Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159590 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irwan Mulawarman
"Tesis ini membahas pengaruh dari empat indeks saham (variabel bebas), yaitu: DJIA(Amerika), DAX (Jerman), NKY (Jepang) dan FSSTI (Singapore) terhadap JCI (Indonesia) sebagai variabel terikat. DJIA mewakili Indeks saham global sementara DAX, NKY dan FSSTI mewakili indeks saham regional. Hipotesa: Pengaruh ke-4 variabel bebas tersebut terhadap JCI diperkirakan signifikan pada periode krisis subprime mortgage di AS dan krisis surat utang di UE. Analisis ini menggunakan metodologi uji korelasi, uji regresi OLS dan uji kausalitas Granger. Hasil yang diperoleh ternyata dalam kedua periode pengujian, hanya DJIA dan FSSTI yang berpengaruh signifkan terhadap JCI.

This thesis analyzes the influence of the four stock indices (independent variables): DJIA (USA), DAX (Germany), NKY (Japan) and FSSTI (Singapore) to JCI (Indonesia) as the dependent variable. The DJIA represents global stock index while DAX, NKY and FSSTI represent regional stock indices. Hypothesis: All of independent variable would influence the independent variables significantly in the period of the sub-prime mortgage crisis in the USA and debt crisis in the EU. This analysis uses correlation test methodology: OLS regression test and Granger causality test. The results show that only DJIA and FSSTI influence JCI significantly on both period tests."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaeni Fitrahadi
"Penelitian terbaru dalam behavioral finance telah menyangkal teori pasar efisien. Bias psikologi yang dapat memengaruhi perilaku investor dan harga saham telah menyebabkan perdebatan di antara pendukung behavioral finance dan keuangan neoklasik. Penelitian menggunakan pooled ordinary least square dengan menggunakan fixed effect model untuk menganalisis hubungan antara sentimen investor terhadap harga saham selama periode penelitian. Sampel penelitian adalah perusahaan yang membagikan dividen setiap tahun. Penelitian dilakukan pada 51 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2006-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sentimen investor memiliki pengaruh yang signifkan terhadap harga saham.

Recent literature in behavioral finance has contradicted efficient market theory. Psychological biases which are influencing both the behavior of investors and asset prices has led to a strong debate among proponents of behavioral finance and neoclassical finance. This study conduct pooled ordinary least squares estimator by using a fixed effect model to analyze the relationship between investor sentiments on stock prices during the research period. Study sample is a company that distribute dividends every year. The study was conducted on 51 companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2006-2010. The results suggest that investor sentiment has significant influence on stock prices."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Dian Savitri
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh stock mispricing terhadap return reversal saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan panel data dari tahun 2006 hingga tahun 2011. Variabel mispricing diukur melalui proksi volatilitas atau standar deviasi dari nilai residual. Terdapat empat variabel dependen di dalam penelitian ini untuk melihat mean reverting saham, yaitu return minggu pertama, return minggu kedua, return minggu ketiga dan return minggu keempat seletah periode mispricing.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat mispricing suatu saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap return reversal. Berdasarkan analisa t-statistic untuk setiap regresi, maka didapatkan hasil bahwa variabel mispricing paling berpengaruh terhadap return reversal saham terhitung pada minggu kedua setelah periode mispricing. Pada minggu ketiga dan keempat setelah periode mispricing, return saham telah mengikuti proses mean reverting, yaitu return berangsurangsur kembali perlahan kepada return semestinya.

This thesis discusses the effect of mispricing to return reversal stocks in the Indonesia Stock Exchange. This is a quantitative method using panel data from 2006 until 2011. Mispricing variable was measured by the residual volatility (standar deviation) proxy. There are four dependent variables in this study to look at the mean reverting of stocks, which are return on the first week, return on the second week, return on the third week and return on the fourth week after the mispricing period.
