Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112750 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Virky Agustania
"Makalah ini menganalisis cerpen Keluarga Bahagia yang merupakan terjemahan dari prosa karya Lu Xun. Penulis mencoba menilai kelebihan dan kekurangan yang terdapat di dalam cerpen tersebut dengan melihat kadar keberterimaannya. Kadar keberterimaan tersebut dapat dinilai dari sejumlah karakteristik, yaitu mengutamakan kewajaran dalam BSa, menggunakan padanan dinamis, menyampaikan pesan penulis dengan baik, memahami konteks, sejarah, budaya dalam BSu dan BSa. Untuk menghasilkan terjemahan yang demikian baik, maka penerjemah menjadi kunci penting dalam menerjemahkan suatu materi. Analisis mengenai pemikiran penerjemah pun menjadi hal penting yang terdapat dalam makalah ini.

This paper analyze Happy Family story that translated from Lu Xun's writing named Happy Family also. Writer try to evaluate the acceptable aspect by evaluate the positive and negative sides of the story first. The acceptable aspect itself has some characteristics such as use proper language in second language, use dynamic equivalence, as good as possible to deliver the message, understand the context, history, culture of the writing. So that, an interpreter is the key to produce that good of work. This paper also analyze the interpreter's thought that really strengthen writer's analysis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Prasetya
"Cerpen 幸福的家庭 Xingfu de Jiating atau Keluarga Bahagia merupakan cerpen yang ditulis oleh Lu Xun pada tahun 1924. Cerpen ini mengisahkan tokoh “Aku” yang sedang berupaya keras untuk menulis sebuah karangan berjudul Keluarga Bahagia, dengan menghadirkan dua tokoh, yaitu Tuan & Nyonya, sebagai tokoh utama cerpennya. Tokoh “Aku” mengerahkan seluruh pikiran dan kemampuannya untuk menulis karangan ini, akan tetapi pada akhir cerpen karangan tersebut tidak berhasil ia tulis dan tokoh yang coba ia bangun sirna karena terbentur persoalan hidupnya sendiri. Dari beberapa penelitian terdahulu, dinyatakan bahwa cerpen ini merupakan jalinan antara realita kehidupan dan cita-cita dari tokoh “Aku”. Penulis mendapati bahwa proses kepengarangan tokoh “Aku” dan tantangannya merupakan aspek penting yang perlu dikaji, karena dengan menyorot dua aspek ini, pokok penyebab tokoh “Aku” gagal menyelesaikan karangannya menjadi terkuak. Penelitian ini menyimpulkan, faktor yang menghambat proses kepengarangan tokoh “Aku” yang membuat karyanya tidak berhasil ditulis adalah faktor pertama penyebab kegagalan menulis karangan tokoh “Aku” berasal dari konflik batin tokoh “Aku” sendiri dan juga kondisi nyata keluarga. Faktor kedua kegagalan berasal dari kurangnya pengetahuan si tokoh “Aku” dan hanya menulis dalam ruangan, tidak melakukan survei/studi ke luar ruangan.

