Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107897 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayunda Dewi Triana
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara self-monitoring dan kepuasan hidup pada remaja. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Self-monitoring diukur menggunakan alat ukur Revised Self-Monitoring Scale berdasarkan translansi dari penelitian sebelumnya oleh Dita Yusitisia tahun 2012, sedangkan kepuasan hidup diukur menggunakan alat ukur Kepuasan Hidup pada Remaja yang dibuat oleh Ilmi Amalia tahun 2007. Responden dalam penelitian ini berjumlah 113 orang remaja yang berada di daerah Jakarta dan Depok. Hasil penelitian ini menunjukkan self-monitoring berkorelasi signifikan dan positif dengan kepuasan hidup (r = 0,353; p < 0,01). Ini berarti semakin tinggi tingkat self-monitoring remaja maka menunjukkan semakin tinggi pula kepuasan hidup mereka.

This research was conducted to find the correlation between self-monitoring and life satisfaction among adolescents. This research used the quantitative approach. Self-monitoring was measured using a Revised Self-Monitoring Scale that was based on translation from previous research by Dita Yustisia (2012) and life satisfaction was measured using a Kepuasan Hidup pada Remaja that was made by Ilmi Amalia (2007). The responden of this research are 113 adolescents that from Jakarta and Depok. The results of this research showed that self-monitoring correlated significantly and positively with life satisfaction (r = 0,353, p < 0,01). That is, the higher self-monitoring of one’s own, the higher his/her life satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hanif Nurfian Wangsapraja
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mediasi kepuasan karir pada hubungan antara perceived organization support (POS) dan kepuasan hidup. Penelitian kuantitatif ini menggunakan Satisfaction with Life Scale untuk mengukur kepuasan hidup, versi singkat Survey of Perceived Organizational Support untuk mengukur POS, dan Career Satisfaction Scale untuk mengukur kepuasan karir. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan Generasi Milenial (N = 107) berusia 24-38 tahun yang telah bekerja minimal 6 bulan. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa pengaruh langsung (B = .03, SE = .12, p> .71) tidak signifikan, pengaruh tidak langsung (B = .10, SE = .07, BCa CI [.03) , .20]) yang signifikan, dengan ukuran efek diklasifikasikan sebagai sedang (k2 = .13, BCa CI [.04, .24]). Hasil ini menunjukkan bahwa kepuasan karir memediasi sepenuhnya hubungan antara POS dan kepuasan hidup. Oleh karena itu, berbagai perusahaan diharapkan dapat memberikan dukungan yang dapat menunjang kepuasan karir sehingga karyawan juga akan merasakan kepuasan dalam hidupnya.
ABSTRACT
This study aims to see the mediating role of career satisfaction in the relationship between perceived organization support (POS) and life satisfaction. This quantitative research uses the Satisfaction with Life Scale to measure life satisfaction, a short version of the Survey of Perceived Organizational Support to measure POS, and the Career Satisfaction Scale to measure career satisfaction. Respondents in this study were employees of the Millennial Generation (N = 107) aged 24-38 years who had worked at least 6 months. The results of the mediation analysis showed that the direct effect (B = .03, SE = .12, p> .71) was not significant, the indirect effect (B = .10, SE = .07, BCa CI [.03), .20] ), with the effect size classified as moderate (k2 = .13, BCa CI [.04, .24]). These results suggest that career satisfaction fully mediates the relationship between POS and life satisfaction. Therefore, various companies are expected to provide support that can support career satisfaction so that employees will also feel satisfaction in their lives."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Agatha Nerisa
"Mahasiswa tahun pertama berada pada tahapan perkembangan emerging adulthood. Terdapat penelitian yang mengemukakan bahwa mereka memiliki kecenderungan distres psikologis yang lebih besar. Apabila tingkat distres psikologis seseorang tinggi maka kepuasan hidup rendah dan begitu pula sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk untuk melihat hubungan antara distres psikologis dan kepuasan hidup pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Partisipan penelitian ini terdiri dari 401 mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia.
Variabel distres psikologis diukur dengan menggunakan Self-Reporting Questionnaire 20 (SRQ-20), sedangkan variabel kepuasan hidup diukur menggunakan Satisfaction with Life Scale (SWLS). Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan (r = -0,286 dan p = <,0001, one-tailed) antara distres psikologis dan kepuasan hidup.

