Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202304 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratih Putri Dianika
"Analisis Situasi
1. Dove merupakan sebuah brand dari produk kecantikan yang peduli terhadap masalah perempuan.
2. Verbal bullying menjadi salah satu penyebab rendahnya self esteem para perempuan.
3. Untuk meningkatkan citra Dove sebagai brand yang peduli terhadap perempuan, dibutuhkan sebuah kegiatan yang dapat meningkatkan self esteem para perempuan.
Pernyataan Masalah
Pelecehan secara verbal yang dialami oleh perempuan yang mampu mengakibatkan menurunnya self esteem perempuan membuat Dove merasa perlu untuk membuat sebuah kegiatan yang dapat meningkatkan self esteem perempuan.
Solusi
1. Membuat sebuah kampanye sosial yang bertujuan untuk meningkatkan self esteem perempuan di Jakarta dan sekitarnya.
2. Mengadakan special event yang termasuk ke dalam kampanye Dove “Let Dove Bring Out Your True Beauty”.
Tujuan Program
Untuk meningkatkan citra Dove sebagai brand dari produk kecantikan yang mendukung perempuan dalam menghargai dirinya sendiri dan menolak adanya verbal bullying.
Khalayak Sasaran
1. Secara Geografis
Perempuan Indonesia yang berada di Jakarta dan sekitarnya
2. Secara Demografis
Perempuan usia 17-22 tahun.
Pesan Kunci
“Let Dove Bring Out Your True Beauty”. Maksudnya adalah Dove berusaha membantu perempuan Indonesia dalam memaksimalkan kepercayaan diri yang mereka miliki.
Jadwal Program
Sabtu, 12 April 2014
Tempat Pelaksanaan
Senayan City, Jakarta
Kerangka Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan suatu program yang sudah dijalankan dengan metode pengamatan langsung dan feedback melalui media sosial.
Total Anggaran
Rp. 316.255.000
Terbilang: Tiga ratus enam belas juta dua ratus lima puluh lima ribu rupiah

Situation Analysis
1. Dove is a brand of beauty products that cares about women’s issue.
2. Verbal bullying is one of the causes which can lower women’s self esteem.
3. In order to improve Dove’s image as a brand that cares about women’s issue, Dove needs a program that can improve women’s self esteem.
Problem Statement
Verbal bullying which is experienced by women can decrease the self esteem, it makes Dove need to create a program that can improve women’s self esteem.
Solution
1. Create a social campaign that aims to increase the self esteem of women in Jakarta and surrounding areas.
2. Make a special event which is including to the Dove social campaign “Let Dove Bring Out Your True Beauty”.
Aim Program
To increase Dove’s image as a brand of beauty products which support women in respecting themselves and rejecting the verbal bullying.
Target Audience
1. Geographic
Indonesian Women who live in Jakarta and surrounding areas
2. Demographic
Age between 17-22 years old.
Key Message
“Let Dove Bring Out Your True Beauty”. That means Dove trying to help women in Indonesia in maximizing their self esteem.
Program Schedule
Saturday, April 12nd 2014
Venue
Senayan City, Jakarta
Design of Outcome
Evaluation
Evalution and review are conducted to measure the effectiveness and successfulness of the program through direct observation and feedback from social media.
Total Budget
Rp. 316.255.000
In words: Three hundreds sixteen millions two hundreds fifty five thousands rupiahs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edward Tan
"Tesis ini membahas Evaluasi Performa Laporan Keuangan Dalam Rangka Meningkatkan Cash Conversion Rate dan Implementasi Strategi Pemasaran Online Pada UMKM Rapino Collection. Serangkaian wawancara dan proses business coaching terstruktur dilakukan dengan pemilik Rapino Collection, di Jakarta. Hasil dari wawancara terstruktur dianalisis dengan menggunakan STP, Marketing Mix, Business Model Canvas, SWOT, Porter's 5 Forces, Gap Analysis dan Pareto Analysis untuk sampai pada masalah yang paling penting untuk dipecahkan.