This study concludes that the stock mispricing has a positive and significant impact on return reversal. Based on t-statistic analysis for each regression, the most influence effects starts in the second week after mispricing period. In the third and fourth weeks after mispricing period, stock returns have been following the mean reverting process, which gradually return to the supposed return.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32247
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Rintakawati
"Penelitian ini menguji faktor risiko dan return yang mempengaruhi arus modal asing ke pasar Surat Berharga Negara dengan menggunakan data pasar keuangan yang dikategorikan sebagai "push factor" yaitu yield UST Notes tenor 10 tahun dan CBOE Volatility Index (VIX) serta "pull factor" yaitu yield SUN 10 tahun dan Credit Default Swap Indonesia (CDS). Vector Error Correction Model dengan analisis impuls respon dan varian dekomposisi menyelidiki efek dinamis jangka pendek dari shock /pada faktor risiko dan return terhadap aliran dana asing di pasar SBN.
Estimasi model dengan data harian untuk periode 2005-2012 mendukung hipotesis bahwa guncangan yang terjadi pada yield obligasi pemerintah dan CDS adalah kekuatan yang paling penting dalam menjelaskan variasi dalam aliran dana asing di paar SBN.
Temuan lain yang menarik adalah peran yield UST Notes tenor 10 tahun dan index VIX sangat mempengaruhi perilaku investor asing di pasar SBN. Dari hasil penelitian diharapkan pengambil kebijakan dapat mendesain kebijakan yang dapat menjamin stabilitas dan ketahanan pasar keuangan terhadap gejolak pasar global.

This study examines the determinants of capital flows into Indonesia Government Bond Market from the market driven "push-pull" factors approach which reflect the global and country risk and return. An empirically tractable Vector Error Correction Model of the determinants of capital flows is developed, and variance decomposition and impulse response analyses are used to investigate the temporal dynamic effects of shocks to push and pull factors on debt portfolio flows.
Estimation of the model using daily data for the period 2005-2012 provides evidence supporting the hypothesis that shocks to yield government bond that represent domestic expected return and CDS that represent domestic risk are the most important forces explaining the variations in debt portfolio flows to Indonesia. Another interesting finding is the role of risk and return factors from global market as denoted by index VIX and US Treasury Bills in affecting the debt portfolio flows.
These findings highlight the concomitant need for policy makers in Indonesia to design domestic policy in a broad and comprehensive policy mix, consist of more prudence in maintaining macroeconomic stability and robust financial system to absorb both external and internal shocks to real variables of economic activity
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, Chandra
"Pengaruh dan hubungan makroekonomi terhadap pasar modal telah lama menjadi fokus berbagai penelitian. Penelitian-penelitian ini berdasarkan pemahaman bahwa pasar modal yang memperdagangkan saham sebagai salah satu instrumen investasi utama merupakan representasi dari unit usaha yang melakukan aktifitasnya dalam lingkungan makroekonomi suatu negara, sehingga makroekonomi sebagai gambaran aktifitas perekonomian dalam suatu negara seharusnya berpengaruh terhadap saham atau pasar modal secara keseluruhan. Tesis ini berusaha meneliti pengaruh dan hubungan indeks harga saham terhadap Produk Domestik Bruto dengan menekankan analisis terhadap perbedaan pengaruh dan hubungan tersebut antara indeks kategori defensive stock dan cyclical stock.
Metode penelitian yang digunakan untuk melakukan analisa serta penarikan kesimpulan adalah analisa bivariat dengan model regresi log-log dan korelasi sederhana. Produk Domestik Bruto (PDB) digunakan sebagai proxy kegiatan makroekonomi, sedangkan untuk proxy pasar modal secara keseluruhan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Proxy saham kategori defensive stock menggunakan indeks pertanian serta indeks utilitas, infrastruktur dan transportasi, sedangkan untuk proxy saham kategori cyclical stock menggunakan indeks properti dan real estat serta indeks keuangan. Periode penelitian mencakup tahun triwulan I tahun 1996sampai triwulan IV tahun 2003.
