Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edria Sandika
"Tesis ini membahas observasi dan partisipasi kegiatan komunitas tokusatsu dalam kaitannya dengan budaya konsumsi dan dinamika budaya penggemar teks budaya populer tokusatsu di indonesia. penelitian etnografis ini bertujuan untuk melihat interaksi budaya penggemar dalam komunitas yang menggemari budaya populer dan produksi budaya yang tercipta dari kegiatan penggemar budaya tersebut. hasil penelitian menyimpulkan bahwa aktivitas yang dilakukan di komutoku merupakan bentuk konsumsi kreatif dan menjadi komunitas sosial alternatif bagi penggemarnya.

This thesis discusses the observation and participation of tokusatsu community activities in relation to the culture of consumption and the dynamics of the fan culture of the popular tokusatsu cultural texts in Indonesia. This ethnographic study aims to see the interaction of fan culture in the community who favor popular culture and cultural production created by the activities of these cultural enthusiasts. the results of the study concluded that the activities carried out in comedy are a form of creative consumption and an alternative social community for fans."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T38590
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Robihah
"Budaya populer Thailand semakin berkembang seiring dengan meningkatnya antusiasme publik terhadap industri entertainment Thailand. Perkembangan ini membentuk suatu kolektif penggemar yang kemudian mendefinisikan dirinya sebagai "Thai Enthusiast". Penelitian ini menganalisis perkembangan fandom digital dan budaya penggemar "Thai Enthusiast" di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode etnografi digital atau netnografi, meliputi wawancara mendalam secara daring dan observasi partisipan secara digital di media sosial. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa budaya populer Thailand di Indonesia mulai berkembang pesat terutama semenjak pandemi. Perkembangan ini membawa hadirnya ragam budaya penggemar yang direpresentasikan melalui berbagai praktik penggemar dalam ruang-ruang digital. Dalam aktivitasnya, setiap penggemar saling berbagi perspektif dan berbagi makna dalam mengekspresikan relasi emosional dengan idol dan mengkonseptualisasikan nilai tentang fandom digitalnya.

Thai popular culture is growing along with the increasing public enthusiasm for the Thai entertainment industry. This development formed a fan collective which later defined itself as a "Thai Enthusiast". This study analyzes the development of digital fandom and fan culture of "Thai Enthusiast" in Indonesia. This research was conducted using digital ethnographic methods or netnography, including online in-depth interviews and digital participant observation on social media. The findings in this study indicate that Thai popular culture in Indonesia has begun to develop rapidly, especially since the pandemic. This development presents a variety of fan culture which is represented through various fan practices in digital spaces. In their activities, each fan shares perspectives and shares meaning in expressing emotional relationships with idols and conceptualizing values about their digital fandom."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Firlina
"JKT48, grup penyanyi yang merupakan sister group idola asal Jepang AKB48, saat ini merupakan penyanyi yang cukup dikenal di Indonesia karena fanatisme fansnya. Salah satunya adalah Kaskus JKT48 yang merupakan komunitas fandom penggemar JKT48 dan terbentuk online dari forum online kaskus. Kaskus JKT48 cukup terkenal karena kekompakan dan eksistensinya di kalangan fans JKT48. Penelitian ini kemudian ingin mengetahui bagaimana dinamika hubungan yang terjadi pada Kaskus JKT48 sehingga membuat Kaskus JKT48 sebagai komunitas online menjadi kompak. Dinamika hubungan dapat terjadi dari interaksi online dan offline, ikatan, pemaknaan identitas anggota sebagai bagian dari Kaskus JKT48, dan penggunaan media sosial (forum online dan Twitter) sebagai media komunikasi komunitas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma interpretif dan menggunakan strategi etnografi.
Hasil dari penelitian ini yaitu terjadi dinamika komunitas Kaskus JKT48 karena interaksi online offline yang terus menerus terjadi. Dinamika berdampak pada ikatan dan kekompakan komunitas yang berkurang. Dinamika juga terjadi karena identitas anggota mulai terkontestasi dan muncul clique (kelompok dalam kelompok). Interaksi online dengan menggunakan berbagai media sosial juga menjadi pemicu munculnya dinamika dalam Kaskus JKT48 akibat adanya overload information dan membuat kejenuhan pada anggota komunitas.

