Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150445 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Armalia Nora Arlotas
"Proses penuaan menyebabkan terjadinya perubahan fungsi kognitif pada lansia. Penurunan kognitif dapat mempengaruhi kemampuan lansia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Sampel diambil dari populasi menggunakan tekhnik random sampling. Sampel yang diteliti sebanyak 51 responden. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa bivariat dengan menggunakan uji Mann whitney. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan 37 pertanyaan dimana sebelumnya dilakukan uji validitas. Dari hasil analisis bivariat didapatkan hasil nilai p value 0,007 dimana dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara fungsi kognitif dengan kemampuan lansia melakukan aktifitas sehari-hari. Saran dari penelitian ini adalah perlunya dilakukan eksperimen tentang intervensi yang tepat untuk mencegah penurunan fungsi kognitif pada lansia.

Aging process causes some changes in the cognitive function of the elderly. The weakening cognitive ability may affect the capability of the elderly to perform activity daily living. Samples here are taken from the population by random sampling. The samples in this research consist of 51 respondents. The analysis used here is Bivariate analysis using Mann whitney test. Questionnaires are used as an instrument, consisting 37 questions where prior validity test is conducted. The bivariate analysis shows a result of p value 0.007, which concludes that there is a meaningful relationship between cognitive function and the activity daily living of elderly. This research further suggests the importance of conducting experiment on the right intervention to prevent the weakening of cognitive function of the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, [2014;2014, 2014]
S56268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Man above 50 years old as women who experience menopause, will show certain and specific problems . Middle age man often has a group of complaints, symptoms and syndromes that almost the same as women...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Qori Fitria Nur A.
"Lingkungan tempat lansia tinggal dapat mempengaruhi kemandirian lansia karena memiliki beberapa perbedaan suasana, aktivitas, interaksi sosial, dan aturan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran perbedaan tingkat kemandirian pada lansia yang tinggal di panti dan lansia yang tinggal bersama keluarga.
Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan studi deskripsi. Sampel dalam penelitian ini adalah 218 lansia yang tinggal di panti dan tinggal bersama keluarga yang dipilih secara purposive sampling.
Hasil analisis menggambarkan proporsi lansia mandiri yang tinggal di panti lebih tinggi dibandingkan lansia yang tinggal bersama keluarga yaitu sebesar 86,2 . Disarankan bagi petugas kesehatan untuk menyediakan fasilitas yang mendukung lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.

The environment in which the elderly live could affect the independence of the elderly because it has some differences in atmosphere, activity, social interaction, and regulation. This study aimed to identify the description of difference of independence level in elderly living in the retirement houses with elderly living with families.
This study used cross sectional design with description studies. The samples are 218 elderly living with family and elderly living in the retirement houses selected by purposive sampling.
The Result showed that the proportion of independent elderly living in the retirement houses is higher than the elderly living with families with the result of 86,2 . It is recommended for health workers to provide facilities that support the elderly in performing daily activities independently.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulpida Rizki
"Depresi merupakan masalah umum yang terjadi pada lansia. Tingginya tingkat depresi dapat mempengaruhi kualitas hidup. Spiritual merupakan salah satu kebutuhan dasar lansia yang dapat digunakan sebagai strategi koping dalam menghadapi depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesehatan spiritual dan depresi pada lansia di Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Ria Pembangunan Cibubur Jakarta Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan melibatkan 37 lansia yang dipilih melalui total sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kesehatan spiritual dan depresi dengan p value 0,340 (p > 0,05), akan tetapi lansia dengan kesehatan spiritual tinggi lebih berisiko rendah untuk mengalami depresi. Pemberi pelayanan di Sasana Tresna Werdha perlu mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kesehatan spiritual sebagai salah satu upaya untuk mengurangi gejala depresi pada lansia.

