Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117171 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vretty Octavia
"Kecanggihan tekhnologi di zaman modern saat ini merupakan faktor pendukung manusia dalam menjalankan aktivitasnya dengan lancar dan mudah serta sebagai faktor penunjang terpenuhinya kebutuhan hidup bagi sebagian besar masyarakat perkotaan. Perbankan mempermudah nasabahnya dalam bertransaksi secara online. Salah satu kemudahan dalam bertransaksi yang ditawarkan oleh perbankan adalah kartu kredit yang hadir karena pemanfaatan kemajuan teknologi. Dengan kartu kredit maka nasabah dapat melakukan transaksi kapan saja dan di tempat ? tempat yang menjual barang/ jasa yang khusus memiliki mesin EDC (Electronic Data Capture) milik Bank yang dititpkan ke pedagang. Transaksi nasabah dapat ditalangi terlebih dahulu oleh bank penerbit kartu kredit dan pedagang dapat menagih biaya transaksi pembelian yang dilakukan nasabah tersebut ke bank dengan menunjukan slip transaksi (sales draft) yang dikeluarkan oleh mesin EDC dan telah ditandatangani oleh nasabah tersebut. Akan tetapi produk kartu kredit yang dikeluarkan perbankan ini memiliki banyak kelemahan dan kelebihan. Kelemahan yang ditimbulkan oleh produk kartu kredit dalam perbankan ini memberikan kesempatan kepada oknum ? oknum tertentu yang akan melakukan kejahatan yang berkaitan dengan kartu kredit.

In the modern era technologically advanced technological now is a supporting factor man in running their activities smoothly and easily and as a factor supporting fulfilling the requirements for most of society living for urban areas. Banks making it easier for customers in transacting online. One of the facility in making that offered by banks, credit card that is present to use advances in technology. With credit card , then customer can carry out the transaction anytime, in places that sell goods/ services that have special machinery EDC (Electronic Data Capture) for a Bank dititpkan to the trader. Transaction customer can debt bailed out by first by the bank published by credit card and traders can collect transaction cost purchase that was carried out by customers was to the bank by shows transaction slip (sales draft) that was issued by the machines EDC and has been signed by the customer. But product credit card that issued banks have many weaknesses and strengths. The weakness that impact by credit card in banking provides the opportunity to persons - suspected certain things that will do all the evil that related to credit cards.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T41741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hany Areta Athayalia
"Pelindungan konsumen pada sektor perbankan merupakan salah satu hal yang fundamental. Pelaksanaan kegiatan pokok usaha perbankan tersebut pastinya akan menghasilkan interaksi yang menimbulkan atau berpotensi memunculkan berbagai isu yang menyebabkan terlanggarnya hak-hak nasabah. Salah satu kegiatan usaha bank adalah pemberian fasilitas kartu kredit. Penggunaan kartu kredit tidak hanya memberikan kemudahan tetapi juga menimbulkan masalah bagi nasabah salah satunya dengan adanya pendebetan sepihak untuk pembayaran tagihan kartu kredit. Pendebetan sepihak merupakan pengganti pelaksana pembayaran secara otomatis apabila nasabah belum memenuhi prestasinya untuk membayar tagihan. Pelaksanaan kartu kredit dengan adanya pendebetan sepihak ini didasarkan pada perjanjian baku yang tidak ternama. Hal ini berpengaruh pada ketiadaan posisi tawar bagi nasabah mengingat penggunaan kartu kredit ini didasari atas asas kepercayaan. Pada penelitian ini penulis ingin menelaah dan menganalisis bagaimana bentuk pelindungan konsumen pengguna kartu kredit atas pendebetan sepihak untuk pembayaran tagihan kartu kredit dan bagaimana kedudukan klausula tersebut ditinjau dari hukum pelindungan konsumen dan hukum perbankan. Penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan tipe penelitian deskriptif analitis. Hasil menunjukkan bahwa peraturan pelindungan konsumen sektor perbankan telah cukup memadai memberikan pelindungan atas hak-hak konsumen hanya perlu ditingkatkan pengawasannya. Autodebet atas kuasa nasabah untuk pembayaran tagihan tertentu berbeda dengan pendebetan sepihak untuk pembayaran tagihan kartu kredit. Kedudukan klausula pemberian kuasa kepada bank melakukan pendebetan sepihak tersebut pada dasarnya belum sesuai dengan asas itikad baik.