JKT48, a singer group which is Japanese idol sister group of AKB48 , is now a well-known singer in Indonesia because of fanaticism fans. One of them is Kaskus JKT48, the fandom community JKT48 fan that formed online by online forums known as Kaskus. Kaskus JKT48 is quite famous because of its coheisveness and its existence among JKT48 fans. This study want to know how the dynamics of the relationships that occur on Kaskus JKT48 thus making Kaskus JKT48 as a cohessive online community. The dynamics of the relationship can occur from online and offline interaction, bonding, meaning the identity of members as part of JKT48 Kaskus, and the use of social media ( online forums and Twitter ) as a community communication medium. This research use qualitative and interpretive paradigm by using ethnographic strategy.
The results of this study are the dynamics of JKT48 Kaskus community due to online and offline interactions that keep happen in it. The dynamics caused impact on bond and reduced community cohesiveness. Dynamics also occur because of the identity of the members began contested and appear clique ( groups within groups ). Online interaction using a variety of social media is also a trigger of dynamics in Kaskus JKT48 due to information overload and began appearing saturation on community members.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Brigitta Ludju
"Penelitian ini membahas mengenai pengalaman konsumen yang mengkonsumsi BTS Meal dan merupakan seorang ARMY BTS, atau komunitas fandom penggemar BTS. Pada hari peluncurannya di Indonesia tanggal 9 Juni 2022, McD berhasil menciptakan respon luarbiasa dari masyarakat, melalui menu kolaborasinya bersama BTS yang dinamakan BTS Meal. Meski menu yang ditawarkan adalah menu regular yang dijual McD yaitu 9 buah mcnuggets, french fries, saus chilli, saus cajun dan medium drink, keuntungan McD secara global dilaporkan berhasil mencapai US$ 2,22 miliar atau setara Rp 32,1 T, penjualan bersih McDonald’s’s naik 57% sebesar US$ 5,89 milliar atau setara dengan Rp 85,3 T, dan secara global meningkat 40,5% dari tahun sebelumnya. Di Indonesia, keberhasilan menu kolaborasi ini terlihat dari penutupan beberapa gerai McD yang tidak sanggup meneruskan penjualan akibat kerumunan yang tercipta, serta ditemukannya beberapa bungkus BTS Meal dijual kembali dengan harga yang fantastis pada platform e-commerce. Selain itu, #BTSMeal juga berhasil menjadi trending topic posisi ketiga di seluruh dunia dengan total 21.000 tweets (Nafasya, 2021). Hal ini membuat peneliti membagi ruang penelitian ke dalam tiga bagian besar yaitu 1) fandom, 2) tindakan komunikasi yang berisi ekspresi simbolik dalam digital fandom, fanatisme dan textual poachers, serta 3) konsumsi dalam perspektif consumer culture theory. Paradigma yang digunakan adalah konstruktivis dengan pendekatan kualitatif dan strategi penelitian studi kasus. Data diperoleh dari hasil wawancara terhadap tiga informan yang tergolong sebagai fans dengan tingkat ultimate loyalty, observasi dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) pendefinisian diri dalam fandom mendorong aktifitas konsumsi BTS Meal serta 2) dalam konteks budaya konsumsi, fandom hadir sebagai aspek dasar dengan bagian yang cukup besar, dalam mendorong suatu aktifitas konsumsi.