Depression is a common problem which can occur in older adult. High level of depression can affect quality of life. Spiritual is one of basic needs that can be used as coping strategy to solve depression.This study aimed to determine the relationship between spiritual health and depression in older adult in Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Ria Pembangunan Cibubur East Jakarta. The study design was cross sectional, involved 37 older adult who were selected through the total sampling.
The result of this study indicated that there was no significant relationship between spiritual health and depression with p value 0,340 (p >0,05), therefore older adult with high spiritual have low risk of suffer depression. Health providers in Sasana Tresna Werdha need to maintain and improve spiritual services in order to reduce the symptoms of depression in older adult.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chusnul Chotimah
"Masa lansia merupakan periode terakhir dalam rentang kehidupan manusia, adalah masa di mana seseorang dapat melakukan penilaian terhadap makna kehidupannya dengan mengevaluasi peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahap-tahap perkembangan sebelumnya. Hal ini mengakibatkan munculnya kepuasan atau ketidakpuasan terhadap kehidupan yang dialami individu lansia. Havighurst menyatakan bahwa kepuasan hidup adalah kriteria utama dari successful aging (dalam Schroots, 1993). Di lain pihak, Linda George dan Elizabeth Clipp (dalam Turner & Helms, 1997) menyimpulkan bahwa salah satu hal penting yang berkaitan dengan successful aging adalah bahwa tingkat kepuasan hidup cenderung stabil sepanjang waktu. Dengan demikian untuk melihat kepuasan hidup seseorang dapat dilakukan dengan menganalisa perjalanan hidupnya sejak kecil hingga masa lansia. Atas dasar inilah peneliti tertarik untuk melakukan suatu analisa terhadap perkembangan lansia untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang memberikan kontribusi pencapaian successful aging seseorang. Teori psikososial Erikson dipakai sebagai acuan dalam penelitian ini karena Erikson juga mengemukakan pentingnya kepuasan dan penemuan makna hidup yang disebutnya dengan integrity, selain itu tahap-tahap perkembangan psikososial Erikson merupakan model teori kepribadian sepanjang rentang kehidupan yang paling berpengaruh (Van Manen & Whitbourne, 1997).
Penelitian dilakukan secara kualitalif dengan menggunakan teknik wawancara pada tiga subyek dengan rentang usia '70 - 79 tahun, yang secara obyektif dikategorikan mencapai succesfull aging, yaitu kesehatan fisik baik, ada jaminan keamanan finansial, serta berperan aktif dan terlibat dalam kegiatan di masyarakat.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa lansia yang mencapai successful aging mengalami kepuasan dalam hidupnya, mencakup kepuasan subyek terhadap kehidupan keluarganya, kegiatan yang dilakukannya serta kepuasan akan pencapaian pribadi yang telah diraihnya, seperti karir dan tujuan hidup. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa adanya hal-hal seperti significant others, keyakinan terhadap Tuhan, kemampuan penyesuaian diri., dan tingkat aktivitas yang dilakukan banyak memberikan pengaruh terhadap kemampuan subyek dalam menemukan makna hidup dan menerima keadaan dirinya sehingga terdapat kepuasan dalam hidupnya.
Saran untuk penelitian selanjutnya antara lain hendaknya penelitian dilakukan pada jumlah subyek yang lebih banyak dan dari latar belakang kebudayaan yang lebih bervariasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendi Fajar Binuwara
"ABSTRAK
Aluminium Alclad 2014 memberikan kekuatan tinggi dan ketahanan korosi yang
baik pada lingkungan yang korosif untuk diaplikasikan pada industri pesawat
terbang. Pengaruh proses penuaan terhadap ketahanan korosi retak tegang dengan
parameter waktu (5 jam, 8 jam, dan 10 jam) ditinjau dengan standar Bent-Beam
ASTM G39 dalam lingkungan salt spray NaCl 5% sesuai dengan ASTM B117
selama 10 hari. Perilaku korosi sampel dengan menggunakan salt spray
menujukkan tidak adanya korosi retak tegang pada semua kondisi, tetapi korosi
lubang yang cukup parah pada kondisi penuaan alami (T4). Ketahanan korosi
yang lebih baik dalam lingkungan Cl- diperoleh pada semua kondisi penuaan.
Dalam aluminium paduan Al-Mg-Si (seri 6xxx), yang berfungsi sebagai lapisan
clad dari aluminium 2014, endapan MgSi2 menjadi tempat terserangnya korosi
karena endapan ini bersifat anodik dibandingkan matriks Al. Ketahanan tertinggi
hingga paling rendah terhadap korosi lubang dan korosi retak tegang dari
aluminium Alclad 2014 berturut-turut adalah kondisi penuaan 8 jam, 5 jam, 10
jam, dan T4 akibat distribusi fasa intermetalik.

