Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192426 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naufal Zulfahmi
"Kota Depok merupakan salah satu kota di Indonesia yang sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Letaknya yang berada dekat dengan kota Jakarta membuat Kota Depok menjadi pilihan masyarakat untuk membangun permukiman dan tempat usaha. Menonton televisi adalah salah satu hiburan yang dapat masyarakat nikmati di rumah. Penelitian ini menentukan persebaran pelanggan televisi parabola berlangganan dan faktor yang mempengaruhi harga berlangganan televisi parabola berlangganan.
Metode yang digunakan adalah pendekatan keruangan untuk mengidentifikasi wilayah dominasi pelanggan televisi parabola berlangganan dan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan persebaran pelanggan televisi parabola berlangganan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa persebaran pelanggan televisi parabola berlangganan di koridor penelitian adalah acak, dan faktor yang mempengaruhi harga berlangganan hanya tingkat pendidikan, sedangkan tingkat pendapatan dan jenis pekerjaan tidak mempengaruhi harga berlangganan.

Depok city is one of the cities in Indonesia, which is in the process of growth and development. It lies close to the city of Depok to Jakarta and become people's choice to build settlements and places of business. Watching television is one of the entertainment that people can enjoy at home. This study determines the distribution of satellite subscription television customers and the factors that affect the price of subscription satellite television subscription.
The method used is a spatial approach to identify regions dominated subscribe to satellite television subscribers and descriptive analysis to describe the distribution of satellite subscription television customers. The results obtained showed that the distribution of satellite subscription television customers in the corridor study is randomized, and the factors that affect the price of subscription only education level, while the level of income and type of work does not affect the price of subscription.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faishal Rizky
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi implementasi Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pembinaan dan Pengawasan Ketertiban umum: Studi tentang Alih Fungsi Trotoar untuk Usaha/Berjualan di Jalan Margonda Raya. Implementasi yang dilakukan berupa sosialisasi terkait isi perda, monitoring dan penertiban. Pendekatan penelitian ini adalah kulaitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi perda tersebut. Implementasi perda ketertiban umum ini masih belum maksimal, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang memengaruhi implementasi perda tersebut yaitu yaitu sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah, pengawasan oleh Satpol PP, sumber daya, sikap dari Satpol PP, struktur birokrasi, integrtias Satpol PP dan kesadaran hukum dari PKL dan pembeli. Faktor yang paling memengaruhi yaitu sumber daya manusia.

This research discusses about the affective factors of the implementating Depok city policy (No.16 Yr. 2012) about guidance and supervision of public order. This research focus on the function change of sidewalk Jalan Margonda Raya from pedestrian use to street merchant. The policy implementation includes the socialization of the policy's contents, guidance and supervision.This qualitative research uses in depth interview and literature study metodh to summon up the data. This research aims to determine the factors that affect the implementation of this city policy. In conclusion, this research shows that the implementation is not effective yet and indicate several factors that affect the implementation of the city policy, which are : socialization from the government, supervision , attitude, bureaucracy structures and integration of satpol pp, also the legal awareness of the street merchant and theirs costumers. Factor that the most affect is human resources."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S58133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Suciyana S.
"Tugas Akhir ini membahas upaya meningkatkan moral judgment pedagang kaki lima di jalan Margonda Raya yang dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi belief pedagang kaki lima terhadap Emosi dan hak penggunaan trotoar. Program penelitian dilakukan dengan booklet yang conlenmya dibuat berdasarkan teori moralitas, cogniiive dissonance, dan just world theory. Penelitian ini adalah penclitian action research semi lcuantitatif yang bertujuan mencari solusi yang baik terhadap masalah sosial yang berkaitan dengan aktivitas pedagang kaki lima di area trotoar.
Hasil penelitian menunjukkan baoldei sebagai program intewensi yang dijadikan altematif media perubahan dapat meningkatkan moral judgment pedagang kaki lima. Pcnclitian juga menunjukkan bahwa usia dan letak kios pedagang kaki lima meujadi faktor-faktor yang nyata mempengaruhi peningkatan moral judgmenz pedagang kaki lima terhadap fimgsi dan hak penggunaan trotoar di jalan Margonda Raya, Depok.
