Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182381 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitriani
"Perkelahian pelajar merupakan masalah klasik dalam dunia pendidikan. Perkelahian pelajar yang dilakukan secara sadar dengan unsur kesengajaan dikenal dengan perilaku agresi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menjelaskan hubungan antara varibael konformitas anak dalam peer group dan budaya sekolah dalam mempengaruhi agresivitas pelajar. Pada penelitian ini, semakin tinggi konformitas siswa dalam kelompok maka semakin tinggi agresivitas pelajar dan berkembang menjadi perilaku kolektif. Selanjutnya, budaya positif sekolah yang rendah berpengaruh terhadap perilaku agresi siswa. Penelitian ini lebih jauh membahas agresivitas secara sosiologis. Secara sosiologis, agresivitas pelajar dapat dijelaskan pada level makro, yaitu struktural, kultural, dan prosesual. Berdasarkan hasil penelitian bahwa agresivitas yang terjadi pada pelajar SMAN 70 Jakarta merupakan agresivitas membudaya dan pada pelajar SMAN 46 Jakarta merupakan agresivitas prosesual.

Student violence is a classic problem in education. Violence done consciously with purpose is known as aggressive behavior. This study uses a quantitative approach that describes the relationship between student conformity within peer group and school culture influence the aggressiveness of student. This study, the higher student conformity in the group, so the higher aggressiveness of students and can develop into collective behavior. Furthermore, the lower of positive school culture influencing the behavior aggression of student. So far, this study discusses aggressiveness in sociological approach. Sociologically, the aggressiveness of students can be explained on macro level is structural, cultural, and processual. The results of research that aggressiveness that occurs in students of SMAN 70 Jakarta is cultural aggressiveness and the students of SMAN 46 Jakarta is processual aggressiveness."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S53608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinulingga, Han Fernandes
"Tesis ini membahas tentang model penyelesaian konflik perkelahian antar pelajar sekolah. Kasus yang menjadi kajian penelitian tesis ini adalah perkelahian antar pelajar SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 70 Jakarta. Kasus perkelahian antar kedua pelajar sekolah ini sudah terjadi sejak tahun 1980-an. Berbagai upaya dari pihak sekolah maupun pemerintah telah dilakukan untuk menghentikan kasus perkelahian antar pelajar kedua sekolah ini tetapi tidak menunjukkan hasil yang baik. Perkelahian antar pelajar masih kerap terjadi dan menimbulkan banyak korban.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yaitu penelitian yang lebih menekankan kepada kedalaman sebuah fenomena dan proses berlangsungnya daripada generalisasi sebuah fenomena. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu wawancara mendalam, studi literatur dan studi dokumentasi. Ruang lingkup penelitian ini adalah pada SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 70 Jakarta. Pembatasan ruang lingkup ini bertujuan untuk menunjukkan secara jelas aspek-aspek apa saja yang akan diteliti sehingga penelitian menjadi fokus dan tidak menjadi bias.
Perkelahian antar pelajar adalah bentuk dari konflik terbuka dan bukan merupakan perilaku individu tetapi perilaku kelompok. Faktor penyebab terjadinya perkelahian antar pelajar SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 70 yang berulang adalah karena adanya nilai permusuhan (hostile feeling) dan perilaku permusuhan (hostile behaviour) dalam diri kedua kelompok yang bertikai. Nilai permusuhan ini terus direproduksi setiap tahunnya ke siswa-siswa baru oleh seniornya. Dari lima bentuk pendekatan penyelesaian konflik yang di ungkapkan oleh Fisher, dalam kasus perkelahian pelajar antar pelajar SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 70 Jakarta, penanganan konflik yang tepat adalah menggunakan model resolusi konflik.

