Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Goldstein, Marvin E
New York : McGraw-Hill International Book Co, 1976
629.132 3 GOL a (1);629.132 3 GOL a (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Hasilyang diperoleh dari tulisan ini berupa koefisien aerodinamik yaitu koefisien gaya angkat (CL), gaya hambat (CD) dan koefisien momen (CM). Harga statik margin doperlukan sebagai masukan pada perancangan spesifikasi hardware dan software sistem kendali roket RKX-180 mm. Dengan demikian masukan data statik margin utnuk perancangan software dan hardware sistem kendali diambil pada sekitar kecepatan 3,5 bilangan Mach karena pada daerah tersebut harga static margin paling tinggi"
620 LAP 2:1 (2000)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syofwan Aldia
"Kualitas aerodinamis dari perputaran aksial fan merupakan salah satu faktor yang dapat mengoptimalkan perfoma aksial fan. Aliran udara acak pada permukaan blade dapat menganggu performa aerodinamis dari perputaran aksial fan. Aliran acak (turbulent) terbentuk karena terjadinya separasi udara pada permukaan blade yang memperbesar hambatan (drag) dan menurunkan dorongan udara dari perputaran aksial fan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perubahan karakteristik aliran udara setelah dilakukan modifikai berupa penambahan dimple pada permukaan blade aksial fan. Dimple akan menghasilkan aliran vortex yang akan menambahkan energi kinetik untuk menekan separasi udara. Perubahan karakteristik aliran udara diketahui dengan pengukuran nilai dorongan dan kecepatan udara yang dihasilkan aksial fan. Nilai dorongan didapatkan dengan menempatkan sebuah model mobil, yang terinstal alat ukur pull meter, di depan aksial fan. Nilai kecepatan udara didapatkan dengan menempatkan hot-wire di depan aksial fan.
Dalam pengujian dilakukan variasi sudut pemasangn blade dan posisi penempatan dimple. Variasi sudut pemasangan blade yaitu 15º,20º,25º,dan 30º. Aksial fan optimal beroperasi pada sudut pemasangn blade 20º dan mengalami stall pada sudut yang lebih besar. Pada aksial fan yang telah ditambahkan dimple, terjadi peningkatan dorongan udara dan tekanan dinamis pada sudut sebelum terjadinya stall atau pada sudut 15º dan 20º. Dimana pada sudut 15º posisi penempatan dimple kedua mengalami peningkatan lebih besar dari posisi penempatan pertama. Dan pada sudut 20º penempatan dimple pertama mengalami peningkatan lebih besar dari penempatan dimple kedua. Sedangkan pada sudut 25º dan 30º dimple pada kedua posisi justru mengalami penurunan nilai dorongan dan tekanan dinamis. Hal ini menunjukan bahwa posisi penempatan dimple yang optimal berbeda-beda sesuai sudut pemasangan blade karena separasi udara terjadi pada area yang berbedabeda juga.

Aerodynamic qualities of the axial fan rotation is one of factor that can optimize the performance of axial fans. Turbulence flow on the blade surface can disturb the aerodynamic performance of axial fan rotation. Turbulence flow occur by air separation on the blade surfaces that increase drag and a decrease lift of axial fan rotation. The purpose of this study is to determine changes in air flow characteristics after placed dimples on the blade surface of the axial fan. Dimple create vortex flow that will add kinetic energy to suppress air separation. Characteristics of air flow is known by measure air thrust and air velocity of axial fan. Air thrust is obtained by placing a car model, is installed pull-meter, in front of the axial fan. Air velocity is obtained by placing a hot-wire in front of the axial fan.
