Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8820 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Schmidt, Aaron
London: Facet, 2012
025 SCH u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Zulfikar Nusyirwan
"Healthcare adalah sektor yang berkembang pesat, dengan kondisi yang terus berubah dan kebutuhan akan layanan yang terus meningkat. Ekspektasi konsumen terhadap Healthcare service semakin dibentuk oleh interaksi mereka dengan bisnis digital-native yang besar. Oleh karena itu, perusahaan Healthcare berusaha untuk mengintegrasikan teknologi terbaru ke dalam model bisnis dan arsitektur IT yang ada untuk meningkatkan layanan dengan berfokus pada pengalaman pelanggan. Halo Hermina adalah aplikasi mobile yang digunakan oleh pasien untuk mendaftar dan memberikan informasi yang terhubung dengan RS Hermina dan akan diketahui oleh dokter. Terlepas dari semua fitur dalam aplikasi, masih ada kesulitan dan keluhan dari pengguna untuk penggunaan aplikasi. Jika pengguna merasa kesulitan untuk mengoperasikan dan menyerah menggunakan aplikasi Halo Hermina, hal ini tentunya akan menghambat pencapaian tujuan utama dari aplikasi ini. Penelitian ini berfokus pada evaluasi User Experience aplikasi Halo Hermina. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Performance Metrics, Single Ease Question (SEQ), System Usability Scale (SUS), dan Retrospective Think Aloud (RTA). Data hasil metode tersebut digunakan sebagai dasar perbaikan desain aplikasi Halo Hermina untuk User Experience dan Satisfaction.

Healthcare is a fast-developing sector, with continually changing conditions and a growing need for services. Consumer’s expectations of healthcare services are increasingly shaped by their interactions with huge digital-native businesses. Therefore, healthcare companies are attempting to integrate the latest technology into existing business models and IT architectures in order to improve services by focusing on the customer experience. Halo Hermina is a mobile application used by patient to register and provide information that connected to Hermina Hospital and will be known by doctors. Despite all the features in the application, there are still have difficulty and complain from the users for the usage of the application. If users find it difficult to operate and give up using the Halo Hermina application, this will certainly hinder the achievement of the main purpose of this application. This research focuses on evaluating user experiences of Halo Hermina application. The method that is used in this research are Performance Metrics, Single Ease Question (SEQ), System Usability Scale (SUS), and Retrospective Think Aloud (RTA). The result data of the method is used as basis for design improvement of Halo Hermina application to increase user experience and satisfaction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Rafi Darmanto
"Pengguna Motion Banking menghadapi masalah dan tantangan dalam aspek UI/UX aplikasi seperti penulisan dalam aplikasi tidak tertata dengan baik, detail tidak memadai, dan navigasi yang membingungkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengalaman pengguna aplikasi Motion Banking dan menghasilkan rekomendasi perbaikan desain sesuai hasil evaluasi. Metodologi yang digunakan dalam mengevaluasi pengalaman pengguna adalah dengan melakukan usability testing. Evaluasi didasarkan pada metrik kinerja dalam bentuk task success, time on task, time-based efficiency, dan error. Metrik yang dilaporkan sendiri adalah pertanyaan kemudahan tunggal dan skala kegunaan sistem. Dengan metrik berbasis isu dalam bentuk restrospective think-aloud. Responden kesulitan menyelesaikan tugas dalam data metrik kinerja, terutama untuk tugas 2, 3, dan 4. Temuan single ease question (SEQ) hasilnya menunjukkan antarmuka sulit digunakan oleh responden pada tugas 2, 3, 4, 5, dan 6. System usability scale (SUS) dengan nilai 52,75. Saran peningkatan desain mengikuti prinsip ergonomi kognitif, khususnya "Laws of UX" dan "8 Golden Rules." Temuan evaluasi untuk Meningkatkan desain antarmuka mengungkapkan bahwa nilai metrik untuk semua tugas telah meningkat dengan skor SEQ dan SUS keseluruhan masing-masing menjadi 6,7 dan 86.

