Tesis ini bertujuan untuk menginvestigasi dampak penetapan Daftar Negatif Investasi (DNI) terhadap keputusan berinvestasi perusahaan asing dan lokal di Indonesia. Dengan menggunakan data rencana investasi di tingkat bidang usaha dari tahun 2005 hingga 2018, penelitian menunjukkan bahwa, pertama, penetapan NIL dapat menarik masuk investasi ke Indonesia, di mana Penanaman Modal Asing (PMA) lebih menyukai bidang usaha yang “terbuka penuh” daripada yang “terbuka secara bersyarat”, sedangkan kondisi sebaliknya berlaku untuk Penanaman Modal Dalam Negeri. Kedua, terdapat efek crowding-in paralel antar perusahaan asing dan nasional dalam merespon peluang investasi yang terbuka bagi kedua belah pihak. Sebagai implikasi kebijakan, studi ini menyarankan agar informasi di DNI disusun secara lebih rinci dan transparan untuk menjamin keefektivitasannya dalam menarik investasi. Selain itu, karena pemerintah sedang mencari cara terbaik untuk menarik lebih banyak investasi ke dalam negeri—khususnya PMA—sembari melindungi perusahaan nasional, penetapan Daftar Investasi Positif patut dipertimbangkan.
This thesis aims to investigate the impact of the NIL introduction on the investment decisions of foreign and national firms in Indonesia. By using business field-level data of the investment-planned values from 2005 to 2018, the analysis shows, first, the NIL introduction may generate the investment inflows, where Foreign Direct Investment (FDI) favors the “fully open” business fields over the “conditionally open” ones, while the opposite condition applies for the Domestic Direct Investment (DDI)s. Second, there is a parallel movement of crowding-in effect between foreign and national firms responding to the investment opportunities open to both parties. As a possible policy implication, this study suggests that more detailed and transparent information should be provided in the NIL to guarantee its effectiveness. Additionally, since the government is looking for the best way to attract more investment into the country—specifically FDI—while protecting national firms, the stipulation of a Positive Investment List is worth considering.
"Tesis ini menganalisis hubungan pengelolaan modal kerja terhadap kinerja 254 perusahaan manufaktur yang di ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, and Singapore). Investasi modal kerja optimal sensitif terhadap kendala keuangan di mana hubungannya membentuk grafik U terbalik. Dengan kata lain, penambahan investasi pada modal kerja dapat menguntungkan, tetapi pada titik tertentu, penambahan investasi pada modal kerja justru dapat menurunkan kinerja perusahaan. Titik balik tersebut disebut sebagai level optimal. Perusahaan dengan kendala keuangan memiliki level optimal yang lebih rendah karena perusahaan menanggung beban pembiayaan (financial cost) dan biaya pembiayaan tambahan sehingga pertimbangan manajemen dalam memutuskan penambahan pada modal kerja menjadi sangat ketat. Tesis ini dapat membantu manajemen dalam memutuskan level optimal investasi pada modal kerja dan memaksimalkan nilai dan kinerja perusahaan. Tesis ini juga melihat hubungan kinerja perusahaan dengan faktor makroekonomi di mana penelitian ini menganalisis dampak Financial Development Index (yang diterbitkan oleh World Bank) terhadap kinerja perusahaan.
This thesis observes the linkage of working capital management and company financial performance of 254 manufacturers in ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, and Singapore). The optimum working capital investment is sensitive to financial constraint in which the relation shows the inverted U-shaped. In other words, investment in working capital can be profitable, but at the certain point, more investment in working capital can lower the companys performance. Such turning point is called an optimum level. Companies with financial constraint have lower optimum level because the companies bear higher financial cost and additional financial expense so that managements consideration in increasing working capital are very strict. This thesis can help the management in deciding the optimal investment level on working capital and maximizing the companys value and performance. This thesis also looks at the relationship of company performance with macroeconomic factors in which this study examines the effect financial development index (published by the World Bank) to companys performance.
"