Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64314 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
TA2741
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
TA2800
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Agus Fitrah Akbar
"Kegiatan konstruksi adalah suatu kegiatan dengan ciri tertentu, salah satunya adalah kegiatan tersebut memiliki batasan-batasan tertentu, yakni batasan mengenai waktu, mutu produk, dan biaya. Dengan adanya batasan tersebut dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi dibutuhkan adanya suatu manajemen yang tepat. Manajemen dimaksud adalah suatu proses perencanaan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi. Dalam proyek konstruksi, salah satu metode pengelolaan yang dapat diterapkan adalah manajemen konstruksi. Manajemen Konstruksi (MK) sendiri dapat diartikan sebagai metode untuk mengelola proyek, dimana tahapan-tahapan dalam proses pembangunan, yaitu : tahap pengembangan konsep (concept development phase), tahap perencanaan (design phase), tahap pelelangan (lender phase), tahap pelaksanaan (construction phase) dan tahap pemeliharaan & pengoperasian (maintenance & operation phase) diperlakukan sebagai satu sistem yang menyeluruh dan terpadu (integrated), dengan tujuan untuk mencapai hasil yang optimal dalam aspek biaya, mutu dan waktu.
Pelaku dari Manajemen Konstruksi dalam pembahasan ini adalah Manajer Konstruksi. Manajer Konstruksi disini dalam menjalankan peran dan tugasnya tersebut sebaiknya memiliki pemahaman yang baik atau lebih baik jika memiliki penguasaan terhadap satu atau lebih Area Knowledge yang ada dalam CM-BOK Dengan penguasaan yang tepat akan Area Knowledge yang ada maka akan tercipta peningkatan kinerja pada suatu proyek yakni, dalam segi waktu, mutu, dan biaya. Manajemen resiko dan keselamatan kerja adalah dua hal yang seringkali dirasakan sebagai fungsi yang saling berhubungan. Manajeman yang efektif dalam perbandingan antara produktivitas dan keselamatan kerja adalah suatu tantangan dalam banyak industri yang mengoperasikan sistem engineering yang dinilai kritis, seperti nuclear power plants atau offshore oil platforms. Pada penelitian ini akan dianalisa mengenai keterkaitan antara area knowledge dengan kinerja pelaksanaan proyek. Dengan penguasaan yang tepat terhadap area knowledge Risk & Safety Management diharapkan dapat dikembangkan suatu upaya untuk meningkatkan produktifitas I kinerja selama masa pelaksanaan proyek.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh dari tingkat pemahaman Area Knowledge Risk & Safety Management oleh manajer konstruksi pada tahap pelaksanaan kegiatan konstruksi terhadap kinerja waktu dan biaya. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survey langsung ke lapangan. Survey dimaksud adalah merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala atau perilaku status kelompok. Survey ini dilakukan dengan cara menyebar kuisioner atau dengan cara wawancara iangsung dengan para ahli yang berkompeten mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian. Tahapan selanjutnya adalah menganalisa apakah ada hubungan keterkaitan antara Risk dan Safety Management baik itu dari segi pemahamannya maupun dari segi pelaksanaannya dengan kinerja pada suatu proyek. Hal ini dapat diperoleh dengan cara melakukan analisis terhadap data yang didapat dari hasil survey.
Dari analisa korelasi yang terjadi dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan proyek Konstruksi, terjadi keterkaitan (hubungan antar ilmu pengetahuan) aspek dari knowledge area (risk management dan Safety management), yang harus diaplikasikan dalam tahap Pelaksanaan Proyek, dan harus dikuasai/dipahami oleh Manajer Konstruksi, untuk meningkatkan kinerja proyek, dalam hal ini adalah kinerja biaya dan kinerja waktu.

Construction activity is an activity with certain characteristic, one of them is that activity have some certain parameter, there are; time, quality, and cost. According to that parameter, the implementation of construction activity need the right management. Management is a process to making a plan, organizing, leading, and controlling activity of every team member including other resources in order to achieving organization objectives. In project construction, one of the management method that can be implemented is construction management. construction management is a method to manage the project, which every phase in development process, are; concept development phase, design phase, tender phase, construction phase and maintenance & operation phase, treating as one whole and integrated system, in objective to raise an optimal result of time, quality, and cost.