Users of Motion Banking are facing problems and issues in the UI/UX aspect of the application such as the writing in the app is not well organized, details are inadequate, and confusing navigation. The purpose of this study is to evaluate the user experience of the Motion Banking application and produce recommendations for improvement designs according to the evaluation results. The methodology that is used in evaluating the user experience is by conducting a usability study. The evaluation is based on performance metrics in the form of task success, time on task, time-based efficiency, and error. The self-reported metrics are single ease question and system usability scale. With the issue-based metrics in the form of retrospective think-aloud. Respondents had trouble completing tasks in the performance metrics data, particularly for tasks 2, 3, and 4. 3. the single ease question (SEQ) findings the results show the interface is difficult to use by their respondents on tasks 2, 3, 4, 5, and 6. the system usability scale (SUS) with the value of 52.75. The design enhancement suggestions follow cognitive ergonomics principles, particularly the "Law of UX" and "8 Golden Rules." The evaluation findings for Improve interface design revealed that metrics values for all tasks had improved with the overall SEQ and SUS scores being 6.7 and 86 respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lund, Arnie
Boston: Elsevier, 2011
005.437 LUN u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Puti Minanga
"Perkembangan teknologi memungkin manusia menggunakan segala fasilitas dan fitur secara mobile, yang mana industri mobile apps sudah bukan hal yang asing lagi. Penelitian ini memfokuskan pada salah satu kategori mobile apps yaitu health-tracker. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan, didapatkan dua aplikasi yang paling digemari, yaitu Google fit dan Myfitnesspal. Pengetahuan tentang elemen-elemen yang dapat user experience (UX) ketika menggunakan mobile apps merupakan hal yang penting. Hal ini dibutuhkan bagi pengembangan mobile apps guna membangun sebuah apps yang baik dari segi fungsional (usability), dan juga dari segi pengaruh tampilannya (affect). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan prioritas variabel atau indikator yang dirasa penting. Penelitian dilakukan dengan pemodelan menggunakan SEM. Data survei penilaian aplikasi Google fit dan Myfitnesspal didapatkan dari 452 responden. Hasil Penelitan untuk Google fit hanya terdapat satu variabel yaitu affect yang mempengaruhi penilaian UX pengguna, sedangkan Myfitnesspal dipengaruhi oleh usability dan affect. Masing-masing variabel ini juga disertai dengan indikator yang memiliki nilai tingkat prioritasnya masinh-masing

The development of technology allows people to use all the facilities and features in smartphone. Therefore the mobile apps industry is already well known everywhere. This research would like to focus on one of the categories related to health, namely health-tracker. Based on the preliminary survey conducted, it was found that two of the most popular apps, the Google fit and Myfitnesspal. Knowledge of the elements that can improve the user experience (user experience / UX) when using mobile apps is important. It is required for mobile apps developers to build apps that both in terms of functionality or usability (usability), and also in terms of the interface (Affect). The approach used in this study to obtain a variable or indicator of perceived importance. Research carried out by modeling using AMOS-SEM. Data assessment survey Google apps fit and Myfitnesspal obtained 452 respondents. Research results on Google fit there is only one variable influence which is Affect, while Myfitnesspal influenced by usability and Affect. Each variable is also accompanied by indicators that have the priority level value"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Bianca Shabrina
"Internet telah mengubah banyak hal dalam kehidupan sehari-hari dengan cara digitalisasi. Salah satu bentuk digitalisasi terjadi pada buku, yaitu e-book. Saat ini, tingkat literasi dan minat membaca di Indonesia saat ini masih cukup rendah, dimana UNESCO (2016) menyebutkan bahwa Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia dari 61 negara. Untuk mengatasi hal tersebut, e-book menjadi salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat baca. Salah satu bentuk perkembangan e-book di Indonesia adalah aplikasi Lontara, yang memiliki visi untuk membangun ekosistem literasi masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan teknologi informasi. Namun menurut survei yang dilakukan kepada pengguna Lontara, saat ini masih terdapat beberapa permasalahan yang terjadi pada aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan usulan perbaikan dengan fitur-fitur yang sesuai untuk menghasilkan User Experience (UX) aplikasi Lontara yang baik, dengan menggunakan pendekatan design thinking sebagai kerangka utama penelitian. Penelitian ini juga mengukur tingkat usability aplikasi dengan menggunakan metode usability testing yang terdiri dari performance metrics dan self-reported metrics. Hasil akhir dari penelitian ini adalah mock up dari desain antarmuka aplikasi yang terbukti meningkatkan user experience yang dapat dilihat dari peningkatan nilai completion rate, time on task yang lebih singkat, error rate yang lebih kecil, dan nilai usability yang lebih baik.

