Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166354 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andrie Agaliksi
"Dengan semakin berkembangnya konsep Green Building di Indonesia yang kemudian didukung oleh Pergub DKI Jakarta dan Permen LH tentang bangunan hijau, membuat seorang manajer proyek konstruksi atau biasa disebut Construction Manager harus menyesuaikan kompetensi yang dimilikinya dengan konsep Green Building agar dapat mencapai kinerja proyek yang optimal. Pada konsep Green Building, terdapat enam aspek yang menjadi pedoman pelaksanaan Green Building. Namun, penulis hanya meneliti aspek Manajemen Lingkungan Bangunan yang terkait dengan kompetensi Construction Manager dengan harapan dapat memberikan informasi mengenai pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan seorang Construction Manager pada proyek Green Building dilihat dari aspek Manajemen Lingkungan Bangunan dan didapat 11 pengetahuan dan 9 keterampilan menggunakan metode Relative Importance Index (RII).

With the development of the Green Building concept in Indonesia which has been gaining support from the Governor of DKI Jakarta Law and Minister of Environmental Law, the Construction Manager will have to adjust to the developing concept of green building so as to optimize or even improve project performance. In the concept of Green Building, there are six main aspects as to the construction of the Green Building itself. For this research, the writer will only discuss the aspect of Building Environmental Management (BEM) with the competence of the Construction Manager, in hopes to receive information regarding the basic knowledge and skills needed from a Construction Manager in a Green Building Project and has found 11 knowledges and 9 skills using Relative Importance Index (RII) method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati Junaedi
"Salah satu metode pengelolaan yang dapat diterapkan adalah manajemen konstruksi. Manajer konstruksi sebagai personil manajemen konstruksi harus kompeten dalam menjalankan tugasnya, yaitu dengan memiliki knowledge, skill dan attitude yang baik. Oleh karena itu, manajer konstruksi harus menguasai dan memahami knowledge area yang terdapat dalam Construction Management Body Of Knowledge (CMBOK) agar tercipta peningkatan kinerja proyek dalam segi biaya, mutu dan waktu. Manajemen keputusan sebagai bagian dari knowledge area dalam CMBOK harus dipahami oleh manajer konstruksi untuk dapat menetapkan suatu keputusan yang tepat sehingga tercapai sasaran proyek yang diinginkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor tingkat pemahaman manajemen keputusan yang terdapat dalam CMBOK oleh manajer konstruksi PT. X di tahap pelaksanaan. Adapun strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Analisa data menggunakan analisa statistik deskriptif untuk mengetahui kelayakan sampel dan analisa korelasi untuk mengetahui hubungan antar variabel.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa faktor-faktor dominan tingkat pemahaman manajemen keputusan oleh manajer kostruksi PT.X yang dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan pelaksanaan adalah pemahaman/penguasaan job description, penggunaan sumber daya, prosedur laporan, mengikutsertakan personil dalam pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi mereka, manajemen peralatan, condition of contract tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak, berkomunikasi dengan jelas, pembinaan SDM, proses negosiasi.

One of management methods which can be applied is construction management. Construction manager as construction management personnel must be competent in performing his duty, by having good knowledge, skills and attitude. So, construction manager must be capable and understanding the knowledge area which included in Construction Management Body Of Knowledge (CMBOK) so the raising of project performance in cost, quality and time can be achieved. Decision management as a part of knowledge area in CMBOK must be understood by costruction manager in order to make the right decision so the project goals can be achieved.
The objective of this research is to know the factors which influence the understanding level of decision management that included in CMBOK by construction manager of PT. X on implementation phase. The research strategic which is used is case study. Data analysis are descriptive statistic analysis to know the suitability of the sampel and correlation analysis to know the relation inter variable.
The result shows that factors of the understanding level of decision management by the construction manager of PT. X those are affected by implementation activities are the understanding of job description, the utilizing of the resource, report procedure, inviting personnel in decision making, equipment management, condition of contract of job and responsibilities of each party, clearly communication, development of resource, negotiation process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T 24951
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Hutama
"Perkembangan konstruksi gedung di dunia semakin kompleks, berteknologi tinggi, serta memiliki tingkat risiko yang tinggi. Namun perkembangan di dunia konstruksi tidak diimbangi dengan peningkatan Kompetensi Manajer konstruksi sehingga berdampak pada keterlambatan kinerja proyek. Untuk itu diperlukan suatu evaluasi terhadap standar Kompetensi Manajer Konstruksi sehingga dapat meningkatkan kinerja proyek. Penelitian ini dilakukan melalui metode analisa risiko berbasis PMBOK 2013 yang selanjutnya diolah menggunakan Analitycal Hierachy Process (AHP) untuk mengetahui faktor risiko dominan. Hasil yang didapat berupa tindakan preventif dan korektif yang tepat dalam menangani risiko yang terjadi serta modul pelatihan Kompetensi Manajer Konstruksi sehingga meningkatkan kinerja waktu pada proyek konstruksi gedung.