Model yang menggunakan lag time 2 (dua) triwulan merupakan model yang paling optimal menjelaskan pengaruh dan hubungan indeks harga saham terhadap PDB. Hai ini berarti indeks pada saat t-2 dapat memprediksi dan memiliki hubungan yang kuat dengan PDB pada saat t, sehingga dapat dikatakan prediksi PDB, yang dilakukan pada saat t-2 mempengaruhi keputusan investasi pada saat t-2. Indeks properti dan real estat serta indeks keuangan mempengaruhi PDB secara signifikan, sementara indeks pertanian serta indeks utililas, infrastruktur dan transportasi tidak mempengaruhi nilai PDB pada lag time optimal. Uji korelasi yang digunakan untuk melihat perbedaan hubungan antara kategori indeks yang diteliti menunjukkan hubungan indeks harga saham kategori cyclical stock dengan PDB lebih besar dibandingkan hubungan indeks harga saham kategori defensive stock dengan PDB. Semua indeks yang digunakan sebagai variabel penelitian kecuali indeks pertanian mempunyai hubungan yang positif, sementara indeks pertanian menunjukkan hubungan negatif yang tidak signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20113
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mujiati
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji perubahan return dan likuiditas yang diukur dengan volume, frekuensi dan bid ask spread di sekitar pengumuman perubahan komposisi Indeks LQ45 dan Jakarta Islamic Index (Jll) di Bursa Efek Jakarta (BEJ), dengan metode studi kejadian (event study). Tesis ini mendapatkan hasil kenaikan return yang signifikan pada saham yang masuk indeks LQ45 dan penurunan return yang signifikan pada saham yang keluar dart indeks LQ45 dan JII. Selanjutnya penelitian ini juga menemukan penurunan volume dan frekuensi perdagangan pada saham yang keluar dari indek LQ45 dan JII. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bid ask spread yang turun signifikan pada saham yang masuk ILQ45 dan naik signifikan pada saham yang dikeluarkan dari JII.
Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruli return, volume, frekuensi, pengumuman perubahan komposisi saham dalam indeks dan pengenalan future indeks LQ45 terhadap bid ask spread, dengan menggunakan metode analisa regresi multivariat karat lintang. Konsisten dengan penelitian terdahulu, return, volume dan frekuensi berpengaruh secara signifikan pada bid ask spread. Tetapi pengumuman perubahan komposisi saham dalam indeks hanya berpengaruh pada bid ask spread saham yang masuk indeks LQ45. Selain itu, ditemukan pula bahwa pengenalan future indeks LQ45 berpengaruh pada bid ask spread baik pada saham-saham yang masuk maupun keluar indeks LQ45.

This study examines changes in stock and liquidity as measured by the volume, bid ask spread and frequency surrounding announcement of changes in the composition of the liquidity (LQ)45 and Jakarta Islamic Index (JII) at Jakarta Stock Exchange, by event study. The paper presents evidence of significant increase in the return upon LQ45 Index addition and significant decrease in the return upon LQ45 Index dan JII deletion. Furthermore, the study presents evidence of significant decrease in the trading volume and frequency upon LQ45 Index and JII deletion. Otherwise, the study presents evidence of significant decrease in the bid ask spread upon LQ45 Index addition and significant increase in the bid ask spread upon JII deletion.
This study also examines the effect of return, volume, frequency, announcement of changing index composition and introduction of LQ45 Index future on bid ask spread, by cross section multivariate regression analysis. Consistent to listing studies; return, volume and frequency have significant impact on bid ask spread. But announcement of changing index composition only impact on bid ask spread at LQ45 Index addition. Otherwise, LQ45 Index future introduction impact on the bid ask spread at both LQ45 Index addition and LQ45 Index deletion.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20039
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Angeline
"Sebelum melakukan investasi di bursa saham, individu atau organisasi harus memastikan bahwa saham yang dipilih akan mendatangkan return positif di waktu yang akan datang dengan tingkat risiko tertentu. Dalam mempertimbangkan saham yang dipilih, investor perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat yang mempengaruhi return saham tersebut Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah likuiditas saham, tingkat leverage dan risiko sistematik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah likuiditas saham dan risiko sistematik memiliki pengaruh yang positif terhadap return saham serta untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara tingkat leverage dengan return saham. Industri consumer goods dipilih sebagai obyek penelitian karena saat ini industri consumer goods merupakan salah satu sektor yang masuk kategori berisiko paling kecil karena perusahaan - perusahaan sektor tersebut memiliki kinerja yang cukup bagus.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil seluruh populasi pada perusahaan consumer goods yang listing di Bursa Efek Jakarta Metade regresi akan digunakan untuk mengetahui hubungan antara dependen variabel return saham dengan independen variabel likuiditas saham yang diukur dengan menggunakan bid ask spread , leverage (debt to equity ratio) dan risiko sistematik. Regresi menggunakan cross-section dengan menggunakan program SPSS pada level of significance 5% (a = 0,05). Setelah model diperoleh, maka model ini harus diuji dengan apakah sudah memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) atau belum.
