Ditemukan 167976 dokumen yang sesuai dengan query
Silitonga, Yohana P. F.
"Ornamen lekat dengan pemahamannya sebagai elemen tambahan yang bersifat dekoratif semata meski ia memiliki potensi untuk berperan lebih jauh dalam ruang. Melalui kajian literatur, ditarik sebuah hipotesa bahwa ornamen arsitektural dapat menggambarkan konteks dalam ruang serta membentuk sense of place. Pembuktian dilakukan melalui studi kasus pada generic space, ruang yang tidak memiliki karakter maupun identitas, yakni ruang transit, dimana ruang transit yang mengutamakan orientasi sehingga identitas dibutuhkan di dalamnya. Pada akhirnya ditemukan bahwa ornamen arsitektural benar dapat berperan lebih dalam ruang, yakni sebagai pemberi identitas dan pembentuk sense of place, jika ia berada dalam ruang yang tidak memiliki karakter atau identitas generic space.
Ornament is understood only for its function as a decorative embellishment, although it has a potential to be used for a better cause in a room. Through literature assessments a hypothesis that architectural ornaments could represent context in a room and build a sense of place was made and proved through study cases on a generic space, a room without character or identity, a transit area, which prioritize on orientation and thus need an identity. At the end it is found thatarchitectural ornament could really contributes more in a room, giving identity and building sense of place, if it was in a room without characters or identity, the generic space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56432
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kracauer, Siegfried
Cambridge, UK: Harvard University Press, 1995
081 KRA m;081 KRA m (2)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Galang Setiawan Fauzie
"Pada beberapa prasasti batu di Museum Nasional Jakarta dijumpai ornamen. Ornamen tersebut memiliki bentuk dan jenis yang bervariasi. Ornamen banyak ditemukan pada prasasti yang dikeluarkan oleh raja. Raja-raja tersebut antara lain raja yang memerintah pada masa Mataram Kuna. Setiap raja memiliki ciri khas ornamen yang berbeda-beda. Hal itu membawa persepsi bahwa setiap ornamen pada prasasti memiliki arti yang berbeda sesuai dengan tujuan raja pada waktu itu. Penelitian ini mencoba untuk merekonstruksi arti ornamen pada prasasti yang dikeluarkan oleh raja, selain memiliki arti yang tampak juga memiliki arti lain berdasarkan fungsi dan keletakkannya.
AbstractIn some stone inscriptions in Jakarta National Museum found ornaments. The ornament has a variety of shapes and types. Ornaments are mostly found on inscriptions issued by kings. These kings include the kings who reigned during the time of Mataram Kuna. Each king has the distinctive characteristics of different ornaments. It brings the perception that every ornament on an inscription has a different meaning according to the purpose of the king at that time. This research tries to reconstruct the meaning of ornaments on the inscriptions issued by the king, in addition to having visible meanings also have other meanings based on their function and laying."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mia Yusmita
"Pandangan hidup Jawa menempatkan alam nyata berdampingan dengan alam gaib. Keyakinan ini membawa mitos pada peran yang penting. Mitos merupakan cerita rakyat yang berkisar pada pengekspresian kekuatan-kekuatan gaib pada kosmos, yang diyakini dan diceritakan turun temurun secara lisan.
Tulisan ini akan membahas hubungan antara mitos dan ornamen , dengan mengambil studi kasus pada ornamen Putri Mirong di Keraton Yogyakarta. Bagaimana ornamen berbicara tentang konsep-konsep spirittuil melalui bentuk, wama, letak, posisi dan arah hadap, serta kemungkinan penerapan kembali ornamentasi pada arsitektur masa sekarang adalah tujuan dari pembahasan penulisan ini. Dengan berlatar belakang mitos Ratu Kidul, ornamen Putri Mirong yang pada dasarnya merupakan elemen pelengkap arsitektur dapat memegang peranan yang besar dalam penciptaan karya arsitektur yang lebih bermakna."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48151
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tengku Luckman Sinar
Medan: Lembaga Pembinaan & Pengembangan Seni Budaya Melayu, 1993
729 TEN m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Rousan Ilmy Hustamely
"Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai sebuah bangunan yang terasa memiliki suatu pengaruh kuasa terhadap lingkungan sekitarnya, seperti yang dapat kita temui pada monumen dan istana. Hal ini menjelaskan bahwa dalam arsitektur, kuasa dapat hadir melalui bentuk-bentuk dan elemen-elemen tertentu yang ada pada sebuah bangunan. Mengetahui bagaimana hubungan antara arsitektur dengan kuasa merupakan tujuan dari skripsi ini. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan studi berbagai referensi terkait representasi kuasa melalui bentuk simbolis, dengan studi kasus Istana Daendels di Weltevreden, Batavia. Gaya Empire pada bangunan tersebut akan dianalisis sebagai suatu bentuk simbolis dalam merepresentasikan kekuasaan Belanda-Perancis di Batavia pada masa Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels di awal abad ke 19. Bagaimana sebuah karya arsitektur dapat menjadi simbol kekuasaan, elemen arsitektur apa saja yang dapat menunjukan kuasa pada sebuah bangunan, dan bagaimana peran bentuk simbolis dalam merepresentasikan kuasa tersebut; dengan mengkaitkannya dengan teori mengenai kuasa dan simbol, kemudian akan dianalisis dan ditarik kesimpulan mengenai bagaimana hubungan antara arsitektur dengan kekuasaan.
