Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155630 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Freya Annisa Mahardhika
"Penelitian ini mengenai keberhasilan penelitian sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada karyawan yang mengikuti pelatihan VMV di PT ERI. pelatihan berisi materi visi, misi dan nilai yang penting untuk kesuksesan perusahaan. berdasarkan hasil evaluasi pelatihan ini disusun intervensi yang diukur dan kemudian persepsi keberhasilan pelatihan pun diukur. pengukuran dilakukan dengan kuesioner evaluasi pelatihan, kuesioner intervensi dan kuesioner perilaku setelah intervensi.
Dari hasil evauasi diketahui bahwa pelatihan VMV telah berhasil memunculkan reaksi posirif peserta pada dan berhasil merubah pengetahuan peserta, namun belum berhasil merubah perilaku peserta sesuai yang diharapkan perusahaan. dari hasil ini disusun modul pelatihan yang berisi arahan perilaku konkrit dari pelatihan VMV. selanjutnya persepsi keberhasilan pelatihan yang diukur melalui indikator perubahan perilaku didapatkan hasil yang baik, dengan kata lain sudah dapat dipersepsi adanya perubahan perilaku.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan VMV dipesepsi memenuhi 3 indikator keberhasilan yakni reaksi, pembelajaran, dan perubahan perilakusetelah dilakukannya intervensi. hasil penelitian menyarankan perlunya penelitianlebih lanjur dengan melibatkan banyak responden.

This study is about the success of the study before and after the intervention of employees who participated in VMV training at PT ERI. training contains material vision, mission and values ​​that are important for the success of the company. based on the results of this training evaluation, interventions were measured and then the perception of training success was measured. measurements were made by training evaluation questionnaire, intervention questionnaire and behavioral questionnaire after intervention.
From the evaluation results, it was found that VMV training had succeeded in generating positive reactions from participants on and successfully changing participants' knowledge, but had not succeeded in changing the behavior of participants as expected by the company. from this result a training module was prepared which contained concrete behavioral directions from VMV training. Furthermore, the perception of the success of training that is measured through behavioral change indicators results in good results, in other words it can be perceived as a change in behavior.
Thus it can be concluded that VMV training is perceived as fulfilling 3 indicators of success namely reaction, learning, and behavior change after intervention. the results of the study suggest the need for more research by involving many respondents."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T38441
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Riantini Hardigaloeh
"Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang dilakukan peneliti diketahui bahwa knowledge sharing di PT ABC belum maksimal. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara empowering leadership dengan knowledge sharing, yang terdiri dari knowledge donating dan knowledge collecting (Van den Hooff & De Ridder , 2004). Empowering leadership diukur menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Xue, Bradley,dan Liang (2011), dengan nilai Cronbach α sebesar .956. Sementara itu, knowledge sharing diukur menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Van den Hooff & De Ridder ( 2004) dan memiliki dua dimensi yaitu knowledge donating (Cronbach α sebesar .769) dan knowledge collecting (Cronbach α sebesar .846).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara empowering leadership dengan knowledge donating (r=.382, p < .01) dan knowledge collecting (r=.283, p < .01). Lebih lanjut, ditemukan bahwa dimensi empowering leadership yang memiliki hubungan paling kuat dengan knowledge donating adalah informing (r= .408, p < .01), sementara dimensi yang memiliki hubungan paling kuat dengan knowledge collecting adalah coaching (r= .320, p < 01). Selanjutnya dilakukan intervensi pelatihan Encouraging Knowledge Sharing At Work yang merupakan proyek uji coba di perusahaan. Hasilnya, terdapat perbedaan mean uji pengetahuan yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah diberikan pelatihan (t= -7.507, p < .01).

