Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91829 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Malida Putri
"Tesis ini membahas tentang Evaluasi Proses Penanganan Anak Jalanan pada Yayasan Taruna Pertiwi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian evaluasi proses. Sedangkan pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dengan 7 informan yang terdiri dari pendamping anak jalanan, tutor atau pengajar anak jalanan dan anak jalanan di yayasan Taruna Pertiwi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses dalam penanganan anak jalanan pada yayasan Taruna Pertiwi telah dilaksanakan sesuai dengan standar operasioanal prosedur dan teori, namun masih ada yang belum tercapai. Pelaksanaan proses masih belum optimal menurut standar operasional prosedur dan menurut teori yang ada para agen sosialisasi juga belum maksimal dalam memberikan proses resosialisasi kepada anak jalanan.

This thesis discusses the Evaluation Process Handling Street Children on yayasan Taruna Pertiwi. This study used a qualitative approach to this type of research evaluation process. While data collection using in-depth interviews with 7 informants consisting of street children companion, tutor or teaching street children and street children in yayasan Taruna Pertiwi. The results of this study indicate that the process in the handling of street child on yayasan Taruna Pertiwi has been implemented in accordance with the standards operating procedures and theory, but there is still unfulfilled. The implementation process is still not optimally according to standard operating procedures and in accordance with existing theories of socialization agents are also not maximized in giving to street children resocialization process."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T39125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Permatasari
"Tesis ini membahas tentang resosialisasi pentolan tawuran pelajar menjadi agen perdamaian yang dilakukan oleh organisasi CERIC FISIP UI sebagai salah satu upaya untuk menangani konflik tawuran pelajar di Jakarta. Konflik tawuran pelajar di Jakarta merupakan salah satu bentuk permasalahan sosial di Jakarta. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani konflik tersebut namun belum ada yang melakukan dengan cara resosialisasi. Berdasarkan kajian terdahulu diketahui bahwa konsep resosialisasi digunakan untuk menangani permasalahan terhadap pecandu narkotika ataupun terhadap Pekerja Seks Komersial (PSK). Oleh karena itu pada penelitian kali akan dilihat bagaimana resosialisasi digunakan oleh organisasi CERIC FISIP UI untuk menangani permasalahan tawuran pelajar di Jakarta.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitaif dengan jenis studi kasus agar dapat mendapatkan gambaran cara organisasi CERIC FISIP UI dalam melakukan resosialisasi terhadap pentolan tawuran pelajar. Sumbangan yang dapat diberikan dari penelitian ini yaitu bahwa upaya untuk menangani permasalahan tawuran pelajar bukan hanya dapat dilakukan oleh pemerintah atau aparat hukumnya namun dapat dilakukan oleh organisasi non pemerintah seperti CERIC FISIP UI yang memang berfokus pada upaya resolusi konflik. Selain itu, konsep sosiologis resosialisasi dapat digunakan untuk menjadi salah satu alternatif cara untuk menangani permasalahan tawuran pelajar di Jakarta.

The thesis discusses the resocialization frontman student brawls become agents of peace conducted by the CERIC FISIP UI organizations as one way to handle conflict student brawls in Jakarta. Conflict student brawls in Jakarta is one form of social problems in Jakarta. Various attempts have been made to solve the conflict, but no one has done by way of resocialization. Based on previous studies it is known that the concept of resocialization used to deal with the problems of the drug addicts or against commercial sex workers (CSWs). But no one has used this sociological concept to handle student brawls. Therefore, the study will look at how resocialization used by CERIC FISIP UI Organization to handle the problem of student brawls in Jakarta.
