Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163649 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Randi Ridha Mulyadi
"Latarbelakang: Indonesia merupakan negara dengan prevalensi masalah kesehatan respirasi cukup tinggi di dunia, contohnya TB paru.
Tujuan: Penelitian ini mencari hubungan sikap dengan prevalensi masalah respirasi.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dan wawancara langsung (guided questionnaire). Penelitian dilakukan di Kelurahan Bintaro yang termasuk daerah perumahan di Jakarta Selatan.
Hasil: Latarbelakang pendidikan dan sosioekonomi responden (n = 97) menunjukkan 41.2% memiliki tingkat pendidikan akhir SMA dan 61.9% memiliki penghasilan keluarga di atas Rp 1.200.000,00 perbulan. Berdasarkan wawancara juga ditemukan prevalensi permasalahan respirasi dialami 29.9% dari seluruh jumlah responden. Analisis chi-square menemukan perbedaan bermakna antara sikap preventif dalam kehidupan sehari-hari dengan prevalensi masalah respirasi (CI 95%, p = 0.032), namun tidak ada hubungan yang bermakna dengan sikap healthcare seeking (CI 95%, p = 0.376).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara sikap preventif dalam kegiatan sehari-hari dengan prevalensi masalah kesehatan respirasi

Background: Indonesia is one of the world's highest prevalence in respiratory health problems such as pulmonary TB.
Objective: This study aims to seek out the relationship between respondents? attitude with the prevalence of respiratory problems.
Method: Research design is cross-sectional with questionnaire and direct interview as the data-gathering means for prevalence and attitude. This study was conducted in Kelurahan Bintaro, an urban residential area in Jakarta Selatan.
Result: The respondents? background in this study were generally good in education, the majority of whom were high-school graduates, and also socioeconomically (majority had an income of Rp 1.200.000,00 or higher per month). Direct interview with the respondents also pronounced that as high as 29.9% of respondents has had respiratory problems within the past year. Chi-square analysis found there is a significant relationship between respiratory problems prevalence and preventive attitude on daily routines (CI 95%, p = 0.032), but not with healthcare seeking attitude (CI 95%, p = 0.376).
Conclusion: There is a relationship between preventive attitude on daily routines with the prevalence of respiratory health problems, suggesting more preventive measures be taken and/or encouraged on everyday daily routines."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurusysyarifah Aliyyah
"Demam berdarah dengue masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius di Kabupaten Bandung. Insiden kejadian penyakit demam berdarah dengue di Kabupaten Bandung pada tahun 2010 yaitu sebesar 37,82 per 1.000 penduduk. Angka Bebas Jentik (ABJ) di beberapa wilayah pun masih dibawah 95 %.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti (di 12 wilayah puskesmas percontohan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta di Kabupaten Bandung). Disain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner tentang pengetahuan (vektor penular, tempat perkembangbiakan nyamuk, dan upaya pencegahan penyakit), sikap tentang PSN DBD, dan perilaku (pemeriksaan tempat penampungan air dan PSN DBD). Data keberadaan jentik dikumpulkan melalui observasi pada tempat- tempat perkembangbiakan nyamuk. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang upaya pencegahan penyakit DBD dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti dengan nilai p=0,016 (OR: 2,674 95% CI: 1,263-5,658).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel yang memiliki hubungan dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti hanyalah pengetahuan tentang upaya pencegahan penyakit.

Dengue haemorraghic fever is still a serious public health problem in Bandung Regency. Incidence of dengue haemorraghic fever in Bandung Regency in the year 2010 is 37,82 at 1.000 inhabitants. Number of free larvae in some region is still under 95%.
The aims of this study is to know the relationship between knowledge, attitude, and behavior of the community with the presence of Aedes aegypti mosquito larvae (in 12 regions of pilot public health center Large Office of Environmental Health Engineering and Disease Control Jakarta in Bandung Regency). This study using a cross sectional design. Data collected by live interview using a questionnaire. The questionnaire consisted of questions about knowledge (vector transmitter, mosquito breeding site, and disease prevention efforts), attitude about mosquito nest eradication of dengue haemorraghic fever, and behavior (container inspection and mosquito nest eradication of dengue haemorraghic fever). Data about the presence of mosquito larvae collected by a direct observation of mosquito breeding site. Bivariat analysis shows there is a meaningful relationship between knowledge about disease prevention efforts with the presence of Aedes aegypti mosquito larvae with a value of p=0,016 (OR: 2,674 95% CI: 1,263-5,658).
