Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168831 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dharmastuti Ajeng Hapsari Kusuma Putri
"Latar belakang: Nutrisi selama kehamilan berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil mengenai nutrisi dan perilaku makan selama kehamilan.
Metode: Desain penelitian ini deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang menggunakan teknik pengambilan sampel acak berkelompok dengan 150 responden ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Parung yang memeriksakan kehamilannya di Posyandu. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan tentang pengetahuan dan perilaku.
Hasil: Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dengan perilaku makan selama kehamilan (p=0,037; α=0,05) dengan CI 95%.
Kesimpulan: Pengetahuan akan memepengaruhi perilaku makan. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang baik maka akan memiliki perilaku makan yang baik.

Background: Nutrition during pregnancy play the major role for fetus growth and development. The purpose of this research is to know the relation between knowledge of pregnant women about nutrition and their food habit during pregnancy.
Methods: The research design is descriptive correlative with cross section using cluster sampling method. The samples are 150 pregnant women in Puskesmas Parung work area who check their pregnancy in Posyandu. The instrument for this research is using questionnaire contain statements about knowledge and eating habit.
Result: The result of this research shows that there is a relation between knowledge and daily eating habit during pregnancy (p=0,037; α=0,05) with CI 95%.
Conclusion: knowledge will influence eating habit. If pregnant women have a good nutritional knowledge, they will have a good eating habit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikrillah Yazid
"Angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi. Penyebab langsung kematian ibu umumnya adalah trias pendarahan-infeksi-eklampsia yang berhubungan dengan rendahnya status gizi dan kesehatan ibu hamil yang diakibatkan berbagai faktor. Pelayanan antenatal merupakan komponen yang diperlukan bagi upaya mempertahankan kesehatan ibu yang perlu terus dimantapkan, bahkan lebih ditingkatkan baik cakupan maupun kualitas pelayanan dalam upaya akselerasi penurunan angka kematian ibu. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian mengenai kualitas pelayanan antenatal yang kali ini dihubungkan dengan pengetahuan, sikap, perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kemilan.
Penelitian ini menggunakan desain survei dengan pendekatan cross-sectiona lterhadap ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Koja Kodya Jakarta Utara, pada Januari 2013 hingga Juli 2013, dengan menggunakan convenience sampling. Analisis korelasi Spearman digunakan untuk melihat keterkaitan antar variabel.
Hasil menunjukan tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kehamilan. Mayoritas ibu hamil (57,8%) belum mendapatkan pelayanan antenatal yang baik, namun demikian mayoritas ibu hamil (63,3%) sudah mendapatkan kualitas pelayanan antenatal yang baik mengenai nutrisi kehamilan. Tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal mengenai nutrisi kehamilan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kehamilan. Mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik mengenai nutrisi kehamilan.