Hasil penelitian dengan menggunakan analisa regresi ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif serta pengaruh yang signifikan antara likuiditas saham, tingkat leverage (debt to equity ratio) dan risiko sistematik dengan return saham secara parsial. Sedangkan secara bersama-sa-na likuiditas saham, tingkat leverage dan risiko sistematik mempunyai pengaruh terhadap return saham.
Investor yang akan melakukan investasi pada saham di industri consumer goods, hendaknya mempertimbangkan secara matang mengenai beberapa hal yang sangat penting dalarn pengambilan keputusan investasi yang dilakukannya, yaitu berapa tingkat pengembalian yang diharapkannya, berapa besar risiko yang hams ditanggungnya dan berapa ke-liquid-an investasi tersebut.
Walaupun dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara likuiditas saham, tingkat leverage dan risiko sistematik dengan return saham, namun pada penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan sampel dari industri yang berbeda. Variabel yang diteliti juga perlu diperluas seperti iikuiditas saham yang bukan hanya dapat diukur dari bid-ask spread melainkan juga dari volume perdagangan saham atau komisi penjualan.

Before doing investment in stock exchange, an individual or organization must ensure that the stock will give positive return with the certain risk On considering what stock will be choose, investor must know any factors will affect that return. Hat the stock chosen will be the one that can give positive return in the future. Some of the factors are stock liquidity, leverage and systematic risk The aim of this research is to find out whether stock liquidity and systematic risk have positive correlations on the stock return and to know whether leverage has influence to the stock return. Consumer goods industry is chosen for this research object as this industry is one of the business sectors attracting which have low risk because the company in that sector have good performance.
This research has been done by taking sampling on consumer goods companies listed in Jakarta Stock Exchange. Regression method will be used to know the relationship between dependent variable stock return with the independent variable stock liquidity which measured by bid ask spread, leverage (debt to equity ratio) and systematic risk Regression analysis using cross-section with SPSS on level of significance 5% (a = 0,05). After regression model completed that must be tested whether that model has come up into BLUE criterion (Best Linear Unbiased Estimator) or not.
The result of this research using regression analysis indicates that there are positive correlations and significant influences between stock liquidity, leverage (debt to equity ratio) and systematic risk on the stock return partially. In other hand, stock liquidity, leverage and systematic risk have significant influences on the stock return simultaneously.
Investor who will doing investment in stock on consumer goods sector, must consider about some important things in making investment decision, some of that are how much expected return and risk that he want also how liquid that investment.
Although this research showing significant influences between stock liquidity, leverage and systematic risk in accordance with the stock price, but in next research, it's better to use sample from another industry. Beside that, it should utilizing different variables factors like another method to measure liquidity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Ariyati Dewi
"Metodologi Event Study diterapkan pada penelitian ini untuk menyelidiki pengaruh pengumuman pembentukan Indeks FTSE/ASEAN pada hari Rabu, 21 September 2005 terhadap return dan volume transaksi saham. Negara-negara ASEAN5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura) bekerjasama dengan grup FTSE meluncurkan dua indeks yang baru terbentuk ; Indeks FTSE/ASEAN (AWASEAN) yang terdiri dari 180 perusahaan yang akan menjadi benchmark bagi kelima bursa dan Indeks FTSE/ASEAN 40 (ASEAN40) yang terdiri dari 40 perusahaan berkapitalisasi terbesar dari indeks tersebut. Diharapkan event ini akan membawa pengaruh yang positif karena akan mempermudah investor asing untuk melihat saham yang bagus di lima bursa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham-saham Indonesia yang masuk ke dalam kedua indeks. Untuk menyelidiki pengaruh dari pengumuman tersebut, penulis menggunakan tiga model untuk mendapatkan abnormal return : Mean-adjusted, Market-adjusted dan Market model bagi setiap indeks.