The short story 幸福的家庭 Xingfu de Jiating or Happy Family is a short story written by Lu Xun in 1924. This short story tells about the character “I” who is trying hard to write an article entitled Happy Family, by presenting two characters namely Mr & Mrs, as the main character of the short story. The character “I” exerted all his mind and ability to write this article, but at the end of the short story he was unable to write it and the character he was trying to build failed to be written because he collided with his own life problems. From several previous studies, it was stated that this short story is a link between the reality of life and the ideals of the character “I”. The writer finds that the authorship process of the character “I” and its challenges are important aspects that need to be studied, because by highlighting these two aspects, the main reason why the character “I” failed to finish his article is revealed. This study concludes, the factors that hinder the process of writing the character “I” which makes the work unsuccessfully written are the first factors causing the failure to write an article by the character “I” comes from the inner conflict of the character “I” himself and also the real conditions of the family. The second factor of failure comes from the lack of knowledge of the character “I” and only writes indoors, does not carry out surveys/studies outside the room."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lu, Hsun, 1881-1936
Yogyakarta: Jendela Pustaka, 2005
895.135 LUH tt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ajeng Koeshamimurti Amanda Zenitha
"Buku ajar Bahasa Mandarin susunan penulis Tiongkok, Singapura, dan Taiwan yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia banyak beredar di toko buku Jakarta saat ini, salah satunya adalah buku “Tionghoa Interaktif III”. Dalam buku ini ditemukan beberapa frase nominal yang tidak diterjemahkan dengan baik oleh penerjemah buku ajar. Dengan menggunakan metode deskriptif analisis, penulisan ini bertujuan untuk menganalisis frase nominal tersebut, serta memberikan terjemahan yang seharusnya. Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu para pengguna buku, khususnya pelajar Bahasa Mandarin tingkat pemula agar dapat lebih memahami makna frase-frase nominal tersebut, serta memahami metode yang sebaiknya digunakan untuk menerjemahkan frase-frase nominal tersebut.
Chinese language textbook that written by China, Singapore, and Taiwan writer were translated into bahasa Indonesiaare circulating in bookstores Jakarta today, one of them is"Tionghoa Interaktif III" book. In this book, writer discovered a lot ofnominal phrases that do not translated well. By using descriptive analysis method, this paper aims to analyze and give a supposed translation of the nominal phrase. Hopefully this research can help book user, especially the beginner learners to better understand the meaning of these nominal phrases, as well as to understand the methods that should be used to translate these nominal phrases."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsan Abdul Aziz
"Makalah ini membahas penerjemahan istilah budaya Indonesia dalam novel Negeri 5 Menara. Alif Fikri adalah seorang santri di pesantren di Jawa Timur. Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah pergi ke luar dari Minangkabau. Dia harus naik bus selama tiga hari dan tiga malam dari Sumatera ke Jawa untuk tiba di pesantren di Jawa Timur. Hal ini karena ibunya ingin dia menjadi pemimpin agama seperti Buya Hamka meskipun Alif ingin menjadi seorang insinyur seperti Habibie.
Alasan saya berniat untuk melakukan penelitian tentang novel ini adalah karena saya pikir novel ini menarik bagi para penerjemah dan dapat menginspirasi mereka untuk belajar dari terjemahan lainnya. Pergeseran terjemahan adalah sesuatu yang harus dan pasti akan terjadi dalam proses penerjemahan.
Tujuan dalam terjemahan istilah budaya adalah untuk memperkenalkan budaya sumber ke pembaca target dengan beberapa kondisi yang akan diterima dan dipahami. Setiap kasus individu terjemahan istilah budaya, bagaimanapun juga memiliki pergeseran terjemahan mereka dan hasil yang berbeda. Makalah ini menyimpulkan bahwa ada beberapa pergeseran penerjemahan di Negeri 5 Menara. Masing-masing dari mereka juga memiliki strategi terjemahan yang berbeda untuk mengatasi masalah dan mendapatkan hasil yang berbeda.

This paper examines the translation of cultural terms of Indonesia in the novel Negeri 5 Menara. Alif Fikri is a student at Islamic boarding school in East Java. Alif was born on the edge of Lake Maninjau and never going outside from Minangkabau. He had to take a bus for three days and three nights from Sumatra to Java in order to arrive at Islamic boarding school in East Java. This is because his mother wanted him to be a religious leader like Buya Hamka though Alif wanted to be an engineer like Habibie.
The reason I intend to do a research on this novel is because I think this novel is interesting for translators and it can inspire them to learn from other translations. Translation shift is something that should and will inevitably occur in translation process.
The purpose in translation of cultural terms is to introduce the source culture to the target readers with some conditions that would be acceptable and comprehensible. Each individual case of the translation of cultural terms, however, has their translation shifts and different results. This paper concludes that there are some translation shifts in Negeri 5 Menara. Each of them also has different translation strategies to overcome the problem and get different results.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2011
895.1 KIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Muhammad Rizaldi
"Skripsi ini membahas penerjemahan adjektiva dari buku terjemahan Het Achterhuis pada teks Inggris dan Indonesia. Tujuannya untuk memaparkan perubahan bentuk dan perubahan makna adjektiva pada saat pengalihan. Penelitian kualitatif ini merupakan kajian bidang semantik dan penerjemahan. Hasil penelitian menjelaskan perubahan bentuk dan makna adjektiva dalam pengalihannya.