The development of constructability in the World Increasingly Complex, Hightech, and high risk. This issue is not matched by an increase in competence of Construction Manager (CM) that have an impact on delays in project performance. It required an evaluation of CM Competency standards to improve project performance. This research conducted through a risk analysis method based on PMBOK 2013, which processed using the Analytical Hierarchy Process to determine the dominant risk factors. Results is preventive and corrective action are appropriate in addressing the risk that occur as well as the CM Competence training modules resulting in improved project performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chan, Mu
Jakarta: Erlangga, 1973
658 CHA pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Dihe Lifitri Desky
"Keberhasilan penyelenggaraan proyek konstruksi akan sangat ditentukan oleh kualitas dari orang-orang yang menanganinya, terutama mereka yang memegang posisi kunci seperti manajer proyek. Kompetensi merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang manajer dalam menghasilkan kinerja yang baik. Hard kompetensi adalah teknikal kompetensi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan merupakan persyaratan dasar untuk keberhasilan seseorang.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor teknikal kompetensi manajer proyek. Metode penelitian yang digunakan adalah identifikasi melalui metode survei yaitu dengan penyebaran questionnaire kepada responden yaitu manajer proyek pada PT. X. Alat yang digunakan dalam pencarian faktor yang penting adalah dengan Analitycal Hierarchy Process (AHP).

The success of the implementation of construction projects will be largely determined by the quality of the people who handle it, especially those holding key positions such as project managers. Competence is a very important factor for a manager in producing a good performance. Hard competence is technical competencies required in completing a job and is a basic requirement for the success of a person.
This study aimed to identify the factors of technical competencies. Research methods used are identified through the survey method is by spreading the questionnaire to the respondents project manager at PT. X. The instrument used in the search is an important factor to Analitycal Hierarchy Process (AHP).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27562
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suhartono
"Penelitian ini tentang analisis kinelja petugas Dury Manager di Rurnah Sakit Umum Kabupaten Karawang di luar jam dinas dan di hari libur yang bertujuan untuk mengetahui kinenja Duty Manager Serta falctor-faktor yang berhubungan dengan kinerja Duty Manager. Penelitian ini dilakukan dengan disain potong lintang. Dalam penelitian ini diuji hubungan variabel individu yang terdiri dari pendidikan, pengetahuan, perscpsi sikap dan motivasi serta variabel persepsi individu terhadap organisasi yang terdiri dari persepsi individu terhadap salana, insentif scrta monitoring dan evaluasi dengan kinelja petugas Duty Manager dalam pelayanan pasien/keluarga pasien di RSUD Kabupaten Karawang.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk menilai kinexja pelugas Duty Manager adalah kuisioner dengan menggunakan skala Likert. Populasi penelitian ini adalah seluruh petugas yang bertugas sebagai Duty Marzager yang berjumlah 40 orang dirnana scmua petugas ini diambil sebagai sampel. Serta para petugas yang berada di bawah koordinasi Duty Manager di ruang rawat imp, dokter IGD, petugas laboratorium, petugag apotik(instalasi famaasi). Pengambilan data di lapaugan dilakukan selama 2 bulan.
Hasil penelitian diperoleh 50% Duty Manager mcmiliki kinelja yang fendah sedang sisanya 50% merniliki kinerja yang Pengelompokkan ke dalam dua kategori(tinggi-rendah, cukup-kurang) dengan menggunakan cut point nilai mean. Pada penelitian ini total responden ada ll dari ll unit pelayanan total skor maksimal 55,0 dan total skor minimal 0,0 nilai mean 27,5. Kinexja tinggi bila total nilai skor maksimal > 27, dan kineija rendah bila total nilai skor maksimal 5 27,5.
Hasil analisis bivariat antara kinerja dengan variabel independen (pendidikan, pengetahuan, sikap, motivasi, persepsi sarana, insentitl monitoring dan evaluasi) menunjukkan adanya hubungan antara rendahnya kinerja dengan variabel motivasi serta monitoring dan evaluasi.