The conclusions of this research is, variable that has a relationship with the presence of Aedes aegypti mosquito larvae in only knowledge about disease prevention efforts.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Mayasari
"ABSTRAK
Mata merupakan indera yang berfungsi dalam menerima informasi visual yang digunakan untuk melaksanakan berbagai aktivitas sehari-hari.Tujuan dari penulisan adalah memberikan gambaran implementasi Health Education dan Exe Exercise Latihan senam mata melalui asuhan keperawatan kelurga dan komunitas sebagai upaya dalam meningkatkan kesehatan mata pada anak usia sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Metode yang digunakan menggunakan evidence based practice. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan terkait upaya pencegahan dalam menjaga kesehatan mata, serta peningkatan kesehatan mata pada anak usia sekolah setelah diberikan intervensi. Saran pada petugas kesehatan bahwa intervensi dapat diterapkan sebagai bentuk layanan kesehatan yang diberikan kepada keluarga maupun sekolah dalam meningkatkan kesehatan mata pada anak usia sekolah.

ABSTRACT<>br>
ABSTRACTEyes are a very important senses that received visual information used to perform daily activities. The purpose of the research was to provide an overview of family and community health nursing implementation of the health education and eye exercise to improve visual health in elementary school age children in Madrasah Ibtidaiyah Cimanggis District Depok City. The method used evidence based practice. The results showed an increasing of the knowledge, attitudes and skills related eye health maintenance behavior as preventive strategy, as well as improving eye health status in Elementary school age children after given intervention. It is recommended for healthcare profesional to apply the interventions as improved eye health in elementary school age children. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Susanti
"Penyakit asam urat adalah meningkatnya kadar urin acid dalam darah, salah satu penyebabnya adalah konsumsi makanan tinggi purin. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektifitas multimedia interaktif sebagai peningkatan pengetahuan tentang penyakit asam urat. Penelitian ini quasi eksperimen, sampel yang digunakan random sampling dengan cluster sampling. Responden dibagi dua dengan kelompok kontrol dan kasus masingmasng berjumlah 33 responden usia 60 tahun. Hasil yang didapatkan adanya peningkatan pengetahuan lanjut usia sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet dan multimedia interaktif. Kedua media tersebut dapat digunakan, namun multimedia interaktif lebih efektif 16,41% dibandingkan dengan media leaflet. Diharapkan penelitian lain dapat mengembangkan kembali multimedia interaktif tentang kasus yang terjadi pada lanjut usia.

Disease is the increased levels of uric acid urine acid in blood, one reason is the consumption of foods high in purine. This study aims to identify the effectiveness of interactive multimedia as an increase in knowledge about the disease gout. This quasi-experimental study, the sample used random sampling with cluster sampling. Respondents were divided into two with the control group and each masng cases totaled 33 respondents aged 60 years. Results obtained an increase in knowledge after the elderly carried out by using the media of health education leaflets and interactive multimedia. Both media can be used, but more effective interactive multimedia 16.41% compared with the media leaflets. Another study is expected to redevelop an interactive multimedia on the case with the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasri Rina Walastri
"Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan atresia ani pre dan postoperasi tutup kolostomi, dengan penerapan perencanaan pulang berupa edukasi kesehatan untuk menurunkan kecemasan pada orang tua. Atresia Ani merupakan kelainan bawaan (kongenital), dimana tidak adanya lubang anus. Tindakan penutupan kolostomi merupakan tindakan operasi ketiga yang dilakukan setelah pembuatan kolostomi dan PSARP (Posterior Sagital Anorektoplasti). Tindakan operasi penutupan kolostomi menimbulkan kecemasan pada orang tua akibat kurangnya pengetahuan orang tua dalam melakukan perawatan setelah operasi. Hasil dari penerapan perencanaan pulang melalui edukasi kesehatan yang dilakukan pada orang tua terbukti dapat menurunkan kecemasan. Penulis menyarankan perlunya penerapan perencanaan pulang dengan edukasi kesehatan serta perlu dilakukannya pengawasan terhadap pelaksanaan perencanaan pulang dari institusi pelayanan.