Consumer protection in the banking sector is one of the fundamental things. The implementation of the main banking activity will certainly emerge interactions that raise or have potential to raise issues regarding violation of customer rights. One of the banking activities is credit card facilitation. The use of credit cards not only provides convenience but also causes problems, for example the charge of unilateral debits to the customers for their credit card bills. Unilateral debit is a substitute for automatic payments that occurs when a customer has not successfully paid their bills. The implementation of unilateral debits in credit cards is based on unreputable written agreements. This causes the absence of a bargaining position for customers, considering that the use of credit cards is based on the principle of trust. This research aims to examine and analyze how consumer protection for customers charged with unilateral debits for credit card bills is performed and how the position of the clause is reviewed by consumer protection law and banking law. This research uses normative juridical method with a descriptive analysis research type. The findings show that consumer protection regulations in the banking sector are sufficient enough to protect consumer rights; only the supervision needs to be improved. Autodebits on the customer’s behalf for payment of certain bills is different from unilateral debits for payment of credit card bills. The position of the power of attorney clause to banks charging unilateral debits is not yet in accordance with the principle of good faith."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Geraldine Suryana
"This undergraduate thesis analyzed the Indonesian laws and regulations towards credit card as one of the available payment system in commercial transaction while analyzing the protection that are given to the consumer as the credit card holder as well as the bank as the credit card issuer especially in E-commerce transactions. By conducting juridical-normative research, it can be analyze what are the existing Indonesian laws and regulations on Credit Card as a payment system in commercial transactions as well as legal protection provided for cardholders and bank when using credit card in E-Commerce transactions. Most of the issues have been covered by the law, but in the implementation, it is up to the issuer of the credit card as to the extent of protection that are given to the credit card holder and the card holder should always be on alert upon the transaction that are made when using the credit card as well as when giving out personal information pertaining the credit card. Therefore, bank as the credit card issuer should create a more specific regulation on the risk and responsibilities that the card holder will face and for the government should make sure that the platform of E-commerce is safe to use credit card as a payment system by creating a more specific law towards the protection of the consumer in an online transaction and to continue to conduct supervision on ecommerce transactions.

Skripsi ini menganalisis apa saja undang-undang dan peraturan Indonesia dalam mengatur perihal kartu kredit juga perlindungannya terhadap pemegang kartu dan penerbit kartu terutama dalam transaksi E-commerce. Dengan melakukan penelitian yuridis normatif, dapat dianalisis apa saja hukum dan peraturan Indonesia yang berlaku tentang Kartu Kredit sebagai sistem pembayaran dalam transaksi komersial serta perlindungan hukum yang diberikan kepada pemegang kartu dan bank saat menggunakan kartu kredit dalam transaksi E-Commerce. Perihal dan masalah memang sudah banyak tercantum di dalam undang-undang. Namun, dalam implementasinya, hal ini tergantung pada penerbit kartu kredit, sejauh mana perlindungan yang diberikan kepada pemegang kartu kredit dan pemegang kartu harus selalu waspada pada saat transaksi dilakukan ketika menggunakan kartu kredit serta ketika memberikan informasi pribadi yang berkaitan dengan kartu kredit. Oleh karena itu, bank sebagai penerbit kartu kredit harus membuat peraturan yang lebih spesifik mengenai risiko dan tanggung jawab yang akan dihadapi oleh pemegang kartu dan bagi pemerintah harus memastikan bahwa platform E-commerce aman menggunakan kartu kredit sebagai sistem pembayaran oleh menciptakan undang-undang yang lebih spesifik terhadap perlindungan konsumen dalam transaksi online dan untuk terus melakukan pengawasan pada transaksi E-commerce."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doloksaribu, Agust
"Proses transaksi memiliki sejarah yang panjang sejalan dengan perkembangan alat pembayaran yang sah. Salah satu alat pembayaran yang sah adalah kartu kredit. Minat masyarakat yang meningkat terhadap penggunaan kartu kredit diikuti dengan berbagai persoalan dalam penggunaannya seperti pembatalan kartu kredit secara sepihak oleh pihak bank penerbit kartu.
Bank Indonesia selaku pengatur dan pengawas bank telah menerbitkan berbagai peraturan mengenai alat pembayaran menggunakan kartu. Melalui berbagai aturan hukum akan dianalisis bagaimana pengaturan kartu kredit di Indonesia dan pembatalan kartu kredit secara sepihak oleh bank penerbit kartu.
Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif. Berdasarkan aturan-aturan hukum tersebut dapat diketahui pengaturan kartu kredit dalam hukum perbankan Indonesia serta apakah pembatalan kartu kredit secara sepihak oleh bank penerbit, dalam Putusan Nomor 06/PDT/2011/PT.DKI, telah sesuai dengan dengan hukum yang berlaku atau tidak.