This research was conducted with Qualitative approach to the type of case studies in order to get an idea of how the CERIC FISIP UI organization in doing resocialization against frontman student brawls. Contributions can be given of this study is that efforts to choice the problems brawl students not only can be done by the government or legal authorities, but can be done by non-governmental organizations such as CERIC FISIP UI that is focused on conflict resolution. In addition, the concept of sociological resocialization can be used to be an alternative way to deal with problems in Jakarta student brawls.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2014
T43123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muji Novrita Surahmi
"Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Handayani merupakan pilot project kehadiran negara dalam penanganan anak dan perempuan terpapar terorisme. Penelitian ini meneliti tentang implementasi program deradikalisasi dengan studi kelembagaan pada pada Balai Handayani. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan subjek penelitian adalah warga binaan sosial ibu dan anak yang terpapar terorisme di Balai Handayani. Awalnya balai ini merupakan Panti Sosial dan bertransformasi menjadi Balai pada awal tahun 2018. Penelitian ini menemukan adanya celah dari tahapan awal deradikalisasi yaitu dari tahap identifikasi menuju tahapan resosialisasi. Teori Implementasi, Manajemen Organisasi Birokrasi dan Kerjasama digunakan dalam mengidentifikasi celah pada proses deradikalisasi yang berfokus pada kelembagaan BRSAMPK Handayani. Komunikasi, keterbatasan sumber daya baik anggaran dan sumber daya manusia, ketidakjelasan disposisi dan struktur birokrasi yang terfragmentasi menjadi hambatan resosialisasi berjalan secara optimal. Kerjasama yang diamati antara BNPT, Balai Handayani di bawah Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri ditemui pola kerjasama yang terjadi hanya setingkat koordinasi dan belum meningkat dalam tahap kolaborasi sehingga menjadi hambatan. Belum optimalnya resosialisasi ini memiliki dampak residivisme bagi mantan warga binaan sosial di BRSAMPK Handayani. 

The Handayani Social Rehabilitation Center for Children with Special Protection Needs (BRSAMPK Handayani) is a pilot project for the states participation in handling radicalized women and children. This thesis research is about the implementation of deradicalization program by institutional studies on Handayani Social Rehab Center. This Research utilizes qualitative method and the subject of the research are the fostered women and children that has been exposed to terrorism that are under Handayanis care. In the beginning, this social rehab center was a Social Home and transformed into a Rehab Center in the beginning of 2018. This research found that there is a gap between the beginning of deradicalization program which is from the identification phase toward resocialization phase. Implementation Theory, bureaucracy Management and Cooperation Theory are used in order to identify the gap in deradicalization process that focus in the institution of BRSAMPK Handayani. Communication, lack of resoursces, the unclear disposition and fragmented bureaucracy structure become a hurdle for the resocialization to optimally implemented. The Cooperation that happened between BNPT, Handayani/The Ministry of Social, The Ministry of Home Affairs only happens in coordination level and hasnt progressed into collaboration and thus it becomes a hurdle. The inoptimal resocialization has recidivism effect for former fostered person in BRSAMPK Handayani."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Kajian Terorisme, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasrifah Musa
"Tesis ini membahas tentang pelaksanaan resosialisasi remaja putus sekolah, peran pekerja sosial di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Jakarta dan hambatan yang dialami dalam pelaksanaan resosialisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menggambarkan (1) pelaksanaan resosialisasi remaja putus sekolah di PSBR Bambu Apus meliputi pembekalan magang, pelaksanaan magang, dan monitoring magang, (2) Peran yang dilakukan oleh pekerja sosial sebagai penghubung (broker), pendidik (educator), mediator, pemungkin (enabler), group facilitator, pengevaluasi (analyst/evaluator) dan (3) hambatan yang timbul meliputi kurang optimalnya peran pendampingan oleh pekerja sosial di lokasi magang, waktu kegiatan magang yang terbatas, belum ada surat kerjasama secara tertulis dengan lembaga mitra, keterbatasan daya tangkap remaja putus sekolah, perilaku dan sikap remaja putus sekolah yang belum siap beradaptasi dengan peran dan tanggungjawabnya, kurang kepercayaan diri remaja putus sekolah dalam melayani pelanggan, serta perbedaan peralatan yang digunakan oleh PSBR Bambu Apus dengan yang digunakan perusahaan di tempat magang.

