Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162418 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusniar Pratiwi Marzuki
"Karya ilmiah akhir ini membahas tentang penerapan model Konservasi Levine dalam pemberian asuhan keperawatan pada lima bayi yang mendapat fototerapi Fototerapi bertujuan menurunkan konsentrasi bilirubin serum pada bayi dengan hiperbilirubinemia akan tetapi fototerapi memiliki efek samping Efek samping fototerapi dapat diminimalkan melalui pemberian asuhan keperawatan dengan menerapkan prinsip konservasi untuk mempertahankan keseimbangan energi konservasi integritas struktural personal dan sosial Kelima bayi yang mendapat fototerapi menunjukkan keseimbangan volume cairan suhu tubuh stabil tidak terjadi iritasi mata dan kulit dan orang tua dapat berinteraksi dengan bayi selama pelaksanaan fototerapi Model Konservasi diharapkan menjadi acuan praktik keperawatan pada neonatus yang dilakukan fototerapi

This final scientific report discusses the application of Levine 39 s Conservation model in nursing care of the five infants who do phototherapy Instead of reducing infants rsquo serum bilirubin concentrations by hyperbilirubinemia phototherapy has side effect Side effect of phototherapy can be minimized through the provision of nursing care by applying conservation principle in order to maintain energy balance structural integrity conservation personal and social integrity The infants show the balance of fluid volume normal range body temperature no eyes and skin irritation and the parents can still interact with their baby during phototherapy implementation This Conservation model is expected to be a reference of nursing practice in neonates who get phototherapy
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Linny Grasiana Maria Liando
"Latar Belakang:
Anak usia batita yang pernah mengalami perawatan di Unit Neonatologi pada saat lahir berada dalam risiko
mengalami keterlambatan perkembangan. Terdapat berbagai faktor terkait perkembangan anak usia batita,
baik dari aspek ibu maupun anak.
Tujuan:
Mendapatkan gambaran Developmental Quotient anak usia batita yang pernah dirawat inap di Unit
Neonatologi RSCM dan faktor-faktor terkait.
Metode:
Penelitian ini adalah studi analitik observasional potong lintang yang menilai Developmental Quotient pada
83 anak usia batita yang pernah dirawat inap di Unit Neonatologi RSCM pada tahun 2018-2019 yang diambil
secara acak sederhana. Developmental Quotient dinilai dengan menggunakan Capute Scale, dan terdiri dari
Full-Scale Developmental Quotient (FSDQ), Clinical Linguistic and Auditory Milestone Scale (DQ
CLAMS), Cognitive Adaptive Test (DQ CAT). Dilakukan identifikasi faktor-faktor terkait DQ sebagai
variabel bebas, yaitu : jenis kelamin anak, usia gestasi, berat badan lahir, panjang badan lahir, lingkar kepala
lahir, lama rawat inap di unit Neonatologi, lama lepas rawat, diberikan ASI eksklusif atau tidak, ada tidaknya
intervensi rehabilitasi, usia ibu saat melahirkan, psikopatologi ibu, komplikasi persalinan, mother-infant
bonding, pendidikan ibu, jumlah anak, status sosial ekonomi. Analisis bivariat dengan Chi-square dan
multivariat dengan regresi logistik dilakukan untuk menguji hipotesis.
Hasil:
Sebanyak 38,6% anak usia batita dengan riwayat perawatan di unit Neonatologi RSCM mengalami
keterlambatan FSDQ, 47% keterlambatan DQ CLAMS, dan 31,4% keterlambatan DQ CAT. Terdapat
hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu, psikopatologi ibu, dan status sosial ekonomi terhadap
terjadinya keterlambatan FSDQ; serta hubungan bermakna antara jenis kelamin, pendidikan ibu dan
psikopatologi ibu dengan keterlambatan DQ CLAM pada subjek penelitian ini. Pada analisis multivariat
didapatkan bahwa variabel paling bermakna dengan kejadian keterlambatan FSDQ pada subjek penelitian
ini adalah pendidikan ibu (p= 0,048; rasio odd= 4,751; interval kepercayaan 1,017-22,199) dan
psikopatologi ibu (p= 0,023; rasio odd= 0,2; interval kepercayaan 0,05-0,804).
Simpulan :
Anak usia batita dengan riwayat perawatan di Unit Neonatologi perlu diperiksa secara berkala untuk
mencegah keterlambatan perkembangan. Meningkatkan kesehatan mental ibu dapat mencegah
keterlambatan perkembangan.