Nowadays, Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high. The direct cause of maternal death is the triage haemorrhage-infection-eclampsia. Further findings show that this direct cause are related to the low nutrition and health status which caused by many factors. Antenatal care is a component needed to sustain maternal health must be established even improved. Therefore, a research on quality of antenatal care toward knowledge, attitude and practice of pregnant woman about nutrition during pregnancy is needed.
This research used survey design and cross-sectional approach toward pregnant women in Puskesmas Kecamatan Koja Kodya Jakarta Utara, from January 2013 to July 2013 by using convenience sampling. Spearman’s correlation analysis is used to measurecorrelation between variables.
The result shows that there is no correlation between quality of antenatal care toward knowledge, attitude and practice of pregnant woman about nutrition during pregnancy. Majority of the respondents (57.8%) do not get a good quality of antenatal care, but the majority of respondents(63,3%)have received a good quality of antenatal care about nutrition during pregnancy. Most of the respondents have good knowledge, attitude and practice about nutrition during pregnancy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikrillah Yazid
"Angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi. Penyebab langsung kematian ibu umumnya adalah trias pendarahan-infeksi-eklampsia yang berhubungan dengan rendahnya status gizi dan kesehatan ibu hamil yang diakibatkan berbagai faktor. Pelayanan antenatal merupakan komponen yang diperlukan bagi upaya mempertahankan kesehatan ibu yang perlu terus dimantapkan, bahkan lebih ditingkatkan baik cakupan maupun kualitas pelayanan dalam upaya akselerasi penurunan angka kematian ibu.  Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian  mengenai kualitas pelayanan antenatal yang kali ini dihubungkan dengan pengetahuan, sikap, perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kemilan.  Penelitian ini menggunakan desain survei dengan pendekatan cross-sectiona lterhadap ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Koja Kodya Jakarta Utara, pada Januari 2013 hingga Juli 2013, dengan menggunakan convenience sampling. Analisis korelasi Spearman digunakan untuk melihat keterkaitan antar variabel.  Hasil menunjukan tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kehamilan. Mayoritas ibu hamil (57,8%) belum mendapatkan pelayanan antenatal yang baik, namun demikian mayoritas ibu hamil (63,3%) sudah mendapatkan kualitas pelayanan antenatal yang baik mengenai nutrisi kehamilan. Tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal mengenai nutrisi kehamilan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kehamilan. Mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik mengenai nutrisi kehamilan.

Nowadays, Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high. The direct cause of maternal death is the triage haemorrhage-infection-eclampsia. Further findings show that this direct cause are related to the low nutrition and health status which caused by many factors. Antenatal care is a component needed to sustain maternal health must be established even improved. Therefore, a research on quality of antenatal care toward knowledge, attitude and practice of pregnant woman about nutrition during pregnancy is needed.This research used survey design and cross-sectional approach toward pregnant women in Puskesmas Kecamatan Koja Kodya Jakarta Utara, from January 2013 to July 2013 by using convenience sampling. Spearman’s correlation analysis is used to measurecorrelation between variables. The result shows that there is no correlation between quality of antenatal care toward knowledge, attitude and practice of pregnant woman about nutrition during pregnancy. Majority of the respondents (57.8%) do not get a good quality of antenatal care, but the majority of respondents(63,3%)have received a good quality of antenatal care about nutrition during pregnancy. Most of the respondents have good knowledge, attitude and practice about nutrition during pregnancy.

 

Keywords:  antenatal care, knowledge, attitude, practice, pregnant woman, nutrition, pregnancy

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyan Taufiq Kurniadi
"

Batuan travertin merupakan batuan karbonat permukaan yang terbentuk akibat lepasnya karbon dioksida (CO2) dari fluida hidrotermal jenuh karbonat. Pada wilayah panas bumi Ciseeng batuan ini dapat ditemukan di Tirta Sayaga, Gunung Panjang, dan Gunung Peyek. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik dan proses keterbentukan batuan travertin di ketiga lokasi tersebut. Metode yang digunakan adalah petrologi, petrografi, analisis fluida hidrotermal, X-ray diffraction (XRD), dan X-ray fluorescence (XRF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik makroskopis dan mikroskopis batuan travertin memiliki keterkaitan dengan lokasi keterbentukannya pada suatu morfologi. Laminasi dengan tekstur kalsit yang kompleks ditemukan pada lereng dari fissure ridge dan mound, sedangkan laminasi dengan tekstur yang sederhana ditemukan pada dinding kolam manifestasi. Temuan ini bersesuaian dengan data fluida hidrotermal, XRD, dan XRF yang menunjukan bahwa batuan travertin didominasi oleh mineral kalsit dengan kandungan Ca yang tinggi (>90%wt). Berdasarkan temuan tersebut travertin Ciseeng termasuk travertin termogen yang terpresipitasi akibat lepasnya CO2 dari fluida hidrotermal yang tersaturasi oleh kalsium bikarbonat hasil pelarutan satuan batu gamping di bawah permukaan. Presipitasi yang terjadi secara terus-menerus menghasilkan morfologi fissure ridge, mound, dan bendungan di lokasi penelitian. Perbedaaan tingkat kompleksitas tekstur pada batuan travertin terjadi karena batuan terpresipitasi dari fluida hidrotermal dengan karakteristik dan proses yang berbeda.