Temuan menunjukkan bahwa ada tiga masalah utama yang dihadapi UMKM yang dapat diperbaiki untuk meningkatkan kinerja UMKM, yaitu: 1) kurangnya saluran pemasaran, khususnya melalui media online; 2) Sulitnya pemilik melakukan penagihan piutang usaha yang membuat menurunya performa keuangan; dan 3) belum dilakukannya analisis kesehatan keuangan sebagai patokan pengambilan keputusan. Business coaching ini diharapkan dapat membantu Rapino Collection di dalam meningkatkan kinerjanya.

This thesis discusses about evaluation of financial report performance in order to increase cash convesion cycle and implementation of online marketing strategy on Rapino Collection business. A series of structured interviews and business coaching processes were conducted with the owner of Rapino Collection, in Jakarta. The results of structured interviews were analyzed using STP, Marketing Mix, Business Model Canvas, SWOT, Porter's 5 Forces, Gap Analysis and Pareto Analysis to arrive at the most urgent problems to be solved.
The findings showed that there were three main problems faced by the SME that could be diminished to improve SME performance, which were: 1) lack of marketing channels, especially online media channel; 2); lack of capabilities to collect account recieveable that reduce SME's financial performance; and 3) Analysis of financial performance never been done by SME as a standard of decision making process. This business coaching is expected to help Rapino Collection and other SMEs to improve its performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfin Kamali
"Tesis ini membahas penyusunan marketing plan untuk produk Arium Securities oleh PT LG CNS Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data diperoleh berdasarkan in-depth interview dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan marketing plan serta menggunakan datadata sekunder. Penyusunan marketing plan yang disusun oleh PT LG CNS Indonesia dianalisis dari perspektif konseptual. Hasil penelitian menyarankan penyusunan marketing plan untuk produk Arium Securities oleh LG CNS Indonesia perlu disusun secara komprehensif dengan mempertimbangkan keseluruhan faktor-faktor yang ada di dalam penyusunan sebuah marketing plan.

The focus of this study is to analyze the marketing plan for Arium Securities product by PT LG CNS Indonesia. This research is a qualitative descriptive design. Data were collected by means of deep interview with parties involved in constructing the marketing plan and secondary data. The marketing plan that is made by PT LG CNS Indonesia is analyzed from the conceptual perspective. The reserearcher suggests that the marketing plan for Arium Securities product by LG CNS Indonesia needs to be conducted comprehensively by considering all the factors existed."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32276
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggara Yudha Zunivar
"Skripsi ini membahas dinamika, hambatan dan tantangan yang terjadi dalam tahap proses perencanaan strategi pemasaran sosial yang dilakukan oleh manajemen Smile Train Indonesia dengan para stakeholders organisasi serta upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen organisasi untuk mengatasi dinamika, hambatan dan tantangan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa jarang terjadi konflik antara organisasi dengan para stakeholders dalam proses perencanaan pemasaran sosial organisasi karena adanya manajemen konflik dan kolaborasi yang baik. Namun diakui oleh para stakeholders, terdapat beberapa hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam proses perencanaan tersebut.
Penelitian ini menyarankan agar pihak manajemen organisasi meningkatkan usaha riset pasar pemasaran sosial untuk mencegah sekaligus mengatasi dinamika, hambatan, dan tantangan yang terjadi dalam proses perencanaan pemasaran sosial.

This undergraduate thesis discusses the dynamics, obstacles, and challenges that occur in the stage of social marketing strategy planning process undertaken by the management of Smile Train Indonesia with the organizational stakeholders as well as the efforts made by the organization management to overcome those. This research is a qualitative research with descriptive design.
The results conclude that there is rarely conflicts between organizations and stakeholders in the organization 39 s social marketing planning process because of good conflict management and collaboration. But acknowledged by the stakeholders, there are several obstacles and challenges that are faced during the planning process.
