Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72030 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atika Widyanti
"Prosedur pemasangan intravenous line merupakan sebuah prosedur tindakan invasif yang dapat mengakibatkan trauma dan gambaran yang negatif pada balita dan orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran prosedur pemasangan intravenous line yang dilakukan oleh perawat kepada balita di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif pada 40 responden dengan metode analisis data univariat. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55% responden mempunyai gambaran yang baik tentang prosedur pemasangan intravenous line yang dilakukan oleh perawat kepada balita. Berdasarkan hasil penelitian ini prosedur pemasangan IV line sebagian besar sudah dilaksanakan dengan baik oleh perawat. Penelitian ini dapat dijadikan informasi dan hasil evaluasi bagi perawat tentang prosedur pemasangan intravenous line kepada balita.

Intravenous line's procedure is an invasive procedure that can traumatize and gives negative perception for children under five years old and their parents. The purpose of this study was to describe intravenous line’s procedure done by nurses towards children under five years old at hospital. This descriptive study was collected from 40 respondents by using univariate analysis. The result of this study showed that 55% respondent had positive image about intravenous line's procedure done by nurses toward children under five years old. Based on the result showed a lot of nurses have performed intravenous line’s procedure well. This study can be used as information and evaluation’s result for nurses about intravenous line’s procedure toward children under five years old.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Atika Widyanti
"Prosedur pemasangan intravenous line merupakan sebuah prosedur tindakan invasif yang dapat mengakibatkan trauma dan gambaran yang negatif pada balita dan orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran prosedur pemasangan intravenous line yang dilakukan oleh perawat kepada balita di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif pada 40 responden dengan metode analisis data univariat. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55% responden mempunyai gambaran yang baik tentang prosedur pemasangan intravenous line yang dilakukan oleh perawat kepada balita. Berdasarkan hasil penelitian ini prosedur pemasangan IV line sebagian besar sudah dilaksanakan dengan baik oleh perawat. Penelitian ini dapat menjadi informasi dan hasil evaluasi bagi perawat tentang prosedur pemasangan intravenous line kepada balita.

Description of Intravenous Line Procedure doing by Nurses to Toddlers: Pilot Study. Intravenous line procedure is an invasive procedure that can traumatize and gives negative perception for children under five years old and their parents The purpose of this study was to describe intravenous line procedure done by nurses towards children under five years old at hospital. This descriptive study was collected from 40 respondents by using univariate analysis. The result of this study showed that 55% respondent had positive image about intravenous line procedure done by nurses toward children under five years old. Based on the result showed a lot of nurses have performed intravenous line procedure well. This study can be used as information and evaluation result for nurses about intravenous line procedure toward children under five years old."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
610 JKI UI-19:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiyatuz Zahrah
"Pendahuluan: Sebagian besar kematian pada balita di negara berkembang diakibatkan oleh penyakit diare. Indonesia sebagai negara berkembang juga berpotensi mengalami kejadian ini. Kejadian diare yang dialami balita dapat dicegah dengan pola hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat pengetahuan mencuci tangan pada ibu yang memiliki balita pertama dengan kejadian diare pada balita di kecamatan Cimanggis. Metode pada penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan responden sebanyak 378 orang di kecamatan Cimanggis yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan tingkat pengetahuan mencuci tangan cukup pada ibu sebanyak 106 (28%) dengan 101 (26.7%) balitanya mengalami kejadian diare. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian diare pada balita (p-value < 0.05). Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang cuci tagan pada ibu.