Transaction processing has a long history in line with the development of legal tools of payment. One of the legal tools of payment is credit card. The increasing of public interest to use credit card followed by the variety problems in its use. Unilateral cancellation of credit cards by the issuing bank is one of the issues.
Bank Indonesia, as regulator and supervisor of banks, has issued various regulations regarding the used of payment cards. Through various rule of law, would be analyzed how the credit card arrangement in Indonesia and the unilateral cancellation of a credit card by the issuing bank.
This study used a normative juridicial. Under the rules of law could be known the credit card arrangement in Indonesia's banking Law and then whether the unilateral cancellation of credit card by the issuing bank, in Verdict Number 06/PDT/2011/PT.DKI, in accordance with the law or not.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S43425
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melantthika Rosni Andriana
"Perilaku belanja kompulsif dewasa ini menjadi salah satu topik menarik bagi sejumlah peneliti di bidang konsumsi maupun bidang pemasaran. Karena dianggap sebagai akibat dari materialisme dan dampak buruk dari konsumerisme. Alasannya, karena kedua hal tersebut berpengaruh sangat serius, baik itu secara perseorangan maupun bagi publik. Perilaku compulsive buying dapat diakibatkan dari beberapa faktor. DeSarbo dan Ewards (1996) membagi dua faktor yang memengaruhi seseorang untuk berperilaku compulsive buying yaitu predispostional factors dan circumstansial factors.
Menggunakan aplikasi Lisrel sebagai pengolah data, Emosi yang terdiri dari image consciousness dan compulsive spending berpengaruh signifikan terhadap materialism yang dilakukan pengguna sebagai mediasi untuk mempengaruhi dorongan untuk membeli maupun mempengaruhi dorongan untuk berbelanja sehingga dapat menciptakan sifat compulsive buyer. Hal ini didukung dengan nilai t-value yang sama tinggi antara image consciousness, materialism dan compulsive spending . Sifat materialism tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap credit card usage yang dilakukan pengguna karena orang yang memiliki sifat matrealistik tidak selalu memiliki kecenderungan untuk memakai kartu kredit untuk pemuas kebutuhan pribadinya.

Compulsive buying today become one of the topics of interest to a number of researchers in the field of consumer and field marketing. Since it is considered as a result of the adverse effects of materialism and consumerism. The reason is, because both of these are very serious effect, either individually or for the public. Compulsive buying behavior can result from several factors. DeSarbo and Ewards (1996) divides the two factors that influence a person to behave compulsive buying are predispostional factors and circumstansial factors.
Using Lisrel applications as data processor, Emotions which consists of image consciousness and compulsive spending a significant effect on a user's materialism as mediation to influence or affect the urge to buy an urge to shop so it can create compulsive nature of the buyer. This is supported by the value of the t-value is equally high among image consciousness, materialism and compulsive spending. The nature of materialism is not too significant effect on credit card usage as the user who made the matrealistic properties do not always have the tendency to use credit cards for satisfying personal needs.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nino Watranto
"ABSTRAK
Tesis ini berupaya untuk menjelaskan tinggi dan inelasticity-nya suku bunga kartu
kredit di pasar kartu kredit Indonesia. Dalam menjelaskan tingkat suku bunga kartu
kredit di Pasar Indonesia ini digunakan variabel yang menjadi cost of fund seperti
suku bunga acuannya (BI Rate) dan deliquency rate (NPL rate). Dengan estimasi data
time series untuk berbagai biaya yang terkait dengan pinjaman kartu kredit dan
penentuan suku bunga kartu kredit diharapkan dapat menjawab inelastisitas dari suku
bunga kartu kredit. Hasilnya menunjukkan bahwa cost of fund dari bank penerbit
kartu kredit tidak secara signifikan mempengaruhi perubahan suku bunga kartu kredit
sehingga bisa dikatakan terdapat efek yang signifikan dan kuat dari variabel
persaingan non-harga (non-price competition) yang mempengaruhi bank dalam
menentukan suku bunga kartu kreditnya.