Sometimes, we encounter a building that emits the sense of power over its surrounding environment, such as monuments and palaces. It explains that in architecture, power can be presented through some forms and certain elements of a building. The objective of this work is to know how the relations between architecture and power. The study is conducted by literature reviews about power representation through symbolic forms, with a case study of Daendels Palace in Weltevreden, Batavia. Empire style of the building will be analyzed as a symbolic form in representing the Dutch-French authority in Batavia at the reign of Governor General Herman Willem Daendels in the early 19th century. How an architectural work can be a symbol of power, what architectural element that can demonstrate power in a building, and how the role of symbolic form in representing the power; by linking with the theories about power and symbol, will then be analyzed and drawn a conclusion about how the relationship between architecture and power."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60236
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Penjor merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan upacara keagamaan di Bali, dimana penjor merupakan lambang dari wujud rasa terima kasih manusia kehadapan-Nya. Dalam perkembangan selanjutnya penjor banyak digunakan sebagai hiasan untuk lomba, pesta seni atau perayaan hari besar lainnya. Berbagai bentuk penjor telah banyak dijumpai dan telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal itu tidak terlepas dari perkembangan era globalisasi yang membawa dampak signifikan bagi alam pikiran manusia Bali dalam menghaturkan persembahan kehadapan-Nya. Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian kualitatif dan permasalahan yang diangkat adalah bagaimana terjadinya modifikasi penjor di Desa Kapal serta apa dampak yang ditimbulkan dari adanya modifikasi.
Dari hasil penelitian diketahui, bahwa penjor sebagai salah satu bentuk artefak budaya tidak lagi hanya berfungsi sebagai pelengkap upacara, namun penjor kini juga dipakai sebagai sebuah simbol representasi seseorang dalam struktur masyarakat Hindu di Bali. Orang yang memiliki status ekonomi yang tinggi cenderung membuat penjor sangat megah dan mewah serta hiasannya siap pasang dan mudah di beli. Hal ini membawa dampak positif bagi para perajin panjor di Desa Kapal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi positif bagi masyarakat Bali tentang perkembangan Seni Budaya Bali dan posisi penjor dalam ritus budaya Bali sehingga pembuatan penjor tidak menyimpang dari tujuan pokoknya.
"
SWISID 2:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Maya Arisanti Anggraeni
"Ornamen merupakan salah satu elemen pelengkap arsitektur yang mempunyai peran cukup penting. Dalam arsitektur mesjid, ornamen merupakan bagian yang tak terpisahkan. Hal ini disebabkan karena selain sebagai unsur penghias, omamen juga mengandung makna, simbol serta kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Islam sehingga tidak jarang keberadaan ornamen membuat suatu bangunan mesjid terasa Iebih mempunyai jiwa.
Ornamen arabesque merupakan salah satu produk yang lahir dari parkembangan seni dalam Islam. Pemakaian ornamen ini dapat kita jumpai pada kebanyakan bangunan-bangunan mesjid.
Skripsi ini mencoba membahas aplikasi omamen arabesque pada mesjid At-Tin, yang dianggap cukup mewakili penerapan ornamen arabesque di Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48492
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengkaji ornamen kuno pada bangunan puri di Kabupaten Karangasem. Teknik pengambilan datanya observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data penelitian adalah ornamen-ornamen kuno pada bangunan puri yang melekat pada ukiran pintu, jendela, gapura dan lain-lain. Sebagai informasi kunci adalah prenglingsir puri keturunan raja di puri tersebut. Hasil yang diperoleh adalah Puri Agung Karangasem merupakan salah satu puri di Kabupaten Karangasem yang masih memiliki ornament kuno. Jenis-jenis ornamen yang terdapat di Puri Agung Karangasem dapat dibedakan menjadi dua yaitu ornament dengan gaya Cina dan Bali. Teknik pembuatan ornamen yaitu teknik ukir dan teknik cetak. Pengaruh gaya Eropa (Belanda) dan gaya Cina sangat kental terlihat penampilan ornamen di puri tersebut. Visualisasi ornamen puri tersebut dapat bermakna bahwa kerjaan di Karangasem pada zaman dahulu telah menjalin hubungan dengan dunia luar, kesenian dan teknologi seni cetak telah berkembang dengan baik. Sejarah terwujudnya ornamen di puri tersebut sangat sulit dianalisis karena tidak ditemukan dokumen-dokumen yang mendukung sejarah pembuatannya. Kondisi fisik ornamen beberapa telah mengalami kerusakan.
"
SWISID 2:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Mungki Indriati Pratiwi
"Citra visual dari ornamen ternyata mampu berbicara, berkomunikasi, lebih dari sekedar bentuk penghiasan belaka pada suatu bangunan. Ornamen sebagai salah satu elemen pelengkap arsitektur, keberadaannya mempunyai pengaruh arsitektural yang penting, menjadikan bangunan, dalam hal ini bangunan klenteng, sebagai suatu karya araitektur yang 'kaya', memiliki karakter yang khas serta lebih 'berjiwa'. Selain itu keberadaannya merupakan bentuk pengungkapan ide, pengekspresian dari masyarakat tertentu terhadap kepercayaan yang diyakini mereka. Dengan demikian ornamen dapat memenuhi serta memuaskan kebutuhan psikis dan religi masyarakat tersebut. Lebih dari itu, ornamen dengan kualitas serta kuantitasuya ternyata dapat menunjukkan tingkat kesucian atau kesakralan dari suatu ruang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48931
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library