Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90327 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Ryan Baskoro
"Skripsi ini mengaji pemanfaatan kondisi ledakan hama wereng batang coklat untuk menarik keuntungan bagi perusahaan pestisida. Permainan relasi kekuasaan yang terjadi antara perusahaan pestisida dengan pihak pemerintah dan petani menjadi fokus dari kajian ini. Program peningkatan produktivitas pertanian yang digalakkan pemerintah mendorong penggunaan pestisida dalam menanggulangi permasalahan hama. Kekuatan modal dan kepemilikan teknologi yang dimiliki perusahaan pestisida membuat pemerintah melibatkan perusahaan pestisida dalam menyukseskan program peningkatan produktivitas pertanian. Kolaborasi yang terjalin antara pemerintah dengan perusahaan pestisida berpotensi untuk menciptakan kerentanan ekosistem. Ledakan hama wereng batang coklat tahun 2009—2011 menjadi ujian besar bagi pencapaian target produktivitas pertanian nasional. Kolaborasi pemerintah dan perusahaan pestisida terjalin sebagai upaya pemerintah untuk menyelamatkan kondisi pertanian nasional. Perusahaan pestisida memanfaatkan kolaborasi dengan pemerintah untuk mempertahankan penggunaan pestisida pada kalangan petani. Dalam mengaji tentang upaya mempertahankan penggunaan pestisida, saya melihat adanya strategi-strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan pestisida dalam memanfaatkan kondisi tersebut. Skripsi ini juga mengulas tentang kebijakan pemerintah yang mendukung perusahaan pestisida untuk menarik keuntungan dari sektor pertanian di Indonesia. Penelitian dalam skripsi ini dilakukan dengan metode kualitatif. Studi literatur, pengamatan terlibat dan wawancara menjadi teknik yang digunakan dalam pengumpulan data bagi skripsi ini.

This undergraduate thesis discusses the jeopardizing of brown plant-hopper (BPH) outbreaks in order to draw in more profit for the pesticide companies. This study focuses on the utilization of power relation that is going on between pesticide companies with the government and local farmers. Farming productivity increase program initiated by the government encourages the use of pesticide in overcoming the pest outbreak problems. The power from capital and technology owned by pesticide companies has pushed companies to get involved in putting forth the rate of farming productivity. State—Company relationship will potentially create ecosystem vulnerability. The brown plant-hopper outbreak in 2009-2011 was a great test in achieving the national productivity target. State— Company relationship is formed as an effort to save the national farming condition. Pesticide companies utilize collaboration with the government to maintain the use of pesticide among farmers. In studying the effort of maintaining the use of pesticide, I have to look at the marketing strategies used by the pesticide companies and the cause of how the maintenance effort is made possible. This undergraduate thesis also examines the governmental policies, which support the effort done by pesticide companies to gain profit from the farming sector in Indonesia. The research done for this thesis is done through qualitative method. Literary study, participatory observation, and in-depth interview are also the techniques used to gather the supporting data of this thesis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suksestioso
"Bagi masyarakat awam pada umumnya kurang mengenal tentang P3A singkatan dari Perkumpulan Petani Pemakai Air. Demikian pula di kalangan petani. Namun bagi masyarakat Kabupaten Kulon Progo, P3A ternyata sudah dikenal. P3A bisa dikatakan organisasi petani yang dibentuk oleh pemerintah melalui kebijakan yakni Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 1984. Karena dibentuk pada masa pemerintahan Orde Baru, maka kesan `adanya keseragaman' masih melekat. Kesan ini terbukti pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya. Hal lain yang menonjol pada P3A adalah berasaskan Pancasila di setiap daerah yang terdapat tanaman padi baik di Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa.