The experiment is doing by variation of blade angle and placement position of dimples. Blade angle is varied at 15º,20º,25º,30º. Axial fan operate at optimum blade angle 20º and having a stall at a greater angle. In the axial fan has been added dimples, air velocity and thrust is improve at angle before stall occurs or at 15º and 20º. At blade angle 15º, second dimple placement position has increased greater than the first placement position. And at angle 20º, first dimple placement position was increased greater than the second dimple placement. While at angle of 25º and 30º, dimple at both positions has decreased air velocity and air thrust. This shows that the optimal dimple placement positions vary according to the installation of blade angle. It cause by air separation occurs in different areas at any blade angle.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52171
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridho
"Studi ini mengkaji efek dari hambatan aerodinamik pada performa bus listrik UI dengan basis simulasi numerik. Dengan data yang diperoleh dari pengukuran di UI dan pengumpulan data dari berbagai sumber, dirancang sebuah simulasi yang menguji kemampuan kendaraan dengan masukan profil kecepatan. Pada studi ini dibandingkan performa dari kendaraan saat menggunakan bodi bus konvensional dan bodi bus listrik. Hasilnya adalah Cd dari bodi bus listrik lebih rendah. Walaupun demikian, signifikansi dari hambatan aerodinamik pada performa bus secara keseluruhan tidak besar untuk pengujian dengan profil kecepatan UI maupun profil kecepatan di perkotaan.

This study examines the effects of aerodynamic drag on the performance of UI's electric bus through numerical simulation. With the data obtained from measurements in UI and data collection from various sources, a simulation was designed to test the ability of vehicles with a speed profile as an input. This study compares the performance of the vehicle when using a conventional bus body and the body of the electric bus. The result is, the Cd of the electric bus body is lower than the conventional bus body. However, the significance of aerodynamic drag on the overall bus performance is not great, both during testing with the UI speed profile and speed profile in urban areas.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanungkalit, Sabar Pangihutan
"Kombinasi kontrol aktif tiupan dan hisapan yang diterapkan pada bagian belakang model mobil dapat meningkatkan tekanan statis hingga 50% dan mengurangi drag sampai 10% (Gerrop, D. & Odhental, H.J., 2000). Penerapan kontrol aktif tiupan pada model mobil (Ahmed body) menghasilkan penurunan drag hingga 6%, konsumsi bahan bakar menurun hingga 0.4 liter per‐100 kilometer saat kecepatan mobil 130 km/jam, dan menurut siklus NEDC, emisi berkurang hingga 2.3 gram per‐kilometer untuk median vehicle seperti Renault Megane (Kourta, A. & Gillieron, P., 2009).
Pada penelitian ini, kontrol aktif aliran berupa hisapan dan tiupan telah diaplikasikan pada bagian belakang van model (reversed Ahmed body) sebagai pendekatan bentuk mobil penumpang jenis Multi Purpose Vehicle (MPV). Penelitian dilakukan dengan pendekatan komputasi dan pendekatan eksperimental. Pada pendekatan komputasi digunakan software CFD Fluent 6.3 untuk mengetahui karakteristik medan aliran dan pengurangan drag aerodinamika pada model uji. Pada pendekatan eksperimen digunakan Particles Image Velocimetry dan load cell untuk memvalidasi hasil yang diperoleh melalui pendekatan komputasi.
Hasil yang didapatkan dalam penelitian, penempatan kontrol aktif aliran dapat mengurangi gaya drag aerodinamika pada model uji. Pengurangan drag aerodinamika terbaik adalah sebesar 21.91% yang terjadi dengan penerapan kontrol aktif hisapan saat perbandingan kecepatan upstream dengan kecepatan kontrol aktif aliran (USC/U0) = 0.03. Untuk kendaraan keluarga seperti Suzuki APV konsumsi bahan bakar menurun hingga 2 liter dan emisi berkurang hingga 15 gram per‐kilometer (Euro-IV) saat mobil melaju selama 10 jam dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam.

The combination of active control by blowing and suction is applied to the rear side of the car model can increase the static pressure of up to 50% and reduce the drag till 10% (Gerrop & Odhental, 2000). Application of active control by blowing on the car model (Ahmed body) yield drag reduction up to 6%, fuel consumption dropped to 0.4 liters per 100 kilometers while car speed is 130 km/hour, and according to the NEDC cycle, the emission was reduced to 2.3 grams per kilometer for the median vehicle like Renault Megane (Kourta, A. & Gillieron, P., 2009).
In this study, flow active controls by suction and blowing was applied to the rear side of van model (reversed Ahmed body) as an approaches shape of MPV type of passenger car. The study conducted with computational and experimental approach. In the computational, CFD software Fluent 6.3 is used to discover the flow field characteristics and the aerodynamic drag reduction on the van model. In the experimental, Particles Image Velocimetry and load cells are used to validate the results obtained through computational approaches.