Program intervensi yang dilakukan pada penelitian ini hanyalah awal dari usaha mengubah kondisi sosial yang berkaitan dengan masalah Pedagang Kaki Lima, Trotoar dan Lalu Lintas. Untuk menghasilkan perubahan yang nyata diperlukan program intcrvensi lanjutan yang difokuskan mendorong terbentuknya organisasi dan komunikasi yang setara antara pedagang kaki lima dan Pcmerintah Kota Depok scbagai pihak pemegang otoritas.

This final project focus on an effort to upgrade the moral judgment level as a factor that affecting belief of the street-vendors regarding sidewalk timction and use on Margonda Raya Street, Depok_ This project was using a booklet as a social intervention media. The content of the booklet based on morality theory, cognitive dissonance, and just world theory. By using semi quantitative action research, this project’s goal is trying to find a better solution to social problems regarding the street-vendors activities on the sidewalk.
This research shows that booklet as intervention program could be use as an alternative media to upgrade the moral judgment level of the street~vendors. The researcher also found that the participant age and the spot of the “stand” as factors that has significant effect in upgrading street-vendor’s moral judgment level regarding sidewalk timction and use on Margonda Raya Street, Depok.
The intervention program in this research is just the beginning to improve social condition related to street-vendors, sidewalk, and traiiic. To get significant change in social problems, the research should be foucus in advance intervention programs to promote street-vendors to develop organization and equal communication from the street-vendors and Depok city govemment aa legal otonty.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34020
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reynaldi Alvandry
"Mobilitas masyarakat perkotaan yang tinggi menyebabkan tumbuhnya kebutuhan akan tempat untuk melepas penat. Kedai kopi dianggap sesuai dengan tren dan gaya hidup masyarakat perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik lokasi kedai kopi dan preferensi pengunjung kedai kopi. Preferensi dapat terbentuk berdasarkan persepsi terhadap kedai kopi, atribut-atribut kedai kopi, dan motivasi kunjungan. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah analisis spasial dengan metode deskriptif berdasarkan hasil penyebaran kuisioner kepada pengunjung.
Hasil yang diperoleh adalah setiap kedai kopi memiliki karakteristik lokasi yang beragam. Pengunjung dengan motivasi sosial lebih memilih kedai kopi dengan site yang mendorong terjadinya interaksi sosial yang lebih tinggi. Pengunjung dengan motivasi mental dan motivasi fisik lebih memilih kedai kopi dengan site yang mendorong terjadinya interaksi sosial yang lebih rendah. Pengunjung dengan motivasi intelektual dan status lebih memilih kedai kopi berdasarkan faktor-faktor di luar karakteristik lokasi. Pengunjung dengan frekuensi kunjungan yang semakin tinggi dan durasi yang semain lama lebih memilih kedai kopi dengan site yang mendorong terjadinya interaksi sosial yang lebih rendah.

High mobility in urban communities raise a growing need for a place to unwind. Coffee shops are considered in accordance with the trends and lifestyles of urban communities. Each visitor has a different reason in choosing a coffee shop, and which coffee shop which more preferred. This study aims to determine the characteristics of the location of a coffee shop and a visitor's preferences coffee shop. Preferences can be formed based on the perception of the coffee shop, the attributes of the coffee shop, and motivation of the visitor. The method used to achieve the purpose of the research is descriptive spatial analysis method based on the results of questionnaires to visitors.
The results obtained every coffee shop has the characteristics of diverse locations. Visitors with a social motivation prefer a coffee shop with a site that encourage a higher social interaction. Visitors with mental motivation and physical motivation prefers coffee shop with a site that encourage a lower social interaction. Visitors with intellectual motivation and status prefers coffee shop based on factors beyond the characteristics of the location. Visitors with a higher frequency of visits and longer duration prefer a coffee shop with a site that encourage a lower social interaction.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Febrina
"Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada beberapa negara di dunia (WHO, 2010). Keselamatan lalu lintas di Indonesia adalah yang terburuk se-ASEAN (ADB, 2006) dan hampir setengah dari kasus kecelakaan sepeda motor disebabkan oleh perilaku tidak aman (Raymond, 2008).