Hasil menunjukkan bahwa untuk kedua indeks, model mean-adjusted pada umumnya menghasilkan nilai AAR yang negatif, sementara pada model market-adjusted untuk indeks AWASEAN tidak terdapat satupun nilai AAR yang signifikan sepanjang periode penelitian, tetapi untuk indeks ASEAN40 model ini menghasilkan dua AAR yang signifikan, bemilai positif dan negative. Hasil dari market model adalah sama untuk kedua indeks, tidak ditemukan adanya AAR yang signifikan. Untuk keseluruhan indeks dan model menunjukkan basil yang sama, bahwa rerata AAR sebelum event tidak lebih kecil dibandingkan sesudah event. Sedangkan baik untuk kelompok AWASEAN dan ASEAN40, rerata Trading Volume Activity sebelum event tidak lebih kecil dibandingkan sesudah event."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Khairani
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh board governance dan cash holdings terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan uji analisis Fixed Effect Model (FEM). Variabel independen pada penelitian ini adalah ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, komite audit, kepemilikan saham orang dalam, dan kepemilikan kas, sedangkan variabel dependen adalah nilai perusahaan yang diproksikan oleh logaritma harga saham penutupan akhir tahun.
Penelitian ini menggunakan data panel sejumlah 378 observasi dari sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, dan kepemilikan saham orang dalam memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, (2) komite audit dan kepemilikan kas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

The main objective of this research is to analyze the effect of board governance and cash holdings on firm value. This research are analyze with Fixed Effect Model (FEM). The Independent variables in this research are the board size, board independence, audit committee, insider ownership and cash holdings, for the dependent variable is firm value that proxied by log of year end share prices.
This study use a panel data sample of 378 observations listed firms in the Indonesia Stock Exchange for the period 2005-2010. The results showed that: (1) board size, board independence, and insider ownership doesn?t have significant effect on firm value, (2) audit committee and cash holdings have significant effect on firm value."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Siswaji
"Perkembangan harga saham di bursa dipengaruhi oleh faktor domestik dan faktor internasional. Secara relatif, besarnya pengaruh faktor internasional seperti pengaruh bursa asing, peran investor asing dan kurs valuta asing terhadap perkembangan suatu bursa menunjukkan tingkat integrasi bursa tersebut dengan pasar modal internasional. Bursa yang lebih terintegrasi dengan pasar modal dunia, yakni yang lebih terpengaruh oleh faktor intemasional, potensial dapat menikmati harga saham yang lebih tinggi dibanding bursa yang tersegmentasi. Di sisi lain, interdependensi/linkage dengan bursa internasional dapat mengakibatkan peningkatan fluktuasi harga saham yang berarti peningkatan risiko investasi di bursa tersebut dan penurunan daya tarik bursa tersebut sebagai tujuan diversifikasi investasi internasional. Dengan demikian, pemahaman tentang pengaruh faktor internasional seperti pengaruh bursa asing dan kurs US$- terhadap suatu bursa, termasuk BE), adalah penting, baik bagi kepentingan praktis maupun kepentingan akademis.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) membuktikan adanya pengaruh dari indeks bursa regional (Singapura, Malaysia, Thailand dan Pilipina) serta bursa internasional (Hongkong, Jepang dan Amerika Serikat) terhadap IHSG di BEJ), sekaligus memvalidasi sebagian hasil penelitian Lim, Lee dan Liew (2003) dan Ibrahim (2004), khususnya yang menyangkut integrasi BEJ dengan bursa ASEAN, yang kesimpulannya bertentangan; (2) mengeksplorasi perbedaan pengaruh indeks bursa regional dan internasional tersebut di alas terhadap IHSG di BEJ, untuk periode sebelum, selama dan setelah krisis; (3) membuktikan adanya pengaruh dari kurs US$ (Rupiah/US$) terhadap IHSG di BEJ, sekaligus memvalidasi sebagian hasil penelitian Phylaktis dan Ravazzolo (2000), khususnya yang menyangkut hubungan dinamis antara kurs USS dengan harga saham di BEJ; (4) mengeksplorasi perbedaan pengaruh kurs USS (pasar valuta asing) terhadap IHSG di BEJ, untuk periode sebelum, selama dan setelah krisis.