Introduction: Most deaths in children under five years old in developing countries are caused by diarrheal diseases. Indonesia as a developing country also has the potential to experience this incidence. The incidence of diarrhea experienced by children under five years old can be prevented by a clean and healthy lifestyle. This study aimed to see the relationship between the level of knowledge of hand washing in mothers who have their first children under five years old with the incidence of diarrhea in children under five years old in Cimanggis sub-district. Method This study used a cross sectional design with 378 respondents in Cimanggis sub-district who were selected using purposive sampling method. The results showed that the level of knowledge of sufficient handwashing in mothers was 106 (28%) and was 101 (26.7%) children under five years old experienced diarrhea. There was a significant relationship between level of knowledge and the incidence of diarrhea in children under five years old (p-value < 0.05). Future research are expected to further analyze the factors that influenced the level of knowledge of knowledge of washing hands in mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Sulistiyani
"Dampak dari hospitalisasi pada anak diantaranya adalah stres. Stres ini timbul karena anak takut akan tindakan invasif, cemas berpisah dengan orang tua serta karena nyeri. Tindakan invasif yang didapat anak selama hospitalisasi sering menimbulkan trauma berkepanjangan. Salah satu prosedur invasif yang dilakukan bagi anak adalah terapi melalui intra vena.Tindakan ini menimbulkan nyeri. Upaya untuk managemen nyeri ada farmakologis dan non farmakologis. Tindakan non farmakologis yang bisa dilaksanakan oleh perawat diantaranya dengan memberikan stimulasi kulit. Stimulasi kulit yang diupayakan antara lain dengan menggunakan kompres es batu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres es batu terhadap tingkat nyeri anak usia pra sekolah yang dilakukan prosedur pemasangan infus. Penelitian ini menggunakan studi quasi eksperimen dengan rancangan Nonequivalent control group, after only design. Sampel penelitian berjumlah 64 anak yang dilakukan pemasangan infus di rumah sakit dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, 32 anak sebagai kelompok intervensi, 32 anak sebagai kelompok kontrl. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data berupa 1 kuesioner dan 1 lembar observasi dengan menggunakan skala Wong Baker Pain Faces. Instrumen berupa lembar kuesioner.

Distress is a negative effect during hospitalization on children. invasive procedures, separation anxiety and painful which cause considerable child distress. Invasive procedures during hospitalization continuesly distress. Intrusive proce ures such as venipuncture are well understood as a stressfull event for children. Pain management were pharmacological and non pharmacological. Cutaneus stimulation is a non pharmacological theraphy to reduce venipuncture related pain and can be performed by nurses. Ice cube is cutaneus stimulation. The purpose of this study was determining the effect of ice cube prior to venipuncture on pain related responses in preschool age child. This study is quasi experiment with nonequivalent control group after only design. The subject were 64 preschool child selected by purposive sampling. Two groups were chosen for this study: 32 the test and 32 control group. Pain responses were measured using Wong Baker faces Pain Scale and confounding factor were measured using quesionaire. After homogeneity test this study analyzed with chi square. Result showed that ice cube reduced pain on preschool age child who were venipuncture, 83,3% mild pain with icecube and 16,7% mild pain without ice cube on p=0.01, α < 0,05. Ice cube efficient and effective for cutaneus stimulation. Pediatric nurse could apply ice cube for atraumatic care on venipuncture procedures. Sex, ethnic, member of family present, and child experience did not effect pain relieve in children. Child fear significantly effect for pain relieve in preschool age child ."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Monica Dewi
"Indonesia masih memiliki tiga permasalahan gizi balita yang tinggi, yaitu stunting, wasting, dan overweight. Hal ini disebabkan oleh masalah dalam pola pemberian makan yang belum optimal, termasuk pemberian makanan selingan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pemberian makanan selingan pada anak usia balita yang berdomisili di Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional dan metode pengambilan data consecutive sampling pada 205 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 61% responden memberikan makanan selingan tidak sesuai anjuran dan 39% sesuai anjuran. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu mayoritas responden memberikan makanan selingan tidak sesuai dengan anjuran. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar penelitian untuk penelitian yang berhubungan dengan makanan selingan pada anak usia balita.