Infants with history of hospitalization in Neonatology Unit at births are at risk of delayed development. There
are various risk factor associated with infant development, either from maternal or infant factor.
Objectives:
To determine developmental quotient of infants with history of hospitalization in Neonatology Unit in Dr
Cipto Mangunkusumo General Hospital, and to identify factors related to it.
Method:
Study design was cross-sectional observational analytic study. Subjects were 83 infants with history of
hospitalization in Neonatology Unit, from January 2018 to December 2019 randomly selected. The
Developmental Quotients were assessed using The Capute Scale, and consist of Full-Scale Developmental
Quotient (FSDQ), Clinical Linguistic and Auditory Milestone Scale (DQ CLAMS), Cognitive Adaptive Test
(DQ CAT). We analyzed the association of DQ with 15 independent variables: gender, gestational age,
birthweight, length at birth, head circumference at birth, length of hospitalization in Neonatology Unit,
duration from hospital discharge, exclusively breastfed or not, rehabilitation intervention, age of mother at
birth, mother’s psychopathology, pregnancy and delivery complication, mother-infant bonding, mother
education, number of siblings, and socio-economic status. Bivariate analyzes using Chi-square and
multivariate analyzes using logistic regression were applied for hypothesis testing.
Result:
FSDQ, DQ CLAMS and DQ CAT delay were found in 38,6%, 47,0% and 31,4% of subjects, respectively.
There were significant correlations between maternal education, mother’s psychopathology and socioeconomic
status with delayed FSDQ while delayed DQ CLAMS were related to gender, maternal education
and maternal psychopathology. Multivariate analyzes revealed that the most responsible factor related to
delayed FSDQ in this research were mother’s psychopathology (p= 0,023; odd ratio= 0,2; confidence
interval 0,05-0,804) and mother’s education (p= 0.048; odd ratio= 4.751; confidence interval= 1.017-
22.199).
Conclusion:
Infants with history of hospitalization in Neonatology Unit, should be checked regularly fot delayed
development. Improving maternal mental health and education is important in preventing developmental
delay.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Antarini Idriansari
"Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk mengaplikasikan teori Konservasi melalui pendekatan asuhan perkembangan dalam perawatan tiga bayi berat lahir rendah (BBLR) yang mengalami penundaan pemberian nutrisi enteral dini. Nutrisi enteral dini memfasilitasi adaptasi saluran cerna sehingga tercapai maturasi yang penting bagi penerimaan nutrisi enteral bayi selanjutnya. Penyebab penundaan pemberian nutrisi enteral dini pada BBLR ini adalah intoleransi minum dan perdarahan saluran cerna. Kebutuhan nutrisi BBLR tetap terpenuhi melalui pemberian secara parenteral. Adapun pendekatan asuhan perkembangan yang digunakan bertujuan agar energi yang dimiliki bayi dapat digunakan secara optimal untuk tumbuh dan berkembang melalui pencapaian konservasi, dalam hal ini konservasi energi. Selama menjalani perawatan, BBLR dalam uraian karya ilmiah akhir ini menunjukkan status oksigenasi yang baik, instabilitas suhu tidak terjadi, dan penurunan berat badan masih dalam kisaran rentang normal yaitu 10-15% dari berat badan lahir.