The focus of this study is the conflict resolving model of fight between students. The case study of this thesis is a fight between students of SMAN 6 and SMAN 70 Jakarta. The fight between students of SMAN 6 and SMAN 70 Jakarta have been going on since the 1980s. Many solution have been made to discontinue the fight between two students of this school but it does not show good results. Fights between students still frequently occur and cause many casualties.
This research is qualitative research. Qualitative research is research that emphasizes the depth of a phenomenon and the ongoing process rather than a generalized phenomenon. The data were collected in three ways: in-depth interviews, literature studies and documentation. The scope of this research is on SMAN 6 and SMAN 70 Jakarta. Scope restriction aims to show clearly any aspects to be studied so that research be focused and not be biased.
Fights between students is an open conflict and it is not an individuals behavior but groups behavior. The cause factors of the fight between students of SMAN 70 and SMAN 6 are hostile feeling and hostile behavior. This hostile feeling continues reproduced each year to new students by seniors. According to Fisher, there are five type of conflict resolving. The appropriate conflict resolving of the fights between students of SMAN 6 and SMAN 70 Jakarta is a conflict resolution model.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Mahendra
"Tesis ini membahas dan menganalisis peranan dan efektivitas OSIS SMAN 21 Jakarta periods 2009/2010 dalam mengembangkan status RSBI yang disandang SMAN 21 menjadi Status Sekolah Bertaraf lntemasional (SBI). RSBI dan SBI merupakan status sekolah di mana standar-standar nasional mengenai pendidikan telah diterapkan di dalamnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data mix method (penggabungan kualitatif dan kuantitatif).
Hasil penelitian menemukan data bahwa peran OSIS masih belum optimal, meskipun dalam hal efektivitas aktivitas OSIS dinilai cukup efektif dalam mengembangkan status RSBI SMAN 21 Jakana menjadi status SBI. Ditemukan pula data bahwa OSIS masih kurang dalam ?menggarap" bidang yang bernuansa akademik/i1miah dan moral/mental. Dengan hasil penelitian tersebut kemudian disarankan antara lain OSIS harus concern pada bidang bernuansa akademik/ilmiah dan moral/mental, mengingat kedua hal tersebut dinilai turut menjadi penentu meningkatnya mutu pendidikan.

This thesis discusses and analyzes the role and effectiveness of OSIS of SMAN 21 Jakarta period 2009/2010 in the developing RSBI status of SMAN 21 that carried into the international school status (SBI). RSBI and SBI is the status of school where national standards of education have been implemented in it. This study was a qualitative study with mixed methods of data collection methods (combining qualitative and quantitative).
The results found data that the role of OSIS is still not optimal, although in terms of effectiveness, OSIS activities considered quite effective in developing RSBI status of SMAN 21 Jakarta to the status of SBI. The research also found data that OSIS was lacking in working in non-academic/scientific fields and moral/mental fields. With the results of research then suggested OSIS should be concerned about working on non-academic/scientific fields and moral/mental fields, considering these two issues can also be a determinant factor in increasing the quality of education.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33340
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Dwi Charollin
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan studi yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan
antara sosialisasi keluarga dan sosialisasi peer group terhadap perilaku kekerasan
dalam pacaran remaja. penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
teknik pengumpulan data survey terhadap 222 responden. Penelitian ini dilakukan
di salah satu SMA Negeri di Jakarta Selatan. Penarikan sampel dilakukan dengan
penarikan sampel bertahap. Pertama peneliti menggunakan teknik purposive
dalam memilih sekolah, lalu penliti menggunakan teknik penarikan sampel
berkelompok dengan cara poporsional. Kemudian untuk memenuhi jumlah
responden dari masing-masing kelas peneliti menggunakan teknik penarikan
sampel purposive dengan kriteria responden yang sudah pernah berpacaran.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sosialisasi keluarga dan sosialisasi
peer group memiliki hubungan dengan perilaku kekerasan dalam pacaran remaja
di SMAN ?X? Jakarta. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa sosialisasi peer
group lebih mempengaruhi perilaku kekerasan dalam pacaran remaja di SMAN
?X? Jakarta dibandingkan dengan sosialisasi keluarga.