Subject of construction management in this research is construction manager. construction manager, while conduct it's role and function, better if they had good comprehension or much better if they had mastery of one or more area knowledge in CM-BOK. With the right mastery of area knowledge, so that will be produced increasing of performance in the project, that is time, quality, and cost. Risk management and safety is two things which is often feel as a relationship function. An effective management in comparison with productivity and safety is a challenge in may industry, while operating engineering system which is critical, such as nuclear ower plant and offshore oil platform. In this research, will be analyze about correlations between area knowledge risk and safety management and performance of project implementation. With the right mastery of risk and safety management, hopefully that could be developed some way to increase productivity / performance as long as project be implemented.
Research objective is to analyze the effect of comprehension level area knowledge risk & safety management By Construction Manager To Increase Performance Of Project Implementation Time & Cost. Survey method is used in this research. Survey is quantitative study for analyze symptom or behavior of group status. This survey is conducted by disseminate questionnaire or by direct interview with the expert in this research. The next step is analyze if there any relation between risk & safety management from the comprehension or implementation to project performance. It can be obtained by conduct data analysis from the survey.
From the correlations analysis, concluded that in the implementation of construction project, there is a relation between aspect from area knowledge (risk and safety management) that should be applicated in the project implementation, and should be mastered I comprehended by construction manager, in order to increase project performance, in this case is cost and time performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Sofyan
"Adanya resiko dalam kontrak kerja konstruksi yang disiapkan oleh pengguna jasa adalah aspek yang sangat mempengaruhi besarnya biaya penawaran pekerjaan konstruksi yang diberikan oleh penyedia jasa. Dalam tesis ini penulis melakukan penelitian resiko-resiko yang terdapat pada kontrak kerja konstruksi yang digunakan oleh Jasa Marga (Persero) sebagai pengguna jasa dalam bekerjasama dengan Kontraktor dan Konsultan sebagai penyedia jasa konstruksi pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan jalan tol di Indonesia dan pengaruhnya terhadap biaya pekerjaan konstruksi. Penelitian dilakukan terhadap kontrak kerja konstruksi jasa pelaksanaan konstruksi, jasa perencanaan konstruksi dan jasa pengawasan konstruksi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun belakangan ini, baik yang telah selesai maupun yang sedang dalam penyelesaian."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T7301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Swastika
"Peninngkatan Kualitas "SDM" terutama Manajer Proyek pada pihak kontraktor selama proses pelaksanaan proyek konstruksi perlu dilakukan untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan jasa konstruksi dengan peningkatan Kinerja Waktu Pelaksanaan Proyek meningkatkan kemampuan dan daya saing dalam menghadapi era globalisasi.
Salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek adalah Kualitas dan Kompetensi /kemampuan dari Manajer Proyek pada pihak kontraktor. Dimana Manajer Proyek tersebut adalah orang yang bisa bertanggung jawab atas satu proyek tertentu, yang membawahi beberapa kelompok kerja yang terdiri dari para spesialis, mengkoordinasi, menggabungkan dan mengarahkan kegiatan berbagai bagian proyek dalam batas-betas biaya, mutu dan waktu.
Data diambil dari bangunan gedung bertingkat di Jabotabek dengan menyebarkan kuesioner, kemudian data diolah dengan mencari hubungan korelasi dan regresi berganda sehingga didapat hasil koefisien korelasi dan koefisien regresi.
Kinerja penyelesaian proyek memiliki korelasi positif dengan pelaksanaan pengendalian biaya, perencanaan penentuan metoda konstruksi, pengendalian material, tenaga kerja termasuk peralatan serta pendidikan non formal bagi Manajer Proyek pada pihak kontraktor. Terbukti variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan linier dengan tingkat korelasi yang sangat kuat dengan kinerja dibandingkan dengan variabel-variabel yang lain. Pengaruh terkuat diantara variabel-variabel tersebut diatas adalah antara kinerja waktu pelaksanaan proyek dengan pengendalian biaya proyek.