This thesis discusses the implementation of the resosialization of school dropouts, the role of social workers and obstacles arising in the PSBR Bambu Apus Jakarta. The study used a qualitative approach with descriptive research methods. The results of the study describe (1) The implementation of the school's resocalization of dropouts in the PSBR Bambu Apus includes internship supplies, the implementation of resosialization, and monitoring internships, (2) the role of social workers as a brokers, educators, mediators, enablers, group facilitator, analyst/evaluator and (3) barriers arising include less optimal role assistance by social workers in the internship site, the time of limited internship activities, there is no cooperation letter in writing with the partner agency, the limitations of school dropouts, behavior and attitudes adolescent dropout of school that are not ready to adapt to their roles and responsibilities, lack of confidence adolescent dropout in serving customers, and the difference equipment used by PSBR Bambu Apus with those used by the company in the internship activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gian Aptha Prakosa
"Kondisi kemiskinan yang masih tinggi di DKI Jakarta adalah hal yang perlu untuk ditekan angkanya sehingga masyarakat mengalami hidup yang lebih sejahtera. Kemiskinan tersebut menjadikan anak-anak yang berasal dari lingkungan dengan status ekonomi yang rendah menjadi terhambat dalam mendapatkan hak mereka. Dengan kondisi seperti ini, diperlukan aksi nyata dalam mewujudkan kesejahteraan pada anak-anak tersebut agar masa depan mereka dapat tercipta dengan lebih baik. Melalui penelitian ini, penelitian ini memberikan gambaran mengenai kehidupan anak jalanan terutama dalam hal pembinaan pada Yayasan Bina Anak Pertiwi. Dengan demikian dapat diketahui bagaimana proses dan bentuk pembinaan yang dilakukan terhadap anak-anak tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif, di mana dalam melakukan pengumpulan data, metode wawancara mendalam dan observasi secara langsung merupakan metode yang digunakan. Pengambilan dan pengumpulan data dilakukan pada Agustus hingga Desember 2023. Gambaran yang dijelaskan melalui penelitian ini berupa bentuk-bentuk proses belajar sosial yang terjadi pada anak-anak binaan yang sedang menjalani pembinaan bersama Yayasan Bina Anak Pertiwi melalui modal sosial yang dimiliki oleh anak binaan.Anak-anak binaan yang menjadi informan pada penelitian ini terdiri dari tiga jenis latar belakang,yaitu children on the street, children of the street, dan children from families of the street. Ketiga latar belakang ini memperlihatkan kondisi dan status mereka sebelum menjadi bagian dari anak binaan Yayasan Bina Anak Pertiwi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bagaimana proses belajar sosial yang dialami oleh anak binaan melalui modal sosial yang dimiliki sebagai bagian dari proses pembinaan mereka. Anak-anak binaan tersebut diketahui memiliki berbagai jenis modal sosial, seperti bonding, bridging, dan linking. Peneliti melihat jenis belajar sosial seperti apa yang didapatkan oleh para anak binaan, melalui masing-masing modal sosial yang mereka miliki. Berdasarkan temuan penelitian ini, para anak binaan memiliki modal sosialnya masing-masing pada tiap jenisnya. Ikatan yang dimiliki oleh anak binaan dengan tiap jenis modal sosial menunjukan relasi yang dekat serta dalam berbagai bentuk relasi dan interaksi. Dari analisa tersebut, ditemukan bahwa adanya peran guru, pembina, dan teman sebagai modal sosial yang memicu adanya bentuk belajar sosial anak binaan Yayasan Bina Anak Pertiwi selama melakukan proses pembinaan. Secara lebih mendalam, bentuk belajar sosial yang dialami oleh para anak binaan berupa modelling dan cognitive learning. Penelitian ini tidak menemukan adanya indikasi anak binaan yang mengalami proses insight learning. Beberapa faktor penyebab seperti minimnya pendidikan dan finansial membuat tidak terjadinya insight learning.

