupun terhadap kelompok sampel yang mengalami perubahan fraksi harga dan yang tidak mengalami perubahan fraksi harga setelah reverse split. Sementara itu untuk dua tujuan penelitian lainnya dilakukan analisa data dengan melakukan regresi model yang menggunakan data panel.
Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa reverse split secara signifikan meningkatkan likuiditas dua dimensi saham untuk keseluruhan sampel perushaan dan untuk kedua kelompok sampel yang dibagi berdasarkan perubahan fraksi harga. Akan tetapi reverse split tidak memperbaiki likuiditas tiga dimensi saham sampel, bahkan cenderung menurunkan likuiditas tiga dimensi. Sementara itu, peristiwa reverse split memilild pengaruh positif terhadap likuiditas dua dimensi saham setelah dikontrol oleh variabel harga, volatilitas dan volume transaksi.
Peristiwa reverse split meningkatkan likuiditas dua dimensi saham, namun hat yang sama tidak berlaku untuk likuiditas tiga dimensi. Berdasarkan koefisien interaksi antara variabel kontrol dengan variabel dummy waktu, diketahui bahwa adanya reverse split mempengaruhi dampak dari variabel kontrol tersebut terhadap variabel likuiditas.

ABSTRAK
Corporate management makes a decision to reverse split company's stock for many purposes, i.e.: optimal price trading range; signaling future's prospects; and to improve the stock's liquidity and marketability. The purpose of this study is to find differences in liquidity after reverse split in Jakarta Stock Exchange. This purpose is narrowed down into three specific purposes: (i) to study differences in liquidity without considering control variables; (ii) to study differences in liquidity with considering control variables (price, volatility and volume); and (iii) investigates the difference of the control variables' effect on the liquidity variables. In this study, liquidity is measured with two proxies: relative spread to measure two-dimension liquidity (immediacy and width); and depth to relative spread to measure three-dimension liquidity (immediacy, width and depth)
The samples of this study are companies which have done reverse split in Jakarta Stock Exchange during the period of January 2001 to July 2001. Compared mean test are used in analyzing difference in liquidity after reverse split without considering control variables. The test is done for the whole sample, samples with the same tick size after reverse split and samples with different tick size. Regression model with panel data is used to analyze the data for the other purposes.
The result of this study found that reverse split significantly increases the stock's two-dimension liquidity for the whole sample, samples with the same tick size after reverse split and samples with different tick size.. Meanwhile, reverse split does not improve the three-dimension liquidity and most likely decreases the three-dimension liquidity. This study also discovers that after controlled by price, volatility and transaction volume, reverse split has positive effect on two-dimension liquidity but it has not been improving the three-dimension liquidity. Based on coefficient of the interaction between control variables and time, as a dummy variable, the reverse split event influences the effect of control variables on liquidity variables.
"
2007
T 17850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Octaviani
"ABSTRAK
Harga minyak yang berfluktuasi dirasakan kuat mempengaruhi perekonomian negara berkembang yang mengandalkan minyak sebagai sumber energi utama. Hal tersebut membuat informasi harga minyak menjadi penting dalam pertimbangan investor pasar modal. Penelitian ini kemudian ingin menguji apakah terdapat pengaruh berbeda dari pergerakan harga minyak terhadap imbal hasil saham Indonesia dengan memperhatikan sektor, lag, size, dan threshold effect. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum pergerakan harga minyak tidak berdampak signifikan pada imbal hasil saham namun memperlihatkan arah berbeda pada pengaruh pergerakan harga minyak terhadap imbal hasil tiap sektor. Untuk lag, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat efek lag yang signifikan meskipun hanya terjadi pada beberapa perusahaan. Kemudian terkait size, terdapat pola unik dimana semakin besar size pengaruh pergerakan harga minyak terhadap imbal hasil menjadi negatif signifikan. Sedangkan treshold effect belum dapat dibuktikan terjadi karena variabel threshold turnover rate tidak memiliki dampak yang signifikan dalam memisahkan pengaruh pergerakan harga minyak terhadap imbal hasil.

