Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60487 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mikhael Johanes
"Tesis ini menelusuri peran representasi dalam perancangan arsitektur. Dengan memahami mekanisme pada penggunaan media representasi, arsitektur dapat dipahami sebagai proses translasi antara ide dan material. Penggunaan media representasi secara tidak langsung mempengaruhi bagaimana proses translasi antara ide dan material tersebut terjadi. Transformasi yang terjadi pada representasi ini dipandang sebagai potensi yang patut ditelusuri.
Penelusuran dilakukan secara teoritikal dengan memanfaatkan fotografi sebagai media representasi yang telah populer saat ini. Penelusuran berakhir pada penggunaan 'spatial cloud' sebagai alternatif dalam melihat ruang pada arsitektur secara lebih subjektif dan kontingen dengan memanfaatkan fragmentasi yang terjadi pada representasi. Pada akhirnya, proses penelusuran ini merupakan suatu cara lain untuk memahami arsitektur dan dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang-peluang spasial baru dalam perancangan arsitektur.

This thesis invetigates the role of representation in architecture. By understanding the mechanism within representation, architecture is understood as a translation between ideas and materiality. This translation is indirectly affected by the representation which is seen as a kind of possibility of transformation. Thereby, this transformation inevitably becomes a kind of possibility of architecture.
The investigation is conducted theoritically using the representation of photograph which is already a popular medium in our everyday life. By identifying the fragmentation in the process of representing, the investigation results in 'spatial cloud' as alternative in seeing the space in architecture in a more subjective and contingent way. Finally, this investigation of representation becomes an alternative way to understand architecture which can be used to open spatial possibilities in architectural design.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Daffa Dinan Islam Handayaningrat
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan arsitektur dalam film, khususnya dalam
bagaimana ruang tergambarkan. Ruang yang di sini digambarkan sebagai simbol.
Arsitektur yang digunakan sebagai latar film tersebut menjadi simbol dari makna
yang ingin disampaikan. Begitu juga dengan teknik pengambilan gambarnya yang
dapat menyimbolkan suatu narasi tertentu pula Penelitian tentang hubungan
arsitektur dalam film lebih tergambarkan oleh studi kasus serial TV Avatar: The
Last Airbender.

This thesis discusses the relations of architecture in film, especially in how space
is depicted. The space here is depicted as a symbol. The architecture used as the
background of the film becomes a symbol of the meaning to be conveyed.
Likewise with the camera technique which can symbolize a certain narrative as
well. Research on architectural relationships in films is more illustrated by the
case study of the TV series Avatar: The Last Airbender.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandrawati Hasanah
"Hiruk pikuk kehidupan ibukota menuntut perpindahan terjadi dengan cepat. Hal ini menjadikan ruang transisi sebagai ruang yang tidak terelakkan dalam kehidupan sehari-hari dan membentuk ruang transit sebagai ruang yang mewadahi transisi manusia dari titik A ke titik B. Fungsi dan interioritas ruang transit merupakan konsep yang bertolak belakang. Desakan kesibukan membuat fungsi dikedepankan dibanding interioritas ruang transit. Interioritas yang tidak tersampaikan memicu perilaku seenaknya dari user seperti perilaku user pada lost space yang berakibat pada pengabaian ruang dan berakhir dengan rusaknya ruang tersebut sehingga ruang tersebut bahkan tidak mampu untuk memenuhi fungsinya. Tugas akhir ini berisi tentang usaha menggapai interioritas ruang transit untuk mencegah kecenderungan ruang transit menjadi lost space dengan memanfaatkan mekanisme pertahanan spasial.