Abstract
This thesis discusses about translation of adjective from a Dutch novel, Het Achterhuis in English and Indonesian text. The aim is to describe changes of form and changes of meaning that occur during translation. This qualitative research is a field study of semantic and translation. Basic theory used is the theory of semantics and theory of translation. The results of this study shows the changes of form and meaning of the adjective during the translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S32
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Andari Eka Putri
"Majalah Bobo adalah salah satu majalah anak populer di Indonesia. Majalah ini berasal dari Belanda yang memuat cerita keluarga Bobo. Bobo sebagai karakter utama memiliki keluarga dengan nama-nama yang menarik. Artikel ini membahas bagaimana perjalanan majalah Bobo dari Belanda ke Indonesia dan penerjemahan tokoh-tokoh keluarga Bobo dalam majalah Bobo Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan studi kepustakaan dan wawancara melalui mediasi teknologi. Pada awal perjalanannya di tahun 1970-an, majalah Bobo di Indonesia mengalami hambatan dalam menyesuaikan isi majalah dengan karakter Indonesia. Namun, akhirnya berhasil mendapat persetujuan pihak Oberon BV (pemilik mayoritas saham majalah Bobo Belanda) dan membuat mereka terkesan karena meningkatkan jumlah minat pembaca di Indonesia. Nama-nama tokoh cerita keluarga Bobo dalam bahasa Belanda memiliki arti yang berkaitan dengan karakter tokoh cerita. Di Indonesia nama-nama tokoh tersebut diterjemahkan dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia lalu disesuaikan dengan karakter budaya Indonesia.

Bobo Magazine is one of the popular children's magazines in Indonesia. This magazine originated in the Netherlands which contains the story of the Bobo family. Bobo as the main character has a family with interesting names. This article discusses the journey of Bobo magazine from the Netherlands to Indonesia and the Bobo family characters in Bobo Indonesia magazine. The method used is a historical method with literature studies and interviews through technological mediation. In the beginning of its journey, Bobo magazine in Indonesia experienced obstacles in adjusting the content of the magazine to Indonesian characteristics. However, this idea managed to get the approval of Oberon BV (the majority owner of the shares of Bobo magazine Netherlands) in the end and impressed them because it increased the amount of reader interest in Indonesia. The names of the characters in the Bobo family in Dutch have meanings related to their traits. In Indonesia, the names of these characters are translated from Dutch into Indonesian and adapted to Indonesian culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elysia Ryastephanie
"Literary translation, especially when translating literature from a culture that is vastly different from the target language culture, is complex and challenging. This study aims to find out what meaning-related translation strategies were used in the Indonesian translation of Oscar Wilde’s 1888 short story “The Happy Prince” and how those strategies affect the translation of items that contain taboo topics in the target text. This study is conducted through descriptive qualitative method, and the meaning-related strategies are compiled by Dewi & Wijaya (2021) from various authors. The study finds that in total there are 285 translation strategies used in the translation, addition being the most frequently found strategy with 148 instances found. Next, there are 56 deletions, 40 scope of meaning modulation procedures, 33 POV modulation procedures, 2 descriptive terms, 2 semantically translated idioms, and one of each for loan word, substitution, couplet, and cultural equivalent. The study also finds that the Indonesian translation, aside from two attempts of softening the theme of homosexuality, remains relatively faithful to the original. It is suggested for future researchers to analyze more English-Indonesian literature containing taboo topics in order to obtain a more thorough res.

