Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100170 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Saripul Alamsyah
"ABSTRAK
Tema penelitian ini adalah Wilayah Pengembangan Pendidikan SMP di
Kota Jambi, rumusan masalah yang diteliti adalah karakteristik wilayah sebaran
lokasi SMP berdasarkan parameter kualitas SMP dan wilayah pengembangan
pendidikan SMP di Kota Jambi. Untuk mengetahui karakteristik wilayah sebaran
lokasi SMP berdasarkan parameter kualitas SMP di Kota Jambi. Pendekatan yang
di gunakan adalah analisis secara spasial dan uji statistik. Variabel yang
digunakan adalah jumlah penduduk usia SMP, angka partisipasi sekolah,
kerapatan jaringan jalan (faktor eksternal), jarak siswa dan waktu tempuh siswa
(faktor siswa), nilai rata-rata ujian nasional sebagai parameter kualitas SMP, rasio
kelas dan murid, rasio guru profesional dan murid, jumlah ruang sarana penunjang
(faktor internal). Untuk mengetahui wilayah pengembangan pendidikan SMP
pendekatan yang digunakan adalah membuat wilayah prioritas berdasarkan
prosentase klasifikasi rendah terhadap fator internal dan eksternal di tiap
kelurahan. Karakteristik wilayah terkait dengan mutu SMP pada ring 1
didominasi oleh kwalitas SMP sedang dengan klasifikasi rasio murid dan kelas
dibawah standar, rasio guru profesional dan murid diatas standar, mutu sarana
prasana rendah. Karakteristik wilayah pada ring 2 di dominasi oleh kwalitas SMP
sedang dengan klasifikasi rasio kelas dan murid dibawah standar, rasio guru
profesional dan murid diatas standar, klasifikasi ruang sarana prasana tinggi dan
rendah. Karakteristik wilayah pada ring 3 di dominasi oleh kwalitas SMP sedang
dengan rasio murid dan kelas dibawah standar, rasio guru profesional dibawah
standar, mutu ruang sarana prasarana sedang. Pada faktor eksternal kualitas SMP
tinggi mengikuti karakter wilayah dengan jumlah penduduk usia sekolah kategori
rendah, angka partisipasi sekolah kategori rendah, indeks kerapatan jalan kategori
sedang. Pada faktor siwa, semakin dekat lokasi SMP ke CBD jarak siswa kelokasi
SMP semakin jauh. Terkait waktu tempuh siswa klasifikasi lama menjadi karakter
wilayah pada ring 1 dan 3 dan waktu tempuh sedang pada ring 2. Wilayah
pengembangan pendidikan SMP prioritas utama adalah Kelurahan Kenali Asam
Bawah, Kelurahan Talang Bakung, Kelurahan Thehok, Kelurahan Sungai Putri,
Kelurahan Talang Banjar, Kelurahan Beringin dan Kelurahan Solok Sipin
ABSTRACT
This research theme is Education Development Area of Junior High School in the
city of Jambi, the formulation of the problem under study is characteristic of the
distribution area of locations SMP based on the SMP’s quality parameter and the
education development area in the city of Jambi. To determine the characteristics
of the distribution area of location based on the parameters of quality junior
secondary schools in the Jambi. The approach that used is spatial analysis and
statistical analysis. Variables that used are the number of age junior high school
population, school participant rate, density of road network (external factors),
students distance and student travel time (students factor), the average value of the
national exam as a junior high school quality parameters, class and students ratio,
professional teachers and students ratio, the amount of support facilities (internal
factors). To find the area of junior high school education development, the
approach that is used is to make the priority area based on low classification
percentage of the internal and external factor in each political district. Based on
the discussion, it can be concluded as follows: Regional characteristics associated
with quality of SMP in ring 1 are dominated by medium quality of junior high
school with the middle rate with students and class ratio is under of the standard,
professional teacher and student ratio above the standard, the classification of
infrastructures facilies below the standart. Characteristics of the ring 2 is
dominated by medium quality of junior high school with the middle rate with the
classification of class and student ratio below the standard, professional teacher
and student ratio above the standard, the classification of infrastructures is in the
middle rate and low. Characteristics of ring 3 is dominated by medium quality of
junior high school with the class and student ratio is sub-standard, professional
teacher ratio is below the standard, quality of infrastructure is in the middle rate.