Based on researcher?s problem identification, it was found that knowledge sharing at PT ABC hasn?t been run effectively. This study was conducted to see any relationship between empowering leadership and knowledge sharing, which consist of knowledge donating and knowledge collecting (Van den Hooff & De Ridder , 2004). Empowering leadership was measured by scale that had been adapted from Xue, Bradley,dan Liang (2011), with Cronbach α .956. Meanwhile, knowledge sharing was measured by an adapted scale from Van den Hooff & De Ridder (2004). The scale has two dimensions, knowledge donating (Cronbach α .846), and knowledge collecting (Cronbach α .769).
Result showed there was a significant and positive relationship between empowering leadership and knowledge donating (r=.382, p < .01) and also knowledge collecting (r=.283, p < .01). Further analysis showed that informing dimension from empowering leadership had the strongest correlation with knowledge donating (r=.408, p < .01), while coaching dimension had the strongest correlation with knowledge collecting (r=.320, p < .01). Based on these results, Encouraging Knowledge Sharing At Work training intervention was conducted as a pilot project in the company. The result showed there was a significance improvement in participants? knowledge before and after training was conducted (t=-7.507, p < 0.01).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bimandri Yosafat
"PT P, merupakan perusahaan startup dalam bidang teknologi. Saat ini perusahaan tersebut sedang mengalami permasalahan yaitu tinggi nya persentase turnover setiap bulannya, terutama di divisi Teknologi dan Customer Service. Secara umum, Turnover pada karyawan dapat disebabkan oleh faktor individual dan faktor di luar karyawan. Salah satu faktor di luar karyawan yang mempengaruhi turnover adalah Kepemimpinan Hamstra et al., 2011 . Berdasarkan survei Organizational Blockage Inventory dan structured interview terhadap karyawan PT P, peneliti mengidentifikasi adanya kaitan antara gaya kepemimpinan transformasional pada supervisor dengan intensi turnover karyawan di divisi Teknologi dan Customer Service di PT P. Kepemimpinan supervisor diukur dengan menggunakan kuesioner Multifactor Leadership Questionnaire MLQ dan Turnover Intention Scale digunakan untuk mengukur intensi turnover para karyawan pada divisi tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan negatif yang signifikan antara kepemimpinan transformasional pada supervisor dengan intensi turnover bawahan yang artinya semakin supervisor menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, maka intensi turnover pada karyawan pada divisi Teknologi dan Customer Service akan semakin rendah, dan semakin supervisor tidak menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, maka intensi turnover pada karyawan pada divisi Teknologi dan Customer Service akan semakin tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti kemudian merancang program intervensi berupa pelatihan kepemimpinan transformasional pada supervisor di divisi Teknologi dan Customer Service, dengan tujuan memperbaiki gaya kepemimpinan mereka yang kelak berdampak menurunkan intensi turnover karyawan di divisi tersebut.

PT P is a startup technology company. Currently, the company has a high rate of turnover every month, especially in Technology and Customer Service division. In general, turnover can be caused by individual factor and external factor. One of the external factor is leadership Hamstra et al., 2011 . Based on Organizational Blockage Inventory survey and structured interview to PT P employees, researcher identified a correlation between transformational leadership style on supervisor with turnover intention employee in Technology and Customer Service division. Supervisor rsquo s transformational leadership style is measured by Multifactor Leadership Questionnaire MLQ , and staff rsquo s turnover intention is measured by Turnover Intention Scale.
The result of this study indicated a significant negative correlation between supervisor rsquo s transformational leadership style and staff rsquo s turnover intention, which means if the supervisor do not apply transformational leadership style staff rsquo s turnover intention will be increased, and if the supervisor apply transformational leadership style staff rsquo s turnover intention will be decreased. Based on this result, researcher create a transformational leadership training intervention program for supervisor to fix their leadership style in order to reduce staff rsquo s turnover intention in Technology and Customer Service division.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T47429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Susilowati
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi dan kesiapan karyawan untuk berubah pada PT.A. PT. A merupakan perusahaan outsourcing penyedia jasa layanan keamanan yang sedang melakukan perubahan organisasi. Berdasarkan data awal yang diperoleh melalui wawancara, diketahui bahwa kesiapan untuk berubah pada karyawan PT A dalam menghadapi perubahan organisasi masih perlu ditingkatkan. Persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi diduga berpengaruh terhadap kesiapan tersebut. Untuk mengetahui apakah dugaan tersebut benar, peneliti melakukan perhitungan statistik melalui uji regresi berganda.
Hasil yang ada menunjukkan bahwa ketiga dimensi pada persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi, yaitu fairness of treatment, supervisor support, dan organizational rewards and job condition secara bersama-sama berpengaruh terhadap kesiapan karyawan untuk berubah dalam menghadapi perubahan organisasi.
Dari ketiga dimensi persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi, variabel supervisor support merupakan dimensi yang memiliki sumbangan paling besar terhadap kesiapan karyawan untuk berubah. Oleh karena itu, intervensi yang dilakukan pada penelitian ini dirancang untuk meningkatkan persepsi karyawan terhadap dukungan atasan (supervisor support) yaitu berupa pelatihan dan pendampingan feedback pada atasan.
Hasil perhitungan uji signifikansi perbedaan pre-test dan post-test menunjukkan bahwa intervensi yang diberikan mampu meningkatkan persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi, namun belum mampu meningkatkan kesiapan karyawan dalam menghadapi perubahan organisasi.