Indonesia still has three high nutritional problems in under-five-years children, namely stunting, wasting, and overweight. This is due to problems in the diet that is not yet optimal, including interlude feeding. The purpose of this study is to describe the interlude feeding in under-five-years children who live in East Jakarta. This study used a descriptive research method with a cross-sectional research design and a method of taking a consecutive sampling data on 205 respondents. The data analysis used is univariate analysis. The results showed that 61% of respondents gave intermittent feeding not according to recommendations and 39% as recommended. The conclusion in this study is that most respondents gave intermittent feeding not in accordance with the recommendations. This research expected to become reference for further research, which is related to intermittent feeding in under-five-years children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Hana Firdausi
"ABSTRAK
Ibu bekerja dengan anak balita mengalami stres yang disebabkan oleh adanya peran ganda yang harus dijalani, baik di rumah ataupun pekerjaan, sehingga akan sulit untuk mempertahankan keberfungsian keluarga yang efektif. Oleh karena itu, penggunaan strategi coping perlu diperhatikan untuk mengatasi dampak negatif dari hal tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan keberfungsian keluarga pada ibu bekerja dengan anak balita yang menggunakan strategi coping berfokus masalah dan strategi coping berfokus emosi. Pengukuran keberfungsian keluarga menggunakan alat ukur adaptasi dari family assessment device (Epstein, Baldwin, & Bishop, 1983) dan pengukuran strategi coping menggunakan alat ukur adaptasi dari the ways of coping checklist (Vitaliano, Russo, Carr, Maiuro, & Becker, 1985). Partisipan berjumlah 121 ibu bekerja yang memiliki anak balita. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keberfungsian keluarga yang signifikan pada ibu bekerja dengan anak balita yang menggunakan strategi coping berfokus masalah dan strategi coping berfokus emosi (t = 5,802, signifikan pada L.o.S 0.05). Dari hasil penelitian juga dapat dilihat bahwa kelompok partisipan yang menggunakan strategi coping berfokus masalah memiliki rata-rata skor total keberfungsian keluarga yang lebih tinggi dibandingkan kelompok partisipan yang menggunakan strategi coping berfokus emosi. Artinya, penggunaan strategi coping yang berbeda berpengaruh terhadap keberfungsian keluarga.

ABSTRACT
Working mothers with children under five years experiencing stress caused by the multiple roles that must be endured, either at home or work, so it will be difficult to maintain effective family functioning. Therefore, the use of coping strategies need to be considered to overcome the negative effects of it. This study was conducted to determine differences in family functioning among working mothers with children under five years who used problem-focused coping strategies and emotion-focused coping strategies. Family functioning was measured using an adaptation instrument named family assessment device (Epstein, Baldwin, & Bishop, 1983) and coping strategies was measured using an adaptation instrument named the ways of coping checklist (Vitaliano, Russo, Carr, Maiuro, & Becker, 1985). The participants of this study are 121 working mothers with children under five years. The results of this study indicate that there are significant differences in family functioning among working mothers with children under five years who used problem-focused coping strategies and emotion-focused coping strategies (t = 5.802, significant at LoS 0.05). From the results can also be seen that the group of participants who used problem-focused coping strategies had an average total family functioning score higher than the group of participants who used emotion-focused coping strategies. That is, the use of different coping strategies affect family functioning."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar Zulkarnaen Sababa
"Salah satu pengobatan kanker adalah dengan kemoterapi, namun selain memberikan banyak manfaat bagi penderita kanker, kemoterapi intravena memberikan masalah lain seperti ekstravasasi apabila perawat tidak mampu dalam melakukan manajemen kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat mengenai ekstravasasi di Rumah Sakit khusus kanker wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini adalah deskriptif analitik menggunakan desain cross sectional dengan jumlah responden 82 perawat. Kuisioner pengetahuan perawat mengenai ekstravasasi digunakan untuk mengetahui pengetahuan perawat. Instrument dikembangkan oleh peneliti dengan hasil koefisen reprodusibilitasnya 0,903 dan koefisien skalabilitasnya 0,806 dan pengukuran realibitas menggunakan KR-21 dengan hasil 0,54. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan perawat mengenai ekstravasasi dalam ketegori baik sebanyak 75,6%, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 24,4% dan tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah. Hasil tentang pencegahan dan penatalaksanaan ekstravasasi ini dapat menjadi informasi dan dapat menjadi bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan program pelatihan kemoterapi dengan materi mengenai ekstravasasi di Rumah Sakit, sehingga perawat yang bekerja di bagian onkologi mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien secara berkualitas. Penelitian berikutnya dapat mengevaluasi secara langsung sikap dan perilaku perawat mengenai pencegahan dan penatalakssanaan ekstravasasi.