This paper aims to explain preoperative and postoperative nursing care in children patient with atresia ani who went undergo closed colostomy. The intervention is education as perencanaan pulang to patient’s parents in hope to decrease their anxiety. Atrecia ani is a congenital problem which there is no butt hole or anus. Closed colostomy is the third step, after open colostomy and PSARP (Posterior Sagital Anorectoplasty). Closed colostomy procedure is known to stimulate anxiety patient’s parents due to insufficient knowlegde of postoperative care. Discharge planning is done and proved to decrease anxiety. Therefore, health education as discharge planning is very important to do. In addition, the surveillance of discharge planning is as important as the education itself to make sure nursing care is given therapeutically."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Yulianti Sutrisno
"ABSTRAK
Praktik residensi keperawatan medikal bedah merupakan bagian dari proses pendidikan yang berfokus pada pengembangan ketrampilan klinik, khususnya pada area respirasi di RSUP Persahabatan Jakarta. Peran yang diterapkan sebagai pemberi asuhan keperawatan, edukator, peneliti, dan inovator. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan dengan mengelola 30 pasien gangguan sistem respirasi dengan menggunakan pendekatan model konsep teori Virginia Henderson. Masalah keperawatan yang sering muncul yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas. Peran sebagai peneliti ditunjukkan dalam penerapan evidence based nursing practice berupa penerapan breathing retraining untuk mengurangi sesak napas pada pasien kanker paru. Dan peran sebagai inovator dan edukator yaitu melakukan pendidikan kesehatan dengan diskusi interaktif kelompok untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi serta telenursing dengan sms reminder untuk meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis di poliklinik paru.ABSTRACT
Residency practice is a part of clinical education in medical surgical nursing specialist programme, especially for respiratory nursing. It was conducted at Persahabatan Hospital Jakarta. Residents based their practice on Henderson Nursing Theory with role modes as care provider, educator, researcher, and innovator. Role as a care provider was held on 30 cases with Henderson theory approach. The main nursing problem found during the clinical practice was ineffective airway clearance. Role as a researcher was conducted through clinical research which investigates the effectiveness breathing retraining to minimize dyspnea. Role as an innovator that is conducted health education with interactive group discussion to increase knowledge and motivation, and telenursing with sms reminder to increase medication adherence in patient with tuberculosis.;Residency practice is a part of clinical education in medical surgical nursing specialist programme, especially for respiratory nursing. It was conducted at Persahabatan Hospital Jakarta. Residents based their practice on Henderson Nursing Theory with role modes as care provider, educator, researcher, and innovator. Role as a care provider was held on 30 cases with Henderson theory approach. The main nursing problem found during the clinical practice was ineffective airway clearance. Role as a researcher was conducted through clinical research which investigates the effectiveness breathing retraining to minimize dyspnea. Role as an innovator that is conducted health education with interactive group discussion to increase knowledge and motivation, and telenursing with sms reminder to increase medication adherence in patient with tuberculosis.;Residency practice is a part of clinical education in medical surgical nursing specialist programme, especially for respiratory nursing. It was conducted at Persahabatan Hospital Jakarta. Residents based their practice on Henderson Nursing Theory with role modes as care provider, educator, researcher, and innovator. Role as a care provider was held on 30 cases with Henderson theory approach. The main nursing problem found during the clinical practice was ineffective airway clearance. Role as a researcher was conducted through clinical research which investigates the effectiveness breathing retraining to minimize dyspnea. Role as an innovator that is conducted health education with interactive group discussion to increase knowledge and motivation, and telenursing with sms reminder to increase medication adherence in patient with tuberculosis.;Residency practice is a part of clinical education in medical surgical nursing specialist programme, especially for respiratory nursing. It was conducted at Persahabatan Hospital Jakarta. Residents based their practice on Henderson Nursing Theory with role modes as care provider, educator, researcher, and innovator. Role as a care provider was held on 30 cases with Henderson theory approach. The main nursing problem