Peningkatan kualitas perencanaan proyek melalui penelitian akan mempermudah pengendalian suatu proyek gedung bertingkat Sehingga perencanaan metoda konstruksi yang baik akan sangat berpengaruh terhadap kinerja penyelesaian proyek.
Pengendalian material, tenaga kerja dan peralatan secara efisien juga sangat mempengaruhi kinerja penyelesaian proyek Dengan adanya Manajer Proyek pada pihak kontraktor yang mempunyai kualitas tinggi, pada akhirnya terbukti sangat mempengaruhi peningkatan kinerja waktu penyelesaian proyek konstruksi bangunan gedung bertingkat di Jabotabek
Dalam perencanaan konstruksi, Manajer Proyek pihak kontraktor harus dilibatkan secara maksirnal untuk memudahkan pelaksanaan pengendalian proyek. Selama proyek konstruksi berlangsung pengendalian material, tenaga kerja dan peralatan harus selalu dalam pengawasan yang cukup ketat.
Pendidikan non formal juga ikut mempengaruhi tingkat keberhasilan pengeadalian jalannya proses konstruksi karena Manajer Proyek pihak kontraktor mempunyai bekal kemampuan manajemen konstruksi yang terbaru yang didapat dari mengikuti seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh para ahli manajemen konstruksi."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
NRS Vinny Gemilia Wahyu Muharam
"Kesuksesan seorang Manajer Proyek didalam sebuah perusahaan dapat diukur dari kemampuan dan keahlian yang dimilikinya. Kemampuan dan keablian yang dimiliki Manajer proyek akan bisa terlihat seorang Manajer Proyek sudah pernah menangani beberapa proyek dan berhasil salah satunya menurut penilaian atasan. Disamping itu seorang Manajer Proyek harus dapat memperlihatkan kompetensi yang dimilikinya, serta dapat pula memperlihatkan hasil karyanya dalam menangani dan melaksanakan proyek.
Dalam penelitian ini kesuksesan seorang manajer proyek diukur dari 2 faktor. Kedua faktor kesuksesan tersebut adalah kompetensi yang dimilikinya dan faktor-faktor kunci yang menyebabkan kesuksesan Manajer Proyek dalam pelaksanaan proyek. Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang baik itu berupa prilaku, keterampilan dan pengetahuan. Penelitian ini hanya meneliti kompetensi prilaku. Pada penilaian ada 11 variabel kompetensi prilaku yang digunakan. Untuk mengetahui kompetensi prilaku apa yang memang harus dimiliki seorang Manajer Proyek agar sukses dalam menangani proyek dan 10 faktor kunci sukses yang hares dilaksanakan Manajer Proyek agar menjadikan seorang Manajer Proyek sukses dalam menangani proyeknya.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data dari responder dalam bentuk kuesioner dan wawancara. Sebanyak 35 orang Manajer Proyek di PT.X. 35 Manajer proyek diambil karena hanya 35 orang Manajer Proyek di PT.X yang sudah pemah menangani lebih dari 3 proyek, sebagai persyaratan untuk dapat menjadikan data dalam penelitian ini. Data hasil kuesioner ditabulasikan dan dianalisa dengan menggemakan bantuan SPSS. Dan hasil analisis dengan bantuan SPSS didapatkan bahwa dari 11 variabel kompetensi prilaku yang menempati ranking 1 s/d 5 adalah kompetensi prilaku dorongan berprestasi, pemecahan masalah, kepemimpinan kelompok, inisiatif dan pengarahan. Sedangkan dari 10 faktor kunci sukses yang mempunyai ranking 1 s/d 5 adalah penempatan personil untuk tim proyek, misi proyek, pemantauan dan pengendalian umpan balik, kemampuan teknis, konsultasi dengan pemilik serta dukungan pimpinan.
Pengaruh korelasi dari ke 2 variabel yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa, kesuksesan Manajer Proyek dipengaruhi oleh ketepatan dalam memilih personil untuk tim proyek, ketepatan perencanaan misi dan visi proyek, inisiatif dan kemampuan pengendalian umpan baik dalam setiap proyek.
Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi prilaku Manajer Proyek terhadap kesuksesan proyek dilakukan analisis. Hash analisis dari 35 responden dengan kuesioner didapatkan: ada 13 orang Manajer Proyek yang dinilai tidak sukses. Ketidaksuksesan ini disebabkan ke 13 Manajer Proyek ini memperoleh score 2 (nilai rendah), terhadap kedua variabel yang memiliki ranking pengaruh 1-5, atau yang mempunyai score 2 (nilai rendah) pada salah satu variabelnya.
Dari keseluruhan hasil analisis terbukti bahwa kompetensi prilaku memang merupakan salah satu penentu kesuksesan Manajer Proyek, sebab seorang Manajer Proyek bisa sukses jika dia memiliki kompetensi prilaku dan sudah melaksanakan faktor-faktor kunci sukses secara maksimal dalam setiap pelaksanaan proyeknya.

A success of Project manager in a company can be measure by the capability and the competencies that he has. The Capability and Competencies of a Project Manager could be seen if he had handle several project, and minimal one of his project was declared success by his supervisor. Besides that, Project Manager should always shows his competencies during handling and doing his project.
In this research, a success of Project Manager is gain by measuring 2 factors, which are competencies and other key factors. Competencies are a capability of someone, and it includes an attitude, skill and knowledge. This paper will only discuss about the attitude. We will be using 11 variables of competencies during this research, for discovering what competencies are should have by a project manager in order to gain a success. We also use 10 key factors for success that should be done by Project Manager in order to become success in their project.
The research was done by gathering data from interviewing and questioning the respondent. The respondents are 35 Project Manager in Company X. The writer use 35 Project manager because only 35 person from that company who have been handling 3 project. Data from questioner then tabulated and analyzed with SPSS. Based on the output of SPSS, from 11 variables of competencies that should have by a project manager, the 5 variables, which occupy 1s` rank to 5'h, are achievement, problem solving, leadership, initiative, and direction. From 10 key factors for success, 5 factors that have a higher rank are choosing a right team personnel, mission of a project, monitoring, controlling and feedback respond, technical skill, consultation with the owner and also support from Project Manager.
The result from correlation between 2 variables which is use in this research are we could conclude that a success of Project Manager depend on accuracy in choosing a right team personnel, in arranging vision and mission of a project, initiative and capability of handling controlling and feedback respond in every project.
We also analyzing how big does the competencies influence a success of Project Manager. There are 13 Project Managers from 35 respondents, which are not success. This failure is happen because they have a score 2 (a minimum value) in two of variables with rank 1st until 5th or have a score 2 (a minimum value) in one of the variables.
From all the analyzing in this research, it could be proofed that competencies are one of the determining factor for a success of Project Manager. Project Managers could gain a success if they have good competencies and maximize the effort in implementing key factors of success in their project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muji Indarwanto
"Jasa konstruksi merupakan bidang usaha yang banyak diminati oleh anggota masyarakat di berbagai tingkatan sebagaimana terlihat dari makin besarnya jumlah perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa konstruksi. Peningkatan jumlah perusahaan ini ternyata belum diikuti dengan peningkatan kualifikasi dan kinerjanya, yang tercermin pada kenyataan bahwa mutu produk, ketepatan waktu pelaksanaan, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya manuasia, modal dan teknologi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi belum sebagaimana yang diharapkan.
Salah satu kelola (mismanagement) dituduh sebagai salah satu kontributor penting kegagalan sebagian besar proyek-proyek besar di Indonesia. Namun satu hal yang tidak dapat disangkal, wawasan para manajer puncak, manajer madya dan pengambil keputusan penting di berbagai tingkat sektor pemerintah maupun swasta tentang apa dan bagaimana menjalankan manajemen proyek profesional secara benar, disadari amat sangat kurang.
Dengan demikian rumusan permasalahan adalah bagaimana peran manajer proyek konsultan terhadap kinerja waktu pelaksanaan kontruksi proyek gedung bertingkat tinggi di DKI Jakarta.