The condition of poverty which is still high in DKI Jakarta is something that needs to be reduced so that people experience a more prosperous life. This poverty makes it difficult for children who come from environments with low economic status to obtain their rights. Under conditions like this, real action is needed to create welfare for these children so that their future can be created better. Through this research, this research provides an overview of the lives of street children, especially in terms of guidance at the Bina Anak Pertiwi Foundation. In this way we can find out what the process and form of coaching is for these children. This research uses a qualitative method approach, where in collecting data, in-depth interviews and direct observation are the methods used. Data collection and collection was carried out from August to December 2023. The picture explained through this research is in the form of social learning processes that occur in assisted children who are undergoing guidance with the Bina Anak Pertiwi Foundation through the social capital possessed by the assisted children. The assisted children who became informants in this research consisted of three types of background, namely children on the street, children of the street, and children from families of the street. These three backgrounds show their condition and status before becoming part of the children assisted by the Bina Anak Pertiwi Foundation. The results of this research explain the social learning process experienced by fostered children through the social capital they have as part of their coaching process. These fostered children are known to have various types of social capital, such as bonding, bridging and linking. Researchers looked at what type of social learning the target children received, through the respective social capital they had. Based on the findings of this research, assisted children have their own social capital in each type. The ties that assisted children have with each type of social capital show close relationships and various forms of relationships and interactions. From this analysis, it was found that the role of teachers, coaches and friends as social capital triggers forms of social learning for children assisted by the Bina Anak Pertiwi Foundation during the coaching process. In more depth, the form of social learning experienced by assisted children is in the form of modelling and cognitive learning. This research did not find any indication of assisted children experiencing the insight learning process. Several causal factors such as lack of education and finances prevent insight learning from occurring."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogie Permana
"Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif evaluatif. Fokus penelitian ini adalah untuk melihat efektifikatas pemberian bantuan terhadap pemenuhan hak dasar anak jalanan dengan mengevaluasi capaian program. Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi Sumatif, dimana capaian-capaian yang telah dicapai selama berjalannya program di sesuaikan dengan indikator-indikator capaian program. Populasi yang di pilih adalah penerima manfaat PKS-Anjal di Yayasan Uswatun Hasanah pada term 2010/2011 dengan sampel sebanyak 48 responden. Dari empat dimensi capaian, yang berhasil diberikan dalam memenuhi hak dasar anak jalanan adalah dimensi peningkatan potensi diri dan kreativitas anak dan aksesibilitas pelayanan sosial dasar.

This research is to evaluate quantitatively the effects of a social welfare program. It focuses on the effectiveness of services delivery upon the fulfillment of the rights of street children by evaluating the achievement of the program. Evaluation focuses on the resulted from the achievements during the implementation of the program which referred to its expected result indicators. The population of the research is final beneficiaries of "Social Welfare Program for Street Children" at Yayasan Uswatun Hasanah period 2010/2011 involving 48 respondents. There are four expected result indicators. Two out of four dimension, the basic social service access and increase of child self-potency and creativity, have been successfully delivered while the two others have not been accommodated optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Nazmi Kartika
"Skripsi ini membahas mengenai motivasi anak jalanan korban eksploitasi ekonomi tetap bertahan dijalanan kepada empat anak jalanan kategori Children on The Street binaan Yayasan Sahabat Anak Kota Tua. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil penelitianya mengatakan bahwa orang tua, lingkungan sekitar, minimnya gambaran orientasi masa depan, yang dibalut dengan motivasi membuat mereka dapat mempertahankan kehidupannya dijalan. Sehingga peran lembaga diperlukan untuk memberikan upaya perlindungan anak terhadap mereka.