found during the clinical practice was ineffective airway clearance. Role as a researcher was conducted through clinical research which investigates the effectiveness breathing retraining to minimize dyspnea. Role as an innovator that is conducted health education with interactive group discussion to increase knowledge and motivation, and telenursing with sms reminder to increase medication adherence in patient with tuberculosis.;Residency practice is a part of clinical education in medical surgical nursing specialist programme, especially for respiratory nursing. It was conducted at Persahabatan Hospital Jakarta. Residents based their practice on Henderson Nursing Theory with role modes as care provider, educator, researcher, and innovator. Role as a care provider was held on 30 cases with Henderson theory approach. The main nursing problem found during the clinical practice was ineffective airway clearance. Role as a researcher was conducted through clinical research which investigates the effectiveness breathing retraining to minimize dyspnea. Role as an innovator that is conducted health education with interactive group discussion to increase knowledge and motivation, and telenursing with sms reminder to increase medication adherence in patient with tuberculosis."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Daniel
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan jasa OFD dan faktor lainnya dengan konsumsi gula sederhana pada mahasiswa nonkesehatan UI. Variabel dependen pada penelitian ini adalah konsumsi gula sederhana dan variabel independennya adalah frekuensi penggunaan jasa OFD, durasi loyalitas konsumen, preferensi makanan dan minuman tinggi gula, jenis kelamin, jumlah uang saku, jenis tempat tinggal, aktivitas fisik, tingkat stres, dan pengetahuan gizi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2023 kepada 125 mahasiswa nonkesehatan di Universitas Indonesia dengan metode quota sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara daring (online) dan wawancara SQ-FFQ secara luring. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan chi-square, dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 44,0% responden memiliki konsumsi gula sederhana yang tinggi yaitu ≥50 gram per hari. Hasil juga menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan jasa OFD, preferensi makanan dan minuman tinggi gula, jenis tempat tinggal, dan pengetahuan gizi berhubungan dengan konsumsi gula sederhana pada mahasiswa nonkesehatan UI. Analisis multivariat menunjukkan preferensi makanan dan minuman tinggi gula merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi gula sederhana pada mahasiswa nonkesehatan UI. Peneliti menyarankan agar mahasiswa dapat membatasi konsumsi makanan/minuman manis sehingga dapat terhindar dari peningkatan berat badan yang berlebihan yang dapat menyebabkan obesitas. Peneliti juga menyarankan kepada Universitas Indonesia dan Dinas Kesehatan Depok agar dapat membuat program edukasi gizi dan kesehatan kepada mahasiswa terkait dengan gula sederhana.

This study aims to determine the relationship between the use of OFD services and other factors with the consumption of simple sugars in UI non-health students. The dependent variable in this study was the consumption of simple sugars and the independent variables were the frequency of using OFD services, duration of consumer loyalty, preference for foods and beverages high in sugar, gender, amount of pocket money, type of residence, physical activity, stress level, and knowledge of nutrition. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. Data collection was carried out in May 2023 for 125 non-medical students at the University of Indonesia using the quota sampling method. Data was collected through online questionnaire filling and offline SQ-FFQ interviews. The data obtained were then analyzed by univariate, bivariate using chi-square, and multivariate using multiple logistic regression tests. The results showed that 44.0% of respondents had a high consumption of simple sugar, i.e ≥50 grams per day. The results also show that the frequency of using OFD services, preferences for high sugar foods and drinks, type of residence, and knowledge of nutrition are related to consumption of simple sugars in UI non-health students. Multivariate analysis showed that the preference for high-sugar foods and drinks was the dominant factor associated with consumption of simple sugars among UI non-health students. Researchers suggest that students can limit consumption of sweet foods/drinks so they can avoid excessive weight gain which can lead to obesity. The researchers also suggested to Universitas Indonesia and the Depok’s Health Service to create a nutrition and health education program for college students related to simple sugars."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda
"Anak merupakan generasi penerus bangsa. Perkembangan anak dapat mencapai 80% pada usia 3 tahun apabila dilakukan stimulasi perkembangan dengan teratur. Ibu merupakan orang paling tepat melakukan stimulasi perkembangan anak. Oleh karena itu pengetahuan ibu perlu ditingkatkan melalui pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam stimulasi perkembangan anak toddler. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental, dengan pretest-posttest non-equivalent control group design yang bertujuan mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap ibu dalam stimulasi perkembangan anak toddler yang diberikan dan tidak diberikan intervensi pendidikan kesehatan dengan menggunakan kelompok kontrol. Populasi penelitian ini adalah para ibu yang mempunyai anak toddler yang sedang dirawat di ruang perawatan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh. Jumlah sampel 34 orang, 17 orang kelompok intervensi dan 17 orang kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan concecutive sampling. Analisis efektifitas pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam stimulasi perkembangan anak toddler menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan pengetahuan (p=l,000) dan sikap (p=0,732) ibu sebelum intervensi dan ada perbedaan pengetahuan (p=0,002) dan sikap (p=0,039) ibu setelah intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol. Ada perbedaan pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan setelah intervensi pada kelompok intervensi (p=0,002) dan tidak ada perbedaan pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan setelah periode intervensi pada kelompok kontrol (p=l,000). Tidak ada pengaruh karakteristik ibu pada pengetahuan dan sikap ibu pada kelompok intervensi. Pemberian pendidikan kesehatan yang teratur diharapkan ibu dapat berpengetahuan baik dan bersikap positif dalam stimulasi perkembangan. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu cara pendekatan terbaik yang dapat diterapkan di masyarakat untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan sikapnya terhadap program stimulasi perkembangan anak dengan melibatkan berbagai unsur termasuk keluarga. Perawat anak dapat memberikan pendidikan kesehatan dengan tepat, maka perlu bekeijasama dengan berbagai kalangan yang ada di daerah setempat.

Children are the prospect generation of nation. The development of child could come to 80% at the age of 3 if development stimulation is done regulariy. A mother is the best to carry out the child stimulation development. For this reason, the mother’s knowledge needs upgrading through health education. This research was aimed to explore the effectiveness of health education on mother,s knowledge and attitude toward children stimulation development in toddler. The research was quasi experimental design, with pretest-posttest non-equivalent control group design that aimed to explore the difference in mother’s knowledge and attitude toward children stimulation development between control and experimental group. The participants in the intervention group were given health education wheareas the control group were’nt given the health education. The population of this research were mothers in Zainoel Abidin general hospital Banda Aceh whose had sick toddler in hospital. The samples were 34 devided into 2 group, with 17 participants respectively. Data were analized by chi-square test. The result showed that there was no significant difference in mother knowledge (p=1,000) and attitude (p=0,732) toward children stimulation development before intervention and there was significant difference in mother knowledge (p=0,002) and attitude (p-0,039) after intervention in both of groups. There was significant difference in mother knowledge and attitude before and after intervention in intervention group (0,002). There was no significant difference in mother knowledge and attitude before and after time of intervention in control group (p=l,000). There was no influence of characteristic of mother in knowledge and attitude. By regular heath education, it is hoped that the mother will have positive attitude and good knowledge toward children stimulation development in toddler. Health education is one of best approach that can be applied in community in order to improve knowledge and attitude in children stimulation development program by involving various sectors. Pediatric nurse can give the proper health education can collaborate with many sectors including local government."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26565
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
G. Sri Redjeki
"Kelurahan Kemirimuka terletak di Kabupaten Depok Propinsi Jawa Barat, mempunyai penduduk sebanyak 18.276 orang dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 4.713 KK. Jumlah balita yang ada di wilayah kelurahan Kemirimuka Depok sebanyak : 3505 balita, dan diperkirakan anak usia 1 - 3 tahun sebanyak 1.181 anak (33,6 % dari jumlah balita).