This research suggests that organizational management should improve the social market marketing research effort to prevent and overcome the dynamics, obstacles, and challenges that occur in the social marketing planning process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tenri Daeng Parani
"Dewasa ini kerajaan Arab Saudi memegang peranan penting dan strategis, bukan saja dikawasan Teluk tetapi juga kawasan Timur Tengah dan dalam struktur perdagangan internasional. Pada saat mi pasaran Timur Tengah menyerap 5% dari ekspor non migas
Indonesia, dan dari jumlah tersebut Arab Saudi menyerap 2,5%, sehingga hal ini menempatkan Arab Saudi menjadi pasaran utama ekspor non migas Indonesia untuk kawasan Teluk dan Timur Tengah. Dalarn rangka penerobosan pasar Tirnur Tengah
secara efektif maka pemerintab serta dunia usaha perlu melakukan perencanaan strategis dalam kegiatan pernasaran ekspornya. Pendekatan yang dipakai adalah dalam kerangka pemasaran internasional, akan ditekankan karakter kuat pasar Arab Saudi yang membedakannya dengan negara-negara lain. Pemaparannya bersifat deskriptif analitik,
disamping menggelar berbagat data dan intorniasi yang ada, skripsi ini menganalisa berbagai faktor yang dapat dan selama ini mempengaruhi ekspor tersebut disertai tawaran alternatif strategi untuk diaplikasikan menembus pasar Arab Saudi tersebut.
Hasil penelitian menunjukan adanya peluang-peluang maupun hambatan-hambatan yang harus diantisipasi dalam realisasi perdagangan Indonesia-Arab Saudi ini. Selain itu dengan menilik posisi Indonesia dalam pangsa pasar negara pesaing utama selama
ini dapat dilihat bahwa Indonesia masih dapat mencapai tingkat yang lebih baik dalam
pengembangan ekspornya. Disamping itu suatu terobosan barn sangat menjanjikan harapan yaitu dengan didirikannya usaha Joint Operation dengan mitra setempat dalam bentuk House of Indonesian Product (HIP). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari analisa potensi pasar yang diteliti, analisa strategi ekspor Indonesia
selama ini, serta analisa pasar impor Arab Saudi itu sendiri yang merupakan pertimbangan dalam perencanaan strategis, penlu dikembangkan suatu strategi pemasaran ekspor. Strategi mi mencakup pengembangan riset, segmentasi pasar, pemilihan pasar sasaran, serta marketing mix yang efektif. Akhirnya segala upaya strategi maupun perencanaan yang telah disusun menuntut kebersamaan dan peran aktifpemenintah serta dunia usaha secara terpadu dalam pencapaian sasaran meningkatkan ekspor ke Arab
Saudi ini secara optimal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koko Ratna Komara
"Memasuki awal tahun 2000 terjadi pertumbuhan penjualan yang pesat pada produk kredit pemilikan rumah (KPR) yang dipicu oleh pertumbuhan industri properti. Bank X merupakan salah satu pelaku dalam indutri perbankan yang berusaha menangkap peluang tersebut. Dalam industri perbankan, untuk memasarkan produk KPR setiap bank banyak bekerjasama dengan para pengembang karena produk ini spesifik ditujukan untuk konsumen yang hendak melakukan pembelian rumah atau properti lainnya. Pada penelitian ini Bank X melakukan kerjasama dengan para perusahaan pengembang tcrardiasi maupun non terafiliasi.
Pasca dikeluarkan produk KPR yang pertama pada tahun 1996, Bank X mampu mencetak penjualan produk KPR yang cukup tinggi yang dipicu dari pertumbuhan properti yang dimiliki perusahaan pengembang terafiliasi. Namun demikian, seiring dengan menurunnya penjualan properti perusahaan pengembang terafiliasi, maka penjualan KPR mengalami penurunan juga. Kondisi ini diperburuk dengan adanya tekanan dari pesaing yang mulai mengambil pangsa pasar Bank X.
Penelitian ini ditujukan kepada konsumen akhir dan marketing developer dimana masingmasing menggunakan 100 responden. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dimana pada penelitian ini akan digambarkan pendapat konsumen akhir Iewat grafik dan tabei frekuensi. Pada penelitian marketing developer, dievaluasi kinerja Bank X dengan menggunakan analisis kesenjangan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peranan marketing developer terhadap proses pengambilan keputusan pemilihan KPR yang dilakukan oleh konsumen akhir. Tujuan kedua adalah untuk melakukan evaluasi performa Bank X terhadap ekspektasi para marketing developer.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, bahwa pihak Bank X memasarkan produk KPR melalui kerjasama dengan perusahaan pengembang. Observasi dilapangan menunjukkan, konsumen memiliki interaksi yang kuat dengan para marketing developer dari perusahaan pengembang pada saat proses pengambilan keputusan pembelian rumah. Interaksi inilah yang selanjutnya akan diberdayakan oleh Bank X untuk memaksimalkan penjualan produk KPR. Lewat interaksi ini maka Bank X akan menggunakan marketing developer sebagai influencer pada keputusan pembelian pemilihan bank KPR yang akan dilakukan oleh konsumen.