This research discusses about motivation of street child who are at economic exploitation, can still alive on the street. The research method which is used is qualitative research with study cases to four children on the street in Yayasan Sahabat Anak Kota Tua. The Result that parents, environment, and less expectation of their future orientation, motivate them to still on the street. Until the human organisation needed for giving an effort to children protection."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kris Hendrijanto
"Krisis ekonomi yang berlanjut dengan krisis multidimensi yang dialami Indonesia, telah mengakibatkan melonjaknya jumlah keluarga miskin. Tekanan ekonomi yang dialami oleh keluarga miskin tersebut, menempatkan 'anak' sebagai pihak yang paling sering dikorbankan, mulai dari anak yang harus berhenti sekolah di usia dini, hingga anak yang terpaksa harus ikut bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Tak urung, jalanan menjadi pilihan yang rasional bagi anak-anak tersebut untuk mencari nafkah. Kehidupan sebagai anak jalanan menghadapkan anak-anak tersebut pada kondisi yang rawan bagi terjadinya berbagai bentuk tindak kekerasan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi berbagai dimensi dan pola kekerasan yang dialami oleh anak jalanan, berikut siapa saja pihak-pihak yang menjadi pelaku kekerasan tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu sebuah pendekatan penelitian yang bertitik tolak dari paradigma fenomenologis yang objektivitasnya dibangun atas rumusan tentang situasi tertentu sebagaimana yang dihayati oleh individu atau kelompok sosial tertentu. Pendekatan kualitatif dipilih karena sasaran atau obyek penelitian dalam penelitian ini dibatasi, yang hal ini dimaksudkan agar penggalian data dapat dilakukan secara lebih mendalam. Interaksi antara peneliti dan .informan menjadi hal yang sangat esensial dan menjadi fokus dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian studi kasus, dengan menempatkan 3 (tiga) anak jalanan yang tinggal di Yayasan SEKAR Tanjung Priok Jakarta Utara sebagai subyek kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (depth interview), observasi, dan studi dokumentasi. Analisa data dilakukan melalui proses mulai dari pembuatan transkrip wawancara, membuat terra-tema dan sub tema berdasarkan instrumen penelitian dan pengembangannya di lapangan, kernudian mengkategorisasikan keseluruhan informasi (transkrip) berdasarkan tema yang ditetapkan dan mereduksi informasi yang tidak sesuai dengan tema-tema tersebut, sampai dengan melakukan interpretasi untuk menyimpulkan temuan-temuan di lapangan tersebut berdasarkan pertanyaan penelitian.
Teori-teori yang diperlukan untuk memperluas wawasan peneliti sebelum turun ke lapangan dan sebagai dasar pijakan teoritis bagi pelaksanaan analisis terhadap hasil penelitian ini meliputi teori tentang anak jalanan (pengertian anak jalanan, karakteristik anak jalanan, dan faktor penyebab menjadi anak jalanan), serta teori tentang kekerasan (pengertian kekerasan, kekerasan terhadap anak, dimensi-dimensi kekerasan, pola kekerasan, pelaku kekerasan, dan faktor penyebab terjadinya kekerasan, serta hak-hak dan kebutuhan anak). Selanjutnya, teori yang dikemukakan oleh Galtung menjadi teori utama yang digunakan untuk menganalisis tentang dimensi dan pola kekerasan, berikut pelaku kekerasan terhadap anak jalanan, sebagaimana yang menjadi tujuan penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis penelitian, dapatlah disimpulkan bahwa anak jalanan memang hidup dalam situasi yang penuh dengan kerawanan. Mereka seringkali menjadi korban dari berbagai bentuk tindakan kekerasan, baik kekerasan yang bersifat personal maupun struktural, baik yang menampakkan dimensi fisik maupun psikologis, baik yang ada obyek maupun tanpa obyek, serta baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Kekerasan personal atau disebut juga dengan kekerasan langsung adalah kekerasan yang menyangkut pribadi (person), karena baik subyek maupun obyek- dari kekerasan tersebut adalah manusia konkrit. Kekerasan personal memiliki sifat dinamis, mudali diamati, memperlihatkan fluktuasi yang hebat yang dapat menimbulkan terganggunya 'realisasi jasmani dan mental aktual' seseorang berada di bawah 'realisasi potensialnya'. Adapun kekerasan struktural atau disebut juga dengan kekerasan tidak langsung adalah kekerasan yang terjadi karena munculnya situasi-situasi negatif seperti ketimpangan-ketimpangan dalam sumber daya, pendapatan, kepandaian, pendidikan dan monopoli kekeasaan pada sekelompok orang tertentu yang mengakibatkan terjadinya kemiskinan atau ketidakadilan sosial. Situasi seperti itu menyebabkan sekelompok orang tertentu berada pada posisi sub-ordinat, tersisih, termarginalkan, dan tereksploitasi, sedemikian hinga realisasi aktualnya berada di bawah realisasi potensialnya. Penelitian ini juga berhasil memetakan bahwa terdapat pihak-pihak yang dapat menjadi pelaku kekerasan terhadap anak jalanan. Pihak-pihak tersebut terdiri atas; orang tualkeluarga anak jalanan, anak jalanan yang lain (sesama anak jalanan), masyarakat umum, dan pemerintah (aparat). Oleh karena itu, tesis ini mengakhiri tulisannya dengan memberikan rekomendasi terhadap pihak-pihak tersebut, dengan harapan keberadaan anak jalanan maupun tindakan kekerasan yang terjadi terhadapnya dapat diminimalisir di waktu-waktu ke depan.