First-year students are in the emerging development stage of adulthood. Studies showed that college students are vulnerable to psychological distress. If the level of a persons psychological distress is high then life satisfaction is low and vice versa. This study aims to investigate the relationship between psychological distress and life satisfaction in University of Indonesia first-year students. The participants of this study consisted of 401 first-year students at the University of Indonesia.
Psychological distress variables were measured using Self-Reporting Questionnaire 20 (SRQ-20), while life satisfaction variables were measured using Satisfaction with Life Scale (SWLS). The results show that there is a significant negative relationship (r = -0.286 and p = <,0001, one-tailed) between psychological distress and life satisfaction.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nimas Fadhila Atha Dinah
"Remaja awal yang memiliki Ibu bekerja rentan merasa kesepian. Perasaan kesepian yang terus dibiarkan dapat menurunkan kepuasan hidup. Hal ini menjadi masalah cukup serius karena kepuasan hidup remaja awal sangat berpengaruh pada berbagai aspek kehidupannya. Dalam upaya menurunkan perasaan kesepian dan meningkatkan kepuasan hidup, koping religius dapat diterapkan sebagai strategi untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perasaan kesepian, koping religius, dan kepuasan hidup remaja awal yang memiliki Ibu bekerja. Responden penelitian ini berjumlah 110 remaja awal (10-15 tahun) di Indonesia yang memiliki Ibu bekerja. Perasaan kesepian diukur dengan The 6-Item De Jong Gierveld Loneliness Scale (De Jong-Gierveld & Van Tilburg, 2006), koping religius diukur dengan Brief RCOPE (Pargament, Smith, Koenig, & Perez, 1998), dan kepuasan hidup diukur dengan SWLS-C (Gadermann, Schonert-Reichl, & Zumbo, 2009). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pearson product-moment correlation coefficient dan simple regression. Hasil penelitian menunjukkan perasaan kesepian dan koping religius negatif berpengaruh negatif terhadap kepuasan hidup, namun koping religius positif tidak berpengaruh terhadap kepuasan hidup. Perasaan kesepian berhubungan positif dengan koping religius negatif, namun tidak berhubungan dengan koping religius positif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Adabina
"Kepuasan hidup merupakan suatu kekuatan psikologis yang memfasilitasi perkembangan adaptif remaja. Salah satu faktor yang berhubungan dengan kepuasan hidup remaja adalah komunikasi dengan orang tua. Tuntutan pekerjaan seringkali menyulitkan orang tua untuk berkomunikasi dengan remaja. Permasalahan komunikasi saat orang tua berada di tempat kerja dapat diminimalisir dengan penggunaan komunikasi online. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara komunikasi online orang tua-anak dan kepuasan hidup remaja yang memiliki kedua orang tua bekerja. Responden penelitian terdiri dari 106 remaja berusia 10-15 tahun yang memiliki kedua orang tua bekerja. Komunikasi online orang tua-anak diukur menggunakan instrumen hasil modifikasi alat ukur Online Parent-Child Communication (Niu et al., 2019). Satisfaction with Life Scale Adapted for Children (SWLS-C; Gadermann, Schonert-Reichl, & Zumbo, 2010) digunakan untuk mengukur kepuasan hidup. Hasil penelitian menemukan hubungan yang signifikan dan positif antara komunikasi online orang tua-anak dan kepuasan hidup remaja yang memiliki orang tua bekerja. Selain itu, ditemukan hubungan yang signifikan dan positif antara komunikasi online orang tua-anak dan kepuasan hidup remaja laki-laki dan kepuasan hidup remaja perempuan yang memiliki kedua orang tua bekerja.

Life satisfaction acts as a psychological strength that facilitates adolescents‟ adaptive development. Communication with parents is known as one of several factors that related to adolescents‟ life satisfaction. Parental work pressures make it harder for parents to communicate with adolescents. Problems related to communication when parents are at work can be minimalized through the use of online communication. The purpose of this research is to examine the relationship between online parent-child communication and life satisfaction among adolescents who have working parents. 106 adolescents who have working parents participated in this research. Parent-child online communication was measured using modified version of Online Parent-Child Communication (Niu et al., 2019). Life Satisfaction was measured using Satisfaction with Life Scale Adapted for Children (SWLS-C; Gadermann, Schonert-Reichl, & Zumbo, 2010). The result shows a significant and positive relationship between parent-child online communication and life satisfaction among adolescents who have working parents. In addition, this research also shows a significant and positive relationship between parent-child online communication and adolescent boys‟ life satisfaction and adolescents girls‟ life satisfaction, among adolescents who have working parents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reinaldo Christian Santoso
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah career adaptability memiliki peran yang lebih kuat dalam kepuasan hidup karyawan dibandingkan dengan kepribadian grit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasional dan regresi berganda. Ketiga variabel tersebut diukur dengan menggunakan alat ukur Satisfaction With Life Scale untuk mengukur kepuasan hidup secara keseluruhan, Short Grit Scale untuk mengukur grit, dan Career Adapt-Abilities Scale Form 2.0 untuk mengukur kemampuan beradaptasi karir. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 113 karyawan dengan rentang usia 25-40 tahun dan telah bekerja di perusahaan tempat mereka bekerja minimal satu tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa adaptasi karir (r = 0,381, p <0,05) memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kepuasan hidup karyawan, sedangkan grit tidak (r = 0,009, p> 0,05). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa adaptasi karir (β = 0,433, p <0,05) memiliki peran yang lebih kuat daripada kepribadian grit (β = -0,157, p> 0,05) dalam memprediksi kepuasan hidup karyawan.