Di sisi lain, terkait dengan keinginan untuk memberdayakan marketing developer maka Bank X berusaha untuk menjaga hubungan sebaik mungkin. Hubungan baik ini akan tercipta jika performa perusahaan sesuai dengan ekspektasi marketing developer. Jika terjadi kepuasan pada marketing developer terhadap performa Bank X maka akan memotivasi mereka untuk melakukan rekomendasi kepada konsumen akhir. Pada konsumen akhir, hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas konsumen mencari KPR pada saat bersamaan dengan mencari rumah maupun setelahnya. Hasil penelitian juga menunjukkan 85% responden mengatakan bahwa marketing developer terbukti berperan dalam setiap aktifitas keputusan pemilihan KPR.
Pada marketing developer, hasiI penelitian menunjukkan bahwa relationship antara account officer dengan marketing developer berlangsurig dengan baik. Kesenjangan terbesar terjadi adalah pada aspek insentif diikuti pada aspek proses. Namun demikian secara keseluruhan kesenjangan pada semua aspek yang diteliti berada pada tingkat yang rendah.
Rekomendasi yang dibangun berdasarkan penelitian meliputi beberapa hal. Pada konsumen akhir, perusahaan disarankan untuk memberdayakan marketing developer untuk menjadi influencer pada tahap proses pencarian informasi rumah, evaluasi rumah serta pada saat pembayaran uang muka. Pada marketing developer, perusahaan perlu mempercepat proses persetujuan kredit, serta meninjau kembali besaran insentif serta kecepatan proses pencairannya. Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut adalah dengan melakukan analisis kesenjangan pada konsumen akhir serta melakukan penelitian pada beberapa bank yang menyediakan KPR secara bersamaan.

Entering the year of 2000, there has been a rapid sale growth for the product of housing ownership credit (KPR) which is triggered by the property industry growth. Bank X is one of stakeholders in the banking industry which endeavor to catch this opportunity. In the banking industry, in order to market the KPR product, many banks established cooperation with some developers, because this product is specifically intended for the consumers wishing to purchase a house or other properties. In this research, the Bank X has established cooperation with the affiliated developers and non- affiliated ones.
After the first launch of KPR product in the year of 1996, Bank X has been able to obtain a high sale for the KPR product which is triggered by the growth of properties owned by the affiliated developers. However, in line with the decreasing sale of properties produced by the affiliated developers, then the sale of KPR has also decreased. This condition has been deteriorated by the existence of pressure from the competitors which take over the market share of Bank X.
This research is directed to the end consumer and marketing developer, which use 100 respondents. The type of research applied is descriptive research, in which the opinions of the end consumers will be described through the graph and frequency table. In the marketing developer research, the performance of the Bank X is evaluated by using the imbalance analysis.
This research is aimed at identifying the role of marketing developer in the process of decision making on the KPR selection by the end consumers. The second aim of this research is to perform an evaluation on the performance of Bank X relating to the expectation of the marketing developer.
As suggested previously, that Bank X has marketed the KPR product through the cooperation with the developer company. The field observation reveals that the consumers have a substantial interaction with the marketing developer from the developer company at the time of making decision on purchasing a house.
It is this interaction that will subsequently be empowered by the Bank X to maximize the sale of KPR product. It is through this interaction that the Bank X will employ the marketing developer as the influencer in making decision on selecting the KPR bank by the consumers.
On the other side, in its relation to the eagerness of empowering the marketing developer, then Bank X has endeavored to maintain a good relationship as much as possible. This good relationship can only be maintained if the performance of the company is appropriate to the expectation of the marketing developer. If there is a satisfaction on the marketing developer regarding the performance of Bank X, then it will motivate them to provide a recommendation to the end consumers.
