Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77217 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Dedy Rizaldy
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA3415
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Dedy Rizaldy
"Pertumbuhan pemakai internet di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat, laju pertumbuhan ini disebabkan oleh banyak faktor yang mendasar diantaranya adalah teknologi yang mendukung tersedianya terminal untuk mengakses internet dengan mudah dan relatif murah serta pasar pengguna yang telah siap untuk dimasuki. Namun satu hal yang menarik dari statistik jumlah pelanggan dan pengguna internet di Indonesia yaitu perbedaan angka yang sangat besar dimana jumlah pengguna sepuluh kali lebih besar dari angka pelanggan, hal ini menunjukan bahwa pengguna internet di Indonesia tidak berlangganan melalui penyedia jasa internet untuk dapat mengakses layanan internet. Kondisi ini membuka peluang untuk membangun bisnis jasa layanan WiFi Hotspot Intenet Akses dengan menggunakan SMS sebagai media transaksi. Jasa layanan internet ini tidak mengharuskan penggnna internet untuk berlangganan terlebih dahulu melainkan pengguna internet hanya cukup mengirimkan SMS kepada nomor singkat tertentu dimana sebelumnya telah ada perjanjian bisnis antara operator seluler pemilik jaringan SMS dengan penyelenggara internet. Selanjutnya sistem yang terintegrasi antara SMS dan jaringan internet akan mengirimkan username dan password yang diutamakan untuk login pada jaringan WiFi internet akses yang sudah ada. Layanan ini sangat mudah dan fleksibel bagi pengguna intemet yang membutuhkan koneksi intemet dimanapun berada dan pembayarannya cukup dengan mengurangi pulsa telepon seluler yang digunakan atau menagihkan pada rekening telepon seluler tiap bulannya. Dalam membangun bisnis layanan WiFi Hotspot internet Akses yang menggunakan SMS sebagai media transaksi diperlukan suatu analisa pasak yang cermat sebagai langkah awal dari strategi perencanaan dan kebijakan manajemen telekomunikasi agar bisnis tersebut mendapatkan keuntungan dan terhindar dari kesalahan. Metode Porter 's Five Force Competition adalah metode yang cukup mudah dan kuat untuk memberikan penjelasan analisa pasar, situasi bisnis dan kekuatan kompetitif. Hal ini sangat berguna karena dapat membantu untuk memahami posisi persaingan yang sedang dihadapi dan kekuatan posisi bisnis yang akan dimasuki.

The growth of internet user in Indonesia shown rapidly, this growth rate caused of many element factors among others are technology that supported internet availability to access internet as easily and cheaper, also the market has prepared to be entered. However a piquancy of statistic of the amounting of customer and internet consumer in Indonesia has shown a differed significant value , in which the amount of internet consumer was ten times from the customer number, this was indicate that consumer of internet in Indonesia have not necessary subscribe to internet provider to access the internet service. This condition opened the opportunity to develop a business of Wifi Hotspot internet access by using SMS as a transaction media. This business service of internet does not require subscribing beforehand, the internet user enough to send SMS to certain brief number special only in which they had have a business agreement between cellular operators of SMS network owner with the internet provider, then the integrated systems between SMS and internet network will deliver user name and password to be used for login to the access internet WiFi networking. This service is very easy and flexible to the internet user to access an internet connection at anywhere and the payment will charge from cellular phone pulse or by monthly bill at the cellular phone account. On developed a business WiFi Hotspot internet Access service, which using SMS as the transaction media is needed market analyze as accurate as the preliminary step from the planning strategy and telecommunication management policy, it due such business reached the maximized profit and avoid from any mistaken. The Method of Porter's Five Force Competition is the easiest and strongest method that provides market analyzes distinctly, business solution and its power. This is very useful, it could assist to comprehend strength of emulation position which being facing and the strength of business position to be entered."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16121
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA3418
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ida I Dewa G. Utama
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
TA3086
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Junindo Abdillah
"Telekomunikasi merupakan salah satu sektor industri strategis dalam penyediaan layanan publik untuk menyampaikan informasi. Dalam era globalisasi dan liberalisasi, sektor ini memegang peranan penting mendukung dan meningkatkan persaingan bisnis dan perekonomian. Sistem pengiriman pesan (messaging system) yang telah ada saat ini sudah banyak dikenal dan dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat baik berupa voicemail, faks, e-mail, SMS dan lain-lain.