Penerjemahan sastra merupakan hal yang kompleks dan menantang untuk dilakukan, terlebih lagi saat menerjemahkan sastra dari budaya yang sangat berbeda dari budaya bahasa sasaran. Studi ini bertujuan untuk mencari strategi penerjemahan berkaitan dengan makna apa yang digunakan dalam terjemahan Bahasa Indonesia dari cerita pendek Oscar Wilde yang berjudul “The Happy Prince”, juga bagaimana strategi-strategi tersebut mempengaruhi penerjemahan bagian yang mengandung tema tabu di teks sasaran. Studi ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan strategi penerjemahan yang disusun oleh Dewi & Wijaya (2021) dari beragam penulis. Studi ini menemukan bahwa ada 285 strategi penerjemahan yang digunakan dalam terjemahan “The Happy Prince”, dengan penambahan sebagai strategi terbanyak, diikuti dengan penghapusan, modulasi cakupan makna, modulasi sudut pandang, penerjemahan deskriptif, penerjemahan idiom secara semantis, loan word, penggantian, penerjemahan gabungan dua prosedur, dan padanan kultural. Studi ini juga menemukan bahwa terjemahan Indonesia cerita pendek ini, selain dari dua terjemahan yang menghaluskan tema homoseksualitas yang terkandung di dalamnya, diterjemahkan dengan cukup setia dengan teks sumbernya. Agar hasil menjadi lebih lengkap, studi ini menyarankan pada peneliti-peneliti selanjutnya untuk mempelajari lebih tentang terjemahan karya sastra Inggris-Indonesia lainnya yang mengandung tema tabu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kenny Eristia Larasati
"ABSTRAK
Idiom adalah suatu bentuk bahasa yang merefleksikan filosofi dan kebudayaan suatu bangsa. Penerjemahan idiom merupakan salah satu dari beberapa masalah dalam penerjemahan. Idiom dari suatu negara memiliki latar belakang budaya dan susunan bahasa yang tidak selalu mudah dipahami oleh pembelajar asing atau non-penutur. Oleh sebab itu, penerjemahan idiom dari Bahasa Sumber ke Bahasa Sasaran tidak selalu padan. Tulisan ini membahas tentang penerjemahan idiom yang telah melalui dua kali proses penerjemahan, dari Bahasa Sumber (BSu) ke Bahasa Sasaran 1, kemudian dari Bahasa Sasaran 1 (BSa1) ke Bahasa Sasaran 2 (BSa2). Data penelitian diambil dari cerpen berbahasa Mandarin berjudul ―风波Fengbo‖ karya Lu Xun. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari total sembilan idiom yang muncul di cerpen yang telah disebutkan terdapat lima idiom yang diterjemahkan dengan padan dalam BSa1 dan tiga idiom yang diterjemahkan dengan padan dalam BSa2. Sedangkan dari perbandingan antara penerjemahan kedalam BSa1 dan BSa2 terlihat perbedaan dalam memaknai dua idiom yang ada dalam data. Dapat disimpulkan bahwa penerjemahan pada proses yang kedua (BSa2) mengalami pergeseran makna yang lebih jauh dibandingkan proses yang pertama (BSa1).

ABSTRACT
Idioms are a form of language that reflects the philosophy and culture of a nation. Idiom translation is one of several problems of translation. Idioms from a certain country have a cultural background and a language structure that are not always easily understood by foreign learners or non-speakers. Therefore, translating idioms from Source Language to Target Language is not always equivalent. This paper discusses the translation of idioms that have gone through two translation processes, from Source Language (SLa) to Target Language 1, then from Target Language 1 (TLa1) to Target Language 2 (TLa2). The research data was taken from a Chinese language short story entitled 风波 Fengbo by Lu Xun. The results of the analysis show that out of the nine idioms that appear in the short stories mentioned there are five idioms which are translated with equivalents in TLa1 and three idioms which are translated as equivalents in TLa2. Whereas the comparison between translation into TLa1 and TLa2 shows differences in interpreting two idioms in the data. It can be concluded that the translation in the second process (TLa2) will experience a further shift in meaning."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>