This study aims to determine whether career adaptability has a stronger role in employee life satisfaction than grit personality. This research is a quantitative research with correlational method and multiple regression. These three variables were measured using the Satisfaction With Life Scale measuring tool to measure overall life satisfaction, the Short Grit Scale to measure grit, and the Career Adapt-Abilities Scale Form 2.0 to measure career adaptability. Participants in this study totaled 113 employees with an age range of 25-40 years and had worked at the company where they worked for at least one year. The analysis showed that career adaptation (r = 0.381, p <0.05) had a positive and significant relationship with employee life satisfaction, while grit did not (r = 0.009, p> 0.05). The analysis also showed that career adaptation (β = 0.433, p <0.05) had a stronger role than grit personality (β = -0.157, p> 0.05) in predicting employee life satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candri Rania Auliani
"Penelitian bertujuan untuk melihat ketergantungan spasial kepuasan hidup (Life Satisfaction) dengan kepadatan penduduk (Population Density). Datapenelitian diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara daring kepada penduduk kota Bandung berusia diatas 18 tahun (N= 486). Pengukuran kepuasan hidup menggunakan Satisfaction with Life Scale (SWLS), sedangkan jumlah kepadatan penduduk (Population Density) dalam unit analisis kelurahan didapatkan melalui portal resmi Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai Kota Bandung Dalam Angka 2021. Analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif, analisis spasial menggunakan GeoDa, analisis regresi linear dan analisis korelasi menggunakan Pearson's Product Moment. Temuanpenelitian menunjukkan bahwa kepuasan hidup tidak memiliki ketergantungan terhadap kepuasan hidup dikota Bandung (r=-0.062 dengan p=0.34) dan analisis regresi linear (0.94>0.05) yang artinya kepadatan penduduk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kepuasan hidup. Sehingga berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa tidak terdapat pola ketetanggan dan ketergantungan spasial pada variabel kepuasan hidup dankepadatan dari penduduk kota Bandung.

The aim of this research is to see the spatial dependence of life satisfaction with population density. The research data was obtained through the distribution of online questionnaires to residents of the city of Bandung aged over 18 years (N = 486). The measurement of life satisfaction uses theSatisfaction with Life Scale (SWLS), while the total population density in the kelurahan analysis unit is obtained through the official portal of the Central Statistics Agency (BPS) regarding the City of Bandung in Figures 2021. The analysis carried out is descriptive analysis, spatial analysis using GeoDa, linear regression analysis and correlation analysis using Pearson's Product Moment. The research findings indicate that life satisfaction has nodependence on life satisfaction in the city of Bandung (r=-0.062 with p=0.34) and linear regression analysis (0.94>0.05) which means that populationdensity does not have a significant effect on the life satisfaction variable. So, based on these data, it can be concluded that there is no pattern of neighbourhood and spatial dependence on the variables of life satisfaction and population density in Bandung city."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfiera Delliana Wuri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara job insecurity, role ambiguity, dan role overload terhadap kepuasan hidup. Partisipan penelitian berjumlah 116 pekerja outsourcing yang bekerja di salah satu perusahaan transportasi di Jakarta dengan usia minimal 18 tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa job insecurity dan role ambiguity memiliki hubungan negatif yang signifikan terhadap kepuasan hidup. Sementara, role overload tidak memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan kepuasan hidup. Hasil dari penelitian ini memiliki arti bahwa pekerja outsourcing yang memiliki tingkatan job insecurity dan role ambiguity yang rendah maka akan memiliki kepuasan hidup yang semakin tinggi. Sementara itu, pekerja yang merasakan role overload belum tentu berdampak akan kepuasan hidupnya.