This scientific assignment aimed to applying the Conservation theory by approach of developmental care in nursing care of three cases of low birth weight (LBW) infants who experienced the delayed early enteral nutrition. Early enteral nutrition facilitated the adaptation of gastrointestinal tract in order to reach maturation which is important for LBW infants to receive enteral nutrition later. The causes of delayed early enteral nutrition in these LBW infants were feeding intolerance and gastrointestinal bleeding. Nutritional needs of these LBW infants was fulfilled by parenteral nutrition. The using of developmental care approach aimed to strive the energy of LBW infants could be optimally utilize for growth and development through attainment of energy conservation as one of conservation principles in Conservation theory. During treatments, LBW infants in this scientific assignment showed normal oxygenation status, stability of body temperature, and weight loss was still within normal range was 10-15% of birth weight.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31544
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Dewi Anggraeni
"Masalah nutrisi merupakan permasalahan yang sering dihadapi oleh anak kanker. Tujuan penulisan Karya Ilmiah Akhir ini adalah memberikan gambaran pelaksanaan Praktik Residensi Keperawatan Anak kanker yang mengalami masalah nutrisi dengan mengaplikasikan Model Konservasi Levine. Dalam pencapaian kompetensi sebagai Ners Spesialis Keperawatan Anak residen telah menjalankan peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, peran koordinasi dan kolaborasi, pembuatan keputusan etik, advocator, dan innovator. Aplikasi Model Konservasi Levine tertuang dalam lima kasus terpilih, dimana trophicognosis yang umum ditemukan adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh. Intervensi diberikan berdasarkan empat prinsip konservasi. Hasil evaluasi terhadap trophicognosis ketidakseimbangan nutrisi menunjukkan adanya peningkatan terhadap kemampuan konservasi energi. Model Konservasi Levine dapat diterapkan pada klien anak dengan kanker yang mengalami masalah nutrisi. Pencapaian kompetensi dalam praktik residensi keperawatan anak telah memperkaya dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan klinis residen.

Nutritional problem is commonly faced by children with cancer. The aim of this final assignment was to provide Nursing Practice Residency implementation of children with cancer which have nutritional problems by applying Levine Conservation Model. Competencies that had been made included providing nursing care, coordination and collaboration, ethical decision making, advocator and innovator. Levine Conservation Model was applied in five selected cases and the trophicognosis commonly found was imbalanced nutrition supply of the body needs. Interventions were given based on the four principles of conservation, that are conservation of energy, conservation of structural integrity, conservation of personal integrity, and conservation of social integrity. Evaluation of nutritional imbalance trophicognosis showed an increase in energy conservation ability. Levine Conservation Model can be applied to children with cancer who have a nutrition problem. Achievement of competence in the practice residency of nursing children have enriching and improving knowledge and clinical skills of resident."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
TA5977
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zubaidah
"Intoleransi minum merupakan masalah yang umum terjadi pada bayi prematur Tujuan penulisan Karya Ilmiah Akhir ini adalah memberikan gambaran penerapan Model Konservasi Levine pada bayi prematur dengan intoleransi minum dan gambaran pelaksanaan Praktik Residensi Keperawatan Anak Model Konservasi Levine berfokus pada peningkatan adaptasi melalui prinsip konservasi untuk mencapai integritas diri Penerapan Model Konservasi Levine tertuang dalam lima kasus terpilih Pada lima kasus terpilih tersebut ditemukan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh intoleransi minum Adapun masalah keperawatan lainnya adalah bersihan jalan napas tidak efektif gangguan pola napas gangguan termoregulasi risiko infeksi risiko gangguan perkembangan dan gangguan proses keluarga Masalah masalah tersebut dapat memperberat intoleransi minum dan menghambat proses pemulihan pada bayi prematur Asuhan keperawatan pada kasus terpilih diberikan oleh residen dengan melaksanakan perannya sebagai pemberi asuhan pendidik konsultan koordinator pengambil keputusan etik legal dan sebagai peneliti.

Feeding intolerance is a common problem in premature infants The purpose of this Final Scientific Work is to describe the application of Levine Conservation Model in preterm infants with feeding intolerance and the implementation of Pediatric Nursing Residency Practice Levine Conservation Model focuses on the adaptation improvement through conservation principles to achieve wholeness Levine Conservation Model was implemented in five selected cases In the five selected cases there was a nutritional intake problem caused by feeding intolerance The other problems were ineffective airway clearance ineffective breathing pattern ineffective thermoregulation risk for infection risk for developmental disorder and altered family process These problems can aggravate the feeding intolerance and inhibit the healing process of premature infants The nursing care to selected cases was given by the resident by implementing the roles as a caregiver an educator a consultant a coordinator an ethical and legal decision maker and a researcher"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rofiqoh
"Demam merupakan gejala yang sering dialami anak dengan penyakit infeksi. Kondisi demam tinggi berdampak merugikan anak. Demam tinggi membuat anak tidak nyaman dan orang tua cemas serta meningkatkan kebutuhan kalori dan cairan. Oleh karena itu dibutuhkan asuhan keperawatan model konservasi. Penulisan Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan memberikan gambaran kegiatan pelaksanaan praktik residensi ners spesialis anak, gambaran aplikasi model konservasi dalam asuhan keperawatan demam pada anak yang mengalami penyakit infeksi. Model Konservasi Levine berfokus pada konservasi energi, integritas struktrur, personal dan sosial untuk mencapai keutuhan. Berdasarkan 5 kasus yang dibahas, intervensi yang diberikan untuk trophicognosis peningkatan suhu tubuh (demam) antara lain mengupayakan penurunan suhu tubuh, mempertahankan lingkungan sejuk dan nyaman, meningkatkan istirahat, memberikan asupan cairan dan nutrisi adekuat serta menurunkan kecemasan anak dan orang tua menggunakan konsep family centered care. Model Konservasi dapat diterapkan dalam asuhan anak demam. Disarankan untuk lebih meningkatkan upaya konservasi integritas personal dan sosial melalui pendidikan kesehatan pada keluarga.