Selain IHSG BEJ yang lebih dilihat dalam posisinya sebagai variabel yang dipengaruhi, penelitian ini mencakup delapan variabel lain yang dilihat pengaruhnya terhadap IHSG, yakni tujuh variabel indeks bursa asing (KLCI-Malaysia, STISingapura, SET-Thailand, PSE-Pilipina, Hangseng-Hongkong, Nikei-Jepang dan SP500-AS) dan satu variabel kurs US$. Jangka waktu penelitian meliputi kurun waktu dari 2 Januari 1993 hingga 29 April 2005, dengan pengamatan dilaksanakan sebanyak empat kali, yakni untuk seluruh periode penelitian (2 Januari 1993 - 29 April 2005) dan tiga periode yang Iebih pendek, yakni periode sebelum krisis (2 Januari 1993 - l Juli 1997), selama krisis (2 Juli 1997 - 31 Desember 1999) dart setelah krisis (1 Januari 2000 - 29 April 2005).
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Economic Statistic-Econstatst, Statistik Ekonomi Moneter Bank Indonesia, Pusat Informasi Pasar Modal, dan Pusat Data dan Analisis Bisnis. Pengujian dan analisis yang dilakukan mencakup: (I) pengolahan statistik deskriptif, (2) correlation analysis (analisis korelasi), (3) unit root test (uji akar unit), (4) cointegration test (uji kointegrasi), (5) Granger causality test (uji kausalitas Granger), dan (6) variance decomposition analysis.
Berdasarkan pengujian dan analisis yang dilakukan, penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh indeks bursa regional dan internasional terhadap IHSG BEJ yang terbukti dari hasil uji kausalitas Granger dan variance decomposition analysis, yang juga didukung oleh hasil analisis korelasi; (2) terdapat perbedaan pengaruh bursa regional dan internasional terhadap IHSG diantara periode sebelum, selama dan setelah krisis, yang terbukti dari uji kausalitas Granger dan variance decomposition analysis, yang jugs. didukung oleh hasil analisis korelasi; (3) uji kointegrasi tidak dapat secara meyakinkan membuktikan adanya hubungan keseimbangan jangka panjang antara MSG dengan indeks bursa regional dan internasional, sehingga hasil penelitian ini lebih sesuai dengan hasil penelitian Ibrahim (2004) dan kurang sesuai dengan basil penelitian Lim, Lee dan Liew (2003); (4) pengaruh kurs US$ terhadap IHSG BEJ terbukti dari variance decomposition analysis dan uji kausalitas Granger, serta didukung oleh hasil analisis korelasi; (5) pengaruh kurs US$ terhadap IHSG terbukti bervariasi diantara periode sebelum, selama dan setelah krisis; (6) uji kointegrasi tidak dapat secara meyakinkan membuktikan adanya hubungan keseimbangan jangka panjang antara IHSG dengan indeks bursa regional dan internasional, sehingga hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Phylalctis dan Ravazzolo (2000).
Dengan demikian, walaupun tidak terjadi hubungan keseimbangan jangka panjang antara IHSG dengan indeks bursa asing dan kurs US$, namun terdapat pengaruh indeks bursa asing dan kurs US$ terhadap MSG yang bersifat jangka pendek dan berbeda antara periode sebelum, selama dan setelah krisis ekonomi. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka BEJ dapat dijadikan sebagai tujuan diversifikasi imvestasi intemasional, khususnya untuk horizon investasi jangka panjang.