Rush in city life demands people to move efficiently from point A to point B which makes transitional space as an unavoidable space in daily life. Function and interiority of transitional space are concepts which work in dualism, but the force of rush makes the function to be more prioritized than the interiority. Interiority which is not conveyed properly drives unintended user behaviour such as act in lost space. The act makes desertion of space which ends up with space selfdestruction. It even makes the space incapable to fulfill its function.This final project contains an effort to prevent the tendency of lost space and reach the proper interiority of transitional space by applying spatial defense mechanism."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Henny R.
"Tulisan ini membahas mengenai konsep silence dan bagaimana implikasinya terkait ruang dalam arsitektur. Sebagai suatu istilah yang sering dikaitkan dengan konotasi - ketiadaan - dan - kekosongan - baik dalam musik maupun puisi, silence sebenarnya merupakan suatu jeda dengan muatan signifikan. Keberadaan silence yang hadir dari - kekosongan - tersebut justru memberi jeda dan kesempatan bagi interpretasi terhadap estetika, terutama terkait dengan pengalaman terhadap aspek suara. Ketika pengalaman manusia terhadap ruang dalam arsitektur cenderung dipersepsi lebih dominan dari apa yang terlihat, penilaian terhadap estetika ruang seringkali terbatasi hanya pada properti ruang yang menyangkut domain visual, sehingga properti lainnya terabaikan dan aspek-aspek dalam ruang lainnya menjadi tertutupi. Ini menyebabkan pengalaman ruang yang diperoleh menjadi terdegradasi. Dalam meningkatkan pemahaman terhadap estetika ruang ini, suara sebagai bagian dari aspek aural kemudian menjadi suatu properti ruang yang mempunyai potensi memperkaya pengalaman dalam ruang, terlebih ketika arsitektur kemudian dikaitkan dengan musik. Dalam konteks ini, silence dalam arsitektur kemudian hadir sebagai suatu bingkai ruang-waktu di mana pengalaman terhadap seluruh aspek-aspek dalam ruang mungkin untuk dialami. Dalam pengalaman terhadap silence ini kepekaan terhadap ruang - yang dimulai dari kepekaan terhadap pengalaman aural - membuka kemungkinan terhadap dialaminya setiap dimensi dalam ruang lainnya secara seimbang dan menyeluruh, sehingga pengalaman terhadap ruang lebih dari persepsi visual belaka. Sehingga di sini kehadiran silence dapat mengungkapkan estetika ruang yang lain yang dapat dirasakan sebagai pengalaman ruang yang berbeda dari - yang biasa.

This thesis focuses on the study of the concept of 'silence' and its implication in architectural space. Both in music and poetry, silence usually relates to an understanding of 'nothingness' and 'emptiness'. Moreover, silence actually is a gap that contains important capacity. When silence is present with its 'emptiness', it indeed presents a moment of rest for us to open a space for an interpretation of the aesthetics, especially towards the experience of sounds. While experiencing a space, we tend to perceive architecture from what we can see. Thus, appreciation of the aesthetics of an architectural space is often limited on the spatial properties concerning only to visual domain, which makes the properties of other aspects in space do not get our attention sufficiently. The result is that the value of our experience in space comes to a degradation of what its essence truly is. As we deal with this understanding of the aesthetics in space, sounds as the object of aural experience indeed gets the potency to enrich our feeling for space. Aural experience is, then, supposed to be possible to give us another aesthetics in experiencing architecture, especially when we try to relate architecture to music. In this case, silence implies in architecture as a time-space frame, which lets all aspects in space come to our experience. By experiencing silence, our awareness towards space increases'which begins from our awareness for aural properties'and then opens the possibility for every spatial dimension to be experienced thoroughly. So that the presence of silence will reveal the 'other' aesthetics of space that can be perceived as a different spatial experience from 'the usual'."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52252
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tafia Sabila Khairunnisa
"Dalam keseharian, pengguna berperan aktif dalam mengadaptasikan arsitektur dalam ruang dan waktu, yang mana arsitektur dikatakan baik jika dapat beradaptasi dalam ruang dan waktu.. Makna yang tercermin dari arsitektur keseharian mengindikasikan bahwa pengguna membaca dan memaknai arsitektur dengan cara berbeda. Narasi menawarkan cara membaca yang penting karena dapat membaca dan memproduksi makna dari hasil pembacaannya. Skripsi ini membahas lebih lanjut bagaimana narasi menunjukkan makna di arsitektur keseharian. Pembacaan dilakukan berdasarkan parameter conceived- perceived ruang, temporalitas waktu, dan operasi ruang. Hasil analisis menunjukkan bahwa makna ditunjukkan secara parsial-keseluruhan dari hubungan sebab akibat antara ruang, waktu, dan operasi ruang. Dengan menjadikan narasi sebagai alat membaca, disimpulkan bahwa suatu praktik keseharian tidak bisa dilihat secara terpisah, melainkan harus dilihat keterhubungannya dengan berbagai sistem dalam ruang dan waktu karena ada banyak hal yang terkesan tidak bermakna ternyata sangat penting terhadap keseluruhan proses bagaimana arsitektur beradaptasi dalam ruang dan waktu.

