Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194506 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widdy Winarta
"Penyakit jantung koroner merupakan penyakit berbahaya dengan berbagai faktor risiko. Penelitian ini pun bertujuan untuk meneliti tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok remaja dan dewasa di Jakarta Selatan agar nantinya dapat dijadikan acuan dalam upaya pencegahan penyakit jantung koroner. Penelitian ini merupakan sebuah studi cross sectional analitik yang dilakukan pada kelompok remaja dan dewasa di Jakarta Selatan dengan jumlah total sampel 104 orang yang terdiri atas 52 orang remaja dan 52 orang dewasa. Data penelitian diambil dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji reliabilitas dan validitasnya sebelum pengambilan data dilakukan. Hasil dari penelitian memperlihatkan rerata usia kelompok remaja dan dewasa adalah 16,85 dan 45(±8,197). Selain itu terdapat 27 laki-laki dan 25 perempuan pada kelompok remaja serta 24 laki-laki dan 28 perempuan pada kelompok dewasa. Dari hasil penelitian, didapatkan data bahwa persentase remaja dengan pengetahuan dan perilaku baik hanya 36,5%. Pada kelompok dewasa, didapatkan pengetahuan baik sebesar 34,6% dan perilaku baik sebesar 67,3%. Selain itu, pada kedua kelompok didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku. Dengan demikian, upaya perbaikan perlu dilakukan dengan fokus utama pada pengetahuan dewasa dan remaja serta perilaku remaja.

Coronary heart disease is a serious health problems which has many risk factors related to it. This research aims to study the level of knowledge, attitude and practice of adults and adolescents towards coronary heart disease in South Jakarta for future implementation of its result on prevention of coronary heart disease. A cross-sectional study was performed on 104 people of South Jakarta which encompass 52 adolescents and 52 adults. The questionnaire which has been tested for its reliability and validity were used for data collection. Mean scores of the adolescents and adults age were 16.85 and 45(±8.197) respectively. There were 27 men, 25 women; and 24 men, 28 women respectively in adolescents and adults group that participated in this research. Main problem that was obtained from this research is a low level of good knowledge and attitude of the adolescent group which is only 36.5%. Besides that, a problem was also seen in adults group which level of good knowledge and practice is 34.6% and 67.3% respectively. In both groups, relationship between knowledge, attitude and practice is not significant. In conclusion, improvements in knowledge and practice of adults and adolescents is necessary because low percentage was seen in each group.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Maulana
"Penyakit jantung koroner adalah penyakit dengan risiko multifaktorial. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok dewasa dan remaja di Jakarta Timur agar kedepannya dapat dijadikan pedoman untuk upaya pencegahan penyakit jantung koroner. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional analitik yang dilakukan pada kelompok dewasa dan remaja di Jakarta Timur dengan jumlah total sampel sebanyak 110 orang yang terdiri atas 55 orang remaja dan 55 orang dewasa. Sampel penelitian adalah 24 laki-laki dan 31 perempuan pada kelompok remaja serta 26 laki-laki dan 29 perempuan pada kelompok dewasa Data penelitian diambil dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum dilakukan pengambilan data. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan rerata usia kelompok dewasa dan remaja adalah 39,69 dan 17,02 tahun. Pada kelompok dewasa dengan pengetahuan kurang hanya sebanyak 32,7%. Hasil yang diperoleh pada kelompok remaja jauh dibawah dewasa yaitu sebanyak 46,2% memiliki pengetahuan kurang. Pada penelitian ini, didapatkan bahwa pada kelompok dewasa, pengetahuan dan sikap tidak berhubungan dengan perilaku dengan nilai p masing-masing adala 0,346 dan 0,927. Pada kelompok remaja, pengetahuan dan sikap juga tidak berhubungan dengan perilaku dengan nilai p masing-masing adalah 0,997 dan 1,000. Dengan demikian, perlu adanya upaya perbaikan dengan fokus utama pada pengetahuan dewasa dan remaja serta perilaku remaja.