This study was conducted to find out relationship between employee?s perception of organizational support and readiness for change among employees in PT A. PT.A is an outsourcing company which provide security services and on doing some organizational changes. Based on initial data that were obtained from interviews, the researcher found that readiness for change of employees in PT A due to organizational change still need improvement. Employee?s perceived of organizational support are assumed to affect readiness for change. To know whether that presumption is correct or not, the researcher conducted a statistical calculation through multiple regression test.
The results showed that third dimentions of employee?s perceived of organizational support, such as fairness of treatment, supervisor support, dan organizational rewards and job condition jointly together affect the employees? readiness for change facing of organizational change.
Among the three dimentions of employee's perceived of organizational support, the employee's perception of supervisor support has the most influence and significant impact on the employees readiness for change facing of organizational change. Therefore, the intervention in this study was designed to increase employee perception of supervisor support that was feedback training and supervisory for supervisor.
The result of pre-test and post-test significance difference test indicated that the intervention given had been able to increase employee's perception of organizational support, but had not been able to increase employee?s readiness for change facing of organizational change.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30005
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Didiet Mardhiansyah Fitrah
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas program pelatihan kepemimpinan LMX untuk meningkatkan keefektifan tim pada pelaut di PT. X. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian applied research dengan jumlah partisipan penelitian sebanyak 56 pelaut di PT. X. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah adaptasi alat ukur five functional team 5FT Lencioni, 2005 dengan nilai koefisien alpha ? sebesar 0.838 dan alat ukur leader-member exchange multidimentionality measurement LMX-MDM Liden Maslyn, 1998 dengan nilai koefisien alpha ? sebesar 0.794. Peneliti menggunakan uji korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut dan uji paired sample t-test untuk melihat perbedaan signifikansi dari skor pre test dan post test materi intervensi yang diberikan.
Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara leader-member exchange dengan keefektifan tim r = 0.57, p < 0.05, signifikan . Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya leader-member exchange para pelaut maka keefektifan tim mereka akan semakin tinggi. Selain itu juga terdapat perbedaan skor pre test dan post test materi intervensi yang signifikan t = -3.87, p < 0.05, signifikan sebelum dan sesudah intervensi pelatihan kepemimpinan LMX. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa pelatihan kepemimpinan LMX dapat meningkatkan pemahaman para pelaut terhadap materi intervensi.

The study was conducted to see the effectiveness of LMX leadership training programs to enhance team effectiveness of seafarer in PT. X. This study used applied research studies with 56 seafarers as the participants. The research that was used five functional team measurement 5FT Lencioni, 2005 with coefficient alpha score 0.838 and leader member exchange multidimentional measurement LMX MDM Liden Maslyn, 1998 with coefficient alpha score 0.794. The Pearson correlation technique was used to determine the relationship between two variables and the paired sample t test was used to see the significance differences from pre and post test scores of the given intervention materials.
The results showed a significant and positive relationship between leader member exchange and team effectiveness r 0.57, p 0.05, significant. It showed that with increasing leader member exchange so seafarers team effectiveness will be increase. In addition, there were significant differences from pre and post test scores t 3.87, p 0.05, significant of interventions material before and after the intervention of LMX leadership training. The analysis results showed that LMX leadership training can enhance the understanding of the seafarers of the intervention materials.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiky Reski Olivia
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh role conflict terhadap perceived organizational support pada karyawan PT ABC. Berdasarkan hasil identifikasi masalah organisasi, para karyawan menampilkan role conflict, terutama inter-sender role conflict yang tinggi dan hal tersebut dianggap menjadi salah satu faktor yag menghambat munculnya perceived organizational support pada karyawan PT ABC. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuisioner Role Conflict (Rizzo, Haouse, Lirtzman, 1970) dan Survey of Perceived Organizational Support (Eisenberger, Huntington, Hutchison, & Sowa, 1986). Responden berjumlah 118 karyawan dari empat direktorat di PT ABC yang diambil secara random.
Hasil uji regresi menunjukkan bahwa role conflict terbukti secara signifikan memengaruhi perceived organizational support (r = -.512, R2 = .262, p < .05). Artinya, penurunan role conflict dapat memunculkan terjadinya peningkatan pada perceived organizational support. Intervensi untuk menurunkan role conflict terutama inter-sender role conflict yang terjadi pada PT ABC dilakukan melalui pelatihan komunikasi asertif pada atasan maupun bawahan.
Uji perbedaan sebelum dan sesudah pelatihan menunjukkan peningkatan yang signifikan pada role conflict dan perceived organizational support pada karyawan PT ABC. Dengan demikian, maka pelatihan komunikasi asertif disarankan untuk dijadikan kegiatan untuk menurunkan role conflict, terutama inter-sender role conflict pada karyawan PT ABC.