Fever is a symptom that is often experienced by children with infectious diseases. High fever conditions adversely affects children. High fever makes the child uncomfortable and parent’s anxiety and also increase calorie and fluid needs. Therefore, the child needs nursing care such as conservation model by Levine. This scientific final assignment to provide an overview of the implementation of the activities of child specialist nurse practice, an overview of applications of conservation models in nursing care of fever in children with infectious diseases. Levine Conservation Model focuses on energy conservation, structure integrity, personal and social to achieve wholeness. Based on 5 cases discussed, interventions given to trophicognosis increased body temperature (fever), which are to seek a decrease in body temperature, maintaining comfortable environment, improve rest, provide adequate nutrition and fluid intake as well as decrease the anxiety of children and parents using the concept of family-centered care. Conservation Model can be applied in the care of fever children. It is recommended to further enhance the conservation of personal integrity and social health through the family education."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartini
"Karya Ilmiah Akhir ini memberikan gambaran tentang pelaksanaan Program Residensi Ners Spesialis Keperawatan Anak dalam bentuk kegiatan praktik Residensi I dan II. Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran aplikasi Model Konservasi Myra E. Levine pada asuhan keperawatan anak dengan penyakit infeksi dan pencapaian kompetensi baik sebagai pemberi asuhan, advocator, conselor, educator, colaborator, dan agen perubah selama praktik residensi. Menurut model konservasi Levin, trophicognosis peningkatan suhu tubuh (demam) merupakan gangguan pada integritas struktur. Intervensi keperwatan dilakukan untuk mengkonservasi integritas struktur tersebut, yang berdampak pada konservasi energi, integritas personal dan integritas sosial. Pada kondisi demam intervensi yang dilakukan adalah mempertahankan agar lingkungan tetap nyaman dan sejuk, mengurangi aktivitas yang melelahkan, meningkatkan istirahat, memberikan asupan nutrisi yang adekuat. Konsep lain yang diterapkan dalam asuhan keperawatan dengan demam ini adalah konsep family centered care (FCC), kemudian melaksanakan ners spesialis sebagai inovator, residen melaksanakan proyek inovasi berupa pembuatan format dischar planning dan optimalisasi ruang bermain.

This final assignment provides an overview about the implementation residency practices of the specialist pediatric nurse program in the form practical activities residency I and II. The aim of this final assignment is provide overview application Conservation Model Myra E. Levine on nursing care of children with infectious diseases and the achievement of competencies such as a caregiver advocator, counselor, educator, collaborator, and change agents during practice residency. According to Levin conservation models, trophicognosis increase in body temperature (fever) is an interference with the integrity of the structure. Nursing interventions undertaken to conserve the integrity of these structures, which have an impact on energy conservation, personal integrity and social integrity. In the intervention condition of fever is to preserve the environment in order to stay comfortable and cool, reducing the exhausting activity, increased rest, providing adequate nutrition. Another concept that is applied in nursing care with a fever is the concept of family centered care (FCC), then carry out specialist nurses as an innovator, a resident carrying out innovation projects making planning and optimization dischar format playroom.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31576
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Yuliani Sekriptini
"Karya ilmiah akhir ini membahas tentang penerapan model Konservasi Levine dalam pemberian asuhan keperawatan pada pada anak dengan gangguan pernapasan. Infeksi saluran pernapasan akut merupakan suatu gangguan pulmonal yang memiliki efek samping hipoksemia dan kegagalan pernapasan melalui pemberian asuhan keperawatan dengan menerapkan prinsip konservasi untuk mempertahankan keseimbangan energi, konservasi integritas struktural, personal dan sosial. Beberapa masalah keperawatan yang ditemukan antara lain gangguan pertukaran gas, ketidakefektifan pola napas dan ketidakefektifan bersihan jalan napas. Model Konservasi diharapkan menjadi acuan praktik keperawatan pada pada anak dengan gangguan pernapasan.