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mempelajari peran manajer proyek konsultan terhadap kinerja waktu pelaksanaan proyek konstruksi gedung bertingkat tinggi di DKI Jakarta. Ini sesuai dengan tujuan dari kegiatan manajemen konstruksi, yaitu menghasilkan nilai tambah yang maksimal dengan menyelesaikan suatu kegiatan konstruksi tepat waktu dan biaya atau bahkan kurang dari biaya yang direncanakan dengan memperhartikan kualitas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Omar Yulianto
"Industri jasa konstruksi mempunyai peranan yang besar untuk membantu memperlancar perkembangan pembangunan ekonomi Indonesia dan juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena dapat menghasilkan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pembangunan. Pada saat ini kondisi infrastruktur indonesia sangat lemah, dimana disamping jumlahnya kurang juga infrastruktur yang ada banyak yang rusak sehingga perlu dilakukan percepatan pembangunan dan perbaikannya agar roda perekonomian dapat berjalan lancar. Untuk itu diperlukan penanganan proyek-proyek infrastruktur oleh manajer proyek yang profesional. Untuk menghasilkan kinerja yang baik proyek harus dimanage dengan baik oleh manajer yang berkualitas baik, yaitu yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan meliputi unsur pengetahuan, unsur skill, serta unsur sikap dan perilaku. Kompetensi manajer proyek merupakan salah satu faktor yang penting untuk mencapai keberhasilan penyelesaian proyek tepat pada waktunya. Manajer proyek merupakan individu yang paling menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu proyek konstruksi, karena manajer berperanan dalam mengintegrasikan dan mengkoordinasikan semua sumber dan kegiatan dalam proyek dan bertanggungjawab sepenuhnya atas keberhasilan penyelesaian proyek.
Tujuan penelitian ini untuk meneliti pengaruh kompetensi manajer proyek terhadap kinerja waktu penyelesaian proyek. Variabel bebas yang digunakan adalah kompetensi manajer proyek yang meliputi 3 unsur yaitu unsur pengetahuan, unsur skill, serta unsur sikap dan perilaku. Sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja waktu penyelesaian proyek.
Penelitian dilakukan dengan strategi studi kasus pada PT. X yang merupakan perusahaan konstruksi berbentuk joint venture antara perusahaan Indonesia dan Singapura. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuisioner oleh responden. Data yang terkumpul diolah dan ditabulasikan kemudian dianalisa dengan analisa penjodohan pola (patern matching), analisa pembangunan penjelasan (explanation building), analisa komparatif, dan analisa cluster.
Hasil analisa menunjukkan kompetensi manajer proyek mempunyai pengaruh terhadap kinerja waktu penyelesaian proyek dimana manajer proyek yang berkualitas kompeten pada semua unsur kompetensi menghasilkan kinerja waktu yang tepat waktu. Disamping itu menurut para responden terdapat tiga unsur terpenting dari setiap unsur kompetensi, yaitu untuk unsur pengetahuan : untuk unsur pengetahuan : Project Integration Management, Project Time Management, Project Scope Management; untuk unsur skill : Perencanaan, Kepemimpinan, Pengambilan Keputusan; untuk unsur sikap dan perilaku : Komitmen, Proaktif, Kreatif. Beberapa rekomendasi diberikan yaitu agar perusahaan membuat pedoman kompetensi manajer proyek dan agar kompetensi manajer proyek digunakan sebagai salah satu faktor dalam penilaian kinerja manajer proyek untuk penunjukan manajer proyek yang baru.

Construction industry have an important role in support Indonesia economic development and to increase people welfare because this industry produce many infrastructures which support the development. The condition of Indonesia infrastructures today are not satisfied in which the amount of infrastructures are lack and the condition of old infrastructure are bad as more of them are damage, so that the acceleration of building and improvement is needed to influent the rotation of economic wheel. To achieve this goal the building of the projects must be handled by professional managers. The construction project must be managed with professional manner to produce good performance and for this reason the professional manager is needed. The successful project manager is a manager who has competence in knowledge, skill, and trait.