Economic crisis which is continued by multidimensional crisis that is suffered by Indonesia, has increased quantity of poverty family. The economic pressure which is suffered by that poverty family, put children as injured party, start on children which must stop their school in young age, until children which must work to increase family's income. For sure, street is a rational choice for that children to get income. Living as street children make them very anxious for many violence. This research is aimed to identify all dimension and violence model which is suffered by street children, and also who do the violence.
This research use qualitative approach, it is a research approach which is based on phenomenological paradigm that it's objectivity is built on formulation about certain situation as being felt by person or any social community. A qualitative approach is choused because of target or object of research in this research is limited, in order to gather data can be done deeper. Interaction between researcher and informant is being very essential and being focus of research. This research use case study research type, which put 3 (three) street children that live in Yayasan SEKAR Tanjung Priok, North Jakarta as case subject. Data gathering is done by depth interview, observation and documentation study. Data analyzing is done by process, start on making interview transcript, making themes and sub theme base on research instrument and its field improvement, and then categorizing all information (transcript) base on decided theme and information reduction which not correspond with the themes, until interpretation to summarize data in the field by research question.
Theory which is needed to extend the researcher knowledge before to go to field and as base of theoretical stepping for implementation of analyze by result of this research including the theory about street children (definition, characteristic, and cause factor its become to the street children), and also theory about violence (definition of violence, violence for the street children, violence's dimension, violence's pattern, violence perpetrator, and cause factor of violence, also rights and child requirement). Hereinafter, theory which is opened by Galtung has become the major theory which is used to analyze about dimension and violence's pattern, following violence perpetrator to street children, as becoming this research target.
Pursuant to result of analyze the research, inferential that the street children it is true live in the situation which is full of crisis. They oftentimes have become the victim from various form of violence action, including of violence having the character of personal and also structural, both of looking at physical dimension and psychological, both of there is object and without object, and also both of willful and do not willful. Personal violence or referred as also direct violence is violence which is concerning personal, because of both of subject and also object from the violence is human real. Personal violence have a dynamic quality, it is easy to perceived, showing good fluctuation which can generate annoying of 'physical realization and the actual of mentality' somebody under its 'potential realization'. As for structural violence or referred as also indirect violence its happened because of negative situations appearance like lameness in resource, income, cleverness, education and the power monopolies at certain community which is resulting both of poverty and social injustice. Its condition have caused it certain community to be at sub-ordinate position, excluded, marginal, and exploited, thus the actual realization its under the potential realization. This research also succeed to map the presence of violence perpetrator to the street children, that are; their parent or their family, other street children, public society, and government. Therefore, this thesis terminate its article by giving recommendation to all of them with expectation that the existence of street children and also violence action that happened for them can be minimized to the future."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghariza Annisa Samara
"Anak jalanan merupakan salah satu kelompok yang rentan menjadi korban penyalahgunaan NAPZA. Pemerintah melakukan upaya penanganan berupa rehabilitasi medis dan sosial. Yayasan Balarenik menjadi salah satu Lembaga Rehabilitasi Sosial khusus untuk anak-anak jalanan. Penyalahguna NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi tetap memiliki peluang untuk kambuh (relapse). Perilaku relapse pada penyalaguna NAPZA tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah motivasi diri untuk dapat sembuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi sembuh pada anak jalanan korban penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Balarenik. Pengambilan data dilakukan dari bulan Oktober-November 2021 dengan wawancara mendalam kepada 6 orang anak jalanan, 2 orang perwakilan orangtua, 1 orang perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, seorang ketua Yayasan Balarenik, Konselor serta Pekerja Sosial di Yayasan Balarenik. Hasil penelitian didapatkan bahwa lingkungan pertemanan mempengaruhi anak jalanan untuk mengenal, menggunakan, dan mendapatkan NAPZA. Kemauan dalam diri yang kuat menjadi faktor instrinsik anak jalanan untuk dapat sembuh dari penyalahgunaan NAPZA. Adapun faktor ekstrinsik motivasi untuk sembuh anak jalanan adalah adanya pengaruh dari teman yang sudah berhenti menggunakan NAPZA, peran baik dari konselor dan pekerja sosial, serta pemberian reward dari pihak Yayasan. Bentuk dukungan dari orangtua berbeda antara orangtua yang mengetahui anaknya menggunakan NAPZA dengan yang tidak mengetahui. Dukungan dan semangat yang baik lebih diberikan oleh orangtua yang memang mengetahui anaknya menggunakan NAPZA.