This study discusses the experiences of consumers who consume BTS Meal and are a BTS ARMY, or the fandom community of BTS fans. On the day of its launch in Indonesia on June 9, 2022, McD managed to create an extraordinary response from the community, through its collaboration menu with BTS called BTS Meal. Although the menu offered is the regular menu that McD sells, namely 9 mcnuggets, french fries, chilli sauce, cajun sauce and medium drink, McD's global profit is reported to have reached US$ 2.22 billion or equivalent to Rp. 32.1 T, net sales McDonald's's rose 57% to US$ 5.89 billion or equivalent to Rp 85.3 T, and globally increased 40.5% from the previous year. In Indonesia, the success of this collaboration menu can be seen from the closing of several McD outlets that were unable to continue sales due to the crowds created, as well as the discovery of several packs of BTS Meal being resold at fantastic prices on e-commerce platforms. In addition, #BTSMeal also managed to become the third position trending topic worldwide with a total of 21,000 tweets (Nafasya, 2021). This makes the researchers divide the research space into three major parts, namely 1) fandom, 2) communication actions that contain symbolic expressions in digital fandom, fanaticism and textual poachers, and 3) consumption in the perspective of consumer culture theory. The paradigm used is constructivist with a qualitative approach and a case study research strategy. Data were obtained from interviews with three informants classified as fans with the ultimate level of loyalty, observation and literature study. The results of this study indicate that 1) self-definition in fandom encourages BTS Meal consumption activities and 2) in the context of consumption culture, fandom is present as a basic aspect with a large enough share, in encouraging a consumption activity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhealma Nuhasti Avicena Fabian
"Mengoleksi merupakan salah satu budaya penggemar K-Pop. Photo card selama dua tahun terakhir menjadi komoditas koleksi yang paling banyak diminati di dalam fandom K-Pop. Bersamaan dengan tingginya minat koleksi photo card, muncul perubahan perilaku penggemar yang menjadi obsesif dan protektif terhadap photo card. Penelitian ini ditujukan untuk melihat perubahan perilaku konsumsi dan pemaknaan oleh penggemar terhadap photo card serta budaya penggemar mengoleksi photo card. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis keterlibatan emosional pada perubahan perilaku penggemar. Data yang diperoleh menjelaskan mengenai bagaimana perilaku penggemar dalam menjalankan dan memaknai aktivitas budaya penggemar koleksi photo card. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mencakup wawancara mendalam secara daring dan kajian pustaka. Informan yang terlibat merupakan penggemar K-Pop yang turut berpartisipasi menjadi kolektor photo card selama dua tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku konsumsi yang dilakukan penggemar K-Pop dalam budaya penggemar koleksi photo card, dilakukan atas hubungan emosional, seperti hubungan parasosial, yang terbentuk pada penggemar terhadap idola dan sesama penggemar. Keterlibatan emosional dan perilaku konsumsi juga menjadi sesuatu yang saling berhubungan dan berpengaruh dalam pembentukan pola perilaku dan pemaknaan baru oleh penggemar terhadap photo card.

One aspect of K-Pop fan culture is collecting. Photo cards for the last two years have become the most sought-after collections in the K-Pop fandom. Along with becoming a collection of interests, comes a shift in obsessive fan behavior and protective photo cards. This study is aimed at looking at changes in consumption behavior and meaning among photo card fans and the culture of collecting photo cards. This research was conducted by analyzing the emotional interactions of changes in fan behavior. The data obtained explains the behavior of fans in carrying out and interpreting the cultural activities of photo card collections. This study uses a qualitative method, which includes in-depth interviews and literature reviews. Informants involved are K-Pop fans who participated as photo card collectors for the last two years. The results show that the consumption behavior of K-Pop fans in the fan culture of photo card collections is based on emotional relationships, such as parasocial relationships, which are formed by fans towards idols and fellow fans. Involvement and consumption behavior are also interconnected and influential in the formation of new behavior patterns and meanings by fans of photo cards."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janthi Dharma Shanty
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menunjukkan konstruksi identitas Islam dalam perumahan Qoryatussalam Sani, salah satu dari banyak perumahan Muslim baru di kota Depok. Terletak di sisi Jalan KSU, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Qoryatussalam Sani dibangun pada tahun 2010 mengusung konsep Masyarakat Madani Baru yang didasari ideologi Tarbiyah konservatif. Dalam memasarkan produknya, perumahan ini tidak semata-mata berfokus pada dimensi fisik bangunan, tetapi lebih kepada pembangunan komunitas Islamnya. Orientasi ini terlihat dari brosur dan iklan yang menekankan pada aktivitas-aktivitas keagamaannya. Sementara itu, perumahan ini berlokasi di wilayah Kampung Parung Serab yang dihuni oleh masyarakat Muslim yang heterogen. Tesis ini memperlihatkan bahwa dalam paradigma hegemonik ideologi Tarbiyah, ada ruang untuk negosiasi dan kontestasi dari dalam dan luar masyarakat.