ABSTRAK
This thesis seeks to explain inelasticity and high credit card interest rates in the
Indonesia credit card market. In explaining the stickiness interest rate on the credit
card are used cost of funds as the independent variables. Cost of funds are represent
by BI Rate and deliquency rate (NPL rate). With time series data for estimation of
various costs associated with credit card loans and determination of credit card
interest rates are expected to answer inelasticity of credit card interest rates. The
results showed that the cost of funds of the issuer credit card did not significantly
affect credit card interest rate changes so that it can be said there is a significant and
robust effects of non-price competition variables that affect banks in determining
interest rate credit cards"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Narwasti
"ABSTRAK<>br>
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik account kartu kredit yang memiliki kecenderungan untuk mengalami overstretched serta besarnya nilai limit dan balance account kartu kredit menggunakan berbagai variabel data aplikasi, data transaksi, dan data makroekonomi pada salah satu bank konvensional yang memiliki portfolio kartu kredit terbesar di Indonesia. Penelitian ini bersifat kuantitatif yang menerapkan metode statistik terhadap data account kartu kredit pada periode 2011-2016. Model dibangun menggunakan regresi logistik dan regresi linear pada data panel yang mengamati account kartu kredit sejak dibuka hingga menjadi default. Validasi model menggunakan metode out of time untuk mengetahui apakah model berlaku secara general. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan bahwa kombinasi variabel data aplikasi, transaksi, dan makroekonomi dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik account kartu kredit yang memiliki kecenderungan untuk mengalami overstretched serta besarnya nilai limit dan balance account kartu kredit namun hasil validasi menunjukkan kemampuan prediksi model yang rendah karena adanya large shifting pada variabel balance, limit dan seluruh variabel makroekonomi.

ABSTRACT<>br>
The focus of this study is to determine the characteristics of overstretched credit card account, limit and balance using application, behavioral and macroeconomic variable in one of conventional bank with the largest credit card portfolio in Indonesia. This study is a quantitative research using statistic method of credit card accounts during 2011 ndash 2016. Logistic regression and linear regression applied on panel data that contain default account. Out of time validation method is used to see if the model applies in general. The combination of application, transactions, and macroeconomics variable can be used to determine the characteristics of overstretched credit card account, limit and balance, but the validation results showed the predictive ability of the model is low due to the large shifting of the variable balance, limit and whole macroeconomic variables."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hani Mustafa
"Kegagalan bayar kartu kredit merupakan risiko yang perlu dikelola, sehinggaperbankan perlu menerapkan credit scoring untuk memprediksi pemegang kartuyang berisiko default. Seiring dengan perkembangan teknologi, terdapat berbagaimetode credit scoring, sehingga perlu adanya telaah mengenai efektivitas metodemetodecredit scoring. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memprediksi defaultberdasarkan data demografi, payment, dan savings nasabah, dan membandingkanefektivitas dari beberapa metode credit scoring yang berkembang, dan mengetahuivariabel apa saja yang mempengaruhi dalam hasil permodelan. Sehingga,perusahaan dapat memitigasi resiko lebih awal dan dapat mengoptimalkan revenuedari nasabah tidak beresiko lainnya. Selain itu ditemukan pula hubungan ketikasebuah cut off point dengan akurasi dan sensitivity. Dari variabel-variabel yangdigunakan dalam model, utilisasi dan pembayaran kartu kredit menjadi variabelyang sangat berpengaruh dalam permodelan, selain itu jenis kelamin, profesi,jumlah penghasilan, status kepemilikan tempat tinggal dan tingkat pendidikan akhirmenjadi variabel yang penting dalam memprediksi default. Dalam hasil permodelanrandom forest menghasilkan hasil yang paling baik secara keseluruhan, dan modellogistic regression merupakan permodelan yang memiliki defiasi lebih sedikit stabil dibandingkan hasil permodelan lainnya.