Hasil penelitian menyimpulkan Kinerja Duty Manager di RSUD Karawang antam yang memiliki kinexja rendah dan yang meniliki kineija tinggi berbanding sama (50%), jadi separuh dari seluruhnya 40 orang Duly Manager berkineija rendah. Variabel pendidikan, pengemhuan, sikap, persepsi sanma, persepsi insentif tidak berhubungan dcngan kinclja Duty Manager. Variabcl motivasi scrta variabel monitoring mempuuyai hubungan dengan variabel kinezja Duty Manager.
Disarankan kepada pimpinan mmah sakit untuk melakukan upaya-upaya: perumusan kembali tugas pokok dan uraian jabatan Duty Manager melalui pengkhususan tugas pokok yang meliputi aspek pemantauan pasien dengan kasus kegawatan, solusi masalah, serta aspek birnbingan dan penanganan pasien dengan kasus kegawatan. Meningkatkan motivasi petugas Duty Manager melalui pembenan penghargaan kepada Duty Manager yang melaksanakan tugas dengan penuh disiplin dan tanggung jawab, demikian pula melaksanakan pemberian sanksi tcguran kepada petugas yang tidak melaksanakan tugas dengan baik. Meningkatkan kcgiatan monitoring dan evaluasi kegiatan Duty Manager dalam rangka meningkatkan motivasi melalui pcrtcmuan rutin (I minggu sckali), kegiatan ini diantaranya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan Duty Manager dalam pelaksanan tugas serta membantu memperbaiki kinerjanya.

This research is about the analysis of Duty Manager work performance in manager level services in Karawang District Public Hospital outside their working hours and on public holidays, with it’s objective to discover Duty Manager work performance and factors related with it. This research was conducted with the cross sectional design. This research will test the correlation of individual variable which consisted of education, knowledge, perception of attitude and motivation also individual perception variable to organisation which consists of facility, insentive also monitoring and evaluation toward work performance duty manager in serving the patient/ family in karawang district hospital.
The research instruments to measure the duty manager working performance were the questions sheet using Likert scale. The sample population of this research are 40 staffs; who are responsible as . Other sample were also the staffs who work under Duty Manager coordination in patient room, emergency doctors, labotarium statTs, drugstore staff ( pharmacy installation). The data collection in the field was conducted within 2 months.
The result of this research shows 50% of Duty Manager has low work performance and another 50% has high work perfomrance. There are 2 categorizes (high-low, adequate- minus) using the cut point mean values. Total respondents in this research were ll 'fiom I I services unit and maximum total score 55,0 and minimum total score 0,0 mean value 27,5. lt reached High work performance if the maximum total score is >27,5, and low work perfomiance if the maximum total score is 5 27,5.
The bivariat analysis result of work performance and independent variables (education, knowledge, attitude, motivation, facility perception, incentive, monitoring and evaluation) showing the correlation between low work performance and motivation variable also monitoring and evaluation.
The analysis result and variables observed can be summarize as: the work perfom-nance of Duty Manager in Karawang district public hospital are equal (each 50%) between the low and high work performance, so half of all 40 duty managers have low working, variables of education, knowledge, attitude, facility perception, incentive perception has no correlation with Duty Manager work performance, it’s the motivation variable also monitoring variable which has correlation with duty manager work performance variables.
The Hospital needs a strategy to increase the DDQ/ Manager work performance by: giving appreciation to the Duty Manager who works with E111 discipline and responsible, also giving the punishment to those who do not work well, force the motivation of Duty Manager to carry out their respomibility through clear career development and promotion.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34279
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Muttaqin
"ABSTRAK
Supervisi kepala ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur tidak terjadwal dan selama ini belum pernah ada pelatihan tentang supervisi. Perilaku caring perawat pelaksana masih rendah, hal ini terlihat dari pelaksanaan asuhan keperawatan yang masih belum optimal. Penelitian dengan judul pengaruh pelatihan supervisi pada kepala ruangan terhadap perilaku caring perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Cianjur ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan supervisi terhadap perilaku caring perawat pelaksana dengan memakai metode quasi experiment pre dan post test design. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap dengan jumlah sampel 45 perawat. Analisa hubungan variabel dilakukan dengan uji koefisien korelasi pearson dan t-test. Hasil penelitian ini menunjukan ada perbedaan yang bermakna perilaku caring perawat pelaksana sebelum dan sesudah mendapatkan supervisi dari kepala ruangan yang telah dilatih; ada peningkatan perilaku caring yang bermakna pada masing-masing kelompok perawat pelaksana sesudah mendapat supervisi 2 kali, 4 kali dan 6 kali dari kepala ruangan. Supervisi 2 kali dari kepala ruangan sudah cukup untuk dapat meningkatkan perilaku caring perawat pelaksana. Diusulkan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur sehubungan adanya pengaruh antara pelatihan supervisi kepala ruangan dengan Perilaku Caring Perawat Pelaksana maka sebaiknya senantiasa berupaya terus mengadakan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan kinerja karyawannya di unit pelayanan keperawatan. Perawat pelaksana sebaiknya mendapatkan pelatihan tentang caring untuk lebih meningkatkan pemahaman dalam penerapan perilaku caring selama menjalankan tugas layanan keperawatan pada klien. Sehubungan hasil penelitian yang dilakukan selama 6 minggu membuktikan bahwa supervise yang dilakukan sebanyak 2 kali ebih efektif dapat meningkatkan perilaku caring, maka supervise pada seluruh perawat dapat dilakukan cukup 2 kali selama rentang waktu yang sama.