Penelitian ini tidak bermaksud menggugat keberadaan organisasi tersebut yang notabene sudah terbentuk, khususnya di Kabupaten Kulon Progo. Melainkan ingin mengidentifikasi, mengenali, dan mengetahui keberhasilan maupun kegagalannya setelah diberdayakan. Istilah yang lazim dipakai bagi P3A adalah sudah berkembang, sedang berkembang, atau belum berkembang? Berdasarkan penelitian yang menelusuri faktor kesejarahannya, maka teridentifikasi tiga unsur yakni kelembagaan P3A kurang dinamis, pengetahuan tentang teknis operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi kurang menguasai, dan iuran air/anggota kurang lancar. Dari ketiga unsur inilah pemerintah berupaya memberdayakan P3A melalui Tim Pendamping Petani/TPP dan pelatihan-pelatihan.
Tujuan pemberdayaan antara lain agar organisasi P3A yang sudah berbadan hukum merasa kuat, sehingga posisinya sama seperti perusahaan-perusahaan lain. Dari segi teknis agar P3A mampu mengelola jaringan irigasi, meskipun hanya pada taraf jaringan sekunder atau tersier. Berbadan hukum di sini berarti organisasinya legal, diakui keberadaannya oleh aparat maupun masyarakat.
Sehingga ke depan mempunyai bargaining position terhadap pihak-pihak yang ingin bekerjasama dengan P3A. Kecuali itu P3A diwajibkan memiliki nomor rekening sendiri untuk menyimpan uang hibah, bantuan dari Pemerintah/Pemda, dan hasil iuran para anggotanya. Ketiga kekuatan seperti organisasi, teknis, dan keuangan inilah diharapkan P3A mampu mengelola dirinya sendiri, organisasinya, dan lingkungannya untuk menuju pada pembangunan secara berkelanjutan yang pada akhimya kegiatan-kegiatan P3A merupakan ketahanan bagi daerahnya. Apalagi Kabupaten Kulon Progo memiliki 228 P3A unit yang sangat memungkinkan untuk melakukannya.

The term of P3A, stands for Perkumpulan Petani Pemakai Air (Water User Association/WUA) is not well-known by people in general, even by farmers themselves as the relevant parties. However, we can find different view in Kulon Progo district, where the people have reached eligible understandings on the P3A. The association was initiatialy established by the central government under Presidential Instruction No. 2 of 1984. As it was established in the era of the New Order (Orde Baru) with top-down approach, the impression of "uniformity" is unavoidable, as figure out in the Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) the management adopted.
Besides, it is in general for any WUA with paddy field -both inside and outside Java Island- to adopt the Pancasila as their organizational ideological base.
This research is not aimed to argue the existence of the established organization, especially in Kulon Progo District. It is mainly intended to identify, comprehend, and find out the successes and failures of the organization after implementation for operational review purposes. With respect to performance of the organization, terminology of developed, developing and under develop is commonly use. Based on a specific research discovering the historical existence of the organization, we find three main problems faced by the organization management, such as: (1) institutional arrangement of WUA is inadequately dynamic, (2) insufficient knowledge of irrigation operation and maintenance, and (3) a great number of feesarrear. To deal with the above-mentioned problems and to empower the association, the central government provides technical assistance by establishing the Tim Pendamping Petani/TPP (Farmer Counterpart Team) and required trainings.