Coronary heart disease is major health problems nowadays which has multifactorial risk related to it. Thus this research goal to study the level of knowledge, attitude and practice of adolescents and adults towards coronary heart disease in East Jakarta for future implementation of its result on prevention of coronary heart disease. A questionnaire-based survey which has been tested for its reliability and validity was carried out with 55 adolescents and 55 adults, selected randomly from population in East Jakarta as research subject. There were 26 men and 29 women in the adults group while in adolescents group there were 24 men and 31 women which participated in this research. The mean scores of the adults age were 39,69 while for the adolescents group were 17,02. The results showed that 46,2% adolescent group with poor knowledge. While in adults groups showed better result with 32,7% with poor knowledge. In adults group, the level of knowledge and attitude is not correlated to the level of practice. Same result were also seen in adolescents group where the level of knowledge and attitude did not correlate to the level of practice. In conclusion, improving knowledge and practice of adults and adolescents is necessary because low percentage was seen in each group.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grasella Angelika Putri
"Penyakit jantung koroner (PJK) telah menjadi penyebab utama mortalitas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Prevalensi PJK semakin lama semakin meningkat di negara berkembang. Hal tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan risiko mayor PJK. Modifikasi faktor risiko tersebut memerlukan peran pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai penyakit jantung koroner. Kelompok remaja dan dewasa menjadi sasaran yang tepat untuk pencegahan PJK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan, sikap, dan perilaku penyakit jantung koroner pada kelompok remaja dan dewasa di Jakarta Pusat sebagai bentuk upaya pencegahan penyakit.
Penelitian menggunakan desain potong lintang. Sampel penelitian terdiri dari kelompok remaja dan dewasa di daerah Rawasari, Jakarta Pusat. Jumlah sampel penelitian 102 orang, yaitu 51 kelompok remaja dan 51 kelompok dewasa yang diambil melalui kuesioner. Dari data yang telah dikumpulkan, didapatkan 43,1% remaja dan 25,5% dewasa memiliki tingkat pengetahuan kurang, sebanyak 3,9% remaja memiliki sikap yang kurang, serta 3,9% remaja dan dewasa memiliki perilaku yang kurang. Selain itu, didapatkan pula bahwa pengetahuan dan sikap tidak memiliki hubungan bermakna dengan perilaku pada kelompok remaja dan dewasa. Walaupun tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, dan perilaku, perbaikan pengetahuan, sikap, dan perilaku sangat dibutuhkan karena masih banyak kelompok remaja dan dewasa yang belum memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku baik.

Coronary heart disease is amongst mortality in the world, including Indonesia. The prevalence of coronary heart disease is increasing in Indonesia. It is caused by increasing risk factors, especially the major risk factor. Knowledge, attitude, and practice have important parts to minimize the risk factor of coronary heart disease. Adolescent and adult group are the important group to prevent the disease. This research aims to know the knowledge, attitude, and practice about coronary heart disease in adolescent and adult groups at Central Jakarta for preventing the disease.
This research use cross sectional design and the sample is 102 people, including 51 adults and 51 adolescents group in Rawasari, Central Jakarta. The results show that 43.1% adolescents and 25.5% adults have poor knowledge, 3.9% adolescents have poor attitude and 3.9% adolescents and adults have poor practice. There is no relation between knowledge, attitude, and practice both in adolescent and adult group in this research (p > 0.05). However, it is needed to improve knowledge, attitude, and practice in adult and adolescent group because of poor knowledge, attitude, and practice .
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juniarto Jaya Pangestu
"Penyakit jantung koroner (PJK) memiliki prevalensi dan mortalitas yang tinggi. Selain itu, kerugian dari segi ekonomi yang ditimbulkannya pun tidak sedikit. Sayangnya perilaku berisiko terkait PJK pada kelompok pada remaja dan dewasa menunjukkan tren yang semakin meningkat. Sebagai landasan program intervensi perilaku berisiko tersebut, diadakan penelitian untuk mencari tahu gambaran dan hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja dan dewasa terkait PJK. Studi potong lintang ini dilakukan di Jakarta Utara tahun 2012 pada 51 orang remaja dan 51 orang dewasa.
Hasil penelitian menunjukkan subjek dengan pengetahuan baik pada kelompok remaja dan dewasa, secara berturut-turut, hanya 25% dan 33%. Meskipun populasi dengan tingkat sikap baik pada kedua kelompok mencapai 73% dan 75%, kelompok remaja perlu mendapat perhatian khusus karena hanya 31% remaja yang memiliki perilaku baik. Tidak ditemukan keterkaitan antara tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku, sehingga diperlukan strategi intervensi yang menargetkan langsung pada aspek perilaku.