This study aims to determine the effect of role conflict on perceived organizational support on employees of PT ABC. Based on identification of organizational problems, employee indicate a high role conflict, especially inter-sender role conflict and it is considered to be the one of factors that inhibit perceived organizational support on employee of PT ABC. Role conflict and perceived organizational support was measured by Role Conflict Questionnaire (Rizzo, Haouse, Lirtzman, 1970) and Survey of Perceived Organizational Support Questionnaire (Eisenberger, Huntington, Hutchison, & Sowa, 1986). A total of 118 employees in four directorates PT ABC participated randomly in this study.
Regression analysis result indicated that role conflict proven to significantly affect perceived organizational support (r = -.512, R2 = .262, p < .05). This result means that a decrease in role conflict causes an increase in perceived organizational support. Thus, the researcher concluded that the approriate intervention to decrease role conflict, especially inter-sender role conflict on employee of PT ABC was through assertive communication training between superior and subordinate.
The difference between pre-test and post test result demonstrated a significant decrease in role conflict and increase perceived organizational support on employees of PT ABC. Hence, the assertive communication training should take place as a way to decrease role conflict, especially inter-sender role conflict of empleyees PT ABC.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T43749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Raditya
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara harapan dengan kesiapan untuk berubah dan efektivitas intervensi yang dilakukan untuk dapat meningkatkan harapan karyawan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur hubungan harapan dengan kesiapan karyawan untuk berubah adalah alat ukur Harapan (Luthans, Youssef, & Avolio, 2007) dan Kesiapan untuk Berubah (Hanpachern diadaptasi oleh Parahyanti, 2010). Responden penelitian ini berjumlah 531 karyawan dari seluruh divisi di PT X dengan level jabatan manajer ke bawah.
Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa harapan memiliki hubungan yang signifikan dengan kesiapan karyawan untuk berubah (r = 0.311, p < .05). Peneliti melakukan intervensi untuk meningkatkan harapan kepada 5 karyawan PT X melalui pelatihan pengembangan diri. Berdasarkan hasil uji perbedaan mean sebelum dan setelah pelatihan menggunakan teknik paired t-test menunjukkan adanya peningkatan skor harapan namun tidak signifikan, yaitu dengan taraf signifikansi sebesar 0.081 (p > .05). Sedangkan, terdapat peningkatan skor yang signifikan antara sebelum dan setelah pelatihan pada kesiapan karyawan untuk berubah yaitu sebesar 0.03 (p < .05).

This research aims to find out the relationship between hope and employee readiness for change and intervention effectiveness for developing employee's hope. The relationship between hope and employee readiness for change was measured by Hope Scale (Luthans, Youssef, & Avolio, 2007) and Readiness for Change (Hanpachern adapted by Parahyanti, 2010). Participants of this research were 531 employees from all division at X Company with job level manager and under.
The result of Pearson Correlation showed that there is significant correlation between hope and employee readiness for change (r = 0.311, p < .05). Researcher conducted an intervention for developing hope to 5 employess X Company through self improvement training. Based on the result of mean comparison before and after training by paired t-test technique showed that there is increased hope score but not significant, with significance level 0.081 (p > .05). But, there is significant score increased between before and after training in employee readiness for change by 0.03 (p < .05).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T44374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yongki Yeremia
"ABSTRAK
Rancangan Program Evaluasi Pclatihan Magang Operator Produksi PT.X
dibuat sebagai alternatif solusi untuk menjawab pcrmasalahan utama yang dialami
PT.X, sebuah perusahaan vendor outsourcing yang saat ini inin melakukan
evaluasi terhadap keberhasilan operator mereka sebagai hasil mengikuti pelatihan
magaflg yang dilakukan di beberapa perusahaan user (klien) mereka.
Dalam rangka pembuatan usulan program evaluasi pelatihan magang
operator-»produksi PT.X ini, penulis menggabungkan model evaluasi pelatihan dari
Caffarella (1988) dan model evaluasi pelatihan dari Kirkpatrick (1998) untuk
mernbuat sebuah rangkaian kegiatan evaluasi yang sistematis.
Dari kedua model tersebut, penulis melakukan penyesuaian sehingga
menghasilkan rancangan sepuluh langkah kegiatan evaluasi yang terbagi dalam
tiga tahap evaluasi pelatihan, yaitu : pcrencanaan, pelaksanaan dan analisis hasi!
cvaluasi pelatihan. Dari kesepuluh kegiatan tersebut penulis diiengkapi dengan
tujuan, metode dan alat bantu, pihak yang terlibat, waktu, hasil yang diharapkan
dan biayé. yang dibutuhkan.