Quality of the junior high school with external factor follow the character of the
area with low a population of school-age, low school participant rate, the category
of medium of road density index. Quality of the junior high school with student
factor, the location SMP closer to the CBD distance farther, related to the
classification of a long travel time students become characters in the ring region 1
and 3 and the travel time being in ring 2. Area of education development in the
top priority are Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kelurahan Talang Bakung,
Kelurahan Thehok, Kelurahan Sungai Putri, Kelurahan Talang Banjar, Kelurahan
Talang Banjar, Kelurahan Beringin dan Kelurahan Solok Sipin"
2013
T35457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faitun Mariya
"Penelitian ini menganalisis faktor - faktor yang menjadi determinan efisiensi pendidikan pada tingkat SMP dan SMA per kabupaten/kota di Indonesia tahun 2003 dan 2012. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa nilai efisiensi pendidikan masih banyak berada dibawah 1 yang menggambarkan mayoritas kabupaten/kota belum efisien dalam pendidikan. Model tobit digunakan untuk mencari determinan efisiensinya. Hasil penelitian ini menemukan lebih banyak variabel yang mempengaruhi efisiensi pendidikan pada tingkat SMP dibandingkan tingkat SMA. Perbedaan ini mungkin disebabkan adanya program wajib belajar sembilan tahun.

This study analyzes the determinant of system and budget efficiency for education in junior and senior high school education at district/city level in Indonesia year 2003 and 2012. Most of efficiency?s coefficients in last study are below one. it means that majority of district/city are not efficient in term of education. In order to reach an efficient condition, this study use Tobit model to analyze its determinant. The result of this analysis is that efficiency in junior high school level has more influencing factors than senior high school level and the difference probably caused by "wajib belajar sembilan tahun" program."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Hidayatullah
"Tidak adanya pemerataan mutu pendidikan di Indonesia menyebabkan tidak meratanya kualitas pendidikan yang diterima masyarakat di setiap daerah. Dengan kondisi yang demikian maka pemerintah membuat kebijakan Standar Nasional Pendidikan yang merupakan kriteria minimal dalam hal penyelenggaraan pendidikan dan berfungsi sebagai penjamin dari pemerataan mutu pendidikan. DKI Jakarta sebagai ibu kota Negara seharusnya dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan.
Karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana implementasi kebijakan Standar Nasional Pendidikan di DKI Jakarta dengan mengambil kasus pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kotamadya Jakarta Barat. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif melalui wawancara mendalam dan juga studi dokumen.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pelaksanaan kebijakan Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Jakarta Barat belum berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya kesulitan-kesulitan teknis yang dihadapi sekolah, rendahnya pengawasan, dan juga kurang optimalnya pengalokasian dana.

The lack of equity of educational quality in Indonesia cause differences in quality of education that Indonesian society receive. With that condition, the government makes a policy about National Education Standard which is the minimum criteria of education and as assurance of equity in education quality. DKI Jakarta as a capital city of Indonesia should be an example for other province for the implementation of National Education Standard.
Therefore, the goals of this research is to analyze how the implementation of the National Education Standard policy by taking case in Public Junior High School in West Jakarta. The methods of data collection in this research is using qualitative methods by deep interview and document study.