Travertines are carbonate rock precipitated by carbon dioxide (CO2) release from carbonate-rich water. These rocks can be found in Ciseeng geothermal area within three distinctive areas Tirta Sayaga, Gunung Panjang, and Gunung Peyek. This study aims to determine the characteristics and formation of travertine in Ciseeng geothermal area. Principal methods consist of petrology, petrography, hydrothermal fluid analysis, X-ray diffraction (XRD), and X-ray fluorescence (XRF). Analysis results indicate that macroscopic and microscopic textures were related to their location on morphology. Lamination of complex calcite textures were found on the slopes of fissure ridge and mound, while lamination of simple calcite textures were found on the walls of manifestation pools. These findings were in accordance with hydrothermal fluid, XRD, and XRF data which shows that travertines were dominated by calcite minerals with high Ca content (>90%wt). Based on these findings Ciseeng travertines are categorized as thermogenic travertine which precipitated by the release of CO2 from calcium bicarbonate rich water resulting from dissolution of limestone unit in the subsurface. Continuous travertine precipitation leads to formation of fissure ridge, mound, and dam. Differences in texture complexity in travertine rocks occurred because travertines were precipitated from hydrothermal fluids with different characteristics and processes.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linarsih
"ABSTRAK
Pendidikan kesehatan ibu dan anak lebih banyak dilaksanakan melalui konsultasi perorangan atau perkasus pada waktu ibu datang memeriksakan kehamilannya, bayi atau balitanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelas ibu hamil terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai kesehatan ibu dan anak. Desain penelitian menggunakan rancangan quasi experiment dimana seluruh populasi dijadikan sampel berjumlah 42 ibu hamil. Uji hipotesis menggunakan paired sample t-test. Hasil menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan, keterampilan sebelum dan sesudah pelatihan serta keterampilan sesudah dan satu bulan sesudah pelatihan kelas ibu hamil, dengan demikian perlu dikembangkan program kelas ibu hamil sebagai salah satu upaya untuk menekan morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi.

ABSTRACT
Maternal and child health education more consultation is carried out through individual or per case at the time the mother came to check her pregnancy, babies or toddler. This study aims to determine the effect of pregnant women class to increase their knowledge and skills of pregnant women on maternal and child health. The study design is quasi experiment using a design where the entire population sampled, amounting to 42 pregnant women. Hypothesis testing using a paired sample t-test. The results showed there were significant differencesbetween the knowledge, skills before and after training skills and one month after the training pregnant women class, as such programs should be developed pregnant women class as part of efforts to reduce morbidity and mortality in mothers and babies."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Purnamasari
"Remaja mengalami perubahan biologis, psikologis, dan sosial. Kehamilan remaja merupakan fenomena pada usia remaja yang disebabkan faktor individu, orang tua, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan ibu hamil usia remaja tentang kehamilan dan alasan hamil pada usia remaja. Penelitian menggunakan desain deskriptif sederhana. Subjek penelitian adalah 96 ibu hamil usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Bruno menggunakan teknik non-probability sampling pendekatan quota sampling. Instrumen merupakan hasil pengembangan teori dan dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan ibu hamil usia remaja memiliki pengetahuan kurang 44,8%, pengetahuan cukup 35,4%, dan pengetahuan baik 19,8%. Alasan hamil mayoritas berurutan karena faktor lingkungan (37,55%), faktor diri sendiri (36,6%), dan faktor orang tua (25,85%). Kehamilan remaja akibat pengetahuan yang kurang diperkuat kondisi lingkungan yang mendukung merupakan penyebab tingginya kasus tersebut. Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada perawat untuk lebih memahami kehamilan remaja dan alasannya sehingga mampu memberikan intervensi berupa edukasi untuk menurunkan angka kehamilan remaja.