ABSTRACT
Production Operator Apprentiece Training Evaluation Program in PT.X
was designed as an alternative solution to resolve cuirent PT.X problem, a new
developed outsourcing vendor, that want to evaluate their operator achievement to
comply their apprcnticcc training program in their users or clients company.
In order to design an apprentice training evaluation program, author
combines Caffarelia (1998) evaluation model and Kirkpatrick (1998) evaluation
model to build a systematic steps of evaluation program.
Modification of both of the models, resulting on ten steps evaluation
training programs that was devicled in three preliminaries of apprentiece training
evaluation, which are: evaluation plan, evaluation conduct, and evaluation result
analysis. The ten evaluation steps designed equipped with objective, method, tools
needed, list of people involved in each of the step, time frame, outcome of each
step andestimation cost needed to conduct each step ofthe evaluation program.

"
2007
T34097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikra Khairiah Madina
"Sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri yang sangat kompetitif dan penuh inovasi berkelanjutan, PT. ULI telah menerapkan budaya keragaman dan pelibatan ke dalam agenda organisasinya dengan tujuan memperoleh manfaat-manfaat yang telah dikonfirmasi oleh berbagai penelitian, seperti akses yang lebih luas terhadap pasar dan kekayaan ide dalam proses pengambilan keputusan dan inovasi. Untuk mendukung penerapan budaya keragaman dan pelibatan dalam organisasi, penelitian ini mengkaji hubungan antara penerapan budaya keragaman dan pelibatan dengan tingkat kompetensi pelibatan yang dimiliki oleh karyawan level manajemen di PT. ULI. Dilakukan pengumpulan data mengunakan alat ukur Inclusion Skills Measurement Profile dari Turnbull, Greenwood, Tworoger, dan Golden (2010) untuk mengetahui tingkat kompetensi pelibatan karyawan dan alat ukur Organization Inclusion Indicator dari Pelled, Ledford dan Mohrman (1999) untuk mengetahui penerapan budaya keragaman dan pelibatan di PT. ULI. Ditemukan hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi pelibatan dan penerapan budaya keragaman dan pelibatan. Tiga dimensi dengan korelasi paling kuat adalah berinteraksi dengan perbedaan, menghargai perbedaan, dan menanamkan konsep pelibatan. Penelitian ini mengajukan intervensi berupa program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pelibatan karyawan level manajemen PT. ULI sehingga mereka dapat mendukung penerapan budaya keragaman dan pelibatan di organisasi.

As a company that operates in a highly competitive industry with continuous innovation, PT. ULI has incorporate diversity and inclusion culture into its organization to achieve the advantages offered by its implementation such as wider access to market, richer ideas in decision making and innovation processes. To enable the company in successfully implementing the diversity and inclusion culture, the present research studied the correlation between the implementation of diversity and inclusion culture with inclusion skills level of management level employees of PT. ULI. Inclusion Skills Measurement Profile by Turnbull, Greenwood, Tworoger, and Golden (2010) was used to measure employees? current inclusion skills, while Organization Inclusion Indicator by Pelled, Ledford, and Mohrman (1999) was used to measure the implementation of diversity and inclusion culture in PT. ULI. Present research confirmed the positive and significant relationship between inclusion skills and its seven dimensions with the implementation of diversity and inclusion culture, with interacting with differences, respecting differences, and embedding inclusion as the three dimensions with the highest correlation. Inclusion skills training was proposed as an intervention program to improve employees? inclusion skills so that they would be able to support the implementation of diversity and inclusion culture in PT. ULI.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>