ABSTRACT
Aluminum Alclad 2014 is used when high strength with good resistance to
corrosion are required, include in aircraft industry. Effect of artificial aging time
parameters ( 5 hour, 8 hour, and 10 hour) on improvement stress corrosion
cracking was investigated using Bent-Beam Test Method with ASTM G39 in salt
spray contain 5% NaCl according to ASTM B117 within 10 days. Corrosion
behavior of specimen using salt spray showed no stress corrosion cracking
occurred, but severe pitting corrosion was introduced in natural aging (T4)
condition. Greater corrosion resistance in Cl- containing environment achieved in
artificial aging process. In Al-Mg-Si alloy (6xxx series) as cladding of aluminum
2014, MgSi2 precipitate are reported to activate corrosion process in which MgSi2
acts as anode and dissolve preferentially than matrix Al cathode. Sequence of
pitting and stress corrosion resistance with anodic dissolution for the specimen is
8 hour, 5 hour, 10 hour, and T4 due to distribution of intermetallic phase."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42180
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nava Alisia
"Salah satu faktor utama penyebab penuaan kulit adalah paparan sinar matahari berlebihan yang mengarah pada terjadinya pembentukan spesies oksigen reaktif (ROS). Akumulasi ROS dalam kulit dapat menyebabkan stres oksidatif yang mengarah pada kerusakan protein, lipid, serta DNA yang mempengaruhi fungsional dan estetis kulit. Senyawa fenol, flavonoid, vitamin C dan E serta karotenoid merupakan antioksidan alami yang dapat menghambat pembentukan ROS. Kulit jeruk mengandung senyawa fenol dan flavonoid yang lebih tinggi dibandingkan dengan agen antioksidan lain seperti vitamin C, vitamin E, dan karotenoid. Sehingga senyawa fenol dan flavonoid dalam kulit jeruk yang biasa dibuang dapat dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji aktivitas antioksidan dari ekstrak kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia), jeruk lemon (C. limon), dan jeruk purut (C. hystrix) serta menghitung kadar fenol total dan flavonoid totalnya. Kulit buah jeruk diekstraksi dengan metode soxhlet dan menggunakan pelarut etanol 70%. Uji antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode perdaman radikal 1-1-difenil-2-pikrihidrazil (DPPH) dan metode daya antioksidan pereduksi besi (FRAP). Ekstrak kulit buah jeruk lemon memberikan hasil kadar fenol dan flavonoid total berturut-turut 94,450 mg GAE/g ekstrak dan 11,383 mg QE/g ekstrak. Aktivitas antioksidan tertinggi berdasarkan uji DPPH adalah ekstrak kulit buah jeruk lemon dengan nilai IC50 131,9619 µg/mL. Pembanding asam askorbat digunakan dalam metode DPPH memiliki nilai IC50 3,1276 µg/mL. Pada uji FRAP aktivitas antioksidan tertinggi adalah ekstrak kulit buah jeruk lemon dengan nilai FeEAC 411,16 µmol/g. Pembanding kuersetin pada uji FRAP menunjukkan nilai FeEAC 4124,003 µmol/g. Ekstrak kulit buah jeruk lemon menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak kulit buah jeruk nipis dan jeruk purut.

One of the main factors causing skin aging is excessive sun exposure which leads to the formation of reactive oxygen species (ROS). The accumulation of ROS in the skin can cause oxidative stress that leads to lipid and protein peroxidation as well as DNA damage which affects the functional and aesthetics of the skin. Polyphenols and flavonoids are natural antioxidant that can prevent ROS formation. Citrus peel contains phenol and flavonoid compounds which are higher than other natural antioxidant such as vitamin C, vitamin E and carotenoids. Therefore the phenol and flavonoid compounds in citrus peel which are usually discarded can be used as a source of natural antioxidants. The objective of this research was to determine antioxidant activity of the peel extracts of key lime (Citrus aurantifolia), lemon (C. limon), and kaffir lime (C. hystrix). Total phenol and total flavonoid content were also determined. Citrus peels were extracted by soxhlet method and using 70% ethanol as solvent. The antioxidant test was carried out using the 1-1-diphenyl-2-picrilhydrazyl (DPPH) radical scavenging method and the ferric reducing antioxidant power method (FRAP). Lemon peel extract gave the highest results of total phenol and flavonoid content of 94,450 mg GAE/g extract and 11,383 mg QE/g extract, respectively. The highest antioxidant activity based on the DPPH test was lemon peel extract with an IC50 value of 131,9619 µg/mL. In comparison, ascorbic acid has an IC50 value of 3,1276 µg/mL. In the FRAP test, the highest antioxidant activity was lemon peel extract with FeEAC value of 411,16 µmol/g. In comparison, quercetin showed FeEAC value 4124,003 µmol/g. Lemon peel extract showed higher antioxidant activity than key lime peel and kaffir lime peel."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
WPP 22(1-5)2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"EPDM dan NR merupakan polimer yang tidak misibel dan kompatibel. Penambahan kompatibiliser maleat anhidrat diharapkan menghasilkan campuran yang kompatibel dengan sifat mekanik yang baik. Pencampuran EPDM dan NR dilakukan menggunakan alat two roll mill, dengan rasio EPDM/NR adalah: 100/0, 80/20, 70/30, 60/40, 50/50, dan 40/60 phr.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio EPDM/NR terhadap sifat reologi, aging, termal dan swelling dari campuran EPDM/NR.
Hasil penelitian menunjukkan penambahan NR mempengaruhi torsi maksimum, waktu scorch dan waktu vulkanisasi optimum. Penambahan EPDM memberikan sifat aging, termal dan swelling lebih baik.