One of  treatment for cancer is chemotherapy, but in addition to providing many benefits for cancer patients, intravenous chemotherapy provides other problems if nurses are unable to manage chemotherapy such as extravasation. This study aims to describe the nurses knowledge regarding extravasation in a cancer hospital in the South Jakarta area. This study was descriptive analytic using a cross sectional design with 82 respondents. The nurse knowledge questionnaire regarding extravasation is used to determine nurse knowledge. The instrument was developed by the researcher with the reproducibility coefficient of 0.903 and the scalability coefficient was 0.806 and the measurement of reliability used KR-21 with a result of 0.54. The results showed that the level of nurses knowledge about extravasation in good categories was 75.6%, the level of knowledge was as much as 24.4% and no respondents had a low level of knowledge. The results of prevention and management of extravasation can be information and can be a form of evaluation of the implementation of chemotherapy training programs with material on extravasation in hospitals, so that nurses working in the oncology department are able to provide quality nursing care to patients. Subsequent research can directly evaluate nurses attitudes and behaviors regarding prevention and treatment of extravasation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariyam
"Pemasangan infus dapat menimbulkan nyeri pada anak. Guided imagery merupakan strategi nonfarmakologi yang dapat menurunkan nyeri. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh guided imagery terhadap tingkat nyeri anak saat pemasangan infus. Jenis penelitian kuasi eksperimen dengan sampel 28 intervensi dan 28 kontrol di RSUD Kota Semarang.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan rata-rata tingkat nyeri anak pada kelompok intervensi dan kontrol. Rata-rata nyeri pada intervensi 1,68 sedangkan kontrol sebesar 4,18. Guided Imagery dapat digunakan untuk mengurangi tingkat nyeri anak usia sekolah saat pemasangan infus.

Intravenous therapy may cause pain in children. Guided imagery is one of nonfarmachology stategy that can reduce pain. This study aim is to identify the effect of guided imagery to the pain level in children during intravenous therapy. The research design is quasi-experimental with 28 children in intervention and 28 children in control as a sample in RSUD Kota Semarang.
The results showed there is a differences mean of pain level between control and intervention group. The average of pain level in intervention group 1.68 while the pain level in control group 4.18. Guided imagery can be used to reduce the pain level in school age children during intravenous therapy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesian Journal of Dentistry 2006; Edisi Khusus KPPIKG XIV: 224-228
The purpose of the present study was to test the effectiveness of a finger brush in removing plaque compared with that of a regular toothbrush. For this study, 30 subjects were selected and divided into 2 groups. Fifteen subjeds received a finger brush, another group of subjects received a regular toothbrush. The amount of dental plaque was scored by the modified PHP method. Plaque scored was carried out at five areas per tooth. The results showed that the overall reduction in plaque was 67,25% for the regular toothbrush and 44,93% for the finger brush; it was a non significant difference (p>0,170). The plaque removing efficacy of the finger brush was poorest at the mesial area (28,1% plaque reduction) compared with that of the regular toothbrush (68,8% plaque reduction). It was concluded that the plaque by means of finger brush could be an acceptable alternative to the use for children under five years age."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, 2006
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>