ABSTRACT
This Thesis aims at showing the Islamic identity construction in the Qoryatussalam Sani housing compound, one of the new Islamic housing estates in Depok. Next to the KSU road in the Sukmajaya regency, Depok, West Java, Qoryatussalam Sani, which was established in 2010, promotes the concept of the New Madinan Society, with an underlying conservative Tarbiyah ideology. In marketing the product, this housing estate does not focus merely on the physical dimension of the housing, but more on the Islamic community building. This orientation can be seen in the promotional brochures and advertisement, which stress on the proposed religious activities. At the same time, this housing estate is located in a Parung Serab village, with a more heterogenous, albeit Islamic settlers. The thesis argues that within the growingly strong hegemonic paradigm of the Tarbiyah ideology, there is a room for negotiation and contestation from within and outside the community."
2015
T48285
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Winny Hapsari
"Tesis ini membahas mengenai budaya penggemar, yang dilihat dari perilaku konsumsi, pola produksi dan motivasi para penggemar khususnya kepada penggemar musik VOCALOID di Jepang. VOCALOID merupakan sebuah fenomena saat ini di Jepang, yang dimulai sejak merebaknya peranti lunak yang disebut Desktop Music. Para penggemar VOCALOID ini telah membentuk komunitas besar yang bisa disebut sebagai fandom. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa perilaku konsumsi dan pola produksi yang dilakukan oleh komunitas penggemar musik VOCALOID serta motivasi mereka dalam menggemari musik-musik VOCALOID sebagai budaya penggemar. Komunitas penggemar musik VOCALOID ini melakukan proses konsumsi seperti penggemar lainnya, seperti membeli benda-benda kecil kegemaran mereka. Mereka juga melakukan kegiatan produksi yang membuktikan bahwa mereka merupakan penggemar aktif yang mampu menghasilkan nilai ekonomis tersendiri. Motivasi mereka dalam menggemari musik VOCALOID ternyata juga dipengaruhi oleh keadaan sosial masyarakatnya. Motivasi para penggemar inilah yang membuat mereka bersatu. Sesuai dengan konsep yang diungkapkan oleh Henry Jenkins, bahwa mayoritas dari penggemar tersebut tertarik pada hal-hal kecil dari objek fandom mereka dan menghabiskan sebagian besar waktu dan energi mereka dengan terlibat dalam kegiatan –kegiatan tertentu yang biasa dilakukan oleh fandom. Kegiatan yang dilakukan oleh individu-individu dalam fandom inilah yang bisa dikatakan sebagai budaya penggemar.

This thesis discusses about fan culture, as seen from the behavior of consumption, production patterns and fans motivations, especially from the VOCALOID music fans in Japan. VOCALOID is a current phenomenon in Japan, which started since the outbreak of software called Desktop Music. VOCALOID fans have formed large communities that can be called a fandom. The purpose of this study is to analyze the behavior of consumption and production patterns made by community of VOCALOID music fans as well as their motivation to like the music as a fan culture. This VOCALOID music fans are different from the consumption process as other fans. They are doing some production activities which differ them from other fans. This means that they are an active fans. They are capable of generating the economic value of its own. Their motivation for liking VOCALOID music was influenced by their society circumstances. The motivation of the fans is what brought them together. In accordance with the concept expressed by Henry Jenkins, that the majority of the fans are interested in the minutiae of the object of their fandom and spend most of their time and energy to engage in certain activities commonly conducted by the fandom. Activities undertaken by individuals in this fandom that can be regarded as fan culture.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiz Priyansyah
"Pembahasan mengenai budaya populer selalu berkembang seiring dengan perkembangan media yang mendukung penyebaran mereka. Fandom media hiburan tersebut menjadi objek studi yang menarik banyak peneliti untuk melihat praktik budaya yang ada di dalamnya. Fandom anime, contohnya, merupakan salah satu pelanggan utama dalam studi mengenai praktik budaya yang terjadi dalam komunitas mereka masing-masing. Dalam penelitian ini, terdapat pembahasan mengenai bagaimana fandom anime di Indonesia membuat animeme (meme dengan topik anime) dengan nilai budaya yang terdiri dari budaya anime dan beragam budaya masyarakat Indonesia. Melalui praktik textual poaching (Jenkins, 1992) ini, akan ditelaah bagaimana fandom anime daring di Indonesia memaknai keberadaan mereka sebagai komunitas transnasional (Appadurai, 1996). Data berupa meme anime yang didapatkan dari Twitter akan dibahas dengan menggunakan kedua konsep tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana fandom anime telah berkembang dari taraf komunitas transnasional yang memahami nilai-nilai budaya antar negara, menjadi komunitas transregional yang menunjukkan pemahaman akan nilai-nilai budaya yang berasal dari anime dan daerah-daerah tertentu di Indonesia. Istilah transregional menjadi cenderung lebih cocok untuk mewakili fenomena pengaruh budaya yang tidak lagi terbatas kenegaraan, melainkan kedaerahan ini. Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat ikut berkontribusi pada perkembangan studi mengenai budaya populer, fandom, dan komunitas transnasional yang sering juga disebut sebagai global citizen.