To empowerment role played the central government is intended to empower any WUA with established legal status for being in the same level of capability with other enterprises. It is also intended to create WUA with eligible capability to manage overall irrigation scheme which they are responsible to the stakeholders In case of a WUA has had established legal status, it is recommended to have a bank account for fee collection from members, to finance sustainable operation. The Kulon Progo District with 228 WUA's is very competent to execute it.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanief Maulana Fajarudin
"Berdasarkan prestasi dan potensi yang dimiliki Kopi Tanjungsari, petani kopi Desa Tanjungsari masih mengalami tantangan dan permasalahan terkait produktivitas, pemasaran dan permodalan. Tantangan dan permasalahan tersebut jika tidak diatasi akan mengancam kesejahteraan petani kopi. Maka diperlukan suatu upaya untuk bisa mengatasi permasalahan tersebut sehingga dapat mengusahakan kesejahteraan petani kopi, upaya tersebut adalah pemberdayaan petani kopi. Pemberdayaan petani kopi dapat dilakukan oleh banyak pihak, termasuk dari petani kopi itu sendiri. Upaya pemberdayaan yang berasal dari petani kopi itu sendiri berbentuk sebagai kelembagaan petani kopi, yang merupakan lembaga yang berasal dari, oleh, dan untuk Petani. Penelitian ini membahas mengenai peran yang dilakukan kelembagaan petani kopi Desa Tanjungsari, yaitu Kelompok Tani Guna Tani Abadi, dalam melakukan upaya pemberdayaan kepada petani kopi Desa Tanjungsari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif yang menggunakan teknik Purposive Sampling sebagai teknik pemilihan informan. Pengumpulan data dari penelitian ini dilakukan dengan studi literatur, wawancara semi- terstruktur (wawancara mendalam), dan observasi. Hasil penelitian ini menjelaskan Kelompok Tani Guna Tani Abadi sebagai kelembagaan petani kopi Desa Tanjungsari telah melakukan beberapa peran dalam upaya pemberdayaan petani kopi Desa Tanjungsari, seperti Advocate, Broker, Enabler, dan Educator. Terdapat manfaat yang dirasakan oleh petani kopi Desa Tanjungsari dari peran tersebut, diantaranya adalah masalah yang dialami Petani Kopi dapat terkelola dengan baik, kebutuhan Petani Kopi dapat terpenuhi, dan kesempatan sosial dan mengembangkan diri petani kopi terfasilitasi, yang mengarah pada mengusahakan kesejahteraan petani kopi Desa Tanjungsari dan pada prosesnya tidak terlepas dari dukungan dan hambatan yang dialami Kelompok Tani.

Based on the achievements and potentials of Kopi Tanjungsari, coffee farmers in Tanjungsari Village are still experiencing challenges and problems related to productivity, marketing and capital. These challenges and problems if not addressed will threaten the welfare of coffee farmers. So an effort is needed to be able to overcome these problems so that they can seek the welfare of coffee farmers, this effort is the empowerment of coffee farmers. Empowerment of coffee farmers can be done by many parties, including the coffee farmers themselves. Empowerment efforts that come from coffee farmers themselves are in the form of coffee farmers institutions, which are institutions that come from, by, and for farmers. This research discusses the role of the coffee farmer institution in Tanjungsari Village, namely the Guna Tani Abadi Farmer Group, in empowering coffee farmers in Tanjungsari Village, Tanjungsari District, Bogor Regency, West Java. This research is a qualitative descriptive research that uses the purposive sampling technique as an informant selection technique. Data collection from this research was conducted by literature study, semi-structured interview (in-depth interview), and observation. The results of this study explain that the Guna Tani Abadi Farmer Group as an institution for coffee farmers in Tanjungsari Village has played several roles in efforts to empower coffee farmers in Tanjungsari Village, such as Advocate, Broker, Enabler, and Educator. There are benefits that are felt by coffee farmers in Tanjungsari Village from this role, including the problems experienced by coffee farmers can be managed properly, the needs of coffee farmers can be met, and social opportunities and self-development of coffee farmers are facilitated, which leads to the welfare of coffee farmers in Tanjungsari village. and in the process can not be separated from the support and obstacles experienced by the Farmers Group"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This study have been conducted in 2004 and taken place in East Java for five months from July throughout November 2004. Two locations were chosen as a sample for IPM-Farmer Field School namely Malang and Jombang districts. The objectives of research were: (a) to describe the adoption of IPM technology by farmers, (b) the economic visibility of farms and (c) the technical efficiency of farms between before and after IPM-FFS. This research used method of survey, primary data where collected from 80 farmers consisting of 40 IPM-Farmer Field School (alumni) and 40 non-alumni while secondary data were collected from the Office of Estate Crops, the Office of IPM Project, Central Agency of Statistics and Institutions of Research. The results showed that after IPM-FFS, the technology of integrated pest management have been applied by the most of farmers. The alumni (80%) and non-alumni (23%) have done the field observation regularly The alumni and non-alumni (32.5%) were able to distinguish some predators of pests and did not harm them. Most farmer have controlled pests with a method of preventive while the an-organic pesticide would be applied when the pests attack reached the economic threshold. The productivity of alumni after IPM-FFS increased 45.5 percent (from 1,128 to 1,641) and non-alumni increased 24.6 percent (from 872 to 1,087)kg/ha/year. Net income of alumni increased 40,7 percent (from Rp.3,7 to Rp 5,2) million/hectare/year. Through the application of IPM technology, the technical efficiencies of alumni increased 31,7 percent (from 0.63 to 0.81) and non-alumni increased 4,8 percent (from 0,63 to 0,66)."