Dalam prasurvei awal tahun 2012 yang dilakukan pada pengendara ojek stasiun Citayam, ditemukan hampir seluruhnya tidak menggunakan helm, +50% ugal-ugalan, +30% berkendara sambil menggunakan telepon genggam, dan sebagainya, sehingga sangat berbahaya dan tidak sesuai dengan regulasi UU Lalin No. 22/2009, PP No. 43/1993 mengenai batas kecepatan, dan tata cara berkendara motor dari Dirjen Perhubungan RI tahun 2005.
Tujuan dari penelitian ini untuk melihat gambaran faktor resiko perilaku tidak aman pengendara ojek stasiun Citayam, Depok tahun 2012. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Informan dari penelitian dipilih sebanyak 4 orang pengendara ojek, dan 2 orang penumpang serta 2 orang pejalan kaki untuk triangulasi data. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara, yang kemudian dikroscek sebagai validitas data. Data diolah dalam bentuk narasi dan tabel.
Penelitian ini menggunakan teori Safety Triad dari Geller (2001) dimana perilaku dipengaruhi oleh adanya faktor manusia dan faktor lingkungan. Teori ini digunakan karena dianggap cukup tepat dalam menganalisis perilaku tidak aman pengendara ojek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengendara ojek stasiun Citayam, Depok berperilaku tidak aman dalam berkendara. Faktor manusia yang mempengaruhi perilaku tidak aman adalah ketiadaan motivasi dalam bentuk pengalaman celaka, rendahnya pengetahuan mengenai regulasi berkendara, dan ketidaktahuan standar keterampilan berkendara yang baik, sedangkan kondisi fisik tidak terlalu berhubungan dengan perilaku tidak aman. Pada faktor lingkungan yang berhubungan dalam membentuk perilaku tidak aman adalah kondisi kendaraan, kondisi cuaca, dan intervensi penumpang, sedangkan kondisi jalan tidak berpengaruh.
Untuk itu disarankan ada penegakkan hukum yang konsisten dan melaksanakan penyuluhan melalui media sosialiasi, diskusi, poster, atau stiker yang berisi pengenalan regulasi berlalu lintas dan berkendara dan penjelasan mengenai bahaya resiko kecelakaan jalan raya.

Traffic accident is the one of the highest cause of death of several countries in the world (WHO, 2010). Road safety in Indonesia is the worst in ASEAN (ADB, 2006) and almost half of motorcycle accidents are caused by unsafe behavior (Raymond, 2008).
At the pra-survey in early 2012 on a ojek riders in Citayam railway station, found that almost entirely riders did not use helmet, +50% bad riding, +30% using their cell phone while riding, etc., so that really dangerous and not compliance with Traffic Act No.22/2009, PP about speed limit No. 43/1993, and safety riding procedures from Dirjen Perhubungan RI 2005.
This study intends to see the description of risk factors related with unsafe behavior of ojek riders in Citayam railway station, Depok 2012 by using descriptive approach and qualitative method. Informants was chosen amounted 4 ojek riders, 2 passengers, and 2 pedestrians for triangulated purposes. In collecting data, the study using observation and in-depth interview methods which later be cross-checked for validation. Then data being processed in narative and table.
This study is using Safety Triad Theory by Geller (2001) which explained that behavior is influenced by individual factor and environmental factor. It is used because it quite appropriate to analize unsafe behavior of ojek riders.
The result showed that almost all ojek riders in Citayam railway station, Depok, do unsafe behavior while riding. Individual factors that influenced unsafe behavior are lack of motivation in having a bad experience while riding, lack of knowledge about riding regulation, and the ignorance of standards in good riding skill, whereas the physical condition is not really related with unsafe behavior. Environmental factors that related with unsafe behavior are motorcycle condition, weather condition, and passengers intervention, whereas bad road condition is not really influenced in making an unsafe behavior.