In Indonesia, coronary heart disease (CHD) has grown to be one of the most prominent health problem, considering its high prevalence and mortality rate. Furthermore, the disease has caused an enormous amount of financial loss. Unfortunately, trend shows that unhealthy behavior related to CHD is increasing. Therefore, we held a study about knowledge, attitude, and practice regarding CHD in Jakarta Utara in 2012, as the basis of intervention program to this risky behavior. It used cross-sectional design and involved 51 adolescences and 51 adults.
The study shows that there were only 25% and 33% subjects in adolescent and adult group, respectively, who have good knowledge. Adolescent should be put on concern because only 31% subjects in adolescent group had good practice, although the attitude was good. There was no significant association between the knowledge, attitude, and practice in this study. Thus, an intervention directly targeting community practice should be developed.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadim Marchian Tedyanto
"Penyakit jantung koroner adalah penyebab kematian besar di Indonesia. Salah satu upaya pencegahan PJK primer yang dilakukan adalah intervensi perubahan gaya hidup. Intervensi dilakukan pada aspek pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terkait PJK. Target intervensi utama adalah kelompok remaja dan dewasa. Metode dan tingkat keberhasilan intervensi ditentukan pula oleh karakteristik awal masyarakat. Oleh sebab itu, perlu diketahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat untuk menentukan metode intervensi yang efektif. Desain studi yang digunakan adalah potong lintang. Data primer diambil dengan kuisioner. Total responden berjumlah 508 warga Jakarta, masing-masing 254 remaja dan 254 dewasa.
Hasil studi menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan baik hanya ditemukan pada 163 subjek (32,09%), tingkat sikap baik ditemukan pada 374 subjek (73,62%), dan tingkat perilaku baik ditemukan pada 270 subjek (53,15%). Studi menemukan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan dengan perilaku terkait PJK pada kedua kelompok dengan p remaja dan p dewasa masing-masing 0,7 dan 0,1. Hubungan antara sikap dengan perilaku juga dibuktikan tidak signifikan dengan p masing-masing 0,1 untuk remaja dan 0,6 untuk dewasa. Berdasarkan hasil penelitian ini, metode intervensi yang cocok bagi masyarakat Jakarta adalah intervensi perilaku secara langsung, baik bagi remaja atau dewasa.

Coronary heart disease is one of Indonesia’s major causes of death. One of the primary prevention effort to be done is by changing the community’s lifestyle in knowledge, attitude, and practice. The main intervention targets are adults and adolescents group. As community characteristics can affect the intervention method and success rate, there is a need to evaluate the knowledge, attitude, and practise regarding coronary heart disease in order to come up with an effective intervention method. The study design used is cross-sectional. Primary data is collected using questionnaire form. Total participants are 508 Jakarta people. There are 204 adults dan 204 adolescents.
Study shows that only 163 respondents (32.09%) have a good result in knowledge, 374 respondents (73.62%) has a good result in attitude, and only 270 respondents (53.15%) has a good result in practice. This study also found that there are no significant association between knowledge and practice in both groups with p 0.7 and 0.1 for adolescent and adult respectively. Association between attitude and practice are also found to be nonsignificant with p for adolescent and adult, 0.1 and 0.6 respectively. In conclusion, the best prevention method for Jakarta people is direct behaviour intervention, both for adults and adolescents.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Wibowo
"Salah satu di antara penyakit tidak menular yang memiliki prevalensi terbanyak dan tingkat mortalitas serta morbiditas yang tinggi adalah penyakit jantung koroner. Penyakit ini memiliki faktor risiko yang tidak dapat diubah. Hal ini membuat pencegahan akan penyakit tersebut menjadi lini pertama dan terutama dalam menanggulanginya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat di Jakarta Barat pada sekelompok usia remaja dan dewasa serta menilai hubungan antara ketiganya. Adapun studi yang digunakan adalah berupa studi analitik cross sectional observasional lewat pembagian kuesioner tervalidasi. Total sampel yang digunakan adalah sebanyak 108 sampel berupa data primer yang terbagi atas 54 kategori remaja dan 54 kategori dewasa yang tinggal di suatu wilayah di Jakarta Barat. Dari hasil penelitian, diperoleh 33 remaja (61,11%) dan 34 dewasa (63 %) yang berpengetahuan "kurang". Tingkat sikap yang diperoleh adalah terdapat 11 remaja (20,3 %) dan 39 dewasa (72,2 %) yang bersikap "kurang". Tingkat perilaku yang didapat adalah 25 remaja (46,3 %) dan 15 dewasa (27,78 %) yang berperilaku kurang. Studi analitik kemudian menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dan tingkat sikap yang dimiliki dengan tingkat perilaku yang didapat baik pada remaja maupun dewasa (nilai p > 0.05). Kesimpulan dari peneliti adalah masih banyaknya tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku dengan kategori "kurang" pada kelompok remaja dan dewasa namun tidak memiliki hubungan bermakna sehingga perlu adanya intervensi khusus di luar ketiga hal tersebut untuk perubahan perilaku masyarakat di Jakarta Barat.