Failure to pay for credit cards is a risk that needs to be managed, so banks need toapply credit scoring to predict cardholders who are at risk of default. Along withtechnological developments, there are various methods of credit scoring, so there isa need for a review of the effectiveness of credit scoring methods. This study aimsto predict default from demographic, payments, and savings data from credit cardholder and compare the effectiveness of some of the growing credit scoringmethods, and to know what factors influence in the modeling results. Thus,companies can mitigate risks early and can optimize revenue from other risklesscustomers. In this research, the result shows that random forest modeling withoutfeature selections has the best overall result, and logistic regression model is amodel that has less defiation than other modeling result. In addition there is also arelationship when a cut off point with accuracy and sensitivity. From the variabelsused in the model, utilization and credit card payment to be highly influentialvariabel in modeling, besides gender, profession, income, residence status andeducation level become an important variabel in this research."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T50724
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriana Wahyu Kusuma
"Penyusunan skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif atau kepustakaan. Pada Januari 2012, Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.14/2/PBI/2012 tentang Perubahan atas PBI No.11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK). PBI APMK ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan kartu kredit yang sehat yang salah satunya dengan meningkatkan prinsip kehati-hatian melalui pengaturan manajemen risiko kredit yang lebih tegas. Manajemen risiko kredit antaralain persyaratan memperoleh kartu kredit (usia dan pendapatan); Batas maksimum plafon kredit, jumlah penerbit kartu kredit, penarikan tunai dengan kartu kredit dalam sehari suku bunga kartu kredit; Batas minimum pembayaran oleh pemegang kartu kredit. Dengan adanya batas-batasan tersebut, Bank-Bank Umum mengambil langkah untuk menerbitkan produk kartu kredit yang dapat mengantisipasi PBI APMK ini, yaitu kartu kredit co-branding. Penyusunan skripsi ini adalah untuk menjawab bagaimana penerapan prudential banking menurut PBI APMK yang menjadi alasan terbitnya kartu kredit co-branding sebagai langkah strategis atas PBI tersebut dan bagaimana prudential banking dalam kartu kredit co-branding Garuda Indonesia-Bank BNI.

Preparation of this thesis uses normative research methods or literature. In January 2012, Bank Indonesia published Bank Indonesia Regulation No. 14/2/PBI/2012 on the Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 11/11/PBI/2009 on Card-Based Payment Instrument Activities (APMK). PBI APMK aimed at implementing credit risk management in the payment card system.Credit risk management are requirements of obtaining a credit card (age and income); The maximum credit limit, the number of credit card issuers, credit card cash withdrawals in one day credit card interest rates; The minimum limit payment by the credit card holder. With the boundaries limit, the Public Banks take steps to issue a credit card product that can anticipate this PBI APMK, that is co-branded credit card. Preparation of this thesis is to answer how the application of prudential banking regulation according APMK which is the reason co-branded credit card as a strategic step due to the PBI and how prudential banking in credit card co-branding Garuda Indonesia and Bank BNI."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S44987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhika Aburizal Pratomo
"Semakin ketatnya persaingan di dalam dunia bisnis, perusahaan harus menerapkan strategi yang tepat dalam upaya menarik konsumen untuk memilih produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut. Persaingan bisnis pada industri perbankan terutama kartu kredit sangat tinggi, perusahaan perlu membangun suatu citra positif sebuah merek dari produk tersebut. BRI sebagai salah satu perusahaan bank terbesar dalam dunia keuangan dan perbankan di Indonesia, berupaya semaksimal mungkin dalam membangun citra positif untuk merek produk kartu kreditnya demi dapat bersaing di dalam bisnis kartu kredit di Indonesia dan demi mencapai visi dan misi yang mereka tetapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana citra merek Kartu kredit BRI di wilayah Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang yang pernah memiliki dan menggunakan Kartu kredit BRI dan berdomisili di Jabodetabek dengan menggunakan metode non-probability sampling serta teknik purposive. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan nilai mean. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra merek Kartu kredit BRI di wilayah Jabodetabek adalah tinggi.

Increasing competition in the business world, companies have to apply the right strategy to attract consumers to choose products or services produced by the company. Business competition in the banking industry especially credit card is very high, companies need to build a positive image of a brand of the product. BRI as one of the largest banks in the world of finance and banking in Indonesia, do everything possible to build a positive image for the brand credit card products in order to compete in the credit card business in Indonesia and to achieve the vision and mission that they charge. The objective of this research is to analyze brand image of BRI Credit Card in Jabodetabek. This research applied quantitative approach. The sample of this research is 100 person who ever had and used BRI Credit Card and domiciled in Jabodetabek, collected using non-probability sampling and purposive technique. This research used questionnaire as research instrument and analyzed with mean value. The result of this research indicate that brand image of BRI Credit Card in Jabodetabek is high."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>