The blends of EPDM and NR are immiscible in nature and incompatible. Introducing maleic anhydride as a compatibilizer into the blends was expected to produce compatible blends with balanced mechanical properties.
The purpose of this research was to determine the effect of EPDM/NR ratio on the rheological, aging, thermal and swelling properties of the blends. The variation of EPDM/NR ratio were 100/0, 80/20, 70/30, 60/40, 50/50, and 40/60 phr. The blends were mixed using two roll mill.
The results showed that the addition of NR affects the maximum torque, scorch time, and optimum vulcanization time. In the blends, EPDM plays an important role in improving aging, swelling, thermal properties.
"
[Place of publication not identified]: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
530 KKP 32:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Rostiningtyas Lusiono
"Media yang biasa digunakan untuk kultur sel limfosit manusia adalah Dulbecco's Modified Eagle Medium (DMEM) dengan penambahan Fetal Bovine Serum (FBS) yang mengandung nutrisi bagi kultur sel dan menyediakan beberapa faktor pertumbuhan dan hormon yang penting bagi pertumbuhan sel. Namun penggunaan serum ditemukan dapat mengandung virus dan prion sehingga beresiko terjadinya kontaminasi. Untuk mencapai media kultur yang optimal dan dapat meningkatkan transduksi protein, FBS disubstitusi dengan royal jelly Apis mellifera. Invensi ini bertujuan untuk membuat pengganti Fetal Bovine Serum pada medium pertumbuhan sel limfosit manusia berbahan baku royal jelly. Serbuk royal jelly dibuat dengan cara freeze drying terdiri dari 3 macam, yaitu: royal jelly, soluble royal jelly, dan hydrolisat royal jelly. Kemudian hasil invensi produk digunakan untuk medium kultur sel limfosit selama 24 jam dan 48 jam dengan konsentrasi royal jelly 10%, 7,5%, 5%, dan 2,5% serta diamati perkembanganya pada 24 dan 48 jam. Dilakukan uji MTS untuk mengukur proliferasi sel. Royal jelly tanpa perlakuan memiliki nilai persen viabilitas paling tinggi yaitu 77.15 untuk 24 jam dan 58.44 untuk 48 jam dengan variasi konsentrasi 2.5% Royal jelly

The media commonly used for human lymphocyte cell culture is Dulbecco's Modified Eagle Medium (DMEM) with the addition of Fetal Bovine Serum (FBS) which contains nutrients for cell culture and provides several growth factors and hormones that are important for cell growth. However, the use of serum was found to contain viruses and prions so there is a risk of contamination. To achieve optimal culture media and increase protein transduction, FBS was substituted with Apis mellifera royal jelly. This invention aims to make a substitute for Fetal Bovine Serum in human lymphocyte cell growth medium made from royal jelly. Royal jelly powder made by freeze drying consists of 3 types: royal jelly, soluble royal jelly, and hydrolyzate royal jelly. Then the results of the product invention were used for lymphocyte cell culture medium for 24 hours and 48 hours with royal jelly concentrations of 10%, 7.5%, 5%, and 2.5% and their development was observed at 24 and 48 hours. MTS test was performed to measure cell proliferation. Royal jelly without treatment had the highest percent viability value, namely 77.15 for 24 hours and 58.44 for 48 hours with a concentration variation of 2.5% Royal jelly"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>