It is recommended to consistently enforce the law and do a kind of counseling by using social media, discussion, poster, or sticker which contain the regulation of traffic and riding, and also about hazards & risks of road accidents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Rahmatullah
"Angkutan kota selalu menjadi permasalahan transportasi perkotaan dikarenakan jumlah yang tidak seimbang dan tidak teraturnya waktu dan tempat berhenti yang sering membuat kemacetan di jalan raya. Tak terkecuali di jalan Margonda denga jumlah angkutan umum yang lewat sangat banyak dengan dilewati 6 trayek. Untuk itu diperlukan evaluasi apakah keadaaan eksisting angkutan umum yang lewat di jalan Margonda Raya masih memenuhi standar. Hasil evaluasi angkutan umum menunjukkan bahwa angkutan umum tidak memenuhi standar baik dari segi faktor muatan maupun dari headway kendaraan. Diperlukan perencanaan ulang bukan hanya dari evaluasi dengan mempertimbangkan moda lain sehingga menghasilkan sistem angkutan umum yang efektif.

"Angkot" has always been huge problem of urban transport due unbalanced amount between demand and supply and irregular time and random place to stop which often create traffic jams on the street. Such as ?Jalan Margonda Raya? is one of the biggest impact by high amount and habitual to stop and park their car to wait a passenger. Because of that impact, it required an evaluation which still meet the standards or not. Results of the evaluation shows that public transportation does not meet the standards both in terms of load factor and vehicle headway . Re-planning is required for urban transport which operates which condsider another kind of public transport for resulting an effective public transport system."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Annisa Putri Handayani
"Skripsi ini membahas tentang gambaran keselamatan pejalan kaki yang ada di Jalan Margonda Raya, tepatnya Jalan kober hingga Depok Town Square. Penilaian keselamatan tersebut didasarkan atas tindakan aman atau tidak aman dan kondisi aman atau tidak aman. Yang bertujuan untuk melihat besarnya proporsi keselamatan dari pejalan kaki pada area ini. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa proporsi tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman masih mendominasi tingkat keselamatan pejalan kaki di area tersebut. Oleh karena itu perlu diadakan rehabilitasi secara bertahap pada fasilitas pejalan kaki, relokasi area pedagang, dan penegakan peraturan lalu lintas."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Prawira Satyaputa
"Pertumbuhan jumlah penduduk dan kegiatan ekonomi Indonesia yang sangat pesat, telah berdampak langsung terhadap perkembangan kota-kotanya. Selain manfaat positif yang didapatkan, terjadi pula dampak negatif yaitu terjadinya proses perkembangan kota yang kurang baik, dari segi bentuk fisik maupun kelancaran lalu lintas sebagai sarana bagi berlangsungnya mobilitas dan kegiatan perikehidupan rnasyarakat. Hal ini terjadi sebagai akibat dari belum Iengkapnya peraturan, ketidakcukupan aparat dan kekurangan keahlian di bidang penataan bangunan dan lingkungan..
Sejak perubahan status Depok menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II yang dikukuhkan oleh Undang-Undang No.15 tahun 1999, maka perkembangan Kota Depok berlangsung sangat pesat bahkan diperkirakan akan Iebih pesat lagi pada masarnasa yang akan datang. Padahal sebelum Depok berstatus sebagai kota otonom pun, kota ini telah banyak mengalami pergeseran-pergeseran peruntukan maupun fungsi lahan, terutama di kawasan koridor Margonda sebagai pusat kota utamanya.
Pergeseran dan perubahan fungsi lahan di kawasan Jalan Margonda Raya tersebut banyak dialami oleh bangunanbangunan rumah yang berubah fungsi menjadi kegiatan komersial berupa toko, restoran, apotik dan kegiatan perdagangan lainnya. Sedangkan areal-areal permukiman Baru yang berada di daerah belakang dari blok kavling sepanjang Jalan Margonda Raya ini semakin lama semakin banyak. Hal ini mengakibatkan menjamumya gerbang-gerbang dari masingmasing kawasan permukiman tersebut secara individual dan mengakibatkan ketidakjelasan karakter koridor Margonda sebagal kawasan pusat kota utama Kota Depok.