ABSTRACT
Large fluctuation of oil price have a strong influence on emerging country economy that is depend on oil as their prior energy source. Thats why oil price information become important to investor. In this research, we examine whether growth oil price have a significant impact on stock return by examining sector, lag, size, and threshold effect. We find that in general, growth oil price have no significant impact on stock return but have a different sign of influence on each sector. There is no significant lag effect although we find it significant on some firm. Then, we find a unique tren that bigger the firm size, growth of oil price give more negative significant effect on return. Last, we find no threshold effect because the turnover rate as a threshold variable have no significant effect to divide the impact of growth oil price on return."
S47458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Indrawan
"Penelitian ini berusaha mengidentifikasikan keberadaan fenomena Day-End Effect pada Bursa Efek Indonesia serta pengaruh kebijakan Pre-Closing yang baru dijalankan pada tanggal 3 Januari 2013, terhadap fenomena tersebut. Penelitian dilakukan melalui data-data Intraday pada saham-saham dari 40 Emiten yang tergabung ke dalam indeks LQ45 maupun non-LQ45 pada tahun 2011 dan tahun 2013. Penelitian ini juga melihat perilaku variabel volume transaksi, frekuensi transaksi, maupun nilai spread menjelang waktu penutupan transaksi baik itu sebelum maupun setelah kebijakan Pre-Closing dilakukan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Day-End Effect ditemukan pada sahamsaham di LQ45 maupun non-LQ45. Day-End Effect juga masih bisa dirasakan setelah kebijakan Pre-Closing dilakukan. Penelitian ini juga menemukan bahwa variabel volume, frekuensi transaksi, dan meningkat menjelang waktu penutupan transaksi baik itu sebelum maupun setelah diberlakukan kebijakan Pre-Closing. Namun pola tersebut tidak ditemukan pada variabel spread.

This research try to identified the existence of Day-End Effect phenomenon in Indonesia Stock Exchange and also the effect of Pre-Closing policy, which is started in January 3rd 2013, towards the phenomenon. This research uses the intraday data from 40 emitents which consist of emitents in LQ45 and non-LQ45 in 2011 and 2013. This research also tries to observe the behavior of volume, frequency, and the spreads near the end of transaction day before and after pre-closing. This research shows that Day-End Effect exists before and after the pre-closing policy. This research also shows the increasing value of volume and frequency as the time near the closing time. However the spread did not follow that pattern."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imraplin
"ABSTRAK
Phenomena Stock split telah menjadi teka-teki dan perdebatan di antara para analisis keuangan sampai saat ini, karena terdapat perbedaan antara teori dan praktek yang terjadi di lapangan. Secara teori, stock split hanya akan menambah jumlah saham yang beredar di pasar, tanpa adanya peningkatan keuntungan bagi investor, dan juga tidak meningkatkan kekayaan dan nilai perusahaan. Tapi pada prakteknya, beberapa bukti empiris menunjukkan pasar cenderung bereaksi terhadap pemecahan saham tersebut. Untuk membuktikan phenomena tersebut, maka dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk, menganalisa dan menguji pengaruh pengumuman stock split terhadap abnormal return harga saham dan likuiditas saham pada beberapa perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta sehingga dapat memberikan output kepada investor dengan adanya kandungan informasi diseputar tanggal pengumuman stock split. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap 19 perusahaan yang melakukan stock split di BEJ pada periode 2004 dan 2005. pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dengan kriteria yaitu tetap listing di BEJ selama periode penelitian, memiliki data saham dan pasar harian lengkap, tidak melakukan pembayaran dividen kas selama periode peristiwa (event windows), tidak mengumumkan right issue, bonus saham, ataupun corporate action lainnya selama peride peristiwa. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t (t-test) terhadap abnormal return dan volume perdagangan saham. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah ada abnormal return dan peningkatan volume perdagangan setelah dilakukannya stock split Berdasarkan pengujian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa adanya reaksi pasar yang ditunjukkan dengan adanya abnormal retun saham yang signifikan pada periode peristiwa pengumuman stock split yaitu pada t-7,t+1 dan t+2, dan juga hasil yang signifikan terhadap volume perdagangan yang dibandingkan pada saat sebelum dan sesudah scock split.