The results obtained that the placement of active flow control can reduce the aerodynamic drag force of test model and the best drag reduction obtained is of about 21.91% corresponding to the suction velocity USC/U0 = 0.03. For a passenger car like Suzuki APV, the fuel consumption decreases then by 2 liters and the emissions are reduced by 15 grams per kilometer (Euro-IV) as the car drove for 10 hours with an average speed of 60 km/h.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31680
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Victor Chai
"Pengembangan sayap pesawat terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi aerodinamik dan bahan bakar pesawat. Salah satu masalah yang dihadapi pada sayap pesawat adalah nilai induced drag yang meningkat ketika menggunakan high lift device (flap) untuk melakukan maneuver ataupun menaikan gaya angkat ketika sedang lepas landas. Pada skripsi ini dilakukan desain dan analisis terhadap suatu mekanisme high lift device (flap) yang menggunakan aktuator piezoelektrik sehingga kontur chamber sayap menjadi smooth serta berat dari sayap karena aktuator flap berkurang perubahan ini bertujuan untuk mengurangi induced drag dari penggunaan flap dan menaikan efisiensi bahan bakar karena beban pada sayap berkurang. Konsep dari sistem ini dianalisis dengan menggunakan finite element analysis. Ada tiga analisis yang dilakukan, analisis modal untuk mencari frekuensi natural dari geometri sayap, hal ini bertujuan untuk menemukan frekuensi gelombang listrik yang akan memberikan defleksi terbesar, besar defleksi nantinya akan dianalisis menggunakan metode analisis harmonik, dan analisis CFD untuk mengetahui performa flap dengan piezoelektrik. Hasil analisis menunjukan bahwa sebuah morphing wing dengan aktuator piezoelektrik pada frekuensi 95,2 Hz akan memberikan defleksi 5,7 mm (6,57°) pada 50 V dan defleksi maksimal 40 mm (53,4°) pada voltase maksimal dari piezoelektrik (400 V). Dari hasil CFD menunjukan kalo performa flap pieoelektrik memiliki performa aerodinamik yang lebih baik daripada sayap tanpa flap dan diasumsikan akan lebih baik dari flap konvensional karena tidak ada separasi aliran akibat slot dari aktuasi flap.

Development of aircraft wings are continuously done to improve its aerodynamic and fuel efficiency. One of the problem with current aircraft wings are the imcreased induced drag value during the usage of high lift device (flap) to do maneuver or to increase life force during take off. In this thesis, a proposed high lift device which uses piezoelectric as its actuator so that the wing chamber have a smooth countour and less weight, these changes intended to lessen the induced drag and fuel efficiency from the wing weight loss. This concept was analyzed using finite element analysis method. There were 2 analysis done, modal analysis to find the natural frequency of the morphing wing geometry, these were done to find the find the electric signal frequency that gives the biggest deflection, deflection angle amount will be analyzed using harmonic analysis, and lastly CFD analysis to find out flap with piezoelectric actuator performance. The analysis shows that a morphing wing with a piezoelectric actuator at a frequency of 95,2 Hz will give a deflection of 5,74 mm (6,57 °) at 50 V and a maximum deflection of 40 mm (53,4 °) at the maximum operational voltage of the piezoelectric (400 V). From the CFD analysis result shows that piezoelectric actuator flap have a better aerodynamic performance than a wing without flap and assumed it will perform better than conventional flap because there are no fluid flow separation because of slot from flap actuation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Suherwin
"Keberadaan kereta api di daerah perkotaan selain dapat menjadi sarana transportasi yang murah, cepat dan masal, dapat pula menimbulkan masalah bagi kesehatan masyarakat, terutama karena suara bising yang ditimbulkannya. Dampak bising kereta api dapat menyebabkan gangguan kesehatan non auditorik, yaitu gangguan kesehatan selain gangguan pada indera pendengaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi gangguan kesehatan non auditorik pada masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur kereta api yang meliputi gangguan komunikasi, gangguan fisiologis yang terdiri dari peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut jantung, melambatkan fungsi organ pencernaan, serta timbulnya gangguan psikologis. Disamping itu ingin pula diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan kesehatan non auditorik tersebut.