In everyday, users have active role to adjust architecture in space and time as good architecture is defined by its capability in adapting with space and time. The meaning expressed in everyday architecture indicates that users have their own way of reading and interpreting. Narrative offers an important means of reading that is used both to read and produce meaning. This thesis discuss further how narrative produce meaning in everyday architecture. The reading is based on spatial operation and components of space and time. The result shows that meaning is presented from causality happened through spatial operation in a part whole way. Using narrative as means of reading gives an understanding that everyday practice shouldn rsquo t be seen separately, yet read by its relation to various aspects in space and time because many things that are ignored turns out important to the whole process of how architecture adapt with space and time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67214
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ivy Chininta Budianty
"ABSTRAK
Sebuah kota tidak dapat dipisahkan hubungannya dengan masyarakat karena setiap individu yang tinggal di kota memiliki relasi dengan kota tersebut, hal ini disebabkan adanya pengalaman kehidupan mengenai kota yang dipahami sebagai dimensi pemaknaan ruang. Dalam dua korpus data berupa cerita pendek Netzliteratur yang berjudul Ber hrungspunkte karya Claudia Paal dan Bank karya Jasmin Bischlmeier, secara tidak langsung menggambarkan bagaimana tokoh-tokoh di dalam cerita memaknai ruang tempat dirinya berada. Untuk mengungkapkan hal tersebut, maka diperlukan teori mengenai ruang dan representasi kota, sehingga dapat diketahui pandangan tokoh mengenai ruang tempat dirinya berada yang mempengaruhi tingkah laku mereka serta bagaimana hal tersebut menggambarkan sebuah kehidupan di perkotaan.

ABSTRACT
A city and its inhabitants is an integral because every individual who lives in the city has a connection to the city, mainly because experience of living in the city is interpreted as dimentional understanding of city space. In two corps of data from short story Netzliteratur titled Ber hrungspunkte by Claudia Paal and Bank by Jasmin Bischlmeier, indirectly describes how the characters comprehend the space where they were. To convey this concept, a theory about the city space and city represetation is need to be established, so that it can be known the views of the characters about the space where they were affects their behavior and how it representating city life."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Azalia
"ABSTRAK
Sebagai pengguna tangan kiri, saya menyadari banyaknya proses adaptasi yang saya lakukan dalam mengalami ruang yang dibentuk berkebalikan mengikuti kebutuhan pengguna tangan kanan. Pengguna tangan kiri dianggap berbeda dan berseberangan langsung dengan pengguna tangan kanan dalam arsitektur keseharian. Tubuh pengguna tangan kiri berperan sebagai bagian dari susunan ruang singular dan plural. Susunan ruang tersebut dapat dibaca secara mendalam melalui pendekatan mikroanalisis dan makroanalisis melalui mathematical space yang rigid dan experiential space yang fleksibel. Perbedaan cara meruang yang ditemukan yaitu perubahan sumbu sistem axis, perbedaan pola dan bentuk, dan akumulasi ruang, yang mengubah posisi pengguna tangan kiri sehingga tidak berseberangan secara langsung dengan Pengguna Tangan Kanan. Pengalaman ruang Pengguna Tangan Kiri dalam arsitektur keseharian dapat menjadi dasar pemikiran tentang bagaimana keberadaan arsitektur perlu dilihat secara mendalam baik secara mikroanalisis maupu makroanalisis, yang salah satunya melalui mathematical space dan experiential space.