According to World Health Organization, there has been a shift of change in course of disease where non infectious diseases have primarily become the main problem. Coronary heart disease is an example of non infectious disease which has many risk factors contributing the disease itself. The objective of this study is to obtain the level of health knowledge, attitude, and practice on coronary heart disease and its risk factors among community in West Jakarta and furthermore investigate whether there is a relation between those factors among teenagers and adults. Cross sectional study was carried out on 108 volunteers, which consist of 54 teenagers and 54 adults, at a community in West Jakarta using multistage random sampling. Standard questionnaire at a total of 20 questions was used to interview those volunteers. Level of knowledge, attitude, and behavior first was computed based on total correct answers and then categorized according to total score of each respondents. There are 33 teenagers (61,11 %) and 34 adults (63 %) in level of knowledge, 11 teenagers (20,3 %) and 39 adults (72,2 %) in level of attitude, and 25 teenagers (46,3 %) with 15 adults (27,8 %) in level of practice that belong to category "poor". Analitic study shows that there are no relation between level of knowledge and attitude in accordance to the level of attitude neither in teenagers nor in adults (p > 0.05. This is the first study of surveillance of health knowledge, attitude, and behaviour in West Jakarta about coronary heart disease.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Intan Widyasari
"Kejadian penyakit jantung koroner mengalami peningkatan tiap tahunnya. Kabupaten Kebumen memiliki persentase penyakit jantung koroner cukup tinggi sehingga penting dilakukannya upaya pencegahan. Pengetahuan dan sikap berhubungan dengan kemampuan seseorang melakukan pencegahan penyakit jantung koroner. Ketidakkonsistenan hasil pada penelitian serupa menjadikan penting dilakukannya penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan penyakit jantung koroner terutama pada masyarakat di Kabupaten Kebumen. Pengambilan data menggunakan instrumen penelitian secara online dengan Knowledge Questionnaire, Attitude Scale, serta kuesioner Knowledge, Attitude, Practice. Hasil analisis menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada 440 responden dengan teknik pengambilan sampel quota sampling didapatkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan mengenai penyakit jantung koroner dengan perilaku pencegahan penyakit jantung koroner (p 0,032; OR 1,549; CI 1,056-2,273). Selain itu, didapatkan pula hubungan yang signifikan antara sikap mengenai penyakit jantung koroner dengan dengan perilaku pencegahan penyakit jantung koroner (p 0,032; OR 0,648; CI 0,443-0,948) pada masyarakat di Kabupaten Kebumen.

The incidence of coronary heart disease has increased every year. Kebumen Regency has a high percentage of coronary heart disease, so it is important to do prevention efforts. Knowledge and attitudes relate to a person's ability to prevent coronary heart disease. The inconsistency of results in similar studies makes it important to conduct research to determine the relationship between knowledge and attitudes with coronary heart disease prevention behaviour, especially in people in Kebumen Regency. Data were collected using online research instruments with Knowledge Questionnaire, Attitude Scale, and Knowledge, Attitude, Practice questionnaires. The results of the analysis using cross-sectional design conducted on 440 respondents with quota sampling technique obtained a significant relationship between knowledge about coronary heart disease and coronary heart disease prevention behaviour (p 0.032; OR 1.549; CI 1.056-2.273). In addition, there was also a significant relationship between attitudes regarding coronary heart disease and coronary heart disease prevention behaviour (p 0.032; OR 0.648; CI 0.443-0.948) in the community of Kebumen Regency"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Lianasari
"Penyakit Jantung Koroner PJK adalah penyakit pada jantung yang terjadi karena otot jantung mengalami penurunan suplai darah. Kurangnya pengetahuan pasien mengenai faktor risiko penyakit jantung koroner berkaitan dengan terjadinya serangan jantung berulang yang akan berdampak pada meningkatnya biaya perawatan dan psikologis pasien yaitu depresi, bahkan dapat menyebabkan komplikasi ataupun kematian. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif komparatif dengan pendekatan cross- sectional. Sampel penelitian berjumlah 67 orang dengan diagnosis penyakit jantung koroner. Pengambilan sampel dengan metode non- probability sampling yaitu consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan faktor risiko penyakit jantung koroner dengan serangan jantung berulang p= 0,43, 0,05. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan faktor risiko penyakit jantung koroner dengan frekuensi serangan jantung berulang p=0,57, 0,05 . Penelitian ini merekomendasikan pemberian edukasi yang disertai dengan motivasi kepada pasien untuk dapat mengubah perilaku sehingga memiliki kesadaran yang tinggi untuk mengontrol faktor risiko dengan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari serangan jantung berulang.