The competence of project manager is one of important factor to achieve the project successfully that is the project is finished on time. Project manager is an individual who has the biggest role in determination project successfully or failure for project manager has the role in integration and coordination of all sources and activities of the project and fully responsible in completion of project successfully.
The purpose of this thesis is to find out the influence of project manager competence on project time performance. The independent variable is the manager project competence which consist of knowledge, skill, and trait, while the dependent variable is project time performance. The survey is done with case study strategy in PT X, a joint venture construction corporation between an Indonesian and a Singapore corporation. The primary data collection is done with interview and by filling questionnaire by respondents. The data collection is processed and tabulated and then is analyzed by using of analysis as follows : patern matching analysis, explanation building analysis, comparative analysis, and cluster analysis.
The results of analysis indicate that project manager competence has influence on project time performance where project manager with competent quality in all components of competence could produce project completion on time. Beside in opinion of respodents there are three very important component, that are for Knowledge : Project Integration Management, Project Time Management, Project Scope Management; for Skills : Planning, Leadership, Decision Making; for Traits : Comitment, Proactive, Creative. Several recommendations have been made that are the PT X need to make the guidelines of project manager competence and in evaluation of manager performance or in appointed of new project manager the competence components of project manager are used as one factor of evaluation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T24877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kris Adiwibowo
"Kualitas seorang manajer proyek, sebagai wakil dan perusahaan kontraktor yang memimpin tim kerja di lapangan, mempunyai pengaruh terhadap kinerja mutu produk yang dihasilkan oleh tim proyeknya.
Kegagalan dari produk yang dihasilkan dapat menimbulkan pekerjaan perbaikan ulang sebagai konsekuensinya. Hal ini dapat saja teijadi bila pemberi kerja, setelah memeriksa sebagian atau secara keseluruhan, merasa tidak puas atas mutu basil kerja kontraktor kemudian menolaknya dan diikuti dengan perintah kerja perbaikan ulang.
Salah satu usaha untuk mengurangi tingkat kegagalan produksi, adalah dengan cara meningkatkan kualitas pekerja, dalam hal ini manajer proyek sebagai pimpinan tim proyek yang memiliki peranan kunci terhadap kesuksesan pekerjaan. Peningkatan kualitas manajer proyek merupakan bagian dari program peningkatan manajemen mutu (quality management) dan dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan, yang merupakan bagian dari standar prosedur mum ISO 9000.
Penelitian ini difokuskan pada proyek konstruksi bangunan prasarana perhubungan, seperti : jalan, rel kereta api, jembatan, pelabuhan laut darat pelabuhan udara, di wilayah Indonesia. Dari hasil survey diketahui bahwa pada tingkat biaya kerja ulang pada bangunan jenis ini antara 0% sampai 1%.
Dari hasil penelitian statistik dengan program SPSS diketahui bahwa ada hubungan antar kualitas manajer proyek dan kerja ulang. Dari beberapa kriteria manajer proyek yang berkualitas, diketahui bahwa kemampuan manajer proyek di bidang pembinaan hubungan informal dengan konsultan dan tingkat perhatiannya terhadap masalah kesehatan dan keselamatan pemakai bangunan nantinya menjadi variabel penentu terhadap variasi prosentase biaya kerja ulang yang terjadi di proyeknya. Faktor pertama tadi didukung pula oleh pendapat dari para manajer proyek itu sendiri yang menunjukkan bahwa kemampuan membina hubungan antar manusia mendapat peringkat tertinggi sebagai kriteria penilaian bagi manajer proyek yang akan berkinerja baik.
Dari penelitian ini diperoleh gambaran bahwa seorang manajer proyek perlu dididik dan dikembangkan kemampuannya di bidang sacioiechnical system_ Yaitu suatu sistem yang mencakup sistem manajemen proyek, yang meliputi masalah manajerial, teknis dan organisasi, serta sistem sosial, yaitu masalah hubungan antar manusia. Berangkat dari. sistem inilah kiranya masalah standarisasi kualifikasi manajer proyek dapat dimulai sehingga nantinya diperoleh manajer proyek yang mampu berkinerja baik dan menghasilkan produk yang bermutu.