ABSTRACT
This research is a study that aims to explain the relation between family
socialization and peer group socialization towards violence behavior among
teenage dating. This research uses quantitative approach with survey data
collection to 222 respondents. This research conducted at one of Senior High
School in South Jakarta. This research uses multistage sampling technique.
Firstly, researcher uses purposive technique in picking the school, then researcher
uses cluster sampling with proportional method. Then to fulfill the number of
respondents from each classes researcher uses purposive sampling technique with
criteria the respondents had a relationship . This research finding shows that
family socialization and peer group socialization has relationship with violence
behavior in teenage dating at ?X? Senior High School in Jakarta. This research
finding also shows that peer group socialization has more influence toward
violence behaviour in teenage dating at SMAN ?X? Jakarta than family
socialization."
2015
S60977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Yayan Suryana
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan mengenai bagaimana perilaku konsumsi game online pada kalangan siswa sekolah menengah atas (SMA) pengguna game online mobile yang dipengaruhi oleh konformitas teman sebaya dan SSE orang tua. Studi-studi terdahulu telah menemukan bahwa perilaku konsumsi seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa alasan, seperti berinteraksi sosial, perilaku finansial, serta keinginan untuk pamer. Meski begitu, beberapa alasan ini belum menunjuk secara spesifik lingkungan mana bagi seorang siswa untuk terpengaruh dalam melakukan perilaku konsumsi, khususnya pada kegiatan bermain game online. Maka dari itu, peneliti pada penelitian ini akan mengambil variabel konformitas teman sebaya dan status sosial-ekonomi (SSE) orang tua sebagai lingkungan terdekat bagi siswa untuk mendapat pengaruh dari luar dirinya. Penelitian ini memiliki total sampel sebesar 105 siswa pada SMA Negeri 51 Jakarta Tahun Ajaran 2022/2023 dan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei untuk mengukur konformitas teman sebaya, SSE orang tua, serta perilaku konsumsi game online. Hasil penelitian menemukan bahwa konformitas teman sebaya memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku konsumsi game online dengan arah hubungan positif dengan kekuatan hubungan yang kuat. Disisi lain SSE orang tua tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku konsumsi game online.

The purpose of this study is to explain how the behavior of online game consumption among high school students (SMA) mobile online game users is influenced by peer conformity and parents SSE. Previous studies have found that a person's consumption behavior can be influenced by several reasons, such as social interaction, financial behavior, and the desire to show off. Even so, some of these reasons have not specifically pointed to which environment for a student to be affected in carrying out consumption behavior, especially in online gaming activities. Therefore, researchers in this study will take the variables of peer conformity and socio-economic status (SSE) of parents as the closest environment for students to get influence from outside themselves. This study has a total sample of 105 students at SMA Negeri 51 Jakarta for the 2022/2023 Academic Year and uses a quantitative approach with survey methods to measure peer conformity, parental SSE, and online game consumption behavior. The results found that peer conformity had a significant relationship with online game consumption behavior with a positive relationship direction with strong relationship strength. On the other hand, parental SSE did not have a significant relationship with online gaming consumption behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rida Depriani
"Penelitian ini membahas tentang bagaimana siswa yang akan menyelesaikan studi di Sekolah Menengah Atas bersiap untuk menghadapi tantangan melanjutkan pendidikan ke PTN dengan melihat seberapa besar pengaruh dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga maupun peer group; kemudian akan dilihat pula bagaimana pengaruhnya jika variabel kontrol yaitu jenis sekolah diikutsertakan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survei yang dilakukan di SMAN 3 Cibinong dan SMA Dwiwarna Boarding School. Total sampel dalam penelitian ini sebesar 130 dengan masing-masing jumlah sampel di SMAN 3 Cibinong berjumlah 100 sedangkan jumlah sampel di SMA Dwiwarna berjumlah 30. Teknik penarikan sampel menggunakan stratified random sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial keluarga dan dukungan sosial peer group berpengaruh terhadap minat melanjutkan pendidikan ke PTN dengan kekuatan hubungan cukup kuat. Berdasarkan penghitungan analisa multivariat, menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial keluarga dengan minat melanjutkan pendidikan ke PTN yang dikontrol dengan variabel jenis sekolah mengalami model elaborasi spesifikasi. Begitu pula dengan variabel dukungan sosial peer group dengan minat melanjutkan pendidikan ke PTN yang dikontrol dengan variabel jenis sekolah, juga mengalami model elaborasi spesifikasi.