Coronary Artery Disease (CAD) is a disease caused by an imbalance between blood supply and heart muscle oxygen demand. Insufficient knowledge about risk factors contributing to CAD is associated with higher recurrence of heart attack, causing the rise of the hospitalitation cost, depression, others complications even death. This study employed comparative descriptive design with cross sectional method, involving a consecutive sample of 67 patients with CAD as their primary diagnosis. Our study showed that there was no relationship between knowledge of CAD risk factors with the recurrence of heart attacks p 0,43, 0,05. Similarly, the study revealed that there was no relationship between risk factors for coronary heart disease and the frequency of heart attack's recurrence p 0,57 0,05 . This study suggested nurses to provide health education along with continuous and effective motivation in order to help patients controlling their risk factors in order to avoid the recurrence of heart attack."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Hardjojo
"ABSTRAK
Tesis ini membahas perubahan tingkat pengetahuan dan sikap pegawai Universitas
Terbuka (UT) yang berpotensi penyakit jantung koroner setelah mendapat
penyuluhan Penyakit Jantung Koroner. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dengan desain quasi experimental. Metode intervensi yang dipilih adalah ceramah,
tanya jawab dan konsultasi. Hasil intervensi penyuluhan menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan meningkat secara bermakna α<0,05 dengan p.value 0,000
dibanding sebelum penyuluhan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah intervensi
penyuluhan Penyakit Jantung Koroner berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan
pegawai Universitas Terbuka yang berpotensi penyakit jantung koroner, tetapi tidak
merubah sikap sehingga disarankan manajemen UT untuk mengadakan intervensi
lagi untuk mendapatkan perubahan sikap pegawai UT yang berpotensi penyakit
jantung koroner.

Abstract
The thesis was to discuss the changes in knowledge level and attitudes of the
Indonesian Open University (UT) employees who potentially coronary heart
disease after receiving education of coronary heart disease. The research is a
quantitative study with a quasi experimental design. Intervention method chosen is
lecture, discussion and consultation. Results indicate that counseling intervention
significantly increased knowledge level of α <0.05, p.value=0.000 compare with
before the extension. The conclusion of this research is the extension of coronary
heart disease intervention effect on knowledge level of the UT's employees
potentially coronary heart disease, but did not change the attitude, so it is
recommended to UT's management to hold intervene again to get a UT's employee
attitude changes that potentially coronary heart disease."
2012
T30321
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Dwi Octavianie
"Skripsi ini menjelaskan tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kejadian penyakit jantung koroner pada wanita. Penelitian dilakukan menggunakan desain cross-sectional dan data sekunder berasal dari rekam medis di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Dari 224 responden yang diteliti, variabel penelitian berupa status obesitas, merokok, konsumsi alkohol, umur, pendidikan dan status pekerjaan ternyata tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian penyakit jantung koroner yang dialami pasien wanita di Rumah Sakit tersebut. Untuk aktivitas fisik tidak dapat diteliti karena data yang dibutuhkan tidak tersedia.

This thesis describes the factors that influence the incidence of coronary heart disease in women. This study uses a cross-sectional study design with secondary data derived from medical records at the National Cardiovascular Center Harapan Kita. The number of samples studied was 224 inpatients in that hospital. The study found that there was not a significant relationship between variables (obesity, smoking, alcohol consumption, and sociodemographic) with the incidence of coronary heart disease in women. For physical activity can not be investigated because the required data was not available."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>