The Affection of Project Manager Quality to ReworkA project manager's qualification, as a representative of a contractor company on site, has relation with quality of the product,, which is produced by his project team.
The failure of product can make the contractor to do rework as the consequence. This could be happen if the owner, after check each parts or general of works, feel no satisfied for the quality of contractor's work. Then, it can be followed by rework order.
One of the efforts to reduce the failures of product, is improving the worker's quality, project manager it means, as the leader of project team who has major influence to get project's success. The improvement of project manager's quality is part of quality management improvement and it can be given by training and education program, as an element of quality procedure standard ISO 9000.
The result of this observation base on observation data on communication infrastructure projects (e.g.: road, bridge, harbour, airport and rail track), in Indonesia. From survey data, known that the value of rework for that kind of project is between 0% and 1%. It is smaller than in building project.
From the statistic observation by SPSS software program, known that there is a relation between project manager quality and rework From some criteria of project manager quality, known that the capability of project manager in informal human relation between project manager and consultant as well as his concern to health and safety of user, e.g. : the owner or public, are two main variables those affect the rework variation. The first criteria is supported by project manager opinion, they put the human relation as the top criteria for a good manager.
From this observation also known that project managers need training and education in sociotechnical system to improve their ability. This system consist of project management system and social system. The project management system consists of organizational, technical and management skill. The social system is human relationship skill.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Puspitasari
"Kontrak kerja konstruksi adalah perjanjian antara pihak yang melakukan perjanjian dalam mengatur hak dan kewajibannya serta memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Memahami detail kontrak kerja kontruksi sama dengan memahami seluruh aspek teknis dan nonteknis pekerjaan sebuah proyek konstruksi yang dikenal kompleks. Bagi penyedia jasa, kontrak kerja adalah langkah awal melaksanakan aktivitas pekerjaan selanjutnya. Oleh karena itu, pemahaman kontrak yang baik, tidak hanya menjadi tolak ukur tercapainya pelaksanaan proyek dengan baik, namun juga dalam mencapai kinerja proyek sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai.
Analisis yang dilakukan adalah mempelajari sejumlah informasi yang berhubungan dengan kontrak untuk mengetahui pemahaman kontraktor dan pelaksanaannya di lapangan yang pada prakteknya selalu ada kendala untuk melaksanakan proyek sesuai dengan kontrak.
Metode yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara dan kuisioner terhadap pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan konstruksi khususnya kontraktor. Pengolahan data dilakukan dengan merangkum hasil wawancara dan kuisioner lalu mengelompokkannya dalam tiga kelompok yang berhubungan dengan pemahaman kontrak, pelaksanaannya dan penilaian kinerja proyek.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kontraktor kecil dan menengah telah memiliki pemahaman yang baik mengenai kontrak dan proyek yang dilaksanakan di lapangan pun sudah sesuai dengan kontrak. Diharapkan dengan hasil analisis mengenai pemahaman kontrak yang baik akan mempengaruhi kinerja proyek, pada akhirnya akan menjadikan kontrak tidak hanya untuk dipahami namun juga untuk dilaksanakan dengan baik sesuai isinya.

Contract work construction is agreement among side conducting agreement in arranging its rights and obligations and also have the power of obligatory law. Comprehending contract detail work construction is equal to comprehending entire technical aspect and work untechnic a project of recognized by construction is complex. To service contractor, contract work is step early executing work activity hereinafter. Therefore, understanding of good contract, not only becoming tired yardstick of execution is project of better, but also in reaching performance of project of as according to target which wish to be reached.
Analysis taken is studying a number of information related to contract to know the understanding of contractor and its execution in field which is on its practice always there is constraint to execute the project of as according to contract.
Used method is by interview and quisioner to side which related to activity of construction specially contractor. Conducted Data-Processing embraced result of last quisioner and interview grouping it in three group related to understanding of contract, its execution and assessment of performance of project.
From result of the research can be concluded that middle and small contractor have owned the understanding of good regarding executed by project and contract in field even also have as according to contract. Expected with result of analysis regarding the understanding of good contract will influence performance of project , in the end will make contract not just for comprehended but also be achieved better according to its contents
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>