For the end consumers, the results of research reveal that majority of consumers find the KPR simultaneously with finding the house or after that. The results of research also reveal that 85% of respondents said that marketing developed proved to have a role in every decision making activity relating to the KPR.
At the marketing developer, the results of research reveal that the relationship between the account officers with the marketing developer can be well maintained. The largest discrepancy is on the incentive aspect followed by the process aspect. Nevertheless, as a whole, the discrepancy on all aspects being research is placed on the low level.
Recommendation built on this research involves some matters. At the end consumer, the company is recommended to empower the marketing developer to become the influencer in the process of finding information on the house, evaluation on the house and at the time of paying the down payment. At the marketing developer, the company should accelerate the credit approval process. The recommendation for further research is by performing a discrepancy analysis at the end consumer as well as performing the research on several banks which provide the KPR simultaneously.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hengkie Hartono
"Karya Akhìr ini membahas mengenai strategi bisnis unit produk Stationery & Office Automation pada PT.Datascrip. Dalam pembahasan mengenai strategi bisnis unit maka perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi performance perusahaan dalam mencapai tujuannya. Adapun faktor-faktor ini terdiri dari faktor lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan. Faktor Iingkungan internal merupakan kekuatan bersaing dari perusahaan berupa sumber daya berwujud dan sumber daya tidak berwujud yang berada dalam kendali perusahaan. Sedangkan faktor lingkungan eksternal merupakan daya tarik perusahaan dalam
menjalankan usahanya di pasar yang terdiri dari Iingkungan umum dan Iingkungan industri usaha. Lingkungan umum meliputi segmen demografi, ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, dan teknologi. Lingkungan Industri meliputi ancaman pendatang baru, tingkat persaingan diantara perusahaan, kekuatan tawar menawar pemasok,
kekuatan tawar menawar pembeli, ancaman produk pengganti. Dari hasil analisa faktor- faktor yang mempengaruhi usaha terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan bahwa posisi perusahaan harus melakukan investasi selektif untuk pengembangan di masa depan. Investasi secara selektif untuk pengembangan yang dilakukan pada produk Stationery & Office Automation yaitu memilih penambahan/pengurangan sub produk secara tepat, mencari dan memperluas
pasar secara tepat, kegiatan strategi pemasaran dengan pengalokasian dana dan produk Stationery & Office Automation secara baik, dan waspada terhadap Iinkungan eksternal perusahaan dengan tetap mempertahankan kekuatan bersaing usaha. Selanjutnya dengan berpedoman pada strategi investasi selektif untuk pengembangan, penulis juga menganaIisa portofolio produk dalam bisnis unit untuk mengetahuì posisi masing-masing produk sehingga mengetahui pengalokasian dana
secara tepat dengan menggunakan analisa Boston Consulting Group Pada analisa BCG dilakukan pengukuran pertumbuhan penjualan dan pangsa pasar relatif dari masing masing subproduk. Dari analisa BCG ditemukan bahwa produk Stabilo berada pada posisi Star produk Fotocopy paper Office Suppilies dan Business Machine berada pada posisi Question Mark dan produk pronto berada pada posisi Dog. Produk Stabilo merupakan salah satu sumber dana terbesar bagi cash flow bisnis unit yang mempunyai penjualan
terbesar (25 %) dan margin penjualan cukup besar (ke-2). Sumber dana ini dapat dimanfaatkan untuk membantu pengembangan produk-produk yang berada pada posisi Question Mark dengan strategi bauran pemasaran yang tepat, disamping tetap mempetahankan posisinya sehingga tidak bergeser ke Question Mark. Sedangkan produk pronto merupakan produk yang perlu dihentikan pemasarannya pada waktu yang tepat. Saat ini dilakukan strategi pemasaran produk pronto untuk mendapatkan maksimal keuntungan dalam jangka pendek sebeluin dihentikan pemasarannya karena pertumbuhan