ABSTRACT
Nurse manager supervision in Cianjur District Hospital is unscheduled and currently supervision training has not been conducted yet. Caring behavior of the nurse is still low, as seen in unoptimal nursing care. This research was aimed to examine the effect of supervision training on caring behavior of associate nurse quasi experiment methode with pre and post test design. These research populations are all associate nurses at inpatient room. Sample number in this research which fulfills inclusion criterion is 45 nurses. Analysis of variable relation has been done by correlation coefficient test Pearson and t-test. This research result indicated the difference of caring behavior of associate nurse before and after getting supervision from room head; Increasing of caring behavior on each group of associate nurse after getting supervision 2 times, 4 times and 6 times from room head. 2 times supervision from nurse manager is enough for increasing caring behavior of associate nurse. It is recommended to Cianjur district hospital to conduct, training intended to enhance associated nurse performances in nursing care unit. It is suggested that associated nurse have to abtain training concerning caring in order to increase understanding in application of caring behavior in implementing nursing care. This research conduct in 6 weeks revealed that twice supervisions in 6 weeks at Cianjur district hospital were more effective in improving caring behavior, thus supervision for all nurses can be carried out 2 times for the same span of time."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amperawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S35971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Misbah
"ABSTRAK
Setelah melakukan restmkturisasi pada tahun 2001, instansi DEF
mclakukan reposisi clan rediiinisi peran pegawainya, yaitu dari auditor yang
hanya bertugas sebagai pengawas, menjadi pengawas sekaligus dapat
memberi jasa konsultansi di bidang keuangan, sistem informasi, sezta
mcnjadi katalis yang dapat mempercepat proses perubahan manajemen
pemerintahan. Masalah muncul ketika pejabat struktural sebagai pemimpin
suatu unit kerja tidak dapat menunjukkan kincria yang diharapkan, karena
kurang kompeten (lack of competence)
Sebagai langkah awal untuk mengatasi pcrmasalahan, sejak tahun 2003
instansi DEF mengadakan assesment center untuk pejabat eselon II, III, dan
IV. Assesmen! center dilakukan untuk melihat kesiapan pejabat struktural
menduduki jabatannya saat ini dan kemungkinan untuk dapat menduduki
jabatan yang lebih tinggi, serta kompetensi manajerial apa saja yang masih
harus dikcrnbangkan agar bisa optimal.
Dari hasil assesment center masih banyak kompetensi manajerial pejabat
struktural eselon II, III, dan IV yang belum memenuhi kriteria yang
ditetapkan organisasi. Metode pengembangan panama, dilakukan feedback
untuk semua pejabat mengcnai hasil assesmenl center, sehingga mereka
mengetahui kekuatan dan kelemahannya, kemudian diikuti dcngan
konseling. Pengembangan berikulnya dilakukan mclalui on Ihejob training,
yaitu pelatihan yang dilaksanakan dalam lingkungan pekerjaan, dan ojj' the
job training, yaitu pelalihan yang dilakukan di luar pekerjaan. Tetapi
mengingat banyaknya kompetensi yang perlu dikembangkan, sebagai
Iangkah awal rancangan pengembangan untuk on :he job dan of rhe job
training diprioritaskan terlebih dahulu untuk kompctcnsi 50% dari jumlah
pejabat memperoleh skor yang belum memenuhi kriteria, sedangkan di
bawah 50% mcnjadi prioritas berikutnya untuk dikembangkan."
2007
T34184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>