ABSTRACT
Stock split phenomenon has been already riddle and debate between financial analysts until now, since there?s difference between the theory and practice. Theoritically, stock split only adds sum of the stock that?s sold at the market, without increasing gains for the investors, assets and value of the firm. But, in the practice, some empirical evidence shows that market has tedency to react it. To prove these phenomenon, the writer did this research to analyze and test the effect of stock split announcement towards stock abnormal return, and stock liqudity at some companies that are listed at BEJ, so that it could give output to the investor about the information that?s contained around the date of stock split announcement. This research is done by doing observation to 19 companies that were doing stock splits at BEJ during the period 2004 and 2005. sample selection used purposive sampling method, with criteria such as; listing at BEJ around the observation period, have complete daily data stocks, didn?t pay cash dividend event windows, didn?t announce right issue, stocks bonus or any other corporation action during stock splits period. Hypothesis testing is done by using t-test for abnormal return and trade volume activity of stocks. This testing is used to sethere are any abnormal returns and increasinng of trade volume activity after the stock split is done. The results of test above it there is market reaction that was shown by significant abnormal return around the period of stock split announcement, which is at period t-7, t+1, t+2, and also a significant for the trade volume activity between before and after stock split.
"
2007
T 24485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vatya Lakshita
"ABSTRAK
Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk melihat apakah saham -saham yang
dikategorikan sebagai saham value dapat memberikan imbal hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan saham – saham yang dikategorikan sebagai saham growth,
atau dikenal dengan istilah value premium. Peneliti melakukan penelitian di pasar
modal Indonesia dengan jangka waktu pengamatan selama sepuluh tahun dari
tahun 2002 hingga 2012, dengan periode evaluasi per kuartal. Peneliti
menggunakan P/E dan P/BV sebagai dasar untuk membedakan antara saham
value dengan saham growth. Kelompok saham value maupun saham growth juga
akan dibagi lagi berdasarkan kapitalisasi pasarnya menjadi dua bagian,
kapitalisasi pasar besar dan kapitalisasi pasar kecil dan menengah, dengan cara
membagi dua sama besar seluruh saham di pasar berdasarkan urutan kapitalisasi
pasarnya. Selanjutnya dilakukan penghitungan imbal hasil masing – masing
kelompok yang telah ditentukan, untuk kemudian dianalisa hasilnya. Hasilnya
melalui penelitian ini Peneliti juga mendapatkan kesimpulan bahwa value
premium juga terjadi di pasar modal Indonesia, dan berlangsung sejak kuartal 1
tahun 2002 hingga waktu terakhir dari penelitian ini kuartal akhir 2012.

ABSTRACT
There have been many studies around the world to discovery whether value stocks
could gives a return that beat growth stocks return, or known as value premium.
Reseacher make a research about Indonesia Capital Market during ten years
period of observation from 2002 until 2012, which evaluated quarterly.
Researcher using P/E and P/BV to difference the group of value stocks and
growth stocks. Moreover that group will also divided into two group based on its
market capitalization, big market capitalization and middle and small market
capitalization, by divided two the whole market based on its market capitalization.
After that, researcher count the return from each group made, then analysis the
result. The result from this research, the researcher found that value premium also
happen in Indonesia capital market, and happens since first quarter 2002 until end
of time of this research at last quarter 2012."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khania Andini
"ABSTRAK
Salah satu sarana penting bagi calon investor untuk mengambil keputusan investasi di pasar modal adalah laporan keuangan perusahaan penerbit saham yang akan dibeli. Publikasi laporan keuangan yang mempunyai kandungan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan akan direaksi oleh para pelaku pasar. Tetapi, banyak para calon investor dan pemakai laporan keuangan lain tidak memperhatikan proses penyusunan laporan keuangan, sehingga manajemen bertindak oportunistik memicu timbulnya disfunctional behaviour berupa praktik manajemen laba (earning management) salah satunya praktik perataan laba (income smoothing). Praktik perataan laba (income smoothing) diproksikan dengan diskresioner akrual yang merupakan penggunaan keleluasaan manajemen sebagai kebijakan yang subjektif dalam memilih metode akuntansi untuk menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa ada tidaknya perbedaan reaksi pasar yang diproksikan melalui abnormal retun saham dan volatilitas saham antara :
1) perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan yang tidak melakukan perataan laba (non-smoother);
2) antara perusahaan besar yang melakukan perataan laba (big smoother) dengan perusahaan kecil yang melakukan perataan laba (small smoother).
Populasi dari penelitian ini adalah 132 perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2006-2010. Dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh 75 perusahaan sebagai sampel akhir untuk setiap periodenya. Hasil penelitian menggunakan uji non-parametrik two independent samples test dengan metode Wilcoxon signed rank test menunjukkan bahwa pada tingkat signifikansi 5% terdapat perbedaan reaksi pasar yang diproksikan dengan abnormal return saham antara : perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan perusahaan yang tidak melakukan menajemen laba (non- smoother) (Z=-8,842 sign=0,0485); dan reaksi pasar yang diproksikan dengan volatilitas saham antara : perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan perusahaan yang tidak melakukan menajemen laba (non-smoother) (Z=- 4,250 sign=0,0105). Selanjutnya, reaksi pasar yang diproksikan dengan abnormal return saham antara : perusahaan besar perata laba (Big smoother) dengan perusahaan kecil perata laba (Small Smoother) adalah berbeda dengan nilai Z Wilcoxon signed rank test sebesar -7,852 dan probabilitas signifikansi 0,032. Sedangkan reaksi pasar yang diproksikan dengan volatilitas saham antara perusahaan besar perata laba (Big smoother) dengan perusahaan kecil perata laba (Small Smoother) adalah berbeda dengan nilai Z Wilcoxon signed rank test sebesar -5.912 dan probabilitas signifikansi 0,028.