The internet has changed many things in our daily life with digitization, which also occurs in the book reading activity. Currently, Indonesia's literacy and reading interest level is still low. UNESCO (2016) states that Indonesia ranked 60 out of 61 countries regarding world literacy. To overcome this, e-book is one of the technologies that can be implemented to increase reading interest. Lontara is one of the e-book applications with the vision to build a literacy ecosystem for the Indonesian people by utilizing information technology. However, according to a survey conducted on Lontara users, there are still some problems that occur in the application. This study aims to obtain a proposed design improvement with appropriate features to produce a good User Experience (UX) for the Lontara application, using a design thinking approach as the main framework of this research. This study also measures the usability level using the usability testing method consisting of performance and self-reported metrics. The final result of this research is a mock-up of the Lontara interface design, which is proven to improve the user experience, which can be seen from the increase in the completion rate, shorter time on task, lower error rate, and better usability value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrah Rahmani Putri
"Netflix dan Disney+ Hotstar merupakan layanan Video on Demand (VoD) yang paling banyak digunakan di Indonesia. Kedua layanan tersebut menawarkan berbagai fitur berbeda yang dapat menyebabkan terjadinya perbedaan pengalaman pengguna. Pengalaman pengguna merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kesuksesan dari suatu layanan. Dengan ini, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui layanan VoD mana yang dapat memberikan pengalaman pengguna jangka panjang terbaik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode UX Curve sebagai pendekatan kualitatif dan User Experience Questionnaire (UEQ) sebagai pendekatan kuantitatif. Terdapat 45 responden berumur 17-51 tahun yang berpartisipasi dalam penggambaran kurva UX Curve yang terdiri dari lima aspek, yaitu General UX, Attractiveness, Easy of Use, Utility, dan Degree of Usage. Responden menggambarkan perubahan pengalaman pengguna yang dirasakan dari awal hingga akhir penggunaan dan melakukan pengisian kuesioner UEQ. Hasil penelitian menggunakan UX Curve menunjukkan bahwa Netflix dan Disney+ Hotstar memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing dari berbagai aspek sehingga tidak dapat ditentukan layanan VoD mana yang dapat memberikan pengalaman pengguna terbaik. Namun dari hasil kuesioner UEQ, didapati bahwa pengalaman pengguna yang diberikan Netflix cenderung lebih baik dibandingkan dengan Disney+ Hotstar.

Netflix and Disney+ Hotstar are the most used Video on Demand (VoD) services in Indonesia. Both services offer different features that may result in a different user experience. User experience is one of the factors that could influence the success of a service. This research aims to find out which VoD services can provide the best long-term user experience. The research was conducted using the UX Curve method as the qualitative approach and User Experience Questionnaire (UEQ) as the quantitative approach. There were 45 respondents aged 17-51 years who participated in the UX Curve depiction consisting of five aspects, General UX, Attractiveness, Easy of Use, Utility, and Degree of Usage. Respondents described changes in user experience from the beginning to the end of use and filled out the UEQ questionnaire. The result of the research using the UX Curve shows that Netflix and Disney+ Hotstar have advantages and disadvantages from various aspects that cannot be determined which VoD service can provide the best user experience. However, from the results of the UEQ questionnaire, it was found that the user experience provided by Netflix tends to be better compared to Disney+ Hotstar."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etya Resa Fatma
"Netflix dan Disney+ Hotstar merupakan layanan Video on Demand (VoD) yang paling banyak digunakan di Indonesia. Kedua layanan tersebut menawarkan berbagai fitur berbeda yang dapat menyebabkan terjadinya perbedaan pengalaman pengguna. Pengalaman pengguna merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kesuksesan dari suatu layanan. Dengan ini, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui layanan VoD mana yang dapat memberikan pengalaman pengguna jangka panjang terbaik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode UX Curve sebagai pendekatan kualitatif dan User Experience Questionnaire (UEQ) sebagai pendekatan kuantitatif. Terdapat 45 responden berumur 17-51 tahun yang berpartisipasi dalam penggambaran kurva UX Curve yang terdiri dari lima aspek, yaitu General UX, Attractiveness, Easy of Use, Utility, dan Degree of Usage. Responden menggambarkan perubahan pengalaman pengguna yang dirasakan dari awal hingga akhir penggunaan dan melakukan pengisian kuesioner UEQ. Hasil penelitian menggunakan UX Curve menunjukkan bahwa Netflix dan Disney+ Hotstar memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing dari berbagai aspek sehingga tidak dapat ditentukan layanan VoD mana yang dapat memberikan pengalaman pengguna terbaik. Namun dari hasil kuesioner UEQ, didapati bahwa pengalaman pengguna yang diberikan Netflix cenderung lebih baik dibandingkan dengan Disney+ Hotstar.