Street children are one of the vulnerable groups to become victims of drug abuse. The government has taken steps to overcome this by requiring medical and social rehabilitation. Yayasan Balarenik is one of the Social Rehabilitation Institution especially for street children. Drug abusers who are undergoing rehabilitation still have the opportunity to relapse. Relapse behavior in drug abusers can be influenced by various factors, included self-motivation to recover. This study aims to determine the motivation to recover for street children who are victims of drug abuse at Yayasan Balarenik. Data collection was carried out from October-November 2021 with in-depth interviews with 6 street children, 2 representatives of parents, 1 representative of the Dinkes Provinsi DKI Jakarta, a head of Yayasan Balarenik, and Counselors also Social Workers at Yayasan Balarenik. The results of the study found that the environment of friendship influenced street children to recognize, use, and obtain drugs. A strong will in self becomes an intrinsic factor for informants to be able to recover from drug abuse. The extrinsic motivational factors for recovering street children are the influence of friends who have stopped using drugs, the good role of counselors and social workers, and the provision of rewards from the Foundation. The form of support from parents differs between parents who know their children are using drugs and those who do not know. Better supports given by parents who do know their children are using drugs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Argatta
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran fasilitator pendidikan dalam program pendidikan alternatif di Yayasan Kampus Diakoneia Modern (KDM). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pemilihan informan penelitian menggunakan purposive sampling pada fasilitator pendidikan alternatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan 5 orang informan. Untuk memperkuat data dilakukan triangulasi melalui penerima manfaat yakni 4 orang anak binaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam berbagai tahapan intervensi program pendidikan alternatif, terdapat berbagai peran pekerja sosial pada berbagai tahap. Pada assessment, terdapat peran enabler dan empowerer berupa assessment minat dan bakat untuk mengetahui kemampuan belajar anak. Pada perencanaan, peran yang dilakukan sebagai enabler, empowerer, dan koordinator berupa merancang dan mengembangkan pendidikan alternatif yang dapat menghasilkan strategi pembelajaran yang akan dilakukan. Pada implementasi, fasilitator pendidikan alternatif berperan sebagai educator dan group facilitator dalam memberikan pembelajaran dan memfasilitasi belajar anak. Pada evaluasi, fasilitator pendidikan dapat berperan sebagai enabler untuk menggunakan evaluasi belajar anak untuk merancang strategi di semester selanjutnya. Pada terminasi, fasilitator pendidikan alternatif dapat berperan sebagai enabler untuk mempersiapkan pembelajaran anak.

This study aims to describe the role of educational facilitators in alternative education programs at the Modern Diakoneia Campus Foundation (KDM). The research approach used is qualitative with descriptive research type. Selection of research informants using purposive sampling on alternative education facilitators. Data collection was carried out through interviews with informants, namely 1 alternative education program manager, and 4 alternative education facilitators. To strengthen data triangulation, it is carried out through beneficiaries, namely fostered children. the making of the thinking used is in the form of concepts and definitions of street children, interventions that can be carried out, as well as the role of alternative education facilitators which will be analyzed through the role of social workers.
The results of the study show that in various stages of alternative education program intervention, there are various roles of social workers at various stages. In the assessment, there is an activating and empowering role in the form of an assessment of interests and talents to determine children's learning abilities. In planning, the role played as enabler, empowerment, and coordinator is in the form of designing and developing educational alternatives that can produce learning strategies that will be carried out. In its implementation, alternative education facilitators act as educators and group facilitators in providing learning and facilitating children's learning. In evaluation, educational facilitators can act as enablers to use children's learning evaluations to develop strategies for the next semester. In the end, alternative education facilitators can act as enablers to prepare children's learning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>