ABSTRACT
One of important factor for inventors to make investment decision in capital market is financial report. Publicly financial report which has relevant information will be reacted by market player. Many investors and other users of financial report do not pay attention to the process of publishing financial report, so it pushes the emergence of dysfunctional behaviours like earning management practices, such as income smoothing. Income smoothing is proxied by discretionary accruals as a difference of total accruals and non-discretionary accruals.
The research aims to analyze the difference of market reaction proxied by abnormal return and volatility of stock between :
1) Income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother);
2) Income smoothing big companies (big-smoother) and Income smoothing small companies (small-smoother).
Population of this research is 132 manufactured companies listed in JSX during 2006-2010. Using purposive judgement sampling method, 75 companies were taken to become final samples for each period. The result with two independent samples test Kolmogorov-Smirnov Z (sign 5%) shows that there was a difference of market reaction proxied by abnormal return of stock between income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother) (Z=-8,842 sign=0,0485), and either was for market reaction proxied by volatility of stock between income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother) (Z=-4,250 sign=0,0105).
In otherwise, the result shows that there was significant difference of market reaction proxied by abnormal return of stock between income smoothing big companies (big-smoother) and income smoothing small companies (small- smoother) (Z=-7,852 sign=0,032)., and either / neither was for market reaction proxied by volatility of stock between income smoothing big companies (big- smoother) and income smoothing small companies (small-smoother) (Z=-5.912 sign=0,028)."
2013
S44702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Salsabila
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kasus terkonfirmasi Covid-19 dan kasus kematian akibat Covid-19 terhadap imbal hasil saham perusahaan sektor kesehatan, teknologi, keuangan, transportasi, dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode Januari-Mei 2020. Dengan menggunakan metode regresi data panel, ditemukan bahwa kasus terkonfirmasi Covid-19 signifikan mempengaruhi imbal hasil saham perusahaan sektor kesehatan, teknologi, keuangan, transportasi, dan logistik. Sebaliknya, tidak ditemukan adanya pengaruh signifikan kasus kematian akibat Covid- 19 terhadap imbal hasil saham perusahaan sektor kesehatan, teknologi, keuangan, transportasi, dan logistik.

This study aims to explore the impact of Covid-19 confirmed cases and Covid- 19 death cases on stock return of healthcare, technology, finance, transportation, and logistic sector companies listed on Indonesia Stock Exchange in January-May 2020. Using panel data regression method, the study found that Covid-19 confirmed cases significantly affect stock return of healthcare, technology, finance, transportation, and logistic sector companies. However, there are no significant impact of Covid-19 death cases on stock return of healthcare, technology, finance, transportation, and logistic sector companies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikbal Akmal Khatami
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan kematian yang diakibatkan Covid-19 terhadap imbal hasil saham perusahaan pada sektor energi, barang konsumen primer, barang konsumen non-primer, infrastruktur, transportasi & logistik, dan properti & real estat yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan menggunakan metode regresi data panel fixed effect model, kasus Covid-19 yang dikonfirmasi berpengaruh negatif secara signifikan terhadap imbal hasil saham perusahaan sektor energi, barang konsumen primer, barang konsumen non-primer, infrastruktur, transportasi & logistik, dan properti & real estat di Indonesia Namun, kematian yang diakibatkan Covid-19 justru berengaruh positif tidak signifikan terhadap imbal hasil saham perusahaan pada sektor energi, barang konsumen primer, barang konsumen non-primer, infrastruktur, transportasi & logistik, dan properti & real estat di Indonesia. Hal ini karena time lag yang kurang panjang, data yang lebih fluktuaktif, dan investor di Indonesia yang masih hanya terpusat di Jawa.

This study aims to examine the effect of confirmed cases of Covid-19 and deaths caused by Covid-19 on company stock returns in the energy, primary consumer goods, non-primary consumer goods, infrastructure, transportation & logistics, and property & real estate sectors. listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). Using the fixed effect model panel data regression method, confirmed cases of Covid-19 had a significant negative effect on stock returns of companies in the energy, primary consumer goods, non-primary consumer goods, infrastructure, transportation & logistics, and property & real estate sectors in Indonesia. Indonesia However, the deaths caused by Covid-19 actually had an insignificant positive impact on the company's stock returns in the energy, primary consumer goods, non-primary consumer goods, infrastructure, transportation & logistics, and property & real estate sectors in Indonesia. This is because the time lag is less long, the data is more volatile, and investors in Indonesia are still only concentrated in Java."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>