Rancangan penelitian ini adalah cross sectional dengan populasi penelitian masyarakat yang tinggal disepanjang jalur kereta api di Kelurahan Jembatan Besi Kecamatan Tambora. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah orang dewasa yang berumur 17 tahun keatas yang paling sering tinggal di rumah, yang berjumlah 100 orang dan diambil dengan metode random sampling. Data diambil dengan wawancara, observasi dan melakukan pengukuran. Data-data yang terkumpul diolah dengan tahapan data coding, data editing, data structure, data the, data entry dan data cleaning. Selanjutnya dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariate, menggunakan SPSS for Windows.
Diketahui intensitas kebisingan rata-rata 70,7 dB pada umumnya bersumber dari kereta api. Umur responden rata-rata 45,3 tahun, responden terbanyak adalah wanita, lama tinggal rata-rata 30,9 tahun. jarak tempat tinggal dengan jalur kereta rata-rata 24,4 meter, waktu bising yang paling mengganggu umumnya Siang hari, suhu udara rata-rata 30,8°C dan kelembaban rata-rata 33%. Gangguan kesehatan non auditorik yang timbul terdiri dari gangguan komunikasi 53%, peningkatan tekanan darah 40% (lebih tinggi dari prevalensi hipertensi di Kelurahan Jembatan Besi dan Kecamatan Tambora), gangguan pencernaan 51%, gangguan psikologis 59%. Sedangkan peningkatan detak jantung tidak terjadi. Secara umum responden yang mengalami gangguan non auditorik sebanyak 79%.
Pada analisa bivariat ditemukan adanya korelasi yang bermakna antara gangguan kesehatan non auditorik dengan jarak tempat tinggal dengan sumber bising, sumber bising dan intensitas kebisingan. Sedangkan variabel lainnya seperti umur, jenis kelamin, lama tinggal, waktu bising, suhu dan kelembaban tidak menunjukan adanya hubungan dengan gangguan kesehatan non auditorik.
Pada analisis multivariat diketahui faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya gangguan kesehatan non auditorik adalah jarak tempat tinggal dengan sumber bising, serta sumber bising. Yang berpeluang lebih besar adalah sumber bising (4,96 kali), sedangkan jarak tempat tinggal dengan sumber bising berpeluang 1,14 kali.
Selanjutnya untuk memastikan adanya hubungan sebab akibat perlu dilakukan penelitian sejenis dengan disain kasus kontrol atau kohort, serta meningkatkan jumlah variabel yang diteliti sehingga dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
Daftar bacaan : 26 (1971- 2003)

Non Auditory Health Effect of Noise Exposure at Community Who Live Alongside the Railway in Jembatan Besi Sub-District, Tambora, West Jakarta, 2004The existence of train in urban area is a cheap, quick and mass transportation, on the other hand it can causes a lot of problems in community health , especially because of its noise. Noisy impact of train can cause non auditory health effect, which is health effect besides hearing system.
The aim of this research is to know health effect proportion of non auditory on community who live alongside the railway consist of communications trouble, physiological trouble such as increasing blood pressure, increasing heartbeat, slowing down digestive organ function, and also the incidence of psychological trouble. Besides that, would also like to know the factors influencing non auditory health effect.
The design of the research is cross sectional with population research is community who live alongside the railway in Sub-District of Jembatan Besi District of Tambora. The samples in this research are adult who is in the age of more than 17 years old and live in house frequently. The involving samples in this research are 100 respondents and taken with sampling random method. Data are taken by interview, observation and do measurement. The collected data are processed by step coding, editing, structuring, filing, entering and cleaning. Followed by data analysis of univariat, bivariat and multivariate with SPSS for Windows.
It is known that noise intensity in average is 70.7 dB. It is generally caused by train. The average age of respondent is 45.3 years old, most of respondent are woman, the average length of stay is 30.9 years, the average of residential distance with railways is 24.4 meters, noisy time which bother most is generally daytime, the average of temperature is 30.8°C and humidity is 33%. The arising non auditory effect consists of communications trouble 53%, increasing blood pressure 40% (is higher than hypertension prevalence in Sub-District of Jembatan Besi and District of Tambora), digestive trouble 51%, psychological trouble 59%. While increasing of heartbeat does not happen. Generally respondent suffering from non auditory trouble is 79%.