Anak merupakan generasi penerus suatu bangsa, untuk itu perlu suatu upaya untuk menciptakan generasi yang sehat, kuat dan cerdas sehingga dapat mengembangkan masyarakat dan bangsa. Perkembangan anak dapat mencapai 80 % pada usia 3 tahun apabila dilakukan stimulasi perkembangan dengan teratur.Ibu merupakan orang terdekat dan terlama berinteraksi dengan anak. Sehingga ibu merupakan orang yang paling tepat untuk melakukan stimulasi perkembangan anak. Oleh karena itu pengetahuan ibu perlu ditingkatkan melalui pendidikan kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain quasi experimental pretest - posttest with control group yang mempunyai tujuan untuk membuktikan adanya peningkatan kemampuan (pengetahuan, sikap dan perilaku) ibu dan tingkat kepuasan ibu terhadap pendidikan kesehatan mengenai stimulasi perkembangan anak usia toddler di Kelurahan Kemirimuka Depok. Pengambilan sampel berdasarkan cluster sampling dengan populasi semua RW yang ada di Kelurahan Kemirimuka Depok yaitu sebanyak 20 RW. Sampel ditentukan berdasarkan random sampling sebanyak 20 % sehingga diperoleh sampel RW 01, RW 14 sebagai kelompok perlakuan dengan jumlah responden sebanyak 46 ibu dan RW 03. RW 11 sebagai kelompok kontrol dengan jumlah responden sebanyak 47 ibu yang semuanya ditentukan berdasarkan kriteria inklusi.
Proses penelitan dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest pada kedua kelompok sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada kelompok perlakuan. Pada kelompok perlakuan diberikan pendidikan kesehatan dengan metoda ceramah, diskusi dan simulasi serta diikuti dengan pendampinggan dirumah masing masing responden. Setiap responden dari kelompok perlakuan diberikan buku pedoman sebagai bagan bacaan.Untuk membuktikan adanya peningkatan kemampuan (pengetahuan, sikap dan perilaku) ibu antara pretest - posttest, data dianalisis dengan menggunakan dependent samples test paired t-rest. Untuk membuktikan adanya perbedaan peningkatan kemampuan (pengetahuan, sikap dan perilaku) ibu antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol digunakan analisis independent samples t-test. Untuk membuktikan adanya kepuasan ibu terhadap pendidikan kesehatan. data dianalisis dcngan menggunakan dependent samples test paired t-test. Dan untuk melihat hubungan antara karakteristik ibu dengan peningkatan kemampuan (pengetahuan, sikap dan perilaku) ibu dan tingkat kepuasan ibu, data dianalisis dengan menggunakan regresi linier ganda.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang bermakna pada kemampuan (pengetahuan, sikap dan perilaku) ibu kelornpok perlakuan sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan. Pada kelornpok kontrol terjadi peningkatan yang bermakna pada kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan dan perilaku, sedang kemampuan yang berkaitan dengan sikap terjadi peningkatan yang kurang bennakna (p-value 0,724). Dari hasil analisis dependent samples lest paired t-lest diperoleh tingkat kepuasan ibu yang bermakna (p-value 0,003). dan distribusinya 60,9 % ibu merasa sangat puas dan 39,1 % ibu merasa puas terhadap pendidikan kesehatan mengenai stimulasi perkembangan anak usia toddler.
Hasil penelitian yang melihat hubungan antara karakteristik ibu dengan tingkat kemampuan ibu dan tingkat kepuasan ibu kelornpok perlakuan sesudah intervensi pendidikan kesehatan, menunjukkan basil perbedaan yang tidal( bermakna dengan nilai p > 0,05. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan kemampuan ibu terjadi karena pemberian pendidikan kesehatan dengan materi yang cukup sederhana, metoda yang tepat dengan pendampingan untuk ibu-ibu, pemberi materi yang adekuat serta waktu yang sesuai dengan waktu responden, akan memberikan hasil yang baik yang berupa peningkatan baik pengetahuan, sikap maupun perilaku responden. Metoda ini bisa diterapkan dimasyarakat luas dengan lebih dahulu melakukan sosialisasi dan melakukan monitoring selama proses berlangsung.

Kelurahan Kemirimuka, which is located in the regency of Depok West Jawa, has population of 18.276 with 4.714 families. The number of children under age of five is as many as 3.505 children and 1.181 of them are of 1 - 3 years of age ( 33,6 % of the whole amount of kids).