Adolescent undergo biological changes, psychological, and social. Adolescent pregnancy is a phenomenon in adolescence due to individual factors, the elderly, and the environment. This study aimed to describe knowledge of adolescent mothers about pregnancy and the reasons of pregnancy in adolescence. This study using simple descriptive design. These subjects are 96 maternal adolescent in Puskesmas Bruno using non-probability sampling technique through a quota sampling approach. The instrument used was the results of theory development and analyzed using univariate analysis. The results showed maternal adolescent have less knowledge about pregnancy are 44,8%, 35,4% of sufficient knowledge, and good knowledge are 19,8%. The majority reason of pregnancy sequentially due to environmental factors 37,55%, followed by self factor 36,6%, and parental factors 25,85%. Adolescent pregnancy due to lack of knowledge reinforced by environmental conditions that support the cause of the high case. This study provides recommendations to nurses for better understand adolescent pregnancy and the reasons, so it can provide intervention in the form of education to reduce adolescent pregnancy rates.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Reza Prabowo
"Salah satu cara menurunkan angka kematian ibu adalah meningkatkan kualitas pelayanan antenatal. Penelitian ini mencari hubungan kualitas pelayanan antenatal dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil mengenai pemeriksaan kehamilan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kecamatan Koja pada Maret 2013. Sampel diambil sebanyak 109 orang dengan metode konsekutif. Kualitas pelayanan antenatal dinilai melalui daftar tilik. Sedangkan pengetahuan, sikap, dan perilaku melalu kuesioner. Data dianalisis dengan uji chi-square. Mayoritas ibu hamil dalam golongan tidak berisiko, berpendidikan lebih tinggi, tidak bekerja, beban finansial keluarga di bawah rata-rata, paritas tidak lebih dari dua, dalam trimester ketiga, memiliki kunjungan yang lebih, ditemani saat berkunjung, dan tidak memiliki pengalaman pemeriksaan kehamilan. Kualitas pelayanan antenatal yang baik 42,2% dan tenaga kesehatan belum mencuci tangan, menggunakan sarung tangan, dan memberi edukasi menyusui. Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil baik. Ada hubungan kualitas pelayanan antenatal (p=0,010) dan pendidikan (p=0,020) serta pekerjaan (p=0,039) ibu hamil terhadap pengetahuan mengenai pemeriksaan kehamilan. Ditambah, ada hubungan antara pendidikan (p=0,017) ibu hamil dengan perilaku mengenai pemeriksaan kehamilan. Kualitas pelayanan antenatal di Puskesmas Kecamatan Koja perlu ditingkatkan dengan memperketat aturan mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan serta edukasi menyusui untuk meningkatkan keamanan dan wawasan pasien.