penjualannya tidak cukup baik (5%) dan margin cukup kecil (ke-4). Berdasarkan temuan analisa SWOT dan Generik serta analisa BCG dari produk
Stationery dan Office Automatioan maka selanjutnya penulis melakukan analisa produk
pasar yang merupakan strategi bauran pemasaran dan masing-masing produk. Dan analisa yang diakukan maka diperoleh adanya perbedaan strategi antara produk Stationery dan produk Office Automation Perbedaan strategi produk harga, distribusi dan promosi yang dilakukan membuat bisnis unit harus menetapkan strategi jangka panjang yang perlu dilakukan untuk pengembangan perusahaan dimasa depan. Adapun strategi jangka panjang yang dapat dilakukan dalam 5 tahun mendatang meliputi pemisahan bisnis unit Stationery & Office Automation atas 2 divisi. Pemisahan ini dilakukan supaya pelaksanaan pemasaran menjadi effektif dan effisien dengan konsentrasi yang lebth fokus path masing-masing produk. Beberapa hal yang perlu dilakukan pada produk Office Automation yaitu penambahan produk-produk, perluasan pasar dan pengembangan sumber daya untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Adapun tujuan perusahaan adalah memasarkan produk-produk peralatan kantor, standar kualitas tertinggi pada pelayanan pelanggan dan memuaskan para pemegang saham. Pengembangan produk Office Automation dapat dilakukan dan banyak produk yang belum dipasarkan seperti : mesin fotocopy, PABX, smart card, dll. Sumber daya yang perlu dìkembangkan untuk memuaskan dan menjaga kepercayaan dari konsumen dengan membuat tehnical support dan program perawatan berkala untuk produk mesin kantor tertentu. Disanipìng itu perusahaan juga perlu memperkuat jaringan distribusinya melalui kantor perwakilan cabang dan para dealer dari produk ini, disertai pelaksanaan program promosi yang tepat secara teratur. Walau demlkian produk stationery tetap perlu melakukan strategi bauran pelayanannya secara tepat untuk menjaga kelangsungan produk dipasar dan memberikan keuntungan kepada konsumen dan perusahaan. Inovasi dari kualitas Produk dan pelayanannya dilakuan secara tepat dengan melengkapi range produk yang kurang dan
meninggalkan produk yang sudah tidak Iayak dipasarkan. Menetapkan strategi harga sehingga dapat bersaing dipasar dengan didukung oleh pelaksanaan program promosi secar tepat. Jaringan distribusipun harus tetap dibina kerjasamanya dan diperluas untuk pasar yang belum terjangkau terutama melalui jalur dealer/retailer yang cukup effektif selama ini.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T2886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Diba
"Dalam menghadapi tingkat persaingan bisnis global, perusahaan yang sudah berskala industri seperti manufaktur cat harus mampu untuk siap berdaya saing tinggi dan meningkatkan standar kinerja perusahaannya. PT. OPQ merupakan perusahaan cat yang pada saat ini masih belum mencapai keuntungannya. Walaupun pendapatan perusahaan meningkat, namun pada hakikatnya pertumbuhan perusahaan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini dikarenakan beban operasional yang meningkat sehingga perusahaan mengalami kerugian dari tahun ke tahun. Setiap perusahaan pasti memiliki kesalahan atau kekurangan dalam strateginya. Salah satu strategi yang dapat mengatasi masalah iniadalah dengan pendekatan Porter’s Value Chain Analysis (VCA). Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi aktivitas perusahaan PT. OPQ berdasarkan penerapan VCA dalam menciptakan potensi keunggulan kompetitifnya. Penelitianini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, dan menggunakan instrumen penelitian wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak keunggulan pada aktivitas-aktivitas perusahaan, di antaranya seperti proses produksi dengan sistem semi- auto, area pendistribusian yang luas, layanan after-sales dan relasi yang baik dengan pemasokdalam jangka waktu yang panjang. Namun masih banyak pengembangan yang harus dilakukan dalam penciptaan keunggulannya, di antaranya adalah penerapan FIFO dan JIT pada aktivitas inbound logistics, merencanakan pengendalian biaya pemasaran dan menerapkan target costing untuk menghasilkan laba perusahaan.