Menangkap perkembangan ini, PT. Telkom Divre II memanfaatkan peluang tersebut dan menawarkan suatu solusi yang akan mengintegrasikan berbagai bentuk messaging system ke satu sistem, dikenal dengan nama Telkom Informasi Lintas Media (Telkom Infolima) dibangun melalui teknologi UMS (Unified Messaging System).
Dalam tesis ini mencoba menyajikan analisa peluang bisnis messages bagi PT. Telkom Divre II dilihat dari berbagai aspek, yaitu aspek pasar, aspek pesaing, aspek internal organisasi, aspek regulasi dan aspek teknis. Analisa dilakukan melalui pengolahan data dari berbagai sumber yang ada. Analisa strategi bisnis messages didasarkan pada analisa SWOT yang memperhatikan kekuatan, kelemahan internal, ancaman eksternal serta peluang yang ada, analisa kelayakan investasi dengan menggunakan metode payback period, internal rate of return, net present value dan profitability index. Dalam mengimplementasikan produk Telkom InfoLima ini dibutuhkan juga perencanaan pemasaran di antaranya segmentasi pasar, menentukan target pasar dan melakukan positioning agar bisa merumuskan strategi bauran pemasaran yang merupakan strategi pemasaran.
Dari hasil analisa peluang bisnis messages ini dapat disimpulkan bahwa produk Telkom InfoLima, di mana PT. Telkom dalam rangka untuk mencapai tujuan menjadi full service and network provider dengan kemampuan multi service bundling serta berusaha untuk menjadi leader dalam bisnis InfoCom agar dapat memimpin persaingan dan mempertahankan tingkat volume serta pendapatan. Berdasarkan hasil analisa SWOT, kelayakan investasi dan analisa bauran pemasaran tampak bahwa bisnis messages ini layak untuk diimplementasikan.

Telecommunication is one of the strategic industry preparation public service bringing the information. In this era of globalization and liberation this sector has grabbled part of important thing for sending information and increasing competition and economy. The messaging system in this era, has been knowing and used by the community whether its voicemail, fax, email, SMS and others. Responding that, PT. Telkom Divre 11, advantage the opportunities and offering a solution to integrate many kind of messages system into one system, known as Telkom Informasi Lintas Media (Telkom InfoLima) which developed by Unified Messaging Systems concept.
The opportunity of messages business for PT. Telkom Divre II Jakarta, consider by market aspect, competitor aspect, internal organization aspect, regulated aspect and technical aspect. Strategy business messaging based on SWOT analyzed which included internal strong and weakness, external threats and also the opportunities from any available sources. Feasible studies of investment through payback period internal rate of return, net present value and profitability index method. In implemented the Telkom InfoLima product needs marketing planning too, including market segmentation, market targeting and positioning market, then it could be formulated marketing mix as part of marketing strategy.
From opportunity messages business analyze, have end result that product of Telkom InfoLima, in purpose to be full service and network provider with ability multi service bundling and to become a leader in Information and Communication business, stronger in the competition, maintaining volume level and earning for Telkom. As the result of SWOT analyzed, study of investment and marketing mix strategy, the business of unified messaging systems as known as Telkom InfoLima is feasible to be implemented.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Alex Y.
"PT. Satelit Palapa Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. Kepuasan pelanggan di dalam pemakaian jasa tersebut sangatlah penting sehingga perusahaan berusaha menjaga kehandalan dan ketersediaan sarana tersebut pada tingkat yang tinggi.
Divisi operation and maintenance sebagai salah satu divisi pada perusahaan menjadi kunci penting menjaga jaringan pada kualitas yang diinginkan pelanggan.
Pada kegiatan penyusunan skripsi ini penulis melakukan perancangan pengklasifikasian elemen jaringan dan perancangan sistem informasi penanganan masalah-masalah dari keluhan pelanggan. Perancangan kedua hal tersebut akan membantu bidang quality of service (QOS) yang berada didalam divisi operasi dan pemeliharaan untuk memantau dan menganalisis kualitas jasa perusahaan.
Pengklasifikasian yang berkaitan erat dengan manajemen eskalasi yang diterapkan perusahaan membantu perusahaan untuk menangani masalah pada jaringan sesuai dengan prioritas baik dari segi daerah maupun dari segi waktu. Sistem informasi pada penanganan masalah dari keluhan pelanggan akan membantu divisi operasi dan pemeliharaan untuk mengambil tindakan atas keluhan pelanggan dan menjaga kepercayaan pelanggan.