330 JSE 12:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Artati Ajeng Nariswari
"Tesis ini membahas proses mobilitas sosial petani plasma dan faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian mempergunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan muncul fenomena mobilitas sosial dari petani plasma dari dimensi okupasi atau pekerjaan, konsumsi, kelas sosial, dan kekuasaan melalui beragam saluran mobilitas. Namun dimensidimensi mobilitas yang dicapai tampaknya belum berhasil mengangkat masyarakat desa secara signifikan, disebabkan karena saluran mobilitas yang dominan digunakan hanya menyentuh ranah pada level pemberdayaan individu, sehingga perkembangan tidak menjadi gejala komunal.

This thesis discusses about the progress of plasma farmers social mobility with the supporting and inhibiting factors. The research use qualitative approach with case of study. The result of this research showed the emerging of social mobility phenomenon of the farmers from their dimension of occupational or employment, consumption, social level, and ascendancy through various channels of mobility. However, the mobility dimensions that already achieved seem has not succeeded to promote the villagers significantly, due to the channel of mobility which is dominant used only touches the realm level of individual empowerment, so that its development does not become communal symptoms.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Adriananta
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pestisida golongan organofosfat bersifat menghambat aktivitas enzim kolinesterase di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lamanya pajanan organofosfat terhadap aktivitas enzim kolinesterase dalam darah petani. Penelitian dilakukan pada anggota Gabungan Kelompok Tani Kelurahan Campang pada tahun 2009 menggunakan desain studi potong-lintang dan pengambilan sampel dengan metode sampel acak sederhana (56responden). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengukuran kolinesterase dalam darah responden menggunakan Livibond Cholinesterase Test Kit AF267. Hasil penelitian menunjukkan seluruh responden mengalami keracunan dengan proporsi 71,4% keracunan ringan dan 28,6% keracunan sedang. Hasil analisis uji bivariat dengan uji chi-square menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara lama pajanan (lama bekerja sebagai
petani penyemprot, lama menyemprot per minggu, dan waktu terakhir menyemprot) terhadap tingkat keracunan. Dibutuhkan peran pemerintah dalam memberikan pendidikan dan pelatihan bagaimana menggunakan pestisida secara aman dan pentingnya alat pelindung diri untuk menurunkan tingkat keracunan pengguna pestisida.