Stock price movement in a stock market is influenced by domestic and international factors. Relatively, degree of influence of international factor ?i.e, foreign stock market influence, role of foreign investor and foreign exchange rate- to a stock market indicates integration level of the stock market to international capital market. A more integrated stock market that is more influenced by international factors, potentially enjoys higher stock price compared to a segmented stock market On the other hand, linkages/interdependencies between a stock market with international capital market can result on higher volatility of stock price that leads to increased investment risk and decreased interest of international investor to diversify investment to the stock market. Hence, knowledge on how international factor - especially foreign stock market and USS exchange rate- influence a stock market like BEJ, is important to practical purposes as well as academic purposes.
The objectives of this research are: (1) To prove the existence of influence of regional stock market index (Singapore, Malaysia, Thailand and Philipine) and international stock market index (Hongkong, Japan dan USA) to BEJ index, altogether with validating part of research done by Lim, Lee and Liew (2003) and Ibrahim (2004), that resulted on contradictory conclusion related to the integration of BE) with ASEAN stock market; (2) To explore the difference of degree of influence of regional and international stock market indexes to BEY index, among period of before, during and after the crisis; (3) To prove the existence of influence of US$ exchange rate to BEJ index, altogether with validating research result done by Phylaktis and Ravazzolo (2000) on dynamic relationship between foreign exchange rate and stock price in BE3; (4) To explore the difference of degree of influence of USS exchange rate to BEJ index, among period of before, during and after the crisis.
Beside BEJ index that is studied on its role as dependent variable, this research covers eight variables that are seen on the position of independent variables: seven factors of foreign stock market indexes (KLCI-Malaysia, STI-Singapore, SET-Thailand, PSE-Philipine, Hangseng-Hongkong, Nikei-Japan dan SP500-USA) and one factor of US$ exchange rate. This research covers the period of January 2, 1993 - April 29, 2005, with four sampling period: the entire research period (January 2, 1993 -- April 29, 2005) and three shorter period, that are: before the crisis period ( January 2, 1993 - July 1, 1997), during the crisis period (July 2, '1997 - December 31, 1999) and after the crisis period (January I, 2000 - April 29, 2005).
This research is done based on the secondary data collected from Economic Statistic-Econstat, Statistik Ekonomi Moneter Bank Indonesia, Stock Market Information Center (Jakarta) and Pus-at Data dan Anali.is Bisnis_ The test and analysis take the following steps: (1) descriptive statistics processing, (2) correlation analysis, (3) unit root test, (4) cointegration test, (5) Granger causality test; and (4) variance decomposition analysis.
Based on those tests and analysis, this research concludes: (1) the existence of influence of regional and international stock market indexes to BEJ index is proven by Granger causality test and variance decomposition analysis, with the support of correlation analysis; (2) the difference of degree of influence of regional and international stock market indexes to BET index, among period of before, during and after the crisis is proven by Granger causality test and variance decomposition analysis, with the support of correlation analysis; (3) long term cointegration relationship between BET index and regional and international stock market indexes can not be proven consistently based on the cointehration test, hence, this research result is similar with the research result of Ibrahim (2004), but contradictory with the research result of Lim, Lee dan Liew (2003); (4) the existence of influence of US$ exchange rate to BET index is proven by Granger causality test and variance decomposition analysis, with the support of correlation analysis; (5) the differences of degree of influence of US$ exchange rate to BEJ index, among period of before, during and after the crisis is proven; (6) long term cointegration relationship between US$ exchange rate can not be proven consistently based on the cointegration test, hence, this research result is similar with the research result done by Phylaktis and Ravazzolo (2000).
Conclusively, BEJ index does- not cointegrate with foreign stock market index and US$ exchange rate. However, there exist short term influence of foreign stock market index and US$ exchange rate to BET index, which is different among the period of before, during and after the economic crisis. Based on this research result, BET is recommended as diversification target of international investment, especially for the long term horizon of investment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>