Hasil-hasil perancangan tersebut juga membantu divisi operasi dan pemeliharaan mendapatkan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan kepentingannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Wulandari
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T36609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penerapan sentral dengan kapasitas besar yang diiakukan oleh PT TELKOM akan memperluas daerah layanan sentraI tersebut_ Hal ini memerlukan pemiIihan struktur jaringanyang tepat antara jaringankonvensional danjaringan yang menggunakan perangkat remote seperti RDLU. Perbandingan kedua st iddur tersebut pads daerah dengan kepadatan 50 sst/Km2 , 100 sst/Km2 , 125 sst/Km2 dan 200 Km2 akan menghasilkan jaringan yang tepat untuk diterapkan pada daerah suburban. Perbandingan dilakukan dengan menghitung dimensi jaringan baik Was daerah cakupan sentral maupun Rumah Kabel (RK). Perhitungan dimensi jaringan itu menentukan jaringan yang dapat digunakan serta perlu tidaknya dipakai perangkat RDLU. Perbandingan kedua struktur tersebut menghasilkan masukan bahwa pemakaian RDLU dengan kabel diameter 0,6 mm paling ekonomis jika digunakan pada daerah yang memiliki kepadatan 50 sst/Km2 , 100 sst/Km2 dan 125 sst/Km2. Sedangkan jari:ngan konvensional dengan kabel berdiameter 0,6 mm paling ekonomis jika digunakan pada daerah dengan kepadatan 200 sst/Km2."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priska Apnitami
"Dengan adanya program Base Transceiver Station (BTS) di wilayah tertinggal, terluar, terdepan (3T) dan penyediaan layanan akses internet, pemerintah Indonesia melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) berupaya mendorong pemerataan infrastruktur telekomunikasi guna menjembatani kesenjangan digital di Indonesia. Penelitian ini mencoba untuk melihat pengaruh dari kehadiran program BTS di wilayah 3T dan juga program layanan akses internet di Indonesia pada level kabupaten/kota dalam meningkatkan penetrasi internet di Indonesia menggunakan pendekatan ekonometrika model Difference-in-Difference (DiD) dengan Propensity Score Matching yang menggunakan data tahun 2015 sebagai data sebelum adanya program dan data tahun 2020 sebagai data setelah adanya program. Dari hasil studi didapatkan bahwasanya hingga awal Maret 2020, program BTS di wilayah 3T belum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penetrasi internet jika menggunakan seluruh sampel. Namun, jika sampel dibagi berdasarkan area, pengaruh program BTS di wilayah 3T dapat terlihat secara signifikan dengan koefisien sebesar 9,850 untuk area Kalimantan dan 5,179 untuk area Sulawesi dengan catatan asumsi tren paralel terpenuhi untuk kedua area tersebut. Sedangkan, untuk program layanan akses internet, belum ditemukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap penetrasi internet jika menggunakan seluruh sampel yang terbatas pada wilayah 3T. Jika sampel dibagi berdasarkan area, program layanan akses internet memiliki hubungan positif terhadap penetrasi internet pada wilayah 3T di area Sumatera & Jawa dengan koefisien sebesar 2,495 dan asumsi tren paralel untuk area ini terpenuhi, walaupun hasil tersebut belum signifikan secara statistik.

With the Base Transceiver Station (BTS) program in the frontier, remote, outermost (Terdepan, Terpencil, Terluar/3T) areas and the internet access (Akses Internet/AI) services program, the Indonesian government, through the Telecommunications and Information Accessibility Agency (Badan Aksesibiltas Telekomunikasi dan Informasi/BAKTI) is trying to boost the distribution of telecommunication infrastructure to bridge the digital divide in Indonesia. This research finds out the impact of the BTS in the 3T areas and internet access services programs at the district/city level on internet penetration using Difference-in-Difference (DiD) with Propensity Score Matching (PSM) model with data from 2015 as the pre-treatment data and data from 2020 as the post-treatment data. The estimation results showed that the BTS program in the 3T area still has no impact on internet penetration using full samples. However, if the sample is divided by region, the effect of the BTS program in the 3T region on internet penetration can be seen significantly with a coefficient of 9,850 for the Kalimantan area and 5,179 for the Sulawesi area, provided that the parallel trend assumptions are met for those two regions. Meanwhile, for the internet access service program, there has also not been found a significant effect if using all samples that are limited to the 3T area. If the sample is divided by area, the internet access service program has a positive relationship with internet penetration in the 3T region in the Sumatra & Java area with a coefficient of 2,495 and the parallel trend assumption for this area is fulfilled, even though it is not statistically significant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>