The conclusion of this research prove that the implementation of National Education Standard policy in Public Junior High School in West Jakarta hasn’t been going quite well viewed by many technical difficulties that school faces, lack of supervision, and the lack of optimality in budget allocation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramesthi Widya Hapsari
"Perilaku makan berisiko pada remaja dapat menghambat remaja memperoleh asupan gizi yang seimbang. Salah satu cara yang efektif dalam merubah perilaku tersebut adalah menggunakan pendekatan pendidikan gizi berbasis sekolah. Namun, sebagian besar penelitian tentang pendidikan gizi berbasis sekolah masih kurang mengeksplorasi tentang persepsi siswa dalam implementasinya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implemetasi pendidikan gizi berbasis kesehatan dari pandangan siswa. Pada penelitian ini 15 FGD Focus Group Discussion digunakan sebagai data utama yang dilengkapi oleh 27 wawancara mendalam kepada pihak sekolah dan beberapa narasumber sebagai triangulasi. Penelitian ini menemukan adanya kesenjangan antara keinginan siswa dengan kemampuan guru dalam metode pengajaran. Selain itu pendapat siswa terkait metode pendidikan gizi menunjukkan pentingnya menerapkan berbagai macam metode dalam menjadikan pendidikan sebagai cara yang efektif dalam perubahan perilaku remaja. Kesimpulannya, implementasi pendidikan gizi dapat didukung dengan memfasilitasi guru dengan rencana belajar yang tidak hanya berisi informasi gizi namun juga berisi berbagai macam metode pengajaran. Selain itu, mengintegrasikan pendidikan gizi melalui berbagai macam pendekatan yang lebih aplikatif sebagai contoh melalui kantin.

Several risky dietary behavior in adolescents can alter adolescents for accepting adequate food intake. The most suitable way to change the behavior is by using school based nutrition education. However, many studies in school based nutrition education were still lacking on the exploration of students rsquo perception on the implementation. This study aimed to explore the implementation of the school based nutrition education integrated into the school curriculum and its challenges through students, teachers, school principal and resource person. Fifteen focus group discussions with the students mainly used and 27 in depth interviews with the school teachers and other key informants as part of the triangulation. Result of the study showed showed the gap between what students want and teacher rsquo s ability in developing various learning method. Students preferences in nutrition education approach showed the importance of multiple strategies to make nutrition education as an effective way in behavior change of adolescence not only dissemination of nutrition information. In conclusion, implementation of nutrition education could be supported by facilitating teachers with a lesson plan that does not only provide nutrition knowledge but also provide various teaching methods. Furthermore, integrating nutrition education through multiple approaches that is more applicable, canteen for example.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wina Geuma Yunita
"SMP Negeri "X" Depok merupakan salah satu sekolah unggulan yang berada di Depok. Letaknya yang berbatasan dengan Jakarta membuat remaja di sekolah ini dapat berpotensi berperilaku berisiko. Perkembangan seksualitas merupakan masa krisis bagi remaja. Untuk memenuhi rasa ingin tahu tentang seks dan kesehatan reproduksi remaja berusaha mencari akses dan melakukan eksplorasi sendiri tentang seks dan kesehatan reproduksi. Menurut beberapa penelitian remaja harus diberikan pendidikan seks sejak dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi remaja mengenai pendidikan seks di SMP Negeri "X" Depok pada tahun 2014. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik diskusi kelompok terarah dan wawancara mendalam dalam pengambilan data primer. Data diperoleh dari 12 informan yang berusia 13-14 tahun serta dari guru di SMP Negeri "X" Depok. Hasil penelitian ini menunjukkan pendidikan seks dinilai oleh remaja sebagai sesuatu yang penting, bernilai positif, serta bermanfaat bagi mereka. Melalui pendidikan seks remaja dapat mengarahkan perilaku seksualnya. Remaja menganggap pendidikan seks dapat menjawab keingintahuan dan rasa penasaran mereka mengenai hal yang berkaitan dengan seks.