One way to reduce maternal mortality rate is to improve antenatal care (ANC) quality. This research finds association between quality of ANC with knowledge, attitude, and practice about pregnancy assessment. Research design is cross-sectional. Data collection was performed at Puskesmas Kecamatan Koja on March 2013 and 109 subjects taken with consecutive sampling method. Quality of ANC is valued in checklist, while knowledge, attitude, and practice is valued by questionnaire. Data was analyzed with chi-square test. The majority of pregnant women there are in unrisk, higher education level, unemployed, below average finance, not more than two parities, in third trimester, have more visits, accompanied while visiting ANC, and no pregnancy assessment?s experience. Good quality of ANC is 42,2% and healthcare giver haven?t washed their hands, wore gloves, and given lactacy education. Knowledge, attitude, and practices is good. There is significant difference between quality of ANC (p=0,010), education level (p=0,020), and occupation (p=0,039) with knowledge about pregnancy assessment. In addition, there is siginificant differences between education level and pregnant women?s knowledge (p=0,017). Quality of ANC at Puskesmas Kecamatan Koja needs improving by strict policy in washing hands, wearing gloves, and lactacy education in order to increase patient safety and knowledge."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desmon Wirawati
"[ABSTRAK
Latar Belakang penelitian adalah masih tingginya angka kejadian penurunan kadar Hb pada ibu
hamil, yang akan berdampak pada ibu dan janin. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui
hubungan perilaku (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dan dukungan keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi ibu hamil dengan kadar hemoglobin. Metode Penelitian yang digunakan adalah
kuantitatif yang bersifat deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, dengan sampel 65.
Tehnik pengambilan sample adalah simple random sampling. Hasil penelitian ada hubungan perilaku:
pengetahuan (p: 0.001), keterampilan (p: 0.007), sikap (p: 0.010) dan dukungan emosional (p=0.004),
intrumental (p= 0.021), informasional (p= 0.036), dan penghargaan (p=0.047) dengan kadar Hb ibu
hamil. Kesimpulan penelitan adalah kadar Hb Ibu hamil depengaruhi oleh perilaku dan dukungan
keluarga dalam pemenuhan nutrisi. Implikasi hasil penelitian diharapkan dapat mengembangkan
program pemberian makanan kaya zat besi dengan melibatkan keluarga. Rekomendasi penelitian
adalah melihat faktor-faktor yang mempengaruhi sikap pemenuhan nutrisi ibu hamil, untuk
mempertahankan kadar Hb normal.