ABSTRACT
This study aims to see the relationship between job insecurity, role ambiguity, and role overload to life satisfaction. This research participants were 116 outsourcing workers who worked in one of the transportation companies in Jakarta with a minimum age of 18 years. The results of this study indicate that job insecurity and role ambiguity have a negative and significant relationship to life satisfaction. Meanwhile, role overload did not have a negative and significant relationship with life satisfaction. The results of this study indicate that outsourcing workers who have a low level of job insecurity and role ambiguity will have higher life satisfaction. Meanwhile, workers who feel role overload do not necessarily have an impact on their life satisfaction."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iga Larasati
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan tingkat work-life balance terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan Yayasan Plan International Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kepuasan kerja (kesejahteraan) bagi karyawan organisasi pelayanan kemanusiaan atau Human Services Organization (HSO). Sedangkan, penelitian mengenai kepuasan kerja di HSO masih sangatlah minim. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah antara tingkat work-life balance terhadap tingkat kepuasan kerja pada karyawan Yayasan Plan International Indonesia. Hal ini dapat dipengaruhi oleh adanya karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh HSO yang sangat berbeda dengan perusahaan. Di dalam HSO tingkat kepuasan kerja tidak selalu dikaitkan dengan tingkat work-life balance. Kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh adanya karakter HSO, seperti manusia sebagai raw material, tujuan organisasi yang tidak jelas dan bersifat problematik, ketidakpastian dalam menentukan teknologi pelayanan, ambiguitas pada moral, serta proses interaksi yang intensif dengan klien sebagai salah satu aktivitas utama dari HSO.

This undergraduate thesis discusses about the correlation of work-life balance to job satisfaction among Yayasan Plan International Indonesia’s Employees. This research is a quantitative research with descriptive design. This research is background by the importance of employee’s satisfaction in the Human Services Organization’s setting. Meanwhile, the research about employee’s job satisfaction among Human Services Organizatinon is still rare. The result of this research shows that there’s a very weak correlation between the level work-life balance to the level of job satisfaction among Yayasan Plan International Indonesia’s Employees. This can be caused by the difference in characteristic between HSO and company. Job satisfaction in HSO is not always correlated with the level of work-life balance. It can be correlated with its characteristic, people as a raw material, unclear and problematic organizatinons goals, uncertainty in determining service technology, moral ambiguity, and intensive interaction between employee and client as one of core activities in HSO."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Aulia Hamdani
"Kepuasan hidup merupakan hal penting dalam kehidupan yang mencakup banyak aspek antara kualitas hidup individu secara keseluruhan, kebahagiaan, kesejahteraan dan berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan seperti pekerjaan, hubungan, dan kesehatan. Penelitian ini membahas tentang analisis faktor-faktor yang menjelaskan kepuasan hidup pada mahasiswa di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Dua pulau dengan pesebaran mahasiswa Indonesia terbanyak, yakni Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dengan total mahasiswa sebanyak 5.951.663 mahasiswa. Penelitiian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang signifkan menjelaskan kepuasan hidup mahasiswa di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Adapun faktor yang diduga menjelaskan kepuasan hidup mahasiswa di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera adalah dukungna sosial, harga diri, rasa syukur, kecanduan ponsel pintar, IPK, pendapatan, jenis kelamin, usia, domisili, dan rumpun studi. Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Partial Least Square (PLS) untuk meneliti faktor-faktor yang signifikan menjelaskan kepuasan hidup mahasiswa di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, serta metode Analisis Korespondensi berganda untuk meneliti karakteristik mahasiswa berdasarkan tingkat kepuasan hidupnya. Hasil akhir dari penelitian ini diperoleh bahwa faktor-faktor yang menjelaskan kepuasan hidup mahasiswa di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, yakni dukungan sosial, harga diri, IPK, kecanduan ponsel pintar, dan pendapatan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk diimplentasikan guna meningkatkan kepuasan hidup, baik untuk diri sendiri, keluarga, ataupun mahasiswa didik.

Life satisfaction is an important thing in life that includes many aspects between an individual's overall quality of life, happiness, well-being and is related to various aspects of life such as work, relationships, and health. This study discusses the analysis of factors that explain life satisfaction in college students on Java Island and Sumatra Island. Two islands with the largest distribution of Indonesian students, namely Java Island and Sumatra Island with a total of 5,951,663 students. This research aims to examine the factors that significantly explain the life satisfaction of college students on Java Island and Sumatra Island. The factors that are thought to explain college student life satisfaction on Java Island and Sumatra Island are social support, self-esteem, gratitude, smartphone addiction, GPA, income, gender, age, domicile, and study group. The statistical method used in this study is the Partial Least Square (PLS) method which is used to examine the factors that significantly explain the life satisfaction of college students on Java Island and Sumatra Island combined with Multiple Correspondence Analysis method will be used to examine the characteristics of students based on their level of life satisfaction. The result of this study shows that social support, self-esteem, GPA, smartphone addiction, and income explain the life satisfaction of students in Java and Sumatera Islands.The result of this study is expected to be used to be implemented to increase life satisfaction, both for oneself, family, or students."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>