ABSTRACT
As a left hand user, I realize that I’ve survived a lot of adaptation process by experiencing the space that formed oppositely following right hand user’s needs. In the architecture of everyday, left hand user was always seen as different and opposite side of right hand user. Left Hand User’s Body plays a role as a part of singular and plural spatial arrangement, which can be read using microanalysis and macroanalysis approach through rigid mathematical space and flexible experiential space. The differences between Left Hand User’s Body and Right Hand User’s Body are found in axial system’s transformation, the differences in patterns and shapes, and also space accumulation. Left Hander User’s spatial experience within architecture of everyday could be a basic idea about how architecture needs to be seen both using microanalysis and macroanalysis, which one of ways are mathematical space and experiential space. "
2016
S63195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bramasta Putra Redyantanu
"Disertasi ini merupakan hasil penelusuran rekonsiliasi aktual-virtual pada praktik spasial arsitektur. Penelitian ini bertujuan memosisikan kembali wacana arsitektur terkait relasi space dan place dalam gagasan multi spasial. Gagasan multi spasial mendorong pemahaman arsitektur dari spasial tunggal, menjadi spasial plural yang hadir secara paralel. Kondisi aktual merujuk pada spasial material, sedangkan kondisi virtual merujuk pada spasial yang berelasi dengan pemikiran (ingatan, persepsi dan pengalaman). Aktual-virtual pada penelitian ini tidak hanya sebagai kondisi, melainkan juga penelusuran potensinya sebagai relasi dan operasi antara. Penelitian ini mengungkap bagaimana relasi aktual-virtual terjalin, dalam praktik multi spasial plural dan paralel beserta penelusuran aspek dan potensinya. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Model penelitian memakai studi multi kasus. Penelitian berbasis perancangan ini dilakukan dengan kolaborasi observasi empiris lapangan, dengan eksplorasi generatif berbasis kecerdasan buatan. Perluasan pengetahuan merupakan hasil dari artikulasi dan refleksi kedua proses tersebut. Praktik spasial pameran merupakan studi kasus model spasial aktual-virtual. Sedangkan praktik spasial permainan merupakan studi kasus model spasial aktual. Eksplorasi generatif menjadi cara untuk melihat kemampuan praktik spasial mengilustrasikan terjadinya multi spasial pada keduanya. Pada kasus pameran, aspek generatif mengilustrasikan transisi iterasi multiplikasi spasial yang terjadi. Sedangkan pada kasus permainan, aspek generatif merupakan proyeksi ragam multi spasial paralel plural dari objek spasialnya. Gagasan portal menjadi konsep untuk mendemonstrasikan temuan dari penelitian rekonsiliasi aktual-virtual ini. Operasi objek dan turunannya dalam susunan prompt generatif mendefinisikan gagasan portal aktual-virtual. Gagasan portal mencakup melalui tiga komponen utama, yaitu atribut cerminan kolaboratif, transisi lintasan multiplikasi, serta proyeksi spasial spekulatif. Temuan ini mengekspansi pemahaman arsitektur sebagai spasial tunggal, mengarah pada multi spasial plural dan paralel. Pengetahuan operasi multi spasial ini memosisikan kembali pemahaman space dan place pada penekanan relasi dan operasi aktual-virtual. Pengetahuan multi spasial membuka peluang artikulasi, modifikasi dan adaptasi kembali ruang hidup manusia.

This dissertation investigates the concept of actual-virtual reconciliation within architectural spatial practices. It seeks to reposition the discourse on the relationship between space and place in architecture by introducing the idea of the multi-spatial. This framework challenges the traditional singular conception of space, instead proposing a pluralistic understanding where multiple spatial realities exist in parallel. The actual condition refers to space's physical and material dimensions, while the virtual condition encompasses the realm of mind and thought, including memory, perception, and experience. This research focuses on the actual-virtual condition and explores its potential as a framework for understanding the interplay and operations within these interwoven spatial realms. By examining the connections between the actual and virtual in the context of multi-spatial practices, the dissertation aims to reveal the multifaceted nature of this relationship and its potential for shaping architectural design. This research is a qualitative method. The research model uses a multi-case study. This design-based research is conducted using collaboration between empirical field observation and artificial intelligence-based generative exploration. Knowledge development results from the articulation and reflection of these two processes. Exhibition spatial practice is a case study of actual-virtual spatial models. In contrast, the spatial practice of the game is a case study of the actual spatial model. Generative exploration is a form of seeing the ability of spatial practices to illustrate the occurrence of multi-spatiality in both. In the exhibition case, the generative aspect demonstrates the transition of spatial multiplication iterations that occur. In the case of the game, the generative element is a projection of the plural parallel multi-spatial variety of its spatial objects. This research leverages the portal concept to illustrate the findings on actual-virtual reconciliation. The portal is operationalized through the interplay between objects and their derivatives within the generative prompt array. Three key components define this actual-virtual portal: collaborative mirroring attributes, multiplicative trajectory transitions, and speculative spatial projections. These findings challenge the singular conception of architecture, instead revealing a framework of plural and parallel multispatiality. This newly acquired knowledge of multi-spatial operations repositions our understanding of space and place, with a renewed emphasis on actual-virtual relations and operations. Ultimately, multi-spatial knowledge opens gates for the articulation, modification, and re-adaptation of human living spaces."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Anisa
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas museum yang berfokus pada pembentukan pengalaman dan
pengaruh elemen ruang arsitektur terhadap pembentukan makna di dalam museum.
Dengan menggeser fokus dari objek museum ke elemen ruang di museum,
rangsangan dan respon yang diproses oleh tubuh juga berubah. Untuk menyelidiki
pengaruh hubungan elemen ruang terhadap pengalaman di museum, skripsi ini akan
mengamati peranan objek di museum, peran atmosfer ruang, dan pengaruh sensori
terhadap pengalaman di museum. Hasil dari penulisan skripsi ini diharapkan dapat
memberi gambaran akan pengaruh yang dihasilkan dari kombinasi berbagai elemen
ruang yang dirasakan dan diproses oleh tubuh melalui panca indera. Penulisan ini
skripsi juga diharapkan dapat mengangkat pentingnya memahami kaitan antara
pengalaman sensori, karakter elemen ruang, dan proses pembentukan makna di
dalam museum.