Bivariate analysis shows that there is a significant correlation between health effects on non auditory and the distance of residence, source of noise, and intensity of noise. While other variables like age, gender, length of stay, noisy time, humidity and temperature do not have significant correlation with health effects on non auditory.
Multivariat analysis shows that most influencing factors on the occurrence of health effects on non auditory are the distance of residence and also the source of noise. Variable having bigger opportunity is the source of noise (4.96 times), while the distance of residence has opportunity 1.14 times.
Furthermore, in order to ascertain the existence of causality need to be conducted by similar research with the design of case control or kohort, and also improve the amount of accurate variable so it that can describe the real condition.
References : 26 (1971 - 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Barry Primanda
"Bandar udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandara tersibuk di Indonesia. Dengan reputasi tersebut, maka mengetahui dampak lingkungan yang terjadi akibat aktivitas pesawat di bandara tersebut adalah hal yang penting untuk dilakukan, termasuk dalam hal ini dampak kebisingan pesawat. Pemetaan kebisingan pesawat dengan software INM merupakan salah satu cara untuk mengetahui dampak kebisingan pesawat terhadap pemukiman di sekitar bandara. Hasil pemetaan kebisingan dengan INM menunjukkan bahwa terdapat sejumlah luasan pemukiman yang terkena dampak kebisingan pesawat dengan nilai luasan rata-rata sebesar 45019,2376 m2, luasan maksimum sebesar 49684,5863 m2, dan luasan minimum sebesar 42514,2861 m2. Untuk mengurangi dampak kebisingan pesawat bisa melakukan mitigasi kebisingan pesawat.

Soekarno-Hatta International Airport is the busiest airport in Indonesia. With that reputation, it is important to know the environmental impact as an effect of aircraft activity in the airport, including aircraft noise. Noise mapping with INM software is the one way to idenficate the impact of aircraft noise to the residence area in the vicinity of the airport. The INM results show the area of residence that affected by aircraft noise. The mean value of the residences are affected by aircraft noise is 45019,2376 m2, the maximum value is 49684,5863 m2, and the minimum value is 42514,2861 m2. Reducing the impact of aircraft noise can be achieved with aircraft noise mitigation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1874
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Abi Herdanu
"Kebisingan merupakan gangguan yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan terutama kepada operator yang bekerja selama 8 jam sehari di area mesin produksi. Dari hasil observasi lapangan, diperoleh Noise Mapping dan Noise Contour area produksi Vial Mesin Spami kebisingannya berkisar 80,7 dBA sampai dengan 87,2 dBA. Hasil pengukuran pajanan bising personal dengan menggunakan Noise Dosimeter didapatkan bahwa dari 24 operator yang bekerja pada area tersebut, 11 pekerja menerima Dosis Pajanan Bising diatas 100% (85 dBA). Salah satu usaha untuk mengurangi dampak kebisingan pada pekerja dengan menggunakan APT Ear Plug dengan NRR 25 dBA. Dosis Pajanan Bising Efektif dengan penggunaan APT pada keseluruhan operator dapat mencapai dibawah 100% (85 dBA). Keseluruhan pekerja sebanyak 24 orang memiliki fungsi pendengaran normal.

Noise is a disorder that can affect comfort and health, especially to the operators who work for 8 hours a day in the machine at production area. Result from observation with Noise Mapping and Noise Countour shows that the noise range at area Vial Production Spami Machine is 80,7 dBA until 87,2 dBA. Results of Personal noise exposure measurement by using Noise Dosimeter found that of the 24 operators working in the area, 11 workers received a Noise Dose Exposure above 100% (85 dBA). One of the actions to reduce the noise risk to workers by using PPE, Ear Plug with NRR 25 dBA. Effective Noise Dose Exposure while use in Earplug on the overall operator can reach below 100% (85 dBA). All of the workers as much as 24 workers have Normal Hearing Functionality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S66488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>