Pola perkembangan dan perubahan kota Depok ini, tidak terlepas dari tekanan-tekanan akibat kedekatannya secara geografis dengan Kota Jakarta sebagal ibukota negara Indonesia dan pengembangan sistem megapolitan Jabodetabek. Sejalan dengan tekanan-tekanan perkembangan kota berikut perubahanperubahan yang mengikutinya tersebut, maka hal ini akan berpengaruh terhadap pola tata bangunan dan lingkungan di kawasan Jalan Margonda Raya. Apabila permasalahan tersebut dibiarkan tanpa antisipasi melalui suatu perangkat acuan atau pedoman tertentu, maka secara umum yang akan terjadi adalah pola perkembangan kota yang tidak terkendali dan lebih lanjut hal ini akan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas kota, baik secara fungsional, visual maupun lingkungan.
Indikasi penurunan kualitas kota dapat dilihat pada pola aktivitas kegiatan yang semrawut , kemacetan lain lintas, buruknya kualitas visual lingkungan kota dan hilangnya kenyamanan bagi masyarakat untuk beraktivitas di kawasan tersebut. Untuk mengantisipasi munculnya permasalahan yang Iebih kompleks, maka perlu diadakan usaha-usaha untuk menanggulanginya.
Kondisi tata ruang di kawasan Jalan Margonda Raya yang demikian itu masih pula diperparah dengan sistem transportasi dan infrastruktur jaian yang ada di Kota Depok, mengingat bahwa infrastruktur dan sistem tranportasi di kota Depok keberadaannya belum sebanding dengan tingkat kebutuhan di Depok sebagai kawasan penyangga Ibu kota Jakarta. Pergerakan masyarakat Kota Depok yang begitu dinamis dengan mobilitas yang tinggi belum ditunjang oleh infrastruktur yang memadai sehingga berbagai ancaman dan permasalahan lalu lintas tidak terhindarkan. Dan masalah kemacetan di Jalan Margonda Raya kini menjadi fenomena yang tak terelakkan dan menjadi masalah serius yang merugikan semua pihak balk secara ekonomis maupun sosial, terutama masyarakat pengguna jalan yang melintasi kawasan ini."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meita Dhiani Rakhmawati
"Jalur pedestrian merupakan salah satu infrastruktur perkotaan yang dapat mendukung aktivitas, mobilitas, maupun produktivitas masyarakat perkotaan, khususnya pejalan kaki. Untuk itu, ketersediaan jalur pedestrian yang layak sangatlah penting di dalam suatu kota. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kondisi jalur pedestrian di Jalan Margonda sebagai jalan utama di Kota Depok dan menganalisis faktor-faktor penyebabnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Dengan metode ini peneliti mengumpulkan informasi dengan cara wawancara mendalam kepada narasumber dan melakukan pengamatan ke lapangan.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa kondisi fasilitas jalur pedestrian di Jalan Margonda menunjukkan kondisi yang minim, karena belum sesuai dengan kriteria jalur pedestrian yang baik. Adapun kondisi yang diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan antara lain ketidaktersediaan jalur pedestrian, buruknya kualitas fisik jalur pedestrian, dan alih fungsi jalur pedestrian oleh Pedagang Kaki Lima. Adapun penyebabnya antara lain karena jalur pedestrian belum menjadi prioritas pembangunan, keterbatasan anggaran, sulitnya pembebasan lahan, lemahnya pengawasan dan penegakan hukum, serta masih rendahnya kesadaran masyarakat.

Pedestrian way is one type of urban infrastructure that can support the activity, mobility,and productivity of urban communities, especially pedestrians. Therefore, the availability of adequate pedestrian way is highly important in a city. The purpose of this study is to explain the on-site condition of pedestrian way in Margonda Street which is the main road in Depok and to analyze the causal factors of it. This study used a qualitative approach with descriptive research. By using this method, the researchers collected information along with in-depth interviews with related parties and site observation.
Result of this study explains that the condition of pedestrian way in Margonda Street showed inappropriate condition because it does not meet the criteria of a good pedestrian way. The conditions derived from researcher’s field observations are; unavailability of pedestrian ways in some places, poor physical quality of pedestrian ways, and misused of pedestrian ways by street vendors. Furthermore, the causal factors of it are; pedestrian way has not become public development priorities, budget constraints, the difficulty of land acquisition, weak of law enforcement and control, and lack of public awareness to pedestrian way.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>