ABSTRACT
Background this study is still high incidence of decreased levels of hemoglobin in pregnant women,
which will have an impact on the mother and fetus. The purpose of this study is to determine the
relationship of behavior (knowledge, skills, and attitudes) and support the family in meeting the
nutritional needs of pregnant women with hemoglobin (Hb). This study used descriptive correlation
with cross sectional approach. The sample of 65 was calculated using simple random sampling. The
results of the study no relationship behaviors: knowledge (p: 0.001), skills (p: 0.007), attitude (p:
0.010) and emotional support (p = 0.004), instrumental (p = 0.021), informational (p = 0.036), and
awards (p = 0.047) with hemoglobin levels of pregnant women. Conclusion this study Hb influenced
by the behavior of pregnant women and family support in nutrition. Implications of the results of the
study are expected to develop a program of iron-rich foods with the family involved. Recommendations
the study is looking at the factors that influence the attitude of nutrition of pregnant women, to
maintain normal hemoglobin levels;Background this study is still high incidence of decreased levels of hemoglobin in pregnant women,
which will have an impact on the mother and fetus. The purpose of this study is to determine the
relationship of behavior (knowledge, skills, and attitudes) and support the family in meeting the
nutritional needs of pregnant women with hemoglobin (Hb). This study used descriptive correlation
with cross sectional approach. The sample of 65 was calculated using simple random sampling. The
results of the study no relationship behaviors: knowledge (p: 0.001), skills (p: 0.007), attitude (p:
0.010) and emotional support (p = 0.004), instrumental (p = 0.021), informational (p = 0.036), and
awards (p = 0.047) with hemoglobin levels of pregnant women. Conclusion this study Hb influenced
by the behavior of pregnant women and family support in nutrition. Implications of the results of the
study are expected to develop a program of iron-rich foods with the family involved. Recommendations
the study is looking at the factors that influence the attitude of nutrition of pregnant women, to
maintain normal hemoglobin levels;Background this study is still high incidence of decreased levels of hemoglobin in pregnant women,
which will have an impact on the mother and fetus. The purpose of this study is to determine the
relationship of behavior (knowledge, skills, and attitudes) and support the family in meeting the
nutritional needs of pregnant women with hemoglobin (Hb). This study used descriptive correlation
with cross sectional approach. The sample of 65 was calculated using simple random sampling. The
results of the study no relationship behaviors: knowledge (p: 0.001), skills (p: 0.007), attitude (p:
0.010) and emotional support (p = 0.004), instrumental (p = 0.021), informational (p = 0.036), and
awards (p = 0.047) with hemoglobin levels of pregnant women. Conclusion this study Hb influenced
by the behavior of pregnant women and family support in nutrition. Implications of the results of the
study are expected to develop a program of iron-rich foods with the family involved. Recommendations
the study is looking at the factors that influence the attitude of nutrition of pregnant women, to
maintain normal hemoglobin levels, Background this study is still high incidence of decreased levels of hemoglobin in pregnant women,
which will have an impact on the mother and fetus. The purpose of this study is to determine the
relationship of behavior (knowledge, skills, and attitudes) and support the family in meeting the
nutritional needs of pregnant women with hemoglobin (Hb). This study used descriptive correlation
with cross sectional approach. The sample of 65 was calculated using simple random sampling. The
results of the study no relationship behaviors: knowledge (p: 0.001), skills (p: 0.007), attitude (p:
0.010) and emotional support (p = 0.004), instrumental (p = 0.021), informational (p = 0.036), and
awards (p = 0.047) with hemoglobin levels of pregnant women. Conclusion this study Hb influenced
by the behavior of pregnant women and family support in nutrition. Implications of the results of the
study are expected to develop a program of iron-rich foods with the family involved. Recommendations
the study is looking at the factors that influence the attitude of nutrition of pregnant women, to
maintain normal hemoglobin levels]"
2015
T43426
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumapea, Costan Tryono Parulian
"Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih jauh dari target Millenium Deveopment Goals (MDGs). Untuk menurunkan AKI serta menekan jumlah pertumbuhan penduduk, Indonesia telah menjalankan program KB. Pelayanan antenatal (ANC) memberikan pelayanan dalam upaya kesehatan ibu dan bayi termasuk diantaranya konseling KB. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil mengenai KB dan hubungannya dengan kualitas pelayanan antenatal serta latar belakang responden. Penelitian ini dilakukan secara potong lintang analitik. Sebanyak 109 ibu hamil yang dipilih secara consecutive sampling. Kualitas ANC dinilai dengan observasi ANC. Pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dinilai melalui kuesioner yang ditanyakan secara terpimpin. Terdapat 42,2% pelayanan berkategori baik dan 57,8% pelayanan berkategori buruk. Dari 109 responden, terdapat 71,6% berpengetahuan baik, 87,2% bersikap baik, tetapi hanya 55% berperilaku baik mengenai KB. Tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil mengenai keluarga berencana (p>0,05). Meskipun demikian, terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal terkait KB dengan sikap ibu hamil mengenai KB (p=0,002). Selain itu, pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil mengenai KB (p= 0,038). Terdapat pula hubungan antara edukasi KB dengan perilaku ibu hamil mengenai KB (p= 0,028). Perlu dilakukan peningkatan kualitas ANC di Puskesmas Koja. Edukasi KB pada perempuan usia reproduktif perlu dilakukan karena terbukti memiliki hubungan dengan perilaku mengenai KB. Selain itu, pendidikan formal yang tinggi juga memiliki hubungan dengan pengetahuan ibu hamil mengenai KB.

Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high compare to MDGs target. To decrease MMR and reduce high population growth, Indonesia has implemented Family Planning (KB) proram. Antenatalcare (ANC) is giving service for mother and infant health, one of the service is KB. This study conducted to find relationship between quality of ANC and also background of responden with pregnant women’s knowledge, attitude, and practice about KB. A cross sectional study has been conducted. A total of 109 pregnant women were selected consecutively. Quality of ANC were valued by observing ANC. Pregnant women’s knowledge, attitude, and practice about family planning were valued by questionnaire filled by researcher. The obseravation finds that 42,2% services are good and 57,8% services are bad. From 109 respondends, there are 71,6% have good knowledge, 87,2% have good attitude, but only 55% have good practice of family planning. The finding shows that there is no significant difference between quality of ANC and pregnant women’s knowledge, attitude, and practice about family planning (p>0,05). However, there is significant difference between quality of ANC about KB and pregnant women’s attitude (p=0,002). There is significant difference between education and pregnant women’s knowledge about KB (p=0,038). Besides that, there is significant difference between experience educated about KB with their practice on family planning (p=0,028). Quality of ANC in Primary Health Care Kecamatan Koja needs to be improved. Education about family planning for woman with reproductive age is needed because there is significant difference with practice on family planning."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bety Nurul Afni
"Prevalensi stunting di Indonesia berada pada posisi 115 dari 151 negara di dunia pada tahun 2020. Secara nasional, Indonesia menunjukkan penurunan namun masih diperlukan penurunan untuk mencapai target di tahun 2024. Menurut hasil SSGI tahun 2021 prevalensi stunting di Provinsi Jawa Barat sebesar 24,5%. Berdasarkan Buku Profil Informasi Kesehatan Kabupaten Bogor 2019, prevalensi stunting di Puskesmas Ragajaya sebesar 41,98% lebih tinggi daripada prevalensi Kabupaten Bogor yaitu sebesar 19,08%. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok sasaran dalam pencegahan stunting. Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu dari masa kehamilan hingga usia 2 tahun. Stunting dapat terjadi akibat asupan nutrisi ibu hamil kurang. Theory of Planned Behavior (TPB) mencakup strategi untuk meningkatkan kepercayaan ibu terhadap kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Perilaku pencegahan stunting dapat dipengaruhi berbagai faktor seperti sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ragajaya. Desain penelitian ini cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 90 ibu hamil. Pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 65.5% ibu hamil memiliki perilaku pencegahan stunting yang baik. Hasil analisis bivariat menunjukkan sikap (p=0.004), norma subjektif (p=0.045), dan persepsi kontrol perilaku (p=0.001) berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam mencegah stunting. Saran bagi fasilitas kesehatan diharapkan memberikan pendidikan kesehatan secara rutin sebagai salah satu langkah preventif baik melalui pelayanan konsultasi kesehatan ibu hamil, berbagai platform media sosial, serta kegiatan – kegiatan diskusi terkait dengan kesehatan ibu hamil terutama mengenai gizi ibu hamil dalam pencegahan stunting.

In 2020, the prevalence of stunting in Indonesia will be the 115th highest out of 151 countries in the world. Nationally, Indonesia is showing a decline, but a gradual decrease is still needed to reach the target in 2024. According to the results of SSGI in 2021, the prevalence of stunting in West Java Province is 24.5%. Based on the 2019 Bogor Regency Health Information Profile Book, the prevalence of stunting in the Ragajaya Health Center is 41.98%, which is higher than the Bogor Regency prevalence of 19.08%. Pregnant women are one of the target groups in stunting prevention. Stunting can be prevented from the first 1000 days of life (HPK), or from pregnancy to the age of two. Stunting can occur due to the insufficient nutritional intake of pregnant women. The Theory of Planned Behavior (TPB) includes strategies to increase the mother's confidence in her ability to meet nutritional needs during pregnancy. Stunting prevention behavior can be influenced by various factors, such as attitudes, subjective norms, and perceptions of behavior control. This study aims to determine the relationship between attitudes, subjective norms, and perceptions of behavior control with stunting prevention behavior in pregnant women in the working area of the Ragajaya Health Center. The research design is cross-sectional. The research sample consisted of 90 pregnant women. Data collection was carried out in December 2022. The results showed that 65.5% of pregnant women had good stunting prevention behavior. The results of the bivariate analysis showed that attitude (p = 0.004), subjective norm (p = 0.045), and perceived behavioral control (p = 0.001) were related to pregnant women's behavior in preventing stunting. Suggestions for health facilities are expected to provide routine health education as one of the preventive measures both through pregnant women's health consultation services, various social media platforms, and discussion activities related to the health of pregnant women, especially regarding nutrition for pregnant women in preventing stunting."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>