"X" Junior High School in Depok is one of the top schools were located in Depok. It is bordered by the Jakarta, so makes the adolescent's at this school can potentially got a risk behavior. Progress of the sexuality is the crucial moments for adolescent. To satisfy curiosity about sex and reproductive health adolescent trying to find the information about it with their own access and exploration. The results from some studies adolescents should be given sex education from an early age. The purpose of this study is to know adolescent's perception about sex education at 'X' junior high school Depok in 2014. This is a qualitative study using focus group discussion and in-depth interview techniques in primary data collection. The data were obtained from 12 informants aged 13-14 years and teacher's. The result of this study are sex education is important and useful for them. With sex education adolescent can control their sex behavior and answered their curiosity about sex.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antony Azarsyah
"Gejolak emosi yang dialami oleh remaja menyebabkan mereka rentan terhadap
berbagai masalah perilaku negatif seperti menurunnya prestasi belajar, tawuran,
kenakalan remaja, putus sekolah dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan
zat adiktif (NAPZA) hingga perilaku seks bebas. Di masa seperti sekarang ini,
dimana orangtua sibuk dalam usahanya memenuhi kebutuhan keluarga dengan
bekerja justru peran Guru di sekolah lebih besar perannya dibandingkan dengan
peran orangtua. Dengan porsi pertemuan yang lebih besar dengan murid tentu
para guru juga harus dibekali dengan pengetahuan tentang kesehatan jiwa remaja.
Tesis ini ingin mengetahui peranan Guru BK dalam penanggulangan masalah
kesehatan jiwa remaja siswa-siswi SMP Negeri di Jakarta Timur thun 2014.
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain
studi cross sectional (potong lintang). Populasi dalam penelitian ini adalah Guru
Bimbingan dan Konseling yang berdinas di SMP Negeri di Kota Administratif
Jakarta Timur. Jumlah Guru Bimbingan dan Konseling yang berdinas di SMP
Negeri di Kota Administratif Jakarta Timur sebanyak 293 orang. Sampel yang
diambil berjumlah 110 orang. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri di Kota
administrative Jakarta Timur tempat Guru BK mengajar. Analisis Bivariat
menyimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Sosiodemografi Guru
BK dengan praktik Guru BK. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
dengan praktik Guru BK dengan p value = 0,001. Tidak ada hubungan yang
signifikan antara sikap Guru BK terhadap masalah kesehatan jiwa remaja dengan
praktik Guru BK dengan p value 0,391. Hasil analisis multivariat menyimpulkan
variabel yang berhubungan bermakna dengan praktik Guru BK adalah
pengetahuan. Diketahuinya adanya hubungan yang kuat antara latar belakang
pendidikan dengan praktik, tetapi tidak signifikan yang berarti fenomena ini hanya
terjadi di sampel, tidak pada populasi

Emotions experienced by adolescents cause them vulnerable to a variety of
negative behavioral problems such as declining student achievement, brawl,
juvenile delinquency, school dropout and abuse of narcotics, psychotropic and
addictive substances (drugs) to free sex. In times like this, where busy parents in
meeting the needs of working families with precisely the role of teachers in
schools greater role than the role of a parent. With a larger portion of the meeting
with the students of course teachers should also be equipped with knowledge of
adolescent mental health. This thesis would like to know the role of Guidance And
Counseling Teacher in the response to adolescent mental health problems students
of Junior High School in East Jakarta in 2014. Design research conducted in this
research is to use cross-sectional study design. The population in this study is the
Guidance and Counseling Teacher who served in the Junior High School in East
Jakarta Administrative City. The number of the Guidance and Counseling teachers
in East Jakarta Administrative City is 293 people. Samples taken amounted to 110
people. The experiment was conducted at the Junior High School in East Jakarta
Administrative City where teachers teach. Bivariate analysis concluded there was
no significant association between sociodemographic of Guidance And
Counseling Teacher with practice. There is a significant relationship between
knowledge of the practice of Guidance And Counseling Teacher with p value =
0.001. There is no significant relationship between of Guidance And Counseling
Teacher attitudes toward adolescent mental health problems in Guidance And
Counseling Teacher practices with p value 0.391. Results of multivariate analysis
concluded that the variables significantly associated with the practice of Guidance
And Counseling Teacher is knowledge. Knowledgeable strong correlation
between educational background with practice, but not significant, which means
this phenomenon only occurs in the sample, not the population
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reflyne Stefhani
"Penelitian ini menelaah implementasi/penerapan kebijakan pendidikan gratis pada sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bekasi. Sebagai sebuah kebijakan publik, kebijakan pendidikan gratis yang diambil Pemerintah Kota Bekasi dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa dimensi/elemen tertentu. Menurut George C. Edwards III, terdapat empat dimensi yang mempengaruhi penerapan kebijakan publik. Keempat element tersebut adalah Komunikasi, Sumber Daya, Kecenderungan/Sikap dan Struktur Birokrasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan positivis dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam.