In facing the level of global business competition, companies that are already on an industrial scale, such as paint manufacturers, must be able to prepare to be highly competitive and improve their company performance standards. PT. OPQ is a paint company that is currently not yet profitable. This is due to increased operating expenses, which have caused the company's revenue growth to decline. Every company must have deficiencies in its strategy. Strategy that can overcome this problem is Porter's Value Chain Analysis (VCA) approach. This research was conducted to evaluate the activities of PT. OPQ based on VCA approach in creating a potential competitive advantage. This study used a qualitative approach with a case study method, using interviews and observational research instruments. The results of the research show that there are many advantages to the company's activities. Among them are having a production process with a semi-autonomous system, a large distribution area, after-sales service, and good relationships with suppliers over the long term. However, there is still a lot of development that needs to be done in order to create its advantages, including the application of FIFO, JIT, planning marketing cost control, and implementing target costing to generate company profits."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Diana Intansari
"There was a declining of pacto Convex's performance during crisis was caused by payable debt and involving prolong economic growth. All this points was the main obstacle to implement marketing strategies.
As the biggest MICE player in Indonesia, Pacto Convex must have high alertness towards the coming International MICE players which might cause to Facto Convex MICE market segment.
The purpose of this research is to acquire effectiveness of Facto Convex's marketing strategies to anticipate International MICE competition. Research Methodology used was descriptive and explanative by company strategic marketing done by Pacto and using competition strategy (by the means of generic strategy with five competition strength) and Mixed Marketing.
The research result indicates that to produce Facto Convex's MICE industry competitiveness towards International MICE industry with the coming AFTA, marketing strategy has to be implemented consistency with support of competitive strategy and marketing mix for Pacto Convex.
It has to be noted that efforts needed to handle MICE in Indonesia professionally, so that number of events handled will increase year by year especially for Pacto Convex as an ale marketer in Indonesian culture industry."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Mulyono
"ABSTRAK
Tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dewasa ini menjadi tuntutan yang berkembang dari masyarakat. Pemerintah sebagai pelayan masyarakat memiliki kewajiban untuk mewujudkan harapan masyarakat tersebut. Salah satu bentuk upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan atau yang dikenal dengan e-government yang kemudian diatur dalam peraturan presiden RI sebagai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Dalam pengembangan SPBE tersebut diperlukan suatu perencanaan dan kebijakan strategis yang tepat agar manfaatnya betul-betul efektif dan mampu mendukung serta meningkatkan kinerja pemerintah di tengah berbagai kebijakan yang menuntut efisiensi dan transparansi anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun perencanaan strategis sistem informasi (PSSI) untuk Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Cirebon menggunakan metodologi Peppard dan Ward dengan mengkombinasikan beberapa alat analisis seperti Critical Success Factor, Value Chain Analysis dan SWOT untuk menghasilkan usulan rancangan strategis sistem informasi yang terdiri dari strategi SI, strategi TI, dan strategi manajemen SI/TI, sehingga pengembangan SI/TI bukan lagi sebagai cost center tetapi diposisikan sebagai pemungkin (enabler) yang memberikan nilai dan manfaat (value center) bagi organisasi dan pemerintah daerah. Dengan adanya PSSI ini diharapkan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi organisasi dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.

ABSTRACT
Good governance today is a growing demand from the community. The government as a public servant has an obligation to realize the expectations of the community. One form of government efforts to improve service to the community and realize good governance is by utilizing information technology in the process of administering government, known as e-government, which is then regulated in the presidential regulation of Indonesia as an Electronic-Based Government System. In developing the Electronic-Based Government System, it is necessary to have appropriate strategic planning and policies so that the benefits are truly effective and able to support and improve government performance amid policies that demand budget efficiency and transparency. This study aims to develop an Information System Strategic Planning for Regional Civil Service and Training Agency of Cirebon using the Peppard and Ward methodology by combining several analytical tools such as the Critical Success Factor, Value Chain Analysis and SWOT to produce strategic design proposals information system consisting of IS strategies, IT strategies, and IS / IT management strategies, so that the development of IS / IT is no longer a cost center but is positioned as an enabler that provides value and benefit to organizations and local governments. With the information system strategic planning existence of , it is expected to be able to provide solutions to the problems faced by the organization in carrying out its business activities."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>