This study discusses how students who will completed their study on Senior High School were prepared to face the challenges of continuing education to Higher Institution and for seeing how the big influences of social support were given from their family and their peer group; and also for seeing how they affect if control variable such as type of school was involved.
This study uses quantitative methods with survey techniques in grade XI classes at SMAN 3 Cibinong and SMA Dwiwarna Boarding School. The number of sample in this study is 130 which consists of number sample in SMAN 3 Cibinong is 100 and number of sample in SMA Dwiwarna is 30. Technique sampling using a stratified random sampling.
The result of this study indicate that the variable social support family and social support peer group influence the interest of continuing education in public college with the strength of strong enough ties. In addition, based on the results of the multivariate analysis calculation, indicate that the variable of social support family with the interest of continuing education in public college which is controlled by origin school variable, experienced in elaboration models specifications. Likewise with variable of social support peer group with the interest of continuing education in public college which is controlled by orgin school variable, experienced also in elaboration models specifications.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S62627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Dhamayanti Santoso
"Penelitian ini difokuskan pada siswa program akselerasi di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) yang memiliki kemampuan akademik di atas rata-rata, dan bertujuan untuk melihat adanya korelasi antara skor self-report penerimaan peer group dengan prestasi akademik pada siswa akselerasi. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif dengan desain field study, tanpa memanipulasi variabel. Skor self-report penerimaan peer group didapat dengan pemberian kuesioner PEERACC dengan skala tipe Likert, sementara untuk prestasi akademik digunakan nilai raport semester terakhir dari setiap subyek. Sampel penelitian diambil dari SLTPN 11 Kebayoran Baru, SLTPN 49 Kramat Jati, dan SLTPN 252 Kalimalang dengan karakteristik usia antara 12-15 tahun sejumlah 70 orang.
Dari penelitian ini diperoleh r = -0,066 dan p = 0,590; p > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara penerimaan peer group dengan prestasi akademik pada siswa program akselerasi tingkat SLTP. Hasil penelitian ini berbeda dengan teori-teori dan penelitian-penelitian sebelumnya pada remaja umumnya. Hal ini menunjukkan kekhasan siswa program akselerasi dengan kemampuan akademik yang di atas rata-rata dan pola afiliasi yang cukup berbeda dengan kecenderungan remaja pada umumnya.

This research is focused to accelerated junior high school program student, who is above average on IQ score. This research was purpose to see if there`s any correlation between self-report score of peer group acceptance and academic achievement on accelerated student. This is a quantitative research mode which is use field study design. It means no manipulate on its variables. Self-report score of peer group acceptance was gotten by questioner called PEERACC, which is use Likert type scale. Academic achievement score was gotten by mean score of last semester academic school report of each pupil. This research took place on SLTPN 11 Kebayoran Baru, SLTPN 49 Kramat Jati, and SLTPN 252 Kalimalang, and use their accelerated students for being sample. This research used 70 person by four class with age range between 12-15 years old.
The result is r = -0,066 and p = 0,590; p > 0,05. So, the conclussion is there`s no significant correlation between peer group acceptance and academic achievement of junior high school accelerated program student. It`s different by the theories and past researches about adolescence already known. It shows the unique characteristics of accelerated student, who has high rate of IQ score and whose affiliation type is different by the regular one.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
370.15 SAN h
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Desira
"Penelitian ini merupakan studi yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan gaya hidup nongkrong remaja di 7-Eleven, yang diantaranya adalah faktor sosialisasi keluarga dan konformitas terhadap peer group. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survey terhadap 100 responden. Penelitian ini dilakukan di 6 gerai 7-Eleven yang berlokasi di Jakarta Selatan dengan teknik penarikan sampel purposive sampling.
Hasil dari penelitian ini adalah kebiasaan nongkrong yang dimiliki remaja Jakarta di 7-Eleven dapat terbentuk menjadi gaya hidup dengan dipengaruhi oleh sosialisasi yang tinggi dari keluarga mengenai kebiasaan nongkrong serta konformitas yang tinggi terhadap peer group mereka yang memiliki kebiasaan nongkrong. Berdasarkan status sosial ekonomi, mereka pada kelompok SSE rendah cenderung lebih signifikan untuk memiliki gaya hidup nongkrong di 7-Eleven disbanding dengan kelompok menengah dan atas.