Penelitian menunjukkan bahwa secara umum empat dimensi Edwards III belum dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bekasi. Artinya, empat elemen Edwards III belum dapat dipenuhi oleh Pemerintah baik Pusat maupun Daerah. Dari sisi komunikasi masih harus ditingkatkan, sumber daya masih kurang memadai begitu pula disposisi masih harus dirubah untuk mendukung kebijakan, sedangkan dari sisi birokrasi juga harus ada perbaikan.

This research examines the implementation/application of free education in Junior High School (SMP) in Bekasi. As a public policy, the policy of free education taken by Bekasi City Government carried out with attention to some dimension/specific elements. According to George C. Edwards III, there are four dimensions that affect the implementation of public policy. That four elements is Communication, Resources, Dispositions and Bureaucratic Structure. Post positivis approach was used in this research and data was collected from in-depth interview.
Research shows that in general the four dimensions theory by Edwards III has not been implemented by Bekasi City Government. That is, the four elements theory by Edwards III have not been fully fulfilled by both central and regional governments. That in terms of the communication needs to be improved, resources are still inadequate, as well as the disposition remains to be revamped to support the policy, while from the bureaucracy is also needs to be improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafira Wirananda
"Pembangunan pendidikan di Indonesia dalam mencapai pemerataan dan kesetaraan dalam pelayanannya, pemerintah memberlakukan kebijakan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru pada tahun 2017 agar meratanya kualitas di setiap sekolah sehingga menghilangkan stigma sekolah favorit. Namun dalam pelaksanaannya, sistem zonasi mempengaruhi input sekolah yaitu siswa menjadi sangat heterogen. Dalam sebuah proses pendidikan, tentunya input yang berubah dapat mempengaruhi pula proses serta output dari pendidikan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas pendidikan SMA Negeri di Kota Bekasi berdasarkan proses pendidikan yang berlangsung sebelum dan sesudah berlakunya sistem zonasi yang disampaikan oleh Tokuhama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-positivis, teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi literatur, serta analisis yang digunakan secara kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa tidak terjadi perubahan kualitas pendidikan di SMAN 1 Bekasi hal tersebut disebabkan karena sekolah tersebut dapat menjaga kualitasnya dengan menyesuaikan kondisi siswa yang beragam. Sementara itu, SMAN 5 Bekasi mengalami penurunan kualitas yang disebabkan karena sekolah tersebut menuntut siswanya untuk mengikuti proses pembelajaran yang berlaku di sekolahnya sehingga mempengaruhi hasil belajarnya. Sedangkan SMAN 15 Bekasi menerima manfaat dari adanya keberagaman input di sekolahnya dengan melakukan upaya standarisasi pelayanan dan perbaikan proses pembelajaran sehingga kualitas pendidikannya meningkat.