Children are the prospect generation of nation, for the reason we need to take certain measures to create a health, strong and intelligent generation so as to develop both the society and nation as well. The development of child could come to 80 % at the age of 3 if the development stimulation is done regularly. A mother is the closest person to the child and the longest to interact with it. Accordingly a mother is the best person to carry out the child stimulation development. For this reason, too, the mother's knowledge needs upgrading through health education. This research is a quasi experimental pretest-posttest with controlled group which is aimed to prove that there are increasing abilities (knowledge, attitude, behavior) of mothers' and degree of mother's satisfaction towards health education about children stimulation development in toddler age, at Kelurahan Kemirimuka, Depok. Samples were taken from all 20 RWs in Kelurahan Kemirimuka, Depok based on cluster sampling. Samples based on random sampling are 20% so RW 01, RW 03, RW 11 and RW 14 were taken as samples , 93 mothers appointed as respondent were chosen on inclusive regular basis.
Reaserch process was done by giving pretest and posttest to each group before and after intervention to the experimental groups. In experimental groups, health education was given to each respondent with lecturing, discussion, simulation methods and also followed by individual home visit. Each respondent of experimental group was given reference book as reading materials. To prove that there was been improvement of ability (knowledge, attitude, behavior) of mothers' between pretest and posttest , the data were analyzed by means of dependent samples test paired t-test. To prove that there are differences in the improvement of ability (knowledge, attitude, behavior) of mothers' between experimental groups and control group, the data were analyzed by means of independent sample t-test. To see the characteristic the correlation between the characteristic of mothers with improvement of ability of mothers( concerning knowledge, attitude and behaviour) and mothers' satisfaction, the data was analyzed by means of double linier regression.
The result of research shows there has been significant improvement in mothers' abilities before and after the health education was carried out. In controlled group, there is significant progress related to abilities in the knowledge and behavior, while the abilities related to attitude had less significant improvement with p-value 0.724. From dependent samples test paired t-test analysis, we can get the significant mothers' satisfaction value with p-value 0.003 and with the distribution of 60.9% of mothers feel very satisfied and 39.1% feel satisfied with the health education about children stimulation development in toddler age.
The result of analysis which shows the connection between characteristic of mother and the level of abilities and satisfaction in experimental group after intervention of health education, show no significant differences with p value >0.05. So the conclusion is the improvement of mothers' abilities happened because of the health education with simple material, correct method with mothers being accompanied adequate material given also the suitable timing for respondents, will bring about good result in knowledge, attitude and behavior of respondent. This method can be applied in the society if we socialize it in advance and monitor it when the process is thinking place.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Eriska
"Mahasiswa sering memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sebagai wujud pengabdian. Namun beberapa fakta dan hasil penelitian lain menunjukkan bahwa kegiatan tersebut tidak didukung dengan upaya mahasiswa untuk menjaga kesehatan diri sendiri. Responden penelitian adalah 149 mahasiswa yang aktif sebagai pengurus departemen pengabdian masyarakat BEM se-UI (total sampling). Penelitian menggunakan desain deskriptif sederhana. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi gambaran upaya menjaga kesehatan pada responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 29,5% responden yang memiliki perilaku baik dalam menjaga kesehatan. Hasil ini tidak sesuai dengan aktivitas yang sering dilakukan oleh responden, sehingga peneliti menyarankan kepada pengurus departemen pengabdian masyarakat perlu lebih memperhatikan kesehatan pada diri sendiri agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan optimal.

Students often give health education to the community as a matter of social caring. However, some facts and results of other studies have shown that the activity is not supported by the efforts of students in maintaining their own health. The respondents were 149 students who actively joined the community services department at BEM UI (total sampling). The research used a simple descriptive design. The purpose of this study is to identify the health care effort of the respondents. The instrument of this study was questionnaire.
The results showed that only 29,5% of respondents had good behavior in maintaining health. These results does not correspond to activities that are performed by the respondents, so researcher suggested the respondent to increase their health care effort in order to give the community service optimaly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43261
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>