Discussions regarding popular culture has always developed in parallel with the development of the media that spreads them. Said media’s fandom becomes an interesting study that attracts many researchers to unravel the cultural practices they conduct. The anime fandom, for example, is a usual suspect for the study of their cultural practices. This research discusses how Indonesian anime fandom creates animemes (anime-themed memes) with the cultural values of anime culture and the culture of the people in Indonesia. Through this practice of textual poaching (Jenkins, 1992), this research will analyze how anime fandom practice their existence as a transnational community (Appadurai, 1996). The data discussed by these two theories are in the form of anime memes obtained from Twitter. The result shows that anime fandom has developed from a transnational community that practices the cultural values of a nation, into a transregional community that practices the cultural value of anime and particular regions in Indonesia. The term “transregional” tend to become much more suitable to represent the cultural influence of not only a nation or a country, but also a particular region’s culture. The researcher hopes that this research can contribute to the development of popular culture study, especially the study of fandom and transnational community, who are often referred to as global citizen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wina Diane Sari
"ABSTRAK
Pasar doujinshi merupakan sebuah tren yang berkembang di kalangan fans di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan. Pasar doujinshi merupakan bentuk dari budaya partisipatif yang menaungi fans untuk memiliki peran sebagai produser kebudayaan. Dalam budaya doujin, sebagian besar fans menciptakan karya turunan berdasarkan karya yang telah ada sebelumnnya, khususnya manga, anime, dan game. Lima tingkatan aktivitas fandom dalam budaya partisipatsi yang dicetuskan oleh Henry Jenkins dipakai untuk menganalisis hubungan antara pasar doujinshi di Indonesia, perilaku konsumsi produk bajakan oleh fans di Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa mesikpun doujinshi adalah produk unofficial, fans sebagai konsumen lebih memilih untuk membeli doujinshi dan bentuk fan merchandise lainnya daripada produk bajakan.

ABSTRACT
Doujinshi market has been a trend in recent years among Indonesian fans. It is a form of participation culture where fans also have roles as cultural producer. In doujin culture, majority of fans create derivative works based on existing works, especially manga, anime, and games. Henry Jenkins rsquo five levels of fandom activity in participatory culture are used to analyze the correlation between doujinshi market in Indonesia, and counterfeit goods consumption behavior by Indonesian fans. This research found that despite doujinshi is also a form of unofficial product, fans as consumer prefer to buy doujinshi and other form of fan merchandises rather than buying counterfeit products. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almaz Scarletta Tjakrashafanti
"Era digitalisasi ikut mempengaruhi dunia sastra dengan hadirnya sastra siber ke dalam ranah sastra populer. Fan fiksi adalah karya penggemar atas karya yang sebelumnya sudah ada dan menjadi salah satu karya yang meramaikan dunia sastra siber. Penelitian ini membahas dinamika relasi antara Indonesia dan Belanda yang tercermin dalam karya-karya fan fiksi di fandom Hetalia: Axis Powers melalui tema yang muncul dan ekspresi tema tersebut dalam karya fan fiksi. Data penelitian ini adalah 37 karya fan fiksi dalam fandom Hetalia: Axis Powers yang ada di situs Archive of Our Own (AO3). Metode yang digunakan adalah studi dokumen atau kajian kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah dinamika relasi Indonesia dan Belanda dapat dilihat dari tiga tema yang muncul dalam korpus, yaitu sejarah, romansa, dan isu psikologis. Dalam karya-karya tersebut, sejarah penjajahan Belanda menjadi hal yang mendasari relasi Indonesia dan Belanda. Dalam tema romansa, hubungan Indonesia dan Belanda menjadi sepasang kekasih yang saling mencintai. Dalam tema dengan isu psikologis, Indonesia dan Belanda memiliki trauma yang disebabkan perang penjajahan Belanda terhadap Indonesia.

Digitalization era has influenced literature world with the existence of cyber literature within the popular literature realm. Fanfiction is a work by a fan based on a particular media like novel, comic, TV series, etc. and is one of cyber literature’s works. This study discusses the relationship dynamic between Indonesia and the Netherlands which is reflected in the works of fanfictions from Hetalia: Axis Powers fandom through the emerging and the expression of the themes in fanfictions. The data for this study are 37 fanfictions from Hetalia: Axis Powers fandom on Archive of Our Own (AO3) website. The method used in this study is literature review. The result of this research is the relationship dynamic between Indonesia and the Netherlands could be seen through three majoring theme in Hetalia’s fanfictions such as history, romance, and psychological issue. Based on those fanfictions, the history of the Netherlands’ colonialism towards Indonesia is the basis of their relationship. In romance theme, Indonesia and the Netherlands becomes a couple in romantic relationship. In fanfictions with psychological issue, the Netherlands’ colonialism and their past war makes Indonesia and the Netherlands suffer from a war trauma. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>