The end scientific work is about the application of the Levine's Conservation model in the provision of nursing care to children with respiratory disorders. Respiratory infection acute is a pulmonary disorder that has a side effect of hypoxemia and respiratory failure. The side effects of hypoxemia and respiratory failure can be minimized through the provision of nursing care by applying the principle of conservation of energy to maintain balance, conservation of structural integrity, personal and social. Some nursing problems were found among other disorders of gas exchange, breathing pattern ineffective airway clearance and ineffectiveness. This Conservation model is expected to be a reference of nursing practice in children with respiratory disorders."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
TA5981
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yayuk Setyowati
"Karya ilmiah akhir ini memberikan gambaran penerapan Model Konservasi Levine pada asuhan keperawatan pada bayi dengan risiko kerusakan integritas kulit dan pencapaian kompetensi sebagai spesialis keperawatan anak. Trophicognosis risiko kerusakan integritas kulit menurut Levine merupakan gangguan pada integritas struktur. Intervensi keperawatan dilakukan untuk mengatasi masalah integritas struktur tersebut dengan memperhatikan pula konservasi energi, konservasi integritas personal dan konservasi integritas sosial. Intervensi dilakukan dengan menerapkan aspek perawatan kulit dan cara memposisikan yang benar. Evaluasi yang dilakukan dengan mengkaji respon organismik bayi, menunjukkan bahwa belum semua bayi mampu mencapai wholeness yang ditandai dengan cedera pada nares, namun sudah mengalami perbaikan. Perawat memegang peranan yang sangat penting dalam pencegahan cedera pada nares yaitu pemilihan alat yang tepat, pemantauan dan pemenuhan kenyamanan bayi sehingga bayi tidak banyak bergerak dan mempercepat proses penyapihan continuous positive airway pressure (CPAP).

This Final Assignment gave an overview about the application of Levine's Conservation Model in nursing care of baby with risk of skin integrity breakdown and competency achievement as a pediatric nurse specialist. According to Levine, trophicognosis of skin integrity breakdown was the structure integrity impaiment. Nursing interventions was undertaken to solve structure integrity problem, and also energy conservation, personal conservation and social conservation. Nursing interventions applied the skin care aspetcs and positioning. Evaluation had been done by evaluate the organismic responses of the baby, showed that not all the baby got wholenes, was marked by nares injury, but getting better. Nurse had the crucial role to prevent nares injury, that to choise the appropriate tool, monitored ang gave baby’s comfort so the baby did not much to move and weaned the continuous positive airway pressure (CPAP) as soon as possible."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kumala Devi
"Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan teori
Model Konservasi pada bayi dengan gangguan rasa nyaman nyeri. Nyeri pada
bayi perlu mendapat perhatian penting dari perawat karena dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan di masa yang akan datang. Penatalaksanaan
nyeri dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Penatalaksanaan nyeri
non farmakologis dapat dilakukan dengan cara pengaturan posisi, facilitated
tucking, pacifier dan sensasi multisensory. Penatalaksanaan nyeri perlu dilakukan
oleh seorang perawat yang kompeten, yang dilakukan melalui berbagai peran,
yaitu sebagai pemberi asuhan, advokat, pendidik, penelitidan pemimpin.

This paper aims to describe the application on Levine Conservation Model in the
care of infant experiencing altered comfort: pain. Pain should become a nursing
concern since it will have impacts on baby’s growth and development in the
future. Pain can be managed by pharmacological and non-pharmacological
approaches.
Non-pharmacological management can be provided by positioning the baby,
facilitated tucking position, pacifier and multisensory sensations. Nonpharmacological
management can be provided by positioning the baby,
facilitating tucking, providing non-nutritive sucking, and
Nurses implement pain management throughout their roles as care giver,
advocator, educator, researcher, and leader.
Key word : Conservation theory, pain, non pharm
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>