ABSTRACT
The focus of this study is regarding experience-based museum and the role of
spatial elements in the proces of meaning-making in museum. By shifting the focus
from object to experience, stimuli and sensory respons which took place in museum
also change accordingly. To dissect the role and effect of spatial elemets on spatial
experience, we will need to observe the role of museum objects, museum
atmpsphere, and also sensory response in museum. The result of this study
hopefully will give a description and analysis on the effect of many spatial elements
combination and highlight the importance of understanding the connection between
sensory experience, the presence of spatial elements, and the resulting meaningmaking
in museum.;"
2016
S64624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Amaris Naura Shaliha
"Bali, dengan keindahan alamnya dan nilai-nilai spiritual yang kuat, telah lama menjadi destinasi pemulihan yang populer. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana arsitektur tradisional Bali, khususnya filosofi Tri Hita Karana, diterapkan dalam desain fasilitas pemulihan di Bali untuk menciptakan atmosfer penyembuhan yang holistik. Konsep Tri Hita Karana yang mengajarkan harmoni antara manusia, Tuhan, dan alam, diterjemahkan dalam desain ruang yang memadukan elemen-elemen alami dan spiritual, seperti penggunaan material alami, tata ruang terbuka, serta hubungan dengan alam sekitar. Penelitian ini juga membahas tentang keautentikan arsitektur Bali yang dibagi menjadi frontstage authenticity (keaslian yang tampak di ruang wisata) dan backstage authenticity (keaslian yang berasal dari budaya asli Bali), yang keduanya berperan dalam menciptakan pengalaman pemulihan yang bermakna bagi wisatawan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada fasilitas pemulihan di Bali, The Yoga Barn dan Ubud Traditional Spa, untuk menganalisis bagaimana penerapan filosofi Tri Hita Karana dan integrasi elemen-elemen alami mendukung keseimbangan fisik, mental, dan spiritual pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan arsitektur tradisional Bali yang autentik mampu menciptakan atmosfer yang mendalam, mendukung proses penyembuhan secara holistik, dan memberikan pengalaman reflektif yang mendalam bagi para wisatawan yang mencari kedamaian batin di tengah kehidupan modern yang serba cepat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang peran penting arsitektur tradisional Bali dalam menciptakan ruang yang mendukung pemulihan holistik dan kesejahteraan.

Bali, with its natural beauty and strong spiritual values, has long been a popular destination for wellness. This study explores how traditional Balinese architecture, particularly the philosophy of Tri Hita Karana, is applied in the design of wellness facilities in Bali to create a holistic healing atmosphere. The Tri Hita Karana concept, which teaches harmony between humans, God, and nature, is translated into spatial design that integrates natural and spiritual elements, such as the use of natural materials, open layouts, and connections with the surrounding environment. This study also discusses the authenticity of Balinese architecture, which is divided into frontstage authenticity (authenticity visible in tourist spaces) and backstage authenticity (authenticity rooted in Balinese culture), both of which play a role in creating a meaningful healing experience for visitors. The research method used is a case study of wellness facilities in Bali, The Yoga Barn and Ubud Traditional Spa, to analyze how the application of the Tri Hita Karana philosophy and integration of natural elements support the physical, mental, and spiritual balance of visitors. The research findings show that the application of authentic traditional Balinese architecture creates a profound atmosphere, supports holistic healing processes, and provides a deep reflective experience for visitors seeking inner peace in the midst of a fast-paced modern life. This study is expected to provide insights into the important role of traditional Balinese architecture in creating spaces that support holistic recovery and well-being."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>