Organophosphate pesticides can inhibit blood cholinesterase in human body. This study aimed to find relationship between length of exposure of organophosphate pesticides with cholinesterase enzyme activity in the farmers? blood. The study was conducted at the Joint Farmers Group in Kelurahan Campang year 2009 using crosssectional
study design and sampling by the simple random sampling method (56 respondents). Data collection was carried out by interview and blood cholinesterase was measured using the Livibond Cholinesterase Test Kit AF267. Results showed that 100% farmers were poisoned, with 71.4% suffer from light-over-exposure and 28.6% moderateover
exposure. Bivariate test analysis using chi-square test showed that there are no statistically significant relationship between the length of exposure (year of working as pesticide farmer, spraying time per week, and the last time spraying) with poisoning level (over-exposure probable and serious-over exposure). It takes the role of government to educate and trained farmers how to use pesticide safely and the importance of personal protective equipment to reduce the
poisoning level. "
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Sekretariat Jenderal DPR RI. Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi., Sekretariat Jenderal DPR RI. Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi.], 2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Menelaah sifat perang tani dalam sejarah Tiongkok dari awal sampai akhir adalah menentang feodal. Kawan Bai Shou-yi, kawan Sun Fang-ming ke-duanya menganggap bahwa perdebatan masalah sifat perang tani Tiongkok, menyangkut pengertian-pengertian yang berbeda mengenai apakah kontradiksi yang fundamental dari masyarakat fiodal"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1969
S12976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Galuh Afifah
"Strategi penghidupan berkelanjutan atau Sustainable Livelihood Approach merupakan sebuah konsep untuk mengukur usaha manusia atau masyarakat dalam mengelola aset penghidupan yang ada dan kegiatan yang dibutuhkan sebagai sarana hidup guna mengatasi dan memperbaiki tekanan, mempertahankan, atau meningkatkan aset dan kemampuannya namun tidak merusak sumber daya alam yang ada. Salah satu sumber penghidupan yang rentan terhadap tekanan adalah petani sawah irigasi seperti yang terjadi di DAS Telomoyo. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aset penghidupan yang dimiliki serta tekanan yang dialami oleh petani DAS Telomoyo, dan bagaimana polanya berdasarkan karakteristik wilayah ekosistem DAS. Kemudian menganalisis perbedaan strategi penghidupan berkelanjutan masyarakat petani terkait dengan karakteristik lokasi di wilayah hulu, tengah, dan hilir DAS Telomoyo guna memenuhi kebutuhan hidupnya berdasarkan aset penghidupan yang dimiliki serta tekanan yang dialami. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisa deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan informan yang telah ditetapkan persyaratannya (purposive sampling). Didapatkan hasil bahwa irigasi DAS Telomoyo secara keseluruhan didominasi oleh aset sosial dan aset fisik, sedangkan kepemilikan aset yang paling rendah adalah aset finansial. Wilayah rumah tangga petani dengan kepemilikan aset terendah berada di wilayah hulu DAS Telomoyo. Tekanan yang dialami oleh petani di DAS Telomoyo yang termasuk tekanan seasonal shifts antara lain kekeringan, banjir, dan pasang surut. Berdasarkan kepemilikan aset dan tekanan yang dialami, munculah beberapa bentuk strategi penghidupan rumah tangga petani di DAS Telomoyo antara lain perbedaan terkait dengan intensifikasi pertanian, diversifikasi sumber penghasilan non-pertanian, dan migrasi keluar kota.

The Sustainable Livelihood Approach is a concept for measuring human or community efforts in existing livelihood assets and activities needed as a means of life to cope with and improve pressure, maintain, or increase assets and capabilities but not destroy existing natural resources. One of the sources of livelihood that is vulnerable to pressure is irrigated rice farmers, such as in the Telomoyo River Basin. Therefore, this study aims to look at the livelihood assets they have and the pressure that helps farmers in the Telomoyo River Basin and analyze the community livelihood strategies related to locations in the upstream, middle and downstream areas of the Telomoyo River Basin and livelihood assets ownership in order to meet their daily needs. The method used is a qualitative method with descriptive analysis, the data study was carried out by in-depth interviews with informant with snowball sampling technique that has been determined by the requirements (purposive sampling). The results show that the Telomoyo watershed irrigation as a whole is dominated by social assets and physical assets, while the lowest asset ownership is financial assets. The area of households with the lowest asset ownership is in the upstream area of the Telomoyo River Basin. The pressures that support farmers in the Telomoyo River Basin include pressures for seasonal shifts, including drought, floods, and tides. Based on asset ownership and increasing pressure, several other forms of household livelihood strategies emerged in the Telomoyo River Basin related to agricultural intensification, diversification of sources from the non-agricultural stage, and originating from cities. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>