Zoning system policy for the New Student Admission in 2017 which aimed for being able to equalize the quality of education in each school and eliminate the stigma of favorite schools, is the background for Indonesia development of education in achieving equity and equality in its services. However, in its implementation, the zoning system influences school inputs which is become very heterogeneous. In an educational process, the changing inputs can also influence the process and output of the education. Therefore, this study aims to describe the quality of the education of Public High Schools in Bekasi based on the educational process that took place before and after the enactment of the zoning system delivered by Tokuhama. The method used in this study is post-positivist, data collection techniques through in-depth interviews and literature studies, and its analysis used qualitatively. The results of this study found that there was the quality of education at SMAN 1 Bekasi has not changed because the school was able to maintain its quality by adjusting the conditions of those various students. Meanwhile, SMAN 5 Bekasi experienced a decline in quality due to the school's demand for students to follow and adjust in the learning process that applies in their school so that it affected the students learning outcomes. Whereas SMAN 15 Bekasi received benefits from the diversity of school inputs by making efforts to standardize services and improve the learning process so that their education quality improved. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Mularsih
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran (kooperatif dan individual) dan tipe kepribadian (ekstrover dan introver) terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental dengan desain faktorial 2 x 2 dengan sampel 48 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota Tangerang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil belajar siswa yang mengikuti strategi pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada yang mengikuti pembelajaran individual, (2) tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang berkepribadian ekstrover dan introver, (3) terdapat interaksi yang positif antara strategi
pembelajaran dan tipe kepribadian siswa pada hasil belajar bahasa Indonesia, (4) hasil belajar siswa yang ekstrover,
yang mengikuti strategi pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada mengikuti strategi pembelajaran individual, (5)
hasil belajar siswa yang introver, yang mengikuti strategi pembelajaran individual lebih tinggi daripada mengikuti
strategi pembelajaran kooperatif. Simpulannya, strategi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar bahasa
Indonesia siswa dengan mempertimbangkan tipe kepribadian siswa.

Abstract
The objective of the research is to study the effect of the instructional strategies (cooperative and individual learning)
and personality types (extrovert and introvert) on the outcome of students on learning Indonesian language. The
research employed the experimental method with 2 x 2 factorial design on a sample of 48 students, conducted at the
secondary school in Tangerang City. The result of the research shows that: (1) the outcome of students learning
following the instruction with cooperative strategy are higher than those following individual instruction, (2) there are
no significant differences of learning outcome between the students having extrovert type and introvert type of
personality, (3) there is a significant interaction effect between the instructional strategy and the personality type on the
secondary school outcome of the students learning Indonesian language, (4) the outcome of extrovert type students
learning, following the instruction with cooperative strategy are higher than those following individual instruction, (5)
the outcome of introvert type students learning, following the instruction with individual strategy are higher than those
following cooperative instruction. In conclusion, the instructional strategy can increase the outcome of students learning
Indonesian language by considering the students? personality type."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Universitas Tarumanegara;Universitas Tarumanegara, Universitas Tarumanegara], 2010
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Ridhwan
"Penelitian ini mengkaji implementasi program PBKL di SMA Negeri 1 Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan teori Edwards III. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan atau program adalah komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi dokumen dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program PBKL di SMA Negeri 1 Angkinang masih belum maksimal, baik melalui integrasi mata pelajaran, muatan lokal maupun sebagai keterampilan. Faktor yang mempengaruhi implementasi program PBKL adalah: 1) Komunikasi sekolah dengan pihak Direktorat Pembinaan SMA terputus begitu bantuan dana blockgrant dihentikan; 2) Tenaga guru yang tidak ahli; 3) fasilitas berwujud lahan dan peralatan yang kurang; 4) Standard Operating Procedure (SOP) yang tidak diketahui oleh sebagian guru pelaksana, terutama perubahan (revisi) nya.

This research studies the implementation of PBKL program at SMAN 1 Angkinang Hulu Sungai Selatan Regency in the province of East Kalimantan based on Edwards III theory. The factors affected implementation of policy or the program is communication, human resources, disposition and bureaucracy structure. This research use qualitative methods with data collecting techniques by study documentation and interview.
The result indicates that the implementation of PBKL program at SMAN 1 Angkinang is not in the maximum implementation yet, either through subjects integration, local content and aptitude. Factors which influenced PBKL Program is: 1) Communication between school and Direktorat Pembinaan SMA is discontinued after blockgrant fund aid stopped; 2) the teachers as implementers not experts; 3) facilities - land and tool - insufficient; 4) Standard Operating Procedure (SOP) which not discovered by some teacher as implementers, especially the revision.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35539
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>