This research aimed to find out the factors that influence the formation of teenagers hangout lifestyle in 7-Eleven, which include family socialization factors and conformity to peer group. This research uses quantitative approach with survey data collection method to 100 respondents. This research take place at six 7-Eleven stores, which is located in South Jakarta with purposive sampling technique.
The research findings show that the teenagers’ habit of hanging out at 7-Eleven can be formed into a lifestyle, influenced by high family socialization regarding their habits to hang out, and conformity high against their peer group who have a habit of hanging out. Based on socio-economic status, those who belong to low status group tend to be more significant to have a lifestyle of hanging out at the 7-Eleven compared with the middle and upper status group.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Purnama Dewi
"Skripsi ini membahas mengenai analisis peran budaya sekolah dalam mendukung prestasi belajar siswa di SMA Swasta Sugar Group, Lampung. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk menggambarkan dan menganalisis peran budaya sekolah di SMA Sugar Group sebagai pendukung prestasi belajar siswa. Selain itu, penelitian ini juga melihat aspek-aspek di luar budaya sekolah yang menunjang prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif agar didapatkan kedalaman data terhadap topik mengenai peran budaya sekolah dalam mendukung prestasi belajar siswa.
Hasil penelitian menyatakan bahwa budaya sekolah di SMA Sugar Group, yaitu private study time (PST) dan budaya berbahasa Inggris memang mendukung prestasi belajar siswa. Namun, kedua budaya sekolah tersebut memiliki daya dukung yang lemah terhadap prestasi belajar siswa. Hal tersebut terlihat dari ketidakstabilan nilai yang diperoleh para siswa. Aspek-aspek lain yang mewarnai perolehan prestasi belajar siswa, yaitu tingkat penghasilan dan pola asuh orangtua.

The focus of this study is explaining an analysis the role of school culture in supporting the student's achievement, case study in Private Senior High School of Sugar Group Lampung. The purpose of this study is to describe and analyze the role of school culture in Senior High School of Sugar Group as a supporting factor of student's study achievement. This research is according to qualitative method so the researcher will get comprehensive data about the role of school culture as a supporting factor of student's study achievement.
The results of this research show that Private Study Time (PST) and English usage for daily activities are culture that supporting student's achievement in Private Senior High School of Sugar Group. Beside both of that, the other school culture gives weak supporting only. This fact was seen by unstable mark of the students. The other aspects which affect the student's achievement are the grate of parent's income and their parenting style.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arsa Ilmi Budiarti
"Seiring dengan teknologi, informasi dan komunikasi yang semakin modern, muncul fenomena baru yaitu cyberbullying sebagai dampak negatif atas perkembangan tersebut. Sifat tanpa-batas dan anonimitas dalam dunia maya seakan menjadi faktor yang tidak bisa terhindarkan dalam mendukung cyberbullying. Dalam skripsi ini, penulis melihat faktor lain dengan asumsi bahwa semakin positif interaksi dalam peer group dan semakin rendah pengalaman bullying serta pengetahuan siswa tentang peraturan sekolah terkait kekerasan maka semakin rendah perilaku cyberbullyingnya. Unit analisis penelitian ini adalah individu yaitu siswa Sekolah Menengah Atas di Jakarta. Data penelitian diperoleh dari hasil survei kuisioner terhadap 336 responden. Hasilnya menunjukkan bahwa diantara ketiga variabel yang digunakan, interaksi dalam peer group menjadi variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku cyberbullying siswa. Hal ini menunjukkan bahwa teman sebaya melalui interaksinya memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam mendukung perilaku cyberbullying siswa.

Along with the information and communication technology which are increasingly modern, emerging new phenomenon called cyberbullying as a negative impact on those development. Limitlessness and anonymity in cyberspace become factors that can’t be avoided in favor of cyberbullying. In this thesis, the authors examines other factors related to cyberbullying under the assumption that positive interaction within peer group, also lower level of bullying experiences and student’s knowledge about school’s regulations related to violence contributed to lower lever of student’s cyberbullying behavior. The unit of analysis of this study is high school students in Jakarta. Datas were obtained from the results of questionnaire survey towards 336 respondents. The results show that among three variables used, the interaction within peer group becomes the most influential variables on student’s cyberbullying behavior. This statement shows that peer group through their interaction fairly strongly affected student’s cyberbullying behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S61295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>