Netflix and Disney+ Hotstar are the most used Video on Demand (VoD) services in Indonesia. Both services offer different features that may result in a different user experience. User experience is one of the factors that could influence the success of a service. This research aims to find out which VoD services can provide the best long-term user experience. The research was conducted using the UX Curve method as the qualitative approach and User Experience Questionnaire (UEQ) as the quantitative approach. There were 45 respondents aged 17-51 years who participated in the UX Curve depiction consisting of five aspects, General UX, Attractiveness, Easy of Use, Utility, and Degree of Usage. Respondents described changes in user experience from the beginning to the end of use and filled out the UEQ questionnaire. The result of the research using the UX Curve shows that Netflix and Disney+ Hotstar have advantages and disadvantages from various aspects that cannot be determined which VoD service can provide the best user experience. However, from the results of the UEQ questionnaire, it was found that the user experience provided by Netflix tends to be better compared to Disney+ Hotstar."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Talitha Rachmani Umar
"Profesi-profesi yang melibatkan banyak interaksi manusia membutuhkan pendidikan mengenai empati untuk mendukung karier profesional mereka, sehingga pembelajaran mengenai empati penting untuk para mahasiswa. salah satunya melalui pembelajaran mengenai komunikasi empatik. Berdasarkan berbagai penelitian, salah satu teknologi pendidikan yang sedang berkembang pesat yaitu virtual reality (VR) telah menunjukkan efektivitasnya dalam memfasilitasi empati dan berbagai variabel pengalaman pengguna (UX) yaitu presence, engagement, perspective taking, embodiment, dan copresence dikarenakan sifatnya yang imersif. Penelitian ini menguji efektivitas penggunaan alat pembelajaran VR untuk memfasilitasi state empathy pada mahasiswa dibandingkan dengan alat pembelajaran dengan tingkat imersivitas lebih rendah, seperti video dua dimensi dan teks. Tujuh puluh lima mahasiswa sarjana menggunakan salah satu dari tiga alat pembelajaran komunikasi empatik dengan tingkat imersivitas berbeda (25 partisipan pada masing-masing alat pembelajaran), kemudian diukur tingkat state empathy dan beberapa variabel UX terkait saat menggunakannya. Ditemukan bahwa terdapat perbedaan signifikan tingkat state empathy antara peserta yang menggunakan ketiga alat pembelajaran tersebut. Selain itu, terdapat pula perbedaan yang signifikan pada tingkat variabel UX, yaitu engagement, presence, embodiment, dan copresence. Temuan dari penelitian ini memberikan wawasan berharga mengenai efektivitas dari teknologi imersif dan menjadi dasar untuk pengembangan alat pembelajaran yang lebih imersif, khususnya untuk pembelajaran empati.

Professions that involve extensive human interaction necessitate education on empathy to support their professional trajectories, which can be showcased through learning about empathetic communication. One of the rapidly advancing technologies today in education is virtual reality (VR), which, based on various studies, has exhibited its efficacy in facilitating state empathy and various related UX variables, thanks to its immersive attributes. This study examines the effectiveness of using VR as a learning apparatus to strengthen empathy for students compared to using less immersive tools such as two-dimensional video and text. Seventy-five undergraduate students were asked to use one of three empathic communication learning tools (25 participants on each learning tool), and then their perceived level of state empathy and several related UX variables during usage were measured. It was found that there was a significant difference of state empathy levels between participants who used the three learning tools. Furthermore, there were significant differences in UX variables, namely engagement, presence, embodiment, and copresence. The discoveries from this research contribute valuable insights to our understanding of the effectiveness of immersive technology, serving as a foundation for the future development of even more immersive learning tools specifically designed for empathy learning."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuniavsky, Mike
"Contents
Introduction: the middle of Moore's law -- What is user experience design and who creates it? -- Interaction metaphors -- Information is a material -- The Whirlpool Centralpark refrigerator : the design of an accessory port -- Information shadows -- Clickables : toys and information shadows -- Devices are service avatars -- The iPod : a service avatar -- Applianceness -- Roomwizard : an appliance for office society -- Scales of experience -- Plasma poster : unifying work cultures with a digital poster -- Observation and ideation -- Simulation and sketching -- Nabaztag, an ambiguous avatar -- Augmentations and mashups -- Common design challenges -- From invisible computing to everyware."
Amsterdam: Morgan Kaufmann Publisher, 2010
004.019 KUN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>